Anda di halaman 1dari 14

DINAMIKA FOREIGN DIRECT INVESTMENT INDONESIA-

MYANMAR

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hubungan Internasional di Asia Tenggara

Dosen Pengampu: Anak Agung Ayu Intan Parameswari, SIP., M.Si

Disusun oleh:

Ni Made Gita Kusuma Yanti (2012521010)

Salma Nabila Putri (2012521029)

Sasha Priskilla Mauredyta (2012521030)

I Gede Putu Wahyu Gurnita (2012521046)

Baiq Nabila Safira Syara (2012521052)

I Putu Bagus Brahmastra (2012521069)

Kevin Jerrycho (2012521074)

PRODI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS UDAYANA

2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Zaman sekarang, semua orang tentu sudah mengenal yang apa yang disebut investasi.
Investasi merupakan sebuah kegiatan yang tujuannya adalah untuk mengharapkan imbalan
atau hasil di masa mendatang dengan menanamkan dana atau modal di masa kini dalam
instrumen tertentu. Pengertian ini berasal dari arti dari kata investasi yaitu invest yang
memiliki arti menanam uang. Dalam dunia bisnis, kata investasi sudah tidak asing lagi
dipergunakan, karena mereka yang berkecimpung dalam dunia bisnis seringkali sudah
melakukan hal tersebut. Terdapat sebuah tindakan pembiyaan yang sangat penting bagi
sebuah negara berkembang atau negara miskin, tindakan itu adalah Foreign Direct
Investment memiliki arti sebagai sebuah investasi dari luar negeri atau Negara Asing ke
sebuah perusahaan di negara tujuan. FDI ini menjadi sebuah intisari dari perekonomian
sebuah negara karena memiliki kekuatan untuk memberikan memberikan dorongan bagi
peningkatan perekonomian dan pertumbuhan perekonomian suatu negara. FDI
merealisasikan hal tersebut dengan cara memberikan kontribusinya yang lumayan besar
untuk pembangunan melalui berbagai cara seperti contohnya, transfer aset, transfer
manajemen, serta transfer teknologi.

FDI negara-negara yang berasal dari ASEAN menjadi negara-negara yang paling
diminati oleh para investor untuk ditanami modal, dan di dalam ASEAN terdapat negara
Myanmar dan Indonesia. Negara Myanmar mendapatkan prospek ekonomi yang
berhubungan investasi, yaitu positif dengan mengalami peningkatan lalu diperkirakan juga
akan mengalami peningkatan menjadi 6,7% pada tahun 2020/2021 dengan aliran dana
investor masuk dari tahun 2014-2017 adalah 2,7 miliar US Dollar dan pada tahun 2019
tingkat FDI di negara Myanmar menyentuh angka 1164,233 Miliar US Dollar. Di Indonesia,
hal ini dilakukan untuk membantu bidang perekonomian nasional yang pernah mengalami
kemerosotan pada tahun 1960-an. Keberhasilan dari peningkatan ekonomi Indonesia adalah
dengan ditandainya pembangunan ekonomi di massa Orde Baru, yang menjadi sebuah awal
yang baik untuk memberikan kepercayaan kepada para investor untuk melakukan investasi.
BKMP mencatat bahwa sepanjang tahun 2019, realisasi yang masuk ke Indonesia menyentuh
angka 809,6 trilliun rupiah, yang mana angka tersebut mengalami peninggkatan sebesar
12,24% dari tahun sebelumnya.
1.2 Rumusan masalah

1. Mengapa Indonesia dan Myanmar perlu menjalin kerjasama ekonomi melalui


Foreign Direct Investment (FDI)?
2. Bagaimana akhirnya Foreign Direct Investment (FDI) memberikan dampak terhadap
perekonomian Indonesia dan Myanmar?
1.3 Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui apa yang sebenarnya melatarbelakangi kerjasama ekonomi antara


