Anda di halaman 1dari 10

XIN ZHONG SENIOR HIGH SCHOOL

SCHOOL YEAR 2021-2022


KIMIA/HANDOUT
Semester 2 – Grade 10 IPA
April 2022

PERHITUNGAN KIMIA (STOIKIOMETRI)

A. Penentuan Rumus Empiris dan Rumus Molekul


Tentunya kalian masih ingat bahwa rumus empiris yaitu rumus kimia yang
menunjukkan perbandingan atom dalam senyawa paling sederhana. Sedangkan rumus
molekul merupakan rumus kimia sebenarnya dari suatu molekul. Sebagai contoh, sukrosa
memiliki rumus molekul C6H12O6, maka rumus empirisnya adalah CH2O. Terdapat
perhitungan yang bisa kita gunakan untuk menentukan rumus empiris dan rumus molekul
suatu senyawa berdasarkan hasil percobaan. Berikut ini adalah cara-caranya.

Contoh soal penentuan rumus empiris dan rumus molekul:


1. Dari hasil analisis, suatu senyawa diketahui mengandung 26,57% kalium; 35,36%
kromium; dan 38,07% oksigen. Jika diketahui Ar K = 39; Cr = 52; dan O = 16. Tentukan
rumus empiris senyawa tersebut!
Jawab:
• Dimisalkan massa senyawa adalah 100 gram, maka:
Massa K = 26,57% x 100 = 26,57 gram
Massa Cr = 35,36% x 100 = 35,36 gram
Massa O = 38,07% x 100 = 38,07 gram
• Perbandingan mol masing-masing atom:
K : Cr : O Dibagi Ar-nya masing-
masing
26,57 35,36 38,07
= :
39 52 16

= 0,68 : 0,68 : 2,379 Dibagi dengan mol


0,68 0,68 2,379 terkecil, yaitu 0,68
= : :
0,68 0,68 0,68

= 1 : 1 : 3,5 ) x 2, untuk membulatkan desimal


= 2 : 2 : 7
Jadi, rumus empirisnya adalah K2Cr2O7

2. Sebanyak 1,12 gram unsur X tepat bereaksi dengan gas oksigen membentuk 1,60 gram
senyawa dengan rumus empiris X2O3. Jika Ar O = 16, tentukan Ar X!
Jawab:
Massa senyawa X2O3 = 1,60 gram Massa X = 1,12 gram
Maka, massa O dalam X2O3 = massa X2O3 – massa X = 1,60 – 1,12 = 0,48 gram

1
Perbandingan mol atom-atomnya:
X:O=2:3
2 : 3 = mol X : mol O
1,12 0,48
2∶3= ∶
𝐴𝑟 𝑋 16
2 1,12 16
= ×
3 𝐴𝑟 𝑋 0,48
3 × 1,12 × 16
𝐴𝑟 𝑋 = = 𝟓𝟔
2 × 0,48

B. Persentase Unsur dalam Senyawa


𝒎 × 𝑨𝒓 𝑨
% 𝑨 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝑨𝒎 𝑩𝒏 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝑴𝒓 𝑨𝒎 𝑩𝒏

𝒎 × 𝑨𝒓 𝑨
𝑴𝒂𝒔𝒔𝒂 𝑨 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒑 𝒈𝒓𝒂𝒎 𝑨𝒎 𝑩𝒏 = × 𝒑 𝒈𝒓𝒂𝒎
𝑴𝒓 𝑨𝒎 𝑩𝒏

Contoh:
1. Hitunglah berapa kg CaO yang dapat diperoleh dari 1 ton batu kapur yang mengandung
90% CaCO3. Diketahui Ar Ca = 40, C = 12, dan O = 16.
Jawab:
 Mencari massa CaCO3 dalam 1 ton batu kapur
Massa CaCO3 dalam 1 ton batu kapur = 90% x 1000 kg = 900 kg
 Mencari massa CaO dalam CaCO3
𝑴𝒓 𝑪𝒂𝑶 𝟓𝟔
𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 𝑪𝒂𝑶 = × 𝟗𝟎𝟎 𝒌𝒈 = × 𝟗𝟎𝟎 𝒌𝒈 = 𝟓𝟎𝟒 𝒌𝒈
𝑴𝒓 𝑪𝒂𝑪𝑶𝟑 𝟏𝟎𝟎

2. Suatu senyawa karbon mengandung unsur C , H, dan O. Pada pembakaran 0,29 gram
senyawa tersebut diperoleh 0,66 gram CO2 dan 0,27 gram H2O. Bila Mr senyawa tersebut
58. Tentukan rumus molekulnya!
Jawab:
Misal senyawa tersebut adalah CxHyOz, maka reaksi pembakarannya:
CxHyOz + O2 → CO2 + H2O * reaksi pembakaran sempurna hidrokarbon menghasilkan CO2 dan H2O

Lalu,
Massa C dalam CxHyOz = massa C dalam 0,66 gram CO2 hasil pembakaran
1 ×12
= × 0,66 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 0,18 𝑔𝑟𝑎𝑚
44

Massa H dalam CxHyOz = massa H dalam 0,27 gram H2O hasil pembakaran
2 ×1
= × 0,27 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 0,03 𝑔𝑟𝑎𝑚
18

2
Karena massa C dan H sudah diketahui, maka
massa O dalam CxHyOz = massa CxHyOz – (massa C + massa H)
= 0,29 – (0,18 + 0,03)
= 0,08 gram
Untuk mencari rumus empirisnya, maka cari perbandingan mol atom-atomnya,
Mol C : mol H : Mol O
0,18 0,03 0,08
: :
12 1 16

0,015 : 0,03 : 0,005


3 : 6 : 1
Rumus Empirisnya = C3H6O
Mr rumus molekul dari (C3H6O)n = 58
((3 x 12) + (6 x 1) + (1 x 16))n = 58
(36 + 6 + 16)n = 58
(58)n = 58
n =1
Jadi, rumus molekul sama dengan rumus empiris yaitu C3H6O.

LATIHAN 1
Untuk melatih kemampuan kalian, coba kerjakan soal yang ada di buku kimia halaman 233 nomor
1, 2, 4, dan 5.

C. PERHITUNGAN KADAR ZAT DALAM CAMPURAN


1. PERSEN (%)
a. Persen Massa
𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 𝒛𝒂𝒕 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒄𝒂𝒎𝒑𝒖𝒓𝒂𝒏
% 𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉 𝒄𝒂𝒎𝒑𝒖𝒓𝒂𝒏
Contoh:
Berapa massa Fe dari 10 gram cuplikan (sample) yang mengandung Fe 20%?
Jawab:
Massa Fe = % massa x massa campuran
= 20 % x 10 gram
= 20 / 100 x 10 = 2 gram

3
b. Persen Volume
𝒗𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝒛𝒂𝒕 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒄𝒂𝒎𝒑𝒖𝒓𝒂𝒏
% 𝒗𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝒗𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉 𝒄𝒂𝒎𝒑𝒖𝒓𝒂𝒏
Contoh:
Berapa volume asam asetat yang tercampur di dalam 10% campuran asam asetat 500
mL?
Jawab:
Volume asam asetat = % volume x volume campuran
= 10% x 500 mL
= 50 mL

2. Bagian per Sejuta (bpj) atau part per million (ppm)


𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 𝒛𝒂𝒕 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒄𝒂𝒎𝒑𝒖𝒓𝒂𝒏
𝒑𝒑𝒎 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒃𝒑𝒋 = × 𝟏. 𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎
𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉 𝒄𝒂𝒎𝒑𝒖𝒓𝒂𝒏
Contoh:
Di dalam udara kering yang bersih terdapat gas karbon dioksida sebanyak 0,03% volume
(artinya di dalam 100 liter udara terdapat 0,03 liter gas karbon dioksida). Nyatakan kadar
tersebut dalam ppm!
Jawab:
Kadar gas karbon dioksida = 0,03 / 100 x 1.000.000 = 300 ppm atau 300 bpj

3. Molaritas (M)
Molaritas atau kemolaran menyatakan banyaknya jumlah mol zat terlarut yang
terlarut di dalam satu liter larutan.
𝒏
𝑴=
𝑽
Dengan,
M = molaritas (mol/Liter atau molar atau M)
n = mol zat terlarut (mol)
V = volume larutan (liter atau dm3)

Contoh:
Berapa molaritas dari 4 gram NaOH (Mr = 40) yang dilarutkan dalam air sehingga
memiliki volume total 100 mL?
Jawab:
Mol NaOH = 4 gram / 40 gram/mol = 0,1 mol
M NaOH = n / V = 0,1 mol / 0,1 L = 1 mol/L atau 1 M

4
4. Molalitas (m)
Molalitas atau kemolalan menyatakan banyaknya mol zat terlarut di dalam setiap
1 kilogram pelarut.
𝒏
𝒎=
𝑷
Dengan,
m = molalitas (mol/kg atau molal)
n = mol zat terlarut (mol)
p = massa pelarut (kg)

