Anda di halaman 1dari 41

IMPLEMENTASI (AAUPB) ASAS-

ASAS HUKUM PEMERINTAHAN


YANG BAIK

Josephine Carene 05120150002


Irvan fabian k 05120150003
Jenifer Berby 05120150017
Ridwan Suherman 05120150019
Yunita Tiffany Laos 05120150029
PENGERTIAN ASAS-ASAS
PEMERINTAHAN YANG BAIK

• Kamus Besar Bahasa Indonesia : Asas dapat


mengandung arti sebagai dasar (sesuatu yang menjadi
tumpuan berfikir atau berpendapat), dasar cita-cita
(perkumpulan atau organisasi), hukum dasar.

• Asas-asas umum pemerintahan adalah asas yang


menjunjung tinggi norma kesusilaan, kepatutan dan
aturan hukum.
UU No. 28/1999
tentang
Penyelenggaraa
Tertera pada n Negara yang
Bersih dan
Bebas KKN
JADI.....................

Asas-Asas Umum Pemerintahan yang


Baik (AAUPB)

Pemerintahan yang tindakan pemerintahannya


berupa keputusan yang tidak menjadi bulanan-
bulanan di peradilan.
Khususnya di Peradilan Tata Usaha Negara,
karena keputusan-keputusannya selalu digugat
oleh orang / badan hukum perdata.
3 KARAKTERISTIK DASAR
PEMERINTAHAN YANG BAIK

1. Diakuinya semangat pluralisme.

ARTI TUJUAN Mencerdaskan umat


melalui perbedaan
Pluralitas telah konstruktif dan
menjadi sebuah dinamis
keniscayaan yang
tidak dapat dielakkan Sumber dan motivator
sehingga menjadi terwujudnya
suatu kaidah yang kreativitas yang
abadi dalam terancam
keberadaannya jika
kehidupan
tidak terdapat
2. Tingginya semangat toleransi

ARTI
Sikap saling
menghormati,
mendengar, dan
menghargai pendapat
dan pendirian orang lain.
Baik terhadap saudara
sesama agama maupun
terhadap umat agama
lain.
3. Tegaknya prinsip demokrasi.

ARTI
Suatu pilihan untuk
bersama-sama
membangun dan
memperjuangkan
perikehidupan
masyarakat yang
semakin sejahtera dan
bukan sekadar
kebebasan dan
persaingan
BEBERAPA PENDAPAT PARA
AHLI

Veld dan Koeman, menurutnya Asas-Asas Umum


Pemerintahan yang Baik (AAUPB)

1. Asas larangan mencampuradukan wewenang.


2. Asas larangan bertindak sewenang-wenang.
3. Asas persamaan.
4. Asas kepastian hukum.
5. Asas harapan-harapan yang ditumbuhkan.
6. Asas kejujuran.
7. Asas kecermatan.
8. Asas pemberian dasar pertimbangan.
HD. Van Wijk / Willem Konijnenbelt :
Organ-organ pemerintahan yang menerima wewenang
untuk melakukan tindakan tertentu menjalankan
tindakannya tidak hanya terkait pada peraturan perundang-
undangan tetapi pemerintahan harus memperhatikan
hukum tidak tertulis, yaitu asas-asas umum pemerintahan
yang baik.

JBJM. Ten Berge menyatakan bahwa :


Istilah asas-asas pemeritnhan yang patut sebenarnya
dimaksudkan sebagai peraturan hukum tidak tertulis pada
pemerintahan yang berdasarkan hukum. Dan menyebutkan
bahwa, kita menemukan dalam dua varian, yaitu sebagai
dasar penelian bagi hakim dan sebagai norma pengarah
bagi organ pemerintahan.
MENURUT PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN

Asas-asas ini dapat digunakan dalam


praktik peradilan di Indonesia karena
memiliki sandaran dalam Pasal 14 ayat
(1) UU No. 14 Tahun 1970 tentang
Kekuasaan Pokok Kehakiman.

