Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik (asas kecermatan)
Pergeseran konsepsi nachtwachtersstaat (negara peronda) ke konsepso welfare
statemembawa pergeseran pada peranan dan aktivitas pemerintah. Pada konsepsi nachtwachtersstaat pemerintah hanya bbersifat pasif, artinya pemerintayh hanya sebagai penjaga keamanan dan ketertiban saja. Sementara pada welfare state negara diberikan kewenangan untuk campur tangan dalam segala lapangan kehidupan masyarakat artinya pemerintah dituntut untuk bertindak aktif ditengah kehidupan dinamika masyarakat guna mewujudkan kesejahteraan umum warga negaranya. Sejak dianutnya konsep welfare state yang dimana dalam campur tangan pemerintah terhadap lapangan kehidupan masyarakat haruslah tetap berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai wujud dari asas legalitas. Dalam campur tangan ini tidak hanya bersandar pada peraturan perundang-undangan, namun dalam keadaan tertentu pemerintah dapat bertindak berdasarkan inisiatif sendiri. Dapat disimpulkan bahwa keaktifan pemerintah guna mewujudkan kesejahteraan umum haruslah senantiasa berdasarkan asas legalitas dan pada asas-asas umum pemerintahan yang baik (AAUPB), sebagaimana yang disebutkan dalam UU No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan dalam Pasal 5 bahwa “Penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan berdasarkan: a. Asas legalitas, b. Asas perlindungan terhadap hak asasi manusia, c. AAUPB”. Dan dalam Pasal 8 ayat (2) bahwa “Badan dan/atau pejabat pemerintahan dalam menggunakan wewenang wajib berdasarkan: a. Peraturan perundang-undangan, b. AAUPB”. AAUPB sendiri dapat diartikan sebagaimana yang dijelaskan dalam pasal 1 ayat (17) UU No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan bahwa “Asass-assas umum pemerintahan yang baik atau yang disingkat AAUPB adalah prinsip yang digunakan sebagai acuan penggunaan wewenang bagi pejabat pemerintahan dalam mengeluarkan keputusan dan/atau tindakan dalam penyelenggaraan pemerintahan”. Dapat dikatakan bahwa AAUPB adalah rambu, pedoman, atau prinsip yang dijadikan acuan bagi pejabat pemerintahan untuk mengeluarkan suatu keputusan atau tindakan dalam menjalankan wewenangnya guna menjamin kesejahteraan masyarakat. Dalam Pasal 10 ayat (1) UU No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan, telah menyebutkan beberapa asas-asas umum pemerintahan yang baik salah satu diantaranya adalah asas kecermatan. Dalam UU No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan, bahwa asas kecermatan adalah asas yang mengandung arti bahwa suatu keputusan dan atau tindakan harus didasarkan pada informasi dan dokumen yang lengkap untuk mendukung legalitas penetapan dan atau pelaksanaan keputusan dan atau tindakan sehingga keputusan dan atau tindakan yang bersangkutan dipersiapkan dengan cermat sebelum keputusan dan atau tindakan tersebut dikeluarkan, ditetapkan, atau dilakukan. Artinya dalam penyelenggaraan pemerintahan oleh pejabat pemerintahan, baik itu dalam menjalankan fungsi eksekutif, legislatif, dan yudikatif wajib menjunjung tinggi asas kecermatan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan.
Berdasarkan UU AP 2014, ada beberapa unsur-unsur yang terdapat dalam asas kecermatan, yaitu: 1. Keputusan dan/atau tindakan,
2. Didasarkan pada dokumen yang lengkap,
3. Cermat sebelum keputusan dan/atau tindakan tersebut ditetapkan dan/atau dilakukan.
Berdasarkan unsur-unsur tersebut, dapat dikatakan bahwa setiap pejabat
negara/pemerintahan dalam mengeluarkan suatu keputusan dan/atau tindakan harus bersikap hati-hati, teliti, dan cermat dengan selalu mendasarkan pada informasi dan dokumen secara komperhensif guna mendukung legalitas penetapan dan/atau pelaksanaan keputusan dan/atau tindakan yang dimuatnya yang kemudian nantinya akan bermuara pada keadilan dan tidak merugikan warga masyarakat.
Didalam literatur hukum Belanda, asas kecermatan dibagi kedalam:
1. Asas kecermatan formil
Pelanggaran atas asas kecermatan formil hanya akan berakibat pada cacat pada prosedurnya, sehingga keputusan dengan isi yang sama dapat saja dikeluarkan lagi. Asas ini menyangkut hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyiapan suatu keputusan, meliputi pengumpulan semua informasi yang relevan, hubungan antara pejabat tata usaha negara dan pemohonnya, didengarnya pendapat pemohon dan pihak-pihak terkait lainnya, pengumpulan saran atau nasihat yang relevan dengan permasalahan yang ditangani (jika memang diperlukan), serta digunakan metode dengar pendapat. Dapat disimpulkan bahwa penekanan dari asas ini adalah kecermatan dalam penyiapan keputusan dan/atau tindakan sebelum dikeluarkan atau dilakukan, dengan memperhatikan aspek-aspek yang relevan dengan pemohon. Misalnya, keputusan menteri yang diambil tanpa (begitu) memperhatikan permasalahan yang telah digambarkan oleh pemohon dalam permohonannya dan tidak mencari tahu lebih lanjut bagaimana persisnya meskipun terdapat alasan untuk itu, dapat dianggap sebagai pelanggaran asas ini. 2. Asas kecermatan materiil Pelanggaran atas asas materiil menuntut adanya suatu keputusan dengan isi yang berbeda, sehingga tidak dapat dipilihkan hanya dengan mengulang proses pembentukannya saja. Asas ini berhubungan dengan aspek materiil atau substansi dari pertimbangan suatu badan pemerintah atas keputusan dan/atau tindakan yang diambilnya. Asas ini telah dikodifikasi didalam Pasal 3:4 ayat (2) Algemene Wet Bestuurcrecht yang menyatakan “akibat-akibat merugikan yang ditimbulkan sebuah keputusan bagi satu, atau lebih, pihak-pihak yang berkepentingan, tidak boleh timpang dalam hubungannya dengan tujuan-tujuan yang didukung keputusan tersebut”. Secara esensi, terdapat tiga elemen unsur yang harus diperhatikan, yaitu: a. Sedikit mungkin penderitaan yang ditimbulkan, b. Beban yang ditimbulkan tidak boleh jauh lebih berat (tidak proporsional) terhadap tujuan yang hendak dicapai, dan c. Beban yang ditimbulkan demi kepentinagn umum, harus terbagi secara merata, artinya bukan berarti satu, atau beberapa, pihak tertentu harus menanggung beban jauh lebih berat dari yang lain.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu