Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN BLOK MANAJEMEN KEDOKTERAN GIGI

STUDI KELAYAKAPRAKTEK DOKTER GIGI


DI SEMARANG BARAT
“Gigi Sehat, Gigi Kuat, Senyum Bahagia Bersama Fairy Dentica”

Disusun oleh:
1. Julio Andro A (J2A017008)
2. Keby Pratama C (J2A017009)
3. Hety Rahmawati (J2A017018)

PEMBIMBING:
Drg.Ayu Kristin R

PROGRAM STUFI PENDIDIKAN SARJANA


KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2021
LEMBAR PENGESAHAN

BLOK MANAJEMEN KEDOKTERAN GIGI

STUDI KELAYAKAN PRAKTEK DOKTER GIGI

Semarang, 03 mei 2021

Pembimbing Mahasiswa

Drg. Ayu Kristin R …………..


TAHAP 1
ANALISIS SITUASIONAL
Analisis situasi dalam kesehatan masyarakat merupakan proses menelaah kondisi
kesehatan dan perkembangan penduduk di situasi wilayah tertentu.
Aspek Eksterbal:
A. Demografi
1. Jumlah penduduk secara keseluruhan pada wilayah kecamatan semarang barat
yaitu : 148.000
2. Penduduk kota semarang tahun 2020 yaitu 1.650.000. Hampir 10% penduduk
dikota semarang bertempat tinggal di kecamatan semarang barat.
3. Jumlah penduduk secara keseluruhan pada wilayah semarang barat berdasarkan
jenis kelamin adalah untuk laki-laki: 77,548 dan untuk perempuan: 79,888
totalnya yaitu: 157,434.
B. Kebijakan
1. Mengurus STR
2. Memiliki sertifikat kompetensi
3. Mendaparkan rekomendasi pdgi
4. Mengurus sip
C. Geografi
1. Utara :PRPP.
2. Timur :Pantura. Perkantoran. Pabrik
3. Selatan: stikes telogorejo
4. Barat: pantura, bandara
D. Sosial, Ekonomi dan Budaya
E. Ketenagakerjaan

F. Derajat Kesehatan

Aspek Internal
A. Sarana Kesehatan

B. Pola penyakit dan epidemiologi


Total penderita karies pada tahun 2016 yaitu sebanyak 3.588 dengan presentase
1. kelompok usia 20-44 tahun sebanyak 42% (1521 kasus)
2. kelompok usia 5-19 tahun sebanyak 20% (717 kasus)
3. kelompok usia 0-4 tahun sebanyak 3% (93 kasus).
C. Teknologi
1. Alat kedokteran gigi dengan teknologi terbaru
2. Bahan kedokteran gigi yang terbaik
3. Dental chair yang bisa digunakan dengan baik dan nyaman untuk pasien
4. Dental aerosol suction system
5. Alat pembersih dan sterilisasi
D. SDM
1. Dokter gigi : 3
2. Perawat gigi : 3
3. Admin : 1
4. Cleaning Service : 1
E. Organisasi
1. Klinik yang memberikan kenyaman dalam anggota klinik dan pasien yang berobat
dengan pelayanan professional dan memenuhi standar yang telah di tentukan.
2. Terdapat aturan yang harus dipatuhi oleh tenaga kesehatan demi menjaga
hubungan antara yang bekerja di klinik dan tenaga kesehatan dengan pasien.
F.Kinerja dan keuangan
1. Pendapatan dari klinik ini berasal dari pasien yang berobat
2. Pengeluaran dari klinik ini hanya dilakukan untuk keperluan klinik bukan untuk
keperluan pribadi
3. UMR di Kota Semarang adalah RP. 2.810.025 yang menjadikan tertinggi di Jawa
Tengah
4. Diharapkan setiap hari ada kurang lebih 10 pasien yang berobat di klinik ini
5. Dengan kemampuan yang ada, klinik ini mempunyai target 3-4 tahun bisa kembali
modal
TAHAP II
ANALISIS EKSTERNAL – INTERNAL (SWOT)
Faktor Internal
A. Strength (Kekuatan)
1. Drg dan tenaga medis baik dan ramah
2. Fresh graduate dengan ilmu yang up to date
3. Tempat klinik baru, bersih, nyaman, dan kids friendly
4. Tempat parkir yang luas
5. Dokter gigi selalu ada
B. Weaknesses (Kelemahan)
1. Manajemen masih belum optimal
2. Pengalaman kerja masih kurang
3. Promosi belum maksimal
4. Harga relatif lebih tinggi
5. Hitungan tarif belum sesuai
C. Opportunities (Peluang)
1. Lokasi di pusat kota, strategis, dan mudah dijangkau
2. Dekat dengan tempat umum/keramaian (sekolah, mall, tempat makan, area
perhotelan)
3. Dekat dengan laboratorium
4. Tingkat pendidikan penduduk sekitar tinggi
5. Penghasilan penduduk cukup tinggi
D. Threats (Ancaman)
1. Ada praktek dokter gigi lain
2. Dekat dengan rumah sakit
3. Persepsi masyarakat drg fresh graduate belum profesional
4. Persepsi masyarakat bahwa ke drg mahal
5. Persepsi masyarakat ke drg hanya saat sakit

