Anda di halaman 1dari 6

Nama: Ni Made Ariyanti

Kelas: 6C
Nim: 2020010078
Matkul: Ekonomi Moneter II

Dosen: Ni Made Taman Ayuk, SE.,M.Si

UAS

1. Investasi asing adalah kegiatan penanaman modal yang dilakukan investor asing (luar
negeri) untuk dapat melakukan usaha di Indonesia. Jelaskan dampak positif dan negative
yang ditimbulkan oleh investasi asing langsung di Indonesia dan menurut anda kebijakan
moneter apa yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi dampat negative
tersebut!
Dampak positif:
 Transfer Ilmu Pengetahuan
Tidak dapat dipungkiri bahwasanya kualitas pendidikan di Indonesia masih harus
banyak berkembang untuk menyesuaikan dengan perkembangan dunia yang
semakin cepat ini. Belum lagi etos kerja masyarakat Indonesia juga harus
mengalami banyak peningkatan. Salah satu harapan pemerintah dengan adanya
investasi asing adalah investor asing dapat menyumbangkan ilmu pengetahuan
dan contoh etos kerja yang mereka miliki sehingga kualitas sumber daya manusia
Indonesia meningkat.
 Lapangan Kerja yang lebih luas
Indonesia adalah salah satu negara berkembang dengan jumlah penduduk usia
muda terbanyak. Menurut survei penduduk tahun 2020 yang dipublikasikan
oleh BPS, 70,72% dari 270 juta penduduk Indonesia adalah penduduk yang
berusia produktif (15-65 tahun). Di satu sisi hal ini berarti potensi ekonomi dan
sumber daya manusia Indonesia ke depannya akan sangat besar. Namun di sisi
lain, apabila jumlah penduduk usia kerja yang besar ini tidak terserap menjadi
tenaga kerja, maka justru akan menjadi beban ekonomi yang sangat besar bagi
negara dan masyarakat. Oleh sebab itu, negara dan masyarakat perlu menampung
jumlah penduduk usia kerja ini dengan membuka lapangan pekerjaan. Salah satu
hal yang bisa dilakukan oleh pemerintah untuk hal ini adalah dengan membuka
keran investasi asing
 Peningkatan Pendapatan Negara dan Daerah
Pajak adalah sumber utama pendapatan pemerintah. Pajak bisa diperoleh dari
berbagai sumber termasuk pajak pendapatan (PPh) untuk perusahaan asing.
Peraturan pembayaran pajak untuk wajib pajak luar negeri (badan usaha ataupun
individu) diatur dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 2008. Investasi asing
juga dapat berpengaruh secara tidak langsung terhadap pendapatan pajak melalui
berbagai pajak yang dibayarkan oleh tenaga kerja yang direkrut oleh perusahaan
tersebut. Pendapatan pajak ini kemudian dapat dialokasikan ke berbagai program-
program ekonomi nasional seperti, pembayaran gaji PNS, pembangunan
infrastruktur, perbaikan pendidikan dan lain sebagainya. Selain pajak,
peningkatan investasi asing juga dapat mendorong peningkatan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) tempat perusahaan asing tersebut berdiri. PAD adalah salah satu
komponen utama Anggaran Pengeluaran Belanja Daerah (APBD). Peningkatan
investasi asing juga akan meningkatkan devisa negara. Devisa adalah uang atau
surat berharga yang secara sah dapat digunakan sebagai alat pembayaran di dunia
internasional. Umumnya, devisa ditulis dalam satuan dollar. Devisa dapat
digunakan oleh negara untuk membayar utang negara, membayar biaya impor dan
lain-lain
 Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Peningkatan pendapatan pajak, pengeluaran pemerintah, konsumsi individu
karena banyak tenaga kerja terserap, nantinya akan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi suatu daerah atau negara. Selain itu, aliran dana dari investor asing juga
dapat membantu cash flow sebuah perusahaan. Pertumbuhan ekonomi adalah
salah satu indikator kemajuan dan kemakmuran sebuah negara. Umumnya,
pertumbuhan ekonomi yang tinggi mengindikasikan bahwa kemakmuran
masyarakat negara tersebut juga semakin baik.
Dampak Negatif:
 Ketergantungan Ekonomi Dengan Negara Lain
Seperti yang tertulis di atas, investasi asing adalah investasi yang berasal dari luar
negeri. Oleh sebab itu, besar kecilnya investasi asing sangat bergantung dengan
kondisi ekonomi negara asal dan hubungan negara asal tersebut dengan
Indonesia. Sebagai contohnya adalah investasi asing asal Singapura di Indonesia.
Saat ini Singapura adalah salah satu mitra utama investasi Indonesia. Bahkan,
meskipun ekonomi Singapura cukup terpukul akibat pandemi, banyak perusahaan
asal negeri tetangga tersebut yang tidak pergi dari Indonesia. Selain enggan
kehilangan investasi yang sudah mereka tanamkan, mereka percaya pada
Indonesia sebab hubungan antara kedua negara ini cukup erat. Coba jika
Indonesia dan Singapura saling bermusuhan. Tentu saat ini banyak investor asal
Singapura yang sudah pergi dari negeri ini dan dampak pandemi covid19 terhadap
ekonomi Indonesia akan terasa lebih parah.
 Melemahnya Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar
Meskipun investasi asing dapat meningkatkan devisa, investasi asing juga dapat
melemahkan nilai tukar rupiah terhadap dollar. Hal ini karena adanya kewajiban
perusahaan untuk mengirimkan dividen ke negara asal. Karena pembayaran
dividen tersebut, banyak investor asing yang menjual rupiah yang mereka miliki
dan membeli dollar. Akibatnya, permintaan dollar dan nilai tukar dollar terhadap
rupiah menguat. Dampak tidak langsung dari hal ini adalah pengusaha dan
pemerintah Indonesia akan semakin kesulitan mengimpor barang sebab dari sudut
pandang Indonesia, barang-barang impor akan lebih mahal. Contoh, ketika kurs
dollar terhadap rupiah adalah 1 dollar sama dengan 10.000 dan harga minyak per
barrel adalah 1 dollar, maka ketika itu masyarakat Indonesia bisa mengimpor
minyak hanya dengan 10.000 rupiah per barrel. Namun, jika nilai tukar dollar
terhadap rupiah menguat dari 10.000 ke 14.000, kini masyarakat Indonesia perlu
mengeluarkan 14.000 rupiah untuk mengimpor minyak 1 barrel.
 Eksploitasi Sumber Daya Alam dan Perusakan Lingkungan
Banyak investasi asing yang bergerak di bidang penambangan sumber daya alam
seperti Freeport. Seringkali penambangan perusahaan-perusahaan seperti ini tidak
diikuti dengan kepatuhan terhadap Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) yang
tepat dan transparan. Akibatnya, pencemaran lingkungan dan perusakan habitat
sumber daya alam di mana-mana. Sebenarnya setiap perusahaan asing yang
berdiri di Indonesia harus tunduk terhadap peraturan-peraturan di negeri ini.
Hanya saja, banyak ahli menilai bahwa terdapat ketimpangan kekuasaan antara
pemerintah negara berkembang dan pemerintah negara maju asal perusahaan
asing tersebut.Jadi, pemerintah negara berkembang cenderung lemah dalam
menerapkan hukum-hukum seperti ini.
Kebijakan moneter yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi dampak
negative investasi asing: Intervensi rupiah merupakan contoh terakhir kebijakan
moneter di Indonesia. Intervensi rupiah adalah proses atau kegiatan yang
menggunakan cadangan valuta asing untuk membeli mata uang negara sendiri
dalam rangka mengurangi persediaan mata uang. Kebijakan ini menerapkan
proses pinjam meminjam dana secara langsung di Pasar Uang Antar Bank dalam
jangka waktu sebanyak 7 hari. Hal ini dilakukan sebagai langkah untung
mendukung instrumen kegiatan pasar di Indonesia secara terbuka atau dalam
bentuk kegiatan jual-beli surat berharga yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.

