Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MANDIRI

BISNIS INTERNASIONAL C1
Nama : Sabrina Dinda Utami
Nim : 210910202031

Jelaskan dan analisis aktivitas-aktivitas bisnis internasional yaitu Ekspor dan FDI,
diantara kedua aktivitas tersebut manakah yang lebih berisiko (beserta studi kasus) ?

Bisnis Internasional, memiliki beberapa aktivitas-aktivitas yang memiliki manfaat


dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada suatu negara. Aktivitas-aktivitas tersebut
yaitu Foreign Direct Investment (FDI) dan ekspor yang merupakan suatu komponen penting
dalam perekonomian pada era saat ini. Kedua akivitas tersebut dapat dikatakan penting karena
tidak semua negara memiliki faktor produksi seperti sumber daya alam, sumber daya manusia
dan peralatan produksi (teknologi) yang mencukupi baik dari segi kualitas ataupun
kuantitasnya dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat (Tadoro, 2000:26).

FDI (Foreign Direct Investment) atau Investasi Asing merupakan penanaman modal
asing yang dananya berasal dari masyarakat luar negeri. Menurut Kurniati dkk (2007) Investasi
Asing Langsung (FDI) didefinisikan sebagai investasi jangka panjang yang dilakukan secara
langsung oleh investor asing di dalam suatu bidang usaha warga negara lain. Investasi dalam
bentuk FDI dapat dikatakan investasi yang relatif stabil dalam jangka panjang, karena
mendapat bantuan dana dan penyerapan tenaga kerja yang cukup luas sehingga dapat
menstabilkan perekonomian suatu negara. Menurut Kurniati dkk (2007) FDI juga dapat
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: greenfield dan akuisisi.

1. Greenfield : Investasi dengan jenis greenfield akan membangun unit produksi yang baru
2. Akuisisi : FDI dengan tipe akuisisi akan membeli sebagian kepemilikan dari
perusahaan yang sudah ada sebelumnya.

Salah satu aktivitas bisnis internasional lainnya yaitu Ekspor. Ekspor merupakan
sebuah produk berupa barang atau jasa yang diproduksi di suatu negara dan dijual kepada
pembeli di negara lain. Kegiatan ekspor juga sama pentingnya dengan FDI karena ekspor
membentuk perdagangan internasional sehingga membuka peluang pasar baru di luar negeri,
menumbuhkan suatu investasi, bahkan dapat melebarkan cakupan pasar domestik. Rahmaddi
(2011), menjelaskan bahwa pentingnya peranan ekspor terhadap pertumbuhan
perekonomian Indonesia, hal ini karena ekspor mampu menghasilkan devisa bagi
Indonesia.
Hal lain yang menunjukan bahwa ekspor merupakan hal penting bagi suatu negara yaitu
dengan ditunjukkan pengaruh yang positif dari ekspor terhadap investasi asing langsung.
Investor yang menginvestasikan dananya dikawasan negara ASEAN karena negara tersebut
memiliki pangsa pasar ekspor yang cukup luas. Sehingga menjadikan negara di kawasan ini
sangat banyak digandrungi para investor dari luar negeri. Sehingga dapat dikatakan bahwa
ekpor bisa menjadi acuan masyarakat luar negeri untuk nemanamkan modalnya. Menurut
penelitian terdahulu dari Sun (2012), masyarakat luar negeri akan melakukan penanaman
modal terhadap dana yang dimilikinya kepada suatu negara yang telah memiliki pengalaman
terhadap kegiatan ekspor.

Diantara kedua aktivitas Bisnis Internasional tersebut, menurut saya yang memiliki
risiko tinggi dalam perdangan internasional adalah kegiatan Ekspor, hal ini dikarenakan suatu
negara yang melakukan kegiatan ekspor akan mendapatkan keuntungan yang besar, kerena
pendapatan yang diterima lebih banyak daripada pengeluaran negara. Semakin besar
keuntungan yang didapatkan, maka semakin besar juga risiko yang akan dihadapi. Risiko-
risiko yang dapat terjadi dalam melakukan kegiatan ekspor yaitu seperti :

