(AAUPB)
Oleh:
Program studi Hukum Tata Negara, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam
Negeri Ar-raniry, Banda Aceh, Aceh, Indonesia.
Abstrak
Asas-asas umum pemerintahan yang baik (selanjutnya disebut AAUPB) lahir dari
praktik penyelenggaraan negara dan pemerintahan sehingga bukan produk formal
yang baik dapat dipahami sebagai asas-asas umum yang dijadikan sebagai dasar
dan tata cara dalam penyelenggaraan pemerintahan yang layak, yang dengan cara
Pemerintahan disahkan pada tahun 2014. Sebagai akibat dari dianutnya konsepsi
AAUPB sebagai norma hukum yang harus dijadikan dasar oleh penyelenggara
menyimpang.1
A. Pendahuluan
Dalam hukum administrasi, Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik
mempunyai tempat tersendiri. Dalam peradilan administrasi di Belanda, Asas-
Asas Pemerintahan yang Baik (ABBB) disebut sebagai dasar banding dan atau
pengujian (pasal 8 ayat 1 di bawah d Wet AROB). Olden Bidara menjelaskan
bahwa ABBB adalah asas-asas hukum yang tidak tertulis yang harus diperhatikan
oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara dalam melakukan tindakan hukum
yang akan dinilai kemudian oleh Hakim Tata Usaha Negara. Sekalipun Asas-
Asas Umum pemerintahan yang baik ini tak tertulis namun dapat diterapkan
dalam berbagai praktik hukum. Dalam perkembangannya, Asas-Asas Umum
Pemerintahan yang Baik itu menjadi hukum positip. Indroharto memberikan
pengertian bahwa AsasAsas Umum Pemerintahan yang Baik merupakan bagian
1
Solechan. August 2019. “Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik dalam Pelayanan
Publik”. Adminitrative Law & Governance Journal. Volume 2 Issue 3. Fakultas Hukum,
Universitas Diponegoro
dari asas-asas hukum umum yang secara khusus berlaku dan penting artinya bagi
perbuatan-perbuatan hukum pemerintahan (jadi dalam bidang hukum
administrasi) seperti asas geode trouw dan zourgvuldigheild dalam hubungan-
hubungan hukum keperdataan, asas geen straf zonder schuld dalam konteks
hukum pidana atau asas adanya hak untuk didengarnya pendapat pihak terdakwa
atau yang diadukan sebelumnya keputusan dijatuhkan (asas audi et alteram
partem) dalam hukum acara. Philiphus M.Hadjon sendiri lebih melihat ABBB
sebagai kriteria yang digunakan untuk menilai segi rechtmatigheid kekuasaan
bebas (discretionary power, discretionaire bevoegdhid) yang semula seakan-akan
tidak terjamah. Sebagai gambaran, Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik di
Negeri Belanda terdiri dari tujuh asas yaitu:
a. asas persamaan;
b. asas kepercayaan;
c. asas kepastian hukum;
d. asas kecermatan;
e. asas pemberian alasan (motivasi);
f. asas larangan penyalahgunaan wewenang (detournement de pouvoir);
g. asas larangan bertindak sewenang-wenang;2
2
A.Sulardi. 2019. “Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang baik”. E-Journal Universitas Atma
Jaya.
Dengan pergeseran konsepsi nachtwachtersstaat (negara peronda) ke konsepsi
welfare state membawa pergeseran pada peranan dan aktivitas pemerintah. Pada
konsepsi nachtwachtersstaat berlaku prinsip staatsonthouding, yaitu pembatasan
negara dan pemerintah dari keshidupan sosial ekonomi masyarakat. Pemerintah
bersifat pasif, hanya sebagai penjaga ketertiban dan keamanan masyarakat. Sementara
pada konsepsi welfare state, pemerintah diberi kewajiban untuk mewujudkan
bestuurszorg (kesejahteraan umum), yang untuk itu kepada pemerintah diberikan
kewenangan untuk campur tangan (staatsbemoienis) dalam segala lapangan
kehidupan masyarakat. Artinya pemerintah dituntut untuk bertindak aktif ditengah
dinamika kehidupan masyarakat.
