“ASAS-ASAS UMUM
PEMERINTAHAN YANG BAIK”
Menghendaki adanya keseimbangan antara hukuman jabatan dan kelalaian atau kealpaan seorang
pegawai
Menghendaki kriteria yang jelas mengenai jenis-jenis atau kualifiksi pelanggaran atau kealpaan
yang dilakukan seseorang sehingga memudahkan penerapannya pada setiap kasus yang ada dan
perlakuan yang sama untuk kepastian hukum
Contoh : pasal 6 PP No.30/1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai, ditentukan sebagai berikut :
1) Hukuman disiplin ringan berupa :
a) Teguran lisan;
b) Teguran tertulis
c) Pernyataan tidak puas secara tertulis
2) Hukuman disiplin sedang berupa :
d) Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 tahun;
e) Penurunan gaji yang besarnya satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama satu tahun;
c. Asas Kesamaan dalam Mengambil Keputusan
Asas ini menghendaki agar badan pemerintahan mengambil tindakan yang sama
(dalam arti tidak bertentangan) atas kasus-kasus yang faktanya sama yang berlaku
bagi setiap orang (melalui kebijaksanaan).
Pemerintah dapat menerapkan KTUN yang pernah dikeluarkan pada kasus yang
faktanya sama.
Terkesan kabur bila dikaitkan dengan pendapat van Vollenhoven, bahwa “Sifat
tindakan pemerintahan itu kasuistis, artinya suatu peristiwa tertentu tidak berlaku
tindakan yang sama terhadap peristiwa lainnya.
d. Asas Bertindak Cermat atau Asas Kecermatan
Menghendaki agar pemerintah atau administrasi bertindak cermat dalam melakukan berbagai aktifitas
penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi warga negara.
Contoh :
Putusan PTUN Medan No.70/G/1992/PTUN-Medan mengenai gugatan para Penggugat terhadap surat
pembebasan tugas oleh Kepala Kantor Urusan Agama. Dalam Fundamentum Petendinya disebutkan :
“bahwa tergugat tidak meneliti dengan seksama tentang hasil pengaduan tersebut”. PTUN menyimpulkan
bahwa dihubungkan dengan AAUPB (asas kecermatan), maka jelas bahwa SK tergugat telah menyimpang
dari asas tersebut.
Putusan PTUN Medan No. 65/G/1992/PTUN-Medan mengenai gugatan seorang purnawirawan ABRI
berhadapan dengan Kepala Kantor BPN Kabupaten. Penggugat mendalilkan bahwa tanpa sepengetahuan
Penggugat, Tergugat telah mengeluarkan sertifikat atas nama AWN, padahal tanah itu milik Penggugat.
Dalam hal ini, Hakim PTUN mempertimbangkan bahwa tergugat telah melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan asas kecermatan dan kurang hati-hati.
Putusan PTUN Palembang No.16/PTUN/G/PLG/1991 mengenai gugatan seorang pegawai Universitas
Bengkulu terhadap Rektor yang telah memutasikan dirinya dari jabatan tanpa dibuktikan kesalahanya dulu.
Tindakan Rektor dipersalahkan karena dalam keputusannya melanggar asas kecermatan formal.
e. Asas Motivasi untuk Setiap
Keputusan
Menghendaki setiap keputusan badan-badan pemerintahan harus mempunyai
motivasi atau alasan yang cukup sebagai dasar dalam menerbitkan keputusan dan
sedapat mungkin alasan atau motivasi itu tercantum dalam keputusan.
Dapat dibedakan dalam 3 sub varian, yaitu :
1. Syarat bahwa ketetapan harus diberi alasan
2. Ketetapan harus memiliki dasar fakta yang teguh
3. Pemberian alasan harus cukup dapat mendukung.
f. Asas tidak Mencampuradukkan Kewenangan
Menghendaki agar setiap tindakan badan atau pejabat administrasi negara selalu
memperhatikan aspek keadilan dan kewajaran.
Asas keadilan : menuntut tindakan secara proporsional, sesuai, seimbang dan
selaras dengan hak setiap orang
Asas kewajaran : menekankan agar setiap aktivitas pemerintah memperhatikan
nilai-nilai yang berlaku di tengah masyarakat, baik itu berkaitan dengan agama,
moral, adat istiadat, maupun nilai-nilai lainnya.
i. Asas Kepercayaan Menanggapi Pengharapan yang Wajar
Asas ini menghendaki agar setiap tindakan yang dilakukan oleh pemerintah harus menimbulkan
harapan-harapan bagi warga negara.
Jika suatu harapan sudah terlanjur diberikan kepada warga negara, tidak boleh ditarik kembali
meskipun tidak menguntungkan bagi pemerintah
j. Asas meniadakan akibat suatu keputusan yang batal
Berkaitan dengan pegawai yang dipecat dari pekerjaannya dengan suatu ketetapan (beschikking).