Seiring dengan perjalan waktu dan


perubahan politik Indonesia, asas-asas ini
muncul dan dimuat dalam suatu undang-
undang yaitu UU No. 28 tahun 1999
tentang Penyelenggaraan Negara yang
Asas-asas umum pemerintahan yang baik di Indonesia
diidentifikasikan dalam Pasal 3 dirumuskan sebagai Asas
umum Perpenyelenggaraan negara, yaitu :
1. Asas Kepastian Hukum
2. Asas Tertib Penyelenggaraan Negara
3. Asas kepentingan umum
4. Asas keterbukaan
5. Asas proporsionalitas
6. Asas profesionalitas
7. Asas Akuntabilitas
Kemudian Asas-asas tersebut diatas diakui dan
diterapkan dalam penyelenggaraan pemerintahan
dalam proses peradilan di PTUN, yakni setelah
adanya UU No. 9 Tahun 2004 tentang
Perubahan atas UU No. 5 Tahun 1986 tentang
PTUN. Berdasarkan pasal 53 ayat (2) poin a
disebutkan:
“Keputusan tata usaha negara yang digugat itu
bertentangan degan asas-asas umum
pemerintahan yang baik”.
Dan dalam penjelasannya disebutkan: “yang
dimaksud dengan asas-asas umum pemerintahan
yang baik adalah meliputi atas kepastian hukum,
tertin penyelenggaraan negara, keterbukaan,
Dalam UU No 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, asas-asas umum
pemerintahan yang baik tersebut dijadikan
asas dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah, sebagaimana tercantum dalam
Pasal 20 ayat (1) yang berbunyi:
“Penyelenggaraan pemerintahan
berpedoman pada Asas Umum
Penyelenggaraan Negara yang terdiri atas:
asas kepastian hukum, asas tertib
penyelenggaraan negara, asas kepentingan
umum, asas keterbukaan, asas
Dan pengaturan mengenai asas-asas
umum pemerintahan yang baik tertuang
dalam Pasal 2 ayat (1) dan (2) RUU
Adminstrasi Pemerintahan yakni:
Pejabat Administrasi Pemerintahan atau
Badan dalam menjalankan hak, wewenang,
kewajiban dan tanggung jawabnya wajib
melaksanakan asasasas umum
pemerintahan yang baik.
Asas-asas umum pemerintahan yang baik sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
1. Asas kepastian hukum
2. Asas Kesimbangan
3. Asas kesamaan
4. Asas Kecermatan
5. Asas Motivasi
6. Asas tidak Melampaui dan atau Mencampuradukan
Kewenangan
7. Asas Bertindak Wajar
8. Asas Keadilan
9. Asas Kewajaran dan Kepatutan
10. Asas Menanggapi Pengharapan yang Wajar
11. Asas Meniadakan Akibat-Akibat suatu Keputusan yang
Batal
12. Asas Perlindungan atas Pandangan Hidup Pribadi
13. Asas Tertib Penyelenggaraan Administrasi
Pemerintahan
14. Asas Keterbukaan
15. Asas Proporsionalitas
16. Asas Profesionalitas
17. Asas Akuntabilitas
18. Asas Kepentingan Umum
19. Asas Efisiensi
20. Asas Efektifitas
FUNGSI ASAS-ASAS UMUM
PEMERINTAHAN YANG BAIK (AAUPB)

Bagi Administrasi Negara


- Bermanfaat sebagai pedoman dalam melakukan penafsiran dan
penerapan terhadap ketentuan-ketentuan perundang-undangan yang
bersifat samar atau tidak jelas.

Bagi warga masyarakat


- Sebagai pencari keadilan, AAUPB dapat dipergunakan sebagai dasar
gugatan sebagaimana disebutkan dalam pasal 53 UU No. 5 Tahun
1986.

Bagi hakim TUN


- Dapat dipergunakan sebagai alat menguji dan membatalkan
keputusan yang dikeluarkan badan atau pejabat TUN.

AAUPB tersebut juga berguna bagi badan legislatif dalam merancang


MACAM-MACAM ASAS-ASAS
UMUM PEMERINTAHAN
YANG BAIK

Asas Kepastian Hukum


ARTI CONTOH
Asas ini menghendaki adanya
stabilitas hukum. Artinya suatu
Putusan Dewan Banding
keputusan yang dikeluarkan
Perdagangan dan Industri, 26
oleh Badan Tata Usaha Negara
Juni 1957.
harus mengandung kepastian
dan tidak akan dicabut
Dimana suatu ijin tidak boleh
kembali..
ditarik kembali, walaupun
kemudian diketahui bahwa ijin
Suatu kekeliruan atau
itu diberikan karena suatu
kesalahan yang dilakukan oleh
kesalahan yang dilakukan
Badan Tata Usaha Negara
sendiri oleh instansi yang
hendaklah ditanggung sendiri,
mengeluarkan ijin tersebut.
tidak menjadi resiko pihak yang
menerima keputusan
Asas Keseimbangan
Asas ini berkenaan dengan
keseimbangan antara
hukuman yang dapat
dikenakan terhadap
seseorang pegawai dengan
kelalaian pegawai yang
bersangkutan.