2. Teori Portofolio Modern (MPT) pada dasarnya mengatakan (mengasumsikan) bahwa


setiap pemodal bersifat risk averse. Artinya apabila pemodal ini dihadapkan pada dua
pilihan yang memberikan imbal hasil yang sama, maka pemodal akan memilih alternatif
yang resikonya lebih rendah. Jelaskan pernyataan tersebut!
Melalui asumsi teori ini, dapat dipahami bahwa investor dapat mempertimbangkan
investasi berisiko tinggi jika mereka berharap mendapatkan return yang lebih besar.
Penyusunan portofolio berdasarkan teori ini dengan diversifikasi investasi efektif untuk
mengurangi risiko investasi yang ditimbulkan. Dengan syarat, investor harus mampu
menentukan tingkat diversifikasi investasi yang paling cocok untuk mereka. Nah, inilah
yang biasa disebut dengan efficient frontier diversifikasi. Efficient frontier memberikan
gambaran kepada investor tentang pengembalian dalam setiap level. Sehingga dengan
menggunakan Efficient frontier ini investor dapat membuat portofolio dengan
kemungkinan risiko serendah mungkin. Sebaliknya, investor juga bisa mengatur tingkat
resiko yang lebih tinggi jika ingin membangun portofolio dengan pengembalian tertinggi.
Contohnya, portofolio A dan B disuguhkan dengan keuntungan yang berbeda. Yakni
portofolio A15% dan risiko 10%, dan portofolio B dengan potensi keuntungan 15% dan
risiko 12%. Dengan adanya dua portofolio ini tentu saja investor akan
mempertimbangkan portofolio A dengan tingkat resiko yang lebih rendah. Begitu lah
cara kerja efficient frontier.

