Anda di halaman 1dari 49

Stoikiometri dan

Reaksi Kimia
Disusun oleh: M. Sayidi
Table of Contents

01 02
Hukum Rumus Molekul
Konservasi dan Komposisi
Massa dan Zat dalam
Reaksi Kimia Senyawa

03 Stoikiometri
04 Pereaksi
Pembatas
01
Hukum
Konservasi Massa
dan Reaksi Kimia
Hukum Konservasi Massa dan Reaksi Kimia
Stoikiometri berarti “pengukuran elemen” dalam Bahasa Yunani. Stoikiometri adalah ilmu
yang sangat penting, karena setiap hari para kimiawan di seluruh dunia menggunakan
stoikiometri dalam menjalankan suatu reaksi dalam industry kimia.

Dalam stoikiometri dikenal “hukum kekekalan massa” yang menyatakan bahwa “atom tidak
dapat diciptakan ataupun dimusnahkan selama reaksi kimia”. Proses yang terjadi hanyalah
pengaturan ulang atom-atom dan jumlah atom saat sebelum dan sesudah reaksi akan selalu
sama.

Kita menunjukkan persamaan kimia dengan “reaksi kimia”. Contohnya: saat gas hydrogen
dibakar, akan bereaksi dengan gas oksigen di udara dan menghasilkan produk berupa air. Kita
menuliskan reaksi kimia tersebut:
Rumus kimia pada ruas sebelah kiri menunjukkan “reaktan (zat awal)” dan rumus kimia pada ruas sebelah
kanan menunjukkan “produk (zat yang terbentuk)”.

Angka di depan dari rumus molekul disebut dengan koefisien, yang menunjukkan jumlah relative setiap
atom dalam suatu reaksi (koefisien 1 tidak perlu ditulis).

Karena dalam suatu reaksi kimia, atom tidak dimusnahkan maupun diciptakan, kuantitas (jumlah) dari
setiap atom yang terlibat akan sama baik pada ruas kiri maupun ruas kanan. Contohnya: Pada ilustrasi
3.1, pada sisi kiri terdapat atom H sebanyak 4 dan atom O sebanyak 2, begitupula pada sisi kanan
terdapat atom H sebanyak 4 dan atom O sebanyak 2. Hal ini dikenal sebagai reaksi kimia setara.
02
Rumus Molekul dan
Komposisi Zat
dalam Senyawa
Rumus Molekul dan Komposisi Zat dalam Senyawa

Untuk mencari rumus empiris dari suatu senyawa, dapat dilakukan dengan Langkah sebagai berikut:
Rumus Molekul dan Komposisi Zat dalam Senyawa
Untuk mencari rumus empiris dari suatu senyawa, dapat dilakukan dengan Langkah sebagai
berikut:
1. Jika terdapat % massa unsur, dapat kita asumsikan % unsur tersebut terdapat dalam 100 g
sampel
m Unsur = %Unsur × 100 g

Dengan kata lain, massa unsur akan sama dengan persentase unsur tersebut

2. Setelah itu, konversi massa masing-masing unsur menjadi mol dengan cara membagi massanya
dengan massa atom relative (Ar) masing-masing unsur
m unsur
Mol unsur =
Ar unsur

3. Setelah didapatkan nilai mol dari masing-masing unsur, bandingkan mol dari masing-masing unsur,
cari nilai mol unsur yang paling kecil, lalu bagi seluruh nilai mol unsur dengan nilai mol unsur yang
paling kecil
Misalnya:Mol C Mol O Mol H
6 1,5 15
Mol C Mol O Mol H
6 1,5 15

Nilai mol paling kecil dimiliki oleh O, artinya seluruh nilai mol dari unsur yang ada pada table tersebut,
harus kita bagi dengan nilai dari mol O.

Mol C Mol O Mol H


6 1,5 15
1,5 1,5 1,5
4 1 10

Jadi rumus empirisnya adalah C4 H10 O


CATATAN:
Rumus empiris hanya boleh berisi bilangan bulat, misalntya: COCl2 , CH4 , C6 H12 O6

Jika rumus empiris bukan bilangan bulat, misalnya 𝑃𝑂2,5 , kalian harus mengalikan rumus empiris tersebut
agar menjadi bilangan bulat.

Misalkan untuk rumus empiris: 𝑃𝑂2,5 , dapat dikalikan dengan 2, agar menjadi bilangan bulat, 𝑃2 𝑂5
Contoh Soal:
Asam askorbat (Vitamin C) mengandung 40,92% C, 4,58% H dan 54,50% O per massa. Tentukan
rumus empiris dari asam askorbat?

