Anda di halaman 1dari 9

Makalah Mengenai

ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK

Disusun Oleh :

Muhamad Ariansyah

184301263
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pemerintah merupakan organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan menerapkan
hukum serta undang-undang di wilayah tertentu. Sedangkan pemerintahan merupakan segala
kegiatan, fungsi, tugas dan kewajiban yang dijalankan oleh lembaga eksekutif untuk
mencapai tujuan Negara, atau dalam arti luas adalah segala kegiatan yang terorganisir yang
bersumber pada kedaulatan dan kemerdekaan, berlandaskan pada dasar negara, rakyat atau
penduduk dan wilayah negara itu demi tercapainya tujuan Negara.

Dalam menjalankan pemerintahan, cara pemerintah suatu Negara belum tentu sama dengan
cara pemerintah Negara yang lain memerintah, namun tujuan dibentuknya suatu
pemerintahan adalah sama, yaitu untuk mensejahterahkan rakyat dan mengatur jalannya
Negara.

Dalam penyelenggaraan pemerintahan ada beberapa prinsip dasar yang menjadi pegangan
oleh aparat pemerintahan dalam menggerakan administrasi pemerintahan. Dimana prinsip
dasar tersebut diharapkan dapat menjadi prinsip pemerintah guna untuk tercapainya
kesejahteraan rakyat. Dan dalam makalah ini akan dibahas mengenai apa sajakan prinsip
dasar atau asas-asas pemerintahan yang baik itu.

B.Rumusan Masalah

1.Bagaimana Pengertian Asas Asas Pemerintahan yg baik menurut Pendapat ahli ?

2. Apakah pengertian dari asas-asas umum pemerintahan yang baik ?

3. Bagaimanakah perkembangan asas-asas umum pemerintahan yang baik di Indonesia ?

4.Bagaimana asas-asas pemerintahan yang baik menurut peraturan perundang-undangan ?

C.Tujuan

Dalam penulisan makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi penulis pada
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya akan asas-asas umum pemerintahan yang baik.
Dimana asas-asas tersebut harus dijadikan pegangan bagi pemerintah dalam menjalankan
pemerintahannya terutama dalam mengeluarkan Keputusan Tata Usaha Negara. Sehingga
kita sebagai masyarakat dapat menerapkannya seandainya kita berada di kursi pemerintahan
maupun sebagai masyarakat biasa agar dapat menegakan nilai nilai pemerintahan yg baik di
lingkungan bermasyarakat
BAB II

PEMBAHASAN

1.Pengertian Asas Asas Pemerintahan yg baik menurut Pendapat ahli

1.AM Donner dalam buku Nederland Bestuursrecht Tahun 1953 buku I hal 201 menetapkan
lima asas umum pemerintahan yang baik, yang tidak hanya diterapkan dalam kasus-kasus
tertentu saja, akan tetapi dalam persoalan secara umum di dalam administrasi, asas-asas
tersebut adalah (Marwan, 2013:291):

a)Asas Kejujuran (fair play);

b)Asas kecermatan (zorgvuldigheid);

c)Asas Kemurnian dalam tujuan (zuiverheid van oogmerk);

d)Asas Keseimbangan (evenwichtigheid);

e)Asas Kepastian hukum (recht zekerheid).

2.Ridwan HR

Pemahaman mengenai AAUPB tidak hanya dapat dilihat dari segi kebahasaan saja namun
juga dari segi sejarahnya, karena asas ini timbul dari sejarah juga. Dengan bersandar pada
kedua konteks ini, AAUPB dapat dipahami sebagai asas-asas umum yang dijadikan dasar dan
tatacara dalam penyelenggaraan pemerintahan yang layak, yang dengan cara demikian
penyelenggaraan pemerintahan menjadi baik, sopan, adil, terhormat, bebas dari kedzaliman,
pelanggaran peraturan tindakan penyalahgunaan wewenang, dan tindakan sewenang-wenang.

3. Jazim Hamidi

Definisi AAUPB menurut hasil penelitian Jazim Hamidi, antara lain :

a) AAUPL merupakan nilai-nilai etik yang hidup dan berkembang dalam lingkungan hokum
Administrasi Negara.

b) AAUPL berfungsi sebagai pegangan bagi para pejabat administrasi negara dalam
menjalankan fungsinya, merupakan alat uji bagi hakim administrasi dalam menilai tindakan
administrasi negara (yang berwujud penetapan atau beschikking) dan sebagai dasar
pengajuan gugatan bagi pihak penggugat.

c) Sebagian besar dari AAUPB masih merupakan asas-asas yang tidak tertulis, masih
abstrak, dan dapat digalidalam praktik kehidupan di masyarakat.

d) Sebagian asas yang lain sudah menjadi kaidah hukum tertulis dan terpencar dalam
berbagai peraturan hukum positif.
4.Crince le Roy

Konsepsi AAUPB menurut Crince le Roy yang meliputi: asas kepastian hukum, asas
keseimbangan, asas bertindak cermat, asas motivasi untuk setiap keputusan badan
pemerintah, asas tidak boleh mencampuradukkan kewenangan, asas kesamaan dalam
pengambilan keputusan, asas permainan yang layak, asas keadilan atau kewajaran, asas
menanggapi pengharapan yang wajar, asas meniadakan akibat-akibat suatu keputusan yang
batal, dan asas perlindungan atas pandangan hidup pribadi.