Strength (Kekuatan) Bobot Rating Scoring

• Drg dan tenaga medis 3 0,15 3 0,45


baik dan ramah
• Fresh graduate
4 0,21 3 0,63
dengan ilmu yang
up to date
• Tempat klinik baru, 4 0,21 4 0,84
bersih, nyaman, dan
kids friendly
4 0,21 4 0,84
• Tempat parkir yang
luas
• Dokter gigi selalu ada 4 0,21 3 0,63

19 1 17 3,39
Weaknesses
(Kelemahan)

• Manajemen masih 3 0,17 2 0,34


belum optimal
• Pengalaman kerja 3 0,17 3 0,51
masih kurang
• Promosi belum 3 0,17 3 0,51
maksimal
• Harga relatif lebih
2 0,14 2 0,28
tinggi
• Hitungan tarif
3 0,17 2 0,34
belum sesuai

14 1 1,98

Total (sumbu X) 1,41

Opportunities (Peluang) Bobot Rating Scoring

• Lokasi di pusat kota, 4 0,2 4 0,8


strategis, dan mudah
dijangkau
4 0,2 4 0,8
• Dekat dengan tempat
umum/keramaian (sekolah,
mall, tempat makan, area
perhotelan) 4 0,2 4 0,8

• Dekat dengan laboratorium


• Tingkat pendidikan penduduk 4 0,2 3 0,6
sekitar tinggi
• Penghasilan penduduk cukup 4 0,2 3 0,6
tinggi

20 1 3,6
Threats (Ancaman)

• Ada praktek dokter gigi lain 4 0,28 3 0,84


• Dekat dengan rumah sakit 2 0,14 4 0,56
• Persepsi masyarakat drg fresh 3 0,21 3 0,63
graduate belum profesional
• Persepsi masyarakat bahwa
2 0,14 3 0,42
ke drg mahal
• Persepsi masyarakat ke drg
hanya saat sakit 3 0,21 3 0,63

14 1 3,08

Total (Sumbu Y) 0,52

Strategi
1. Meningkatkan promosi mulut ke mulut dan melalui media sosial
2. Menambah pengetahuan masyarakat melalui penyuluhan/edukasi
3. Mengadakan promo pada hari tententu
4. Melakukan manajemen dan perhitungan tarif yang baik dan sesuai
5. Meningkatkan pelayanan dan mutu
TAHAP III
KONSEP ERGONOMI DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN GIGI