Indonesia dan Myanmar melalui Foreign Direct Investment (FDI)
2. Untuk mengetahui seberapa besar, dan apa saja dampak yang dirasakan oleh
Indonesia dan Myanmar selama menjalin kerjasama ekonomi melalui Foreign Direct
Investment (FDI)
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

Untuk mendukung penulisan pembahasan pada penelitian kali ini tim penulis
berusaha untuk mencari dan mengumpulkan data serta informasi dari sumber-sumber
terpercaya seperti penelitian terdahulu, artikel jurnal, website resmi, serta teori-teori yang
relevan dengan penelitian kali ini. Berikut adalah penjabaran lebih terkait berbagai sumber
yang telah dipilih oleh tim penulis untuk mendukung penelitian kali ini:

Untuk sumber pertama tim penulis memutuskan untuk memakai jurnal yang berjudul
“UPAYA PENINGKATAN INVESTASI INDONESIA DI MYANMAR MELALUI
DIPLOMASI EKONOMI PASCA DEMOKRATISASI MYANMAR (2011-2013)” oleh
Ruth Mona Patricia, Sukma Sushanti, Ni Wayan Rainy Priadarsini. Jurnal tersebut dipakai
oleh tim penulis sebagai salah satu acuan dalam pembahasan kali ini adalah karena terdapat
beberapa kesamaan antara pembahasan pada jurnal tersebut dan pembahasan yang akan
dilakukan oleh tim penulis. Kesamaan pembahasannya dapat dilihat dari sisi dimana kedua
penelitian tersebut sama-sama membahas terkait Foreign Direct Investment (FDI) antara
Indonesia-Myanmar. Selanjutnya didalam kedua penelitian tersebut juga berfokus pada FDI
yang dilakukan oleh BUMN. Namun untuk perbedaannya sendiri dapat dilihat dari konsep/
teori yang digunakan sebagai acuan dalam pembahasan. Jika pembahasan pada penelitian
dalam jurnal sumber tersebut menggunakan konsep/ teori demokratisasi dan diplomasi
ekonomi sebagai acuan. Sedangkan dalam penelitian yang akan dilakukan oleh tim penulis
akan menggunakan konsep/ teori kepentingan nasional (national interest) sebagai acuannya.

2.2 Landasan Teori

Pada penelitian ini tim penulis berusaha untuk menggunakan landasan teori sebagai
acuan dalam penelitiannya. Landasan teori yang akan digunakan oleh tim penulis dalam
penulisan penelitian ini berupa teori kepentingan nasional atau national interest dalam
konteks hubungan kerjasama ekonomi antara Indonesia-Myanmar lewat Foreign Direct
Investment. Berpacu pada perspektif liberal-institusionalisme dan Marxisme, menyatakan
bahwa kepentingan nasional sebenarnya bukan terletak pada keamanan negara melainkan
terletak pada stabilitas ekonomi serta pasar yang harus dijadikan sebagai acuan juga. Jadi
dengan kata lain kepentingan nasional disini akan tercapai dengan cara dapat berjalannya
suatu mekanisme pasar sehingga individu di masyarakat dapat melakukan kegiatan ekonomi
dengan tenang selain itu perspektif ini juga mempercayai bahwa individu pada dasarnya
harus memiliki kemampuan untuk berpartisipasi dalam ekonomi, berpikiran secara rasional,
bebas dari represi negara serta lepas dari tahayul.

