Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani stoicheon = unsur dan metron = ukuran. Stoikiometri di
dalam ilmu kimia merupakan istilah yang menunjukkan seluruh aspek kuantitatif komposisi kimia dan
reaksi kimia. Di dalam stoikiometri dibahas perhitungan-perhitungan di dalam ilmu kimia seperti :
penentuan mol, massa atom relatif (Ar), massa molekul relatif (Mr), rumus empiris, rumus molekul,
hitungan kimia dalam larutan, volume gas, dan lain-lain.
1. Konsep Mol
Satuan mol dalam ilmu kimia digunakan untuk menghindari penggunaan bilangan-bilangan yang
sangat besar (bilangan bereksponen). Misalnya : di dalam 1 gram air terdapat 33 444 000 000 000 000
000 000 molekul air atau ditulis dalam bentuk eksponen 3,3444 x 1022 molekul air.
Satu mol suatu zat adalah jumlah zat yang mengandung N partikel. N adalah bilangan Avogadro
yang besarnya 6,02 x 1023. Sebagai contoh :
1 mol air (H2O) mengandung 6,02 x 1023 molekul H2O
1 mol elektron mengandung 6,02 x 1023 elektron.
Contoh 1. Tentukan jumlah partikel yang terdapat pada 2,3 mol gas karbon monoksida (CO)
Penyelesaian : 2,3 mol CO = 2,3 x 6,02 x 1023
= 1,38 x 1024 molekul CO
Contoh 2. Tentukan jumlah mol dari 1,51 x 1023 atom tembaga (Cu)
Penyelesaian :
1,5 x 10 23 atom
1,51 x 10 23 atom Cu x 1 mol Cu
L atom
1,5 x 10 23
x 1 mol Cu 0,25 mol Cu
6,02 x 10 23
Satu mol unsur adalah berat gram unsur itu yang sama dengan massa atom relatif (Ar) unsur itu.
Sebagai contoh :
1 mol Fe = 56 gram (Ar (Fe) = 56)
1 mol Cu = 63,5 gram (Ar (Cu) = 63,5)
Satu mol senyawa adalah berat (gram) senyawa itu yang sama dengan massa molekul relatif (Mr)
senyawa itu. Mr dapat pula dikatakan sebagai jumlah total massa atom relatif unsur-unsur penyusunnya.
Misalnya : jika Ar(H) = 1; O = 16; S = 32, maka :
Mr (H2SO4) = (2x1) + (1x32) + (4x16) = 98
Hubungan antara mol dengan gram sebagai berikut :
gram = mol x Ar (untuk unsur)
gram = mol x Mr (untuk senyawa)
Persamaan di atas dapat ditulis sebagai berikut :
gram
mol
Ar atau Mr
Contoh 3. Hitung jumlah partikel dari 2,0 gram KOH (Mr KOH = 56)
Penyelesaian :
2,0 gram KOH
2,0 gram
x 1 mol x 6,02 x 10 23 molekul / mol
56 gram
= 2,15 x 1022 molekul KOH
Contoh 4. Sebanyak 7,525 x 1022 atom unsur X ternyata mempunyai massa 5 gram. Hitunglah massa
atom relatif (Ar) X.
Penyelesaian :
7,525 x 10 22
Jumlah mol X = 0,125 mol
6,02 x 10 23
gram 5g
Ar(X) = 40 g / mol
mol 0,125 mol
Volume gas dipengaruhi oleh tekanan dan temparatur. Pada keadaan standar (STP), yaitu pada
suhu 0oC dan tekanan 1 atmosfer, ditentukan bahwa volume 1 mol sebarang gas adalah 22,4 liter.
volume = mol x 22,4
volume
Mol =
22,4
Contoh 5. Tentukan volume 4,4 gram gas CO2 (Mr = 44) pada STP
Penyelesaian :
4,4 g
Mol CO2 = 0,1 mol
44 g / mol
Volume = 0,1 x 22,4 liter = 2,24 L
Contoh 6. Tentukan volume 1,505 x 1024 molekul gas N2 (Mr = 28) pada STP
Penyelesaian :
1,505 x 10 24
1,505 x 1024 molekul N2 = mol = 2,5 mol
6,02 x10 23
Rumus empiris adalah rumus yang menyatakan perbandingan terkecil atom-atom unsur yang
menyusun tiap senyawa. Rumus molekul adalah rumus yang menyatakan dengan pasti jumlah atom-atom
unsur yang menyusun tiap molekul suatu senyawa.
Contoh :
Rumus empiris dapat ditentukan dengan mengetahui perbandingan mol unsur-unsur yang
menyusun suatu senyawa. Sedangkan rumus molekul dapat ditentukan apabila rumus empiris dan massa
molekul relatif (Mr) senyawa diketahui.
Contoh 7. Suatu senyawa diketahui terdiri dari 72% karbon C, 21% nitrogen (N), dan 7% hidrogen (H).
(Persentase dalam hal ini adalah persen berat). Tentukan rumus empiris senyawa itu.
Penyelesaian :
Persamaan reaksi dapat diartikan bermacam-macam. Sebagai contoh dapat kita diambil
pembakaran etanol, C2H5OH, alkohol yang dicampur dengan bensin dalam api yang disebut gasohol.
C2H5OH + 3 O2 → 2 CO2 + 3 H2O
Pada tingkat molekul yang submikroskopik, kita dapat memandang sebagai reaksi antara molekul-
molekul individu
1 molekul C2H5OH + 3 molekul O2 → 2 molekul CO2 + 3 molekul H2O
Perbandingan atom dan perbandingan molekul adalah sama (identik)
Cara ini dapat juga digunakan untuk suatu reaksi kimia . Perbandingan antara molekul yang bereaksi atau
yang terbentuk sama dengan perbandingan antara molekul dari zat tersebut yang bereaksi atau yang
terbentuk. Jadi, untuk pembakaran etanol dapat juga ditulis :
1 mol C2H5OH + 3 mol O2 → 2 mol CO2 + 3 mol H2O
Jika dibakar 2 molekul etanol, maka :
2 mol C2H5OH + 6 mol O2 → 4 mo CO2 + 6 mol H2O
Ingat!!! Koefisien dalam suatu persamaan reaksi adalah suatu perbandingan dimana molekul suatu
zat berekasi dengan molekul zat berbeda membentuk suatu zat lain.
Sebagai contoh, persamaan reaksi pembakaran C2H5OH membentuk enam persamaan kimia ekivalen
yang dapat kita digunakan sebagai faktor konversi dalam perhitungan.
1 mol C2H5OH ~ 3 mol O2
1 mol C2H5OH ~ 2 mol CO2
1 mol C2H5OH ~ 3 mol H2O
3 mol O2 ~ 2 mol CO2
3 mol O2 ~ 3 mol H2O
2 mol CO2 ~ 3 mol H2O
Contoh 12. Berapa jumlah mol oksigen yang dibutuhkan, jumlah mol karbon dioksida yang terbentuk
dan jumlah mol air yang terbentuk untuk pembakaran 1,8 mol C2H5OH, jika menggunakan persamaan
reaksi berikut :
C2H5OH + 3 O2 → 2 CO2 + 3 H2O
Penyelesaian :
Koefisien dari persamaan reaksi di atas memperlihatkan hubungan :
1 mol C2H5OH ~ 3 mol O2
1 mol C2H5OH ~ 2 mol CO2
1 mol C2H5OH ~ 3 mol H2O
yang dapat digunakan sebagai faktor konversi. Perhitungan dibuat agar mol C2H5OH dapat dihilangkan.
1,8 mol C2H5OH x (3 mol O2/1 mol C2H5OH) = 5,4 mol O2. Jadi kita butuh 5,4 mol O2.
1,8 mol C2H5OH x (2 mol CO2/1 mol C2H5OH) = 3,6 mol CO2. Jadi terbentuk 3,6 mol CO2
1,8 mol C2H5OH x (3 mol H2O/1 mol C2H5OH) = 5,4 mol H2O. Jadi terbentuk 5,4 mol H2O.
Dari persamaan reaksi pula kita dapat menentukan berat (gram) pereaksi maupun hasil reaksi.
Contoh 13. Aluminium bereaksi dengan oksigen membentuk aluminium oksida, Al2O3, yang dapat
melindungi aluminium dari proses karat.
Reaksinya : 4 Al + 3 O2 → 2 Al2O3
Berapa jumlah gram O2 yang dibutuhkan dan Al2O3 yang terbentuk jika mol Al adalah 0,30.
Penyelesaian :
Hubungan yang dapat digunakan untuk konversi : 4 mol Al ~ 3 mol O2
4 mol Al ~ 2 mol Al2O3
Dari hubungan di atas kita dapat mencari mol O2 yang dapat bereaksi dengan Al
(0,3 mol Al) x (3 mol O2/4 mol Al) = 0,225 mol O2. Kemudian mol O2 dirubah ke dalam gram,
(0,225 mol O2) x (32,0 g O2/1 mol O2) = 7,20 g
Dengan cara yang sama pula kita dapat menghitung berat (gram) Al2O3 yang terbentuk :
(0,3 mol Al) x (2 mol Al2O3/4 mol Al) = 0,15 mol Al2 O3.
Berat Al2O3 yang terbentuk : (0,15 mol Al2O3)x (102 g Al2O3/1 mol Al2O3) = 15,3 g Al2O3.