3
dyah Adriantini Sintha Dewi, „Pendayagunaan Freies Ermessen Pejabat Pemerintahan
Dalam Konsep Negara Kesejahteraan‟, 5.1 (2016), 184–94.
pada peraturan perundang-undangan, tetapi berdasar pada inisiatif sendiri. Namun,
disatu sisi keaktifan pemerintah dalam mengupayakan kesejahteraan umum haruslah
senantiasa berdasarkan pada asas-asas umum pemerintahan yang baik (selanjutnya
disebut AAUPB).4
B. Pembahasan
1. Pengertian, kedudukan, dan fungsi dan arti penting AAUPB
a. Pengertian AAUPB
Di dalam bahasa Belanda istilah asas-asas umum pemerintahan yang baik ini
dikenal dengan istilah “Algemene Beginselen van Behoorlijk Bestuur” atau
sering disingkat ABBB. Di dalam bahasa Perancis dikenal dengan istilah
“Les Principaux Generaux du Droit Coutumier Publique”. Di Negara Inggris,
dikenal dengan sebutan “The Principal of Natural Justice” atau “The General
Principles of Good Administration”. Di Negara Jerman sering disebut dengan
istilah “Allgemeine Grundsätze der Ordnungsgemäßen Verwaltung”. Asas-
asas
4
Solechan. August 2019. “Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik dalam Pelayanan
Publik”. Adminitrative Law & Governance Journal. Volume 2 Issue 3. Fakultas Hukum,
Universitas Diponegoro HAL 3
5
Sadhu Bagas Suratno, „Pembentukan Peraturan Kebijakan Berdasarkan Asas-Asas Umum
Pemerintahan Yang Baik‟, E-Journal Lentera Hukum, 4.3, 164
<https://doi.org/10.19184/ejlh.v4i3.5499>.
umum pemerintahan yang baik (AUPB) sering disebut pula sebagai
prinsipprinsip umum pemerintahan yang baik. Pada dasarnya asas-asas ini
merupakan aturan hukum publik yang wajib diikuti oleh pengadilan dalam
menerapkan hukum positif.
Mengenai penyebutan asas-asas umum pemerintahan yang baik
(AUPB) di Indonesia, sebelum dikeluarkan Undang-Undang Nomor 30
Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan masih beraneka ragam. Para
ahli ada yang menyebut dengan istilah asas-asas umum pemerintahan yang
layak, asas-asas umum pemerintahan yang patut, asas-asas pemerintahan
yang bersih dan wajar, asas-asas hukum umum bagi penyelenggaraan
administrasi negara yang layak. Asas-asas umum pemerintahan yang baik
merupakan terjemahan yang paling banyak digunakan oleh para ahli hukum
di Indonesia seperti Kuntjoro Purbopranoto, Indriharto, Amrah Muslimin, M.
Solly Lubis, Paulus Effendie Lotulung, Moh. Mahfud MD, dan SF Marbun.
Rochmat Soemitro pernah menggunakan istilah “asas-asas umum
pemerintahan yang sehat” pada waktu mengajukan konsep rancangan
Undang-undang Peradilan Administrasi. A. Baramuli menyebut dengan
istilah “asas-asas umum pemerintahan yang bersih dan wajar”. Ateng
Syafrudin, Sjachran Basah, Philipus M. Hadjon, dan Laica Marzuki dalam
beberapa tulisannya menggunakan istilah “asas-asas umum pemerintahan
yang layak”. Adapun A. Hamid S. Attamimi dan Bagir Manan, menggunakan
istilah “asas-asas umum penyelenggaraan administrasi negara yang layak”15.
