Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ORGANISASI DIBIDANG EKONOMI

Di susun oleh kelompok: 2

Heryana Gufran
Su
Fira Safitri
Junaina
Al Jumrah

SMA NEGERI 4 SIDRAP


TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongannya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan
syafa’at nya di akhirat nanti.

Penulis mengucappkan syukur kepada Allah swt atas limpahan nikmat


sehat-nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata
pelajaran sejarah.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini,supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya


kepada guru mata pelajaran sejarah kami yang telah membimbing dalam menulis
makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Sidrap,29 oktober 2023

i
Penulis

DAFTAR ISI

MAKALAH..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
A ORGANISASI EKONOMI GLOBAL...........................................................................1
1. Organization of the Petroleum Exporting Countries(OPEC)............................1
a. Latar belakang.............................................................................................1
b. Eksistensi.....................................................................................................2
c. Indonesia keluar dari OPEC..........................................................................4
2. General Agreement on Tariffs and Trade (GATT)............................................5
a. Latar Belakang.............................................................................................5
b. Tujuan..........................................................................................................5
c. Prinsip-prinsip..............................................................................................6
3. World Trade Organization (WTO)...................................................................8
a. Latar Belakang.............................................................................................8
b. Struktur Organisasi......................................................................................9
KESIMPULAN.......................................................................................................13

ii
A. ORGANISASI EKONOMI GLOBAL
1. Organization of the Petroleum Exporting Countries(OPEC)
a. Latar belakang
Organization of the petroleum Exporting Countries (OPEC) atau
organisasi negara-negara pengekspor minyak bumi adalah organisasi
yang bertujuan menegosiasikan masalah-masalah mengenai produksi,
harga, dan hak konsesi minyak bumi dengan perusahaan-perusahaan
minyak. Pada 14 September 1960, lima negara yaitu Iran,Irak, Kuwaiit,
Arab Saudi, dan Venezuela mendirikan OPEC di Baghdad, Irak.
Pembentukan OPEC tersebut dipicu oleh ketidakstabilan harga minyak
internasional. Hingga 2014,anggota OPEC berjumlah 12 negara. Sejak
1965, OPEC bermarkas di Wina, Autria.
Terdapat tujuh perusahaan minyak yang dikenal dengan sebutan the
seven sisters yang mengusai harga minyak dunia. Ketujuh perusahaan
tersebut adalah Anglo-Persian Oil Company (sekarang BP), Guilf Oil,
Standard Oil of California (soCal), Texaco (sekarang Chevron), Royal
Dutch Shell, Standard Oil of New Jersey (Esso), dan standard Oil
Company of New York (Socony sekarang Exxon Mobil). Pada 1970,
melalui “The Tripoli-Teheran Agreement”, OPEC secara penuh
menetapkan pasar minyak internasional.
Selain untuk menjaga kestabilan harga minyak dunia,OPEC juga
memiliki tujuan lain, yakn:
 Menyatukan kebijakan perminyakan antar negara anggota;
 Memenuhi kebutuhan dunia akan minyak bumi;

1
 Menentukan kebijakan-kebijakan untuk melindungi negara-
negara anggota.
b. Eksistensi
 Bidang ekonomi
OPEC memungkinkan negara anggotanya menjamin pendapatan
mereka dengan mengoordinasi kebijakan dan harga minyak. Salah satu
cara untuk menjaga stabilitas pasar minyak internasional adalah melalui
penentuan kuota (batas tertinggi) produksi minyak berdasarkan
kesepakatan negara anggota. Contohnya, apabila permintaan minyak
dunia meningkat atau salah satu negara anggota OPEC mengurangi
produksinya, negra anggota OPEC lain dapat secara sukarela
meningkatkan produksi minyaknya untuk menghindari lonjakan harga
yang tidak terkendali. Dalam perdagangan internasional, OPEC
menguasai 55% minyak dunia. Oleh sebab itu, OPEC memegang peranan
penting dalam masalah perminyakan internasioal. Selain itu, OPEC juga
terlibat aktif dalam usaha peningkatan perdagangan internasional serta
konversi lingkungan.
 Bidang politik
OPEC memiliki kekuatan politik yang cukup signifikan karena
setengah ekspor minyak dunia dimiliki negara-negara anggota OPEC.
Pada 1970-an, terjadi perang Yom Kippur di Timur Tengah, Amerika
Serikat membantu Israel dalam upaya melawan Mesir dan Suriah. OPEC
pun menunjukkan kekuatan politiknya. OPEC lantas menerapkan
embargo minyak yang ditargetkan kepada Amerika Serikat dan sekutu
Eropanya. Embargo berlangsung sejak 19 oktober 1973 hingga 17 Maret