Contoh:
Hitung molalitas larutan apabila 24 gram krital MgSO4 dilarutkan dalam 500 gram air.
(Mr MgSO4 = 120)
Jawab:
Mol MgSO4 = 24 gram / 120 gram/mol = 0,2 mol
m = n / p = 0,2 mol / 0,5 kg = 0,4 mol/kg atau 0,4 molal

5. Fraksi mol (X)


Fraksi mol suatu zat dalam suatu larutan menyatakan perbandingan banyaknya mol
zat tersebut terhadap jumlah mol seluruh komponen dalam larutan.
Misalnya, zat A dicampur dengan zat B, maka:
𝑛 𝑛𝐵
𝑋𝐴 = 𝐴 dan 𝑋𝐵 =
𝑛𝐴 +𝑛𝐵 𝑛𝐴+𝑛𝐵
Contoh :
Hitunglah fraksi mol glukosa dalam larutan glukosa 36% (Mr glukosa = 180 dan Mr air
= 18).
Jawab :
Misalnya anggap massa larutan keseluruhan adalah 100 gram, maka :
Massa glukosa = 36% x 100 gram = 36 gram
Massa air = 64% x 100 gram = 64 gram
36 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝒏𝒈𝒍𝒖𝒌𝒐𝒔𝒂 = = 0,2 𝑚𝑜𝑙
180 𝑔/𝑚𝑜𝑙
64 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝒏𝒂𝒊𝒓 = = 3,56 𝑚𝑜𝑙
18 𝑔/𝑚𝑜𝑙
𝑚𝑜𝑙 𝑔𝑙𝑢𝑘𝑜𝑠𝑎
𝑿𝒈𝒍𝒖𝒌𝒐𝒔𝒂 =
𝑚𝑜𝑙 𝑔𝑙𝑢𝑘𝑜𝑠𝑎 + 𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑖𝑟
0,2 𝑚𝑜𝑙
= = 0,053 Xglukosa + Xair = 1
0,2 𝑚𝑜𝑙 + 3,56 𝑚𝑜𝑙
Xzat terlarut + Xpelarut = 1
𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑖𝑟 3,56
𝑿𝒂𝒊𝒓 = = = 0,947
𝑚𝑜𝑙 𝑔𝑙𝑢𝑘𝑜𝑠𝑎 + 𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑖𝑟 0,2 + 3,56

5
D. PENGENCERAN LARUTAN
Pengenceran adalah penambahan zat pelarut ke dalam suatu larutan sehingga
konsentrasi larutan menjadi lebih kecil/encer. Karena hanya pelarut yang ditambahkan, maka
jumlah mol zat terlarut tetap.
mol (sebelum pengenceran) = mol (sesudah pengenceran)
𝑛
karena rumus 𝑀 = 𝑉, maka n = M x V

jadi berlaku,
M 1 x V 1 = M2 x V 2

Contoh:
Larutan NaOH memiliki konsentrasi sebesar 1 M. Tentukan berapa volume NaOH 1 M yang
diperlukan untuk membuat larutan NaOH 0,1 M sebanyak 100 mL!
Jawab:
M1 x V1 = M2 x V2
1 M x V1 = 0,1 M x 100 mL
V1 = 10 mL
Jadi, volume NaOH 1 M yang diperlukan adalah 10 mL.

E. PERCAMPURAN LARUTAN DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA


Bila dua larutan dengan konsentrasi yang berbeda dicampurkan, maka akan terbentuk
larutan dengan konsentrasi yang baru. Pada larutan yang baru, jumlah mol zat terlarut
merupakan jumlah total dari mol zat dalam kedua larutan tersebut. Sehingga berlaku,
n1+ n2 = ncampuran
dengan menggunakan rumus n = M x V, maka
(M1 x V1) + (M2 x V2) = (M x V)campuran
Contoh:
Larutan HCl 2 M yang volumenya 100 mL dicampur dengan larutan HCl 1 M yang
volumenya 400 mL. Berapa molaritas larutan yang terbentuk?
Jawab:
(M1 x V1) + (M2 x V2) = (M x V)campuran
(2 x 100) + (1 x 400) = (M x 500)
200 + 400 = M x 500
M = 600 / 500 = 1,2 M

LATIHAN 2
Kerjakan latihan 6.12 di buku paket nomor 1, 2, 8, 10, 11, 15.