Sehubungan dengan hal-hal tersebut pada praktiknya untuk mencapai hal-hal tersebut
maka dibutuhkan suatu kerjasama yang difasilitasi agar dapat terbentuk suatu iklim usaha
yang nyaman atau mendorong terbentuknya ‘masyarakat yang kapitalis’. Dengan kata lain
perspektif-perspektif tersebut menyatakan bahwa pada praktiknya ‘keamanan nasional’ tidak
hanya semata-mata dilekatkan ‘negara’ saja melainkan juga dapat dilekatkan pada ‘pasar’.
Pada dasarnya ‘pasar’ merupakan sesuatu yang beroperasi dengan menggunakan logika
internasionalis. Maka dari itu ‘pasar’ tidak akan dibatasi oleh ‘negara-bangsa’ serta di dalam
‘pasar’ juga sifat interaksi individualnya tidak dibatasi oleh sekat’bangsa’. Maka dari itu
dalam hal ini sangat dianjurkan hadirnya globalisasi agar dapat tercipta suatu tatanan
peradaban manusia yang lebih damai. Implementasi dari suatu kerjasama yang difasilitasi
dalam pembahasan paper ini dapat dilihat dari adanya Foreign Direct Investment (FDI) yang
dilakukan oleh Indonesia dan Myanmar dengan cara Indonesia menanamkan modal di
Myanmar lewat BUMN Indonesia.

2.3 Hubungan Indonesia-Myanmar

Indonesia dan Myanmar merupakan negara di Asia Tenggara yang sama-sama


tergabung kedalam anggota ASEAN yang dimana hal tersebut membuat Indonesia dan
Myanmar memiliki cukup banyak kesamaan baik dari segi historis maupun budaya.
Hubungan kedua negara ini pun dapat dikatakan cukup baik terlihat dari lama waktu
hubungan antar kedua negara ini telah terjalin yaitu selama 67 tahun. Hubungan yang telah
terjalin dengan baik walaupun cukup mengalami pasang surut itupun tentunya tidak akan
disia-siakan begitu saja. Oleh karena itulah hubungan tersebut dimanfaatkan untuk
mengembangkan serta membangun berbagai macam kerjasama yang diharapkan akan
menguntungkan kedua belah pihak di akhirnya. Kerjasama yang akan dibangun tentunya
berasal dari berbagai bidang, namun untuk fokus pembahasan pada penulisan kali ini akan
berfokus dari segi kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Myanmar lewat Foreign Direct
Investment (FDI). Melansir dari KBRI Yangon Myanmar, pada tahun 2017 hubungan trade,
tourism, investment (TTI) mengalami peningkatan secara pesat. Peningkatan secara pesat
tersebut khususnya terjadi pada sektor perdagangan yaitu hingga mencapai sekitar 11,6% dan
perdagangan bilateral antara Indonesia-Myanmar hampir menembus angka USD 1 miliar.

Pada praktiknya kerjasama bilateral dari sektor ekonomi yang terjalin antara
Indonesia-Myanmar lewat investasi bermula pasca demokratisasi Myanmar terjadi. Hal
tersebut dikarenakan pasca demokratisasi, pemerintah Myanmar memutuskan untuk
melakukan promosi terkait pengembangan industri serta sumber alamnya yang melimpah
ruah serta saat itu pemerintah Myanmar membuat suatu peraturan berupa UU baru terkait
investasi asing yang dimana undang-undang tersebut mengatur terkait pengurangan
pembatasan kegiatan ekonomi bagi asing (FDI). Kebijakan tersebut dapat dikatakan
‘membuka gerbang’ bagi investasi asing masuk ke Myanmar dan bermanfaat bagi
pembangunan Myanmar. Selain didukung oleh kebijakan tersebut investasi yang dilakukan
oleh Indonesia di Myanmar juga didukung oleh keadaan Myanmar yang saat itu baru saja
berdemokrasi sehingga Myanmar membutuhkan investasi untuk membangun negaranya
terutama setelah ia terisolasi dari dunia internasional

