Disusun oleh:
Isna Aulia Safitri 6411416006
Nadila Mutiah 6411416014
Elvin Gilian Tini Manik 6411416029
Nur Isma Mardlotillah 6411416035
Muhammad Asholin Mushopa 6411416041
Indra Maharani 6411416143
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
DAFTAR TABEL........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................3
1.4 Manfaat...........................................................................................................3
iii
2.3.1 Alat dan Bahan........................................................................................8
3.1 Penilaian........................................................................................................12
4.1 Hasil..............................................................................................................16
4.2 Pembahasan...................................................................................................21
5.1 Kesimpulan...................................................................................................23
5.2 Rekomendasi.................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................24
LAMPIRAN...............................................................................................................25
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Wawancara dengan Koordinator Butik Sekar Ayu............................17
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Butik Sekar Ayu........................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Psikologi Industri dan Organisasi, telah dikemukakan bahwa organisasi
(industri) dapat kita pandang sebagai suatu sistem yang terbuka, yaitu “ suatu
kesatuan keseluruhan yang terorganisasi, yang terdiri dari dua atau lebih bagian,
komponen atau subsistem, yang saling tergantung, yang dipisahkan dari suprasistem
sebagai lingkungannya oleh batas-batas yang dapat ditemukenali” (Kast dan
Rosenzweig, 1974).
1
2
yang pada umumnya memiliki tingkat heteroginitas tinggi, sangat potensial terhadap
munculnya konflik baik konflik individu maupun konflik organisasi.
1.1.1 Apakah proses penyesuaian tenaga kerja dalam struktur organisasi kerja
di butik Sekar Ayu sudah berjalan dengan baik?
1.1.2 Bagaimana rekomendasi yang tepat dalam mengatasi masalah terkait
penyesuaian tenaga kerja dalam struktur organisasi kerja di butik Sekar
Ayu?
3
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui proses penyesuaian tenaga kerja dalam struktur organisasi
kerja di butik Sekar Ayu.
2. Untuk mengetahui rekomendasi yang tepat dalam mengatasi masalah terkait
penyesuaian tenaga kerja dalam struktur organisasi kerja di butik Sekar Ayu.
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Mahasiswa
1. Dapat menerima informasi dan pengalaman dari realita ilmu yang
didapat di bangku kuliah dengan keadaan sebenarnya di lapangan.
2. Menambah wawasan selaku generasi yang dididik untuk siap terjun
langsung di masyarakat khususnya di lingkungan kerja.
3. Menjalin komunikasi dan silaturahmi agar dapat bertukar pikiran dan
saling berdiskusi untuk pembelajaran.
1.4.2 Bagi Instansi Tempat Observasi Lapangan
Merupakan sarana penghubung antara instansi dengan lembaga
pendidikan tinggi.
BAB II
GAMBARAN UMUM TEMPAT KERJA
2.1 Gambaran Umum
2.1.1 Pengertian Butik
Menurut KBBI, Butik adalah tempat penjualan pakaian eksklusif yang
menjual pakaian modern, yang sesuai dengan mode mutakhir, dengan segala
kelengkapannya (terutama untuk wanita). Menurut Charlene Davis bahwa
butik adalah toko khusus yang menawarkan barang dagangan kecil yang
tidak biasa dan khas yang biasanya tidak akan ditemukan dalam pakaian
tradisional atau departemen store. Selain pakaian yang unik, aksesoris,dan
hadiah, pengunjung juga terpesona oleh layanan pelanggan berkualitas dan
harga yang wajar toko-toko kecil yang indah menawarkan”
4
5
1. Busana mutlak
Yaitu busana yang tergolong busana pokok seperti baju, rok,
kebaya, blus, bebe dan lain-lain, termasuk pakaian dalam seperti
singlet, bra, celana dalam dan lain sebagainya
2. Milineris
Yaitu pelengkap busana yang sifatnya melengkapi busana mutlak,
serta mempunyai nilai guna disamping juga untuk keindahan
seperti sepatu, tas, topi, kaus kaki, kaca mata, selendang, scraf,
shawl, jam tangan dan lain-lain.
3. Aksesoris
Yaitu pelengkap busana yang sifatnya hanya untuk menambah
keindahan sipemakai seperti cincin, kalung, leontin, bross dan lain
sebagainya.