6
F. STOIKIOMETRI PERSAMAAN REAKSI
Koefisien dari suatu persamaan reaksi menunjukkan perbandingan jumlah molekul-
molekul yang bereaksi.
Contoh: 2A + 1B → 1C + 3D
2 :1 :1 :3
MOL A = 2 MOL
MOL B = 1 MOL

Langkah-langkah secara umum untuk mengerjakan soal stoikiometri persamaan reaksi:


1. Setarakan persamaan reaksi. (Pastikan persamaan reaksi sudah setara!)
2. Tentukan mol zat yang diketahui di soal.
Menentukan mol zat yang diketahui tergantung dari data yang diketahui di soal,
bisa data massa, volume, molaritas atau jumlah partikel. Gunakanlah rumus-rumus
konsep mol yang telah kalian pelajari sebelumnya!
Contoh: 2A + 1B → 1C + 3D
Diketahui massa A = 40 gram (Mr = 40) ➔ Mol A = 40/40 = 1 mol
3. Tentukan mol zat yang ditanya dengan cara perbandingan koefisien.

𝒌𝒐𝒆𝒇𝒊𝒔𝒊𝒆𝒏 𝒛𝒂𝒕 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂


𝒎𝒐𝒍 𝒛𝒂𝒕 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂 = × 𝒎𝒐𝒍 𝒛𝒂𝒕 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒌𝒆𝒕𝒂𝒉𝒖𝒊
𝒌𝒐𝒆𝒇𝒊𝒔𝒊𝒆𝒏 𝒛𝒂𝒕 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒌𝒆𝒕𝒂𝒉𝒖𝒊

Contoh: 2A + 1B → 1C + 3D
Jika diketahui mol A = 1 mol, maka
𝒌𝒐𝒆𝒇𝒊𝒔𝒊𝒆𝒏 𝑩
𝒎𝒐𝒍 𝑩 = × 𝒎𝒐𝒍 𝑨
𝒌𝒐𝒆𝒇𝒊𝒔𝒊𝒆𝒏 𝑨
𝟏
= × 𝟏 𝒎𝒐𝒍 = 𝟎, 𝟓 𝒎𝒐𝒍
𝟐

4. Jawab pertanyaan sesuai perintah soal.


Misalnya yang ditanya adalah massa zat yang ditanya, maka dengan mengetahui
mol-nya di langkah 3, kalian bisa menggunakan rumus konsep mol untuk menjawab
soal.
Contoh : Mr B = 56, maka tentukan massa zat B!
Jawab : dari mol B yang didapat dari langkah 3, maka
massa = mol x Mr = 0,5 mol x 56 gram/mol = 28 gram

7
Contoh soal:
KClO3 → KCl + O2
Pada akhir reaksi terbentuk 696 mL gas oksigen. Bila gas ini diukur pada keadaan di mana 0,58
liter gas nitrogen (N2) massanya 0,7 gram, hitunglah banyaknya (massa) kalium klorat yang telah
terurai. (Ar N = 14)
Diketahui :
V gas O2 = 696 mL = 0,696 L
V gas N2 untuk mengukur gas O2 = 0,58 L
Massa gas N2 untuk mengukur gas O2 = 0,7 gram
Ditanya : massa KClO3 ?
Jawab :
Langkah 1 : setarakan persamaan reaksi
2 KClO3 → 2 KCl + 3O2
Langkah 2 : tentukan mol zat yang diketahui (mol O2)
Perbandingan dengan gas N2
𝑉𝑁2 𝑚𝑜𝑙𝑁2
=
𝑉𝑂2 𝑚𝑜𝑙𝑂2
𝑚𝑜𝑙 𝑁2 = 0,7 ÷ 28 = 0,025 𝑚𝑜𝑙
0,58 𝐿 0,025
=
0,696 𝐿 𝑚𝑜𝑙𝑂2
𝑚𝑜𝑙𝑂2 = 0,03 𝑚𝑜𝑙
Langkah 3 : tentukan mol zat yang ditanya dengan perbandingan koefisien (mol KClO 3)
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐾𝐶𝑙𝑂3
𝑚𝑜𝑙 𝐾𝐶𝑙𝑂3 = × 𝑚𝑜𝑙 𝑂2
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑂2
2
= × 0,03 𝑚𝑜𝑙 = 0,02 𝑚𝑜𝑙
3
Langkah 4 : Jawab pertanyaan sesuai perintah soal (massa KClO3)
Mr KClO3 = 39 + 35,5 + (16 x 3) = 122,5
Massa KClO3 = mol x Mr = 0,02 x 122,5 = 2,45 gram

G. PENENTUAN AIR KRISTAL


Kristal merupakan zat padat yang bentuknya teratur. Kristal umumnya terbentuk dari
suatu zat cair atau larutan yang mengalami proses pemadatan atau penguapan secara perlahan.
Air yang menguap tersebut merupakan air yang terjebak dalam kristal, maka dari itu disebut
air kristal. Setiap senyawa memiliki jumlah molekul air kristal yang berbeda-beda. Berikut
ini cara untuk menentukan jumlah air kristal.