Penyelesaian:
Pada soal diketahui % massa masing-masing atom, jadi kita asumsikan bahwa terdapat 100 g sampel,
jadi:
m C = 40,92% × 100 = 40,92 g
m H = 4,58% × 100 = 4,58 g
m O = 54,50% × 100 = 54,50 g

Setelah diperoleh massa masing-masing atom, bagi massa atom dengan massa atom realtif (Ar)
masing-masing atom, sehingga diperoleh jumlah mol masing-masing atom:

1 𝑚𝑜𝑙
Mol C = 40,92 g × = 3,41 mol
12 𝑔
1 𝑚𝑜𝑙
Mol H = 4,58 g × = 4,58 mol
1𝑔
1 𝑚𝑜𝑙
Mol O = 54,50 g × = 3,41 mol
16 𝑔
Langkah terakhir, adalah membandingkan rasio mol dari masing-masing atom, sehingga didapatkan
perbandingan dalam jumlah bulat yang menyatakan rumus empiris senyawa:
Mol C : mol H : mol O
3,41 : 4,58 : 3,41
________________________ : 3,41
1,00 : 1,333 : 1,00

1
Jumlah mol H menunjukkan angka yang cukup jauh dari satu angka tersebut mendekati 1 , oleh karena
3
itu jumlah dari setiap mol dapat dikalikan dengan 3 untuk mendapatkan rumus empirisnya.
Mol C = 1,00 × 3 = 3,00 mol
Mol H = 1,333 × 3 = 4,00 mol
Mol O = 1,00 × 3 = 3,00 mol

Jadi, rumus empiris dari molekul tersebut adalah 𝐂𝟑 𝐇𝟒 𝐎𝟑


Contoh Soal
Sebanyak 2,144 g sampel gas fosgen, adalah senyawa gas berbahaya yang digunakan saat perang
dunia pertama, senyawa ini mengandung 0,260 g Karbon, 0,347 g Oksigen dan 1,537 g klorin. Tentukan
rumus empiris dari fosgen.
(Ar C = 12, Ar O = 16, Ar Cl = 35,5)
SOLUSI
Karena diketahui massa dari masing-masing atom penyusun, maka dapat langsung kita konversikan
menjadi mol:

1 𝑚𝑜𝑙
Mol C = 0,260 g × = 0,0217 mol
12 𝑔
1 𝑚𝑜𝑙
Mol O = 0,347 g × = 0,0217 mol
16 𝑔
1 𝑚𝑜𝑙
Mol Cl = 1,537 g × = 0,0433 mol
35,5 𝑔

Lalu, bagi seluruh nilai mol dengan nilai mol paling kecil yaitu 0,0217 sehingga didapatkan:

Mol C = 1 mol
Mol O = 1 mol
Mol Cl = 2 mol

Karena seluruh nilai molnya berisi bilangan bulat, maka perbandingan mol inilah yang merupakan rumus
empiris dari gas fosgen yaitu 𝐂𝐎𝐂𝐥𝟐
Contoh Soal OSN:
Di antara senyawa oksida nitrogen berikut ini, yang mengandung 36,4% massa oksigen
adalah?
A. NO
B. N2 O
C. N2 O3
D. N2 O4
E. N2 O5

Coba Anda selesaikan soal tersebut


Menentukan Rumus Empiris dari Analisis Pembakaran

Analisis pembakaran dicirikan dengan dihasilkannya produk berupa 𝐶𝑂2 dan 𝐻2 𝑂

Contohnya:
2-propanol, dijual sebagai alkohol gosok (rubbing alcohol), terdiri dari C, H, dan O. Pembakaran 0,255 g 2-
propanol menghasilkan 0,561 g 𝐂𝐎𝟐 dan 0,306 g 𝐇𝟐 𝐎. Tentukan rumus empiris dari 2-propanol

Solusi:
Untuk menyelesaikan soal tersebut kita harus menghitung perbandingan mol C, H dan O sama seperti
pada soal sebelumnya, yang membedakan disini adalah:
• Massa atom C didapatkan dari massa 𝐂𝐎𝟐
• Massa atom H didapatkan dari massa 𝐇𝟐 𝐎
• Massa atom O didapatkan dari massa sampel – (massa C + massa H)
2-propanol, dijual sebagai alkohol gosok (rubbing alcohol), terdiri dari C, H, dan O. Pembakaran 0,255 g
2-propanol menghasilkan 0,561 g CO2 dan 0,306 g H2 O. Tentukan rumus empiris dari 2-propanol

Penyelesaian:

1 𝑚𝑜𝑙 𝐶𝑂2 1 𝑚𝑜𝑙 𝐶 12 𝑔 𝐶


Massa C = 𝑚 𝐶𝑂2 × × ×
44 𝑔 𝐶𝑂2 1 𝑚𝑜𝑙 𝐶𝑂2 1 𝑚𝑜𝑙 𝐶
1 𝑚𝑜𝑙 𝐶𝑂2 1 𝑚𝑜𝑙 𝐶 12 𝑔 𝐶
Massa C = 0,561 g × × ×
44 𝑔 𝐶𝑂2 1 𝑚𝑜𝑙 𝐶𝑂2 1 𝑚𝑜𝑙 𝐶
Massa C = 0,153 g

1 𝑚𝑜𝑙 𝐻2 𝑂 2 𝑚𝑜𝑙 𝐻 1𝑔𝐻


Massa H = 𝑚 𝐻2 𝑂 × × ×
18 𝑔 𝐻2 𝑂 1 𝑚𝑜𝑙 𝐻2 𝑂 1 𝑚𝑜𝑙 𝐻
1 𝑚𝑜𝑙 𝐻2 𝑂 2 𝑚𝑜𝑙 𝐻 1𝑔𝐻
Massa H = 0,306 g × × ×
18 𝑔 𝐻2 𝑂 1 𝑚𝑜𝑙 𝐻2 𝑂 1 𝑚𝑜𝑙 𝐻
Massa H = 0,034 g
Atau agar lebih mudah, dapat menggunakan rumus berikut:
1×Ar C
m C dalam CO2 = m CO2 ×
Mr CO2

