Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

JUDUL : SEJARAH BANGSA BANGSA INDONESIA


SENIN 23 MEI 2022

Nama : Shila Nur oktavia


NIM/NPM : 214201516113
Fakultas :ilmu kesehatan
Prodi : keperawatan
Kelas : RA.1
Dosen : radeniwansiswadijaya
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan. Perjuangan untuk
memperoleh kemerdekaan Indonesia merupakan rangkaiaan peristiwa panjang yang
didukung oleh seluruh lapisan masyarat yang berdasarkan nasionalisme. Semangat
nasionalisme yang ditunjukkan oleh seluruh komponen bangsa kita didasarkan pada
kesadaran bahwa kemerdekaan adalah hak yang harus dimiliki oleh setiap bangsa
termasuk bangsa Indonesia. Hal ini juga sejalan dengan persamaan derajat, harkat, dan
martabat, serta hak dan kewajiban yang sama sebagai bagian dari bangsa Indonesia.
Proklamasi adalah puncak perjuangan bangsa Indonesia dalam membebaskan
belenggu penjajahan sejak bertahun-tahun lamanya. Pada akhirnya harapan untuk
merdeka terwujud dengan dicetuskannya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17
Agustus 1945. Lahirlah Indonesia menjadi suatu negara dan bangsa yang merdeka.
Kekosongan kekuasaan yang dialami bangsa Indonesia ketika kekalahan Jepang
dalam Perang Asia Timur Raya adalah sebuah awal terjadinya proklamasi. Namun,
luasnya wilayah Indonesia dan kurangnya sarana komunikasi menjadi sebuah
persoalan dalam penyebaran proklamasi kemerdekaan. Hal inilah menjadi celah yang
dimanfaatkan oleh Belanda dalam upaya ingin mengambil kembali kekuasaan
terhadapa Indonesia.

Tahun 1945-1949 merupakan momen krusial bagi perjuangan bangsa Indonesia,


momen krusial yang dimaksud disini adalah perang secara fisik. Hak hak Indonesia
akan kemerdekaan ditunjukkan oleh pengorbanan-pengorbanan yang luar biasa.
Banyak semboyan-semboyan heroik yang dibuat untuk mempertahankan
kemerdekaan Indonesia, seperti: “Sekali Merdeka Tetap Merdeka, Lebih baik mati
berkalang tanah dari pada hidup dijajah, Merdeka atau Mati,

Situasi perjuangan semakin meningkat, setelah sekutu yang dipimpin T.E.D Kelly
mengeluarkan maklumat yang berisikan larangan memegang senjata kepada bangsa
Indonesia dan harus menyerahkannya kepada Inggris. Maklumat itu akhirnya
mengakibatnkan meletuslah berbagai betrok fisik antara pemuda republik dengan
pasukan Sekutu/Nica yang mengakibatkan kota Medan tidak kondusif lagi. Akhirnya
lembaga pemerintahan dipindahkan ke Pematang Siantar.
Kota Pematang Siantar adalah kota terbesar kedua setelah Medan. Ditinjau secara
geografis, letak Pematang Siantar sangat strategis, baik dari segi polik dan pertahanan
serta dari sudut pandang ekonomis, Pematang Siantar memiliki kekayaan alam yang
dapat menunjang perekonomian, seperti pesatnya pertumbuhan usaha perkebunan
yang menjadi basis perekonomian menyebabkan kota ini juga menjadi salah satu kota
incaran Belanda untuk dijadikan sumber pembiayaan perang. Pada tahun 1945-1949,
daerah Pematang Siantar memainkan peran penting dalam sejarah Sumatera. Ketika
pusat pemerintahan republik dipindahkan ke Siantar, maka Siantar menjadi kota yang
sangat sibuk. Di kota ini berbagai kebijakan politik dan ekonomi republik di Sumatera
ditetapkan. Di kota ini juga diatur strategi dan pembagian logistik militer dilakukan
untuk mendukung operasi militer digaris depan front Medan Area.

