3, Oktober 2015
Abstrak -- Untuk mengetahui pengaruh yang terjadi pada material S45C dan SS400 setelah mengalami
perlakuan panas dan bekerja pada temperatur tertentu sebagai alat potong kulit sepatu dalam waktu
tertentu sehingga mendapatkan perbandingan hasil pengujian dari masing-masing material.
Menggunakan metode Brinell dan metode Vickers serta metode metalography untuk mengetahui
setruktur mikro yang terjadi akibat porses perlakuan panas yang dialami oleh material tersebut. Hasil
pengujian kekerasan menunjukkan adanya perubahan kekerasan yang meningkat akibat perlakuan
panas. Dari data yang didapat dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa nilai kekerasan suatu
material tidak terlalu bepengaruh terhadap hasil pemotongan kulit sepatu, sehingga untuk pemotongan
kulit sepatu tidak harus menggunakan material yang memiliki tingkat kekerasan tinggi melainkan bisa
juga dengan menggunakan material dengan tingkat kekerasan sedang atau lebih rendah.
Kata kunci: perlakuan panas, struktur mikro, material S45C dan SS400
Tabel 3. Hasil pengujian spesiment S45C Struktur mikro material S45C yang tidak
dengan menggunakan metode Vickers mengalami perlakuan panas menunjukkan bahwa
NILAI NILAI RATA- fasa ferrite – perlite pada kondisi anil.
No ITEM PROSES
KEKERASAN (HV) RATA (HV)
188.0
181.0
181.0
1 MACHINING 182.3
181.0
185.0
178.0
202.0
202.0
201.0
2 HARDENING 201.5
206.0
199.0
199.0
S45C 201.0
214.0
PEMAKAIAN
214.0
Gambar 2. Struktur mikro material S45C setelah
3 SEBAGAI ALAT 212.5
POTONG
218.0 mengalami proses machining
214.0
214.0
185.0 Struktur mikro Menunjukkan bahwa pada
181.0
TANPA
175.0
daerah tepi dengan daerah yang telah mengalami
4 PERLAKUAN 182.7
PANAS
178.0 proses machining, fasa Martensite lebih dominan.
185.0
192.0
212.5
201.5
MACHINING
HARDENING 103.3
PEMAKAIAN SEBAGAI ALAT POTONG 102.6
201.7
191.4
Gambar 10. Grafik hubungan antara nilai Seperti yang ditunjukkan dari Gambar 2
Kekerasan Brinell terhadap perlakuanpanas sampai dengan Gambar 3 yang diperoleh pada
pada contoh material S45C pengamatan metalografi terhadap material S 45 C
dapat dilihat struktur mikro yang terbentuk pada
Hasil pengujian kekeasan yang dilakukan bahan yang diberi perlakuan panas adalah fasa
terhadap material SS 400 menunjukka nilai Martensite dan fasa Bainite, sedangkan pada
kekerasan rata-rata material setelah mengalami bahan yang tidak diberikan perlakuan panas
perlakuan panas, yaitu sebesar 107 HV atau bentuk fasanya Ferrite bagian yang terang dan
101.9 HBN. fasa Pearlite pada bagian yang gelap.
Pada saat mengalami proses machining
SS 400 (HV) dengan temperatur yang terlalu besar fasa
Martensite baru mulai tampak belum terdistribusi
MACHINING karena masih Terlihat banyak fasa Ferrite dan
HARDENING
fasa Pearlite. Selanjutnya fasa Martensite mulai
terdistribusi dan penyebarannya merata.
PEMAKAIAN SEBAGAI ALAT POTONG Perlakuan panas temperatur pemanasan 860
oC terlihat fasa – fasa Ferrite, Pearlite dan
TANPA PERLAKUAN PANAS
Martensite berkurang penyebarannya dan di
dominasi oleh fasa Bainite sehingga
108.5 meningkatkan nilai kekerasannya.
107.8 Sedangkan hasil pemeriksaan struktur mikro
pada material SS 400 yang telah mengalami
perlakuan panas tidak terlihat adanya perbedaan
105.8 106 struktur mikro yang mencolok antara sample
material satu dengan yang lainya. Yang terjadi
adalah kondisi struktur mikro pada daerah tepi
rata-rata terjadi pertumbuhan besar butir ferit dan
ferit dengan karbida perlit halus pada sela-sela
butir ferit besar, sedang pada daerah tengah
PERLAKUAN
struktur mikro berupa feritik dan sedikit perlit
Gambar 11. Grafik hubungan antara nilai (Gambar 5-8)
kekerasan Vicker’s terhadap perlakuan panas Kulit hasil pemotongan yang dilakukan
pada contoh material SS 400 sebanyak 1000 kali pemotongan juga menunjukan
hasil yang sama bagusnya baik menggunakan
material S45C atau SS400, walaupun tingkat menunjukan hasil yang sama bagusnya baik
kekerasan dari kedua material tersebut berbeda. menggunakan material S45C atau SS400,
Kulit hasil pemotongan yang dilakukan sehingga material SS400 bisa dijadikan
sebanyak 1000 kali pemotongan juga menunjukan alternative material pengganti dari material
hasil yang sama bagusnya baik menggunakan S45C sebagai alat pemotong kulit sebatu
material S45C atau SS400, walaupun tingkat dengan jumlah pemotongan 1000 kali
kekerasan dari kedua material tersebut berbeda. pemotongan.