Laporan Kegiatan Sosialisasi Siswa Baru SMA N 87 Yogyakarta Tahun Ajaran 2021/2022
1. Pendahuluan
Kegiatan penerimaan siswa baru adalah agenda rutin yang dilakukan SMA N 87 Yograkarta.
Rangkaian acara untuk siswa baru meliputi Masa Orientasi Siswa (MOS), pentas seni, dan
malam keakraban. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengenalkan lingkungan sekolah baru
bagi siswa siswi baru sebelum memulai kegiatan belajar secara resmi. Kegiatan sosialisasi
tersebut sangat penting untuk menunjang adaptasi siswa baru.
Kegiatan sosialisasi tidak hanya fokus pada pengenalan lingkungan sekolah, tetapi juga
pemberian ilmu dan nilai lainnya. Kegiatan yang bervariasi diharapkan dapat membuat siswa
bersemangat belajar sekaligus mengurangi pengaruh buruk pada siswa siswi baru.
2. Dasar
Penerimaan siswa siswi baru SMA N 87 Yogyakarta dilaksanakan awal Januari. Jumlah siswa
siswi yang diterima 200 anak dari sistem tes. Guru dan pihak sekolah membentuk
kepanitiaan untuk membantu proses sosialisasi.
3. Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari dilaksanakannya kegiatan sosialisasi pada siswa baru SMA N 87
Yogyakarta:
Mengenalkan siswa siswi baru dengan lingkungan SMA N 87 Yogyakarta
Memberikan materi dan ilmu yang relevan dengan atmosfer SMA N 87 Yogyakarta
Menanamkan rasa kebersamaan dan saling mengenal antar siswa SMA N 87 Yogyakarta
4.Kepanitiaan
Susunan Panitia dalam kegiatan Sosialisasi SMA N 87 Yogyakarta adalah sebagai berikut
Penanggung Jawab: Kepala SMA N 87 Yogyakarta
Ketua Panitia: Sariningsih
Sekretaris: Amabela
Bendahara: Macho
Anggota :
5. Peserta
Jumlah siswa siswi sebagai peserta sosialisasi di SMA N 87 Yogyakarta adalah 200 orang.
Laki-laki: 60 orang
Perempuan:140 orang
6. Jadwal Kegiatan
Kegiatan sosialisasi SMA N 87 Yogyakarta dilaksanakan selama tiga hari (13-15 Maret 2020)
7. Hasil
Dari berbagai kegiatan di atas, hasil yang didapatkan antara lain:
Peningkatan pemahaman siswa-siswi pada lingkungan belajar di SMA N 87 Yogyakarta
Peningkatan nilai etika dan agama di SMA N 87 Yogyakarta
Peningkatan kesadaran kedisiplinan dan ketertiban pada aturan sekolah
8. Saran
Kegiatan perlu diselenggarakan rutin setiap tahun.
Menghadirkan pemateri dari kalangan alumni yang sudah sukses.
9. Penutup
Demikianlah laporan kegiatan sosialisasi untuk siswa siswi baru SMA N 87 Yogyakarta Tahun
Ajaran 2021/2022 ini dibuat.
Tanggal
2. PEMBERKASAN ARSIP
A. DEFINISI PEMBERKASAN ARSIP
Surat adalah alat komunikasi kedinasan secara tertulis. Dalam bahasa Inggris disebut
Letter. Filling adalah suatu surat masuk dan surat keluar, kedua tersebut menjadi penuh
dan akan menjadi arsip. Pemberkasan arsip (Filling) adalah penyusunan file secara
sistematis, logis, kronologis sesuai metode pemberkasan agar arsip cepat, tepat, akurat
untuk dapat ditemukan kembali. Sistem pemberkasan adalah cara atau metode
penyimpanan arsip secara sistematis ke dalam peralatan menurut aturan yang telah
direncanakan. Termasuk proses penentuan indeks, kode penyusunan dan penempatan
arsip dengan cara yang sistematis sehingga dapat dengan mudah, cepat dan tepat
ditemukan bila diperlukan.