Jika tahun 2017 merupakan tahun dimana investasi mengalami perkembangan secara
pesat, tahun 2011 dan 2013 merupakan tahun dimana awal mula peningkatan investasi
Indonesia di Myanmar mulai terlihat. Melansir dari jurnal “UPAYA PENINGKATAN
INVESTASI INDONESIA DI MYANMAR MELALUI DIPLOMASI EKONOMI PASCA
DEMOKRATISASI MYANMAR (2011-2013)” oleh Ruth Mona Patricia, Sukma Sushanti,
Ni Wayan Rainy Priadarsini dikatakan bahwa hingga akhir tahun 2011 tercatat bahwa nilai
investasi Indonesia di Myanmar mencapai angka USD 241,3 juta dan pada akhir tahun 2013
Investasi oleh Indonesia di Myanmar kembali berhasil mengalami peningkatan hingga
mencapai total nilai sekitar USD 600 juta.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Profile Indonesia dan Myanmar

Dimulai dari Indonesia, Indonesia merupakan negara dengan nama resmi Republik
Indonesia atau lengkapnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan ibu kotanya
adalah Jakarta. Negara Indonesia adalah negara kepulauan yang ada di Asia Tenggara.
Indonesia merupakan negara terbesar ke-14 sekaligus negara kepulauan terbesar di dunia
dengan luas wilayah sebesar 1.904.569 km 2. Indonesia juga memiliki banyak pulau sampai
akhirnya menjadi negara dengan pulau terbanyak ke-enam di dunia. Indonesia merupakan
negara kesatuan yang berbentuk republik hal ini sudah disahkan dalam konstitusi Indonesia
yang sah yaitu Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Negara
Indonesia dipimpin oleh seorang Presiden yang saat ini menjabat adalah Presiden Joko
Widodo.

Berikutnya, Myanmar. Myanmar adalah negara kawasan yang terletak di Asia


Tenggara dengan ibu kota Naypyidaw atau lebih dikenal dengan Burma. Jika melihat pada
sejarah Myanmar pada dahulu disebut dengan Burma, yang penuh dengan perang nyaris
tanpa henti. Myanmar dikelilingi oleh lima negara dan dua diantaranya adalah negara yang
memiliki pengaruh cukup besar yaitu India dan Cina. Kemudian Myanmar juga memiliki
berbagai keragaman etnis, budaya dan agama, meskipun etnis yang mayoritas di negara
tersebut adalah etnis Bamar dengan kurang lebih 69% dari penduduk Myanmar.

3.2 Hubungan bilateral Indonesia dan Myanmar (awal mula-saat ini)

Indonesia dan Myanmar yang saat ini merupakan bagian dari keanggotaan organisasi
ASEAN sudah memiliki hubungan bilateral sejak lama, tepatnya pada 30 Oktober 1946.
Hubungan Indonesia dan Myanmar diawali dengan pemimpin Myanmar saat itu Jenderal
Aung San yang mengirimkan kawat kepada Presiden Soekarno dan Perdana Menteri
Indonesia yaitu Sutan Sjahrir. Kawat yang dikirimkan oleh Aung San memiliki arti yaitu
harapan dapat terbentuknya kerjasama antara Indonesia dengan Vietnam. Pada tahun 1947,
Sutan Sjahrir melakukan kunjungan ke Vietnam untuk melakukan pertemuan dengan Perdana
Menteri Vietnam U Nu. Tujuan dari kunjungan tersebut adalah selain memenuhi undangan
dari Jenderal Aung San juga sekaligus ingin menunjukkan bahwa Indonesia ingin memiliki
hubungan bilateral dengan Vietnam. Vietnam pada tahun 1949 juga membantu Indonesia
dengan mengusulkan melakukan konferensi di India untuk mendukung Indonesia
mendapatkan kemerdekaan penuh dari Belanda, setelah pada 1949 Belanda kembali
melakukan serangan agresi militer kepada Indonesia.

