Situasi perjuangan semakin meningkat, setelah sekutu yang dipimpin T.E.D Kelly
mengeluarkan maklumat yang berisikan larangan memegang senjata kepada bangsa
Indonesia dan harus menyerahkannya kepada Inggris. Maklumat itu akhirnya
mengakibatnkan meletuslah berbagai betrok fisik antara pemuda republik dengan
pasukan Sekutu/Nica yang mengakibatkan kota Medan tidak kondusif lagi. Akhirnya
lembaga pemerintahan dipindahkan ke Pematang Siantar.
Kota Pematang Siantar adalah kota terbesar kedua setelah Medan. Ditinjau secara
geografis, letak Pematang Siantar sangat strategis, baik dari segi polik dan pertahanan
serta dari sudut pandang ekonomis, Pematang Siantar memiliki kekayaan alam yang
dapat menunjang perekonomian, seperti pesatnya pertumbuhan usaha perkebunan
yang menjadi basis perekonomian menyebabkan kota ini juga menjadi salah satu kota
incaran Belanda untuk dijadikan sumber pembiayaan perang. Pada tahun 1945-1949,
daerah Pematang Siantar memainkan peran penting dalam sejarah Sumatera. Ketika
pusat pemerintahan republik dipindahkan ke Siantar, maka Siantar menjadi kota yang
sangat sibuk. Di kota ini berbagai kebijakan politik dan ekonomi republik di Sumatera
ditetapkan. Di kota ini juga diatur strategi dan pembagian logistik militer dilakukan
untuk mendukung operasi militer digaris depan front Medan Area.
Keterlibatan etnis Tionghoa dalam revolusi fisik didasari oleh sebuah doktrin dari
etnis tionghoa bahwa pembangunan suatu bangsa (nation building) dan integrasi
bangsa yang bersih dari diskriminasi rasial serta adanya kesamaan hak dan kewajiban
warga negaranya tanpa mempermasalahkan asal-usulnya dan mengintegrasikan etnis
tionghoa secara utuh ke dalam bagian bangsa Indonesia.
Adalah merupakan kenyataan sejarah, bahwa banyak etnis Tionghoa yang berpihak
dan membantu perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pada masa perang kemerdekaan di
Pematang Siantar banyak dari etnis Tionghoa yang memiliki peranan penting.
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ......................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................2
BAB I
PEMBAHASAN.................................................................................................................... 3
Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia Pra Kemerdekaan.......................................................4
Persiapan proklamasi..............................................................................................................5
Pembentukan dan perkembangan awal RI.............................................................................6
Pembentukan Konstituante dan Demokrasi Terpimpin Presiden Soekarno (1950-1959)......7
Kabinet-kabinet Era Order Lama...........................................................................................8
Konstituante, Sistem Parlementer Orde Lama.......................................................................9
Perekonomian Indonesia Masa Orde Lama........................................................................ 10
Persiapan Proklamasi
Pada akhir tahun 1944, kedudukan Jepang dalam Perang Pasifik sudah sangat
terdesak.Angkatan perang Amerika Serikat sudah tiba di daerah Jepang sendiri dan
secara teratur mengebom kota-kota utamanya. Ibukotanya sendiri, Tokyo, boleh
dikatakan sudah hancur menjadi tumpukan puing. Dalam keadaan terjepit, pemerintah
Jepang memberikan “kemerdekaan” kepada negeri-negeri yang merupakan front
terdepan, yakni Birma dan Filipina. Tetapi kemudian kedua bangsa itu
memproklamasikan lagi kemerdekaannya lepas dari Jepang. Adapun kepada Indonesia
baru diberikan janji “kemerdekaan” di kelak kemudian hari. Dengan cara demikian
Jepang mengharapkan bantuan rakyat Indonesia menghadapi Amerika Serikat, apabila
mereka menyerbu Indonesia. Dan saat itu tiba pada pertengahan tahun 1945 ketika
tentara Serikat mendarat di pelabuhan minyak Balikpapan.Dalam keadaan yang gawat
ini, pemimpin pemerintah pendudukan Jepang di Jawa membentuk sebuah Badan
Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (Dokuritsu Junbi Cosakai). Badan itu
beranggotakan tokoh- tokoh utama Pergerakan Nasional Indonesia dari segenap daerah
dan aliran dan meliputi pula Soekarno- Hatta.
Sebagai ketuanya ditunjuk dr. Radjiman Wedyodiningrat seorang nasionalis tua,
dengan dua orang wakil ketua, yang seorang dari Indonesia dan yang lain orang Jepang.
Pada tanggal 28 Mei 1945 dilakukan upacara pelantikan anggota Dokuritsu Junbi
Cosakai, sedangkan persidangan pertama berlangsung pada tanggal 29 Mei 1945
sampai dengan tanggal 1 Juni 1945. Persidangan pertama itu dipusatkan kepada usaha
merumuskan dasar filsafat bagi negara Indonesia Merdeka. Dalam sidang 29 Mei, Mr.
Muh. Yamin di dalam pidatonya mengemukakan lima azas dan dasar negara
kebangsaan Republik Indonesia berikut ini.
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ke-Tuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
Ia menambahkan pula nama Pancasila kepada kelima azas itu yang dikataknnya
“atas usul seorang teman ahli bahasa”. Sesudah persidangan pertama itu, Dokuritsu
Junbi Cosakai menunda persidangannya sampai bulan juli.Sementara itu pada tanggal
22 Juni 1945, 9 orang anggotanya yaitu : Ir. Sukarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Muh.
Yamin, Mr. Ahmad subarjo, Mr. A.A. Maramis, Abdulkahar Muzakkir, Wachid
hasyim, H. Agus salim dan Abikusno TjokroSuyoso membentuk suatu panitia kecil.
