Anda di halaman 1dari 5

Bab I Halaman Pabrik

BAB I
HALAMAN PABRIK

Halaman pabrik atau emplasemen berfungsi untuk menampung tebu ex truk


maupun tebu ex lori dari kebun. Syarat - syarat halaman pabrik antara lain :
1. Emplasemen harus mempunyai luas yang mampu menampung tebu 125 % dari
Kapasitas giling agar kontinyuitas giling terpenuhi.
2. Emplasemen harus rindang untuk melindungi antrian tebu dari sinar matahari yang
berguna menekan terjadinya sakarosa (disakarida) terhidrolisa menjadi
monosakarida.
UU. Kedawoeng mempunyai 2 emplasemen, yaitu :
1. Emplasemen dalam pabrik untuk menampung tebu ex truk dan tebu ex lori.
2. Emplasemen luar pabrik yang letaknya di stadion UU kedawoeng untuk tebu ex truk.

A. Peralatan Di Halaman Pabrik


1. Timbangan Tebu
Di UU.Kedawoeng ada 3 buah jembatan timbang dan 1 digital crane :
a. Timbangan tebu untuk truck
Jenis alat : Timbangan jembatan elektronik
Merk : Toledo
Tipe : 8142/4374763-4RW
Kapasitas : 30.000 kg
b. Timbangan tebu untuk lori
Jenis alat : Jembatan timbang elektronik
Merk : DI880
Tipe : 8D1/880/037/18554
Kapasitas : 20.000 kg
c. Timbangan material
Untuk menimbang bahan material UU, juga sebagai timbangan
pembantu bagi tebu truk guna memperlancar penimbangan tebu.
Jenis alat : Jembatan timbang elektronik
Merk : SABB
Tipe : 8142/437/4762-4RW
Kapasitas : 30.000 kg

1
Bab I Halaman Pabrik

d. Digital crane scale :


Jenis alat : timbangan crane digital
Merk : DHUTO KGS 10
Kapasitas : 15.000 kg
Kegunaan : timbangan truck tebu diffuser dan transloading
2. Lori
Lori berfungsi mengangkut tebu dari kebun ke pabrik dengan penarik loko diesel.
Spesifikasi :
1. Berat lori per lori :
- Kode D : 10 kui
- Kode E : 9 kui
- Kode F : 8 kui
- Kode G : 7 kui
2. Kapasitas angkut : 60 kuintal (6 ton)
3. Berat tebu lori rata-rata : 3 ton
4. Jumlah : 600 buah
5. Perhitungan kapasitas berguna :
- Jumlah lori yang terpakai = 600 bh
- Berat tebu tiap lori = 3 ton
- Kapasitas = 600 x 3 = 1800 TCD
3. Transloading
Berfungsi untuk memindah tebu dari truk ke lori agar proses distribusi tebu lebih cepat.
Spesifikasi :
- Nama : Fixed Portal Cane Unloading
- Jumlah : 1 Buah
- Jenis Crane / Jenis Hook : Crab Electric Wire Rope Hoist Crane / Single
- Jenis Konstruksi : Single Girder “I” Low Headroom Trolleys
- Kapasitas : 10 ton
- Jenis penggerak : 2-Stage Gear Reducer
- Power : 7,7 kW

B. Perhitungan Kapasitas Halaman Pabrik


Kapasitas halaman pabrik sebagai berikut :
1. Jumlah railbaan = 25 jalur
2. Kapasitas tampung tiap jalur = 45 lori

2
Bab I Halaman Pabrik

3. Berat muatan lori rata-rata = 4 ton


4. Daya tampung antrian truk/pos stadion = 50 truk
5. Kapasitas angkut truk = 5 ton
Jadi kapasitas halaman pabrik = (25 x 45 x 4) + (50 x 5) TCD
= 4.750 TCD

Kapasitas tampung halaman pabrik untuk lori sesuai kode railban :


Kode Kapasitas Kode Kapasitas
No
Railban Tampung Railban Tampung
1 G1 10 lori X2 20 lori
2 G2 10 lori X3 20 lori
3 G3 10 lori X4 20 lori
4 G4 10 lori L1 30 lori
5 G5 10 lori L2 30 lori
6 G6 25 lori T1 60 lori
7 P1 20 lori T2 60 lori
8 P2 20 lori T3 60 lori
9 P3 20 lori T4 60 lori
10 P4 20 lori T5 60 lori
11 P5 20 lori T6 60 lori
12 P6 20 lori D1 15 lori
13 X1 20 lori D2 15 lori

