PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
OPEC adalah suatu organisasi antarpemerintah (intergovernmental organization) yang
didirikan oleh Iran, Irak, Kuwait, Saudi Arabia, dan Venezuela. Dalam pembuatannya,
inisiatif Menteri Energi dan Tambang dari Venezuela, Juan Pablo Pérez Alfonso, dan dari
Saudi Arabia, Abdullah Al-Tariki. Lalu pemerintah dari Irak, Iran, Kuwait, Saudi Arabia, dan
Venezuela bertemu di Baghdad untuk mendiskusikan cara untuk meningkatkan harga dari
minyak mentah yang diproduksi oleh negara-negara tersebut.
Pertemuan di Baghdad pada September 1960 tersebut terjadi ketika adanya transisi dari
ranah politik dan ekonomi internasional, dengan dekolonisasi yang luas dan banyaknya
negara-negara yang baru merdeka didalam dunia yang sedang berkembang. OPEC terbentuk
ketika sebagian besar dari pasar minyak internasional terpisah dari ekonomi dengan
perencanaan terpusat (centrally planned) dan didominasi oleh perusahaan-perusahaan
multinasional. OPEC muncul dengan pernyataan kebijakannya yaitu semua negara memiliki
hak untuk melaksanakan kedaulatan terhadap sumber daya alamnya. OPEC awalnya
memiliki markas di Jenewa, Swiss lalu pindah ke Wina, Austria pada tanggal 1 September
1965.
Berdirinya OPEC dipicu oleh keputusan sepihak dari perusahaan minyak multinasional,
The Seven Sisters pada tahun 1959/1960 yang menguasai industri minyak dan menetapkan
harga di pasar internasional. Perjanjian “The Tripoli-Teheran Agreement” antara OPEC dan
perusahaan-perusahan swasta tersebut pada tahun 1970, menempatkan OPEC secara penuh
dalam menetapkan pasar minyak internasional.
OPEC dibentuk sebagai jawaban atas jatuhnya harga minyak di pasaran dunia. Kondisi
ini terjadi akibat dari perusahaan minyak raksasa seperti British Petroleum (BP), Shell, Exxon
Mobil, Texaco, Socal, dan Gulf menurunkan harga minyak dunia sehingga limpahan minyak
negara-negara konsumen. Harga minyak tidak lagi ditentukan oleh negara-negara pengekspor
melainkan ditetapkan oleh negara-negara konsumen. Hal inilah yang membuat harga minyak
dunia jatuh pada pasar minyak dunia sebelum dibentuknya organisasi OPEC.
Jika dikaitkan dengan asumsi strukturalis dimana aktor utamanya adalah The Seven
Sisters merasa bahwa merekalah yang berkuasa atas eksploitasi yang dilakukan. Eksploitasi
yang dilakukan oleh The Seven Sisters berhubungan juga dengan teori strukturalisme tentang
“core-periphery state”. Contohnya Exxon Mobil yang dimiliki oleh Amerika Serikat.
1
Amerika Serikat melalui Exxon Mobil melakukan eksploitasi ini dengan mengambil
sumber daya alam (resources), dan juga mendapatkan power. Mereka menguasai 90% ekspor
minyak mentah ke pasar dunia dengan mengendalikan setiap jalur pipa yang penting di dunia,
seperti Pipeline TransArabian 753 mil dari Qaisuma di Arab Saudi ke Laut Mediterania, yang
dimiliki oleh Exxon, Chevron, Texaco, dan Mobil. Exxon memiliki jalur pipa antarprovinsi
sepanjang 100 mil di Kanada dan juga pipa sepanjang 143 mil di Venezuela. Jalur pipa
sepanjang 799 mil di Alaska dimiliki oleh British Petroleum dan Exxon. Dengan mengontrol
arteri yang penting, mereka dapat membatasi aliran minyak, membatasi pasokan ke kilang.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Menurut Negara Negara diawal disepakati bahwa OPEC bertujuan untuk mengagas
stabilitas harga minyak internasional demi kesempatan Negara.