2×Ar H
m H dalam H2O = m H2 O ×
Mr H2 O

m O = m sampel – (m H + m O)

Untuk penyelesaian soal tersebut:

g
1×12
mol
m C = 0,561 g × g = 0,153 g
44
mol

g
2×1
mol
m H = 0,306 g × g = 0,034 g
18
mol
Penyelesaian:
Massa O = massa sampel – (massa C + massa H)
Massa O = 0,255 g – (0,153 + 0,034 g)
Massa O = 0,255 g – 0,187 g
Massa O = 0,068 g

Selanjutnya, lakukan Langkah yang sama dengan soal sebelumnya yaitu dengan mencari mol masing-
masing atom.

1 𝑚𝑜𝑙
Mol C = 0,153 𝑔 × = 0,01275 mol
12 𝑔
1 𝑚𝑜𝑙
Mol H = 0,034 𝑔 × = 0,034 𝑚𝑜𝑙
1𝑔
1 𝑚𝑜𝑙
Mol O = 0,068 𝑔 × = 0,00425 𝑚𝑜𝑙
16 𝑔

Bagi jumlah masing-masing mol dengan nilai terkecil yaitu 0,00425, sehingga didapatkan:
Mol C = 3 : mol H = 8 : mol O = 1

Karena perbandingan mol telah menunjukkan bilangan bulat dan sederhana, maka rumus empirisnya
adalah 𝐂𝟑 𝐇𝟖 𝐎
Contoh Soal OSNK:
1. Hasil analisis senyawa berupa gas menunjukkan kandungan (% massa) 33,0% Si dan 67,0% F.
Pada temperatur 35°𝐶 sebanyak 0,210 L senyawa tersebut memberikan tekanan 1,70 atm. Jika
massa 0,210 L senyawa tersebut adalah 2,40 g, maka rumus molekulnya adalah (Soal OSNK 2015
No. 1)

Solusi:
%Si = 33,0% × 100 = 33 g
%F = 67,0% × 100 = 67 g

1 𝑚𝑜𝑙
Mol Si = 33 g × = 1,18 𝑚𝑜𝑙
28 𝑔
1 𝑚𝑜𝑙
Mol F = 67 g × = 3,53 mol
19 𝑔

Bagi nilai mol masing-masing unsur dengan nilai mol terkecil yaitu 1,18 mol, sehingga didapatkan:
Mol Si = 1 dan mol F = 3

Jadi, rumus empiris senyawa tersebut adalah 𝐒𝐢𝐅𝟑


Selanjutnya, gunakan persamaan gas ideal untuk mencari Mr senyawa

PV = nRT
RT
n=
PV
L.atm
massa senyawa 0,08205 × 308K
mol.K
=
Mr 1,70 atm × 0,210 L

L.atm
2,4 g 0,08205 mol.K × 308K
=
Mr 1,70 atm × 0,210 L
Mr × 0,357 = 2,4 × 25,27
25,27 × 2,4
Mr =
0,357
Mr = 169,9 g/mol

(RE)n = Mr
(Mr 𝑆𝑖𝐹3 )𝑛 = 169,9
(85)n = 169,9
n=2

RM = (𝑺𝒊𝑭𝟑 )𝟐 = 𝐒𝐢𝐅𝟔
Menentukan Rumus Molekul dari Rumus Empiris

Mr Senyawa
Rumus Molekul = (Rumus Empiris) ×
Mr Rumus Empiris

Contoh Soal:
Suatu bubuk putih dianalisis dan ditemukan mengandung 43,64% fosfor dan 56,36% oksigen
berdasarkan massa. Senyawa ini memiliki massa molar sebesar 283,88 g/mol. Tentukan rumus
empiris dan rumus molekul dari senyawa ini

Solusi:
1. Anggap massa setiap unsur dalam 100 g sampel, jadi % unsur akan sama dengan massa unsur
2. Konversi massa masing-masing unsur menjadi mol\
1 𝑚𝑜𝑙
Mol P = 43,64 𝑔 𝑃 × = 1,41 𝑚𝑜𝑙
31 𝑔 𝑃
1 𝑚𝑜𝑙
Mol O = 56,36 𝑔 𝑂 × = 3,52 𝑚𝑜𝑙
16 𝑔 𝑂
3. Bagi nilai mol masing-masing unsur dengan nilai mol unsur terkecil
1,41
P= =1
1,41
3,52
O = = 2,5
1,41

Rumus empiris suatu senyawa hanya boleh berisi bilangan bulat, jika seperti kasus di atas rumus
empirisnya 𝑃𝑂2,5 , maka setiap atomnya harus dikalikan dengan 2 untuk memberikan rumus empiris
yang berisi bilangan bulat, sehingga rumus empirisnya menjadi 𝑃2 𝑂5 .

