Anda di halaman 1dari 9

UAS (UJIAN AKHIR SEMESTER)

PILIH SALAH SATU PROGRAM KEMUDIAN MENENTUKAN LANGKAH –


LANGKAH MONITORNG
MATA KULIAH PERENCANAAN EVALUASI KESEHATAN
DOSEN Dr. AGUS ZAINURI S.Pd, M.Ph

NAMA : NOVITA SAGRIM


NIM : 2021075015030
SOAL
PILIH SALAH SATU PROGRAM KEMUDIAN MENETUKAN LANGKAH –
LANGKAH MONITORNG
“PROGRAM IMUNISASI”
PERENCANAAN
1. Latar Belakang
Kegiatan imunisasi merupakan kegiatan rutin yang berkesinambungan yang dilaksanakan
sejak tahun 1956 yang ditandai dengan pelaksanaan imunisasi cacar. Berawal dari
keberhasilan imunisasi cacar maka mulailah Pengembangan Program Imunisasi (PPI) dengan
pemberian BCG dan DPT I,II dan III. Selanjutnya pada tahun 1980, ditambah dengan vaksin
Polio dan tahun 1982 dengan vaksin Campak dan terakhir pada tanggal 1 april 1997
mengintegrasikan imunisasi Hepatitis B sebagai bagian dari Imunisasi Nasional. Imunisasi
sangat perlu diberikan kepada sasaran bayi, balita, anak seolah maupun WUS (wanita usia
subur), karena imunisasi bisa mencegah beberapa penyakit. Penyakit – penyakit yang bisa
dicegah dengan pemberian imunisasi TBC, Hepatitis, Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio dan
Campak. Untuk bebas dari penyakit tetanus seorang harus mendapatkan TT sebanyak 5 kali,
mulai dari imunisasi pada saat bayi, imunisasi pada saat dibangku sekolah dasar, calon
pengantin (CWP) dan status imunisasi TT saat hamil. Sehingga pelaksanaan imunisasi pada
anak sekolah dasar juga menjadi target pencapaian program imunisasi

2. Dasar Kebijakan (Peraturan Terkait Program dan Kegiatan )


a. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 43 tahun 2016 tentang pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan
b. Peraturan Meteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2017 Tentang
Penyelenggaraan Imunisasi
c. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 tahun 2016 tentang Pedoman Imunisasi

3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian bayi akibat Penyakit yang Dapat
Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).

b. Tujuan Khusus
1) Tercapainya imunisasi dasar lengkap 95% secara merata disemua wilayah kerja
puskesmas Ayamaru Selatan dan Posyandu desa yang ditargetkan pada setiap tahun
2) Tercapainya imunisasi balita 85%
3) Tertanganinya kasus KIPI
4) Memberikan kekebalan terhadap penyakit – penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi.

4. Ruang Lingkup
a. Kegiatan Imunisasi Rutin di Posyandu
b. Kegiatan Imunisasi Anak Sekolah dasar
5. Indikator dan Standar Imunisasi
No Indikator Imunisasi Target
1 HB0 90%
2 BCG 95%
3 Polio 1 95%
4 Polio 2 90%
5 Polio 3 90%
6 Polio 4 85%
7 DPT / HB 1 90%
8 DPT / HB 2 90%
9 DPT / HB 3 85%
10 IPV 85%
11 Campak 90%
12 Imunisasi Dasar Lengkap 90%
13 DPT Lanjutan 85%
14 Campak Lanjutan 85%
15 TT Bumil 76%

6. Prosedur Pengumpulan Data (SOP)


1) Pemberian Imunisasi DPT-Hb Hib
Langkah Kerja :
 Petugas mencuci tangan
 Pastikan vaksin yang akan di gunakan
 Jelaskan kepada ibu anak tersebut, umur anak (2-11 bulan) jumlah suntikan 3x untuk
imunisasi DPT.
 Ambil 0,5 cc vaksin DPT
 Bersihkan 1/3 paha bagian luar dengan kapas steril (air panas)
 Suntikan secara intra muskuler (im)
 Terangkan kepada ibu anak tersebut, tentang panas akibat DPT, berikan obat penurun
panas / antipiretik kepada ibu anak tersebut.
 Anjurkan kompres hangan di lokasi penyuntikan.
 Rapikan alat-alat
 Petugas mencuci tangan
 Mencatat dalam buku

2) Pemberian Imunisasi BCG


Langkah Kerja
 Petugas mencuci tangan
 Pastikan vaksin dan spuit yang akan di gunakan
 Larutkan vaksin dengan cairan pelarut BCG 1 ampul ( 4 cc )
 Pastikan anak belum pernah di BCG dengan menanyakan pada orang tua anak
tersebut
 Ambil 0.05 cc vaksin BCG yang telah kita larutkan tadi
 Bersihkan lengan dengan kapas yang telah dibasahi air bersih, jangan menggunakan
alkohol/ desinfektan sebab akan merusak vaksin tersebut
 Suntikan vaksin tersebut sepertiga bagian lengan kanan atas (tepatnya pada insertio
musculus deltoideus) secara intrakutan (ic) / dibawah kulit
 Rapikan alat-alat
 Petugas mencuci tangan
 Mencatat dalam buku