Namun demikian setelah dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 30 Tahun
2014 tentang Administrasi Pemerintahan secara formal istilah asas-asas
umum pemerintahan itu disebut dengan istilah asas-asas umum pemerintahan
yang baik. Hal ini dapat dilihat dari bunyi ketentuan Pasal 1 angka 17
UndangUndang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan
yang menyatakan bahwa:
“Asas-asas umum pemerintahan yang baik yang selanjutnya disingkat AUPB
adalah prinsip yang digunakan sebagai acuan penggunaan wewenang bagi
pejabat pemerintahan dalam mengeluarkan keputusan dan/atau tindakan
dalam penyelenggaraan pemerintahan.”6
6
Eny Kusdarini. 2019. “Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik Dalam Hukum
Administrasi Negara”. Universitas Negeri Yogyakrta Press. HAL 6-8
7
Solechan. August 2019. “Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik dalam Pelayanan
Publik”. Adminitrative Law & Governance Journal. Volume 2 Issue 3. Fakultas Hukum,
Universitas Diponegoro HAL 5-6.
c. Fungsi dan Arti penting AAUPB
Pada awal kemunculannya, AAUB hanya dimaksudkan sebagai sarana
perlindungan hukum dan dijadikan sebagai instrumen untuk peningkatan
perlindungan hukum bai warga negara dari tindakan pemerintah. Fungsi asas-
asas umum pemerintahan yang baik dalam penyelenggaraan pemerintahan
adalah sebagai pedoman atau penuntun bagi pemerintah atau pejabat
administrasi negara dalam rangka pemerintahan yang baik. Dalam hubungan
ini, Muin Fahmal mengemukakan bahwa asas umum pemerintahan yang
layak sesungguhnya adalah rambu-rambu bagi para penyelenggara negara
dalam menjalankan tugasnya. Rambu-rambu tersebut diperlukan agar
tindakan-tindakan tetap sesuai dengan tujuan hukum yang sesungguhnya.
Dalam perkembangannya asas-asas umum pemerintahan yang baik
memiliki arti penting dan fungsi, yaitu:
1. Bagi administrasi negara, asas-asas umum pemerintahan yang baik
bermanfaat sebagai pedoman dalam melakukan penafsiran dan penerapan
terhadap ketentuan perundang-undangan yang bersifat samar atau tidak
jelas.
2. Bagi masyarakat, asas-asas umum pemerintahan yang baik itu sebagai
pencari keadilan, asas-asas umum pemerintahan yang baik dapat
dipergunakan sebagai dasar gugatan sesuai dengan Pasal 53 Undang-
Undang No. 5 Tahun 1986.
3. Bagi Hakim Tata Usaha Negara (TUN), asas-asas umum pemerintahan
yang baik dapat digunakan sebagai alat penguji dan membatalkan
keputusan yang dikeluarkan badan Pejabat TUN.
4. Asas-asas umum pemerintahan yang baik juga berguna bagi badan
legislatif dalam merancang Undang-Undang.8
8
heylaw.id. Mesa Siti Maesaroh. “Pelayanan Publik: Asas-Asas Umum Pemerintahan yang
Baik”. 15 November 2021. https://heylaw.id/blog/pelayanan-publik-asas-asas-umum-
pemerintahan-yang-baik.
Menurut Indroharto, AAUPB merupakan bagian dari asas-asas
hukum yang umum yang secara khusus berlaku dan penting artinya bagi
perbuatan-perbuatan hukum pemerintahan. Arti penting dari keberadaan
AUPB disebabkan oleh beberapa hal:
1. AUPB merupakan bagian dari hukum positif yang berlaku;
2. AUPB merupakan norma bagi perbuatan-perbuatan administrasi
Negara, di samping norma-norma dalam hukum tertulis dan tidak
tertulis;
3. AUPB dapat dijadikan alasan untuk mengajukan gugatan, dan pada
akhirnya AUPB dapat dijadikan “alat uji” oleh Hakim administrasi,
untuk menilai sah atau tidaknya, atau batal atau tidaknya keputusan
administrasi Negara9
Berikut adalah pendapat S.F Marbun tentang arti penting dan fungsi AAUPB:1.
1. Bagi administrasi negara, bermanfaat sebagai pedoman dalam
melakukan penafsiran dan penerapan
terhadap ketentuanketentuan perundang-undangan yang bersifat sumir,
samar,atau tidak jelas. Sekaligus membatasi dan menghindari
kemungkinan administrasi negaramempergunakan freies ermessen yang
jauh menyimpang dari ketentuan perundang-undangan. Dengan
demikian, administrasi negara diharapkan terhindar dari
perbuatanonrechtmatige daad, deturnement de pouvoir, abus dedroit,
dan ultravires.