2
1974. Embargo tersebut ternyata berdampak luas. Efek langsung
embargo meliputi inflasi dan resesi ekonomi di Amerika Serikat dan
negara-negara lain menjadi target embargo. Di Amerika Serikat, pemilik
mobil dibatasi hanya membeli bensin pada hari tertentu serta
penerapan plat nomor genap-ganjil untuk beroperasi bergantian.
Embargo minyak juga mendorong produsen mobil memproduksi
kendaraan berukuran lebih kecil dan hemat bahan bakar. Bahkan
setelah embargo berakhir, harga minyak terus naik dan ekonomi
Amerika Serikat terus menderita.
Meskipun OPEC sering dianggap berperan “jahat” dalam arena
politik, organisasi ini juga memiliki tujuan yang bisa dibenarkan.OPEC
berfungsi mencegah anggotanya dimanfaatkan oleh negara-negara
industry dengan memastikan negara-negara pengekspor minyak
mendapatkan harga minyak yang adil.

3
c. Indonesia keluar dari OPEC
Alasan Indonesia keluar dari OPEC pada tahun 2008-2016 yang ditulis
Fikri Fauzi, dalam sidang konferensi OPEC ke-168 di Wina, Austria pada
4 desember 2015, Menteri ESDM Sudirman Said menegaskan keinginan
Indonesia untuk aktif kembali sebagai anggota OPEC.
Salah satu alsan yang menjadi latar belakang masuknya kembali
Indonesia adalah memperoleh kepastian impor minyak langsung dari
produsen minyak seperti Arab Saudi, Kuwait, dan Iran.
Selain itu, keanggotaan OPEC juga bisa memberikan kesempatan luas
bagi Indonesia untuk mendapatkan kembali blok-blok migas di negara-
negara anggota OPEC.
Meskipun telah melakukan pertimbangan demikian, pada November
2016, Indonesia kembali memutuskan untuk keluar dari OPEC untuk
kedua kalinya. Keputusan keluarnya Indonesia ini didasarkan pada
keputusan OPEC terkait pemotongan produksi minyak sebesar 1,2 juta
bph.
Keputusan itu memiliki konsekuensi pada Indonesia sebagai anggota
OPEC untuk memangkas sekitar 5% atau setara 37.000 bph dari produksi
minyaknya. Disamping itu, RAPBN Indonesia pada 2017 telah disepakati
terkait minyak, produksinya akan turun sebesar 5.000 bph.
Oleh karena itu, ketidakseuaian keadaan dengan kebijakan terbaru
OPEC membuat Indonesi memilih untuk keluar dari anggota OPEC untuk
kedua kalinya pada 2016.