Terdapat hal-hal yang menarik untuk dicermati selama berlangsungnya perjuangan


mempertahankan kemedekaan di kota ini. Perjuangan mempertahankan kemerdekaan
dikota ini dilakukan oleh berbagai lapisan dan komponen masyarakat tanpa pandang
etnis, agama, ras, dan asal-usulnya. Dilihat dari sudut pandang etnografi Pematang
Siantar memiliki beragam etnis seperti: etnis Batak Toba, Simalungun, Mandailing,
dan Tionghoa. Terkhusus pada etnis Tionghoa di Pematang Siantar ini juga sangat
heterogen. Heterogenitas ini terlihat dari etnis Tionghoa yang berasal dari suku
Hokkien, Hakka, Teochiu, dan Canton. Beragamnya asal daerah membuat mereka
tidak memiliki satu orientasi politik, serta kesatuan yang padu di antara mereka.
Etnis Tionghoa yang selama ini dianggap sinis oleh sebagian masyarakat karena
nasionalismenya untuk Indonesia dirasa kurang maksimal. Banyak diantara mereka
yang cinta terhadap Indonesia dengan ikut berpartisipasi dalam perjuangan
mempertahankan kemerdekaan.

Keterlibatan etnis Tionghoa dalam revolusi fisik didasari oleh sebuah doktrin dari
etnis tionghoa bahwa pembangunan suatu bangsa (nation building) dan integrasi
bangsa yang bersih dari diskriminasi rasial serta adanya kesamaan hak dan kewajiban
warga negaranya tanpa mempermasalahkan asal-usulnya dan mengintegrasikan etnis
tionghoa secara utuh ke dalam bagian bangsa Indonesia.
Adalah merupakan kenyataan sejarah, bahwa banyak etnis Tionghoa yang berpihak
dan membantu perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pada masa perang kemerdekaan di
Pematang Siantar banyak dari etnis Tionghoa yang memiliki peranan penting.
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ......................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................2

BAB I
PEMBAHASAN.................................................................................................................... 3
Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia Pra Kemerdekaan.......................................................4
Persiapan proklamasi..............................................................................................................5
Pembentukan dan perkembangan awal RI.............................................................................6
Pembentukan Konstituante dan Demokrasi Terpimpin Presiden Soekarno (1950-1959)......7
Kabinet-kabinet Era Order Lama...........................................................................................8
Konstituante, Sistem Parlementer Orde Lama.......................................................................9
Perekonomian Indonesia Masa Orde Lama........................................................................ 10

1.2 Rumusan Masalah

1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah perjuangan bangsa Indonesia pra kemerdekaan


2. Untuk mengetahui peristiwa – peristiwa heroik pasca kemerdekaan
3. Untuk mengetahui bagaimana sejarah pada masa orde lama
4. Untuk mengetahui bagaimana sejarah pada masa orde baru
5. Untuk mengetahui bagaimana sejarah pada masa era reformasi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia Pra Kemerdekaan


1. Latar Belakang Perjuangan Kemerdekaan
Pasifik semakin berkecamuk.Tentara sekutu di bawah pimpinan Amerika serikat
semakin mantap, sementara Jepang mengalami kekalahan di mana-mana. Pasukan
Jepang yang berada di Indonesia bersiap-siap mempertahankan diri.
Selama masa pemerintahan Jepang di Indonesia tahun 1942-1945, Indonesia
dibagi dalam dua wilayah kekuasaan berikut.
a. Wilayah Komando Angkatan Laut yang berpusat di Makasar, meliputi: Kalimantan,Sulawesi,
Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian Jaya.
b. Wilayah Komando Angkatan Darat yang berpusat di Jakarta, meliputi Jawa, Madura, Sumatra
dan Malaya. Pusat komando untuk seluruh kawasan Asia Tenggara terdapat di Dalat
(Vietnam).
Serangan tentara sekutu sudah mulai diarahkan ke Indonesia. Setelah menguasai
Pulau Irian dan Pulau Morotai di Kepulauan Maluku pada tanggal 20 Oktober
1944. Jendral Douglas Mac Arthur, Panglima armada Angkatan Laut Amerika Serikat
di Pasifik, menyerbu Kepulauan leyte (Filipina). Penyerbuan ini adalah penyerbuan
terbesar dalam Perang Pasifik. Pada tanggal 25 Oktober 1944 Jenderal Douglas Mac
Arthur mendarat di pulau Leyte. Untuk menarik simpati rakyat Indonesia, Jepang
mengijinkan pengibaran bendera Merah Putih di samping bendera Jepang. Lagu
kebangsaan Indonesia Raya boleh dikumandangkan setelah lagu kebangsaan Jepang
Kimigayo.

