Anda di halaman 1dari 29

Janganlah 

Memaksa

Seorang kakek sedang berjalan-jalan sambil menggandeng cucunya di jalan pinggiran pedesaan.
Mereka menemukan seekor kura-kura. Anak itu mengambilnya dan mengamat-amatinya. Kura-
kura itu segera menarik kakinya dan kepalanya masuk di bawah tempurungnya. Si anak mencoba
membukanya secara paksa.

“Cara demikian tidak pernah akan berhasil, nak!” kata kakek, “Saya akan mencoba
mengajarimu.”

Mereka pulang. Sang Kakek meletakkan kura-kura di dekat perapian. Beberapa menit kemudian,
kura-kura itu mengeluarkan kakinya dan kepalanya sedikit demi sedikit. Ia mulai merangkak
bergerak mendekati si anak.

“Janganlah mencoba memaksa melakukan segala seuatu, nak!” nasihat kakek, “Berilah
kehangatan dan keramahan, ia akan menanggapinya.”About these ads
Kepercayaan Diri

Banyak orang pandai menyarankan agar kita memiliki suatu kepercayaan diri yang kuat.

Pertanyaannya adalah diri yang manakah yang patut kita percayai? Apakah panca indera kita?
Padahal kejituan panca indera seringkali tak lebih tumpul dari ujung pena yang patah.

Apakah tubuh fisik kita? Padahal sejalan dengan lajunya usia, kekuatan tubuh memuai seperti
lilin terkena panas.

Ataukah pikiran kita? Padahal keunggulan pikiran tak lebih luas dari setetes air di samudera
ilmu.

Atau mungkin perasaan kita? Padahal ketajaman perasaan seringkali tak mampu menjawab
persoalan logika. Lalu diri yang manakah yang patut kita percayai?

Semestinya kita tak memecah-belah diri menjadi berkeping- keping seperti itu.

Diri adalah diri yang menyatukan semua pecahan-pecahan diri yang kita ciptakan sendiri.

Kesatuan itulah yang disebut dengan integritas.

Dan hanya sebuah kekuatan dari dalam diri yang paling dalam lah yang mampu merengkuh
menyatukan kita.

Diri itulah yang patutnya kita percayai, karena ia mampu menggenggam kekuatan fisik,
keunggulan pikiran dan kehalusan budi kita.

About these ads


Melawan Diri Sendiri
 
 
 
 
 
 
54 Votes

Kemenangan sejati bukanlah kemenangan atas orang lain. Namun, kemenangan atas diri sendiri.
Berpacu di jalur keberhasilan diri adalah pertandingan untuk mengalahkan rasa ketakutan,
keengganan, keangkuhan, dan semua beban yang menambat diri di tempat start.

Jerih payah untuk mengalahkan orang lain sama sekali tak berguna. Motivasi tak semestinya
lahir dari rasa iri, dengki atau dendam. Keberhasilan sejati memberikan kebahagiaan yang sejati,
yang tak mungkin diraih lewat niat yang ternoda.

Pelari yang berlari untuk mengalahkan pelari yang lain, akan tertinggal karena sibuk mengintip
laju lawan-lawannya. Pelari yang berlari untuk memecahkan recordnya sendiri tak peduli apakah
pelari lain akan menyusulnya atau tidak. Tak peduli dimana dan siapa lawan-lawannya. Ia
mencurahkan seluruh perhatian demi perbaikan catatannya sendiri.

Ia bertading dengan dirinya sendiri, bukan melawan orang lain. Karenanya, ia tak perlu bermain
curang.

Keinginan untuk mengalahkan orang lain adalah awal dari kekalahan diri sendiri.

About these ads

Kitalah yang Menciptakan Masalah


 
 
 
 
 
 
36 Votes

Masalah rumah tangga memang tidak pernah habis di kupas, baik di media cetak, radio, layar
kaca, maupun di ruang-ruang konsultasi. “Dari soal pelecehan seksual, selingkuh, istri dimadu,
sampai suami yang tidak memenuhi kebutuhan biologis istri.” Ujar seorang konsultan spiritual di
Jakarta.

Kebetulan, teman dekatnya punya masalah. Ceritanya, seiring dengan pertambahan usia, plus
karir istri yang menanjak, kehidupa perkawinannya malah mengarah adem. Seperti ada sesuatu
yang tersembunyi. Keakraban dan keceriaan yang dulu dipunya keluarga ini hilang sudah. Si istri
seolah disibukkan urusan kantor.

‘Apa yang harus aku lakukan,” ungkapan pria ini. Konsultasi spiritual itu menyarankan agar dia
berpuasa tiga hari, dan tiap malam wajib shalat tahajud dan sujud shalat syukur. “Coba lebih
mendekatkan diri kepada Tuhan, Insya Allah masalahanya terang. Setelah itu, kamu ajak omong
istrimu di rumah.” Ia menyarankan.