3) Pemberian Immunisai Polio


Langkah kerja :
 Petugas mencuci tangan
 Pastikan vaksin polio dalam keadaan baik (perhatikan nomor kadaluarsa dan vvm )
 Buka tutup vaksin dengan menggunakan pinset / gunting kecil
 Pasang pipet diatas botol vaksin
 Letakkan anak pada posisi yang senyaman mungkin
 Buka mulut anak dan teteskan vaksin volio sebanyak 2 tetes
 Pastikan vaksin yang telah diberikan ditelan oleh anak yang diimunisasi
 Jika di muntahkan atau di keluarkan oleh anak, ulangi lagi penetesan
 Saat meneteskan vaksin ke mulut, pastikan agar vaksin tetap dalam kondisi steril
 Rapikan Alat
 Petugas mencui tangan
 Catat dalam Buku

4) Imunisasi Campak
Langkah kerja :
 Petugas mencuci tangan
 Pastikan vaksin dalam keadaan baik
 Buka tutup vaksin denggunakan Pinset
 Larutkan dengan cairan pelarut campak yang sudah ada (5 cc)
 Pastikan umur anak tepat untuk di imunisasi campak (9 bulan)
 Ambil 0,5 cc vaksin campak yang telah dilarutkan tadi
 Bersihkan lengan kiri bagian atas anak dengan kapas steril (air panas).
 Suntikan secara sub
 Rapikan alat
 Cuci tangan petugas
 Catat dalam Buku
5) Imunisasi Tetanus Toxoid (TT)
Langkah Kerja :
 Lakukan identifikasi dan anamnesa dengan menanyakan pada pasien · Nama, Umur
dan alamat, Apakah ada alergi terhadap obat-obatan
 Pastikan kondisi pasien dalam keadaan sehat
 Siapkan bahan dan alat suntik
 Ambil vaksin dengan jarum dan semprit disposible sebanyak 0,5 ml
 Persilahkan pasien duduk
 Oleskan kapas alkohol pada lengan kiri bagian ata
 Suntik pada lengan kiri bagian atas secara intra muscular
 Buang jarum bekas suntikan ke dalam kotak
 Persilahkan pasien menunggu 15 menit di luar, dan jika tidak terjadi efek samping
pasien boleh pulang
 Catat pada buku status dan KMS ibu hamil
IMPLEMENTASI
1. Mengumpulkan Data
Pelaksanaan imunisasi di Puskesmas Ayamaru Selatan pada dasarnya berdasarkan
Permenkes No.12 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi. Dimana pelaksanaan ini
dimulai dengan kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Kegiatan perencanaan
sendiri terdiri dari kegiatan menentukan jumlah sasaran dan target yang akan dicapai pada
periode waktu tertentu. Penentuan sasaran merupakan hal yang vital karena perencanaan
yang tepat akan berakibat pada keberhasilan program itu sendiri. Perencanaan juga juga
menentukan kebutuhan logistik bagi program imunisasi. Untuk kegiatan pelaksanaan secara
garis besar menggunakan usia sebagai dasar utama dari pemberian imunisasi pada bayi dan
anak. Adapun pelaksanaan kegiatan imunisasi di Puskesmas Ayamaru Selatan terdiri dari:
a. Imunisasi dasar
No Jenis Imunisasi Usia Pemberian (bln)
1 Hb0 0
2 BCG 1
3 DPT-HB-Hib1 2
4 DPT-HB-Hib2 3
5 DPT-HB-Hib3 4
6 Polio1 1
7 Polio2 2
8 Polio3 3
9 Polio4 4
10 Campak 9

Untuk pelaksanaan imunisasi pada bayi di Puskesmas Ayamaru Selatan dilakukan setiap
hari kamis dan setiap bulan di posyandu.
b. Imunisasi lanjutan
Imunisasi lanjutan yang dapat dilakukan di Puskesmas Ayamaru Selatan terdiri dari
imunisasi DPT-HB-Hib untuk usia 18-36 bulan dan imunisasi Campak untuk usia 24-36
bulan. Adapun pelaksanaan imunisasi ini di Puskesmas Ayamaru Selatan yaitu setiap hari
kamis dan setiap bulan di posyandu.
c. Imunisasi TT
Imunisasi lanjutan pada WUS salah satunya dilaksanakan pada waktu melakukan
pelayanan antenatal. Sedangkan untuk calon pengantin dilakukan pada kunjungan
pertama sebelum menikah. Imunisasi TT sendiri terdiri dari 5 kali dimana masing-masing
memiliki interval sebagai berikut:

