Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TINGKAT PENGANGGURAN TINGGI MEMPENGARUHI

KESEJAHTERAAN RAKYAT

Disusun oleh kelompok 3 :

NAMA : NIM :

 MUTMAINNA 2104411443
 HALIA DARWIS 2104411442
 AMALIAHNUR 2104411433
 AFDAL RAZIDIK 2104411412
 FIKRI NURUN NAJIB 2104411672
 LUSIANA 2104411431
 I MADE SUDARMA YASA 2104411445
 NOVITA HUSIM 2104411438
 RASTIA RASID 2104411411
 HANDA BELO 2104411414
 NURUL ALNIA 2104411790
 YEHEZKIEL PABENDAN 2104411709

FAKULITAS TEKNIK KOMPUTER


PRODI INFORMATIKA
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala


limpahan Rahmat, dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana. Harapan penulis semoga makalah ini
membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca.

Karya ilmiah ini, penulis akui masih banyak kekurangan karena


pengalaman yang penulis miliki sangat kurang. Oleh kerena itu
penulis harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaannya

Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis mengucapkan banyak


terima kasih yang sebesar- besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam penyusunan makalah ini yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu semoga Allah SWT memberikan balasan
yang setimpal kepada mereka amin yaa rabbal alamin.

Palopo 28 April 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................. 1
I.1 Latar Belakang......................................................................... 1

I.2 Rumusan Masalah.................................................................... 2

I.3 Tujuan Penulisan...................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN............................................................... 4

II.1 Pengangguran ................................................................................. 4

II.2 Hubungan Jumlah Peduduk, Tenaga Kerja, Angkatan Kerja , dan

Kesempatan Kerja................................................................... 5

II.3 Anatomi Pengangguran................................................................... 6

II.4 Jenis-Jenis Pengangguran................................................................ 7

BAB III PENUTUP....................................................................... 8

III.1 Kesimpulan ................................................................................... 8

III.2 Saran............................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 10
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu masalah pokok yang dihadapi bangsa dan negara


Indonesia adalah masalah pengangguran. Pengangguran yang tinggi
berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap kemiskinan,
kriminalitas dan masalah-masalah sosial politik yang juga semakin
meningkat. Dengan jumlah angkatan kerja yang cukup besar, arus
migrasi yang terus mengalir, serta dampak krisis ekonomi yang
berkepanjangan sampai saat ini, membuat permasalahan tenaga kerja
menjadi sangat besar dan kompleks. Pengangguran terjadi
disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang
tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga kompetensi
pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja.Selain itu juga kurang
efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja. Fenomena
pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya pemutusan
hubungan kerja, yang disebabkan antara lain; perusahaan yang
menutup/mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau
keamanan yang kurang kondusif; peraturan yang menghambat
inventasi; hambatan dalam proses ekspor impor, dan lain-lain.
1.2 Rumusan Masalah

a) Apa yang dimaksud dengan pengangguran ?

b) Apa macam-macam dari pengangguran ?

c) Apa penyebab dari pengangguran ?

d) Bagaimana tingkat pengangguran di Indonesia ?

e) Apa dampak pengangguran terhadap ekonomi masyarakat ?

f) Apa upaya dalam menanggulangi pengangguran yang ada di Indonesia ?