Oke. Sebuah saran yang mudah dipenuhi. Tiga hari kemudian, dia mengontak istrinya.
“Bagaimana kalau malam ini kita makan di restoran,” katanya. Istriny tidak keberatan. Makanan
istimewa pun dipesan, sebagai penebus kehambaran rumah tangganya.
Benar saja. Di restoran itu, istrinya mengaku terus terang telah menduakan cintanya. Ia punya
teman laki-laki untuk mencurahkan isi hati. Suaminya kaget. Mukanya seakan ditampar.
Makanan lezat di depanya tidak di sentuh. Mulutnya seakan terkunci, tapi hatinya bergemuruh
tak sudi menerima pengakuan dosa” itu.

Pantas saja dia selalu beralasan capek, malas, atau tidak bergairah jika disentuh. Pantas saja,
suatu malam istrinya pura-pura tidur sembari mendekap handphone, padahal alat itu masih
menampakkan sinyal—pertanda habis dipakai berhubungan dengan seseorang. Itu pula, yang
antara lain melahirkan kebohongan demi kebohongan.

Tanpa diduga, keterusterangan itu telah mencabik-cabik hati pria ini. Keterusterangan itu justru
membuahkan sakit hati yang dalam. Atau bahkan, lebih pahit dari itu. Hti pria ini seakan
menuntut, “Kalau saja aku tidak menuntut nasihatmu, tentu masalahnya tidak separah ini.”

Si konsultan yang dituding, “Ikut menjebloskan dalam duka.” Meng-kick balik. “Bukankah
sudah saya sarankan agar mengajak istrimu ngomong di rumah, bukan di restoran?” Buat orang
awam, restoran dan rumah sekedar tempat. Tidak lebih. Tapi, dimata si paranormal, tempat
membawa “takdir”tersendiri.

Dan itulah yang terjadi. Keterusterangan itu tak bisa dihapus. Ia telah mencatatkan sejarah
tersendiri. Maka jalan terbaik menyikapinya adalah seperti dikatakan orang bijak, “Jangan
membiasakan diri melihat kebenaran dari satu sisi saja.”

Kayu telah menjadi arang. Kita tidak boleh melarikan diri dari kenyataan, sekalipun pahit.
Kepalsuan dan kebohongan tadi bisa jadi merupakan bagian dari perilaku kita jua. “Kita selalu
lupa bahwa kita bertanggung jawab penuh atas diri kita sendiri. Kita yang menciptakan masalah,
kita pula yang harus meyelesaikannya.” Kata orang bijak.

Pahit getir, manis asam, asin hambar, itu sebuah resiko. Memang kiat hidup itu tak lain adalah
piawai dan bijak dalam memprioritaskan pilihan.

Kelenturan Sikap
 
 
Bila kita menganggap bahwa mengatasi setiap persoalan butuh kekuatan pendirian, ketangguhan
otot, dan kekerasan kemauan, maka kita separuh benar.

Sebuah batu cadas yang keras hanya bisa segera dihancurkan dengan mengerahkan segenap daya
kuat. Oleh karenanya, banyak orang melatih diri agar semakin kuat, semakin tangguh dan
semakin tegar.

Namun, seringkali kenyataan tak bisa dihadapi dengan pendirian kuat, atau diatasi dengan
ketangguhan otot, atau dipecahkan dengan kemauan keras.

Ada banyak hal yang tak bisa kita terima, namun harus kita terima.

Maka, senantiasa kita membutuhkan sebuah kelenturan sikap.

Bukanlah kelenturan sikap pertkita kelemahan, melainkan sebuah kekuatan untuk menghadapi
segala sesuatu sebagaimana ia ada.

Bila kita menganggap bahwa mengatasi persoalan adalah dengan menerima persoalan itu, maka
kita menemukan separuh benar yang lain.

About these ads

Raihlah Dengan Seluruh Yang Anda Miliki


 
 
 
Meraih sesuatu bukanlah hal yang terbatas pada pekerjaan tangan. Bila anda mau meraih dengan
seluruh yang anda miliki, tidak ada hal yang tidak tercapai. Railah dengan kaki. Bila sesuatu saat
ini tidak tergapai, bergeraklah, hingga hal itu dalam jangkauan.

Bergeraklah menuju tujuan, ketimbang menunggu tujuan anda bergerak kepada anda. Raihlah
dengan pikiran. Visualisasikan tujuan anda. Lihatlah dengan jelas dalam pikiran anda, dan anda
akan mulai bisa menggapai. Gunakan daya pikir anda untuk mengembangkan rencana realistis
dan perencanaan tindakan.

Raihlah dengan imajinasi. Jadilah kreatif dalam menggapai. Selalu ada banyak cara dalam
mencapai tiap tujuan. Gunakan imajinasi anda untuk bekerja dan mengembangkan segala
peluang. Bila satu jalur terhalang, bayangkan selusin alternatif dan ikuti yang paling berpeluang.
Raihlah dengan semangat. Rasakan kegembiraan pada setiap saat kehidupan dan anda akan
mengembangkan dalam diri sendiri, kesadaran akan pemenuhan. Sedemikian banyak hal yang
bisa anda raih bila anda secara tulus bersyukur atas hal-hal yang telah anda miliki.