No Jenis Interval minimal Masa perlindungan


Imunisasi pemberian
1 TT1 - -
2 TT2 4 minggu stlh TT1 3 tahun
3 TT3 6 bulan stlh TT2 5 tahun
4 TT4 1 thn setelah TT3 10 tahun
5 TT5 1 thn stlh TT4 > 25 tahun
2. Tabulasi dan Analisa Data
Secara keseluruhan imunisasi dasar dilakukan pada bayi (0-12 bln) terdiri dari 5 macam
imunisasi dasar, yaitu BCG, DPT-HB-Hib, Polio, Campak, Hepatitis B. dan Imunisasi
lanjutan yang dapat dilakukan di Puskesmas Ayamaru Selatan terdiri dari imunisasi DPT
lanjutan untuk usia 18-36 bulan dan imunisasi Campak lanjutan untuk usia 24-36 bulan.
Adapun hasil yang dicapai oleh Puskesmas Ayamaru Selatan secara lengkap dapat dilihat
sebagai berikut:

3. Identifikasi Masalah
Dari hasil analisi data diketahui capaian Imunisasi di puskesmas ayamaru selatan tahun 2021 dan
di identifikasi masalah yang di temui. Untuk mempermudah dalam melakukan identifikasi
masalah, dapat dilaksanakan dengan membuat daftar table dibawah ini.

No Program Indikator Kegiatan Target Capaian Kesenjangan


1 IMUNISASI Cakupan HB0 tidak tercapai 90% 78% 12%
2 Cakupan Polio 2 tidak tercapai 90% 78% 12%

3 Cakupan DPT Hb HIB 1 tidak tercapai 90% 78% 12%

4 Cakupan DPT Lanjutan tercapai 85% 56% 29%


5 Cakupan TT Bumil tidak tercapai 76% 29% 47%

4. Prioritas Masalah
Setelah masalah kesehatan teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah penentuan prioritas
masalah kesehatanuntuk menentukan masalah kesehatan mana yang perlu mendapat perhatian
lebih dari masalah kesehatan lainnya. Untuk penentuan prioritas masalah kesehatan yang ada,
dilakukan menggunakan analisis USG dengan kriteria sebagai berikut :
U : Urgency (tingkat kepentingan yang mendesak).
S : Seriousness (tingkat kesungguhan, bukan dengan waktu untuk penanganan masalah).
G : Growth (tingkat perkiraan dan bertambah buruknya keadaan pada saat masalah mulai
terlihat dan sesudahnya).
NO. MASALAH U S G HASIL Prioritas

1 Cakupan HB0 tidak tercapai 5 3 5 13 2

2 Cakupan Polio 2 tidak tercapai 4 5 5 14 1

3 Cakupan DPT Hb HIB 1 tidak tercapai 5 2 3 10 5

4 Cakupan DPT Lanjutan tercapai 5 3 3 11 4

5 Cakupan TT Bumil tidak tercapai 5 3 4 12 3

5. Perumusan Masalah (Akar Penyebab Masalah)


Penyebab masalah diatas diidentifikasi akar penyebab masalah sehingga alternatif
pemecahan masalah dapat ditentukan, seperti diuraikan diagram fishbone berikut :

MANUSIA METODE

Koordinasi Lintas
Program kurang
Pengetahuan masyarakat Kurangnya sosialisasi
ttg imunisasi kurang
Kerjasama dg kader
kurang
CAKUPAN POLIO
2 TIDAK
TERCAPAI
Tidak tersedianya
vaksin Polio di bulan Dana sosialisasi Jauhnya tempat posandu dari
Oktober dan perlu peningkatan tempat tinggal masyarakat,
Desember 2021

SARANA DANA LINGKUNGAN

6. Menyajikan Dan Melaporkan Temuan


Hasil Alternatif Pemecahan Pemecahan
No Penyebab Masalah Evaluasi
Monitoring Masalah Masalah
1. Cakupan 1. Pengetahuan kurang 1. Sosialisasi ttg 1. Pelaksanaan
Polio 2 tidak 2. Peran Kader kurang perlunya sweeping
tercapai 3. Kurang sosialisasi imunisasi Imunisasi
4. Kerjasama dg kader 2. Pembinaan Kader termasuk
kurang 3. Meningkatkan penjadwalan
5. Tidak tersedianya sosialisasi serta pelaksanaan
vaksin Polio Kerjasama imunisasi ke
6. Pemikiran pd.lintas sektor tempat-tempat
Masyarakat yg 4. Meningkatkan Yang jauh dari
mengatasnamakan kerjasama dengan posyandu.
agama dan adat kader 2. Merencanakn
istiadat. 5. Pengajuan Vaksin pembuatan
Polio kembali ke undangan resmi
dinkes kabupaten khusus untuk
dan sasaran
merencanakan Imunisasi yang
Pelaksanaan selama ini di
sweeping hanya
6. Merencakan diumumkan
Penyuluhan melalui
Kelompok tentang pengeras suara
pentingnya 3. Membuat
imunisasi permintaan
terkait dengan
logistik vaksin
imunisasi ke
dinas kesehatan
4. Penyuluhan
Kelompok
tentang
pentingnya
imunisasi

PENILAIAN
Berdasarkan hasil monitoring maka untuk meningkatkan mutu pelayanan program imuniasi
harus terus dilakukan monitoring dan evaluasi program.

Anda mungkin juga menyukai