5.Hadjon

AAUPB yang telah mendapat pengakuan dalam praktek hukum di Belanda, yaitu asas
persamaan, asas kepercayaan, asas kepastian hukum, asas kecermatan, asas pemberian alasan
(motivasi), larangan penyalahgunaan wewenang dan larangan bertindak sewenang-wenang

2. Pengertian Asas-Asas pemerintahan yang baik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, asas mengandung beberapa arti. Asas dapat
mengandung arti sebagai dasar (sesuatu yang menjadi tumpuan berfikir atau berpendapat),
dasar cita-cita (perkumpulan atau organisasi), hukum dasar. Jadi bertitik tolak dari arti harfiah
asas yang dikemukakan di atas, asas-asas umum pemerintahan yang baik dapat dipahami
sebagai dasar umum dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik.[1]

Asas-asas umum pemerintahan adalah asas yang menjunjung tinggi norma kesusilaan,
kepatutan dan aturan hukum. Asas-asas ini tertuang pada UU No. 28/1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN. Siapa yang peduli asas? Mungkin
hanya kalangan akademisi. Padahal asas hukum adalah jantungnya aturan hukum, menjadi
titik tolak berpikir, pembentukan dan intepretasi hukum. Sedangkan peraturan hukum
merupakan patokan tentang perilaku yang seharusnya, berisi perintah, larangan, dan
kebolehan.

Istilah asas pemerintahan yang baik di beberapa Negara ialah

Di Belanda dikenal dengan “Algemene Beginselen van Behoorllijke Bestuur” (ABBB)

Di Inggris dikenal “The Principal of Natural Justice”

Di Perancis “Les Principaux Generaux du Droit Coutumier Publique”

Di Belgia “Aglemene Rechtsbeginselen”

Di Jerman “Verfassung Sprinzipien”

Di Indonesia “Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik”.


3.Perkembangan Asas-asas umum pemerintahan yang baik

Asas-asas umum pemerintahan yang baik lahir dari praktik penyelenggaraan negara dan
pemerintahan sehingga bukan produk formal suatu lembaga negara seperti undang-undang.
Asas-asas umum pemerintahan yang baik lahir sesuai dengan perkembangan zaman untuk
meningkatkan perindungan terhadap hak-hak individu. Fungsi asas-asas umum pemerintahan
yang baik dalam penyelenggaraan pemerintah adalah sebagai pedoman atau penuntun bagi
pemerintah atau pejabat administrasi negara dalam rangka pemerintahan yang baik (good
governance).

Perkembangan zaman menuntut pemerintah atau pejabat administrasi negara untuk semakin
memperhatikan aspek kepastian hukum dalam penyelenggaraan pemerintahan demi
ketentraman dan ketertiban kehidupan masyarakat. Aspek ketentraman dan ketertiban
menjadi bagian dari aspek pelayanan pemerintah atau pejabat administrasi negara terhadap
anggota masyarakat. Salah satu pelayanan tersebut adalah penyelenggaraan kebijakan yang
bersifat taat (konsisten). Konsistensi kebijakan merupakan suatu kebutuhan yang sangat
diperlukan dalam penyelenggaraan pemerintahan, antara lain demi memenuhi tuntutan
perlakuan yang sama terhadap segenap warga negara atau untuk menghindari tindakan yang
sewenang-wenang. Perkembangan ini mendorong asas-asas umum pemerintahan yang baik
berkembang ke arah yang lebih positif yang semakin menambah kekuatan mengikat asas-asas
pemerintahan yang baik tersebut. Asas-asas umum pemerintahan yang baik yang sebelumnya
merupakan etika penyelenggaraan pemerintahan, kemudian berkembang menjadi asas-asas
hukum pemerintahan yang tidak tertulis. Dengan perkembangan ini, asas-asas umum
pemerintahan yang baik semakin memiliki arti dan fungsi yang sangat penting dalam praktik
penyelenggaraan pemerintahan.[3]

Perkembangan asas-asas umum pemerintahan yang baik dari sekedar tendensi etis menjadi
hukum tidak tertulis dapat disebut sebagai proses positivisasi asas-asas umum pemeritahan
yang baik. Di Indonesia, proses positivisasi asas-asas hukum ke arah yang lebih positif,
seperti di negara-negara lain, juga terjadi. Kecenderungan proses yang demikian sudah mulai
tampak sejak tahun 1994. Dalam salah satu diskusi yang berlangsung di Jakarta pada tahun
1994 ditarik kesimpulan bahwa asas-asas umum pemerintahan yang baik merupakan kaidah
hukum yang tidak tertulis. Dalam diskusi mengenai asas-asas umum pemerintahan yang baik
yang diselenggarakan di Jakarta oleh Lembaga Penelitian dan Pengembangan Hukum
Administrasi Negara pada Tahun 1994 tersebut diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