4. Untuk menentukan rumus molekul dapat dengan menggunakan rumus sebelumnya:


𝑀𝑟 𝑆𝑒𝑛𝑦𝑎𝑤𝑎
RM = (𝑅𝐸) ×
𝑀𝑟 𝑅𝐸
283,88
RM = (𝑃2 𝑂5 ) ×
142
RM = (𝑃2 𝑂5 ) × 2
RM = 𝐏𝟒 𝐎𝟏𝟎
Menentukan Kadar (Persen) Unsur dalam Senyawa

Untuk menghitung % dari unsur dalam suatu senyawa dapat dilakukan dengan menggunakan rumus:

𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐀𝐭𝐨𝐦 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐔𝐧𝐬𝐮𝐫 × 𝐀𝐫 𝐔𝐧𝐬𝐮𝐫


%Unsur = × 100%
𝐌𝐫 𝐒𝐞𝐧𝐲𝐚𝐰𝐚

Contoh Soal:
Hitunglah persentase dari karbon, hydrogen dan oksigen (berdasarkan massa) dalam C12 H22 O11 ?

SOLUSI:
12×12
%C = × 100% = 42,1%
342
22×1
%H = × 100% = 6,43%
342

%O = 100 – (42,1 + 6,43) = 51,47%


Contoh Soal OSNK:

Persen massa nitrogen dalam guanidin adalah (Soal No. 1 OSNK 2019)
A. 79,66%
B. 77,78%
C. 71,19%
D. 69,49%

Solusi:
Pertama-tama, tentukan rumus molekul dari guanidin, pada struktur tersebut ada 1 atom C, 3 atom N
dan 5 atom H, jadi rumus molekul guanidin adalah 𝐂𝐍𝟑 𝐇𝟓

Lalu, tentukan nilai Mr dari guanidine tersebut dan masukkan ke dalam rumus yang telah dijelaskan
sebelumnya
Jumlah Atom N × Ar N
%N = × 100%
Mr CN3 H5

3 ×14
%N = × 100%
59
42
%N = × 100%
59

%N = 71,19%

Jadi, persen massa atom N dalam guanidine adalah 71,19%


03
Stoikiometri
Menghitung Massa Senyawa dalam Reaksi Kimia

1. Hubungan antara kuantitas reaktan dan kuantitas produk

Contoh:
Hematit, Fe2 O3 , adalah bijih besi yang penting; Logam besi dapat diperoleh dengan mereaksikan hematit
dengan karbon monoksida, CO. Reaksinya yaitu:
𝐹𝑒2 𝑂3 𝑠 + 3𝐶𝑂 𝑔 → 2𝐹𝑒 𝑠 + 3𝐶𝑂2 (𝑔)
Berapa massa logam besi murni yang dapat terbentuk jika Anda mereaksikan 1,00 kg hematit?

Jawab:
m 𝐹𝑒2 𝑂3 → 𝐺𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑀𝑟 𝐹𝑒2 𝑂3 → 𝑚𝑜𝑙 𝐹𝑒2 𝑂3 → 𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑜𝑙 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎 → 𝑚𝑜𝑙 𝐹𝑒 →
𝐾𝑎𝑙𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐴𝑟 𝐹𝑒 → 𝑚 𝐹𝑒

1 mol Fe2 O3 2 mol Fe 56 g Fe


m Fe = 1,00 × 103 g Fe2 O3 × × × = 700 g Fe
160 g Fe2 O3 1 mol Fe2 O3 1 mol Fe
Cara yang biasa diajarkan di SMA:
1000 g
Mol Fe2 O3 = g = 6,25 mol
160
mol
2
m Fe = × 6,25 mol = 12,5 mol
1
g
m Fe = 12,5 mol × 56 = 700 g
mol

Contoh Soal OSN:


1. Bila Cu CN 2 dipanaskan akan dihasilkan C2 N2 dan CuCN. Berapa massa Cu CN 2 yang dibutuhkan
untuk menghasilkan C2 N2 sebanyak 5,00 g? OSN-P 2015 No. 1

Solusi:
Reaksi pemanasan Cu CN 2
2Cu CN 2 → C2 N2 + 2CuCN

Untuk menghitung massa Cu CN 2 dapat dilakukan dengan:


m C2 N2 → gunakan Mr C2 N2 → mol C2 N2 → gunakan perbandingan koefisien reaksi setara →
mol Cu CN 2 → kalikan dengan Mr Cu CN 2 → m Cu CN 2

1 mol C2 N2 2 mol Cu CN 2 115,6 g Cu CN 2


m Cu CN 2 = 5,00 g C2 N2 × × × = 22,2 g Cu CN 2
52 g C2 N2 1 mol C2 N2 1 mol Cu CN 2
2. Menghubungkan kuantitas dari dua reaktan maupun dua produk

Contoh:
Saat ini klorin dibuat dari natrium klorida melalui dekomposisi elektrokimia. Dahulu klorin diproduksi
dengan memanaskan asam klorida dengan pirolusit (mangan dioksida, MnO2 ), bijih mangan yang umum.
Sejumlah kecil klorin mungkin disiapkan di laboratorium dengan reaksi yang sama
4HCl aq + MnO2 (s) → 2H2 O l + MnCl2 (aq) + Cl2 (g)
Berapa gram HCl yang akan bereaksi dengan 5,00 g mangan dioksida berdasarkan reaksi di atas?