8
Contoh :
Kristal Zn(NO3)2.xH2O dipanaskan hingga semua air kristalnya menguap. Ternyata
massanya berkurang 36,54%. Jika diketahui Ar Zn = 65, N = 14, O = 16, dan H = 1.
Tentukan nilai x!
Jawab :
Misal massa kristal = 100 gram
Massa kristal yang berkurang 36,54% sehingga massa kristal yang tersisa adalah;
Massa Zn(NO3)2 = 100 – 36,54 = 63,46 gram
Massa air = 36,54 gram
Perbandingan mol,
Zn(NO)3 : H2O
63,46 36,54
:
189 18 Buatlah mol = 1, agar bisa mengetahui
1 : 6 perbandingannya dengan air
Jadi nilai x adalah 6 dan rumus kimianya adalah Zn(NO3)2.6H2O

H. PEREAKSI PEMBATAS
Bila ada dua zat atau lebih yang direaksikan, maka akan ada dua kemungkinan:
1) kedua/semua pereaksi tepat habis bereaksi, atau
2) salah satu pereaksi habis, sedangkan pereaksi yang lain bersisa.
Pereaksi yang akan habis terlebih dahulu disebut pereaksi pembatas. Pereaksi pembatas
digunakan untuk menyelesaikan perhitungan kimia jika diketahui mol dari kedua
pereaksi/semua pereaksi.
Langkah-langkah pengerjaan soal stoikiometri reaksi dengan pereaksi pembatas tidak
jauh beda dengan langkah di sub F, yaitu seperti berikut ini:
1. Setarakan persamaan reaksi.
2. Tentukan mol zat yang diketahui di soal. (ada dua zat atau lebih yang bisa dicari
molnya)
3. Menentukan zat yang berperan sebagai pereaksi pembatas, dengan menghitung:
𝒎𝒐𝒍
untuk setiap zat pereaksi. Hasil yang paling kecil adalah pereaksi
𝒌𝒐𝒆𝒇𝒊𝒔𝒊𝒆𝒏

pembatasnya.
Contoh: 2A + 1B → C Karena hasilnya
Diketahui : Mol A = 2 mol ; Mol B = 2 mol lebih kecil
Untuk A → mol / koefisien = 2 mol / 2 = 1 (pereaksi pembatas)
Untuk B → mol / koefisien = 2 mol / 1 = 2
4. Tentukan mol zat yang ditanya dengan cara perbandingan koefisien terhadap zat
yang berperan sebagai pereaksi pembatas.
5. Jawab pertanyaan di sesuai perintah soal.

9
Contoh:
Mg + HCl → MgCl2 + H2
Logam magnesium dengan massa 3 gram direaksikan dengan larutan asam klorida 100 mL HCl
2 M. (Ar Mg = 24) Tentukan:
a. Volume gas hidrogen yang dihasilkan pada suhu 27oC dan tekanan 1 atm! (R = 0,082)
b. Massa zat yang bersisa!
Jawab :
Reaksi setara : Mg + 2HCl → MgCl2 + H2
Mol Mg = massa ÷ Ar = 3 gram ÷ 24 gram/mol = 0,125 mol
Mol HCl = M x V = 2 x 0,1 = 0,2 mol
Pereaksi pembatasnya : (mol/koefisien)
 Mg, 0,125 mol/1 = 0,125
 HCl, 0,2 mol/2 = 0,1 Semua mol yang bereaksi
Sehingga, pereaksi pembatasnya adalah HCl, sehingga harus habis. dibandingkan dengan mol
pereaksi pembatas dengan
perbandingan koefisien.
Reaksi setara : Mg + 2HCl → MgCl2 + H2
Mol mula-mula : 0,125 mol 0,2 mol 0 0
Mol yang bereaksi : 0,1 mol 0,2 mol (habis) 0,1 mol 0,1 mol
Mol sisa : 0,025 mol 0 0,1 mol 0,1 mol

a. Volume gas H2
𝑃𝑉 = 𝑛𝑅𝑇
1 𝑎𝑡𝑚 × 𝑉 = 0,1 𝑚𝑜𝑙 × 0,082 × 300
V = 2,46 Liter
b. Massa zat yang bersisa
Massa Mg sisa = mol sisa x Ar = 0,025 x 24 = 0,6 gram

LATIHAN 3
Kerjakan latihan 6.13 no 2 dan 3, 6.15 no 2 dan 3!

10

Anda mungkin juga menyukai