Indonesia juga semenjak tahun 1947 sudah memiliki kantor perwakilan di Rangoon,
Vietnam. Kantor perwakilan Indonesia ini dibangun dengan tujuan untuk mempermudah
operasi kerjasama Indonesia dan Myanmar yang pertama dalam bentuk pesawat milik
Indonesia yang dijadikan penerbangan sipil di Vietnam dengan nama Indonesian Airways.
Pesawat milik Indonesia ini menjadi alat kerjasama kedua negara karena digunakan untuk
saling membantu, contonya adalah pesawat ini digunakan Myanmar sebagai alat transportasi
untuk menembus blokade yang dilakukan Belanda untuk mendistribusikan senjata, radio, dan
obat – obatan dari Myanmar ke Indonesia. Pesawat ini juga digunakan Myanmar yang
membutuhkan pesawat angkut dalam operasi menghentikan pemberontakan dari golongan
kiri dan golongan ekstem kanan karena sulitnya menempuh jalan darat sehingga pesawat
milik Indonesia digunakan oleh Myanmar.

Bentuk kerjasama Indonesian Airways berlangsung hingga 27 Desember 1949 dan


dihentikan setelah adanya Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda. Setelah kerjasama
pesawat Indonesia dengan Myanmar selesai, ternyata Indonesia masih memiliki hutang pajak
sekitar 235 ribu Rupee yang merupakan biaya operasi selama di Myanmar. Mengetahui hal
tersebut KSAU Komodor Suryadi membuat surat permohonan kepada Myanmar untuk
meringankan hutang pajak dan membayarnya dengan salah satu pesawat milik Indonesia,
walaupun harga pesawat milik Indonesia masih dibawah total hutang yang dimiliki, tetapi
pemerintahan Myanmar akhirnya menyetujui untuk meringankan hutang pajak milik
Indonesia dan menerima pesawat sebagai pembayarannya. Hubungan baik Indonesia dan
Myanmar beberapa tahun terakhir mejadi pertimbangan kuat dari Jenderal Ne Win untuk
menyetujui permohonan dari Indonesia tersebut.

Tahun 1950 menjadi kunjungan pertama Presiden Indonesia ke Vietnam, Soekarno


saat itu mengunjungi Vietnam dengan tujuan memperkuat hubungan dengan Myanmar dan
sekaligus memperkuat kedudukan Indonesia di kancah Internasional. Saat Soekarno sampai
di Rangoon Ia pun langsung di sambut oleh Presiden Myanma Sao Shwe Taik dan tidak lama
setelah kunjungan tersebut kantor perwakilan Indonesia diresmikan menjadi KBRI dan juga
diresmikannya kedubes Myanmar di Jakarta, Indonesia.
Tahun 1962 di Myanmar terjadi kudeta oleh militer dan akibatnya banyak sistem
negara dan pemerintahan Myanmar yang diubah dibawah pemerintahan baru tersebut.
Jenderal yang memimpin saat itu seringkali melanggar HAM dan mengambil alih kekuasaan
secara ilegal. Tetapi rezim militer di Myanmar tetap memiliki hubungan yang baik dengan
Indonesia setelah melihat Rezim militer Indonesia di bawah pimpinan Presiden Jenderal
Soeharto yang berhasil meningkatkan standar hidup banyak masyarakat Indonesia walau
militer mengambil alih kekuasaan negara. Pada Desember 1993 perwakilan Myanmar juga
mengunjungi Indonesia dengan tujuan mempelajari sistem dual function military milik
Indonesia yang digunakan oleh Soeharto dalam memimpin Indonesia dan ingin di praktekkan
juga di Myanmar. Hubungan Indonesia dan Myanmar akhirnya mengalami kemunduruan
setelah jatohnya rezim Soeharto di Indonesia.

Hubungan Indonesia dan Myanmar kembali erat setelah pada tahun 2010 kekuasaan
militer di Myanmar berganti dan Indonesia dengan cepat ingin kembali membantu Myanmar
untuk membentuk kembali sistem negara milik Myanmar. Myanmar saat itu akhirnya
mendirikan Komnas HAM di negaranya. Indonesia juga dengan cepat membantu Myanmar
saat ada konflik komunal di Rakhine pada tahun 2017. Indonesia diwakili oleh Jusuf Kalla
dari PMI saat itu datang memberikan bantuan dan memberikan solusi untuk menyelesaikan
konflik tersebut. Hingga saat ini, Indonesia masih memiliki hubungan yang sangat baik
dengan Myanmar dan Indonesia juga terus berusaha membantu Myanmar dalam membentuk
kembali sistem pemerintahan demokratisnya.

3.3 Foreign Direct Investment Indonesia-Myanmar

Foreign Direct Investment (FDI) atau penanaman investasi asing langsung adalah
modal arus internasional dengan penanaman modal ke sebuah perusahaan di negara lain
dalam jangka waktu yang panjang. Investasi ini juga merupakan salah satu ciri dari sistem
ekonomi yang mengglobal. Seperti namanya, Foreign Direct Investment (FDI) dalam
operasionalnya pihak investor secara langsung terlibat. Foreign Direct Investment (FDI)
dapat dikatakan dengan mengirim kepemilikan dari suatu negara menjadi kepemilikan negara
lain, namun mekanisme yang terjadi tidak hanya itu. Adanya mekanisme di mana investor
asing mempelajari kontrol dan manajemen dari perusahaan dalam negeri, terutama dalam
corporate governance mechanism. Foreign Direct Investment (FDI) dianggap bermanfaat
bagi negara penerima investasi dalam berbagai hal seperti perkembangan ekonomi karena
terciptanya lapangan pekerjaan untuk masyarakat dan juga dapat meningkatkan kemampuan
serta kompetensi suber daya manusianya, membantu negara untuk mengakumulasi modal
pembangunan ekonomi, membantu dalam proses indutrialisasi. Bagi negara penanam
investasi akan terjadi peningkatan keunggulan komparatif negara terutama pada perdagangan
internasional. Secara keseluruhan Feldstein (2000) menngatakan Foreign Direct Investment
(FDI) mempunyai beberapa keuntungan, yakni: Aliran modal yang terjadi dapat mengurangi
resikio dari kepemilikan modal dengan adanya deversifikasi melalui investasi. Keuntungan
yang kedua adalah integrasi global pada pasar modal dapet memberikan spread terbaik dalam
pembentukan accounting rules, legalitas, dan coporate governance. Keuntungan ketiga yakni
secara global mobilitas modal mampu membatasi kemampuan pemerintah dalam membentuk
kebijakan yang salah.

Foreign Direct Investment (FDI) diklasifasikan menjadi beberapa tipe berdasarkan


arah aliran modal,motif, dan targernya. Berdasarkan arah aliran modal Foreign Direct
Investment (FDI) dibagi menjadi dua yaitu inward dan outward. Inward foreign direct
invesntment merupakan investasi yang dilakukan dari negara asing ke dalam negeri dengan
kata lain modal asing diinnvestasikan pada kegiatan ekonomi domestic. Outward foreign
direct investment adalah modal domestic yang kemudian diinvestasikan ke negara asing. Dan
berdasarkan motif investasi, yaitu:

 Resource seeking, agar memperoleh salah satu indikator dari produksi yaitu bahan
baku.

 Market Seeking, bertujuan untuk mencari akses yang lebih luas dan dekat dengan
pasar.

 Strategic asset seeking, untuk mencegah adanya penguasaan perusahaan pesaing atas
sumber daya.

 Efficiency seeking, untuk mengurangi biaya dan juga agar meningkatnya efisiensi dan
produktivitas.

Terakhir, berdasarkan targetnya Foreign Direct Investment (FDI) diklasifikasi sebagai


merges and acquisitions (M&A) yaitu penggabungan perusahaan menjadi satu dan juga
pengalihan perusahaan, greenfield investment singkatnya adalah sebuah perusahaan
mendirikan operasi baru di negara asing, dan joint venture atau usaha patungan yang
didirikan beberapa entitas perusahaan dengan periode tertentu.
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil contoh Foreign Direct Investment (FDI)
yang dilakukan Indonesia dengan Myanmar. Indonesia menjadi negara yang melakukan FDI
keluar atau Foreign direct investment outward, Indonesia menamkan modal di Myanmar
melalui BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Indonesia. BUMN Indonesia secara perlahan
terus meningkatkan kegiatan investasi yang melibatkan beberapa sektor yakni sektor semen,
perbankan, infrastruktur pertambangan dan telekomunikasi. Dalam hal ini Indonesia
mengekspansi kegiatan bisnis melalui pembentukan sebuah fasilitas operasional baru di
Myanmar dan juga mengambil tenaga kerja yang berasal dari penduduk sekitar (greenfield
investment). Tidak hanya itu beberapa BUMN juga melakukan kerjasama dengan perusahaan
lokal Myanmar dalam membangun investasi di berbagai sektor (joint ventures). Bahkan
pengambil alihan saham perusahaan lokal juga terjadi guna menjalankan investasinya di
Myanmar (merges and acquisitions).

Myanmar membuat undang – undang khusus tentang Foreign Direct Investment atau
yang biasa disebut dengan Myanmar Investment Commision (MIC) yang meliputi:

1. Perlindungan untuk para investor sesuati dengan peraturan atau ketentuan investasi

2. Menjaga serta memelihara konservasi lingkungan

3. Menekankan pada pentingnya dampak sosial

4. Melaksanaan penghitungan atau penganggaram dan audit sesuai berdasarkan standar


internasional yang berkaitan dengan permasalahan finansial. Tranparansi dan
akintabilitasnya.

5. Menciptakan peluang – peluang pekerjaan

6. Memastikan tidak terjadinya pelanggaran terhadap ketentuan ketenagakerjaan yang


berlaku

7. Mendukung tanggungjawab sosial korporasi (Corporate Social Responsibilities atau


CSR)

8. Melakukan transfer teknologi.

Dengan adanya kebijakan yang diciptakan pemerintah Myanmar mengharapkan


invetasi berjalan sebagaimana mestinya dengan jelas dan teratur sehingga meningkatkan daya
Tarik negara asing untuk melakukan inverstasi ke Myanmar.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Indonesia dan Myanmar adalah dua negara dari kawasan Asia Tenggara yang
memiliki cukup banyak kesamaan di dalamnya, baik itu dari segi sejarah maupun budayanya.
Kesamaan itulah yang kemudian juga menjadi salah satu faktor terbentuknya hubungan baik
antara Indonesia dan Myanmar sejak 67 tahun yang lalu hingga saat ini. Meski sempat
mengalami hubungan yang pasang surut, Indonesia dan Myanmar telah terlibat dalam
berbagai kerjasama yang bergerak di berbagai bidang, yang tentu tujuannya adalah untuk
mengembangkan, meningkatkan, serta menguntungkan masing-masing perekonomian
negaranya. Dan dari sekian banyak kerjasama yang dijalin oleh Indonesia dan Myanmar,
pembahasan di sini akan memfokuskan pada kerjasama ekonomi antara Indonesia dan
Myanmar melalui Foreign Direct Investment (FDI).

Foreign Direct Investment (FDI) atau penanaman investasi asing langsung adalah
modal arus internasional dengan penanaman modal ke sebuah perusahaan di negera lain
dalam jangka waktu yang panjang, dan investasi ini juga merupakan salah satu ciri dari
sistem ekonomi yang cakupannya telah mengglobal. Dapat dikatakan bahwa Foreign Direct
Investment (FDI) merupakan kerjasama yang akan menguntungkan, baik dari sisi penanam,
maupun penerima investasi. Dalam penerapan kerjasama ekonomi antara Indonesia dan
Myanmar terkait dengan Foreign Direct Investment (FDI) ini, melalui BUMN, Indonesia
menanamkan modalnya di Myanmar. Secara pelan namun pasti, BUMN Indonesia terus
meningkatkan kegiatan investasi yang melibatkan beberapa sektornya, seperti sektor semen,
perbankan, infrastruktur pertambangan, dan telekomunikasi. Dan dalam hal ini, Indonesia
juga mengekspansi kegiatan bisnis melalui pembentukan sebuah fasilitas operasional baru di
Myanmar, serta mengambil tenaga kerja yang berasal dari penduduk sekitar (greenfield
investment).