About these ads

Mempertaruhkan Hidup
 
 
 
 
 
 
30 Votes

Di depan para muridnya, seorang guru menceritakan pengalaman bertemu dengan seseorang
veteran prajurit mantan penerbang Perang Dunia II.

Pada suatu hari, prajurit tersebut harus menggarap proyek jalan lintas hutan di Myanmar.

Jarak tempuh penerbangan tersebut cukup jauh dan lama.

Untuk menghilangkan kebosanan sekaligus memanfaatkan waktu luang, para pekerja itu bermain
judi dengan kartu.

Awalnya mereka bertaruh dengan mata uang dan harta yang melekat pada badannya.

Nah, semakin lama lantaran tidak ada lagi yang dipertaruhkan, mereka bertaruh dengan
hidupnya. Yang kalah harus terjun ke luar pesawat tanpa menggunakan parasut. Bayangkan!

“Alangkah mengerikan dan kejamnya mereka!” teriak seorang murid mendengar cerita tersebut.
“Memang benar,” jawab Guru, “Tapi dengan begitu justru permainan akan menjadi semakin
asyik!”

Kemudian ia melanjutkan bicara, “Engkau baru bisa mensyukuri hidup bila pernah
mempertaruhkannya.“

Di depan para muridnya, seorang guru menceritakan


pengalaman bertemu dengan seorang veteran prajurit
mantan penerbang Perang Dunia II. Pada suatu hari,
prajurit tersebut harus menerbangkan ratusan pekerja rodi
dari Cina untuk menggarap proyek jalan lintas hutan di
Myanmar.Jarak tempuh penerbangan tersebut cukup jauh dan lama.
Untuk menghilangkan kebosanan sekaligus
memanfaatkan waktu luang, para pekerja itu bermain judi
dengan kartu. Awalnya mereka bertaruh dengan uang dan
harta yang melekat di badannya. Nah, semakin lama
lantaran tidak ada lagi yang dipertaruhkan, mereka
bertaruh dengan hidupnya. Yang kalah harus terjun ke luar
pesawat tanpa menggunakan parasut. Bayangkan!

“Alangkah mengerikan dan kejamnya mereka!” teriak


seorang murid mendengar cerita tersebut. “Memang,
benar,”jawab guru, “Tapi dengan begitu justru permainan
menjadi semakin asyik!”

Kemudian ia melanjutkan bicara, “Engkau baru bisa


mensyukuri hidup bila engkau pernah mempertaruhkannya.”

About these ads

Sebentang Jaring Kepercayaan
 
 
 
 
 
 
14 Votes

Bila anda tak percaya pada seseorang, maka kebaikan apa pun yang dilakukan tetap mengundang
keraguan dalam diri anda.
Tanpa disadari anda mendapati selalu saja ada kesalahan dalam tindakannya. Ketidakpercayaan
menyanyat lebih tajam daripada kritik pedas.

Sebaliknya, bila anda percaya pada seseorang, semua kekeliruan yang dilakukannya adalah titik
tolak untuk melakukan perbaikan.

Tanpa disadari anda terdorong untuk membenahi dan mengisi kekurangan yang ada.
Kepercayaan adalah jaringan penyelamat bagi setiap peloncat yang gagal.

Keberhasilan bukan hanya karena kerja keras anda sendiri, pasti ada sebentang jaringan
kepercayaan yang dihamparkan oleh para pembimbing anda.

Sedangkan kegagalan seringkali diakibatkan gagalnya meraih kepercayaan orang lain.

Uniknya, anda hanya akan meraih kepercayaan manakala anda mau mempercayain orang lain
pula.

Tali yang kuat terpilih dalam simpul yang kuat. Saling mempercayai adalah simpul yang jauh
lebih kuat.

About these ads

Menggenggam Harapan
 
 
 
 
 
 
25 Votes
Sepasang suami isteri menggelar dagangannya di trotoar jalan. Saat itu petang turun terburu-
buru. Lampu jalan cukup terang untuk menerangi dagangan mereka.

Di kanan kiri tumpukan puing-puing bongkaran pasar mengepung. Di depan berlalu-lalang


kendaraan dan langkah-langkah cepat.

Siapa pula tertarik membeli? Namun, mereka berdua silih berganti menyapa dan menawarkan
dagangan.

Kaos anak warna-warni, setangan sebungkus tiga, rok kecil, dan entah apalagi.

“Wahai suami isteri pedagang, mengapa kalian yakin ada yang membeli dagangan itu.
Bagaimana kalian bias menjajakan barang di keremangan dan keriuhan seperti ini?”

“Kami tak kehilangan harapan”, begitu jawabnya.

“Itulah satu-satunya kekuatan kami. Kami tak tahu apa dan bagaimana membesarkan usaha ini,
namun kami tahu harapan takkan pernah meninggalkan mereka yang menggenggamnya.”

Berterimakasihlah pada orang-orang kecil yang memberikan teladan dan menebarkan harapan
perbaikan hidup pada kita. Mereka tiang penyangga yang menahan langit dari keruntuhan.
Mereka peredup terik mentari kehidupan yang ada kalanya terasa panas membakar.

About these ads

Cita Cita Terbesar
 
 
 
 
 
 
32 Votes

Dalam sebuah perjalanan hidup, cita-cita terbesar adalah menuju kesempurnaan.

Ada kalanya kita mesti berjuang, serta belajar menyikapi segala rahasia dalam kehidupan.

Perjalanan menuju kesempurnaan adalah proses yang menentukan setiap tapak langkah kita.

Setiap hembusan nafas, detak jantung, dari siang menuju malam. Semua menuju titik yang sama,
kesempurnaan.

Setiap insan mempunyai hak yang sama atas waktu.

Tidak ada seorangpun melebihi dari yang lain.

Namun tak jarang setiap kita berbeda dalam mensikapinya.

Ada yang berjuang untuk melewatinya dengan membunuh waktu.

Tidak pula sedikit yang merasakan sempitnya kesempatan yang ia punya.

Apa rahasia terbesar dalam hidup ini? Melewati hari ini dengan penuh makna. Makna tentang
cinta, ilmu, dan iman.
Dengan cinta hidup menjadi indah. Dengan ilmu hidup menjadi mudah. Dan dengan iman hidup
menjadi terarah.

About these ads

Hanyalah Sementara
 
 
 
 
 
 
17 Votes

Adakalanya tiba masa-masa sulit, yang membuat hidup terasa penuh kepedihan dan keluh kesah.

Namun pada saatnya jua tibalah masa kegembiraan, yang membuta hidup terasa ringan dan
terang. Tanpa sadar bibir kita basah dengan senyuman.

Sesungguhnya kesedihan, kegembiraan, kekecewaan, keriangan, dan emosi-emosi lain hanyalah


sementara. Sebagaimana sesaatnya malam ditelan siang.

Tak selamanya kesedihan dan kegembiraan melanda kita. Semua itu datang silih berganti, tanpa
dapat selalu dinanti.

Yang perlu kita pahami adalah kesementaraan ini.


Kesementaraan menunjukkan bahwa emosi-emosi itu bukanlah milik kita.

Ia hanya sebuah tawaran dari alam yang menuntun tindakan dan sikap kita Ia bukanlah kita.

Saat gembira sadarilah kegembiraan itu.

Saat sedih, pahamilah kesedihan itu. Saat kita penuh dengan kesadaran akan emosi kita , saat itu
kita bersentuhan dengan jiwa yang tenang milik kita.

Keberhasilan adalah Buah Kesabaran


 
 
 
 
 
 
28 Votes

Jangan terkecoh dengankeberhasilan seseorang. Dibalik kejayaan selalu ada jalan panjang yang
berisikan catatan perjuangan dan pengorbanan, keringat dan kepayahan.

Tak ada jalan pintas untuk sebuah kesuksesan. Bila kita terpesona pada kenyamanan yang
siberikan oleh kesuksesan, kita bisa lupa dari keharusan untuk berupaya.

Namun, bila kita terkagum pada ketegaran seseorang dalam berusaha, maka kita telah menyerap
sebuah energi kekuatan, keberanian dan kesabaran.
Pohon besar mampu menahan terjangan badai karana memiliki batang dan akar yang kokoh.
Belasan tahun diperlukan untuk menunbuhkan dan melatih kekuatan.

Bulan demi bulan, hujan menguatkan jaringan kayunya.

Tahun demi tahun, pohon-pohon besar lain melindungi dari terpaan hujan.

Tak ada hitungan malam untuk mencetak sebongkah batang yang tegar.

Tak ada hitungan siang untuk menumbuhkan akar yang kekar mencengkeram bumi.

Hanya dengan kesabaran kita bisa meraih keberhasilan.

Tumbuhkanlah kesabaran bukan sekedar kecepatan meraih sukses.

About these ads

Anugerah Yang Paling Berharga


 
 
 
 
 
 
29 Votes
Ada sebuah telaga indah, airnya sejuk, jernih dan tenang. Permukaannya berkilau, bukan hanya
karena memantulkan sinar rembulan, namun batu – batu pualam yang ada di dasarnya juga
memancarkan cahaya.

Kedamaian selalu meliputinya. Sayangnya, telaga itu tak mudah di jangkau. Ia terletak di tengah
hutan lebat yang dipagari oleh semak berduri. Pepohonan tinggi dan binatang buas menghadang
setiap langkah ke sana. Siapa pun yang mampu menemui dan mereguk keindahannya, raja rimba
pun tunduk dan patuh padanya.

Telaga itu adalah Hati nurani kita, yang senantiasa menyerukan ketentraman batin.

Kesejukan regukan airnya memberi makna pada hidup kita.

Sedangkan rimba lebat penuh dengan binatang buas adalah wujud dari pikiran, emosi, hawa
nafsu dan persepsi indrawi yang selalu menghalangi jalan kita.

