0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan2 halaman
Notulen workshop UKPP membahas tentang penulisan dan distribusi dokumen layanan kesehatan sesuai standar operasional, pengelolaan dokumen kontrol, pembuatan pedoman dan panduan layanan, serta pengaturan perizinan dan alur pelayanan kesehatan termasuk layanan darurat, anestesi, rujukan dan pemulangan pasien.
Notulen workshop UKPP membahas tentang penulisan dan distribusi dokumen layanan kesehatan sesuai standar operasional, pengelolaan dokumen kontrol, pembuatan pedoman dan panduan layanan, serta pengaturan perizinan dan alur pelayanan kesehatan termasuk layanan darurat, anestesi, rujukan dan pemulangan pasien.
Notulen workshop UKPP membahas tentang penulisan dan distribusi dokumen layanan kesehatan sesuai standar operasional, pengelolaan dokumen kontrol, pembuatan pedoman dan panduan layanan, serta pengaturan perizinan dan alur pelayanan kesehatan termasuk layanan darurat, anestesi, rujukan dan pemulangan pasien.
Pelaksanaan : 17 Mei 2022, pukul 08:00 s/d 15:30 WIB
Metode : Daring https://us02web.zoom.us/j/87443012665? pwd=QmdsV2szMVR5SXQzNUhRSGovMWttUT09
1. Cara pembuatan dokumen dan distribusi dokumen harus seduai dgn SK
penulisan dokumen, SOP, KAK, Panduan dan pedoman 2. Semua dokumen yang terdistribusi tercatat dgn baik di. Dokumen kontrol 3. Pedoman untuk semua program atau unit, panduan hanya untuk 1 program /unit, KAK untuk per kegiatan ini berlaku untuk UKP dan UKM 4. General consent wajib diberitahukan kepada pasien saat kunjungan pertama pasien rawat jalan, utk rawat inap setiap akan dirawat wajib melakukan general consent Contoh: nama panggillan, hak dan kewajiban, keinganan pasien saat dirawat dll 5. Penulisan rekam medis diupayakan harus lengkap termasuk asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan tergantung pasien apa 6. Dokumen wajib dilakukan review minimal 2 th sekali, jika kondisi masih sama tidak perlu dokumen di revisi 7. SK jenis2 layanan harus tersedia 8. Alur layanan, modifikasi layanan selama pandemi dan AKB harus sudah dibuat dan tersosialisasikan 9. Utk anestesi lokal mesti dibuat pedomanya 10. Pelaksanaan anestesi yg dilakukan paramedis harus ada surat pendelegasian wewenang dari dokter 11. Lakukan skrining brp cek list sblm melakukokan tindakan anestesi lokal, siapan form monitoring pra, saat dan pasca tindakan, jgn lupa IC dan laporan tindakan yg dittd oleh dokter 12. Utk layanan gawat darurat harus ada triase, buat alur di lantai merah kuning hijau hitam dan buat skrining triase di bed pasien , utk memudahkan tindakan apa yg mesti dilakukan jika merah, kuning atau hijau 13. Semua petugas medis wajib mempunyai sertifikat ACLS 14. Respon time pasien gadar 15-30 mnt 15. Jika ada kasus yg harus dirujuk wajib dilakukan stabilisasi, pasang infus , catetern, berikan obat jika dibutuhkan dan hubungi FKTRL via SPGDT 16. Medis dan paramedis wajib bisa melakukan BHD tersedia sertifikat BHD 17. Untuk Petugas gizi jika akan memberikan terapi gizi harus ada kajian status gizi dan terdokumentasi dalam rekam medis 18. pelayanan gizi yang rawat jalan , dokumen yg disiapkan gizi masyarakat, bukti edukasi yg di tanda tangani pasien, Notulen WorkShop UKPP Pelaksanaan : 18 Mei 2022, pukul 08:00 s/d 15:30 WIB Metode : Daring https://us02web.zoom.us/j/87443012665? pwd=QmdsV2szMVR5SXQzNUhRSGovMWttUT09 1. Pemulangan pasien dialkukan untuk puskesmas yang ada rawat inap 2. Sediakan SK dan SOP untuk pemulangan pasien 3. Buatkan resume medis pasien pulang, minimal isi resume medis sebagai berikut ; i. Identitas pasien ii. Diagnosa masuk pasien iii. Ringkasan hasil pemeriksaan selama perawatan, pemberian obat atau Tindakan yang dilakukan, diagnose akhir, serta rencana tindak lanjut 4. Untuk Rujukan buat SK dan Panduan rujukan ke FKRTL 5. Bukti pemberian informasi terkait rujukan pasien ke FKRTL didokumentasikan dalam bentuk persetujuan rujukan 6. Bukti komunikasi dengan FKRTL saat melakukan rujukan harus terdokumentasi 7. Selama proses rujukan pasien wajib dipantau oleh petugas, dan saat menyerahkan ke FKRTL lakukan serah terima dengan SBAR 8. Tindak lanjut rujuk balik harus di buat regulasi (bisa dalam bentuk SK Pengaturan pelayanan rujuk balik), contoh pasien PRB, disediakan form monitoring rujuk balik, dan dilakukan evaluasi pelayanan rujuk balik 9.