Tabel 1. Kapasitas Tampung railban UU Kedawoeng

Jumlah kapasitas tampung railban = 725 lori


Kapasitas muat tiap lori = 3 ton
Kapasitas tampung lori di halaman pabrik = 725 x 3 TCD
= 2.900 TCD

C. Perhitungan Jumlah Tebu Masuk Pabrik dan Tebu Digiling


Untuk menentukan jumlah tebu yang masuk pabrik dimulai dari rencana pemasukan
tebu yaitu ± 125 % dari kapasitas giling rencana. Kemudian untuk menghitung jumlah
tebu masuk ke pabrik dimulai dari jumlah tebu yang tertimbang dari pukul 6 pagi
sampai dengan pukul 6 pagi, jadi dari penimbangan tebu truk dan tebu lori dapat
diketahui jumlah tebu yang masuk pabrik untuk siap digiling kemudian jumlah tebu
tersebut dilaporkan sebagai perhitungan sisa pagi , rencana tebang dan rencana giling
untuk hari berikutnya.

3
Bab I Halaman Pabrik

Proses perhitungan tebu yang digiling :


1. Perhitungan tebu digiling dapat dihitung setiap jam, setiap 8 jam dan 24 jam.
a. Untuk setiap jam dengan jalan menghitung tebu (ku) yang digiling per jam.
b. Untuk setiap 8 jam dengan jalan menjumlah tebu yang digiling setiap jam.
c. Untuk setiap 24 jam dengan menjumlah tebu yang digiling setiap 8 jam.
2. Cara menghitung tebu yang digiling tiap 24 jam
Perhitungan tebu yang digiling setiap hari dimaksudkan sebagai perbandingan
dengan hasil yang diperoleh. Tebu yang digiling setiap hari, tutup buku dilakukan
pada jam 06.00, jadi perhitungan dari jam 06.00 sampai jam 06.00 hari berikutnya.
Contoh perhitungan tanggal 29 Juni 2014 :
- Sisa tebu kemarin = 7.231 kui
- Tebu masuk hari ini = 24.279kui
- Jumlah tebu = 31.510 kui
- Tebu digiling hari ini = 24.008 kui
- Sisa tebu hari ini = 7.502 kui
Rencana pemasukan tebu dan rencana giling tanggal 30 juni 2014
- Sisa pagi = 7.502 kui
- Tebu masuk = 23.990 kui
- Jumlah tebu tersedia = 31.492 kui
- Rencana giling = 24.000 kui -
- Sisa pagi = 7.492 kui

D. Pengaturan dan Pengawasan Pemasukan Tebu


Pemasukan tebu ke emplasemen dilakukan melalui 2 jalur yaitu lori dan truk. Untuk
tebu lori dari kebun ditarik dengan loko diesel dan penampungannya diatur di
emplasemen dalam pabrik sesuai urutan datang dan digiling menurut yang datang
terlebih dulu yaitu dengan sistem FIFO. Untuk tebu ex truk antri di Pos Stadion dan
menunggu giliran masuk emplasemen sesuai urutan.

4
Bab I Halaman Pabrik

Pengawasan kualitas tebu dilakukan dengan cara :


1. Analisa trash
Analisa trash pada tebu lori dan truk dilakukan di dalam emplasemen oleh
bagian litbang untuk mendapatkan gambaran prosentase trash tebu perhari
sebagai dasar pengawasan.
2. Analisa brix
Analisa brix tebu dilakukan di 2 tempat yaitu :
Selektor 1 yaitu di kebun dengan menggunakan handbrix refraktometer
dengan pemerahan gilingan contoh mobil.
Selektor 2 yaitu di stadion dengan menggunakan handbrix refraktometer.
Kemudian analisa rendemen individu (ARI) untuk menetapkan rendemen
masing-masing petak tebu rakyat (TR) dan tebu sendiri(TS).

E. Kesulitan dan Cara Mengatasi


Beberapa kesulitan yang terjadi dan cara mengatasi :
1. Lori pengangkut tebu anjlok atau roda lori keluar dari jalur railbaan pada saat
ditarik loko diesel sehingga tebu terguling. Untuk mengatasinya dengan
melakukan mengembalikan lori ke jalur semula dengan alat dongkrak dan
bantalan kayu dan melakukan perbaikan jalur bengkok dan terpendam.
2. Terjadi tebu ambrol pada saat diangkat transloading, hal ini mengakibatkan
proses pemindahan tebu terganggu. Untuk mengatasi hal ini adalah dengan
menaikkan tebu ke lori secara manual.

Anda mungkin juga menyukai