Solusi:
Untuk menyelesaikan soal ini, dapat dilakukan dengan cara:
m MnO2 → gunakan Mr MnO2 → mol MnO2 → gunakan perbandingan koefisien reaksi setara → mol HCl
→ kalikan dengan Mr HCl → m HCl

1 mol MnO2 4 mol HCl 36,5 g HCl


m HCl = 5,00 g MnO2 × × × = 8,39 g HCl
87 g MnO2 1 mol MnO2 1 mol HCl
Cara yang biasa diajarkan di SMA:
5,00 𝑔
Mol 𝑀𝑛𝑂2 = 𝑔 = 0,0575 𝑚𝑜𝑙
87
𝑚𝑜𝑙
4
Mol HCl = × 0,0575 𝑚𝑜𝑙 = 0,23 𝑚𝑜𝑙
1
𝑔
m HCl = 0,23 𝑚𝑜𝑙 × 36,5 = 8,395 𝑔
𝑚𝑜𝑙
Faktor Konversi Tambahan dalam Perhitungan Stoikiometri: Volume, Kepadatan, dan
Komposisi Persen

Alloy yang digunakan dalam struktur pesawat terdiri dari 93,7% Al dan 6,3% Cu per massa. Alloy tersebut
memiliki kerapatan sebesar 2,85 g/cm3 . Sebanyak 0,691 cm3 Alloy bereaksi dengan HCl(aq) berlebih. Jika kita
berasumsi bahwa semua Al bereaksi tapi tidak ada Cu yang bereaksi dengan HCl(aq), berapakah massa H2 yang
diperoleh?
𝐴𝑙 𝑠 + 𝐻𝐶𝑙 𝑎𝑞 → 𝐴𝑙𝐶𝑙3 𝑎𝑞 + 𝐻2 (𝑔) (belum setara)
Solusi:

1. Konversi volume alloy menjadi massa alloy dengan mengalikan densitas alloy dan volume alloy
𝑔
m alloy = 0,691 𝑐𝑚3 × 2,85 3 = 1,97 𝑔 𝑎𝑙𝑙𝑜𝑦
𝑐𝑚

2. Konversi massa alloy menjadi massa Al menggunakan persen massa Al


93,7 𝑔 𝐴𝑙
m Al = 1,97 𝑔 𝑎𝑙𝑙𝑜𝑦 × = 1,85 𝑔 𝐴𝑙
100 𝑔 𝑎𝑙𝑙𝑜𝑦

3. Konversi massa Al menjadi mol Al dengan membagi dengan Ar Al


1 𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑙
Mol Al = 1,85 𝑔 𝐴𝑙 × = 0,0685 𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑙
27 𝑔 𝐴𝑙
4. Buat reaksi kimia setaranya:
2𝐴𝑙 𝑠 + 6𝐻𝐶𝑙 𝑎𝑞 → 2𝐴𝑙𝐶𝑙3 𝑎𝑞 + 3𝐻2 (𝑔)

5. Konversi mol Al menjadi mol H2


3 𝑚𝑜𝑙 𝐻2
Mol H2 = × 0,0685 𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑙 = 0,103 mol H2
2 𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑙

6. Konversi mol 𝐻2 menjadi massa 𝐻2 dengan cara mengalikannya dengan Mr 𝐻2


2 𝑔 𝐻2
m 𝐻2 = 0,103 𝑚𝑜𝑙 𝐻2 × = 0,206 𝑔 𝐻2
1 𝑚𝑜𝑙 𝐻2

Atau dapat dibuat menjadi satu persamaan:


2,85 𝑔 𝑎𝑙𝑙𝑜𝑦 93,7 𝑔 𝐴𝑙 1 𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑙 3 𝑚𝑜𝑙 𝐻2 2 𝑔 𝐻2
0,691 𝑐𝑚3 𝑎𝑙𝑙𝑜𝑦 × × × × × = 0,205 𝑔 𝐻2
1 𝑐𝑚3 100 𝑔 𝑎𝑙𝑙𝑜𝑦 27 𝑔 𝐴𝑙 2 𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑙 1 𝑚𝑜𝑙 𝐻2

Hasil perhitungan menggunakan 1 persamaan yang digabung akan lebih akurat daripada dikerjakan step by step,
karena pengerjaan secara step by step pasti akan ada pembulatan yang dilakukan jika angka yang dihasilkan terlalu
banyak
Contoh Lain:
Larutan asam klorida terdiri dari 28,0% massa HCl dan memiliki densitas 1,14 g/𝑐𝑚3 . Berapa volume larutan ini
yang diperlukan untuk bereaksi sempurna dengan 1,87 g Al?

𝐴𝑙 𝑠 + 𝐻𝐶𝑙 𝑎𝑞 → 𝐴𝑙𝐶𝑙3 𝑎𝑞 + 𝐻2 (𝑔) (belum setara)

Solusi:
1. Buat persamaan reaksi setaranya:
2𝐴𝑙 𝑠 + 6𝐻𝐶𝑙 𝑎𝑞 → 2𝐴𝑙𝐶𝑙3 𝑎𝑞 + 3𝐻2 (𝑔)

2. Hitung mol dari Al


1 𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑙
Mol Al = 1,87 𝑔 𝐴𝑙 × = 0,0693 𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑙
27 𝑔 𝐴𝑙

3. Konversi mol Al menjadi mol HCl dengan cara membandingkannya dengan koefisien pada reaksi
6 𝑚𝑜𝑙 𝐻𝐶𝑙
Mol HCl = × 0,0693 𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑙 = 0,208 𝑚𝑜𝑙 𝐻𝐶𝑙
2 𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑙

4. Konversi mol HCl menjadi massa HCl dengan cara mengalikannya dengan Mr HCl
36,5 𝑔 𝐻𝐶𝑙
m HCl = 0,208 𝑚𝑜𝑙 𝐻𝐶𝑙 × = 7,6 𝑔 𝐻𝐶𝑙
1 𝑚𝑜𝑙 𝐻𝐶𝑙
5. Konversi massa HCl menjadi massa larutan HCl dengan menggunakan persen massa HCl
100 𝑔 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝐻𝐶𝑙
m larutan HCl = 7,6 𝑔 𝐻𝐶𝑙 × = 27,1 𝑔 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝐻𝐶𝑙
28 𝑔 𝐻𝐶𝑙

6. Konversi massa larutan HCl menjadi volume HCl dengan cara mengalikannya dengan densitas HCl
1 𝑚𝐿 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝐻𝐶𝑙
V HCl = 27,1 𝑔 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝐻𝐶𝑙 × = 23,8 𝑚𝐿 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝐻𝐶𝑙
1,14 𝑔 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝐻𝐶𝑙

Atau jika dibuat dalam satu persamaan:


1 𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑙 6 𝑚𝑜𝑙 𝐻2 36,5 𝑔 𝐻𝐶𝑙 100 𝑔 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝐻𝐶𝐿 1 𝑚𝐿 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝐻𝐶𝑙
V HCl = 1,87 𝑔 𝐴𝑙 × × × × × = 23,8 𝑚𝐿 𝐻𝐶𝑙
27 𝑔 𝐴𝑙 2 𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑙 1 𝑚𝑜𝑙 𝐻𝐶𝑙 28 𝑔 𝐻𝐶𝑙 1,14 𝑔 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝐻𝐶𝑙
04
Pereaksi Pembatas
• Pereaksi yang habis bereaksi (memiliki kuantitas mol paling kecil) disebut dengan pereaksi
pembatas
• Pereaksi yang tidak habis bereaksi dan masih bersisa disebut dengan pereaksi berlebih
Contoh Soal:
Karbon monoksida dan hydrogen digunakan untuk memproduksi methanol. Reaksi kimia setaranya
yaitu sebagai berikut:

Jika 3,00 mol CO dan 5 mol 𝐻2 adalah pereaksi awal


a) Tunjukkan dengan perhitungan mana pereaksi yang berperan sebagai pereaksi pembatas
b) Berapa mol methanol yang dihasilkan?
c) Berapa gram methanol yang dihasilkan?

Jawab:
a. Zat yang berperan sebagai pereaksi pembatas merupakan zat yang memiliki jumlah mol paling
kecil setelah dibagi dengan koefisiennya:
Zat Mol Koefisien Mol : Hasil
Koefisien
CO 3 1 3 3
1
H2 5 2 5 2,5
2
Karena mol 𝐻2 nilainya lebih kecil, maka 𝐻2 berperan sebagai pereaksi pembatas.

b. Untuk menghitung mol 𝐶𝐻4 𝑂 yang dihasilkan dapat dilakukan secara stoikiometri:
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐶𝐻4 𝑂
Mol 𝐶𝐻4 𝑂 = × 𝑚𝑜𝑙 𝐻2
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐻2
1
Mol 𝐶𝐻4 𝑂 = × 5 𝑚𝑜𝑙 = 2,5 mol
2

c. Untuk menghitung massa 𝐶𝐻4 𝑂 dapat dilakukan dengan mengalikan mol 𝐶𝐻4 𝑂 dengan Mr dari
𝐶𝐻4 𝑂 :

32 𝑔 𝐶𝐻4 𝑂
Massa 𝐶𝐻4 𝑂 = 2,5 𝑚𝑜𝑙 𝐶𝐻4 𝑂 × = 80 g 𝐶𝐻4 𝑂
1 𝑚𝑜𝑙 𝐶𝐻4 𝑂
Menentukan Persen Hasil

massa produk aktual (diberikan pada soal)


% Hasil = × 100%
massa produk eksperimen (yang dihitung)

Contoh Soal:

Di pesawat luar angkasa, LiOH digunakan untuk menyerap CO2 yang dihembuskan dari
udara yang dihirup untuk membentuk 𝐿𝑖𝐻𝐶𝑂3 .

Berapa persen yield dari 𝐿𝑖𝐻𝐶𝑂3 untuk reaksi tersebut, jika 50,0 g LiOH dapat menghasilkan
72,8 g LiHCO3?
Solusi:
1. Hitung mol pereaksi (LiOH):
1 𝑚𝑜𝑙 𝐿𝑖𝑂𝐻
Mol LiOH = 50 𝑔 𝐿𝑖𝑂𝐻 × = 2,1 𝑚𝑜𝑙
24 𝑔 𝐿𝑖𝑂𝐻

2. Hitung massa LiHCO3 yang dapat dihasilkan dari mol LiOH yang telah dihitung:
1 𝑚𝑜𝑙 𝐿𝑖𝐻𝐶𝑂3
Mol LiOH = × 2,1 𝑚𝑜𝑙 𝐿𝑖𝑂𝐻 = 2,1 𝑚𝑜𝑙 𝐿𝑖𝐻𝐶𝑂3
1 𝑚𝑜𝑙 𝐿𝑖𝑂𝐻
68 𝑔 𝐿𝑖𝐻𝐶𝑂3
Massa LIHCO3 = 2,1 𝑚𝑜𝑙 𝐿𝑖𝐻𝐶𝑂3 × = 142,8 𝑔 𝐿𝑖𝐻𝐶𝑂3
1 𝑚𝑜𝑙 𝐿𝑖𝐻𝐶𝑂3
Massa LiHCO3 yang dihitung merupakan massa eksperimen.