Persiapan Proklamasi
Pada akhir tahun 1944, kedudukan Jepang dalam Perang Pasifik sudah sangat
terdesak.Angkatan perang Amerika Serikat sudah tiba di daerah Jepang sendiri dan
secara teratur mengebom kota-kota utamanya. Ibukotanya sendiri, Tokyo, boleh
dikatakan sudah hancur menjadi tumpukan puing. Dalam keadaan terjepit, pemerintah
Jepang memberikan “kemerdekaan” kepada negeri-negeri yang merupakan front
terdepan, yakni Birma dan Filipina. Tetapi kemudian kedua bangsa itu
memproklamasikan lagi kemerdekaannya lepas dari Jepang. Adapun kepada Indonesia
baru diberikan janji “kemerdekaan” di kelak kemudian hari. Dengan cara demikian
Jepang mengharapkan bantuan rakyat Indonesia menghadapi Amerika Serikat, apabila
mereka menyerbu Indonesia. Dan saat itu tiba pada pertengahan tahun 1945 ketika
tentara Serikat mendarat di pelabuhan minyak Balikpapan.Dalam keadaan yang gawat
ini, pemimpin pemerintah pendudukan Jepang di Jawa membentuk sebuah Badan
Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (Dokuritsu Junbi Cosakai). Badan itu
beranggotakan tokoh- tokoh utama Pergerakan Nasional Indonesia dari segenap daerah
dan aliran dan meliputi pula Soekarno- Hatta.
Sebagai ketuanya ditunjuk dr. Radjiman Wedyodiningrat seorang nasionalis tua,
dengan dua orang wakil ketua, yang seorang dari Indonesia dan yang lain orang Jepang.
Pada tanggal 28 Mei 1945 dilakukan upacara pelantikan anggota Dokuritsu Junbi
Cosakai, sedangkan persidangan pertama berlangsung pada tanggal 29 Mei 1945
sampai dengan tanggal 1 Juni 1945. Persidangan pertama itu dipusatkan kepada usaha
merumuskan dasar filsafat bagi negara Indonesia Merdeka. Dalam sidang 29 Mei, Mr.
Muh. Yamin di dalam pidatonya mengemukakan lima azas dan dasar negara
kebangsaan Republik Indonesia berikut ini.
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ke-Tuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat

Kemudian pada tanggal 1 Juni, Ir. Soekarno mengucapkan pidatonya mengenai


dasar filsafat negara Indonesia Merdeka yang juga terdiri atas 5 azas berikut.
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa

Ia menambahkan pula nama Pancasila kepada kelima azas itu yang dikataknnya
“atas usul seorang teman ahli bahasa”. Sesudah persidangan pertama itu, Dokuritsu
Junbi Cosakai menunda persidangannya sampai bulan juli.Sementara itu pada tanggal
22 Juni 1945, 9 orang anggotanya yaitu : Ir. Sukarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Muh.
Yamin, Mr. Ahmad subarjo, Mr. A.A. Maramis, Abdulkahar Muzakkir, Wachid
hasyim, H. Agus salim dan Abikusno TjokroSuyoso membentuk suatu panitia kecil.