c) Terminal digit
d) Midle-digit (digit di tengah)
4. Sistem Penyimpanan Arsip Menurut Nomor Kode
Sistem penyimpanan arsip menurut nomor berkode berarti warkat-warkat yang
diterima suatu organisasi disimpan menurut nomor urut dan abjad. Sistem penyimpanan
warkat ini dipakai terutama untuk warkat-warkat mengenai suatu pokok soal utama
(misalnya proses pembangunan gedung) yang kemudian berkembang tahap demi tahap
(misalnya mulai dari pembuatan dasar bangunan sampai pembuatan tembok dan
pemasangan atap). Misalnya warkat dengan nomor 1, 2, 2A, 2B, 2C, 3A, 3B, 3C, 4, 4A, 4B,
4C, 4D, 4E, 4F, dan seterusnya.
5. Sistem Penyimpanan Arsip Menurut Alphanumeric (Abjad Bernomor)
Sistem penyimpanan arsip menurut Alphanumeric (abjad bernomor) ini berarti warkat
yang telah dibuat atau diterima yang didalamnya termuat nama orang, nama organisasi,
nama wilayah maupun nama pokok soal disimpan menurut gabungan urutan abjad dan
nomor dari A1, A2, A3, dan seterusnya sampai Z1, Z2, Z3, Z4 dan seterusnya.
6. Sistem Penyimpanan Arsip Menurut Pokok Soal
Sistem penyimpanan arsip menurut pokok soal berarti warkat yang dibuat atau diterima
disimpan menurut pokok masalah/pokok urusan, masalah/urusan ataupun sub
masalah/sub urusan yang tertera didalamnya.
7. Sistem Penyimpanan Arsip Menurut Tanggal
Sistem penyimpanan arsip menurut tanggal berarti warkat yang dibuat atau diterima
oleh suatu organisasi disimpan menurut tanggal yang tertera pada warkat tersebut.
Sistem ini biasanya dipakai untuk warkat-warkat yang penyimpanannya memerlukan
jangka waktu tertentu untuk pemakaian kembali. Misalnya suatu tagihan peminjaman
uang, kartu peminjaman arsip, kartu peminjaman buku pada perpustakaan dan lain-lain.
8. Sistem Penyimpanan Arsip Menurut Wilayah
Sistem penyimpanan arsip menurut wilayah berarti warkat yang diterima oleh suatu
organisasi menurut pembagian suatu daerah tertentu seperti Pulau, Kepulauan,
Propinsi, Kabupaten, Kotamadya, Kota, Kecamatan, Desa, Kampung, Rukun Tetangga.
Pada tiap satuan daerah tertentu diatas disusun warkat-warkat yang bersangkutan
dengan nama orang, nama organisasi, nama pokok soal, yang telah diurutkan menurut
abjad agar pada saat penemuan kembali dapat dilakukan dengan cepat.
E. PEDOMAN ARSIP
Dalam pelaksanaan pemberkasan arsip, arsip juga mempunyai pedoman yaitu NSPK.
Nilai, Standar, Prosedur, dan Kriteria. NSPK ini memuat tentang sarana pemberkasan,
prosedur pemberkasan, dan tenaga pelaksana pemberkasan nonformal maupun
informal. Dalam penerapan petunjuk pelaksanaan pemberkasan arsip disesuaikan
dengan kondisi unit kerja masing-masing terhadap hal-hal yang spesifik.
Agar arsip mudah ditemukan, berikut ini adalah beberapa metode untuk menemukan
arsip agar mudah ditemukan :
a) Membuat sistem penyimpanan yang baik agar dalam penemuan kembali berkas
rekam medis dapat ditemukan dengan cepat.
b) Membuat sistem penjajaran berkas yang sesuai dengan arsip atau berkas rekam
medis yang ada di rumah sakit tersebut.