1.3 Tujuan Penulisan

a) Untuk mengetahui arti dari pengangguran

b) Untuk mengetahui macam-macam dari pengangguran

c) Untuk mengetahui penyebab dari pengangguran

d) Untuk mengetahui tingkat pengangguran di Indonesia

e) Untuk mengetahui dampak pengangguran terhadap ekonomi masyarakat

f) Untuk mengetahui upaya pemerintah dalam mengatasi pengangguran


BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengangguran


Menurut Sukirno (2004: 28) pengangguran adalah jumlah tenaga kerja
dalam perekonomian yang secara aktif mencari pekerjaan tetapi
belummemperolehnya.
Sedangkan menurut Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS)
menyakan bahwa: setengah pengangguran terpaksa adalah orang yang
bekerjakurang dari 35 jam per minggu yang masih mencari pekerjaan atau yang
masih bersedia menerima pekerjaan lain.
Pengangguran atau tuna karya istilah untuk orang yang tidak bekerja
samasekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,
atau seseorang yang sedang berusaha mendapat kan pekerjaan yang layak.
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angktatan kerja atau para
pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yangmampu
menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian
karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat
akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-
masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan
jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam perse
n.Ketiadaan pendapatan menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan
kesejahteraan. Tingkat  pengangguran  yang  terlalu  tinggi  juga  dapat
menyebabkan kekacauan politikkeamanan dan sosial sehingga mengganggu pertu
mbuhan dan pembangunan ekonomi. Di negara-negara  berkembang  seperti
Indonesia, dikenal istilah“pengangguran terselubung” di mana pekerjaan yang
semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh
lebih banyak orang.
2.2 Macam-Macam Pengangguran
2.2.1 Berdasarkan Jam Kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3
macam:
a) Pengangguran Terselubung (Disguissed Unemployment) adalah tenaga kerja
yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
b) Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak
bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, pekerjaan,
biasanya biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga
kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
c) Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang
sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup
banyak  banyak karena memang belum mendapat mendapat pekerjaan
pekerjaan padahal padahal telah berusaha berusaha secara maksimal.

2.2.2 Berdasarkan penyebab terjadinya,  pengangguran dikelompokkan


menjadi 7 macam:
a) Pengangguran friksional (frictional unemployment) Pengangguran friksional
adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala
waktu Contohnya : Perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanianke sektor
industri, untuk sementara menganggur. Berhenti dari pekerjaan yanglama,
mencari pekerjaan yang baru yang lebih baik .
b) Pengangguran konjungtural (cycle unemployment) Pengangguran konjungtor
aladalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-
turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi. Contohnya: Di suatu 
perusahaan ketika sedang maju butuh tenaga kerja baru untuk perluasan
usahaebaliknya ketika usahanya merugi terus maka akan terjadi PHK
(PemutusanHubungan Kerja) atau pemecatan.
c) Pengangguran struktural (structural unemployment) Pengangguran struktural
adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan
corak ekonomi dalam jangka panjang. Contohnya: Suatu daerah yang
tadinya agraris (pertanian) menjadi daerah industri, maka tenaga bidang
pertanian akan menganggur.
d) Pengangguran musiman (seasonal Unemployment) Pengangguran musiman
adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka
pendek  yang  menyebabkan  seseorang  harus  nganggur . Contohnya:  pada
musim panen, para petani bekerja dengan giat, sementara sebelumnya banyak
menganggur.
e) Pengangguran teknologi Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang
terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi
tenagamesin-mesin. Contoh, sebelum ada penggilingan padi, orang yang
berprofesisebagai penumbuk padi bekerja, setelah ada mesin penggilingan padi
makamereka tidak bekerja lagi.
f) Pengangguran Politis Pengangguran ini terjadi karena adanya peraturan 
pemerintah yang secara langsungatau tidak, mengakibatkan pengangguran.Mis
alnya penutupan Bank-bank bermasalahsehingga menimbulkan PHK.
g) Pengangguran Deflatoir Pengangguran deflatoir ini disebabkan tidak cukup
tersedianya lapangan pekerjaan dalam perekonomian secara keseluruhan,
ataukarena jumlah tenaga kerja melebihi kesempatan kerja, maka timbullah 
pengangguran.

2.3 Penyebab Pengangguran


Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak
sebanding dengan  jumlah  lapangan  pekerjaan  yang  mampu  menyerapnya.
Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam karena dengan adanya
pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakatakan berkurang sehingga
dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah
pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran
konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan
kesejahteraan.Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek
psikologis yang buruk terhadap terhadap penganggur dan keluarganya. Dan
keluarganya. Tingkat  pengangguran yang terlalu terlalu tinggi juga dapat
menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.Akibat jangka panjang adalah
menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.
2.4 Tingkat Pengangguran Di Indonesia
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran
di Indonesia pada Agustus 2021 adalah sebesar 9,10 juta penduduk. Jumlah itu
menurun dibanding jumlah pengangguran setahun sebelumnya yang mencapai
9,77 juta orang.
Akibat lonjakan kasus varian Omicron membuat pemerintah menaikkan
level PPKM sehingga putaran ekonomi cukup terbatas karena hambatan mobilitas
fisik. Pada akhirnya dibeberapa sektor mengalami penurunan omset atau
pendapatan seperti di sektor ritel ataupun pariwisata yang berdampak kepada
angka pengangguran di Indonesia.
Dengan demikian, maka tingkat pengangguran terbuka (TPT) Indonesia
pada Agustus 2021 adalah sebesar 6,49 persen.Pengangguran
Indonesia berpotensi berada di level 6,24% pada 2022. Hal itu terjadi jika
pemerintah melakukan Pemberlakuan Perbatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)
level IV.

2.5 Cara-cara Mengatasi Pengangguran


Untuk itu perlu diupayakan cara mengatasi pengangguran, antara lain sebagai
berikut:
a) Meningkatkan mutu pendidikan
b) Meningkatkan latihan kerja untuk memenuhi kebutuhan keterampilan sesuai
tuntutan industri modern,.
c) Meningkatkan dan mendorong kewiraswastaan
d) Mendorong terbukanya kesempatan usaha-usaha informal
e) Meningkatkan pembangunan dengan sistem padat karya,
f) Membuka kesempatan kerja ke luar negeri

2.6 Dampak Pengangguran Terhadap Ekonomi Masyarakat


Tingginya tingkat pengangguran dalam sebuah perekonomian akan
mengakibatkan kelesuan ekonomi dan merosotnya tingkat kesejahteraan
masyarakat sebagai akibat penurunan pendapatan masyarakat. Dampak
pengangguran terhadap ekonomi masyarakat meliputi hal-hal berikut:
a) Pendapatan Per Kapita Orang yang menganggur berarti tidak memiliki
penghasilan sehingga hidupnya akan membebani orang lain yang bekerja.
Dampaknya adalah terjadinya penurunan pendapatan per-kapita. Dengan kata
lain, bila tingkat pengangguran tinggi maka pendapatan per kapita akan
menurun dan sebaliknya bila tingkat pengangguran rendah pendapatan per
kapita akan meningkat, dengan catatan pendapatan mereka yang masih bekerja
yang masih bekerja tetap.  
b) Pendapatan Negara Orang yang bekerja mendapatkan mendapatkan balas jasa
berupa upah/gaji, Upah/gaji tersebut sebelum sampai di tangan penerima
dipotong  pajak penghasilan terlebih dahulu. Pajak ini merupakan merupakan
salah satu sumber  pendapatan negara sehingga bila tidak banyak orang yang
bekerja maka  pendapatan negara dari pemasukan pajak penghasilan cenderung
berkurang.
c) Beban Psikologis Semakin lama seseorang menganggur semakin besar beban
psikologis yang ditanggungnya. Orang yang memiliki pekerjaan berarti ia
memiliki status sosial di tengah-tengah masyarakat. Seseorang yang tidak
memiliki pekerjaan dalam jangka waktu lama akan merasa rendah diri (minder)
karena statusnya yang tidak jelas.
d) Munculnya Biaya Sosial Tingginya tingkat pengangguran akan
menimbulkan pengeluaran berupa  biaya-biaya  sosial  seperti  biaya 
pengadaan  penyuluhan, biaya pelatihan,  dan biaya  keamanan  sebagai
akibat kecenderungan meningkatnya tindak kriminalitas.

