DI PEMATANG SIANTAR
OLEH:
2022
SEJARAH PROSES MASUKNYA ISLAM
DI PEMATANG SIANTAR
Yuliapangaribuan02@gmail.com
Abstrak
Kota pematang Siantar merupakan salah satu kota di Sumatera Utara.
Kota ini menghubungkan jalan darat ke kabupaten-kabupaten lainnya,
seperti Toba, Samosir, Tapanuli Utara, dan Tapanuli Selatan. Kota ini
juga sebagai transit menuju kota Pariwisata Parapat sehingga setiap
orang tertarik dengan Danau Toba. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kondisi Siantar sebelum dan sesudah masuknya Islam di
Siantar. Hal ini dapat dilihat dari peninggalan Islam di Siantar. Dalam
hal ini, penulis menulis tentang Proses Masuknya Islam di Pematang
Siantar. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan maka peneliti
memilih metode Library Research Methode (metode penelitian
kepustakaan) dan Field Research Methode (metode penelitian
lapangan) dengan menggunakan pendekatan deskriptif histories dan
teknik yang digunakan adalah studi pustaka. Hasil yang diperoleh dari
penelitian ini adalah kondisi Siantar masa kini yang sudah mengalami
banyak perubahan setelah masuknya Islam, baik dari segi sosial
masyarakat, pemerintah, dan juga kebudayaan. Hal yang sangat
mempengaruhi dari itu semua selain letak kota yang strategis yang baik,
tetapi juga pengaruh dari pemerintahan, karena peran dari Raja Sang
1
Naualuh Damanik yang berperan dalam pengembangan Islam di
Siantar.
Abstract
Pematang Siantar is one of the cities in North Sumatra. The city
connects by road to other regencies, such as Toba, Samosir, North
Tapanuli, and South Tapanuli. This city is also a transit to the city of
Parapat Tourism so that everyone is interested in Lake Toba. This study
aims to determine the condition of Siantar before and after the entry of
Islam in Siantar. This can be seen from the Islamic heritage in Siantar.
In this case, the author writes about the process of the entry of Islam in
Pematang Siantar. To obtain the required data, the researcher chose the
Library Research Method (library research method) and the Field
Research Method (field research method) using a historical descriptive
approach and the technique used was library research. The results
obtained from this study are the present condition of Siantar which has
undergone many changes after the entry of Islam, both in terms of social
society, government, and culture. The thing that really affects all of this
is besides the good strategic location of the city, but also the influence
of the government, because of the role of King Sang Naualuh Damanik
who played a role in the development of Islam in Siantar.
2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terkait kehidupan manusia, apabila dilihat dari segi terminologi
fakta sosialnya, menyatakan bahwa agama adalah sebuah fakta historis
dan budaya yang ada pada suatu keyakinan yang mutlak yang tak
terbantahkan. agama hadir didalam setiap diri dari manusia selama
perkembangannya di muka bumi, serta totalitas dari pada kehidupan
dari setiap diri manusia berdasarkan keyakinan pada agamanya. Hal ini
didasarkan bahwa agama menjadi sebuah sistem nilai yang universal
yang ada dalam setiap diri manusia (Lestari, 2019).
3
“Sejarah Masuk dan Perkembangan Islam di Pematang Siantar”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan diatas,
maka yang menjadi identifikasi masalah adalah sebagai berikut:
1. Sejarah masuknya Islam di Pematang Siantar
2. Perkembangan Islam di Pematang Siantar
3. Peninggalan-peninggalan Islam di PematangSiantar
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah metode penelitian kepustakaan.
Penelitian ini membahas tentang teori-teori yang dikaji secara ulang.
Objek penelitian ini adalah mengkaji tentang perjalanan Islam dan
penyebaran Islam di Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan telaah dokumen sebagai strategi untuk mengumpulkan
informasi. Sumber informasi peneliti lakukan melalui studi atas
literatur kepustakaan. Teknis analisis data dilakukan melalui reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Proses analisis data ini
dilakukan berdasarkan informasi yang telah didapat melalui studi
kepustakaan.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi diatas maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana sejarah masuknya Islam di Pematang Siantar?
2. Bagaimana Perkembangan Islam di Pematang Siantar?
3. Apa saja peninggalan-peninggalan Islam di Pematang Siantar?
4
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan masalah
yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah masuknya Islam di
Pematang Siantar.
2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan Islam di
Pematang Siantar.
3. Untuk mengetahui apa saja peninggalan-peninggalan Isalm
di Pematang Siantar.
F. Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat penelitian adalah sebagai berikut:
1. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat menambah wawasan
bagi peneliti dan pembaca mengenai sejarah masuk dan
perkembangan Islam di Pematang Siantar.
