Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH INVESTASI ASING TERHADAP

PENGEMBANGAN PASAR KEUANGAN


DI INDONESIA

PROPOSAL MINI

M. NAZER
1706010008

PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ALMUSLIM
BIREUEN
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu negara berkembang yang dalam menjalankan perekonomiannya

menganut perekonomian terbuka ialah Indonesia. Kestabilan pertumbuhan

ekonomi tentunya tidak terlepas dari peranan pihak domestk (dalam negeri)

maupun asing (luar negeri). Maka dari itu, dibutuhkan dana ataupun pembiayaan

investasi yang cukup besar dalam mewujudkan pembangunan ekonomi yang

merata di Indonesia. Keterbatasan pembiayaan menjadi permasalahan dalam

membangun ekonomi suatu negara. Salah satu sumber pembiayaan untuk

menutupi terbatasnya beban dalam membangun perekonomian di Indonesia ialah

dengan penanaman modal (Thirafi, 2015).

Meningkatnya pembangunan ekonomi juga akan disertai pertumbuhan

ekonomi di negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi di negara manapun tentunya

tidak terlepas dari peranan investasi. Ketika terjadi guncangan investasi di suatu

negara, maka akan berpengaruh yang signifikan terhadap pendapatan nasional di

negara tersebut. Salah satu upaya pemerintah untuk menggali sumber penanaman

modal dalam negeri ialah menarik sumber pembiayaan dari luar negeri yakni

dengan Penanaman Modal Asing. Adanya investasi yang masuk oleh pihak asing

akan mendukung pembiayaan pembangunan jangka panjang dan lebih

menguntungkan apabila dibandingkan dengan pembiayaan yang bersumber dari

utang luar negeri (Febriana, 2016).


Penanaman Modal Asing ialah aliran modal yang bersumber dari luar

negeri yang bergerak ke sektor swasta baik melalui Investasi Asing Langsung

(Foreign Direct Investment) maupun investasi tidak langsung (portofolio).

Beberapa pengamat menganggap investasi asing langsung dianggap lebih

bermanfaat dibandingkan investasi dalam bentuk portofolio. Hal tersebut karena

adanya pengaruh yang diberikan dari investasi asing langsung yaitu transfer ilmu

pengetahuan, modal, dan teknologi yang betul-betul terasa. Beda halnya dengan

portofolio atau investasi asing tidak langsung yang dikatakan bad cholesterol

sebab bersifat fluktuasi, rentan terhadap gejolak perekonomian dan tidak memiliki

pengaruh yang signifikan pada pembangunan di sektor riil (Lembong, 2015).

Foreign Direct Investment atau investasi asing langsung cenderung

dilakukan pada negara yang tidak memiliki batasan dan memiliki potensi

pertumbuhan ekonomi (Madura, 2017). FDI tersebut diperlukan untuk menutup

adanya kesenjangan antara investasi dan tabungan di negara berkembang. Apabila

dibandingkan dengan bentuk modal lainnya, FDI merupakan arus modal jangka

panjang yang tidak mudah menbuat perekonomian bergejolak (Kurniati et al.,

2017). Foreign Direct Investment membantu Indonesia untuk mencapai kestabilan

pembangunan nasional. Pada konsepnya, menurut Zaenuddin (2016) penanaman

modal asing lebih memiliki manfaat dalam menggerakan pertumbuhan ekonomi

suatu negara sebab tidak menyebabkan timbulnya hutang luar negeri atau

kewajiban pengembalian. Penanaman modal asing langsung mampu memberikan

pengaruh terhadap pertumbuhan serta pembangunan perekonomi yang lebih baik.


Salah satu fenomena keuangan yang paling mendalam dan meluas adalah

pertumbuhan eksplosif dalam transaksi keuangan internasional dan arus modal di

antara negara-negara maju dan berkembang akibat dari liberalisasi pasar modal

dan kompleksitas dari instrumen keuangan, serta terintegrasi dalam arus

perdagangan dan pembayaran internasional. Bebasnya arus modal (capital flows)

dapat meningkatkan alokasi modal global yang memungkinkan sumber daya

untuk pindah dari satu Negara ke Negara lain, khususnya ke pasar kekuatan

ekonomi baru termasuk Indonesia (Adam, 2017).

Menurut Gusti (2018) meningkatnya arus modal masuk (capital inflows)

ke Indonesia disebabkan oleh membaiknya pertumbuhan ekonomi, rendahnya

suku bunga dan stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Arus masuk

modal asing ini selama ini lebih mendominasi ke pasar keuangan yang sifatnya

jangka pendek (hot money) dan menimbulkan tantangan pada kebijakan ekonomi

Indonesia. Di satu sisi memberikan dampak positif terhadap peningkatan

likuiditas pasar modal, tapi di sisi lain, ekonomi Indonesia tetap rentan terhadap

goncangan yang merusak sentimen investor yaitu pembalikan modal (capital

outflow) dan ini akan menyebabkan keretanan ekonomi makro. Oleh sebab itu,

perlu kebijakan untuk mengatasi agar kerentanan ekonomi tersebut tidak terjadi.

Salah satu cara adalah dengan mengalihkan aliran masuk dari investasi portfolio

(investment portfolio) ke investasi langsung (direct investment) yang sifatnya

jangka panjang dan juga dapat memperkuat sistem keuangan (Fahmi, 2018).