Selain itu, BUMN Indonesia juga melakukan kerjasama dengan perusahaan lokal
Myanmar dalam membangun investasi di berbagai sektor (joint ventures), bahkan, pengambil
alihan saham perusahaan lokal juga dilakukan agar investasinya terus berjalan dengan baik di
Myanmar (merges and acquisitions). Dan kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Myanmar
melalui Foreign Direct Investment (FDI) ini berhasil memberikan peningkatkan dalam
beberapa sektor, khususnya sektor perdagangan di Myanmar secara pesat. Tercatat juga pada
akhir tahun 2013, investasi Indonesia di Myanmar telah berhasil mengalami peningkatan
menjadi total nilai sekitar USD 600 juta.
DAFTAR PUSTAKA

Artharini, N. F. (2021). PERBANDINGAN FOREIGN DIRECT INVESTMENT NEGARA


MYANMAR DENGAN INDONESIA. TANJUNGPURA LAW JOURNAL, 5(2), 214–
247. https://doi.org/10.26418/tlj.v5i2.44457
Apa itu FDI? Pengertian Lengkap Foreign Direct Investment. (n.d.). Www.ocbcnisp.com.
http://www.ocbcnisp.com/en/article/2022/02/10/fdi-adalah
BAB II HUBUNGAN BILATERAL ANTARA INDONESIA DAN MYANMAR DARI MASA
SEBELUM TRANSISI POLITIK DARI REZIM MILITER. (n.d.).
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/28082/BAB%20II.pdf?
sequence=5&isAllowed=y
Bambang Cipto. (2007). Hubungan internasional di Asia Tenggara : teropong terhadap
dinamika, realitas, dan masa depan. Pustaka Pelajar.
Kedutaan Besar Republik Indonesia Yangon Myanmar. (n.d.). Kementerian Luar Negeri
Repulik Indonesia. https://kemlu.go.id/yangon/id/read/hubungan-bilateral-indonesia-
myanmar/1743/etc-menu
Ketika Indonesia Membantu “Kawan Lama” Myanmar yang Sedang Tertatih. (2012, October
28). Detiknews. https://news.detik.com/berita/d-2074488/ketika-indonesia-membantu-
kawan-lama-myanmar-yang-sedang-tertatih
Miranti, B. (2021, February 1). Bukan Pertama Kali, Kudeta Militer Besar Pernah Terjadi di
Myanmar pada 1962. Liputan6.com.
https://www.liputan6.com/global/read/4471882/bukan-pertama-kali-kudeta-militer-
besar-pernah-terjadi-di-myanmar-pada-1962
Myanmar, Indonesia rayakan 70 tahun hubungan diplomatik. (n.d.). Www.aa.com.tr.
Retrieved May 11, 2022, from https://www.aa.com.tr/id/regional/myanmar-indonesia-
rayakan-70-tahun-hubungan-diplomatik-/1606697
Shaid, N. J. (2022, January 6). Mengenal Apa Itu Investasi: Definisi, Jenis, dan Contohnya
Halaman all. (A. M. Pratama, Ed.). KOMPAS.com.
http://money.kompas.com/read/2022/01/06/120500926/mengenal-apa-itu-investasi--
definisi-jenis-dan-contohnya-?page=all.

Anda mungkin juga menyukai