Sekar Ayu sebenarnya ada sejak tahun 2001. Namun sekar ayu
mengalami mati suri. Pada tahun 2016 Sekar Ayu kembali dibuka namun
bukan merupakan unit produksi tetapi hanya berupa sebuah toko yang
menjual peralatan menjahit. Namun, pada tahun 2017 Butik Sekar Ayu
dirintis dengan memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki, termasuk
berinovasi, salah satunya menciptakan pewarna batik alami dari gulma.
Pada tanggal 27 April 2018, Butik Busana Sekar Ayu yang bertempat
di Gedung Kewirausahaan (KWU) UNNES lantai 1 ini diresmikan oleh
Dekan Fakultas Teknik UNNES yaitu Dr Nur Qudus MT dan dihadiri oleh
7
Tim Pengembang Bisnis UNNES serta jajaran pimpinan dan dosen Fakultas
Teknik.
2.3.1.4 Bahan
Terdiri dari kain dan berbagai jenis/warna Benang
2. Pengukuran
Untuk pesanan baju dalam jumlah sedikir (personal), biasanya dilakukan
pengukuran terlebih dahulu, tetapi jika dalam jumlah yang cukup banyak
maka bisa menggunakan ukuran standar SNI
3. Membuat Pola
Setelah proses pengukuran, maka tahap selanjutnya adalah tahap
pembuatan pola dengan terelebih dahulu membuat pola dasar dan pola
pengembangan
4. Pemotongan
Untuk pembuatan baju dalam jumlah yang banyak, maka dilakukan
pemotongan kain menggunakan alat/,mesin pemotong. Tetapi jika
jumlahnya sedikit maka dapat dipotong menggunakan gunting kain biasa
5. Proses penjahitan
Untuk pembuatan baju dalam jumlah yang banyak, maka hal pertama yang
dilakukan adalah menjahit 1 baju terlebih dahulu untuk
mengetahui/mengetes kerapian jahitan dan kerapian pemasangan lengan
dan kancing
kemampuan dan hasil pekerjaan mereka. Selain itu, pekerja juga difasilitasi
makan siang.
No Pernyataan Keterangan
B CB B SB
1. Pembuatan produk menunggu pesanan √
dari konsumen
2. Struktur Organisasi yang terbentuk di √
bawah pimpinan
3. Adanya koordinator yang mengawasi √
dan membantu mahasiswa
4. Adanya anggota dalam struktur √
organisasi yang tidak aktif
5. Adanya pergantian anggota pada √
struktur organisasi setiap 1 tahun sekali
6. Memiliki 2 karyawan tetap dari SMK √
yang ahli dalam bidang tersebut
7. Struktur organisasi diatur oleh ketua √
Jurusan PKK
8. Butik Sekar Ayu milik Jurusan PKK √
9. Pengembangan struktur Organisasi yang √
sederhana
10. Dosen ikut terlibat dalam membantu √
11. Terjadi perubahan Struktur Organisasi √
pada saat Re-Generasi
12
13
Keterangan :
B : Buruk
CB : Cukup Baik
B : Baik
SB : Sangat Baik
1. Instrumen
15
16
untuk melakukan pemasaran produk serta penerimaan pesanan. Struktur
organisai yang terbentuk belum sepenuhnya dapat berjalan dengan baik dan
tidak bekerja sesuai dengan bidangnya masing-masing.
17
18
Bahkan di Butik Sekar Ayu sendiri, masih belum ada tenaga yang ahli
dibidang manajemen keuangan. Pada tanggal 13 September 2018 lalu, pihak
pengelola yakni Bu ema baru menghubungi salah satu dosen yang ada di
fakultas ekonomi untuk meminta bantuan untuk memperbaiki sistem
menajemen yang ada di Butik Sekar Ayu. Karena ketidaksesuaian dengan
bidangnya dalam bekerja, pihak pengelola sering mengalami tekanan sehingga
mengakibatkan mengalami sakit kepala. Sehubungan akan ditambahnya
tenaga yang ahli di bidang menajemen dan keuangan, diharapkan struktur
organisasi kedepannya akan menjadi lebih baik dari sebelumnya.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Ema selaku koordinator unit usaha
Sekar Ayu, struktur organisasi kurang berjalan dengan baik. Penempatan tugas yang
tidak sesuai dengan keahlian membuat para pengurus Sekar Ayu kewalahan. Seperti
mengurus keuangan yang seharusnya ditangani oleh ahli manajemen atau ahli
ekonomi, tetapi harus ditangani oleh dosen-dosen jurusan PKK yang tidak memiliki
ilmu tersebut. Bahkan terkadang terdapat kekurangan dana yang harus ditutup dengan
dana pribadi pengurus. Hal ini tentu saja menjadi tekanan tersendiri bagi pengurus.
