Rozy Harry S (191000115)

Kelas C
Hukum Perbankan

Cari permasalahan Rahasia Bank

Salah satu permasalahan rahasia bank yang saya dapati yaitu terkait dengan jual beli
data nasabah perbankan. Di mana hal ini masih cukup sering ditemui, di mana
penjualan data biasanya berkaitan dengan nama dan nomor telepon milik nasabah,
namun penjualan data nasabah tersebut juga memiliki metode penjualan dengan
metode paket, misalnya paket A dengan harga Rp 350.000 hanya akan memperoleh
nama dan nomor telepon, sedangkan paket B dengan harga Rp 750.000 bisa
memperoleh seluruh data yang dimiliki oleh penjual data nasabah tersebut. Penjual
data yang saya dapati biasanya merupakan pihak ketiga, sehingga adanya perantara
dalam tindakannya. Di mana data nasabah yang dijual oleh pihak ketiga tersebut
diperoleh dari sales bank yang menawarkan kartu kredit, dimana pihak tersebut masih
tergolong kedalam pihak yang berkaitan dengan Bank atau terafiliasi dengan bank
sebagai karyawan.

Data nasabah yang dijual biasanya dibeli oleh bank lain, di mana hal tersebut
digunakan untuk melakukan penawaran kepada nasabah tersebut dari banknya
sendiri. Sleain itu, pembeli data nasabah juga dijual kepada pihak yang tak
bertanggung jawab yaitu kepada pembobol rekening, sehingga penjualan data
nasabah ini dapat memberikan kerugian bagi nasabah tersebut, di mana seharusnya
hal itu menjadi perlindungan yang seharusnya diberikan baik oleh karyawan sekali
pun kepada nasabah selaku konsumen. Contoh kasus konkrit yang saya dapati yaitu
adanya penjualan data rekening atas nama Ilham Bintang yaitu wartawan senior, di
mana data data prinbadi korban yang dijual yaiu nomor telepon, nomor kartu ATM,
Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan jumlah limit penarikan uang, hal tersebut
diperoleh dari slik OJK yang diakses oleh delapan orang pelaku, di mana hal tersebut
diketahui didapati karena 3 orang pelaku di dalamnya merupakan pegawai bank yang
memiliki akses untuk mendapatkan Sistem Laporan Informasi Otoritas Jasa
Keuangan (Slik OJK) dan kemudian mereka membobol rekening milik korban.
Sebutkan Sanksi yang tepat

Menurut saya pertama – tama tentunya berfokus kepada 3 orang yang merupakan
pegawai bank, mereka melanggar ketentuan yang diatur dalam UU No. 10 Tahun
1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang
Perbankan terkait dengan rahasia bank. Di mana pelaku memenuhi unsur-unsur yang
perlu dipenuhi sehingga tergolong melakukan pelanggaran terhadap rahasia bank,
yaitu di mana baik bank dan/atau pihak yang terafiliasi wajib merahasiakan
keterangan mengenai Nasabah Penyimpan dan simpanannya (Pasal 40 UU No. 10
Tahun 1998), kemudian dalam Pasal 1 angka 22 huruf b menyatakan jika pihak
terafiliasi salah satunya merupakan karyawan bank. Selain itu juga hal itu dilakukan
tanpa adanya persetujuan tertulis yang diberikan oleh Nasabah Bank/Konsumen
dan/atau diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang diatur dalam Pasal 41,
Pasal 41A, Pasal 42, Pasal 44, dan Pasal 44A. Atas perbuatannya tersebut maka
pelaku yang merupakan karyawan bank dijerat dengan berdasarkan dengan Pasal 47
ayat (2) UU No. 10 Tahun 1998 yang pada pokoknya menyatakan jika pihak yang
terafiliasi yangdengan sengaja memberikan keterangan yang wajib dirahasiakan yaitu
keterangan mengenai Nasabah Penyimpan dan sipanannya maka diancam pidana
penjara minimal 2 tahun dan denda minimal 4 miliar rupiah dan maksimal 8 miliar
rupiah. Selain itu dapat juga dijerat Pasal terkait transmisi

Efektifitas penegakannya sejauh ini

Dilihat dari artikel-arikel yang saya baca dan saay ketahui, di mana penegakan ketahui
kasus tersebut penegakan sudah baik jika memang ada yang melaporkan terhadap
tindakan penjualan data nasabah bank, namun apabila tidak dilaporkan tidak
langsung ditindak lanjuti, di mana hal tersebut dapat dilihat dengan masih adanya
penjualan data nasabah, namun dengan perkembangannya penjualan data yang
terlihat di media sudah tidak semasif pada tahun 2017, di mana berita terakhir yang
ada pada pertengahan tahun 2021 pada terkair kepada bank BRI, sehingga efektifitas
penegakan tergolong baik.