Anda di halaman 1dari 45

ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN

YANG BAIK (AAUPB)


Konsep Umum AAUPB

Tahun 1946 pemerintah Belanda membentuk Komisi “de


Monchy” tentang Verhoogde
Rechtsbescherming/peningkatan perlindungan hk bagi rakyat
dari tindakan adm negara yg menyimpang.

AAUP
B
Welfare State
Freies Ermessen
(Onrechtmatigedaad,
Detuornement de pouvoir
& Willekeur .

Nachwachter
Staat
Istilah
Di Belanda dikenal dengan “Algemene
Beginselen van Behoorllijke Bestuur”
(ABBB)
Di Inggris dikenal “The Principal of Natural
Justice”
Di Perancis “Les Principaux Generaux du
Droit Coutumier Publique”
Di Belgia “Aglemene Rechtsbeginselen”
Di Jerman “Verfassung Sprinzipien”
Di Indonesia “Asas-Asas Umum
Pemerintahan yang Baik”.
ABBB Di Belanda
Di Belanda Asas-asas umum pemerintahan yang baik
(ABBB) dipandang sebagai norma hukum tidak
tertulis, namun harus ditaati oleh pemerintah. Diatur
dlm Wet AROB (Administrative Rechtspraak
Overheidsbeschikkingen) yaitu Ketetapan-ketetapan
Pemerintahan dalam Hukum Administrasi oleh
Kekuasaan Kehakiman “Tidak bertentangan dengan
apa dalam kesadaran hukum umum merupakan asas-
asas yang berlaku (hidup) tentang pemerintahan yang
baik”. Hal itu dimaksudkan bahwa asas-asas itu
sebagai asas-asas yang hidup, digali dan
dikembangkan oleh hakim.
Paling sedikit ada 7 ABBB yg sudah memiliki
tempat yg jelas di Belanda.

1. Asas persamaan : Hal-hal yg sama harus


diperlakukan sama.
2. Asas kepercayaan : legal expectation,
harapan2 yg ditimbulkan (janji2,
keterangan2, aturan2 kebijaksanaan dan
rencana2) sedapat mungkin hrs dipenuhi.
3. Asas kepastian hukum : scr materiil
menghalangi bdn pmrth u menarik kembali
suatu ketetapan dan mengubahnya yg
menyebabkan kerugian yg berkpntingan
(kecuali krn 4 hal: dipaksa o keadaan, tap
didasarkan kekeliruan, tap bdsrkan ktrgn yg
tdk benar, syarat tap tdk ditaati); secara
formil ketetapan yg memberatkan dan
menguntungkan hrs disusun dgn kata2 yg
jelas.
4. Asas kecermatan : suatu tap hrs diambil dan
disusun dgn cermat (pihak ke3, hearing,
nasihat
5. Asas pemberian alasan : tap hrs memberikan
alasan, hrs ada dsr fakta yg teguh dan
alasannya hrs mendukung.
6. Lrgn penyalahgunaan wewenang: tdk blh
mnggunakan wewenang u tujuan yg lain.
7. Lrgn Willekeur : wenang, kurang
memperhatikan kptgn umum, dan secara
kongkret merugikan.
Pengertian

Jasim Hamidi AAUPL :


◦ Asas-asas umum pemerintahan yang layak
merupakan nilai-nilai etik yang hidup dan
berkembang dalam lingkungan hukum administratif
negara.
 Asas-asas umum pemerintahan yang layak berfungsi
sebagai pegangan bagi pejabat administrasi negara
dalam menjalankan fungsinya, merupakan alat uji
bagi hakim administrasi dalam menilai tindakan
administarsi negara (yang berwujud
penetapan/beshikking), dan sebagai dasar pengajuan
gugatan bagi pihak penggugat .
Sebagian besar dari asas-asas umum
pemerintahan yang layak masih merupakan
asas-asas yang tidak tertulis, masih abstrak,
dan dapat digali dalam praktik kehidupan di
masyarakat.
Sebagian asas yang lain sudah menjadi
kaidah hukum tertulis dan terpencar dalam
berbagai peraturan hukum positif.
Fungsi
Bagi administrasi negara, bermanfaat
sebagai pedoman dalam melakukan
penafsiran dan penetapan terhadap
ketentuan-ketentuan perundang-undangan
yang bersifat sumir, samar atau tidak jelas.
Bagi masyarakat sebagai pencari keadilan,
asas-asas umum pemerintahan yang layak
data dipergunakan sebagai dasar gugatan.
AAUPL DI INDONESIA
1. Asas Kepastian Hukum
2. Asas Keseimbangan
3. Asas Kesamaan dlm Mengambil KPTS
4. Asas Bertindak Cermat atau Asas Kecermatan
5. Asas Motivasi untuk setiap Keputusan
6. Asas tdk Mencampuradukkan Kewenangan
7. Asas Permainan yg Layak
8. Asas Keadilan dan kewajaran
9. Asas Kepercayaan & Menanggapi Pengharapan yang Wajar
10. Asas Meniadakan Akibat suatu Keputusan Yg Batal
11. Asas Perlindungan atas Pandangan atau cara Hidup
Pribadi
12. Asas Kebijaksanaan
13. Asas Penyelenggaraan Kepentingan Umum
Kepastian hukum

 Setiap keputusan yang telah dikeluarkan oleh


pemerintah tidak untuk dicabut kembali, sampai
dibuktikan sebaliknya dalam proses peradilan.
 Asas het vermoeden van rechtmatigheid atau
presumtio justea causa, yang berarti setiap
keputusan badan atau pejabat tata usaha negara
yang dikeluarkan dianggap benar menurut
hukum, selama belum dibuktikan sebaliknya
atau dinyatakan sebagai keputusan yang
bertentangan dengan hukum oleh hakim
administrasi.
Asas keseimbangan

Asas ini menghendaki suatu hukuman yang


dijatuhkan kepada pelanggar agar seimbang
dengan kesalahan yang dilakukan oleh
pelanggar.
Asas kesamaan dlm mengambil kptsn

Asas ini menghendaki agar terhadap kasus


atau fakta yang sama, Badan atau Pejabat
Tata Usaha Negara harus mengeluarkan
Keputusan Tata Usaha Negara yang isinya
sama (dalam arti tidak bertentangan).
Asas Bertindak Cermat atau Asas Kecermatan

Asas ini menghendaki agar setiap tindakan


dari Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara
dalam mengambil suatu tindakan agar
dipikirkan dan dipertimbangkan masak-
masak semua kepentingan yang terkait, baik
kepentingan para pihak maupun
kepentingan pihak ketiga.
Asas Motivasi untuk setiap Keputusan

Asas ini menghendaki setiap keputusan


Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara
harus mempunyai motivasi atau alasan
yang cukup sebagai dasar dalam
menerbitkan keputusan dan sedapat
mungkin alasan atau motivasi itu tercantum
dalam keputusan.
Asas tdk Mencampuradukkan Kewenangan

Asas ini menghendaki setiap BTUN yang


mempunyai kewenangan untuk mengambil
suatu keputusan menurut hukum, tidak
boleh menggunakan kewenangan itu untuk
lain tujuan selain tujuan yang telah
ditetapkan untuk kewenangan itu.
Asas Permainan yg Layak

Asas ini menghendaki agar warga negara


diberi kesempatan yang seluas-luasnya
untuk mencari kebenaran dan keadilan serta
diberi kesempatan untuk membela diri
dengan memberikan argumentasi-
argumentasi sebelum dijatuhnya putusan
administrasi.
Asas Keadilan dan kewajaran

Asas ini menghendaki agar setiap tindakan


badan atau pejabat administrasi negara
selalu memerhatikan aspek keadilan dan
kewajaran. (proporsional, sesuai, seimbang
dan selaras dgn hak setiap orang).
Asas Kepercayaan & Menanggapi Pengharapan yang
Wajar

Asas ini menghendaki agar setiap tindakan


yang dilakukan oleh pemerintah harus
menimbulkan harapan-harapan bagi warga
negara.
Asas Meniadakan Akibat suatu Keputusan Yg Batal

Asas ini menghendaki agar diberikan


imbalan kepada seseorang yang telah
menderita kerugian sebagai akibat
dikeluarkannya suatu keputusan tata usaha
negara, yang ternyata kemudian KTUN
tersebut dibatalkan.
Asas Perlindungan atas Pandangan atau cara
Hidup Pribadi

Asas ini menghendaki agar setiap


orang diberi kebebasan atau hak
untuk mengatur kehidupan
pribadinya sesuai dengan
pandangan/cara hidup yang dianut.
Asas Kebijaksanaan

Asas ini menghendaki pemerintah dalam


melaksanakan tugas dan pekerjaannya
diberi kebebasan dan keleluasaan untuk
menerapkan kebijaksanaan tanpa harus
terpaku pada peraturan per-UU-an formal
(tidak fleksibel), sementara
perkembangan masyarakat (dinamis).
Asas Penyelenggaraan Kepentingan Umum

Asas ini menghendaki agar pemerintah


dalam melaksanakan tugasnya selalu
mengutamakan kepentingan umum, yakni
kepentingan yang mencakup semua aspek
kehidupan orang banyak.
Asas-Asas Umum Penyelenggaraan Negara
UU No. 28 Tahun 1999

1. Asas Kepastian Hukum


2. Asas Tertib Penyelenggaraan Negara
3. Asas Kepentingan Umum
4. Asas Keterbukaan
5. Asas Proporsionalitas
6. Asas Profesionalitas
7. Asas Akuntabilitas
Asas kepastian hukum
Asas dalam negara hukum yang
mengutamakan landasan peraturan
perundang-undangan, kepatutan dan
keadilan dalam setiap kebijakan
penyelenggaraan negara.
Asas Tertib Penyelenggaraan Negara

Asas yang menjadi landasan keteraturan,


keserasian, dan keseimbangan dalam
pengendalian penyelenggaraan negara .
Asas Kepentingan Umum

Asas yang mendahulukan kesejahteraan


umum dengan cara yang aspiratif,
akomodatif dam selektif.
Asas Keterbukaan

Azas yang membuka diri terhadap hak


masyarakat untuk memperoleh informasi
yang benar, jujur dan tidak diskriminatif
tentang penyelenggaraan negara dengan
tetap memperhatikan perlindungan atas hak
asasi pribadi, golongan dan rahasia negara.
Asas Proporsionalitas

Asas yang mengutamakan keseimbangan


antara hak dan kewajiban penyelenggara
negara.
Asas Profesionalitas

Asas Profesionalitas adalah azas yang


mengutamakan keahlian yang berlandaskan
kode etik dan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Asas Akuntabilitas