1. Perlu ada kriteria YANG PERLU


yang jelas DIKETAHUI
mengenai macam-macam
pelanggaran yang dilakukan oleh seorang pegawai, supaya
perbuatan yang sama yang dilakukan oleh orang yang berbeda
dikenai hukuman yang sama sehingga keadilan dapat
diselenggarakan.
2. Pegawai yang bersangkutan harus diberikan kesempatan untuk
membela diri.
3. Penegakan hukum dan penjatuhan hukum perlu dilaksanakan
oleh suatu instansi yang tidak memihak, misalnya oleh badan
Asas Kesamaan dalam Mengambil
Keputusan
 
Pejabat administrasi negara pada hakikatnya
ARTI
harus mengambil tindakan yang sama atas
kasus-kasus yang faktanya sama.

Jangan sampai terjadi bahwa tindakan yang


dilakukan pejabat administrasi negara terhadap
seseorang bertentangan dengan tindakan yang
dilakukan terhadap orang lain, meskipun pada
dasarnya terdapat persamaan pada kedua kasus.
Asas Bertindak Cermat
Asas ini menghendaki supaya badan atau
pejabat administrasi negara senantiasa
bertindak secara hati-hati agar tidak
menimbulkan kerugian warga masyarakat.

Contohnya : Putusan Mahkota tanggal 14 Agustus 1970, dengan


maksud untuk mencegah kerusakan dan penyakit gigi, oleh
Sekretaris Kesehatan Masyarakat telah dikeluarkan suatu
perintah agar dimasukkan bahan flouride ke dalam air minum.
Ternyata tidak semua warga masyarakat tahan terhadap obat
tersebut. Bagi mereka yang tidak tahan, kemudian menuntut
juga agar terhadap mereka diberi kesempatan yang sama untuk
memperoleh air yang tidak dicampur flouride. Dalam
pemeriksaan Banding perintah Sekretasis tersebut dinyatakan
batal.
Asas Motivasi

Setiap keputusan yang dikeluarkan


oleh Badan-badan pemerintahan harus
mempunyai alasan yang jelas, benar
dan adil. Perlunya motivasi
dimasukkan dalam setiap keputusan
adalah untuk mengetahui alasan-
alasan yang dijadikan sebagai
pertimbangan dikeluarkannya
keputusan.
Asas tidak mencampur adukkan
kewenangan

Asas ini berkaitan dengan larangan bagi


badan atau pejabat administrasi negara
untuk menggunakan kewenangannya untuk
tujuan lain selain daripada tujuan yang telah
ditetapkan untuk kewenangan tersebut. Jadi,
suatu kewenangan yang menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan harus
dipergunakan untuk kepentingan umum
tidak boleh dipakai untuk kepentingan
pribadi.
Asas Keadilan atau Kewajaran

Asas ini menghendaki agar badan-badan


pemerintah tidak bertindak sewenang-wenang.
Aspek keadilan : bahwa setiap tindakan pejabat
administrasi negara dilakukan secara
proporsional, sesuai, dan selaras dengan hak
setiap orang.
Aspek kewajaran : setiap tindakan pejabat
administrasi negara harus memperhaikan nilai
yang berlaku dalam masyarakat seperti nilai
agama, budaya, ekonomi, sosial, dan dapat
diterima akal sehat.
Asas Meniadakan Akibat Keputusan
yang Batal
Seorang pegawai dipecat
karena diduga melakukan
ARTI CONTOH
suatu kejahatan. Tetapi,
Asas ini menghendaki kemudian pengadilan
supaya pejabat memutuskan bahwa pegawai
administrasi negara yang bersangkutan
dinyatakan tidak bersalah.
meniadakan semua
Dalam hal ini, surat
akibat yang timbul dari pemecatan tersebut harus
suatu keputusan yang dianggap batal sehingga
kemudian dinyatakan pegawai yang bersangkutan
batal harus diterima kembali
bekerja dan dikembalikan
pada jabatan atau posisi
Asas Menanggapi Pengharapan yang
wajar
Asas ini menghendaki agar setiap
tindakan yang dilakukan oleh
pemerintah harus menimbulkan
harapan-harapan pada penduduk. Jika
ternyata terdapat kekeliruan dalam
tindakan itu, maka kerugian yang
timbul sebagai akibat dari kekeliruan
atau kelalaian itu harus ditanggung
oleh alat pemerintahan secara
konsekuwen dan tidak boleh
dibebankan kepada masyarakat.
Asas Perlindungan atas Pandangan
Hidup Pribadi

