Organization of the Petrolium Exporting Countries (OPEC)
Nama Anggota Kelompok:
1. Syafira Zulfa 2. Taryssa Nazwa Azani
XI MIPA 3 Guru: Rilita Triani Rohmatika, S.Pd
SMAN 2 CIKARANG SELATAN
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia- nya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan tugas portofolio “Lembaga Kerjasama Ekonomi Organization of the Petroleum Exporting (OPEC)” ini tepat pada waktunya. Dalam penyusunan tugas portofolio ini kami mendapat banyak tantangan dan hambatan akan tetapi dengan kerjasama tantangan dan hambatan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berikan satu kelompok saya yang telah membantu dalam penyusunan tugas portofolio ini. Adapun tujuan kami menyelesaikan tugas portofolio ini adalah untuk memenuhi nilai tugas ekonomi pada semester ini. Kami menyadari bahwa portofolio ini jauh dari kesempurnaan dan disusun dalam berbagai keterbatasan. Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga mendorong kami untuk bisa memperbaiki nya. Akhir kata semoga portofolio ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berdirinya OPEC dipicu oleh adanya keputusan sepihak dari perusahaan minyak multinasional yakni The Seven Sisters pada 1959-1960. Perusahaan minyak tersebut telah menguasai industri minyak dan menetapkan harga di pasar internasional. OPEC berupaya mempertahankan harga minyak dan menolak adanya aksi penurunan harga minyak secara sepihak oleh beberapa perusahaan minyak terbesar di dunia yang kebanyakan berasal dari negara-negara maju. Beberapa perusahaan minyak tersebut adalah The Seven Mayor milik Exxon, Texaco, Socal, Gulf, British Petroleum, dan Shell. Secara bersama-sama, OPEC berusaha untuk menentukan kebijakan atas harga dan jumlah produksi minyak bumi yang akan dipasarkan ke dunia. Lalu, muncullah perjanjian antara OPEC dan perusahaan swasta pada tahun 1970 yang disebut dengan The Tripoli- Teheran Agreement. Dalam perjanjian tersebut menempatkan OPEC secara penuh dalam upaya penetapan pasar minyak di dunia internasional. BAB II ISI 2.1 Sejarah Berdirinya OPEC Negara pertama yang menjadi pelopor dalam terbentuknya OPEC adalah Venezuela. Venezuela memberikan pendapat mengenai proses eksplorasi dan berkomunikasi secara intens dengan negara-negara penghasil minyak di dunia. Pada September 1960, Menteri Pertambangan dan Energi dari negara Venezuela, Juan Pablo Perez Alfonzo, melakukan pertemuan dengan Menteri Pertambangan dan Energi dari Saudi Arabia, Abdullah Al Tariki untuk mendiskusikan cara meningkatkan harga minyak mentah dari masing-masing negara. Pertemuan tersebut dilaksanakan di Baghdad yang juga dihadiri oleh pemerintahan Irak, Persia, dan Kuwait. Akhirnya, OPEC didirikan di Baghdad pada 1960 oleh Presiden Amerika, Dwight Eisenhower. Eisenhower juga membentuk lembaga keamanan nasional dan akses darat persedian energi yang dapat digunakan apabila terjadi perang. Markas OPEC pertama kali di Jenewa (1965) kemudian dipindahkan ke Wina, Austria. Sejak markas OPEC pindah ke Wina, KBRI Austria terlibat aktif dalam kegiatan pemantauan harga minyak dan menangani permasalahan substansi serta diplomasi di berbagai persidangan yang diselenggarakan oleh OPEC. Namun, dalam menjalankan tugasnya, OPEC tidak selalu dapat menyelesaikan permasalahan dengan baik. Adanya penurunan permintaan dan tuntutan internasional terhadap minyak di negara-negara anggota OPEC. Sementara itu OPEC masih tetap mengekspor minyak dalam jumlah yang besar mengakibatkan harga minyak menjadi turun. Masalah tersebut terjadi di Venezuela.Venezuela yang sebelumnya menjadi negara pendiri OPEC, kini justru mengalami krisis ekonomi parah. Harga minyak bumi yang diproduksi turun hingga 50% karena adanya tuntutan pasar. Akhirnya, OPEC mengeluarkan kebijakan untuk mengendalikan turunnya harga minyak di pasar global. Kebijakan tersebut diambil atas dasar pengaruh dari dunia luar dan tuntutan pasar. Kebijakan tersebut digunakan untuk memulihkan harga minyak mulai pada akhir tahun 2008. Harga minyak yang tercatat pada akhir 2008 turun hingga 100 dolar AS per-barel. 2.2 Peran OPEC 1. OPEC mewakili kekuatan politik dan ekonomi secara signifikan. 2.Pada 1970, OPEC menunjukkan kekuatannya di bidang politik saat melakukan embargo atau penyitaan sementara terhadap kapal asing serta larangan berlalu lintas. Hal tersebut sangat berdampak besar pada bidang ekonomi. 3.OPEC mencegah negara anggotanya dimanfaatkan oleh negara-negara industri dengan memastikan negara pengekspor minyak memperoleh harga minyak yang adil. 4. Pada Agustus 2016, OPEC berhasil menunjukkan kemampuannya dalam produksi minyak tertinggi, dengan menghasilkan 33,24 juta barel per-hari. 2.3 Konflik OPEC 1. Konflik timur tengah angkat harganya harga minyak mentah dunia masih terus berangkat akibat optimisme pelaku pasar akan pasukan yang bisa tetap dijaga di level normal pada tahun 2019. Menteri energi Arab Saudi, Khalid Al Falih mengatakan bahwa organisasi negara-negara pengekspor minyak akan tetap berusaha mengurangi pasokan minyak secara bertahap pasca Juni 2019. kebijakan tersebut pasokan minyak tahun ini dapat terjaga di level normal, kekhawatiran pelaku pasar akan banjir pasokan dapat diredam. 2. Konflik minyak bumi OPEC dalam perang Yom Kippur tahun 1973 sampai 1974 adalah salah satu warsa kelam dalam sektor energi Amerika serikat. a saat itu, Paman Sam meratapi kenyataan pahit bahwa negaranya mengalami krisis minyak akibat organisasi negara-negara pengekspor minyak bumi atau OPEC memotong produksi minyak dunia dan melakukan embargo terhadap beberapa negara termasuk AS. hal ini terjadi sebagai reaksi atas meninggalnya tensi politik di timur tengah. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Kesimpulannya, OPEC adalah organisasi pengekspor mintah mentah yang memiliki tujuan yang sama dalam menentukan kebijakan harga dan jumlah produksi minyak bumi.