4
2. General Agreement on Tariffs and Trade (GATT)
a. Latar Belakang
Pada 1947, dibentuk organisai yang mengurusi perjanjian
umum tentang tarif dan perdagangan yang disebut General
Agreement on Tariffs and Trade (GATT) di Jenewa, Swiss. GATT
dibentuk sebagai respons terhadap tidak adanya pihak pengatur tariff
dan perdagangan sehingga terjadi pelanggaran dan diskriminasi
dalam perdagangan internasional. Adapun maksud didirikannya
GATT adalh menerapkan prinsip-prinsip umum liberalisasi
perdagangan berdasarkan traktat multilateral. Traktat tersebut
berupa pengurangan tariff, penghapusan kendala perdagangan, dan
penghapusan praktik perdagangan yang diskriminatif.
Pada saat didirika, GATT beranggotakan 23 negara. Namun
pada April 1994, dalam sidang terakhirnya di Marakesh, Maroko yang
mengubah GATT menjadi WTO (World Trade Organization), jumlah
negara penanda tangan traktat/ perjanjian sebanyak 115 negara.
Perubahan ini dilatar belakangi kenyataan bahwa semua negara
anggota menghendaki adanya perdagangan yang bebas di antara
mereka. WTO sendiri diputuskan untuk diberlakukan secara resmi
mulai 1 Januari 1995. Indonesia sendiri telah bergabung menjadi
peserta dalam GATT sejak 24 Februari 1950.
b. Tujuan
GATT bertujuan menciptakan iklim perdagangan internasional
yang aman dan jelas bagi masyarakat bisnis, serta menciptakan
liberalisasi perdagangan yang berkelanjutan. Oleh karena itu,GATT

5
berfungsi sebagai forum negosiasi, penyelesaian sengketa, dan
sebagai pengatur bagi perdagangan internasional, khususnya
perdagangan barang. Untuk mendukung tujuannya, GATT
mensponsori berbagai perundingan yang dikenal dengan istilah
rounds atau putaran. Putaran Uruguay (1986-1994) merupakan
putaran terbesar dari semua putaran yang ada karena menjadi cikal
bakal terbentuknya World Trade Organization (WTO).
Dalam buku Hukum Ekonomi Internasional dalam era Global
(2006) karya Rosyidah Rakhmawati, dijelaskan beberapa tujuan
pembentukan GATT,yakni:
 Meningkatkan kesempatan kerja
 Mempuerluas produksi dan pertukaran barang
 Menghapus perlakuan deskriminasi dalam peradagangan
internasional
 Memecahkan masalah dan hambatan dalam perdagangan
internasional
 Meningkatkan efisiensi pengguna sumber daya yang ada di dunia
c. Prinsip-prinsip
Dalam menjalankan fungsinya, ada beberapa prinsip utama yang di
pakai oleh GATT.
1) Prinsip most favoured nation (MFN)
Menekankan suatu kebijakan perdagangan negara agar
dilaksanakan atas dasar prinsip nondiskriminasi. Menurut prinsip ini,
semua negara anggota terikat untuk memberikan perlakuan yang

6
sama terhadap negara-negara lain dalam pelaksanaan dan kebijakan
ekspor impor, serta yang menyangkut biaya-biaya ekonomi lainnya.
2) Prinsip national treatment
Negara anggota diwajibkan memberikan perlakuan yang sama
atas barang-barang impor dan local, setidaknya setelah barang impor
memasuki pasar domestik.
3) Prinsip larangan restriksi kuantitatif
Melarang adanya pembatasan kuantitatif terhadap ekspor
impor dalam bentuk apapun.
4) Prinsip melalui tariff
Menekankan bahwa GATT hanya memperkenankan tindakan
proteksi terhadap industri domestik melalui tariff dan tidak melalui
upaya-upaya perdagangan lainnya.
5) Prinsip resiprositas
Perlakuan yang diberikan suatu negara kepada negara lain
sebagai mitra dagang harus diberikan juga oleh mitra dagang negara
tersebut. Prinsip ini berlaku dalam perundingan-perundingan tarif
yang didasarkan atas hubungan timbal balik yang saling
menguntungkan kedua pihak. Prinsip ini sering mengalami hambatan
dalam pelaksanaannya karena adanya perbedaan tingkat
perekonomian antara negara maju dan negara berkembang.
6) Prinsip perlakuan khusus bagi negara sedang berkembang
Prinsip ini berfungsi sebagai dasar hokum bagi negara maju
untuk memberikan generalized system of preference (GSP) atau
sistem preferensi umum kepada negara-negara berkembang.