1. Foreign Exchange Risk, merupakan risiko akibat dari adanya open position suatu mata
uang yang tercipta atas penjualan atau pembelian terhadap mata uang lain. Risiko ini
merupakan risiko yang paling besar dalam kegiatan ekspor pada umumnnya, karena
perubahan mata uang asing dapat berdampak pada harga, laba, penjualan.
2. Commercial Credit Risk, merupakan risik yang terjadi karena adanya ketidaksesuaian
antara dokumen yang akan disepakati, penundaan pembayaran oleh importir, serta
risiko yang disebabkan oleh operasional dalam proses ekspor impor
3. Political and Country Risk, merupaka risiko yang disebabkan oleh keadaan politik
disuatu negara yang melakukan kegiatan ekspor impor. Hal ini biasanya disebakan oleh
masalah perizinan melakukan ekspor impor yang rumit, banyakya pungutan liar, atau
sistem ekonomi yang tertutup terhadap investor asing

Risiko-risiko tersebut mungkin akan dihadapi oleh perusahaan yang akan melakukan
kegiatan ekpor diluar negeri, jika perusahaan tersebut dapat meminimalisir agar tidak terjadi
risiko-risiko tersebut, maka akan berpotensi mendapatkan keuntungan yang cukup besar.
Selain itu jika kegiatan ekspor yang dilakukan berhasil, maka akan membuka peluang bagi
investor untuk melakukan investasi dinegara tersebut. Hal ini juga diperkuat dengan pendapat
ahli yaitu Muslim (2016) mendapatkan hasil bahwa pertumbuhan FDI juga dipengaruhi oleh
pertumbuhan ekspor. Penelitian Xu dan Chen dalam tulisan Muslim mengatakan bahwa negara
yang ada di Eropa termotivasi untuk menginvestasikan dananya di ASEAN karena kawasan ini
merupakan daerah yang berorientasi pada ekspor, memiliki perkembangan ekonomi yang pesat
serta memiliki cakupan daerah tujuan ekspor yang sangat luas.

Studi Kasus

Mitigasi Risiko dan Klaim Asuransi Pengiriman Barang Ekspor pada Perusahaan
Internasional Freight Forwarder (PT. MSA Kargo Surakarta)

PT MSA Kargo adalah perusahaan bergerak dibidang jasa pengiriman barang dalam-
maupun luar negeri yang mempunyai prinsip kerja move fast-move save. Bentuk perwujudan
prinsip kerja tersebut adalah PT MSA Kargo melakukan inovasi produk jasa ekspor handling
dengan menambahkan analisis risiko beserta mitigasinya. Risiko yang muncul dalam
melakukan kegiatan pengiriman barang ekspor yaitu risiko pembayaran dan risiko pengiriman.
Risiko pembayaran meliputi; risiko kurs mata uang asing, risiko produksi, risiko pembeli,
risiko dokumen. Risiko pengiriman meliputi; keadaan kahar dan transportasi. PT MSA Kargo
akan berfokus pada risiko pengiriman sedangkan risiko pembayaran akan dilakukan secara
garis besarnya saja.

Analisis mitigasi risiko yang dilakukan oleh PT MSA Kargo cabang Solo terhadap
pengiriman barang ekspor melalui empat tahapan, yaitu identifikasi bahaya, penilaian risiko,
manajemen risiko dan terakhir adalah komunikasi risiko. Mekanisme klaim asuransi yang
dilakukan PT MSA Kargo sebagai kuasa eksportir dalam proses pengiriman barang ekspor
dilakukan dengan tahapan berikut; eksportir melayangkan keluhan klaim kepada MSA Kargo,
MSA Kargo mengurus klaim pengangkutan dengan meneruskannya ke pihak penanggung
asuransi dan melengkapi berkas-berkas klaim, pihak asuransi menindaklanjuti dan
menyerahkan ganti rugi, MSA Kargo meneruskan ganti rugi ke eksportir.
Daftar Pustaka

Handayani dan Sarjiyanto. 2019. Mitigasi Risiko dan Klaim Asuransi Pengiriman Barang
Ekspor pada Perusahaan Internasional Freight Forwarder (PT. MSA Kargo
Surakarta). Jurnal of Vocational Program Uvinersity of Indonesia. Vol. 07 No. 01.
Hal. 58-71

Najih, Muhammad W. F. dan Saputra, Putu M. A. 2019. Hubungan Foreign Direct Investment
(FDI) dan Ekspor : Studi Kasus Peran Indeks Ease Of Doing Business (EODB).
Universitas Brawijaya.

Anda mungkin juga menyukai