Tanpa disadari ia pun dapat melukai diri kita. Namun, bila kita telah menemukan suara hati
nurani itu, maka kekuatan dan kedamaian melingkupi kita.

Temukan telaga jernih milik kita. Itulah anugerah paling berharga yang harus kita pegang teguh
dalam hidup ini.

About these ads

Masalah Adalah Tantangan
 
 
 
 
 
 
32 Votes
Bila kita menganggap masalah sebagai beban, kita mungkin akan menghindarinya. Bila kita
menganggap masalah sebagai tantangan, kita mungkin akan menghadapinya. Namun, masalah
adalah hadiah yang dapat kita terima dengan suka cita. Dengan pandangan tajam, kita melihat
keberhasilan dibalik setiap masalah.

Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapilah dan ubahlah
menjadi kekuatan untuk sukses.

Tanpa masalah, kita tak layak memasuki jalur keberhasilan. Bahkan hidup ini pun masalah,
karena itu terimalah sebagai hadiah.

Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada anak-anaknya bukanlah serpihan-
serpihan makanan pagi. Bukan pula, eraman hangat di malam-malam yang dingin. Namun,
ketika mereka melempar anak-anak itu dari tebing yang tinggi.

Detik pertama anak-anak elang itu menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, menjerit
ketakutan, matilah aku! Sesaat kemudian, bukan kematian yang kita terima, namun kesejatian
diri sebagai elang, yaitu terbang.

Bila kita tak berani mengatasi masalah, kita tak akan menjadi seseorang yang sejati.

About these ads

Lingkaran Waktu Yang Tiada Berujung


 
 
 
 
 
 
18 Votes

Betapa hebatnya waktu mengatur kita.

Ketika lonceng jam usai kerja berdering, tanpa diperintah segera kita berkemas.

Menyimpan kertas dan pensil dalam laci, lalu meninggalkannya jauh-jauh. Seolah semua
persoalan telah terpecahkan untuk hari itu. Padahal masalah tetap terjaga selagi kita pejamkan
mata.

Namun, esok hari, ketika lonceng jam mulai kerja berdentang,semua tumpukan masalah kita
aduk, seolah ia terlampau banyak tidur semalam.

Perselisihan pun bolehlah dilanjutkan kembali. Ah, betapa hebatnya waktu menghibur kita.
Betapa bergairahnya waktu membangunkan kita.

Saat kita mengatur waktu, sesungguhnya kita pun mengatur pikiran, emosi, dan perasaan kita.
Karena waktu adalah lingkaran dimana kehidupan kita berjalan, kita atur waktu untuk mengatur
kehidupan.

Kita rayakan sesuatu karena kita ciptakan hari besar. Kita heningkan diri karena kita tegakkan
kesyahduan. Dan, semua itu kita rangkai dalam jalinan waktu.

Maka, hanya mereka yang tak kenal akan waktulah yang terjerat dalam persoalan tiada berujung.

About these ads

Jendela Rumah Sakit
 
 
 
 
 
 
56 Votes

Dua orang pria, keduanya menderita sakit keras, sedang dirawat di sebuah kamar rumah sakit.
Seorang di antaranya menderita suatu penyakit yang mengharuskannya duduk di tempat tidur
selama satu jam di setiap sore untuk mengosongkan cairan dari paru-parunya. Kebetulan, tempat
tidurnya berada tepat di sisi jendela satu-satunua yang ada di kamar itu.

Sedangkan pria yang lain harus berbaring lurus di atas punggungnya.

Setiap hari mereka saling bercakap-cakap selama berjam-jam. Mereka membicarakan istri dan
keluarga, rumah, pekerjaan, keterlibatan mereka di ketentaraan, dan tempat-tempat yang pernah
mereka kunjungi selama liburan.

Setiap sore, ketika pria yang tempat tidurnya berada dekat jendela di perbolehkan untuk duduk,
ia menceritakan tentang apa yang terlihat di luar jendela kepada rekan sekamarnya. Selama saru
jam itulah, pria ke dua merasa begitu senang dan bergairah membayangkan betapa luas dan
indahnya semua kegiatan dan warna-warna indah yang ada di luar sana.

“Di luar jendela, tampak sebuah teman dengan kolam yang indah, itik dan angsa berenang-
renang cantik, sedangkan anak-anak bermain dengan perahu-perahu mainan. Beberapa pasangan
berjalan bergandengan di tengah taman yang dipenuhi dengan berbagai macam bunga
berwarnakan pelangi. Sebuah pohon tua besar menghiasi taman itu. Jauh di atas sana terlihat kaki
langit kota yang mempesona. Suatu senja yang indah.”

Pria pertama itu menceritakan keadaan di luar jendela dengan detil, sedangkan pria yang lain
berbaring memejamkan mata membayangkan semua keindahan pemangdangan itu. Perasaannya
menjadi lebih tenang, dalam menjalani kesehariannya di rumah sakit itu. Semangat hidupnya
menjadi lebih kuat, percaya dirinya bertambah.