7
7) Prinsip transparansi
Prinsip ini mewajibkan negara-negara anggota untuk bersikap
transparan terhadap berbagai kebijakan perdagangannya. Hal ini
berguna untuk memudahkan para pelaku usaha melakukan kegiatan
perdagangannya.
3. World Trade Organization (WTO)
1. Latar Belakang dan Struktur Organisasi
a. Latar Belakang
World Trade Organization (WTO) atau organisasi perdagangan Dunia
berawal dari putaran Uruguay (1986-1994) serta perundingan-
perundingan sebelumnya, yang semuanya di bawah GATT. Dengan kata
lain, WTO merupakan kelanjutan dari GATT yang didirikan tahun 1947.
Semua kesepakatan perjanjian GATT kemudian diakui dalam WTO.
Sejak 1 Januari 1995, WTO disahkan sebagai organisasi perdagangan
dunia dengan tujuan mendorong perdagangan bebas dengan
mengurangi dan menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan,
seperti tariff dan nontariff (regulasi), menyediakan forum perundingan
perdagangan internasional, menyelesaikan sengketa dagang, serta
memantau kebijakan perdagangan di negara-negara anggota. Saat itu,
WTO memiliki 160 negara anggota dengan 24 negara pengamat dan
bermarkas di Jenewa, Swiss.
Selain kesepakatan perjanjian GATT, WTO juga menambah isu-isu
baru yang sebelumnya tidak diatur, yaitu Agreement on Trade Related
Aspect of Intellectual Property Rights atau Hak atas Kekayaan Intelektual
yang terkait dengan perdagangan, General Agreement on tariff and

8
Service atau perjanjian umum mengenai Tarif dan jasa, serta Trade-
Related Investment Measures atau aturan-aturan Investasi yang terkait
dengan perdagangan. Sebelumnya, GATT hanya menyangkut
perdagangan barang, tidak mencakup perdagangan jasa dan hak
kekayaan intelektual. Oleh karena kesamaan prinsip dan tujuan itu,
sering kali GATT dan WTO tidak ditulis atau dibahas terpisah, melainkan
dalam kesatuan GATT/WTO.
Tujuan hukum perdagangan internasional sebenarnya tidak berbeda
dengan tujuan GATT, yaitu sebagai berikut.
1. Mencapai perdagangan internasional yang stabil dan menghindari
kebijakan-kebijakan atau praktik-praktik perdagangan nasional yang
merugikan negara lainnya.
2. Meningkatkan volume perdagangan dunia dengan menciptakan
perdagangan yang menarik dan menguntungkan bagi pembangunan
ekonomi semua negara.
3. Mengembangkan sistem perdagangan multilateral yang akan
mengimplementasikan kebijakan perdagangan.
4. Meningkatkan pemanfaatan sumber-sumber kekayaan dunia dan
meningkatkan produk dan transaksi jual beli barang.
b. Struktur Organisasi
Pengambilan keputusan di WTO umumnya dilakukan berdasarkan
consensus oleh seluru negara anggota. Berikut gambaran lengkapnya.
 Ministerial Conference (Konferensi Tingkat Menteri) merupakan forum
pengambilan keputusan tertinggi yang mengadakan pertemuan secara
regular setiap dua tahun sekali.