Semua pengurus yang berprofesi sebagai dosen juga menjadi penghambat jika
sedang ada banyak pesanan tetapi para pengurus sedang sibuk dengan tugas lainnya.
Sehingga mereka harus membagi waktu antara mengajar, penelitian, pengabdian,
mengurus Sekar Ayu dan tugas lainnya. Hal ini menyebabkan beban kerja yang
bertambah bagi para pengurus, seperti waktu kerja bertambah dan kurangnya waktu
istirahat serta berkurangnya waktu dengan keluarga yang tentu saja sangat
berpengaruh terhadap psikologi pengurus Sekar Ayu.
Faktor lain yang berpengaruh terhadap psikologi pengurus Sekar Ayu adalah
kesibukan masing-masing yang menghambat terjadinya koordinasi bersama yang
terkadang harus dibatalkan karena ada salah satu pengurus yang sedang ada tugas
lain. Sehingga koordinasi dengan semua pengurus harus dikomunikasikan melalui
grup di sosial media. Tentu saja cara ini kurang efektif karena tidak bisa bertatap
muka secara langsung dan kesalahan persepsi lebih sering terjadi jika pendapat
diutarakan melalui tulisan. Dengan demikian stres psikososial akan lebih sering
terjadi.
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Butik Sekar Ayu berada di bawah naungan salah jurusan PKK yang berada
di Fakuktas teknik, Universitas Negeri Semarang. Butik sekar Ayu memiliki 2
pegawai, tetapi bila ada pesanan yang masuk pengelola melibatkan mahasiswa -
mahasiswi tingkat menengah ke atas. Sebelum memberikan kepercayaan
mahasiswa diberikan pelatihan - pelatihan khusus. Produksi dari jurusan PKK
bergerak di bidang produksi yang menerima pesanan baik personal maupun
massa,di sekar ayu ini juga memproduksi handicraft seperti sandal dan kain
teknik sibori.
5.2 Rekomendasi
1. Butik Sekar Ayu sebaiknya memilih tempat yang strategis atau tempat
yang mudah calon pelanggan datang.
2. Butik sekar ayu sebaiknya diberikan spanduk atau plang nama supaya
calon pelanggan tau.
3. Batik sekar ayu sebaiknya membuka cabang di tempat yang mudah
dijangkau calon pelanggan.
4. Adanya struktur organisasi yang dikelola secara rinci dan baik
5. Struktur Organisasi yang memiliki anggota yang aktif
23
DAFTAR PUSTAKA
Kast, F.E, & J.E. Rosenzweig, 1974. Organization and Management. A System
Approach. 2nd. ed. Tokyo: McGraw-Hill Kogakusha.
Munandar, Ahsar Sunyoto. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta:
Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press)
Wijaya, Royce. 2018. Pendidikan Tata Busana Unnes Kembangkan Jiwa
Kewirausahaan. Semarang: Suara Merdeka News.
https://www.suaramerdeka.com/news/baca/123448/pendidikan-tata-
busana-unnes-kembangkan-jiwa-kewirausahaan diunduh pada tanggal 16
September 2018.
http://pkk.unnes.ac.id/dorong-pengembangan-wirausaha-jurusan-pkk-ft-unnes-
buka-galeri-busana/
http://ft.unnes.ac.id/?p=4822
http://pkk.unnes.ac.id/
https://www.suaramerdeka.com/news/baca/123448/pendidikan-tata-busana-
unnes-kembangkan-jiwa-kewi
https://jateng.antaranews.com/berita/200393/sekar-ayu-sulap-gulma-jadi-
pewarna-batik
24
LAMPIRAN
Review Jurnal
JURNAL 1
Reviewer : Isna Aulia Safitri
Tahun : 2016
25
26
Hasil : Stres kerja (57%) dan kepuasan kerja (39%) subjek berada
pada tingkat rata-rata, dan struktur Mayoritas cabang agak
tidak fleksibel (69%). Terlebih lagi, ada yang positif signifikan
korelasi antara stres kerja dan dimensi struktur organisasi
(sentralisasi, formalisasi). Hasil yang dimanifestasikan korelasi
yang signifikan antara struktur organisasi dan kepuasan kerja
(P-value = 0,05).
