Anda di halaman 1dari 4

Pertemuan 5

ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK/LAYAK


(AAUPB/AAUPL)

Good Governance (Pemerintahan Yang Baik)


Mewujudkan penyelenggaraan negara yang mampu menjalankan
fungsi dan tugasnya secara sungguh-sungguh dan penuh tanggung
jawab
Yaitu suatu penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid
dan bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan
pasar yang efesien, penghindaran salah alokasi dana Investasi, dan
pencegahan korupsi baik secara politik maupun administratif,
menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and political
framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha
World Bank

Arti penting Good Governance


Diartikan pengelolaan pemerintahan yang balk (mengikuti kaidah-
kaidah sesuai dengan prinsip-prinsip dasar good governance)
Penyelenggara negara adalah: pejabat negara yang menjalankan
fungsi eksekutif, legislatif, atau yudikatif dan pejabat lain yang fungsi
dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik (AAUPB/AAUPL)


Adalah asas-asas umum yang dijadikan sebagai dasar dan tata cara
dalam penyelenggaraan pemerintahan yang layak, yang dengan cara
demikian penyelenggaraan pemerintahan itu menjadi baik, sopan, adil
dan terhormat, bebas dari kezaliman, pelanggaran peraturan, tindakan
penyalahgunaan wewenang dan tindakan sewenang-wenang
Kedudukan AAUPB/AAUPL Dalam Sistem Hukum
AAUPB pernah belum dituangkan secara resmi dalam perat.perUUan
sebagai asas-asas umum pemerintahan sehingga kekuatan hukumnya
secara yuridis formal belum ada
Akhirnya asas-asas tersebut termuat dalam UU Nomor 28/1999
tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN
Fungsi dan Arti Penting AAUPB/AAUPL
Awal keberadaan AAUPB/AAUPL
Hanya dimaksudkan sebagai sarana perlindungan hukum bagi warga
negara dari tindakan pemerintah yaitu dijadikan sebagai dasar
penilaian dalam peradilan dan upaya administrasi di samping sebagai
norma hukum tidak tertulis bagi tindakan pemerintah

Dalam perkembangan AAUPB/AAUPL


• Bagi administrasi negara
bermanfaat sebagai pedoman dalam melakukan penafsiran dan
penerapan terhadap ketentuan-ketentuan perUUan yang bersifat
sumir, samar atau tidak jelas
Sekaligus membatasi dan menghindari kemungkinan administrasi
negara menggunakan freies ermessen/melakukan kebijaksanaan yang
jauh menyimpang dari ketentuan perUUan
• Bagi masyarakat
Dapat dipergunakan sebagai dasar gugatan
• Bagi hakim TUN
Sebagai alat untuk menguji dan membatalkan Keputusan yang
dikeluarkan badan/pejabat TUN
AAUPB/AAUPL dalam UU No. 28 Tahun 1999
Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN
Menetapkan asas-asas umum penyelenggaraan negara yang
mencakup:
1. Asas kepastian hukum
Adalah asas dalam Negara hukum yang mengutamakan landasan
peraturan perundang-undangan, keputusan, dan keadilan dalam setiap
keijakan penyelenggara negara
2. Asas tertib penyelenggaraan Negara
Adalah asas yang menjadi landasan keteraturan, keserasian, dan
keseimbangan dalam pengabdian penyelenggaraan negara
3. Asas kepentingan umum
Adalah asas yang mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara
yang aspiratif, akomodatif, dan kolektif
4. Asas keterbukaan
Adalah asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk
memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif
terhadap penyelenggara Negara dengan tetap memperhatikan
perindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara
5. Asas proporsionalitas
Adalah asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan
kewajiban penyelenggara negara
6. Asas Profesionalitas
Adalah asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode
etik dan ketenuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
7. Asas Akuntabilitas
Adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir
dari kegiatan penyelenggara Negara harus dapat dipertanggung
jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang
kedaulatan tertinggi Negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
UNDP mengemukakan ciri atau prinsip governance
(pemerintahan) yang baik, sebagai hubungan yang sinergis dan
kontruktif diantara Negara, sektor swasta dan masyarakat,
yaitu:
1. Partisipasi, bahwa setiap warga Negara baik langsung maupun
melalui perwakilan, mempunyai suara dalam pembuatan keputusan
dalam pemerintahan
2. Aturan hukum (rule of law), kerangka hukum harus adil dan
dilaksanakan tanpa pandang bulu, terutama untuk hak asasi manusia
3. Transparansi, yang dibangun atas dasar kebebasan arus
informasi, informasi dapat diperoleh oleh mereka yang membutuhkan
serta dapat dipahami dan dimonitor
4. Ketanggapan (responsiveness), bahwa berbagai lembaga dan
prosedur-prosedur harus berupaya untuk melayani setiap stakeholder
dengan baik, aspiratif
5. Orientasi pada consensus. Goverance yang baik menjadi
perantara kepentingan-kepentingan yang berbeda untuk memperoleh
pilihan terbaik bagi kepentingan yang lebih luas
6. Kesetaraan (equality), semua warga Negara mempunyai
kesempatan yang sama untuk meningkatkan atau mempertahankan
kesejahteraannya
7. Elektifitas dan Elisiens, artinya bahwa penggunaan semua
sumber-sumber secara berhasil guna dan berdaya guna.

Anda mungkin juga menyukai