3. Kebijakan sisi penawaran (supply-side policy) adalah jenis kebijakan ekonomi di mana
fokus utama adalah penawaran agregat. Jelaskan perbedaan kebijakan sisi penawaran
dengan kebijakan sisi permintaan dilihat dari kebijakan Fiskal dan kebijakan moneter
beserta contohnya!
Kebijakan fiscal: Pemerintah dapat mempengaruhi perekonomian melalui anggaran
pendapatan, yakni pajak, dan anggaran belanja. Jika ingin merangsang pertumbuhan
ekonomi, pemerintah dapat melaksanakan kebijakan fiskal ekspansioner. Contohnya
dengan menurunkan tarif pajak atau meningkatkan anggaran belanja. Sementara itu,
dalam kebijakan fiskal kontraksioner, pemerintah dapat menaikkan pajak atau
mengurangi belanjanya. Dengan menaikkan pajak penghasilan misalnya, rumah tangga
harus menyisihkan uang yang lebih tinggi untuk membayar pajak. Itu mengurangi bagian
yang dapat mereka belanjakan. Itu pada akhirnya mengurangi konsumsi rumah tangga
dan menurunkan permintaan agregat dalam perekonomian
Kebijakan moneter: Kebijakan ini berupaya mempengaruhi perekonomian melalui
perubahan jumlah uang beredar. Dalam hal ini, bank sentral atau otoritas moneter
bertindak sebagai pengambil kebijakan. Tiga instrumen utama kebijakan moneter adalah
suku bunga kebijakan (policy rate), cadagangan wajib (reserved requirement) dan operasi
pasar terbuka. Untuk yang terakhir, itu melibatkan penjualan atau pembelian surat
berharga oleh bank sentral.kebijakan moneter ekspansioner bertujuan untuk
meningkatkan jumlah uang beredar, sehingga merangsang pertumbuhan ekonomi. Bank
sentral dapat menempuh kombinasi dari pemangkasan suku bunga, penurunan rasio
cadangan wajib (reserve requirement ratio), atau pembelian surat berharga
pemerintah.contohnya ketika inflasi tinggi, bank sentral menempuh kebijakan moneter
kontraksioner. Untuk melakukannya, bank sentral dapat menaikkan suku bunga
kebijakan, menaikkan rasio cadangan wajib atau penjualan surat berharga pemerintah.

4. Kebijakan Fiskal adalah langkah-langkah pemerintah mengelola pengeluaran dan


perpajakan atau penggunaan instrumeen fiskal untuk mempengaruhi bekerjanya sistem
ekonomi agar memaksimumkan kesejahteraan ekonomi. Menurut saudara apakah
kebijakan fiscal dan kebijakan moneter yang di gunakan untuk mengatasi perekonomian
pada situasi lesu ( rendah) dan pada saat ekonomi sedang berada di puncaknya serta
berikan contohnya!
Kebijakan fiscal:
Saat ekonomi lesu
 Menaikkan harga pajak
Contoh; Dalam mengatasi resesi ekonomi di Indonesia Kebijakan fiskal berperan
untuk mendorong pencapaian target- target pembangunan yang telah ditetapkan.
Peranan tersebut sejalan dengan salah satu fungsi APBN sebagai alat menjaga
stabilitas dan akselerasi kinerja ekonomi sehingga dapat tercapainya pertumbuhan
ekonomi. Pemerintah tidak boleh sembarang dalam membuat kebijakan
Saat ekonomi berada dipuncak
 Mampu meningkatkan laju investasi dengan cara mendorong dan memacu atau
menghambat investasi pada sektor swasta maupun sektor negara.
Kebijakan moneter:
Saat ekonomi lesu

 Pada saat perekonomian mengalami resesi, maka uang yang beredar perlu
dilakukan penambahan untuk mendorong kegiatan ekonomi, contoh membeli
surat-surat berharga.
Pada saat ekonomi dipuncak
 Mengatur persediaan uang dan barang agar perekonomian negara bisa stabil
melalui kebijakan moneter di bidang perdagangan.

Anda mungkin juga menyukai