Panitia kecil ini menghasilkan suatu dokumen yang berisi rumusan azas
dan tujuan negara Indonesia merdeka. Dokumen ini kemudian dikenal
dengan nama “Piagam Jakarta” sesuai dengan penamaan Muh. Yamin. Kemudian pada
tanggal 7 Agustus 1945, Dokuritsu Junbi Cosakai dibubarkan. Sebagai gantinya
dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pada tanggal 7 Agustus
1945, Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan dr. Radjiman dipanggil oleh Panglima tertinggi
Mandala Selatan Jepang yang membawahi seluruh Asia Tenggara, yakni Marsekal
Darat Hisaici Terauci ke markas besarnya di Dalat (Vietnam selatan). Kepada ketiga
pemimpin Indonesia itu, disampaikan oleh Marsekal Terauci bahwa pemerintah Jepang
telah memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.Persoalan siapa
yang sebaiknya menandatangani Proklamasi ini. Sukarni yang mengusulkan agar teks
proklamasi sebaiknya ditandatangani oleh Ir.Soekarno dan Drs. Moh. Hatta
atas namabangsa Indonesia. Usul itu diterima oleh seluruh hadirin, dan konsep itu
kemudian diketik oleh Sayuti Melik. Naskah yang telah diketik oleh Sayuti Melik dan
kemudian ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta inilah yang merupakan
naskah proklamasi yang otentik (sejati). Malam itu juga diputuskan bahwa proklamasi
kemerdekaan Indonesia akandibacakan di tempat kediaman Ir. Soekarno, yaitu
Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta (sekarang Jl. Proklamasi).
 
2. Pembentukan dan Perkembangan Awal RI
Proklamasi dan Kehidupan Politik
Sejak pagi hari pada tanggal 17 Agustus 1945 telah diadakan persiapan- persiapan
di rumah Ir. Soekarno di Pegangsaan Timur 56 untuk menyambut proklamasi
kemerdekaan Indonesia. Lebih kurang 1000 orang telah hadir untuk menyaksikan
peristiwa yang maha penting itu. Pada pukul 10 kurang lima menit Hatta datang dan
langsung masuk ke kamar Soekarno. Kemudian kedua pemimpin itu menuju ke
ruang depan, dan acara segera dimulai tepat pada jam 10 sesuai dengan waktu yang
telah direncanakan. Soekarno membacakan naskah proklamasi yang sudah diketik dan
ditandatangani bersama dengan Moh. Hatta.

Sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan, pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI


mengadakan sidangnya yang pertama. Dalam sidang itu mereka menghasilkan beberapa
keputusan penting berikut.
1. Mengesahkan UUD yang sebelumnya telah dipersiapkan oleh Dokuritsu Junbi Cosakai (yang
sekarang dikenal dengan nama UUD 1945)
2. Memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden.
3. Dalam masa eralihan Presiden untuk sementara waktu akan dibantu oleh sebuah Komite
Nasional.

Pada tanggal 19 Agustus 1945, Presiden dan wakil presiden memanggil beberapa
anggota PPKI beserta golongan cendekiawan dan pemuda untuk membentuk “Komite
Nasional Indonesia Pusat” (KNPI). KNPI akan berfungsi sebagai Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR), sebelum terbentuknya DPR hasil pilihan rakyat. Sejak hari itu sampai
awal September, Presiden dan wakil Presiden membentuk kabinet yang sesuai dengan
UUD 1945 dipimpin oleh Presiden sendiri dan mempunyai 12 departemen serta
menentukan wilayah RI dari Sabang sampai Merauke yang dibagi menjadi 8 propinsi
yang masing- masing dikepalai oleh seorang Gubernur. Propinsi-propinsi itu adalah
Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan
Sunda Kecil (Bali dan Nusa Tenggara).

