Anda di halaman 1dari 31

ANALISIS BUKU TEKS SISWA MATEMATIKA SMP KELAS VIII

KURIKULUM 2013 EDISI REVISI 2017

Judul Buku : Matematika SMP/MTS Kelas VIII

BAB VI : Teorema Pythagoras

3.6 Menjelaskan dan membuktikan teorema Pythagoras dan tripel


Pythagoras

3.6.1 Memahami rumus dari teorema Pythagoras


3.6.2 Menjelaskan bunyi teorema Pythagoras
3.6.3 Menjelaskan sisi-sisi pada segitiga siku-siku
3.6.4 Memahami tiga bilangan yang merupakan panjang sisi-sisi segitiga
siku-siku

3.6.5 Menuliskan tiga bilangan ukuran panjang sisi segitiga siku-siku (Tripel
Pythagoras)
4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan teorema Pythagoras dan
tripel Pythagoras
4.6.1 Menyajikan hasil pembelajaran teorema Pythagoras dan tripel
Pythagoras

4.6.2 Menghitung panjang sisi-sisi segitiga siku-siku


4.6.3 Menyeledaikan masalah yang berkaitan dengan penerapan teorema
Pythagoras dan tripel Pythagoras
Hasil Analisis materi pola bilangan pada buku ini adalah :

Pada buku ini, Kegiatan mengamati sudah dilakukan pada setiap sub bab, siswa
diajak untuk mengamati terkait topik kegiatan materi himpunan. Kegiatan
menanya sudah dilakukan pada setiap sub bab, siswa diajak untuk
mempertanyakan terhadap hal-hal yang diamati. Kegiatan menggali informasi
tidak dilakukan di setiap sub bab, pada sub bab siswa tidak diajak untuk
memahami dan melakukan aktivitas yang mengarah pada informasi yang ingin
dicapai. Kegiatan menalar sudah dilakukan pada setiap sub bab, siswa diajak
menalar dengan mengerjakan soal atau mengisi jawaban dalam tabel terkait topik
kegiatan. Kegiatan mengkomunikasikan sudah dilakukan ada setiap sub bab,
siswa diajak mengkomunikasikan dengan diskusi atau menyajikan jawaban
melalui presentasi. Model discovery learning sudah tercermin pada setiap sub bab,
pada sub bab-sub bab siswa diajak untuk menemukan konsep atau rumus melalui
masalah, tetapi beberapa konsep langsung disajikan. Model problem based
learning juga sudah dilakukan pada semua sub bab. Model project based learning
sudah tercermin pada bab himpunan, terdapat tugas proyek di akhir bab.
ANALISIS BUKU TEKS SISWA MATEMATIKA SMP KELAS VIII
KURIKULUM 2013 EDISI REVISI 2017

Judul Buku : Matematika SMP/MTS Kelas VIII

BAB VII : Lingkaran

3.7 Menjelaskan sudut pusat, sudut keliling, panjang busur, dan luas juring
lingkaran, serta hubungannya.

3.7.1 Mengidentifikasi tifikasi unsur- unsurl ingk lingkaran yang berupa


garis dan ciri-cirinya.

A. Berupa garis
1) Busur
1. Berupa kurva lengkung.
2. Berhimpit dengan lingkaran.
3. Jika kurang dari setengah lingkaran (sudut pusat < 180) disebut
busur minor.
4. Jika lebih dari setengah lingkaran (sudut pusat > 180) disebut busur
mayor.
5. Busur setengah lingkaran berukuran sudut pusat = 180
2) Jari-jari
1. Beruas garis.
2. Menghubungan titik pada lingkaran dengan titik pusat.
3) Diameter
1. Berupa ruas garis.
2. Menghubungkan dua titik pada lingkaran.
3. Melalui titik pusat lingkaran.
4) Tali Busur
1. Berupa tali busur.
2. Menghubungkan dua titik pada lingkaran.
5) Apotema
1. Berupa ruas garis.
2. Menghubungkan titik pusat dengan satu titik di tali busur.
3. Tegak lurus dengan tali busur.