2. Memberikan informasi bagi pembaca secara teori tentang
kehidupan masyarakat Pematang Siantar baik sebelum
masuknya Islam dan setelah masuknya Islam di Pematang
Siantar
3. Hasil penelitian dapat dimanfaatkan untuk referensi bahan
perbandingan terhadap hasil penelitian yang ada maupun
sebagai bahan rujukan bagi peneliti lain sebagai rujukan yang
akan mengangkat permasalahan yang sama.
4. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi Mahasiswa
Universitas Negeri Medan, khususnya bagi Mahasiswa
Jurusan Pendidikan Sejarah agar dapat mengetahui
bagaimana proses masuk dan perkembangan Islam di
Pematang Siantar.
5
G. Pembahasan
Islam diperkirakan datang ke wilayah Indonesia abad ke-7 M dan
berkembang secara lebih masif pada abad ke-13 M. Terkait kedatangan dan
perkembangannya di Indonesia, proses Islamisasi berjalan dengan damai,
walaupun terdapat penggunaan kekuatan oleh para penguasa muslim di
Indonesia saat itu. Namun, mereka bias menerima Islam tanpa harus
meninggalkan kepercayaan dan praktek keagamaan yang telah ada
sebelumnya (Jannah, 2018). Proses Islamisasi di Nusantara dapat dipahami
dari berbagai pendapat yang secara sejarah dapat dijelaskan dalam beberapa
teori di bawah ini.
6
didukung oleh beberapa ahli berpendapat bahwa Islam masuk ke
Indonesia diperkirakan sekitar abad ke-7 M dan pembawanya berasal
dari Arab. Hal ini dibuktikan dengan adanya perkampungan para
pedagang Arab yang sudah menjalankan syariat Islam. Dan berada
dibawah pihak muslim di pesisir Sumatera bagian Barat pada thaun 674
M. Para pedagang Arab datang ke Indonesia kebanyakan dari jalan laut
dari India dan Asia Tenggara Mengikuti angin musim, dan menetap di
sepanjang jalur perlintasan dagang di Asia Tenggara.
7
Islam telah mewarnai seluruh aspek kehidupan masyarakat baik
secara ideiologi, politik, sosial, budaya dan ekonomi. Pengaruh Islam
secara sosial budaya yang begitu kuat membawa perubahan yang sangat
signifikan pada kebudayaan dan penghidup masyarakat. Adaapun
contohnya adalah masyarakat sudah memulai meninggalkan tradisi
anisme dan dinamisme sehingga lebih mempercayai kepada Tuha Yang
Maha Esa.
8
laut dari kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha. Hal ini
dilakukan sebagai pembalasan atas serangan tentara Islam pada
kerajaan Hindu di Sind. Oleh karena itu, mereka melalui Sumatera
Utara dengan pesisir barat Sumatera kemudian masuk selat Sunda
melalui Singapura menuju Kantun, Cina.
9
H. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat di ambil dari hasil penelitian yang telah
dijelaskan diatas adalah sebagai berikut:
1. Islam diperkirakan masuk ke Siantar dibawa oleh pedagang
yang berasal dari kerajaan Melayu, yang melakukan aktifitas
perdagangan sampai ke daerah Pematang Siantar, dahulunya
merupakan pusat atau ibukota dari kerajaan Siantar.
2. Sebelum menjadi kota Pematang Siantar, dahulunya Siantar
termasuk dalam distrik Simalungun. Setelah pecahnya
revolusi sosial yang menyebabkan seluruh kerajaan di
Sumatera, barulah Siantar berubah menjadi kota Madya
3. Orang Siantar yang pertama kali masuk Islam di Siantar
adalah Tuan Swam Damanik, merupakan Raja Siantar dan
lebih di kenal dengan nama Sang Naualuh Damanik.
4. Sang Naualuh Damanik merupakan orang yang berpengaruh
dalam penyebaran agama Islam di Siantar. Begitu pedulinya
beliau dengan agama Islam. Beliau mewakafkan tanahnya
untuk kemudian di bangun mesjid
5. Ketika proses pengembangan agama Islam, Sang Naualuh
mendapat gangguan dari pihak Belanda, yang pada saat itu
mencoba mempengaruhi Raja dan Rakyat Siantar untuk
masuk agama Kristen.
6. Adapun peninggalan Islam yang masih dapat dilihat di kota
Pematang Siantar adalah, makam Syeh Abdul Djabar yang
terletak di kompleks pemakaman di Jalan Pane, Mesjid Raya
Pematang Siantar dan juga Jerat atau tugu yang menyerupai
nisan dari raja Siantar.
10
DAFTAR PUSTAKA
11