Anda di halaman 1dari 3

Nama: Dewi Kartikasari Tulak

NIM : B021181009

Prodi : Hukum Administrasi Negara

Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik (asas kecermatan)

Pergeseran konsepsi nachtwachtersstaat (negara peronda) ke konsepso welfare


statemembawa pergeseran pada peranan dan aktivitas pemerintah. Pada konsepsi
nachtwachtersstaat pemerintah hanya bbersifat pasif, artinya pemerintayh hanya sebagai
penjaga keamanan dan ketertiban saja. Sementara pada welfare state negara diberikan
kewenangan untuk campur tangan dalam segala lapangan kehidupan masyarakat artinya
pemerintah dituntut untuk bertindak aktif ditengah kehidupan dinamika masyarakat guna
mewujudkan kesejahteraan umum warga negaranya.
Sejak dianutnya konsep welfare state yang dimana dalam campur tangan pemerintah
terhadap lapangan kehidupan masyarakat haruslah tetap berdasarkan pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku sebagai wujud dari asas legalitas. Dalam campur tangan
ini tidak hanya bersandar pada peraturan perundang-undangan, namun dalam keadaan
tertentu pemerintah dapat bertindak berdasarkan inisiatif sendiri. Dapat disimpulkan bahwa
keaktifan pemerintah guna mewujudkan kesejahteraan umum haruslah senantiasa
berdasarkan asas legalitas dan pada asas-asas umum pemerintahan yang baik (AAUPB),
sebagaimana yang disebutkan dalam UU No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan dalam Pasal 5 bahwa “Penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan
berdasarkan: a. Asas legalitas, b. Asas perlindungan terhadap hak asasi manusia, c. AAUPB”.
Dan dalam Pasal 8 ayat (2) bahwa “Badan dan/atau pejabat pemerintahan dalam
menggunakan wewenang wajib berdasarkan: a. Peraturan perundang-undangan, b. AAUPB”.
AAUPB sendiri dapat diartikan sebagaimana yang dijelaskan dalam pasal 1 ayat (17)
UU No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan bahwa “Asass-assas umum
pemerintahan yang baik atau yang disingkat AAUPB adalah prinsip yang digunakan sebagai
acuan penggunaan wewenang bagi pejabat pemerintahan dalam mengeluarkan keputusan
dan/atau tindakan dalam penyelenggaraan pemerintahan”. Dapat dikatakan bahwa AAUPB
adalah rambu, pedoman, atau prinsip yang dijadikan acuan bagi pejabat pemerintahan untuk
mengeluarkan suatu keputusan atau tindakan dalam menjalankan wewenangnya guna
menjamin kesejahteraan masyarakat.
Dalam Pasal 10 ayat (1) UU No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan,
telah menyebutkan beberapa asas-asas umum pemerintahan yang baik salah satu diantaranya
adalah asas kecermatan. Dalam UU No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan,
bahwa asas kecermatan adalah asas yang mengandung arti bahwa suatu keputusan dan atau
tindakan harus didasarkan pada informasi dan dokumen yang lengkap untuk mendukung
legalitas penetapan dan atau pelaksanaan keputusan dan atau tindakan sehingga keputusan
dan atau tindakan yang bersangkutan dipersiapkan dengan cermat sebelum keputusan dan
atau tindakan tersebut dikeluarkan, ditetapkan, atau dilakukan. Artinya dalam
penyelenggaraan pemerintahan oleh pejabat pemerintahan, baik itu dalam menjalankan fungsi
eksekutif, legislatif, dan yudikatif wajib menjunjung tinggi asas kecermatan untuk
meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan.

Berdasarkan UU AP 2014, ada beberapa unsur-unsur yang terdapat dalam asas kecermatan,
yaitu: 1. Keputusan dan/atau tindakan,

2. Didasarkan pada dokumen yang lengkap,

3. Cermat sebelum keputusan dan/atau tindakan tersebut ditetapkan dan/atau dilakukan.

Berdasarkan unsur-unsur tersebut, dapat dikatakan bahwa setiap pejabat


negara/pemerintahan dalam mengeluarkan suatu keputusan dan/atau tindakan harus bersikap
hati-hati, teliti, dan cermat dengan selalu mendasarkan pada informasi dan dokumen secara
komperhensif guna mendukung legalitas penetapan dan/atau pelaksanaan keputusan dan/atau
tindakan yang dimuatnya yang kemudian nantinya akan bermuara pada keadilan dan tidak
merugikan warga masyarakat.

Didalam literatur hukum Belanda, asas kecermatan dibagi kedalam:

1. Asas kecermatan formil


Pelanggaran atas asas kecermatan formil hanya akan berakibat pada cacat pada
prosedurnya, sehingga keputusan dengan isi yang sama dapat saja dikeluarkan lagi.
Asas ini menyangkut hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyiapan suatu
keputusan, meliputi pengumpulan semua informasi yang relevan, hubungan antara
pejabat tata usaha negara dan pemohonnya, didengarnya pendapat pemohon dan
pihak-pihak terkait lainnya, pengumpulan saran atau nasihat yang relevan dengan
permasalahan yang ditangani (jika memang diperlukan), serta digunakan metode
dengar pendapat. Dapat disimpulkan bahwa penekanan dari asas ini adalah
kecermatan dalam penyiapan keputusan dan/atau tindakan sebelum dikeluarkan atau
dilakukan, dengan memperhatikan aspek-aspek yang relevan dengan pemohon.
Misalnya, keputusan menteri yang diambil tanpa (begitu) memperhatikan
permasalahan yang telah digambarkan oleh pemohon dalam permohonannya dan
tidak mencari tahu lebih lanjut bagaimana persisnya meskipun terdapat alasan untuk
itu, dapat dianggap sebagai pelanggaran asas ini.
2. Asas kecermatan materiil
Pelanggaran atas asas materiil menuntut adanya suatu keputusan dengan isi yang
berbeda, sehingga tidak dapat dipilihkan hanya dengan mengulang proses
pembentukannya saja. Asas ini berhubungan dengan aspek materiil atau substansi dari
pertimbangan suatu badan pemerintah atas keputusan dan/atau tindakan yang
diambilnya. Asas ini telah dikodifikasi didalam Pasal 3:4 ayat (2) Algemene Wet
Bestuurcrecht yang menyatakan “akibat-akibat merugikan yang ditimbulkan sebuah
keputusan bagi satu, atau lebih, pihak-pihak yang berkepentingan, tidak boleh
timpang dalam hubungannya dengan tujuan-tujuan yang didukung keputusan
tersebut”. Secara esensi, terdapat tiga elemen unsur yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Sedikit mungkin penderitaan yang ditimbulkan,
b. Beban yang ditimbulkan tidak boleh jauh lebih berat (tidak proporsional) terhadap
tujuan yang hendak dicapai, dan
c. Beban yang ditimbulkan demi kepentinagn umum, harus terbagi secara merata,
artinya bukan berarti satu, atau beberapa, pihak tertentu harus menanggung beban
jauh lebih berat dari yang lain.

Anda mungkin juga menyukai