Untuk menjaga keamanan, telah dibentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) pada
masing-masing daerah sebagai munsur dari pada KNI daerah. Pemerintah dengan
sengaja tidak mau segera membentuk sebuah tentara nasional, karena khawatir bahwa
hal itu akan menimbulkan kecurigaan dan sikap permusuhan dari pihak serikat. Para
pemuda merasa tidak puas dengan kebijaksanaan pemerintah ini. Mereka berpendapat
bahwa Pemerintah harus segera membentuk sebuah tentara nasional sebagai aparat
kekuasaan negara yang baru itu. Golongan pemuda yang tidak puas itu sebagian
membentuk badan-badan perjuangan. Sebaliknya pemuda-pemuda bekas PETA, Heiho,
KNIL dan anggota badan-badan semi militer, memutuskan untuk memasuki BKR di
daerahnya masing-masing dan menjadikan badan itu wahana bagi perjuangan bersenjata
menegakkan kedaulatan Republik Indonesia. Mereka menganggap dirinya
pejuang, sama dengan pemuda-pemuda yang membentuk badan- badan perjuangan.

Pembentukan Konstituante dan Demokrasi Terpimpin Presiden Soekarno


(1950-1959)
Sebelum Republik Indonesia Serikat dinyatakan bubar, pada saat itu terjadi demo
besar-besaran menuntut pembuatan suatu Negara Kesatuan. Maka melalui perjanjian
antara tiga negara bagian, Negara Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, & Negara
Sumatera Timur dihasilkan perjanjian pembentukan Negara Kesatuan pada tanggal 17
Agustus 1950. Sejak 17 Agustus 1950, Negara Indonesia diperintah dengan menggunakan
Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia 1950 yg menganut sistem kabinet
parlementer.
Era 1950-1959 adalah  di mana presiden Soekarno memerintah menggunakan
konstitusi Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia 1950. Periode ini
berlangsung mulai dari 17 Agustus 1950 sampai 6 Juli 1959.

Kabinet-kabinet Era Order Lama


Pada masa ini terjadi banyak pergantian kabinet diakibatkan situasi politik yg tak
stabil. Tercatat ada 7 kabinet pada masa ini.
1. 1950-1951-Kabinet Natsir                                   
2. 1951-1952-Kabinet Sukiman-Suwirjo
3. 1952-1953-Kabinet Wilopo   
4. 1953-1955-Kabinet Ali Sastroamidjojo I
5. 1955-1956-Kabinet Burhanuddin Harahap
6. 1956-1957-Kabinet Ali Sastroamidjojo II
7. 1957-1959-Kabinet Djuanda

Konstituante, Sistem Parlementer Orde Lama


Konstituante diserahi tugas membuat undang-undang dasar yg baru sesuai amanat
UUDS 1950.Namun sampai tahun 1959 badan ini belum juga bisa membuat konstitusi
baru. Presiden Soekarno menyampaikan konsepsi tentang Demokrasi Terpimpin pada DPR
hasil pemilu yg berisi ide untuk kembali pada UUD 1945. Akhirnya, Soekarno
mengeluarkan Dekrit 5 Juli 1959, yg membubarkan Konstituante. Dekrit Presiden 5 Juli
1959, Demokrasi Terpimpin
Dekrit Presiden 5 Juli 1959 ialah dekrit yg mengakhiri masa parlementer &
digunakan kembalinya UUD 1945. Masa sesudah ini lazim disebut masa Demokrasi
Terpimpin
Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959
- Kembali berlakunya UUD 1945 & tak berlakunya lagi UUDS 1950
- Pembubaran Konstituante
- Pembentukan MPRS & DPAS