9
Solechan. August 2019. “Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik dalam Pelayanan
Publik”. Adminitrative Law & Governance Journal. Volume 2 Issue 3. Fakultas Hukum,
Universitas Diponegoro HAL 7
2. Bagi warga masyarakat, sebagai pencari keadilan, tercantum dalam
pasal 53 ayat 2Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 bahwa AAUPB
dapat digunakan sebagai dasargugatan di PTUN.
10
Imani Rifaul. Feb 20, 2019. Fungsi Dan Arti Penting AAUPB. Scribd.
https://www.scribd.com/document/400074537/Fungsi-Dan-Arti-Penting-AAUPB
C. Penutup
1. Kesimpulan
Dianutnya konsep negara kesejahteraan (welfare state) menjadikan
pemerintah sebagai penanggung jawab kesejahteraan masyarakat. Dalam
mewujudkan kesejahteraan tersebut pemerintah sebagai pemberi pelayanan
publik harus memenuhi tujuan yang hendak dicapai dalam pelayanan publik
tanpa membeda-bedakan. Dalam pelaksanaan pelayanan publik tersebut
pemerintah hendaknya menjadikan asas-asas umum pemerintahan yang baik
(AAUPB) sebagai pedoman dalam menjalankan tugasnya. Selain itu,
masyarakat juga dapat menggunakan AAUPB untuk mengetahui apa yang
menjadi hak dan kewajibannya sehingga tidak terjadi benturan antara
pemerintah sebagai pemberi pelayanan publik dan masyarakat sebagai
penerima pelayanan publik.
Asas-asas umum pemerintahan yang baik (AAUPB) yang dapat
diterapkan dalam pelaksanaan pelayanan publik antara lain : asas kepastian
hukum, asas kemanfaatan, asas ketidakberpihakan, asas kecermatan, asas
tidak menyalahgunakan kewenangan, asas keterbukaan, asas kepentingan
umum, dan asas pelayanan yang baik (sesuai dengan pasal 10 Undang Undang
Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan) serta terdapat asas
tambahan yaitu : asas keseimbangan, Asas Tidak Mencampuradukkan
Kewenangan, dan asas keadilan dan kewajaran (menurut Koentjoro
Purbopranoto).
Daftar Pustaka
Solechan. August 2019. “Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik dalam Pelayanan
Publik”. Adminitrative Law & Governance Journal. Volume 2 Issue 3.
Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro
A.Sulardi. 2019. “Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang baik”. E-Journal Universitas
Atma Jaya.
dyah Adriantini Sintha Dewi, „Pendayagunaan Freies Ermessen Pejabat Pemerintahan
Dalam Konsep Negara Kesejahteraan‟, 5.1 (2016), 184–94.
Solechan. August 2019. “Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik dalam Pelayanan
Publik”. Adminitrative Law & Governance Journal. Volume 2 Issue 3.
Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro HAL 3
Sadhu Bagas Suratno, „Pembentukan Peraturan Kebijakan Berdasarkan Asas-Asas
Umum
Pemerintahan Yang Baik‟, E-Journal Lentera Hukum, 4.3, 164
<https://doi.org/10.19184/ejlh.v4i3.5499>.
Eny Kusdarini. 2019. “Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik Dalam Hukum
Administrasi Negara”. Universitas Negeri Yogyakrta Press. HAL 6-8
Solechan. August 2019. “Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik dalam Pelayanan
Publik”. Adminitrative Law & Governance Journal. Volume 2 Issue 3.
Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro HAL 5-6.
Mesa Siti Maesaroh. 15 November 2021. “Pelayanan Publik: Asas-Asas Umum
Pemerintahan yang Baik”.
Solechan. August 2019. “Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik dalam Pelayanan
Publik”. Adminitrative Law & Governance Journal. Volume 2 Issue 3.
Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro HAL 7
Muin Fahmal, Peran Asas-asas Umum Pemerintahan yang Layak dalam Mewujudkan
Pemerintahan yang Bersih,UII Press,Yogyakarta, 2008, h. 60