2.7 Upaya dalam Menanggulangi Pengangguran

Kondisi Indonesia masalah pengangguran harus dapat diatasi dengan


berbagai  berbagai upaya. Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan sesuai dengan UUD 45 pasal 27
ayat 2. Sebagai solusi pengangguran berbagai strategi dan kebijakan dapat
ditempuh, untuk itu diperlukan kebijakan yaitu :
a) Segera melakukan pembenahan, pembangunan dan pengembangan kawasan-
kawasan, khususnya daerah yang tertinggal dan terpencil sebagai prioritas
dengan membangun fasilitas transportasi dan komunikasi. Ini akan
membuka lapangan kerja bagi para penganggur di berbagai jenis maupun
tingkatan. Harapan akan berkembangnya potensi wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) baik potensi sumber daya alam, sumber daya
manusia.
b) Segera membangun lembaga sosial yang dapat menjamin kehidupan
penganggur. Seperti PT  penganggur. Seperti PT Jaminan Sosial Jaminan
Sosial Tenaga Kerja ( Tenaga Kerja PT Jamsostek) Dengan membangun
lembaga itu, setiap penganggur di Indonesia akan terdata dengan  baik dan
mendapat perhatian khusus. Secara teknis dan rinci.
c) Segera menyederhanakan perizinan dan peningkatan keamanan karena terlalu
banyak jenis perizinan yang menghambat investasi baik Penanamaan Modal
Asing maupun Penanaman Modal Dalam Negeri. Hal itu perlu segera dibahas
dan disederhanakan sehingga merangsang pertumbuhan iklim investasi yang
kondusif untuk menciptakan lapangan kerja.
d) Dengan memperlambat laju pertumbuhan penduduk (meminimalisirkan
menikah pada usia dini) yang diharapkan dapat menekan laju pertumbuhan sisi
angkatan kerja baru atau melancarkan sistem transmigrasi dengan
mengalokasikan penduduk padat ke daerah yang jarang penduduk dengan
difasilitasi sektor pertanian, perkebunan atau peternakan oleh pemerintah

diupayakan tenaga-tenaga terampil.


e) Segera harus disempurnakan kurikulum dan sistem pendidikan nasional
(Sisdiknas). Sistem pendidikan dan kurikulum sangat menentukan kualitas
pendidikan yang berorientasi kompetensi.Karena kompetensi.Karena sebagian
sebagian besar para  penganggur adalah para lulusan perguruan yang tinggi
yang tidak siap menghadapi
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak
bekerja sama sekali, sedang mencari i kerja, bekerja kurang dari dua hari selama
seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang
ekerjaan yang layak. Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena
jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari tersedia jumlah pencari kerja.
Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja.Selain itu juga
kurang efektifnya informasi  pasar kerja bagi para pencari pencari kerja. Setiap
penganggur diupayakan diupayakan memiliki  pekerjaan yang banyak bagi
kemanusiaan artinya produktif dan remuneratif sesuai Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945
dengan partisipasi semua masyarakat Indonesia. Lebih tegas lagi jadikan
penanggulangan pengangguran menjadi komitmen nasional. Ketidakmerataan
pendapatan karyawan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas  politik  politik juga
sangat berpengaruh terhadap ketenagakerjaan di Indonesia..Semua  permasalahan
hal diatas tampaknya sudah dipahami oleh pembuat kebijakan (Decision Maker).
Namun hal yang tampaknya kurang dipahami adalah bahwa masalah
ketenagakerjaan atau pengangguran bersifat multidimensi, sehingga juga
memerlukan cara pemecahan yang multidimensi pula.

3.2 Solusi

Untuk mengurangi tingkat pengangguran, maka harus ada peran


pemerintah. Pemerintah harus bisa mengeluarkan kebijakan yang bisa terciptanya
lapangan pekerjaan, serta menjalankan kebijakan yang konsisten tersebut dengan
sungguh-sungguh sampai terlihat hasil yang maksimal. Pemerintah memberikan
penyuluhan, pembinaan dan pelatihan kerja kepada masyarakat untuk bisa
menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya
masing-masing untuk mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan
kemampuan, produktifitas dan kesejahteraan. Selain dari pemerintah, masyarakat
juga harus ikut berpartisipasi dalam upaya pengurangan jumlah pengangguran
yang terjadi di Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
 https://id.scribd.com/document/246070225/makalah-pengangguran
 https://id.scribd.com/doc/15891512/Makalah-Masalah-Pengangguran-
Ekonomi
 http://id.wikipedia.co.id, 2021
 http://www.suarapembaruan.com, 2021
 http://72.14.235.132/search?
q=cache:Cd1seoMYF7kJ:murti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/
10303/PENGANGGURAN%2BDAN%2BKEMISKINANok.doc+peng
angguran&cd=6&hl=id&ct=clnk&gl=id

Anda mungkin juga menyukai