Makalah OPEC
(Organization of the Petroleum Exporting
Countries)
Kelompok 3 Kelas XI EI 1
Agustian Farabiansyah
Allia Okti Sativa
Chaerul Anwar
Hizkia Christian
Irfansyah
BAB I
PENDAHULUAN
SMK N 29 JAKARTA
OPEC adalah suatu organisasi antar pemerintah (intergovernmental
organization) yang didirikan oleh Iran, Irak, Kuwait, Saudi Arabia, dan
Venezuela. Dalam pembuatannya, inisiatif Menteri Energi dan Tambang dari
Venezuela, Juan Pablo Prez Alfonso, dan dari Saudi Arabia, Abdullah Al-Tariki.
Lalu pemerintah dari Irak, Iran, Kuwait, Saudi Arabia, dan Venezuela bertemu
di Baghdad untuk mendiskusikan cara untuk meningkatkan harga dari
minyak mentah yang diproduksi oleh negara-negara tersebut.
Pertemuan di Baghdad pada September 1960 tersebut terjadi ketika
adanya transisi dari ranah politik dan ekonomi internasional, dengan
dekolonisasi yang luas dan banyaknya negara-negara yang baru merdeka di
dalam dunia yang sedang berkembang. OPEC terbentuk ketika sebagian
besar dari pasar minyak internasional terpisah dari ekonomi dengan
perencanaan terpusat (centrally planned) dan didominasi oleh perusahaan-
perusahaan multinasional. OPEC muncul dengan pernyataan kebijakannya
yaitu semua negara memiliki hak untuk melaksanakan kedaulatan terhadap
sumber daya alamnya. OPEC awalnya memiliki markas di Jenewa, Swiss lalu
pindah ke Wina, Austria pada tanggal 1 September 1965.
Berdirinya OPEC dipicu oleh keputusan sepihak dari perusahaan
minyak multinasional, The Seven Sisters pada tahun 1959/1960 yang
menguasai industri minyak dan menetapkan harga di pasar internasional.
Perjanjian The Tripoli-Teheran Agreement antara OPEC dan perusahaan-
perusahan swasta tersebut pada tahun 1970, menempatkan OPEC secara
penuh dalam menetapkan pasar minyak internasional.
OPEC dibentuk sebagai jawaban atas jatuhnya harga minyak di
pasaran dunia. Kondisi ini terjadi akibat dari perusahaan minyak raksasa
seperti British Petroleum (BP), Shell, Exxon Mobil, Texaco, Socal, dan Gulf
menurunkan harga minyak dunia sehingga limpahan minyak negara-negara
konsumen. Harga minyak tidak lagi ditentukan oleh negara-negara
pengekspor melainkan ditetapkan oleh negara-negara konsumen. Hal inilah
yang membuat harga minyak dunia jatuh pada pasar minyak dunia sebelum
dibentuknya organisasi OPEC.
Jika dikaitkan dengan asumsi strukturalis di mana aktor utamanya
adalah The Seven Sisters merasa bahwa merekalah yang berkuasa atas
eksploitasi yang dilakukan. Eksploitasi yang dilakukan oleh The Seven Sisters
berhubungan juga dengan teori strukturalisme tentang core-periphery
state. Contohnya Exxon Mobil yang dimiliki oleh Amerika Serikat.
Amerika Serikat melalui Exxon Mobil melakukan eksploitasi ini dengan
mengambil sumber daya alam (resources), dan juga mendapatkan power.
Mereka menguasai 90% ekspor minyak mentah ke pasar dunia dengan
mengendalikan setiap jalur pipa yang penting di dunia, seperti Pipeline Trans
1
Arabian 753 mil dari Qaisuma di Arab Saudi ke Laut Mediterania, yang
dimiliki oleh Exxon, Chevron, Texaco, dan Mobil. Exxon memiliki jalur pipa
antar provinsi sepanjang 100 mil di Kanada dan juga pipa sepanjang 143 mil
di Venezuela. Jalur pipa sepanjang 799 mil di Alaska dimiliki oleh British
Petroleum dan Exxon. Dengan mengontrol arteri yang penting, mereka dapat
membatasi aliran minyak, membatasi pasokan ke kilang.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Setelah lebih dari 40 tahun berdiri, OPEC telah menerapkan
berbagai strategi dalam mencapai tujuannya. Dari pengalaman
tersebut OPEC akhirnya menetapkan tujuan yang hendak dicapainya
yaitu preserving and enhancing the role of oil as a prime energy
source in achieving sustainable economic development melalui:
1. Koordinasi dan unifikasi kebijakan perminyakan antar negara
anggota
2. Menetapkan strategi yang tepat untuk melindungi kepentingan
negara anggota
3. Menerapkan cara-cara untuk menstabilkan harga minyak di
pasar internasional sehingga tidak terjadi fluktuasi harga
4. Menjamin income yang tetap bagi negara-negara produsen
minyak
5. Menjamin suplai minyak bagi konsumen
6. Menjamin kembalinya modal investor di bidang minyak secara
adil.