3.7.2. Memahami hubungan antar unsur pada lingkaran.

Pada buku hubungan ini dibuat dalam satu poin yaitu “unsur lingkaran berupa
luas”, yaitu yang termasuk sebagai berikut:
1) Juring
1. Berupa daerah di dalam lingkaran.
2. Dibatasi oleh dua jari-jari dan satu busur lingkaran.
3. Jari-jari yang membatasi memuat titik ujung busur lingkaran.
2) Tembereng
1. Berupa daerah di dalam lingkaran.
2. Dibatasi oleh tali busur dan busur lingkaran.

3.7.3. Menentukan hubungan sudut pusat dengan sudut keliling.

A. Sudut pusat
1. Terbentuk dari dua sinar garis (kaki sudut).
2. Kaki sudut berhimpit dengan jari-jari lingkaran.
3. Titik sudut berhimpit dengan titik pusat lingkaran.
B. Sudut Keliling
Sudut keliling adalah sudut yang kaki sudutnya berhimpit dengan tali
busur, dan titik pusatnya berhimpit dengan suatu titik pada lingkaran.

Hubungan Sudut pusat dan sudut keliling lingkaran


Besar sudut pusat adalah dua kali besar sudut keliling yang
menghadap busur yang sama. Artinya, besar sudut keliling adalah
setengah dari besar sudut pusat yangmenghadap busur yang sama.
Sedangkan, besar sudut keliling yang menghadap busur yang sama adalah
sama.
3.7.4. Mengidentifikasi luas juring dan panjang busur lingkaran.

Dari buku yang dianalisis saya tidak menemukan indikator ini, sehingga
mengharuskan saya untuk mencari sumber lain dan diperoleh :

1. Luas Juring
Luas Juring AOB = Sudut Pusat / 360º x Luas Lingkaran
Luas Juring AOB = α/360º x π r2
2. Panjang Busur
Panjang Busur AB = Sudut Pusat / 360º x Keliling Lingkaran
Panjang Busur AB = α/360º x 2 π r
3.7.5. Menentukan hubungan sudut pusat dengan panjang busur.
3.7.6. Menentukan hubungan sudut pusat dengan luas juring

4.7 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sudut pusat, sudut


keliling, panjang busur, dan luas juring lingkaran, serta hubungannya.

4.7.1 Menyajikan hasil pembelajaran tentang lingkaran

Lingkaran merupakan salah satu bentuk geometri datar yang banyak kita
temui dan kita manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Lingkaran berguna dalam
banyak bidang kehidupan, misal: olahraga, arsitektur, teknologi, dan lain-lain.
Banyak alat olahraga yang memanfaatkan bentuk lingkaran seperti pada bentuk
lapangan silat, papan target panahan, dan keranjang basket. Bagi seorang arsitek,
bentuk lingkaran dinilai memiliki bentuk yang indah untuk mendekorasi rumah,
maupun gedung perkantoran. Seperti bentuk pintu, jendela, atap rumah.
Kemudian, pada bidang teknologi bentuk lingkaran juga sering kita jumpai,
seperti roda mobil, roda motor, setir mobil memanfaatkan bentuk lingkaran.

4.7.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan lingkaran

Masalah 7.1

Seorang tukang kayu yang membuat peralatan rumah tangga, perlu untuk
memotong papan yang berbentuk persegi atau persegi panjang menjadi lingkaran.
Tukang kayu tersebut menemui masalah untuk menentukan titik pusat lingkaran
yang akan dibuat. Dapatkah kalian membantu tukang kayu agar mendapatkan
bentuk lingkaran sebesar mungkin dari papan-papan tersebut?

Jawab :

Dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut ;

Langkah 1: Sketsalah bentuk persegi pada papan tersebut.