Pada suatu sore yang lain, pria yang duduk di dekat jendela menceritakan tentang parade
karnaval yang sedang melintas.Meski pria yang ke dua tidak dapat mendengar suara parade itu,
namun ia dapat melihatnya melalui pandangan mata pria yang pertama yang menggambarkan
semua itu dengan kata-kata yang indah.

Begitulah seterusnya, dari hari ke hari, satu minggu pun berlalu.

Suatu pagi,perawat datang membawa sebaskom air hangat untuk mandi. Ia mendapati ternyata
pria yang berbaring di dekat jendela itu telah meninggal dunia dengan tenang dalam tidurnya.
Perawat itu menjadi sedih lalu memanggil perawar lain untuk memindahkannya ke ruang
jenazah. Kemudian pria yang kedua ini meminta pada perawat agar ia bisa dipindahkan ke
tempat tidur di dekat jendela itu. Perawat itu menuruti semua kemauannya dengan senang hati
dan mempersiapkan segala sesuatunya. Ketika semuanya selesai, ia meninggalkan pria tadi
seorang diri dalam kamar.

Dengan perlahan dan kesakitan, pria ini memaksakan dirinya untuk bangun. Ia ingin sekali
melihat keindahan di dunia luat melalui jendela itu. betapa senangnya, akhirnya ia bisa melihat
sendiri dan menikmati semua keindahan itu. Hatinya tegang, perlahan ia menjengukkan
kepalanya ke jendela di samping tempat tidurnya. Apa yang dilihatnya? Ternyata, jendela itu
menghadap ke sebuah TEMBOK KOSONG !!!

Ia berseru memanggil perawat dan menanyakan apa yang membuat teman pria yang sudah wafat
tadi bercerita seolah-olah melihat semua pemandangan yang luar biasa indah di balik jendela itu.
Perawat itu menjawab bahwa sesungguhnya pria tadi adalah seorang yang buta bahkan tidak bisa
melihat tembok sekalipun.

“Barangkali ia ingin memberimu semangat hidup” Kata perawat itu.

Renungan :
Kita percaya, setiap kata selalu bermakna bagi setiap orang yang mendengarnya. Setiap kata,
adalah layaknya pemicu yang mampu menelisik sisi terdalam hati manusia, dan membuat kita
melakukan sesuatu. Kata-kata, akan selalu memacu dan memicu kita untuk berpikir, dan
bertindak.

Kita percaya, dalam kata-kata, tersimpan kekuatan yang sangat kuat. dan kita telah sama-sama
melihatnya dalam cerita tadi. Kekuatan kata-kata, akan selalu hadir pada kita yang percaya.
Kita percaya, kata-kata yang santun, sopan, penuh dengan motivasi, bernilai dukungan,
memberikan kontribusi positif dalam seetiap langkah manusia. Ucapan-ucapan yang
bersemangat, tutur kata kata yang membangun, selalu menghadirkan sisi terbaik dalam hidup
kita. Ada hal-hal yang mempesona saat kita mampu memberikan kebahagiaan kepada orang
lain. menyampaikan keburukan sebanding dengan setengah kemuraman, namun. Menyampaikan
kebahagiaan akan melipatgandakan kebahagiaan itu sendiri.

About these ads

Kisah Sang Tikus
 
 
 
 
 
 
72 Votes

Seekor tikus mengintip di balik celah di tembok untuk mengamati sang petani dan istrinya, saat
membuka sebuah bungkusan. Ada mainan pikirnya. Tapi dia terkejut sekali, ternyata bungkusan
itu berisi perangkap tikus. Lari kembali ke ladang pertanian itu, tikus itu menjerit memberi
peringatan, “Awas ada perangkap tikus di dalam rumah, hati-hati ada perangkap tikus di dalam
rumah!”

Sang ayam dengan tenang berkokok dan sambil tetap menggaruki tanah, mengangkat kepalanya
dan berkata. ‘Ya, maafkan aku Pak Tikus. Aku tahu memang ini masalah besar bagi kamu, tapi
buat aku secara pribadi tidak ada masalah. Jadi jangan buat aku sakit kepala lah.”
Tikus berbalik dan pergi menuju sang kambing. Katanya, “Ada perangkap tikus di dalam rumah,
sebuah perangkap tikus di dalam rumah!”

‘Wah aku menyesal dengan kabar ini.” Si kambing menghibur dengan penuh simpati. “Tetapi
tidak ada sesuatu pun yang bisa kulakukan kecuali berdo’a. Yakinlah, kamu senantiasa ada
dalam do’a-do’aku!”

Tikus kemudian berbelok menuju si lembu.


‘Oh! Sebuah perangkap tikus?” jadi saya dalam bahaya besar ya?” kata lembu sambil ketawa,
berteleran air liur.

Jadi tikus itu kembalilah ke rumah dengan kepala tertunduk dan merasa begitu patah hati, kesal
dan sedih, terpaksa menghadapi perangkap tikus itu sendirian. Ia merasa sungguh-sungguh
sendiri.