Berdirinya OPEC dipicu oleh keputusan sepihak dari perusahaan minyak multinasional,
The Seven Sisters pada tahun 1959/1960 yang menguasai industri minyak dan menetapkan
harga di pasar internasional. Perjanjian “The Tripoli-Teheran Agreement” antara OPEC dan
perusahaan-perusahan swasta tersebut pada tahun 1970, menempatkan OPEC secara penuh
dalam menetapkan pasar minyak internasional.OPEC dibentuk sebagai jawaban atas jatuhnya
harga minyak di pasaran dunia. Kondisi ini terjadi akibat dari perusahaan minyak raksasa
seperti British Petroleum (BP), Shell, Exxon Mobil, Texaco, Socal, dan Gulf menurunkan
harga minyak dunia sehingga limpahan minyak negara-negara konsumen. Harga minyak
tidak lagi ditentukan oleh negara-negara pengekspor melainkan ditetapkan oleh negara-
negara konsumen. Hal inilah yang membuat harga minyak dunia jatuh pada pasar minyak
dunia sebelum dibentuknya organisasi OPEC.Jika dikaitkan dengan asumsi strukturalis di
mana aktor utamanya adalah The Seven Sisters merasa bahwa merekalah yang berkuasa atas
eksploitasi yang dilakukan. Eksploitasi yang dilakukan oleh The Seven Sisters berhubungan
juga dengan teori strukturalisme tentang “core-periphery state”. Contohnya Exxon Mobil
yang dimiliki oleh Amerika Serikat.
3
BAB III
PEMBAHASAN
4
cara untuk meningkatkan harga dari minyak mentah yang dihasilkan oleh masing-masing
negara. Dalam Konferensi Baghdad ini OPEC didirikan dan dicetuskan oleh satu hukum
tahun 1960 yang dibentuk oleh Presiden Amerika,Dwight Eisenhower yang mendesak kuota
dari impor minyak Venezuela dan Teluk Persia seperti industri minyak Kanada dan Mexico.
Eisenhower membentuk keamanan nasional dan akses darat persediaan energi pada waktu
perang. Presiden Venezuela yang menurunkan harga dari minyak dunia di negara ini,Romulo
Betancourtbereaksi dengan berusaha membentuk aliansi dengan negara-negara produsen
minyak sebagai satu strategi untuk melindungi otonomi dan profabilitas dari minyak
Venezuela. Sebagai hasilnya, OPEC didirikan untuk menggabungkan dan mengkoordinasi
kebijakan-kebijakan dari negara-negara anggota sebagai kelanjutan dari yang telah dilakukan.
5
B. Bagan Struktur Organisasi
C. Konferensi OPEC
Konferensi OPEC dilakukan dua kali dalam setahun. Tetapi pertemuan ini dapat
dilaksanakan jika diperlukan (pasal 11-12). Konferensi OPEC dipimpin oleh presiden dan
wakil presiden OPEC yang dipilih oleh anggota pada saat konferensi (Pasal 14). Pasal 15
menetapkan konferensi OPEC bertugas merumuskan kebijakan umum organisasi dan mencari
upaya pengimplementasian kebijakan tersebut. Sebagai organisasi tertinggi, pertemuan
konferensi OPEC mengukuhkan penunjukan anggota dewan gubernur dan sekretaris jenderal
OPEC.
6
tidak dilibatkan dalam konflik. Sehubungan dengan itu, Raja Abdullah II juga menyatakan
negaranya menanamkan modal 200 juta Euro untuk penggunaan teknologi ramah lingkungan.
Sasaran pertemuan puncak OPEC yang berakhir Minggu, 18/11/2007 adalah membicarakan
penyelesaian masalah lingkungan yang disebabkan oleh penggunaan minyak bumi sebagai
sumber energi.
7
B. Impor Minyak di Negara-Negara Eropa
Naiknya harga minyak tidak menyulut pasar di Eropa untuk mengurangi jumlah kuota
impor minyaknya. Kenaikan harga minyak yang diperkirakan akan mencapai USD 130 per
barel tidak melemahkan permintaan minyak di pasar Eropa. Hal ini disebabkan karena
banyaknya permintaan dalam negeri sebagaimana telah diketahui negara di Eropa
merupakan negara maju yang memiliki sektor industri yang berkembang dengan pesat.