Langkah 2: Gambarlah kedua diagonal persegi tersebut hingga bertemu di satu


titik.
Langkah 3: Lingkaran bisa digambar dengan pusat titik tersebut dan jari-jari
setengah panjang sisi persegi.

3.8 Menjelaskan garis singgung persekutuan luar dan persekutuan dalam


dua lingkaran dan cara melukisnya.
3.8.1 Menjelaskan pengertian garis singgung lingkaran.
Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa garis singgung lingkaran adalah
garis yang menyinggung suatu lingkaran tepat di satu titik. Jika sebelumnya
lingkaran yang disinggung adalah satu, maka pada garis singgung
persekutuan dua lingkaran, garis tersebut menyinggung dua lingkaran
sekaligus. Garis singgung persekutuan dibedakan menjadi dua, yaitu 1) garis
singgung persekutuan dalam, dan 2) garis singgung persekutuan luar.
3.8.2 Menjelaskan pengertian garis singgung persekutuan luar dan
persekutuan dalam lingkaran.

QS adalah garis singgung persekutuan luar lingkaran

QZ adalah garis singgung persekutuan dalam lingkaran.


3.8.3 Menjelaskan cara melukis garis singgung persekutuan luar dan persekutuan
dalam lingkaran.
A. Garis singgung persekutuan luar lingkaran.
B. Garis singgung persetuan dalam lingkaran.
4.8 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan singgung persekutuan
luar dan persekutuan dalam dua lingkaran.

Latihan 7.4

No.2 Diketahui jarak antara pusat lingkaran A dan B adalah 20 cm. lingkaran A
dan B memiliki jari-jari berturut-turut 22 cm dan 66 cm. Panjang garis singgung
persekutuan luarnya adalah…

Jawab

Latihan 7.5

No.2 Diketahui dua lingkaran berbeda. Jari-jari lingkaran pertama adalah 2,5
cm. Sedangkan jari-jari lingkaran kedua adalah 4,5 cm. Jika panjang garis
singgung persekutuan dalam kedua lingkaran ttersebut adalah 24 cm. maka jarak
pusat kedua lingkaran adalah…. Cm

Jawab
Hasil Analisis materi pola bilangan pada buku ini adalah :

Pada buku ini, Kegiatan mengamati sudah dilakukan pada setiap sub bab, siswa
diajak untuk mengamati terkait topik kegiatan materi himpunan. Kegiatan
menanya sudah dilakukan pada setiap sub bab, siswa diajak untuk
mempertanyakan terhadap hal-hal yang diamati. Kegiatan menggali informasi
tidak dilakukan di setiap sub bab, pada sub bab siswa tidak diajak untuk
memahami dan melakukan aktivitas yang mengarah pada informasi yang ingin
dicapai. Kegiatan menalar sudah dilakukan pada setiap sub bab, siswa diajak
menalar dengan mengerjakan soal atau mengisi jawaban dalam tabel terkait topik
kegiatan. Kegiatan mengkomunikasikan sudah dilakukan ada setiap sub bab,
siswa diajak mengkomunikasikan dengan diskusi atau menyajikan jawaban
melalui presentasi. Model discovery learning sudah tercermin pada setiap sub bab,
pada sub bab-sub bab siswa diajak untuk menemukan konsep atau rumus melalui
masalah, tetapi beberapa konsep langsung disajikan. Model problem based
learning juga sudah dilakukan pada semua sub bab. Model project based learning
sudah tercermin pada bab himpunan, terdapat tugas proyek di akhir bab.
ANALISIS BUKU TEKS SISWA MATEMATIKA SMP KELAS VIII
KURIKULUM 2013 EDISI REVISI 2017

Judul Buku : Matematika SMP/MTS Kelas VIII

BAB VIII : Bangun Ruang Sisi Datar

3.9 Membedakan dan menentukan luas permukaan dan volume bangun ruang
sisi datar (kubus, balok, prisma, dan limas).

Indikator Pencapaian

3.9.1 Menyebutkan rumus luas permukaan dan volume bangun ruang sisi
datar
Bangun ruang sisi datar terdiri atas balok, kubus, prisma dan limas.
 Kubus