3. Hitung persen hasil (yield):


massa produk aktual (diberikan pada soal)
% Hasil = × 100%
massa produk eksperimen (yang dihitung)
72,8 𝑔
% Hasil = × 100%
142,8 𝑔
% Hasil = 51%
Contoh Soal OSN:
Larutan Natrium Sulfat dapat bereaksi dengan larutan barium klorida sesuai persamaan reaksi
yang setara berikut:
𝑁𝑎2 𝑆𝑂4 𝑠 + 𝐵𝑎𝐶𝑙2 𝑎𝑞 → 2𝑁𝑎𝐶𝑙 𝑎𝑞 + 𝐵𝑎𝑆𝑂4 𝑠
Seorang siswa mencampurkan larutan yang mengandung 10,0 g Na2SO4 dicampurkan
dengan larutan yang mengandung 10,0 g BaCl2 dan diperoleh 12,0 g BaSO4. Persen hasil
(rendemen) dari reaksi ini adalah…
A. 60%
B. 73,1%
C. 82,4%
D. 93,3%
E. >100,0%
Solusi:
1. Tentukan zat yang berperan sebagai pereaksi pembatas:
1 𝑚𝑜𝑙 𝑁𝑎2 𝑆𝑂4
Mol 𝑁𝑎2 𝑆𝑂4 = 10 𝑔 𝑁𝑎2 𝑆𝑂4 × = 0,07 𝑚𝑜𝑙 𝑁𝑎2 𝑆𝑂4
142 𝑔 𝑁𝑎2 𝑆𝑂4
1 𝑚𝑜𝑙 𝐵𝑎𝐶𝑙2
Mol 𝐵𝑎𝐶𝑙2 = 10 𝑔 𝐵𝑎𝐶𝑙2 × = 0,05 𝑚𝑜𝑙 𝐵𝑎𝐶𝑙2
208 𝑔 𝐵𝑎𝐶𝑙2

Karena koefisien 𝑁𝑎2 𝑆𝑂4 dan 𝐵𝑎𝐶𝑙2 sama-sama 1, maka pereaksi pembatasnya adalah
𝐵𝑎𝐶𝑙2 karena nilai mol yang lebih kecil

2. Menghitung massa 𝐵𝑎𝑆𝑂4 (massa eksperimen):


1 𝑚𝑜𝑙 𝐵𝑎𝑆𝑂4 233 𝑔 𝐵𝑎𝑆𝑂4
Massa 𝐵𝑎𝑆𝑂4 (eksperimen) = 0,05 𝑚𝑜𝑙 𝐵𝑎𝐶𝑙2 × × = 11,65 𝑔 𝐵𝑎𝑆𝑂4
1 𝑚𝑜𝑙 𝐵𝑎𝐶𝑙2 1 𝑚𝑜𝑙 𝐵𝑎𝑆𝑂4

3. Menghitung persen hasil (rendemen):


12 𝑔 𝐵𝑎𝑆𝑂4
% Hasil = = 103%
11,65 𝑔 𝐵𝑎𝑆𝑂4

%Hasil >100%, hal ini disebabkan karena 𝐵𝑎𝑆𝑂4 yang dihasilkan masih basah
Contoh Soal OSN:
Magnesium sebanyak 2,4 g dimasukkan ke dalam 350 mL larutan HCl 1,0 M. setelah reaksi
selesai, 𝑀𝑔𝐶𝑙2 yang terbentuk sebanyak 4,75 g. Persen hasil 𝑀𝑔𝐶𝑙2 adalah?
A. 25
B. 50
C. 75
D. 90
E. 100

Coba Anda selesaikan soal tersebut


Latihan Soal:
1. Asam malonat digunakan dalam pembuatan barbiturat (pil tidur). Komposisi asam tersebut adalah
34,6% C, 3,9% H, dan 61,5% O. Bagaimana rumus empiris asam malonat?

2. Barium dan nitrogen dapat membentuk dua senyawa biner yang masing-masing mengandung
90,745% dan 93,634% barium. Tentukan rumus empiris untuk kedua senyawa ini

3. Sampel "suboksida" cesium memberikan 1,6907% massanya sebagai gas oksigen ketika
dipanaskan dengan lembut, dan akan meninggalkan cesium murni. Tentukan rumus empiris
senyawa biner tersebut

4. Seng fosfat digunakan sebagai semen gigi. 50,00-mg sampel dipecah menjadi unsur-unsur
penyusunnya dan memberikan 16,58 mg oksigen, 8,02 mg fosfor, dan 25,40 mg seng. Tentukan
rumus empiris seng fosfat.