Azas Akuntabilitas adalah azas yang


menentukan bahwa setiap kegiatan dan
hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan
negara harus dapat dipertanggungjawabkan
kepada masyarakat atau rakyat sebagai
pemegang kedaulatan tertinggi negara
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Dua jenis penyimpangan penggunaan wewenang menurut
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986, yakni :
1. Penyalahgunaan wewenang (detournament de pouvoir),
yaitu badan/pejabat Tata Usaha Negara pada waktu
mengeluarkan keputusan telah menggunakan
wewenangnya untuk tujuan lain dari maksud diberikannya
wewenang tersebut.
2. Sewenang-wenang (willekuer), yaitu badan/pejabat Tata
Usaha Negara pada waktu mengeluarkan atau tidak
mengeluarkan keputusan setelah mempertimbangkan
semua kepentingan yang tersangkut dengan keputusan itu
seharusnya tidak sampai pada pengambilan atau tidak
pengambilan keputusan tersebut.
Dalam menjalankan tugasnya administrasi negara
dibatasi oleh asas-asas :
1. Asas Yuridikitas (rechtmatigheid) bahwa setiap
tindakan pejabat administrasi negara tidak boleh
melanggar hukum (harus sesuai dengan rasa
keadilan dan kepatutan) jika tidak tertulis.
2. Asas Legalitas (wetmatigheid) bahwa setiap
tindakan pejabat administrasi negara harus ada
dasar hukumnya (ada peraturan dasar yang
mendasarinya).
3. Asas Diskresi dari Freis Ermessen yaitu
kebebasan dari seorang pejabat administrasi
negara untuk mengambil keputusan
berdasarkan pendapatnya sendiri tetapi tidak
bertentangan dengan legalitas.
4. Asas-asas umum pemerintahan yang layak
merupakan jembatan antara norma hukum
dengan etika yang merupakan asas tidak
tertulis.
Asas hukum adalah jantungnya aturan
hukum, ia menjadi titik tolak untuk
berpikir, membentuk dan
mengintepretasikan hukum. Peraturan
hukum merupakan pedoman tentang
perilaku yang seharusnya, berisi apa yang
boleh, apa yang diperintahkan, dan apa
yang dilarang.
AUPB UU 30 TH 2014
1. Asas kepastian hukum
2. Asas kemanfatan
3. Asas ketidakberpihakkan
4. Asas kecermatan
5. Asas tidak menyalahgunakan
kewenangan
6. Asas keterbukaan
7. Asas kepentingan umum
8. Asas pelayanan yang baik
Asas kepastian hukum
Asas dalam negara hukum yang
mengutamakan landasan ketentuan
peraturan perundang-undangan,
kepatutan, keajegan, dan keadilan
dalam setiap kebjakan
penyelenggaraan peerintahan.
Asas kemanfaatan
 Manfaat yang harus diperhatikan secara
seimbang antara (1). Kepentingan individu yang
satu dengan kepentingan invididu yang lain, (2).
Kepentingan individu dengan masyarakat, (3).
Kepentingan warga negara dan masyarakat
asing, (4). Kepentingan kelompok masyarakat
yang satu dan kepentingan kelompok masyarakat
yang lain, (5). Kepentingan pemerintah dengan
warga masyarakat, (6). Kepentingan generasi
yang sekarang dan kepentingan generasi
mendatang, (7). Kepentingan manusia dan
ekosistem, (8). Kepentingan pria dan wanita.
Asas ketidakberpihakkan
Asas yang mewajibkan Badanadan
atau pejabat pemerintah dalam
menetapkan dan/atau melakukan
keputusan dan/atau tindakan dengan
memperhatikan kepentingan pihak
secara keseluruhan dan tidak
diskriminatif.
Asas kecermatan
Asas yang mengandung arti bahwa suatu
keputusan dan/atau tindakan harus
didasarkan pada informasi dan dokumen
yang lengkap untuk mendukung legalitas
penetapan dan/atau pelaksaan keputusan
dan/atau tindakan sehingga keputusan
dan/atau tindakan yang bersangkutan
dipersiapkan dengan cermat sebelum
keputusan dan/atau tindakan tersebut
ditetapkan dan/atau dilakukan.
Asas tidak menyalahgunkan
kewenangan
Asas yang mewajibkan setiap badan
dan/atau pejabat pemerintah tidak
mengunakan kewenangannya untuk
kepentingan pribadi atau kepentingan
yang lain dan tidak sesuai dengan tujuan
pemberian kewenangan tersebut, tidak
melampaui, tidak menyalahgunakan
dan/atau tidak mencampuradukkan
kewenangan.
Asas keterbukaan
Asas yang layani masyarakat untuk
mendapatkan akses dan memperoleh
informasi yang benar, jujur dan tidak
diskriminatif dalam penyelenggaraan
pemerintahan dengan tetap
memperhatikan perlindungan atas hak
asasi pribadi, golongan dan rahasia
negara.
Asas kepentingan umum
Asas yang mendahulukan
kesejahteraan dan kemanfaatan
umum dengan cara yang aspiratif,
akomodatif, selektif, dan tidak
diskriminatif.
Asas pelayanan yang baik
Asas yang memberikan pelayanan
yang tepat waktu, prosedur dan biaya
yang jelas, sesuai dengan standar
pelayanan, dan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Anda mungkin juga menyukai