9
 General Council (Dewan Umum) berugas sebagai pelaksana harian,
terdiri atas wakil para anggota yang mengadakan pertemuan sesuai
kebutuhan.
 Council for Trade in Goods (Dewan Perdagangan Barang) bertugas
memantau pelaksanaan persetujuan yang dicapai di bidang
perdagangan barang.
 Council for Trade in Service (Dewan Perdagangan Jasa) bertugas
memantau pelaksanaan persetujuan yang dicapai di bidang
perdagangan jasa.
 Council for Trade Related Aspects of Intellectual Property Right,
bertugas untuk hal-hal yang berkaitan dengan aspek-aspek dagang dan
hak-hak atas kekayaan intelektual.
 Dispute Settlement Body (Badan Penyelesaian Sengketa), bertugas
menyelenggarakan forum penyelesaian sengketa perdagangan
antaranggota.
c. Indonesia dan WTO
Pada 2 November 1994, Indonesia meratifikasi perjanjian WTO
melalui UU No.7/1994. Berikut isu-isu konkret dalam WTO yang juga
menjadi perjuangan Indonesia.
Pertama, perundingan di bidang pertanian. Tuntunan liberalisasi
pertanian yang diusung WTO mengharuskan adanya penghapusan
subsidi domestic, penghapusan subsidi ekspor, dan peningkatan akses
pasar melalui penurunan tariff. Beberapa factor lain yang patut
dipertimbangkan adlah masalah ketahanan pangan (food security),
pembangunan pedesaan (rural development), dan pengentasan

10
kemiskinan (alleviation of poverty). Indonesia memperjuangkan agar
terjadi pengecualian terhadap produk strategis (strategic product) dari
proses liberalisasi pertanian.
Hal ini terkait dengan faktor yang menjadi tulang punggung
pembangunan, yaitu ketahanan pangan, pembangunan perdesaan, dan
pengurangan kemiskinan. Dalam kerangka itu, misalnya, Indonesia
memperjuangkan penurunan tariff atas produk pertanian,
memperhatikan kepentingan negara berkembang,dan tidak semata-
mata menekankan pembukaan pasar. Hal ini dilakukan demi menjamin
keadilan dalam pembangunan.
Kedua, perundingan dibidang peraturan (rules). Indonesia
berkeinginan agar berbagai peraturan dalam persetujuan tersebut
diperbaiki dengan mempertimbangkan kepentingan negara berkembang
dalam rangka akses pasar dan perlindungan domestik.
Ketiga, perundingan di bidang jasa. Indonesia perpandangan bahwa
proses liberalisasi jasa sebaiknya dilakukan secara bertahap, seiring
dengan pemberdayaan dan penguatan industry jasa nasional.
Keempat, perundingan di bidang kesehatan masyarakat (public
health) dan TRIPs. Perundingan di bidang kesehatan masyarakat telah
diselesaikan dengan menghasilkan suatu solusi bahwa lisensi wajib tidak
diterapkan atas produksi obat-obatan yang bertujuan kemanusiaan.
Meskipun demikian, perlu ada pengawasan dalam pelaksanaannya agar
negara berkembang yang memproduksi obat-obatan yang tidak
menyalahgunakan kelonggaran tersebut.

11
Kelima, perundingan di bidang investasi. Dalam perundingan ini,
Indonesia berpendapat bahwa pengembangan undustri dan
pertumbuhan sector riil harus didorong oleh pertumbuhan investasi
yang signivikan. Oleh karena itu, Indonesia berupaya menarik investor
sebanyak-banyaknya melalui kebijakan investasi yang transparan dan
nondiskriminatif.
Keenam, perundingan di bidang lingkungan. Indonesia berkeinginan
agar kebijakan lingkungan tidak diatur dalam WTO karena mensyaratkan
standar yang tinggi terhadap akses pasar produk negara berkembang.

12
KESIMPULAN
Organisasi Ekonomi Global terdiri dari Oragnization of the Petrolium
Exporting Countries (OPEC), General Agreement on Tariffs and Trade (GATT),
World Trade Organization (WTO).

Organization of the Petrolium Exporting Countries (OPEC) atau organisasi


negara-negara pengekspor minyak bumi adalah organisasi yang bertujuan
menegosiasikan masalah-masalah mengenai produksi, harga, dan hak konsesi
minyak bumi dengan perusahaan-perusahaan minyak.

General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) merupakan organisasi yang


dibentuk untuk mengurusi perjanjian umum tentang tariff dan perdagangan.

World Trade Organization (WTO) disahkan sebagai organisasi perdagangan


dunia dengan tujuan mendorong perdagangan bebas dengan mengurangi dan
menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan.

13

Anda mungkin juga menyukai