Panitia kecil ini menghasilkan suatu dokumen yang berisi rumusan azas
dan tujuan negara Indonesia merdeka. Dokumen ini kemudian dikenal
dengan nama “Piagam Jakarta” sesuai dengan penamaan Muh. Yamin. Kemudian pada
tanggal 7 Agustus 1945, Dokuritsu Junbi Cosakai dibubarkan. Sebagai gantinya
dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pada tanggal 7 Agustus
1945, Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan dr. Radjiman dipanggil oleh Panglima tertinggi
Mandala Selatan Jepang yang membawahi seluruh Asia Tenggara, yakni Marsekal
Darat Hisaici Terauci ke markas besarnya di Dalat (Vietnam selatan). Kepada ketiga
pemimpin Indonesia itu, disampaikan oleh Marsekal Terauci bahwa pemerintah Jepang
telah memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.Persoalan siapa
yang sebaiknya menandatangani Proklamasi ini. Sukarni yang mengusulkan agar teks
proklamasi sebaiknya ditandatangani oleh Ir.Soekarno dan Drs. Moh. Hatta
atas namabangsa Indonesia. Usul itu diterima oleh seluruh hadirin, dan konsep itu
kemudian diketik oleh Sayuti Melik. Naskah yang telah diketik oleh Sayuti Melik dan
kemudian ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta inilah yang merupakan
naskah proklamasi yang otentik (sejati). Malam itu juga diputuskan bahwa proklamasi
kemerdekaan Indonesia akandibacakan di tempat kediaman Ir. Soekarno, yaitu
Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta (sekarang Jl. Proklamasi).
2. Pembentukan dan Perkembangan Awal RI
Proklamasi dan Kehidupan Politik
Sejak pagi hari pada tanggal 17 Agustus 1945 telah diadakan persiapan- persiapan
di rumah Ir. Soekarno di Pegangsaan Timur 56 untuk menyambut proklamasi
kemerdekaan Indonesia. Lebih kurang 1000 orang telah hadir untuk menyaksikan
peristiwa yang maha penting itu. Pada pukul 10 kurang lima menit Hatta datang dan
langsung masuk ke kamar Soekarno. Kemudian kedua pemimpin itu menuju ke
ruang depan, dan acara segera dimulai tepat pada jam 10 sesuai dengan waktu yang
telah direncanakan. Soekarno membacakan naskah proklamasi yang sudah diketik dan
ditandatangani bersama dengan Moh. Hatta.
Pada tanggal 19 Agustus 1945, Presiden dan wakil presiden memanggil beberapa
anggota PPKI beserta golongan cendekiawan dan pemuda untuk membentuk “Komite
Nasional Indonesia Pusat” (KNPI). KNPI akan berfungsi sebagai Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR), sebelum terbentuknya DPR hasil pilihan rakyat. Sejak hari itu sampai
awal September, Presiden dan wakil Presiden membentuk kabinet yang sesuai dengan
UUD 1945 dipimpin oleh Presiden sendiri dan mempunyai 12 departemen serta
menentukan wilayah RI dari Sabang sampai Merauke yang dibagi menjadi 8 propinsi
yang masing- masing dikepalai oleh seorang Gubernur. Propinsi-propinsi itu adalah
Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan
Sunda Kecil (Bali dan Nusa Tenggara).
Untuk menjaga keamanan, telah dibentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) pada
masing-masing daerah sebagai munsur dari pada KNI daerah. Pemerintah dengan
sengaja tidak mau segera membentuk sebuah tentara nasional, karena khawatir bahwa
hal itu akan menimbulkan kecurigaan dan sikap permusuhan dari pihak serikat. Para
pemuda merasa tidak puas dengan kebijaksanaan pemerintah ini. Mereka berpendapat
bahwa Pemerintah harus segera membentuk sebuah tentara nasional sebagai aparat
kekuasaan negara yang baru itu. Golongan pemuda yang tidak puas itu sebagian
membentuk badan-badan perjuangan. Sebaliknya pemuda-pemuda bekas PETA, Heiho,
KNIL dan anggota badan-badan semi militer, memutuskan untuk memasuki BKR di
daerahnya masing-masing dan menjadikan badan itu wahana bagi perjuangan bersenjata
menegakkan kedaulatan Republik Indonesia. Mereka menganggap dirinya
pejuang, sama dengan pemuda-pemuda yang membentuk badan- badan perjuangan.
4. Sesuai dengan pernyataan politik yang dikeluarkan oleh ratu Belanda Wilhelmina
tanggal 6 Desember 1942, maka Belanda bermaksud kembali lagi ke daerah
jajahannya, kembali sehabis Perang Dunia II. Belanda datang ke Indonesia
sebagai pegawai-pegawai NICA yang bersama-sama dengan Inggris mendarat
pada tanggal 24 Agustus 1945.
DAFTAR PUSTAKA
http://sejarah.kompasiana.com/2012/04/24/makalah-sejarah-perjuangan-
kemerdekaan-indonesia-457876.html
http://skulwork-nytha.blogspot.com/2012/02/peristiwa-peristiwa-heroik-
setelah.html
http://urfidiaz.blogspot.com/2013/01/sejarah-orde-lama.html
https://sites.google.com/site/redaksisejarahindonesia/team-announcements/
sejarahmasareformasi
www.wikipedia.com
http://ilmu27.blogspot.com/2012/08/makalah-sejarah-orde-baru.html
http://history1978.wordpress.com/
http://kumpulansejarah-aris.blogspot.com/2012/10/indonesia-pada-era-orde-
baru.html