Malam tiba, dan terdengar suara bergema di seluruh rumah, seperti bunyi perangkap tikus yang
berjaya menagkap mangsa. Istri petani berlari melihat apa saja yang terperangkap. Di dalam
kegelapan itu dia tak bisa melihat bahwa yang terjebak itu adalah seekor ular berbisa. Ular itu
sempat mematok tangan istri petani itu. Petani iktu bergegas membawanya ke rumah sakit.

Si istri kembali ke rumah dengan tubuh mungil, demam. Dan sudah menjadi kebiasaan, setiap
orang sakit demam, obat pertama adalah memberikan sup ayam segar yang hangat. Petani itupun
mengasah pisaunya, dan pergi ke kandang, ,mencari ayam untuk bahan supnya.

Tapi, bisa itu sungguh jahat, si istri tak kunjung sembuh. Banyak tetangg yang datang membesuk
dan tamupun tumpah ruah ke rumahnya. Iapun harus menyiapkan makanan, dan terpaksa
kambing di kandang itu dijadikan gulai. Tapi itu tidak cukup, bisa itu tak dapat taklukan. Si istri
mati, dan berpulh orang datang untuk mengurus pemakaman, juga selamatan. Tak ada cara lain,
lembu di kandang itupun dijadikan panganan untuk puluhan rakyat dan peserta selamatan,

Kawan, apabila kamu dengar ada seseorang yang menghadapi masalah dan kamu pikir itu
masalah itu tidak ada kaitannya dengan kamu, ingatlah bahwa apabila ada “perangkap tikus” di
dalam rumah, seluruh “ladang pertanian” ikut menanggung resikonya. Sikap mementingkan diri
sendiri lebih banyak keburukan daripada kebaikanya.

About these ads

Pikiran Yang Membelenggu
 
 
 
 
 
 
18 Votes
Hampir seluruh persoalan hidup bermula dari ketidakmauan kita menerima hidup ini apa adanya.

Kita tak mampu berkompromi pada kenyataan.

Kita tak sudi melepaskan kacamata paradigma dan melihat realitas secara sederhana. Kita lebih
suka bermain-main dengan persepsi.

Kita lebih senang berlindung membenarkan pikiran diri sendiri. Padahal itu adalah bentuk lain
dari belenggu sehari-hari.

Mari, sejenak kita pejamkan mata. Menemukan kesejukan pikiran. Menggali ketentraman
perasaan. Menyentuh jiwa yang tenang. Menekuri setiap tarikan nafas. Menyadari keberadaan
kita di bumi ini.

Meneguhkan kembali ikrar kita pada semesta yang agung; ikrar untuk mencurahkan yang terbaik
bagi hidup ini, dan membiarkan tangan-tanganNya menuntun setiap gerak kita sehari-hari.

About these ads

Satu Takdir Yang Sama


 
 
 
 
 
 
20 Votes

Tak peduli apakah anda percaya akan adanya takdir atau tidak, sejatinya kita ini memiliki satu
takdir yang sama; yaitu menjadi manusia yang berbahagia.

Tak butuh lebih dari satu kata untuk menjabarkan kebahagiaan. Karena kebahagiaan bukan untuk
didefinisikan, namun dipahami dan dipancarkan dari dalam diri anda.

Tak peduli apa warna kulit, bentuk mata, dan garis rambut anda.

Tak peduli pula apa bahasa, keyakinan dan pegangan anda. Kita semua berhak menjadi bahagia.

Dan semua ajaran kebijakan mengajak kita untuk membebaskan diri dari hambatan- hambatan
yang membuat kita tak bahagia.

Karena itu, tiada salahnya setelah menyisihkan waktu di akhir pekan ini untuk merenungi semua
perjalanan yang sedang kita lalui, sambil menatap jauh ke depan dan ke dalam diri, kita tuliskan
tujuan hidup: untuk mencapai sebuah kebahagiaan sejati. Kebahagiaan yang membebaskan kita
dari sekat-sekat antar sesama. Dan itu dimulai dengan membebaskan diri dari sekat ego kita
sendiri.

About these ads

Menyingkirkan Duri
 
 
 
 
 
 
34 Votes

Kita berbuat baik, tentunya bukan untuk mengharapkan sesuatu, karena kita sadar bahwa itulah
peran yang harus dimainkan. Adalah kewajiban kita menyingkirkan duri di jalan yang dilalui,
bukan saja karena takut melukai kita, namun juga untuk menjaga pejalan lainnya.

Jadi, meski tak seorangpun mengucapkan terima kasih atas perbuatan baik kita, itu tidaklah
mengecilkan arti kebaikan itu sendiri. Maka apalah arti sebuah ucapan terima kasih, biarkanlah
kebaikan mengalir dari tangan kita, dan biarkan benak kita terbebas dari perasaan berjasa.

Temukan arti pesan bijak Sang Nabi Suci, “berikan kebaikan dari tangan kanan anda seakan
akan tangan kirimu tidak mengetahui”.