“bahwa perumusan AAUPB beserta perincian asas-asasnya secara lengkap memang tidak
dikumpulkan dan dituangkan secara konkret dan formal dalam bentuk suatu peraturan
perundang-undangan khusus tentang AAUPB sebab asas-asas yang bersangkutan justru
merupakan kaidah hukum tidak tertulis sebagai pencerminan norma-norma etis
berpemerintahan yang wajib diperhatikan dan dipatuhi disamping mendasarkan pada kaidah-
kaidah hukum tertulis.”

Proses positivisasi asas-asas umum pemerintahan yang baik terus berlangsung dalam
perkembangan selanjutnya. Oleh karena itu, perkembangan asas-asas umum pemerintahan
yang baik ke arah yang lebih positif semakin memperkokoh kehadiran asas-asas umum
pemerintahan yang baik dalam lingkungan tata hukum nasional dan praktik penyelenggaraan
pemerintah. Dalam perkembangan yang terakhir, asas-asas umum pemerintahan yang baik
berkembang menjadi hukum positif tertulis sebab sebagian dari asas-asas umum
pemerintahan yang baik kemudian dituangkan secara formal dalam undang-undang.[4]

Peningkatan status hukum asas-asas umum pemerintahan yang baik, dari tendensi-tendensi
etis (etika pemerintahan) menjadi hukum positif tidak tertulis atau hukum tertulis, membuat
keberadaan asas-asas umum pemerintahan yang baik semakin penting dalam konteks teori
ataupun praktik pemerintahan. Bahkan, di kemudian hari, sifat kepastian hukum asas-asas
umum pemerintahan yang baik tidak mustahil akan semakin meningkat jika asas-asas umum
pemerintahan yang baik itu secara khusus dituangkan secara formal dalam suatu undag-
undang. Jika asas-asas umum pemerintahan yang baik tersebut dituangkan secara khusus
dalam suatu undang-undang, berarti asas-asas umum pemerintahan yang baik akan
mempunyai kedudukan yang semakin kuat.

4.Menurut Peraturan Perundang-undangan

Dengan diundangkannya UU No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang


Bersih dan Bebas KKN, Asas-asas umum pemerintahan yang baik di Indonesia
diidentifikasikan dalam Pasal 3 dirumuskan sebagai Asas umum Perpenyelenggaraan negara,
yaitu :

1. Asas Kepastian Hukum

Adalah asas dalam rangka negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan perundang-
undangan, kepatutan dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggara Negara.

2.Asas Tertib Penyelenggaraan Negara

Adalah asas yang menjadi landasan keteraturan, keserasian dan keseimbangan dalam
pengendalian penyelenggaraan Negara.

3.Asas kepentingan umum

Adalah asas yang mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif
dan selektif.

4.Asas keterbukaan

Adalah asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang
benar, jujur dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dengan tetap
memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan dan rahasia Negara.
5.Asas proporsionalitas

Adalah asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban penyelenggara
negara

6.Asas profesionalitas

Adalah asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

7.Asas akuntabilitas

Adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan
penyelenggara negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat
sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.[20]
BABIII

KESIMPULAN

1.Asas-asas umum pemerintahan adalah asas yang menjunjung tinggi norma kesusilaan,
kepatutan dan aturan hokum. Asas-asas ini tertuang pada UU No. 28/1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN.

2. Peningkatan status hukum asas-asas umum pemerintahan yang baik, dari tendensi-tendensi
etis (etika pemerintahan) menjadi hukum positif tidak tertulis atau hukum tertulis, membuat
keberadaan asas-asas umum pemerintahan yang baik semakin penting dalam konteks teori
ataupun praktik pemerintahan.

3.Adapun macam-macam asas umum pemerintahan yang baik di Indonesia yaitu asas
kepastian hukum, asas keseimbangan, asas kesamaan dalam mengambil keputusan, asas
bertindak cermat, asas motivasi, asas tidak mencampur adukkan kewenangan, asas permainan
yang layak, asas keadilan atau kewajaran, asas meniadakan akibat keputusan yang batal, asas
menanggapi pengharapan yang wajar, asas perlindungan atas pandangan hidup pribadi, asas
kebijaksanaan, asas penyelenggaraan kepentingan umum.
Daftar Pustaka

http://imhabilqish.blogspot.com/2016/05/asas-asas-umum-pemerintahan-yang-baik.html

http://handarsubhandi.blogspot.com/2015/08/asas-asas-umum-pemerintahan-yang-baik.html

http://bloggernyafitri.blogspot.com/2014/05/

http://asas-asas-pemerintahanyangbaiik.blogspot.com/2013/06/asas-asas-pemerintahan-yang-
baik.html

Anda mungkin juga menyukai