Pengukuran adalah kuantifikasi atau penetapan angka tentang karakteristik atau keadaan
Penilaian merupakan suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan
untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka
2009: 2).
Tipe hasil belajar aspek kognitif dibagi menjadi enam yaitu pengetahuan atau ingatan
(C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), analisis (C4), evaluasi (C5), dan kreasi (C6).
1. Pengetahuan / ingatan (C1) atau knowledge ialah tingkat kemampuan yang hanya
meminta responden atau testee untuk mengenal atau mengetahui adanya konsep,
fakta, atau istilah-istilah tanpa harus mengerti atau dapat menilai atau
menggunakannya. Dalam hal ini biasanya testee hanya dituntut untuk menyebutkan
memahami arti atau konsep, situasi, serta fakta yang diketahuinya. Dalam hal ini
testee tidak hanya hafal secara verbal akan tetapi juga memahami konsep dari masalah
3. Aplikasi (C3) adalah penggunaan abstraksi pada situasi konkret atau khusus. Testee
4. Analisis (C4) adalah kemampuan yang mengukur testee untuk menganalisis atau
bagaimana proses terjadinya sesuatu, cara bekerjanya sesuatu, atau mungkin juga
sistematikanya.
5. Evaluasi (C5) adalah kemampuan testee untuk membuat suatu penilaian tentang suatu
Kegiatan penilaian dapat dilihat dari segi tujuannya, gagasannya, cara bekerjanya,
menjadi bentuk baru yang berhubungan secara logis serta membentuk produk baru
yang orisinil.
Syarat utama instrumen yang baik adalah valid dan reliabel. Validitas suatu alat
ukur adalah sejauh mana alat ukur itu mampu mengukur apa yang seharus-nya diukur.
Validitas pada umumnya bersifat tingkat bukan ada atau tidak ada sama sekali. Validitas
suatu instrumen juga hanya dilihat dari tujuan tertentu; artinya suatu instrumen dikatakan
valid untuk mengukur atribut A tidak harus valid untuk mengukur atribut B (Kartowagiran,
2009: 2).
1. Validitas Instrumen
a. Validitas isi
Dalam penelitian, instrumen yang digunakan harus valid. Instrumen yang valid
menggunakan alat ukur yang sesuai untuk memperoleh data yang akurat. Validitas
isi suatu instrumen ditentukan dengan cara mencocokkan apakah butir-butir yang
ada di instrumen itu sudah mewakili komponen-komponen yang akan diukur atau
s = r I0
Keterangan :
V = indeks validitas butir
S = selisih antara skor yang ditetapkan rater ( r ) dan skor terendah dalam
kategori penyekoran (I0)
N = banyaknya rater
C = banyaknya kategori yang dapat dipilih rater
b. Validitas Konstruk
tipikal seperti instrument untuk mengukur sikap, minat, konsep diri dan lain
=
{ 2 ( )2 }{ 2 ( )2 }
Keterangan :
2. Reliabilitas Instrumen
Dalam penelitian ini uji reliabilitas dengan menggunakan Rumus Spearman Brown dari
2
=
1 +
Keterangan:
= realiabilitas internal seluruh instrumen
= korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua
r KR 20 = [1 ]
1 2
Keterangan :
r KR 20 = koefisien korlasi dengan KR 20
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
p = proporsi jawaban benar pada butir tertentu
q = proporsi jawaban salah pada butir tertentu (q = 1 p)
2 = varians skor total
Daftar Pustaka
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rieneka Cipta.