5. Urutkanlah senyawa di bawah ini berdasarkan peningkatan persen massa fluorin: HF, C6HF5, BrF,
UF6
Latihan Soal:
6. Parathormon manusia memiliki molekul yang mengesankan. Rumus molekulnya yaitu
C691H898N125O164S11. Hitung persentase massa dari semua unsur dalam senyawa ini.

7. Etilene glikol digunakan sebagai antibeku mobil dan dalam pembuatan serat poliester. Nama glikol
berasal dari rasa manis dari senyawa beracun ini. Pembakaran 6,38 mg etilene glikol menghasilkan
9,06 mg CO2 dan 5,58 mg H2O. Senyawa tersebut hanya mengandung C, H, dan O. Berapa persentase
massa unsur-unsur dalam etilen glikol?

8. Sampel 1,000 g senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen bereaksi dengan oksigen pada suhu tinggi
menghasilkan 0,692 g H2O dan 3,381 g CO2.

(a) Hitung massa C dan H dalam sampel.

(b) Apakah senyawa tersebut mengandung unsur lain?

(c) Berapa persentase massa C dan H dalam senyawa?

(d) Bagaimana rumus empiris senyawa tersebut?


Latihan Soal:
9. Kimiawan Inggris Joseph Priestley mensintesis oksigen pada tahun 1774 dengan memanaskan
merkuri(II) oksida, HgO. Pada reaksi ini juga akan menghasilkan logam merkuri sebagai produk. Jika
6,47 g oksigen terkumpul, berapa gram logam merkuri yang dihasilkan?

10. Sphalerite adalah mineral seng sulfida (ZnS) dan sumber komersial penting dari logam seng.
Langkah pertama dalam pemrosesan bijih terdiri dari memanaskan sulfida dengan oksigen untuk
menghasilkan seng oksida, ZnO, dan sulfur dioksida, 𝑆𝑂2 . Berapa kilogram gas oksigen yang
bergabung dengan 5,00× 103 g seng sulfida dalam reaksi ini?

11. Asam 3’-Methylphthalanilic digunakan secara komersial sebagai “fruit set" untuk mencegah
jatuhnya apel, pir, ceri, dan buah persik secara prematur dari pohon. Senyawa ini mengandung karbon
70,58%, hidrogen 5,13%, nitrogen 5,49%, dan oksigen 18,80%. Jika dimakan, fruit set akan bereaksi
dengan air di dalam tubuh untuk menghasilkan produk yang tidak berbahaya, yang hanya mengandung
karbon, hidrogen, dan oksigen, dan m-toluidine NH2 C6 H4 CH3 , yang menyebabkan anemia dan
kerusakan ginjal. Hitung massa fruit set yang akan menghasilkan sebanyak 5,23 g m-toluidin.
12. Sebuah pabrik kimia menggunakan energi listrik untuk menguraikan larutan NaCl berair untuk menghasilkan
𝐶𝑙2 , 𝐻2 dan NaOH.
NaCl aq + H2 O l → NaOH aq + H2 g + Cl2 (g) (belum setara)
Jika pabrik menghasilkan 1,5 × 106 kg (1500 metrik ton) 𝐶𝑙2 setiap hari, perkirakan jumlah 𝐻2 dan NaOH yang
dihasilkan?

13. Chloral hidrat, obat penenang, mengandung 14,52% C, 1,83% H, 64,30% Cl, dan 19,35% O. Jika massa molar
percobaan 165 g, tentukan rumus molekul chloral hydrate?

14. Jika 3,00 g logam titanium direaksikan dengan 6,00 g gas klor, Cl2, untuk membentuk 7,7 g titanium(IV) klorida
dalam reaksi kombinasi, berapa persen hasil produk?

15. Desis yang dihasilkan ketika tablet Alka-Seltzer dilarutkan dalam air disebabkan oleh reaksi antara natrium
bikarbonat (𝑁𝑎𝐻𝐶𝑂3 ) dan asam sitrat 𝐻3 𝐶6 𝐻5 𝑂7 :

Dalam percobaan tertentu 1,00 g natrium bikarbonat dan 1,00 g asam sitrat dibiarkan bereaksi.
(a) Manakah reaktan pembatasnya?
(b) Berapa gram karbon dioksida yang terbentuk?
(c) Berapa gram reaktan berlebih yang tersisa setelah reaktan pembatas habis?
Latihan Soal:
16. Ketika Benzena (𝐶6 𝐻6 ) dan gas klorin (𝐵𝑟2 ) bereaksi akan membentuk bromobenzena (𝐶6 𝐻5 𝐵𝑟):

(a) Ketika 30,0 g benzena direaksikan dengan 65,0 g brom, berapa hasil teoritis bromobenzena?
(b) Jika Yield aktual bromobenzene adalah 42,3 g, berapa persen yieldnya?

17. Lemak yang disimpan di punuk unta merupakan sumber energi dan air. Hitung massa 𝐻2 𝑂 yang
dihasilkan oleh metabolisme 1,0 kg lemak, asumsikan lemak seluruhnya terdiri dari tristearin
(𝐶57 𝐻110 𝑂6 ), lemak khas hewani, dan asumsikan bahwa selama metabolisme, tristearin bereaksi
dengan 𝑂2 untuk membentuk hanya 𝐶𝑂2 dan 𝐻2 𝑂.

Anda mungkin juga menyukai