Perekonomian Indonesia Masa Orde Lama


Ketika negara kita sudah merdeka, pada tahun 1945 . Kondisi keadaan perekonomian
negara kita sangat buruk, hal itu disebabkan karena :
1. Inflasi yang sangat tinggi, hal ini disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata uang di
negara kita yang sangat tidak terkendali. Pada waktu itu, untuk sementara waktu pemerintah
RI menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De Javashe Bank
,mata uang pemerintah Hindia Belanda,dan mata uang pendudukan Jepang. banyaknya uang
yang beredar di negara kita menyebabkan harga-harga di negara kita menjadi meningkat.
2. Adanya blockade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk menutup pintu
perdagangan luar negeri RI.
3. Kas negara kosong.
4. Ekspliotasi besar-besaran dimasa penjajahan.
BAB III
KESIMPULAN
 
Berdasarkan uraian bahasan “Sejarah Bangsa Indonesia” dapat
disimpulkan bahwa :

1. Beberapa peristiwa penting yang terjadi di sekitar proklamasi, diantaranya


peristiwa Rengasdengklok, penyusunan teks proklamasi, dan detik-detik
proklamasi. Pada peristiwa Rengasdengklok, para pemuda membawa Bung
Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok. Mereka didesak untuk segera
memproklamasikan negara Indonesia merdeka.

2. Perumusan teks proklamasi dilakukan tanggal 16 Agustus 1945 di rumah


laksamana Maeda yang terletak di jalan Imam Bonjol no. 1 Jakarta. Para perumus
teks Proklamasi adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Ahmad soebardjo. Teks
Proklamasi ditulis tangan oleh Bung Karno dan diketik oleh Sayuti Melik.
Proklamasi ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta,
atas nama bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan Indonesia pertama kali
dikumandangkan tanggal 17 Agustus 1945 bertepatan pada hari Jum’at, di jalan
Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta (sekarang Jalan Proklamasi).

3. Organisasi yang sangat berperan dalam mewujudkan kemerdekaan adalah


BPUPKI dan PPKI. BPUPKI diketuai oleh Dr. Radjiman Widyodiningrat,
sedangkan PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno. BPUPKI telah berhasil menyusun
dasar negara dan rancangan UUD. Dalam sidangnya yang pertama tanggal 18
Agustus 1945, PPKI telah menetapkan tiga keputusan penting yaitu
mengesahkan dan menetapkan UU RI, yang kemudian dikenal sebagai UUD
1945, mengangkat presiden dan wakil presiden, dan membentuk Komite
Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Tokoh-tokoh penting dalam peristiwa
proklamasi adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta,Ahmad subardjo, dan
Fatmawati.

4. Sesuai dengan pernyataan politik yang dikeluarkan oleh ratu Belanda Wilhelmina
tanggal 6 Desember 1942, maka Belanda bermaksud kembali lagi ke daerah
jajahannya, kembali sehabis Perang Dunia II. Belanda datang ke Indonesia
sebagai pegawai-pegawai NICA yang bersama-sama dengan Inggris mendarat
pada tanggal 24 Agustus 1945.

5. Orde Lama adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soekarno di


Indonesia. Ir. Soekarno adalah presiden Indonesia pertama yang menjabat pada
periode 1945 – 1966.
6. Orde Baru adalah era pemerintahan Soeharto dari tahun 1966-1998 yang
menggantikan Orde Lama yaitu pada masa pemerintahan Soekarno.

DAFTAR PUSTAKA
 
http://sejarah.kompasiana.com/2012/04/24/makalah-sejarah-perjuangan-
kemerdekaan-indonesia-457876.html
http://skulwork-nytha.blogspot.com/2012/02/peristiwa-peristiwa-heroik-
setelah.html
http://urfidiaz.blogspot.com/2013/01/sejarah-orde-lama.html
https://sites.google.com/site/redaksisejarahindonesia/team-announcements/
sejarahmasareformasi
www.wikipedia.com
http://ilmu27.blogspot.com/2012/08/makalah-sejarah-orde-baru.html
http://history1978.wordpress.com/
http://kumpulansejarah-aris.blogspot.com/2012/10/indonesia-pada-era-orde-
baru.html

Anda mungkin juga menyukai