A. Ergonomis Dental
Ergonomi adalah ilmu yang multidisiplin, yaitu perpaduan anatara
ilmu kesehatan dan ilmu teknik. Dalam ilmu kesehatan dipelajari antara lain
anatomi tubuh manusia, biologi, fisiologi, antroplogi kesehatan dan psikologi.
Sementara dalam ilmu teknik antara lain dipelajari ilmu teknik mesin, industri,
disain dan mekanika. Disiplin ilmu kesehatan/kedokteran memberikan batasan
dan penjelasan tentang kemampuan dan keterbatasan manusia. Dan disiplin
ilmu teknik merancang tugas/pekerjaan, tempat kerja dan sistem kerja.
1. Faktor Risiko Ergonomi
Beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko ergonomic antara lain:
a) Gerakan Repetitif
b) Penggunaan Kekuatan
c) Stres Mekanik
d) Sikap tubuh statis
e) Awkward position
f) Vibrasi
g) Suhu ekstrem (Dingin atau panas)
h) Stres
2. Sikap Tubuh Yang Baik
Dalam melakukan pekerjaan dan aktivitas ,perlu diperhatikan sikap
tubuh yang baik yaitu:
a) Tidak membungkuk
b) Tidak jongkok
c) Tidak memutar tubuh
d) Tinggi tempat kerja antara tinggi pusat dan tinggi siku
e) Tidak meraih obyek/alat kerja melebihi tinggi bahu
f) Letak obyek pada lapang pandang (30 derajatdarimasing-masingmata
– 60 derajat)
3. Sikap Kerja Ergonomis Dokter Gigi
Dokter gigi dalam berpraktiksebaiknya selalu memperhatikan
postur tubuhnya atau posisi tubuhnya agar selalu ergonomis dan juga
sebaiknya tidak melakukan posisi tubuh yang statis terlalu lama seperti
duduk, berdiri atau memeriksa pasien. Usahakan untuk selalu seimbang
dalam melakukan hal hal tersebut menyesuaikan tinggi kursidokter dengan
kursi pasien sesuai dengan kenyamanan duduk dan bekerja dengan
mendekatkan kursi pasien dengan tubuh.
4. Kursi Dokter
Karakteristik dari kursi dokter gigi adalah berkaki 5, tinggi yang
daoat disesuaikan, sandaran punggung sesuai lekuk tubuh, sandaran tangan
dapat diatur. Dokter gigi selalu menggunakan kursi yang dapat diatur dan
ada penyangga dibagian lumbal, torakal dan tangan.
5. Kursi Pasien
Kursi pasien merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan. Ini
berguna agar pasien merasa nyaman saat dilakukan pemeriksaan. Sandaran
tempat duduk pasien sebaiknya dapat diatur, yaitu sandaran dapat tegak
atau terlentang. Ini disesuaikan dengan kebutuhan. Tungkai kaki pasien
hendaknya lurus, sehingga pasien merasa lebih nyaman dan rileks.
Ketinggian kursi pasien dapat diatur oleh dokter gigi dengan menggunakan
kaki. Diusahakan meminimalkan penggunaan kaki dengan lebih membuat
nyaman pasien pada posisi horisontal
6. Tempat Alat
Tempat alat-alat praktik gigi haruslah mudah dipindahkan, stabil
dan dapat diatur tinggi rendahnya. Ini semua diperhatikan untuk
kenyamanan pemakainya. Selain itu tempat alat juga hendaknya ergonomis
penataannya (Lay-Out Ergonomis) ,artinya harus dalam area jangkauan
pemakai, dalam hal ini dokter gigi. Perhatikan juga agar penggunaan jari
jari yang berlebihan dihindari pada saat melakukan praktik kedokteran gigi
7. Penempatan Lampu Bekerja
Penempatan lampu bekerja saat dokter gigi melakukan aktivitasnya
sangat penting. Jadi perlu diperhatikan posisi dan letak dari lampu tersebut,
diusahakan agar cahaya lampu mengenai obyek yang dijadikan area kerja.
Cahaya jangan mengenai tubuh atau terhalang oleh bagian tubuh. Suhu
ruangan tempat praktik dokter gigi harus nyaman dan tidak boleh terasa
panas, karena akan mengganggu aktivitas dokter gigi saat bekerja. Suhu
yang diakibatkan oleh lampu penerangan perlu diperhatikan, sehingga
perlu memilih lampu yang tidak menimbulkan panas tinggi saat
dipergunakan. Lampu penerangan untuk bekerja harus dapat disesuaikan
dengan kebutuhan dan dapat dipindah pindahkan. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
TAHAP VI
MANAJEMEN LOGISTIK PRAKTIK DOKTER GIGI

Kebutuhan medis
Nomo jumla
r Nama perkiraan harga h total
1 bahan tumpatan komposit Rp 1.500.000 1 Rp 1.500.000
2 bahan tumpatan flow komposit Rp 300.000 1 Rp 300.000
3 Bonding + Etsa Rp 890.000 1 Rp 890.000
4 anastesi (pehacain) Rp 85.000 1 Rp 85.000
5 anastesi (lidocaine) Rp 130.000 1 Rp 130.000
6 GIC Rp 420.000 1 Rp 420.000
7 kfile Rp 50.000 3 Rp 150.000
8 hfile Rp 50.000 3 Rp 150.000
9 papper point Rp 45.000 3 Rp 135.000
10 gutta percha Rp 100.000 3 Rp 300.000
11 jarum ekstirpasi Rp 100.000 3 Rp 300.000
12 microbrush Rp 22.000 2 Rp 44.000
13 alkohol Rp 50.000 1 Rp 50.000
14 saliva ejector Rp 40.000 1 Rp 40.000
15 betadine Rp 50.000 3 Rp 150.000
16 scaller Rp 1.500.000 1 Rp 1.500.000
17 alginat Rp 95.000 1 Rp 95.000
18 cotton roll Rp 45.000 1 Rp 45.000
19 tampon Rp 25.000 1 Rp 25.000
20 gips Rp 13.500 1 Rp 13.500
21 masker Rp 100.000 1 Rp 100.000
22 handscoon Rp 150.000 1 Rp 150.000
Rp
23 handscoon steril 6.000 10 Rp 60.000
24 dental chair Rp 50.000.000 1 Rp 50.000.000
total Rp 56.632.500
Kebutuhan non medis
Nomor Nama perkiraan harga jumlah total
1 Lampu Rp 60.000 8 Rp 480.000
2 Lemari Rp 1.100.000 2 Rp 2.200.000
3 Meja Rp 1.200.000 4 Rp 4.800.000
4 Kursi Rp 350.000 8 Rp 2.800.000
5 Sofa Rp 2.500.000 1 Rp 2.500.000
6 buku Rp 10.000 2 Rp 20.000
7 bolpoin Rp 12.000 1 Rp 12.000
8 komputer Rp 3.000.000 1 Rp 3.000.000
9 tanaman Rp 100.000 1 Rp 100.000
10 tv Rp 4.000.000 1 Rp 4.000.000
11 tempat sampah Rp 15.000 4 Rp 60.000
12 tisu Rp 15.000 1 Rp 15.000
13 kaca Rp 50.000 1 Rp 50.000
14 kran Rp 20.000 1 Rp 20.000
15 wc Rp 1.000.000 1 Rp 1.000.000
16 kompor Rp 150.000 1 Rp 150.000
17 piring Rp 6.000 3 Rp 18.000
18 gelas Rp 15.000 3 Rp 45.000
19 sendok garpu Rp 21.000 1 Rp 21.000
20 cctv Rp 400.000 2 Rp 800.000
21 wifi Rp 300.000 1 Rp 300.000
22 sewa ruko Rp 15.000.000 1 Rp 15.000.000
23 ac Rp 4.000.000 1 Rp 4.000.000
24 telepon rumah Rp 80.000 1 Rp 80.000
25 jam dinding Rp 50.000 3 Rp 150.000
26 wastafel Rp 250.000 2 Rp 500.000
total Rp 42.121.000
TAHAP V