Investasi Asing merupakan sumber pembiayaan luar negeri yang paling

potensial dibandingkan dengan sumber lain, karena sumber arus modal (capital
inflow) asing ini sebagian besar di negara berkembang akibat kesenjangan modal

(gap of capital). Kesenjangan modal tersebut terjadi karena perkembangan

teknologi, pengurangan atau pembatasan bagi investasi asing dan akuisisi, serta

deregulasi dan privatisasi di berbagai industri. Pandangan Claessens ini sesuai

dengan pendapat Hausman dan Arias (dalam Fritz, 2018) yang mengatakan bahwa

foreign direct investment adalah subsider bagi pengembangan pasar modal, karena

dengan masuknya foreign direct investment dapat mengatasi kesulitan investasi

melalui pasar modal, mengingat bahwa hak-hak pemegang saham tidak

dilindungi.

Pandangan lain (Fritz et al. 2018) mengatakan foreign direct investment

masuk ke negara-negara yang memiliki fundamental yang baik dapat membantu

mengembangkan sistem keuangan domestik. Foreign direct investment dapat

menjadi penggerak bagi pengembangan pasar saham yaitu melalui pasar modal

dan berpartisipasi dengan perusahaan, karena investor asing mungkin ingin

mendanai sebagian dari investasi dengan modal eksternal atau juga ingin

investasinya kembali dengan menjual saham di pasar modal. Kedua, mengingat

bahwa investor asing sebagian berinvestasi melalui pembelian ekuitas yang ada,

kemungkinan likuiditas pasar saham akan meningkat. Dengan demikian, nilai

yang diperdagangkan di dalam negeri dan luar negeri juga akan meningkat.

Sementara Adam dan Tweneboah, (2017) mengatakan bahwa foreign

direct investment mampu mendorong pengembangan pasar modal. Dengan alasan

foreign direct investment dapat menstimulasikan pertumbuhan ekonomi,

pertumbuhan ekonomi berdampak terhadap pengembangan pasar saham.


Impikasinya foreign direct investment akan mendorong pengembangan pasar

saham

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tentang “Pengaruh Investasi Asing Terhadap

Pengembangan Pasar Keuangan Di Indonesia”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah Bagaimanakah Pengaruh Investasi Asing Terhadap

Pengembangan Pasar Keuangan Di Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumus masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk menjelaskan Pengaruh Investasi Asing Terhadap Pengembangan Pasar

Keuangan Di Indonesia

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini, yaitu :

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan dapat bermanfaat sebagai sarana pembelajaran agar ilmu yang

diperoleh selama mengikuti perkuliahan dapat diimplementasikan dan

menambah pemahaman mengenai prilaku khususnya pada minat mahasiswa

dalam berinvestasi di pasar keuangan. Memberikan informasi dan gambaran

mengenai Pengaruh Investasi Asing Terhadap Pengembangan Pasar

Keuangan Di Indonesia
2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini akan menambah pengetahuan dan pemahaman atas

pentingnya edukasi mengenai investasi dan keprilakuan. Selain itu, hasil

penelitian ini memberikan wawasan mengenai pengambilan keputasan

dalam sebuah investasi dari seberapa besar pengaruh motivasi investasi

dan pengetahuan investasi terhadap minat investasi di pasar keuangan pada

mahasiswa.

b. Bagi penelitian selanjutnya.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi penelitian

selanjutnya untuk merumuskan masalah baru dalam penelitian selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA

Adam, Tweneboah, (2017). Keuangan Negara. BPFE: Yogyakarta

Fahmi, Irfan. (2018). Pengantar Manajemen Keuangan. Bandung: Alfabeta

Febriana, Asri dan Mashyudi. (2016). Investasi Asing Langsung di Indonesia dan

Faktor-Faktor yang Memengaruhinya. Jurnal Ekonomi dan Studi

Pembangunan, 15 (2), hal. 109-117

Fritz et al. (2018). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Cetakan ketiga. Udayana

University Press

Gusti Agung Ayu. (2018). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Suku Bunga, Dan

Nilai Tukar Terhadap Investasi Asing Langsung Di Indonesia. E-Jurnal

Manajemen Unud, Vol. 7, No. 7, 2018: 4002-4030

Kurniati, Y., Prasmuko, A., dan Yanfitri. (2017). Determinan FDI (Faktor-Faktor

yang Menentukan Investasi Asing Langsung). Working Paper, Bank

Indonesia.

Lembong, John David. (2015). Analisis pengaruh PDB, Inflasi, Suku Bunga, dan

Krisis Moneter terhadap FDI di Indonesia .Skripsi. Semarang: Universitas

Diponegoro.

Madura, Jeff. (2017). International Corporate Finance. Edisi 8. Buku 1. Jakarta:

Salemba Empat.

Thirafi, Muhammad Aulia Zul. (2015). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,

Ketersediaan Tenaga Kerja, Infrastruktur dan Kepadatan Penduduk terhadap


Penanaman Modal Asing di Kabupaten Kendal. Economics Development

Analysis Journal, 2(1): 1-9.

Zaenuddin, Muhammad. (2016). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Investasi PMA di Batam. Jurnal JEJAK, 2(2):156-166.

Anda mungkin juga menyukai