Anda di halaman 1dari 18

TUGAS 2

OPERASI MANAJEMEN PELABUHAN

KL4211

Dosen :

Andojo Wurjanto, Ph. D

oleh :

Rebeka Naibaho

15511047

PROGRAM STUDI TEKNIK KELAUTAN

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2015
Tugas 2

1. Rancang suatu TCC (Terminal Curah Cair) CPO ekspor dalam bentuk denah proporsional
dengan spesifikasi, sbb :
Kapal :60.000 DWT
Jumlah loading arm : K ( 2)
Jumlah pipa ke dermaga : L (( 4)
Jumlah tangki timbun utama : M( 10)
Ukuran tangki timbun : 5000 ton
Jumlah truk yang dilayani pada suatu saat : N ( 10)

- Produk Anda :
- Denah
- Nota perhitungan
- Spesifikasi Terkait
Mis : ukuran truk
ukuran tangki (diameter, tangki)
ukuran pipa
Menentukan LoA, B, dan draft, kapasitas kapal = 60000 m3
Sumber : OCDI halaman 39
Dipilih kapal dengan DWT =70.000 ton
Dengan spesifikasi :
- L = 235 m
- B = 38.0 m
- d = 13.9 m

Menentukan jumlah loading arm, 3 buah dengan spesifikasi sebagai berikut ini:

Sumber:
http://www.emcowheaton.com/marine-loading-arms/b0030/
Jumlah pipa ke dermaga 4 buah dengan diameter masing-masing 7

Menentukan tangki timbun utama 8 buah dengan spesifikasi di bawah ini:


Ukuran tangki timbun = 5000 ton = 6.25 m3
Diameter = 25meter
Tinggi=20meter

Menentukan truck yang dilayani berjumlah 25 buah dengan kapasitas masing-masing truck
sebesar 15,000 liter = 15 m3

Menentukan kapasitas pompa

Lamanya kapal bersandar di dermaga maksimal 36 jam dengan asumsi waktu efektif 27
jam, maka ketiga loading arm harus mengosongkan kapal selama 27 jam dengan perhitungan
di bawah ini:

=
( )( )
60000
= = 740.7 = 7413 /
27 . 3
2. Susun diagram perpipaan TCC Anda
- Mulai dari tangki tampung pertama
- Ke tangka timbun utama
- Ke sistem manifold
- Ke loading arm

Produk Anda : Diagram (bukan denah berdimensi seperti soal 1)

Jawab :
1. STASIUN JEMBATAN TIMBANG

Gambar 1. Jembatan timbang

Station Jembatan Timbang berguna untuk menimbang hasil/barang/CPO yang masuk kedalam
bulking station. Ini sangat berguna sekali karena kita akan mengetahui berapa jumlah stok CPO yang
telah masuk sebelum di masukan kedalam penyimpanan akhir (Storage Tank). Jembatan timbang
dibuat berdasarkan dengan kapasitas truck-truck CPO yang akan masuk mengirim CPO. Untuk merk
jembatan timbang tergantung selera dan sregnya masing-masing perusahaan untuk memilihnya.
Station jembatan timbang terbuat dari konstruksi baja dan menggunakan system pembacaan digital
dengan prinsip kerja tekanan dari loadcell.

2. STASIUN PENERIMAAN MINYAK

Sebelum CPO di masukan kedalan Storage Tank, CPO di tampung sementara di dalam station
penerimaan minyak. Hal ini dilakukan agar kerja pompa lebih efisien jika harus langsung masuk
kedalam storage tank. Biasanya kapasitas stasiun penerimaan minyak berkisar 100 200 meter
kubik. Jadi minyak CPO dari truck tanki ditampung terlebih dahulu di dalam stasiun penerimaan
minyak, dan jika sudah terkumpul/penuh kemudian minyak CPO di pompakan ke storage tank.
System pengaliran minyak dari truck tanki CPO menggunakan system gravitasi. Konstruksi dari beton
bertulang yang dilapisi dengan plat stainlnes steel di bagian dalamnya dan penutupnya. Di dalan bak
penampungnya pada bagian bawah terdapat steam coil untuk memanaskan CPO.
Gambar 2. Station Penerimaan Minyak

3. STASIUN TANGKI TIMBUN CPO

Tanki timbun CPO adalah tempat penampungan CPO selama menunggu sebelum pengapalan.
Disinilah CPO ditampung sementara sebelum di kirim. Kapasitas tanki timbun CPO dibuat
berdasarkan kapasitas kebutuhannya. Tanki timbun umumnya terbuat dari plat MS SS400 dengan
tebal plat sesuai dengan kebutuhan. Dalam setiap bulking station CPO tanki di buat sedemikian rupa
sehingga mampu menampung hasil CPO. Dalam konstruksi pondasi tanki timbun CPO disesuaikan
dengan hasil test tanah. Dalam konstuksi storage tank terdapat bagian-bagian tertentu yang
mempunyai fungsi masing-masing. Untuk tipe tanki timbun atau storage tank banyak jenisnya.
Gambar 3. Tanki Timbun CPO