POLA PEMASARAN PRAKTEK DOKTER GIGI

Manajemen dan strategi pemasaran yang baik tentu sangat berdampak signifikan bagi
suatu organisasi, dalam hal ini klinik. Sebab, dengan adanya manajemen pemasaran yang
baik, klinik dapat bersaing di dalam persaingan pasar serta mendapatkan laba atau
keuntungan sebagaimana yang sudah ditargetkan. Terdapat beberapa aspek penting perihal
manajemen pemasaran yang perlu untuk perhatikan untuk keberhasilan pemasaran, salah
satunya adalah strategi pemasaran. Menurut Sofjan Assauri ( 2014 : 168) Strategi Pemasaran
pada dasarnya adalah suatu rencana yang menyeluruh serta terpadu dan menyatu di bidang
pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat
tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Oleh sebab itu, strategi pemasaran
merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan
suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan.
Menurut Kotler (2016 :27), “Marketing management is art and science of choosing
target markets and getting, keeping and growing customers through creating, delivering and
communicating superior customer value.”
Berdasarkan pengertian di atas, pemasaran merupakan suatu perpaduan dari aktivitas
– aktivitas yang saling berhubungan untuk mengetahui kebutuhan konsumen melalui
penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk dan jasa yang bernilai serta mengembangkan
promosi, distribusi, pelayanan dan harga agar kebutuhan konsumen dapat terpenuhi dengan
baik pada tingkat keuntungan tertentu.
Menurut Sofjan Assauri ( 2014 : 168) Strategi Pemasaran pada dasarnya adalah suatu
rencana yang menyeluruh serta terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan
panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran
suatu perusahaan.
Segmentasi pasar (Segmenting) dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pasar
mana yang potensial untuk dijadikan target pasar sehingga dapat meningkatkan jumlah
kunjungan. Strategi segmenting yang dilakukan yaitu di dasarkan pada segmentasi geografis
dan demografis. Segmentasi demografisnya meliputi ; pengusaha (Besar & Kecil) dan
pegawai (Negri & swasta).
Targeting yang dilakukan dalam memutuskan target adalah dengan memperhatikan
ukuran atau besarnya segmen yang telah dipilih. Segmen yang dipilih untuk dijadikan target
adalah pengusaha dan pegawai karena target utama tersebut dianggap memiliki tingkat
pertumbuhan yang tinggi karena harga yang ditawarkan masih mudah untuk dijangkau.
Pegawai dan karyawan saat ini tentu memiliki keinginan dalam menjaga penampilan giginya.
Positioning adalah cara yang dilakukan perusahaan dalam merancang citra produk
untuk memperoleh posisi yang baik di benak konsumen. Positioning yang dilakukan yaitu
adanya fasilitas klinik modern, klinik nyaman dan bersih, serta futuristic.

Segmentasi

 Rp. 250.000 – Rp.5.000.000 untuk menarik kalangan menengah sampai menengah


keatas.

Targeting

 Petani sendiri, petani buruh, nelayan, pengusaha, buruh industry, buruh bangunan,
pedagang, angkutan, PNS/ABRI.
 Jumlah tertinggi adalah buruh industry dengan penghasilan Rp.2.810.000

Positioning

 modern, mewah, nyaman dan bersih

Diferensiasi

a. Mushola
b. Parker luas
c. Columbia Asia Hospital
i. Gambar letak Klinik
a. letak klinik di Jl. Puri Anjasmoro Raya

b. Kondisi Rencana Ruang Klinik

Anda mungkin juga menyukai