Luas Permukaan Kubus = 6s²


Volume Kubus = s³
 Balok

Luas Permukaan Balok = 2 (pl+pt+lt)


Volume Balok = p×l×t
 Prisma
Luas Permukaan Prisma = 2 x Luas Alas + Keliling Alas x tinggi8
Volume Prisma = Luas Alas × Tinggi
 Limas

Luas Permukaan Limas = Luas Alas + Jumlah Luas Segitiga Tegak


Volume Limas = ⅓ Luas Alas × Tinggi

3.9.2 Menjelaskan perbedaan luas permukaan dan volume bangun ruang sisi
datar (kubus, balok, prisma dan limas)
Luas permukaan adalah luas penampang atau bisa dibilang luas dari jaring jaring.
Sedangkan volume adalah banyak isi atau jumlah isi dari suatu bangun.
Pada bangun ruang sisi datar, sudah terlihat bahwa perbedaan pada sisi, rusuk,
diagonal bidang, diagonal ruang, jaring-jaring, oleh sebab itu luas permukaan dan
volume dari bangun ruang sisi datar itu berbeda-beda.

3.9.3 Menghitung luas permukaan bangun ruang sisi datar

3.9.4 Menghitung volume bangun ruang sisi datar


4.9 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan dan
volume bangun ruang sisi datar (kubus, balok, prisma dan limas), serta
gabungannya.

Indikator Pencapaian

4.9.1 Menentukan luas permukaan bangun ruang sisi datar (kubus, balok,
prisma dan limas) serta gabungannya.
4.9.2 Menentukan volume bangun ruang sisi datar (kubus, balok, prisma dan
limas) serta gabungannya
4.9.3 Menyajikan hasil pembelajaran tentang bangun ruang sisi datar
Bangun ruang sisi datar banyak terdapat di dalam kehidupan kita sehari-hari
misalnya bentuk dari sebuah ruang kelas, kotak sereal, piramida, dan sebagainya.
Terlalu banyak hal-hal yang kita lihat di kehidupan ini yang berbentuk seperti
bangun ruang sisi datar, hal ini mempermudah kita untuk mempelajari materi pada
Bab 8 ini. Karena banyaknya contoh dalam kehidupan sehari-hari kita dapat
membayangkan benda tersebut ketika ingin menghitung luas permukaan ataupun
volumenya.
4.9.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun ruang sisi datar
Hasil Analisis materi pola bilangan pada buku ini adalah :

Pada buku ini, Kegiatan mengamati sudah dilakukan pada setiap sub bab, siswa
diajak untuk mengamati terkait topik kegiatan materi himpunan. Kegiatan
menanya sudah dilakukan pada setiap sub bab, siswa diajak untuk
mempertanyakan terhadap hal-hal yang diamati. Kegiatan menggali informasi
tidak dilakukan di setiap sub bab, pada sub bab siswa tidak diajak untuk
memahami dan melakukan aktivitas yang mengarah pada informasi yang ingin
dicapai. Kegiatan menalar sudah dilakukan pada setiap sub bab, siswa diajak
menalar dengan mengerjakan soal atau mengisi jawaban dalam tabel terkait topik
kegiatan. Kegiatan mengkomunikasikan sudah dilakukan ada setiap sub bab,
siswa diajak mengkomunikasikan dengan diskusi atau menyajikan jawaban
melalui presentasi. Model discovery learning sudah tercermin pada setiap sub bab,
pada sub bab-sub bab siswa diajak untuk menemukan konsep atau rumus melalui
masalah, tetapi beberapa konsep langsung disajikan. Model problem based
learning juga sudah dilakukan pada semua sub bab. Model project based learning
sudah tercermin pada bab himpunan, terdapat tugas proyek di akhir bab.

Anda mungkin juga menyukai