4
Terdiri dari gubernur yang dipilih oleh masing-masing
anggota OPEC untuk duduk dalam dewan yang bersidang
sedikitnya dua kali dalam setahun. Tugas dewan gubernur adalah
sebagai berikut:
a. Melaksanakan keputusan konferensi
b. Mempertimbangkan dan memutuskan laporan-laporan
yang disampaikan sekretaris jenderal
c. Memberikan rekomendasi dan laporan kepada pertemuan
konferensi OPEC
d. Mempertimbangkan semua laporan keuangan dan
menunjuk seorang auditor untuk masa tugas selama 1
tahun
e. Menyetujui penunjukkan direktur-direktur divisi dan kepala
bagian yang diusulkan negara anggota
f. Menyelenggarakan pertemuan extraordinary dan
mempersiapkan agenda sidang
g. Membuat anggaran keuangan organisasi dan
menyerahkannya kepada sidang konferensi setiap tahun
3. Sekretariat
Sekretariat merupakan pelaksana eksekutif organisasi
sesuai dengan status dan pengarahan dari dewan gubernur.
Sekretaris Jenderal adalah wakil resmi dari organisasi yang dipilih
untuk periode 3 tahun dan dapat diperpanjang satu kali untuk
periode yang sama. Dalam melaksanakan tugasnya sekjen
bertanggung jawab kepada dewan gubernur dan mendapat
bantuan dari para kepala divisi dan kepala bagian.
5
F. Konferensi OPEC
Konferensi OPEC dilakukan dua kali dalam setahun. Tetapi
pertemuan ini dapat dilaksanakan jika diperlukan (pasal 11-12).
Konferensi OPEC dipimpin oleh presiden dan wakil presiden OPEC yang
dipilih oleh anggota pada saat konferensi (Pasal 14). Pasal 15
menetapkan konferensi OPEC bertugas merumuskan kebijakan umum
organisasi dan mencari upaya pengimplementasian kebijakan tersebut.
Sebagai organisasi tertinggi, pertemuan konferensi OPEC
mengukuhkan penunjukan anggota dewan gubernur dan sekretaris
jenderal OPEC.
6
berakhir Minggu, 18/11/2007 adalah membicarakan penyelesaian
masalah lingkungan yang disebabkan oleh penggunaan minyak bumi
sebagai sumber energi.
7
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
OPEC dibentuk sebagai respon dari monopoli yang dilakukan
perusahaan-perusahaan minyak multinasional terhadap perdagangan
minyak dunia. Monopoli ini berakibat pada eksploitasi menyakitkan yang
dirasakan oleh negara-negara Timur Tengah sebagai negara produsen
minyak terbesar di dunia. Terdapat enam dampak yang ditimbulkan dari
terjadinya peristiwa krisis minyak yang terjadi pada tahun 1970-an yang
berkaitan dengan aspek geopolitik dan geoekonomi. Keenam dampak
tersebut antara lain ekspor minyak dari negara-negara Timur Tengah atau
negara-negara yang terletak di wilayah Teluk Persia dan Afrika Utara tidak
mungkin mengalami pertambahan dalam jumlah besar untuk kurun waktu 10
tahun mendatang, walaupun seandainya tidak terjadi konflik antara Arab
dengan Israel yang memicu timbulnya Perang Suez-Sinai dan berlanjut
Perang Yom Kippur, permasalahan tentang minyak akan tetap terjadi suatu
hari nanti.
Minyak telah menjadi bagian dari instrumen politik bagi negara-negara
penghasil minyak, misalnya saja embargo minyak yang dilakukan oleh Arab
Saudi terhadap Israel dan negara-negara pendukungnya dapat menjadi salah
satu taktik geoekonomi, jika negara produsen maupun negara konsumen
tidak mengubah arah kebijakannya maka pada dua dekade ke depan sangat
mungkin terjadi persaingan antarnegara disebabkan oleh keterbatasan
sumberdaya minyak, ketergantungan AS dan negara-negara Barat atas
suplai minyak dari Timur Tengah akan dapat membahayakan perekonomian
negara-negara importir tersebut dan pertumbuhan ekonomi negara
berkembang yang cenderung lamban dan didukung banyaknya hutang yang
mereka miliki dapat mengancam sistem perekonomian internasional
sehingga negara-negara maju dituntut untuk bersikap rasional dalam
menetapkan harga ekspor minyak ke negara berkembang karena hancurnya
perekonomian negara berkembang, nantinya dapat mempengaruhi stabilitas
perekonomian internasional.
Saran
Penulis hanya mau menyarankan kepada para pembaca bahwa
kerjasama antar suatu negara dengan negara lain sangat diperlukan, dalam
hal ini untuk kemajuan ekonomi bangsa. Dapat kita lihat betapa pentingnya
OPEC yang didirikan dengan tujuan tertentu khususnya dalam penanganan
8
minyak dunia agar harga minyak dunia itu tetap stabil dan seluruh
masyarakat dunia bisa dapat menggunakan minyak tersebut dalam
kelangsungan hidup. Jadi, betapa pentingnya suatu organisasi yang
mengatur perekonomian secara global.
DAFTAR PUSTAKA
http://peacefulanarchyjournal.blogspot.com/2013/06/embargo-opec-
1973-dalam-perspektif.html
http://jemsbeniko.blogspot.com/2011/12/opec.html
http://www.dw.de/ktt-opec-digelar-di-arab-saudi/a-2932850
http://id.wikipedia.org/wiki/OPEC
http://diyanapermata.com/pelajaran-pkn-makalah-organisasi-
internasional-opec-lengkap/
http://www.opec.org