Seorang pegawai yang dipecat karena diduga telah melakukan kejahatan, tetapi setelah dilakukan
proses pemeriksaan di pengadilan terbukti tidak bersalah, maka harus dikembalikan pada
pekerjaan
k. Asas Perlindungan atas Pandangan atau cara hidup pribadi
Menghendaki agar pemerintah melindungi hak atas kehidupan pribadi setiap pegawai negeri dan
tentunya juga hak kehidupan pribadi setiap warga negara (HAM).
l. Asas Kebijaksanaan
pemerintah dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya diberi kebebasan dan keleluasaan untuk
menerapkan kebijaksanaan tanpa harus terpaku pada peraturan perundang-undangan formal-----
tidak bisa mengikuti perkembangan jaman.
m. Asas Penyelenggaraan kepentingan umum
Menghendaki agar pemerintah dalam melaksanakan tugasnya selalu mengutamakan kepentingan
umum, yakni kepentingan yang mencakup semua aspek kehidupan orang banyak.
UU 30/2014
Administrasi Pemerintahan
Drs. Yanuar Ahmad, MPA
Asisten Deputi Perumusan Kebijakan Sistem Kelembagaan
dan Tata Laksana
Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana
Kementerian PAN dan RB
Kulon Progo, 11 Nopember 2015
Pendayagunaan Aparatur Negara
1 Kelembagaan 2 Kepegawaian
4 Pengawasan 3 Ketatalaksanaan
Administrasi Pemerintahan adalah tata laksana
dalam pengambilan keputusan dan/atau tindakan
oleh badan dan/atau pejabat pemerintahan
FONDASI HUKUM REFORMASI BIROKRASI
REFORMASI
BIROKRASI
5
URGENSI
UU ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
Latar Belakang Tujuan
a. pelayanan birokrasi yang baik, a. menciptakan tertib penyelenggaraan
efisien, efektif, dan berpihak pada administrasi pemerintahan;
kepentingan masyarakat. b. menciptakan kepastian hukum;
c. mencegah terjadinya penyalahgunaan
b. tindakan dan keputusan pejabat wewenang;
administrasi pemerintahan harus d. menjamin akuntabilitas badan
berdasarkan pada hukum dan dan/atau pejabat pemerintahan;
peraturan perundang-undangan. e. memberikan perlindungan hukum
kepada warga masyarakat dan aparatur
c. kelemahan administrasi pemerintahan;
pemerintahan (birokrasi) yang f. melaksanakan ketentuan peraturan
belum menerapkan prinsip-prinsip perundang-undangan dan menerapkan
tata pemerintahan yang baik. asas-asas umum pemerintahan yang
baik; dan
g. memberikan pelayanan yang sebaik-
baiknya kepada masyarakat.
LINGKUP UU AP
Badan
/ Warga
Pejab Masya
at rakat
Pemer
intaha
n Pihak
lain yg
terkait
peningkatan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan
GAGASAN PENTING UU AP DALAM UPAYA
MENDORONG PELAKSANAAN RB
2
Kejelasan Tanggung Jawab Terhadap Kewenangan
3 Kewenangan pejabat berupa kewenangan atributif,
delegatif, dan mandat.
GAGASAN PENTING UU AP DALAM UPAYA
MENDORONG PELAKSANAAN RB - 2
B KEWENANGAN PEMERINTAH
C DISKRESI
LARANGAN PENYALAHGUNAAN
D WEWENANG
PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI
E PEMERINTAHAN
SUBSTANSI PENGATURAN
UU ADMINISTRASI PEMERINTAHAN - 2
F PROSEDUR ADMINISTRASI
PEMERINTAHAN
G KEPUTUSAN ADMINISTRASI
PEMERINTAHAN
H UPAYA ADMINISTRATIF
J SANKSI ADMINISTRATIF
Kedaulatan berada di UUD 1945 ps.1 ayat (3)
tangan rakyat dan
dilaksanakan
menurut Undang-Undang Negara Indonesia
Dasar adalah Negara Hukum
Administrasi Sistem
Penyelenggaraan
Pemerintahan Pemerintahan
• Upaya
keberatan
• Upaya banding
Keputusan
dan/atau
Tindakan Upaya
APIP Administrasi Administratif
Pemerintahan
Pejabat Warga
• Atribusi Pemerintahan AUPB Masyarakat
• Delegasi
• Mandat
Pemerintah Masyarakat
(Pasal 39)
LARANGAN PENYALAHGUNAAN KEWENANGAN
(Pasal 19)
Setelah diuji dan ada Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara yang
telah berkekuatan hukum tetap
SANKSI ADMINISTRATIF BERAT
SANSKSI
ADMINISTRATIF
RINGAN Sanksi Aministratif Ringan
Diperberat
Catatan : dgn Sanksi
Berat
Sanksi Aministratif Sedang