Sektor industri di negara-negara Eropa membutuhkan minyak untuk menjalankan kegiatan
produksinya. Sehingga tidak adanya pengurangan jumlah kuota impor minyak yang
dilakukan oleh negara-negara importirnya di Eropa. Contohnya adalah negara Inggris.
Inggris menyatakan bahwa harga kenaikan minyak dunia membuat kekhawatiran tersendiri
namun Inggris tidak berniat mengurangi kuota impor minyaknya dari negara-negara yang
tergabung di OPEC. Itu dikarenakan Inggris telah melakukan kontrak dengan OPEC untuk
meningkatkan kuota pasokan minyak ke negaranya. Negara-negara di Eropa merupakan
negara pengimpor minyak bukanlah negara penghasil minyak, sehingga bagaimanapun
negara-negara di Eropa akan terus membutuhkan pasokan minyak dari negara-negara
importir minya (OPEC)
8
3.3 Langkah OPEC Dalam Mengatasi Penyelundupan Minyak
9
perdagangan internasional misalnya terkait kebijakan dari WTO dalam isu
subsidi, countervailing measures, anti-dumping, integrasi regional dan hambatan
perdagangan (ditpolkom.bappenas.go.id, 2005). Demikian pula dengan penyesuaian
kebijakan pembangunan dunia berkelanjutan, di mana OPEC turut menghilangkan subsidi
energi.
10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
OPEC dibentuk sebagai respon dari monopoli yang dilakukan perusahaan-perusahaan
minyak multinasional terhadap perdagangan minyak dunia. Monopoli ini berakibat pada
eksploitasi menyakitkan yang dirasakan oleh negara-negara Timur Tengah sebagai negara
produsen minyak terbesar di dunia. Terdapat enam dampak yang ditimbulkan dari terjadinya
peristiwa krisis minyak yang terjadi pada tahun 1970-an yang berkaitan dengan aspek
geopolitik dan geoekonomi. Keenam dampak tersebut antara lain ekspor minyak dari negara-
negara Timur Tengah atau negara-negara yang terletak di wilayah Teluk Persia dan Afrika
Utara tidak mungkin mengalami pertambahan dalam jumlah besar untuk kurun waktu 10
tahun mendatang, walaupun seandainya tidak terjadi konflik antara Arab dengan Israel yang
memicu timbulnya Perang Suez-Sinai dan berlanjut Perang Yom Kippur, permasalahan
tentang minyak akan tetap terjadi suatu hari nanti.
Minyak telah menjadi bagian dari instrumen politik bagi negara-negara penghasil
minyak, misalnya saja embargo minyak yang dilakukan oleh Arab Saudi terhadap Israel dan
negara-negara pendukungnya dapat menjadi salah satu taktik geoekonomi, jika negara
produsen maupun negara konsumen tidak mengubah arah kebijakannya maka pada dua
dekade ke depan sangat mungkin terjadi persaingan antarnegara disebabkan oleh keterbatasan
sumberdaya minyak, ketergantungan AS dan negara-negara Barat atas suplai minyak dari
Timur Tengah akan dapat membahayakan perekonomian negara-negara importir tersebut dan
pertumbuhan ekonomi negara berkembang yang cenderung lamban dan didukung banyaknya
hutang yang mereka miliki dapat mengancam sistem perekonomian internasional sehingga
negara-negara maju dituntut untuk bersikap rasional dalam menetapkan harga ekspor minyak
ke negara berkembang karena hancurnya perekonomian negara berkembang, nantinya dapat
mempengaruhi stabilitas perekonomian internasional.
4.2 Saran
Penulis hanya mau menyarankan kepada para pembacabahwa kerjasama antar suatu
negara dengan negara lain sangat diperlukan, dalam hal ini untuk kemajuan ekonomi bangsa.
Dapat kita lihat betapa pentingnya OPEC yang didirikan dengan tujuan tertentu khususnya
dalam penanganan minyak dunia agar harga minyak dunia itu tetap stabil dan seluruh
masyarakat dunia bisa dapat menggunakan minyak tersebut dalam kelangsungan hidup. Jadi,
betapa pentingnya suatu organisasi yang mengatur perekonomian secara global.
11
DAFTAR PUSTAKA
12