JURNAL 2
Reviewer : Nadila Mutiah
Tahun : 2015
JURNAL 3
Reviewer : Nur Isma Mrdlotillah
Judul : The Practice of Industrial/ Organisational Psychology in New
Zealand
Jurnal : New Zealand Journal of Psychology
Vol dan Nomor : Vol. 39, No. 3
Tahun : 2010
Penulis : Donald A.J. Cable & Michael P. O'Driscoll
Tujuan Penelitian : Sebuah survei terhadap 75 praktisi psikologi industri dan
organisasi (I / O) di Selandia Baru dilakukan untuk
menentukan praktik kerja yang sebenarnya mereka yang ada di
lapangan.
Subjek Penelitian : Hansson dan O'Driscoll (1993) mensurvei 116 manajer dari
15 organisasi
Hasil survei ini berikan informasi tidak hanya untuk saat ini
praktisi tetapi juga kepada siswa mempertimbangkan I / O
psikologi sebagai pilihan pekerjaan dan bagaimana mereka bisa
memaksimalkan peluang karir mereka melalui pilihan itu.
Praktisi saat ini mungkin juga mempertimbangkan penataan
ulang layanan yang mereka sediakan untuk menangkap
pekerjaan peluang dalam area I / O psikologi yang mungkin
dirasakan kurang terlayani atau belum dimanfaatkan. Ini survei
juga dapat berimplikasi pada pelatihan dan pengembangan
yang sedang berlangsung dari praktisi psikologi I / O. Sebagai
serta memberikan arahan ke arus praktisi yang mencari untuk
mengejar mereka sendiri pengembangan, informasi ini juga
bisa berguna untuk universitas di Selandia Baru berusaha
menyelaraskan I / O psikologi mereka program dengan praktik
kerja saat ini.
30
JURNAL 4
Reviewer : Nur Isma Mardlotillah
Judul : The Impact of Organizational Structure on Organizational
Commitment: A Comparison between Public and Private
Sector Firms in Jordan
Jurnal : European Journal of Business and Management
Vol dan Nomor : Vol.6, No.12
Tahun : 2014
Penulis : Manar Ibrahim Al-Qatawneh
Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk menguji dampak struktur
organisasi terhadap komitmen organisasi di masyarakat dan
perusahaan sektor swasta di Yordania
Subjek Penelitian : penelitian terdiri dari dua puluh tiga perusahaan baik dari
sektor swasta dan publik) yang berlokasi di Amman, ibu kota
Yordania. Perusahaan swasta termasuk manufaktur makanan,
bank, layanan kesehatan, asuransi, dan telekomunikasi,
sementara perusahaan publik termasuk kementerian pemerintah
dan perusahaan publik
JURNAL 5
Analisis data terdiri dari dua bagian: ONA pre-dan posttest analisis
(kuantitatif) dan analisis tematik dari wawancara satu-satu dengan empat anggota tim
setelahnya pembinaan (kualitatif). Derajat sentralitas digunakan untuk ONA analisis.
Ini mengacu pada jumlah ikatan yang dimiliki seseorang dengan peserta lain untuk
pertanyaan relasi yang diberikan. Dengan data terarah, analisis dibedakan antara
Sentralitas 'dalam gelar' (perspektif grup) dan 'gelar' sentralitas (perspektif individu).
Untuk tujuan analisis, ‘frekuensi tinggi’ dan Filter ‘frekuensi rendah’ dipilih untuk
setiap pertanyaan. Frekuensi tinggi menunjukkan pilihan baik 5, 6 atau 7 (setidaknya
sekali seminggu atau lebih) dan frekuensi rendah mengacu pada tanggapan memilih 1
(tidak pernah) untuk setiap pertanyaan ONA semua peserta diciptakan dan digunakan
selama tim intervensi pembinaan. Pertanyaan wawancara dianalisis menggunakan
analisis konten untuk menyediakan data triangulasi untuk menilai seberapa berguna
ONA sebagai alat diagnostik selama intervensi pembinaan tim.
analisis tidak boleh diambil pada nilai nominal dan idealnya harus ditriangulasi
dengan data lain sumber seperti wawancara.
Kesimpulan: Pembinaan tim adalah hal yang relatif baru dan kurang diteliti bidang.
Analisis jaringan organisasi didefinisikan dengan baik metodologi untuk
menganalisis hubungan antarmanusia. Penggunaan ONA dalam pelatihan individu
telah diteliti, tetapi tidak ada penelitian yang dapat ditemukan pada penggunaan ONA
selama tim intervensi pembinaan. Penelitian ini mengeksplorasi penggunaan ONA
selama intervensi pelatihan tim dan menemukan bahwa:
LAMPIRAN DOKUMENTASI
36