Anda di halaman 1dari 33

DESAIN III : RENCANA UMUM DAN SAFETY PLAN

Minggu V : Tank Capacity Plan

Departemen Teknik Sistem Perkapalan


Fakultas Teknologi Kelautan
Institut Teknologi sepuluh Nopember
Surabaya 2017
Deskripsi
Dalam pengoperasiannya, kapal memiliki jangka waktu yang
dapat mencapai belasan bahkan puluhan hari untuk melaut.
Selama proses melaut tersebut tentunya kapal tidak dapat
melakukan proses supply kebutuhan. Oleh karena hal
tersebut, Tiap-tiap kapal memiliki sebuah tanki khusus untuk
menampung berbagai macam kebutuhan baik untuk kru
maupun kebutuhan operasional kapal tersebut dalam sebuah
Tangki-Tangki Kapal.

Lecture 1 Design 3 2
Tangki-Tangki Utama Kapal
Water Ballast Tank
Fuel Oil Tank (Bunker/ Storage, Settling,
Service)
Lub Oil Tank (Storage, Service)
Fresh Water Tank
Cargo Oil Tank & Slope Tank (utk Tanker)
Perhitungan Kapasitas Tangki dan Payload

Lecture 1 Design 3 3
Contoh General Arrangement

Lecture 1 Design 3 4
Water Ballast Tank

Sistem Ballast bertujuan untuk menjaga keseimbangan


posisi Kapal dan menjaga stabilitas. Tangki ini pada
umumnya terletak pada after peak tank dan fore peak
tank serta di double bottom. Semua tangki ballast harus
bersih, tidak bisa digunakan untuk untuk bahan bakar
atau minyak pelumas, antara tangki minyak dan tangki
air harus dipisahkan oleh cofferdam untuk menghidari
kontaminasi akibat kebocoran Dimana jumlah berat
ballast yang dibutuhkan untuk kapal rata-rata adalah 10
20% dari displacement kapal tersebut.

5
Water Ballast Tank

6
Water Ballast Tank

7
Water Ballast Tank

8
Fuel Oil Tank
Sistem Bahan Bakar merupakan sebuah sistem
yang digunakan untuk mensupply bahan bakar
yang diperlukan motor induk. Pada umumnya
terdapat 3 jenis Tangki Bahan Bakar yaitu :
Bunker/ Storage Tank
Settling Tank
Service Tank

9
Fuel Oil Tank
Storage Tank
Ruang dibawah dasar ganda (double bottom spare)
dapat digunakan sebagai tangki bahan bakar
maupun tangki air tawar. Bila didalam kapal terdapat
dua tangki yang berbeda isinya maka diantara kedua
tangki tersebut harus dipasang tangki pemisah
(Cofferdam). Untuk dapat mengetahui kapasitas yang
diperlukan perlu diketahui terlebih dahulu massa
konsumsi bahan bakar melalui

WHFO/MDO = BHP mcr x SFOC x endurance x 10 -6

V HFO/MDO = (massa HFO/MDO / HFO/MDO) + 4% (massa


HFO/MDO / HFO/MDO) 10
Fuel Oil Tank
Storage Tank

11
Fuel Oil Tank
Storage Tank

12
Fuel Oil Tank
Storage Tank

13
Fuel Oil Tank
Settling Tank
Apabila Bahan bakar kapal tersebut
menggunakan HFO, perlu diberikan Tangki
Settling untuk proses precleaning dan settling.
Tangki ini harus tersedia minimal 2 tangki dan
Kapasitas dari tiap tangki tersebut harus di-
design untuk dapat mencukupi kebutuhan
Engine selama setidaknya 24 Jam.

Vol. 1 Settling Tank


= BHP mcr x SFOC x 24 hour x 10-6
14
Lub. Oil Tank
Storage Tank

Minyak Pelumas digunakan untuk mencegah


terjadinya overheating pada Engine Kapal. Untuk
mendapatkan nilai volume tangki lub.oil, dapat
dilakukan menggunakan :

WLO = BHP mcr x SLOC x endurance x 10-6

V LO = (massa LO/ LO) + 4% (massa LO / LO)

15
Lub. Oil Tank
Service Tank

Tangki ini harus tersedia minimal 2 tangki dan


Kapasitas dari tiap tangki tersebut harus di-
design untuk dapat mencukupi kebutuhan
Engine selama setidaknya 8 Jam (Day Tank
Operation)

Vol. 1 Service Tank


= BHP mcr x SLOC x 8 hour x 10-6

16
Lub. Oil Tank

17
Lub. Oil Tank

18
Slop Tank
For Tankers
Kapal oil tanker dengan BRT lebih besar dari 1500 BRT
harus mempunyai slop tank dengan kapasitas 3 % dari
kapasitas ruang muatnya. Perhitungan volume ruangan
ada penambahan sebesar kurang lebih 2 % karena
adanya internal struktur.

Info Mengenai Slop Tank :


MARPOL - Annex I- Regulations for the Prevention of
Pollution by Oil - Chapter 4 - Requirements for the
cargo area of oil tankers. Part A - Construction
Regulation 29 - Slop tanks
19
Slop Tank
For Tankers

20
Slop Tank
For Tankers

21
Cargo Oil Tank
For Tankers

Terdapat beberapa hal dalam pembagian ruang


muat pada kapal tanker, diantaranya adalah luas
permukaan bebas muatan cair yang akan
mempengaruhi stabilitas kapal dan kekuatan
memanjang kapal.

22
Cargo Oil Tank
For Tankers

Info Mengenai Cargo Oil Tank :


MARPOL - Annex I- Regulations for the
Prevention of Pollution by Oil - Chapter 4 -
Requirements for the cargo area of oil tankers.
Part A - Construction
Regulation 26 - Limitations of size and
arrangement of cargo tanks

23
Cargo Oil Tank
For Tankers
Ketentuan Panjang Cargo Oil Tank adalah
sebagai berikut :

24
Cargo Oil Tank
For Tankers

25
Lightweight of Ship
berat baja kapal dan machinery atau bobot
mati kapal hasil dari perhitungan pada saat
kapal kosong

LWT bisa dibagi jadi :


Berat Baja Kapal (Wet Steel Weight)
Berat Outfit dan Akomodasi
Berat Instalansi Permesinan
d. Berat Cadangan (2 - 3 )% LWT

26
Deadweight of Ship
Perbedaan antara displacement suatu kapal dengan
massa kapal kosong. Atau berat dari semua barang /
benda yang bisa dipindahkan dari kapal.

DWT bisa dibagi jadi :


Berat Bahan Bakar Main Engine
Berat Bahan Bakar Auxiliary Engine
Berat Minyak Pelumas
Berat Air Tawar
Berat Bahan Makanan
Berat Crew dan Barang Bawaan
Berat Tambahan/Cadangan (0,5 ~ 1,5) %
Displacement
Berat Bersih Muatan Kapal ( Pay Load )
27
Payload
Beban Berguna (Muatan) yang dapat
diangkut
Nilai payload dapat diketahui yaitu :
Payload = DWT - WTOTAL
dimana nilai dari Wtotal didapat dari
berat bahan bakar (HFO dan MDO)
berat minyak pelumas
berat air tawar
berat crew
dll :
28
Payload

29
Results of Tank Drawing

30
Results of Tank Drawing

31
Results of Tank Drawing

32

Anda mungkin juga menyukai