About these ads

Ikan Kecil dan Air


 
 
 
 
 
 
79 Votes

Suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang duduk berbincang-bincang di tepi sungai. Sang
Ayah berkata kepada anaknya, “Lihatlah anakku, air begitu penting dalam kehidupan ini, tanpa
air kita semua akan mati.”

Pada saat yang bersamaan, seekor ikan kecil mendengar percakapan itu dari bawah permukaan
air, ikan kecil itu mendadak gelisah dan ingin tahu apakah air itu, yang katanya begitu penting
dalam kehidupan ini. Ikan kecil itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya
kepada setiap ikan yang ditemuinya, “Hai tahukah kamu dimana tempat air berada? Aku telah
mendengar percakapan manusia bahwa tanpa air kehidupan akan mati.”

Ternyata semua ikan yang telah ditanya tidak mengetahui dimana air itu, si ikan kecil itu
semakin kebingungan, lalu ia berenang menuju mata air untuk bertemu dengan ikan sepuh yang
sudah berpengalaman, kepada ikan sepuh itu ikan kecil ini menanyakan hal yang sama,
“Dimakah air?”

Ikan sepuh itu menjawab dengan bijak, “Tak usah gelisah anakku, air itu telah mengelilingimu,
sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya. Memang benar, tanpa air kita semua akan
mati.”

Apa arti cerita tersebut bagi kita. Manusia kadang-kadang mengalami situasi yang sama seperti
ikan kecil, mencari kesana kemari tentang kehidupan dan kebahagiaan, padahal ia sedang
menjalaninya, bahkan kebahagiaan sedang melingkupinya sampai-sampai ia sendiri tidak
menyadarinya.

About these ads


Kesempatan Yang Tersembunyi
 
 
 
 
 
 
28 Votes

Bila kita tak pernah melakukan kesalahan, ada baiknya kita melihat lagi langkah kita.

Jangan-jangan kita tak mengalah setapak pun. Kesalahan memang tak mengenakkan, namun
seorang optimis lebih banyak belajar dari kesalahan daripada dari keberhasilan.

Kesalahan menuntun kita untuk mempelajari kembali sesuatu yang terjadi. Bukan cuma itu,
kesalahan memimpin kita untuk mengambil tindakan yang lebih baik.

Kesalahan adalah kawan baik yang mengatakan secara samar apa yang harus kita kerjakan.

Lihatlah kesalahan apa adanya. Jauhkan prasangka, kesedihan dan ratapan bila kesalahan
menimpa kita. Karena, dibalik kesalahan tersimpan kesempatan yang tersembunyi.
Colombus melakukan “kesalahan” yang besar dalam perjalanannya mencari jalur ke India, yaitu
menemukan benua Amerika.

Namun bertahun-tahun kemudian, jutaan orang mengikuti “kesalahan” tersebut untuk menuai
kemakmuran hidup mereka.
Masihkah kita menganggapnya sebagai kesalahan?

About these ads

Belajar Cinta Dari Cicak


 
 
 
 
 
 
116 Votes

Ketika sedang merenovasi sebuah rumah, seseorang mencoba merontokan tembok. Rumah di
Jepang biasanya memiliki ruang kosong di antara tembok yang terbuat dari kayu. Ketika tembok
mulai rontok, dia menemukan seekor cicak terperangkap diantara ruang kosong itu karena
kakinya melekat pada sebuah surat.

Dia merasa kasihan sekaligus penasaran. Lalu ketika dia mengecek surat itu, ternyata surat
tersebut telah ada disitu 10 tahun lalu ketika rumah itu pertama kali dibangun.

Apa yang terjadi? Bagaimana cicak itu dapat bertahan dengan kondisi terperangkap selama 10
tahun? Dalam keadaan gelap selama 10 tahun, tanpa bergerak sedikit pun, itu adalah sesuatu
yang mustahil dan tidak masuk akal.

Orang itu lalu berpikir, bagaimana cicak itu dapat bertahan hidup selama 10 tahun tanpa
berpindah dari tempatnya sejak kakinya melekat pada surat itu! Bagaimana dia makan?
Orang itu lalu menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan cicak itu. Apa yang dilakukan
dan apa yang dimakannya hingga dapat bertahan. Kemudian, tidak tahu dari mana datangnya,
seekor cicak lain muncul dengan makanan di mulutnya..aahhh!

Orang itu merasa terharu melihat hal itu. Ternyata ada seekor cicak lain yang selalu
memperhatikan cicak yang terperangkap itu selama 10 tahun.

Sungguh ini sebuah cinta, cinta yang indah. Cinta dapat terjadi bahkan pada hewan yang kecil
seperti dua ekor cicak itu. apa yang dapat dilakukan oleh cinta? Tentu saja sebuah keajaiban.
Bayangkan, cicak itu tidak pernah menyerah dan tidak pernah berhenti memperhatikan
pasangannya selama 10 tahun. Bayangkan bagaimana hewan yang kecil itu dapat memiliki
karunia yang begitu menganggumkan.

JANGAN PERNAH MENGABAIKAN ORANG YANG ANDA KASIHI!

About these ads

Anda mungkin juga menyukai