Asas ini adalah agar pemerintah


memberikan perlindungan terhadap
warga negara. Asas ini sebenarnya
merupakan konsekuensi logis dari negara
demokratis karena suatu negara hukum
yang demokratis memiliki kewajiban
untuk melindungi setiap warganya.
Asas Kebijaksanaan

Asas ini menghendaki agar pemerintah


dalam melaksanakan tugas dan
pekerjaannya sebaiknya diberikan
kebebasan dan keleluasaan untuk
menerapkan kebijaksanaan tanpa harus
terpaku pada peraturan perundang-
undangan sebab peraturan perundang-
undangan selalu mengandung cacat
bawaan yakni tidak selalu menampung
segenap persoalan
Asas Penyelenggaraan Kepentingan
Umum
Asas ini menghendaki supaya pemerintah dalam
menyelenggarakan tugasnya selalu mengedepankan
kepentingan umum dan pemerintah tidak menyelewengkan
kewenangannya yang menyebabkan kerugian bagi segenap
masyarakat.
Negara Indonesia adalah negara hukum yang dinamis yang
menuntut segenap aparat peerintahaannya melakukan
kegiatanyang menuju pada penyelenggaraan kepentingan
umum (alenia IV pembukaan UUD 1945 pasal 33, 34 batang
tubuh UUD 1945).

Oleh sebab itu asas penyelenggaraan kepentingan umum


ini dengan sendirinya menjadi asas pemerintahaan yang
baik di negara Republik Indonesia.
Asas tertib penyelenggaraan negara

Asas yang keteraturan, keserasian, dan


keseimbangan merupakan kunci utama,
bahwa dalam penyelengaraan
pemerintahan tidak terdapat wewenang
yang digunakan secara apa adanya,
tanpa adanya hirarki dalam mengambil
keputusan, dan dengan memperhatikan
relevansi antara hak dan kewajiban
antara pemerintah dan warga negara.
Asas keterbukaan

asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk


memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak
diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dengan tetap
memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi,
golongan dan rahasia Negara.
Keterbukaan pemerintah dalam penyelenggaraan
pemerintahan merupakan salah satu sarana kontrol yang
efektif dari masyarakat, sehingga potensi penyalahgunaan
kekuasaan dapat dihilangkan dalam segala bentuknya.
Keterlibatan masyarakat secara luas dengan demikian dapat
memberi manfaat, termasuk masukan yang berguna bagi
pengambilan keputusan oleh pemerintah.
Asas proporsionalitas

Asas yang mengutamakan keseimbangan antara


hak dan kewajiban penyelenggara negara.
Kewenangan pemerintah merupakan
kewenangan yang berhubungan dengan fungsi
publik, sehingga tentu saja keseimbangan antara
hak dan kewajiban melekat sebagai dua hal yang
tidak dapat dipisahkan. Apabila pelaksanaan hak
dari pemerintah dijalankan, maka disertai
dengan kewajiban yang mengikutinya secara
proporsional.
Asas profesionalitas

Asas yang mengutamakan


keahlian yang berlandaskan
kode etik dan ketentuan
peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Asas akuntabilitas

Asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan


dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara
negara harus dapat dipertanggungjawabkan
kepada masyarakat sebagai pemegang
kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Asas kesamaan

asas yang
mengutamakan
perlakuan yang
sama dari
kebijaksaan
pemerintah.
Asas Tertib Penyelenggaraan
Administrasi Pemerintahan

asas yang menjadi


landasan keteraturan,
keserasian dan
keseimbangan dalam
pengendalian
Penyelenggaran
Adminsitrasi
Pemerintahan.
Asas Efisiensi

asas penyelenggaraan
administrasi
penyelenggaraan yang
berorientasi pada
minimalisasi penggunaan
sumber daya untuk
mencapati hasil kerja yang
terbaik.
Asas Efektifitas

asas penyelenggaraan
administrasi
pemerintahan yang
berorientasi pada tujuan
yang tepat guna dan
berdaya guna.
KEDUDUKAN ASAS-ASAS UMUM
PEMERINTAHAN YANG BAIK DALAM
SISTEM HUKUM

Van Wijk/Williem Konjnenbelt dan Ten Berge


• Kedudukan AAUPB dalam sistem hukum adalah sebagai hukum
tidak tertulis.

Sebenarnya menyamakan AAUPB dengan norma hukum


tidak tertulis dapat menimbulkan salah faham, sebab dalam
konteks ilmu hukum telah dikenal bahwa antara “asas” dan
“norma” itu terdapat perbedaan. Pada kenyataannya,
AAUPB ini meskipun merupakan asas, namun tidak
semuanya merupakan pemikiran yang umum dan abstrak,
dan dalam beberapa hal muncul sebagai aturan hukum yang
konkrit.

Oleh karena itu Jazim Hamidi menyatakan bahwa


• Sebagian AAUPB masih merupakan asas hukum, dan sebagian
lainnya telah menjadi norma hukum atau kaidah hukum.
PERKEMBANGAN ASAS-ASAS UMUM
PEMERINTAHAN YANG BAIK

Di Indonesia, proses positivisasi asas-asas hukum ke arah


yang lebih positif.
Kecenderungan proses sudah mulai tampak sejak tahun 1994. Dalam
diskusi mengenai AAPUB yang diselenggarakan di Jakarta oleh
Lembaga Penelitian dan Pengembangan Hukum Administrasi Negara
pada Tahun 1994 tersebut diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
“bahwa perumusan AAUPB beserta perincian asas-asasnya secara
lengkap memang tidak dikumpulkan dan dituangkan secara konkret
dan formal dalam bentuk suatu peraturan perundang-undangan khusus
tentang AAUPB sebab asas-asas yang bersangkutan justru merupakan
kaidah hukum tidak tertulis sebagai pencerminan norma-norma etis
berpemerintahan yang wajib diperhatikan dan dipatuhi disamping
mendasarkan pada kaidah-kaidah hukum tertulis.”

Dalam perkembangan yang terakhir, AAUPB berkembang menjadi


hukum positif tertulis sebab sebagian dari AAUPB kemudian
dituangkan secara formal dalam undang-undang.
KESIMPULAN

1. Asas-asas umum pemerintahan adalah asas yang menjunjung tinggi norma


kesusilaan, kepatutan dan aturan hukum. Asas-asas ini tertuang pada UU No.
28/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN.
2. Peningkatan status hukum asas-asas umum pemerintahan yang baik, dari
tendensi-tendensi etis (etika pemerintahan) menjadi hukum positif tidak tertulis
atau hukum tertulis, membuat keberadaan asas-asas umum pemerintahan yang
baik semakin penting dalam konteks teori ataupun praktik pemerintahan.
3. Adapun macam-macam asas umum pemerintahan yang baik di Indonesia yaitu
asas kepastian hukum, asas keseimbangan, asas kesamaan dalam mengambil
keputusan, asas bertindak cermat, asas motivasi, asas tidak mencampur adukkan
kewenangan, asas permainan yang layak, asas keadilan atau kewajaran, asas
meniadakan akibat keputusan yang batal, asas menanggapi pengharapan yang
wajar, asas perlindungan atas pandangan hidup pribadi, asas kebijaksanaan, asas
penyelenggaraan kepentingan umum.
4. Dengan diundangkannya UU No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas KKN, Asas-asas umum pemerintahan yang baik di
Indonesia diidentifikasikan dalam Pasal 3 dirumuskan sebagai Asas umum
Perpenyelenggaraan negara. Asas-asas tersebut ialah asas kepastian hukum, asas
tertib penyelenggaraan negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas
proporsonalitas, asas profesionalitas, serta asas akuntabilitas.
THANKYOUUUUU

Anda mungkin juga menyukai