Anda di halaman 1dari 2

Kepada Yth.

Bapak Herman Wijaya 01000664

Terima kasih atas tanggapan yang Bapak kasi

mohon ijin untuk menjawabnya

Pendapat saya tentan hasil riset UNESCO bahwa masyarkat indonesia memilik daya baca rendah

Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara yang disurvey sementara peringkat
pertama adalah Finlandia. Itu artinya Indonesia berada di urutan terbawah di Asia Tenggara, karena
Thailand sendiri berada di peringkat 59. soal minat membaca, dalam siaran persnya pada peringatan
Hari Buku Nasional.

membaca adalah proses mengenali kata-kata dan memadukannya menjadi arti kata dan kalimat serta
struktur baca. Sementara versi Mr.Fredick Mc Donald (1996), membaca adalah rangkaian respon-respon
yang lengkap mencakup respon sikap, kognitif, dan manipulatif. Serta masih banyak lagi pengertian
membaca oleh para ahli lainnya. karena di Indonesia membaca belum jadi kebisaan yang tumbuh dalam
kebiasaan masyarakat di Indonesia. Meski Indek Kegemaran Membaca ( IKM ) menunjukkan
peningkatan, pada 2016, IKM Indonesia mencatat skor 26,5 dan menjadi 55,74 pada 2020.

Solusi agar rakyat indonesia suka membaca Yaitu:

- Orang Tua dan Guru Mengambil Peran Memahamkan Siswa Giat Membaca

Menumbuhkan minat baca dimulai sejak dini, yaitu pada anak-anak. Anak-anak sekarang lebih
menyukai media gawai daripada membuka buku. Oleh kareba itu peran orang tua adalah mutlak agar
anak-anaknya rajin membaca. Orang tua bisa memilihkan bahan-bahan bacaan yang menarik yang
memberikan wawasan dan pengetahuan

- Perpustakaan Lebih Inovatif Menyediakan Bahan Bacaan

pada inovasi bahan bacaan itu sendiri. Kebanyakan perpustakaan menyediakan lebih banyak literatur
ilmiah dan text-book tanpa memperhitungkan gejala atau dinamika kekinian. Siswa sekarang lebih
menyukai komik daripada buku sejarah, padahal buku sejarah juga isinya menceritakan fakta. Karena itu
perpustakaan sebaiknya juga menyediakan buku-buku bacaan ilmiah yang dikemas dengan menarik
namun tetap mengedepankan unsur fakta dan pengetahuan.

- Kerja Sama Pemerintah, Penulis, dan Publisher Membuat Buku Bacaan Yang Menarik Dan Edukatif

kerja sama antara pemerintah dengan penulis dan penerbit juga bisa mendorong meningkatnya minat
baca masyarakat Indonesia. Terlebih dahulu dilakukan survey minat berdasarkan kelompok umur,
misalnya umur 4-7 tahun menyukai bacaan berisi gambar-gambar lucu, umur 8-12 tahun menyukai
pelajaran ilmiah dengan desain cerita dan gambar ilustrasi yang menarik, umur 13-15 tahun lebih
menyukai buku bacaan komik fiksi tapi menyisipkan unsur-unsur mata pelajaran, umur 17-18 tahun
menyukai komik, umur 19-25 tahun lebih menyukai novel, usia 26-35 tahun lebih menyukai topik tips,
umur 36 ke atas lebih menyukai topik berita dan artikel kesehatan.
- . Program Gemar Baca Di Lingkungan Pemerintah

Bukan cuma mendorong minat baca bagi pelajar saja yang perlu didorong, tapi juga minat baca di
lingkungan pemerintah. Ini karena jajaran pemerintah lebih berkutat pada tupoksi kerjanya sehingga
sangat jarang membaca buku

- Mengadakan Event Pameran Buku Murah

Bagi sebagian kalangan, harga buku cukup mempengaruhi daya beli meskipun punya minat baca tinggi.
Bagi sebagian lagi akan melakukan apa saja agar buku yang diminatinya bisa dimiliki.

-Mengadakan Lomba Minat Baca Reguler

-Membentuk Forum Dan Komunitas Literasi

-Bangun Gerakan Giat Membaca

karena di Indonesia membaca belum jadi kebisaan yang tumbuh dalam kebiasaan masyarakat di
Indonesia. Meski Indek Kegemaran Membaca ( IKM ) menunjukkan peningkatan, pada 2016, IKM
Indonesia mencatat skor 26,5 dan menjadi 55,74 pada 2020.

perubahan apa yang anda rasakan setelah anda membaca?

- Pikiran saya terbuka lebar

Sebelumnya saya merasa saya tahu banyak tapi setelah saya menjadikan membaca sebagai rutinitas,
saya merasa tahu lebih sedikit dari yang saya kira. Hal ini membuat saya semakin menyukai membaca
karena tertantang untuk terus menambah pengetahuan saya.

- Saya menjadi lebih disiplin

Karena saya membuat target membaca, otomatis saya harus mengikutinya. Hal ini membuat saya lebih
disiplin dalam membaca. Kalau sebelumnya, satu buku bisa mengendap berbulan-bulan di rak, hanya
dibaca satu atau dua bab lalu dibiarkan begitu saja, sekarang saya punya tenggat waktu kapan buku itu
harus saya selesaikan baca. Dengan cara ini disiplin saya menjadi lebih meningkat.

-Imajinasi saya berkembang

Tidak semua buku yang saya baca adalah buku non fiksi, saya juga banyak membaca buku fiksi. Dari sini
saya belajar tentang sifat manusia dan konflik antar manusia melalui karakter-karakter dalam buku-buku
tersebut. Tidaj jarang saya terinspirasi untuk menulis cerita saya sendiri. Sayangnya sampai sekarang
belum terealisasi.

3. Berarapa buku yang sudah anda baca dalam menerapkan metode tersebut?

Alhamdullilah… metode yang saya terapkan dalam 5 bulan ini saya dapat membaca 7 buku.

Anda mungkin juga menyukai