Singkatnya :

CPO yang diangkut dalam truck tangki harus melewati jembatan timbang untuk di ukur beratnya
kemudian di tuang secara grafitisai dalam tangki penampungan atau tangki penumpukan. Tangki
ini terletak under ground, terbuat dari concrete berukuran 16x3x2 dilengkapi dengan instalasi pipa,
steam coil dan valve.
CPO yang terkumpul dari beberapa truck tanki selanjutnya oleh Pompa transfer dengan kapasitas
130 m3/hr, 22 kW di transfer ke tangki timbun CPO (Storage Tank). Tangki timbung CPO kapasitas
masing-masing 2000 ton dilengkapi dengan instalasi pipa, steam coil dan mixer yang di gerakkan
motor 2.2 kW.

CPO Collecting Tank Bulking Storage Tank


Bulking Station adalah fasilitas penimbunan CPO yang terdiri dari beberapa tangki timbun CPO yang
tempatnya berada di dekat pelabuhan. Bulking bertujuan untuk mempermudah proses bongkar
muat pengapalan CPO, mengefisiensikan waktu dengan memperpendek waktu sandar kapal dan
mengontrol kualitas mutu CPO sebelum di kapalkan menuju pabrik refinery.
Dalam satu group perusahaan sering kali memiliki dua atau lebih pabrik kelapa sawit yang jarak
antara Pabrik dengan pelabuhan memerlukan perjalanan kurang lebih 2 3 jam perjalanan.
kapasitas mobil tangki CPO adalah 6 8 kL sehingga diperlukan banyak armada truk dengan
beberapa kali rate untuk memenuhi kapasitas kapal 2000 5000 dwt. Dengan jarak tersebut, jika
tidak terdapat bulking maka waktu sandar kapal akan lama dan temperatur CPO akan turun.

Denah Lokasi

TAMBAHAN :
2. Stasiun Pengiriman CPO
Stasiun ini berfungsi untuk mengirimkan CPO dari Storage Tank menuju kapal tanker CPO yang
sandar di pelabuhan. Stasiun ini di lengkapi dengan Pompa pengiriman CPO kapasitas 250 m3/hr, 45
kW.
Shipping Pump

Selain Pompa juga di lengkapi dengan Air compressor c/w receiver berfungsi mendorong peluru
(bola busa/karet) dalam intalasi pipa untuk memebersihkan kotoran sisa pengelasan, kotoran plastik
atau sisa minyak dalam pipa. Peluru ini di masukkan melalui pig launcher kemudian terdorong udara
bertekanan sepanjang instalasi pipa menuju pig receiver.

Air Compressor

3. Stasiun Boiler
Stasiun Boiler adalah stasiun pembangkit tenaga uap yang di gunakan untuk pemanasan CPO agar
tetap pada temperatur yang di inginkan. Stasun ini dilengkapi dengan instalasi Demineralization
plant untuk memurnikan kualitas Air sesuai dengan baku mutu air yang di rekomendasikan boiler.
kelengkapan standart Demin Plant adalah :
Boiler feed water tank
Deaerator
Boiler chemical doosing pump
Steam condensate return system
Elevated water storage tank
Water transfer pump
Water Treatment Plant

Boiler yang di gunakan adalah Saturated Boiler dari INDOMARINE, Type HRC 60, Max. Allowable
working pressure 10 kg/cm2G, Steam temperature Saturated. Heat surface 182 m2, Capacity 6000
kg/hr, Serial No. FS 620 IM, Year built 2012.

saturated boiler

4. Engine Room
Stasiun pembangkit tenaga listrik diperlukan untuk menyediakan energi listrik untuk Pompa dan
peralatan listrik yang ada, juga untuk kebutuhan penerangan bangunan penunjang yang di kontrol
dari Main Switchboard, Panel MCC dan SDP. Engine Room ini dilengkapi dengan :
Tangki timbun solar
Diesel fuel pump
Tangki solar harian
Diesel genset 250 kva
Diesel genset 45 kva
Engine Room

5. Water Treatment Plant


Berfungsi untuk penjernihan air yang di ambil dari air tanah melalui sumur bor. Air tanah di pompa
olehDeep Well Pump kemudian di tampung dan di endapkan di Water basin. Air yang ada di
proses menggunakan system Reverse Osmosis dengan kapasitas 5 m3/hr.

WTP PUMP HOUSE

REVERSE OSMOSIS KAP 5 M3 PERHOUR


Denah

Denah Transfer CPO


Dalam kasus CPO
Potongan

Gambar : Potongan Melintang

Foto

CPO Collecting Tank Bulking Storage Tank

Sumber :

https://ivanemmoy.wordpress.com/

Anda mungkin juga menyukai