Berikut pemecahan masalah dengan berdasarkan pada beberapa teori terkait, yaitu :
a) Membuat sistem penyimpanan dilihat dari segi lokasi yang sesuai dengan rumah sakit
tersebut yaitu:
Merupakan suatu cara kompromi yang memperbolehkan setiap unit untuk menyimpan
dan memelihara arsip atau warkat aktifnya sendiri di kendali pusat unit kearsipan.
Dari ketiga sistem penyimpanan arsip tersebut masing masing memiliki keunggulan dan
kekurangan masing-masing. Jadi, untuk masalah seperti pada kasus tersebut yang tepat
dipilih adalah cara sentralisasi di mana dalam cara pengelompokan ini data tidak dipisah-
pisah atau tidak tersebar dan disimpan dalam satu tempat penyimpanan.
b) Membuat sistem penjajaran berkas yang sesuai dengan arsip atau berkas rekam
medis yang ada di rumah sakit tersebut. Menataan atau sistem penjajaran arsip:
Merupakan jenis penjajaran arsip atau berkas rekam medis yang berdasarkan urutan
peristiwa / kejadian.
Merupakan jenis penjajaran arsip atau berkas rekam medis berdasarkan urutan nomer
dari arsip atau berkas rekam medis itu sendiri.
Merupakan jenis penjajaran arsip atau rekam medis berdasarkan wilayahnya atau asal
arsip tersebut.
Merupakan jenis penjajaran arsip atau berkas rekam medis berdasarkan masalah atau
kasus atau penyakit dari suatu pasien dalam hal ini adalah rekam medis.
2. Contoh sistem Pemberkasan Arsip (Filling) di BANK
Pelaksanaan penyimpanan kegiatan arsip merupakan kegiatan penyimpanan informasi
arsip sehingga arsip-arsip dapat ditemukan kembali dengan mudah, cepat, dan tepat.
Berikut salah satu sistem pemberkasan arsip di Bank :
a) Arsip yang disimpan dan dikelola di Pusat Penyimpanan Arsip disebut sebagai arsip.
Yang didesentralisasikan PPA adalah Gedung atau bangunan yang dipergunakan
secara khusus untuk menyimpan dan memelihara arsip inaktif dan dikelola sesuai
dengan ketentuan..
b) Arsip yang disimpan dan dikelola di Unit Kerja dan Ruang Penyimpanan
Arsip (RPA) disebut sebagai arsip yang didesentralisasi. Ruang Penyimpanan Arsip (RPA)
adalah Ruang atau tempat khusus arsip semiaktif yang dikelola sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
c) Dimanapun dan dalam bentuk apapun baik softcopy maupun hardcopy arsip disimpan
atau siapapun yang menyimpannya maka setiap prosedur harus diikuti secara seragam,
sejak arsip siap untuk disimpan sampai pada proses pemusnahan arsip.
d) Untuk mencapai keseragaman dalam menjalankan Pedoman Manajemen
Kearsipan, Pimpinan Unit Kerja Kearsipan diberi wewenang untuk menjalankan control
yang terkendali.
3. Contoh sistem Pemberkasan Arsip (Filling) di sekolah
Agar arsip mudah ditemukan, berikut ini adalah beberapa metode untuk menemukan
arsip agar mudah ditemukan :
a) Kegiatan penerimaan surat masuk dan keluar dilakukan dengan dua cara
pengagendaan yaitu dengan pengagendaan dalam bentuk file komputer dan penulisan
dalam buku agenda.
b) Melampirkan Lembar Disposisi dalam surat masuk,
c) Pemberian nomor dilakukan setelah pengagendaan.
d) Pendistribusian surat keluar menggunakan buku ekpedisi jika surat tersebut penting.
e) Surat Keterangan dikeluarkan oleh kepala sekolah.
f) Penyimpanan arsip dilakukan dengan menggolongkan berdasarkan jenis arsip.
3. Efesiensi memiliki arti secara singkat “hemat segala-galanya”. Secara singkat efisiensi adalah
usaha menghemat materi, tenaga, waktu dansebagainya dalam rangka mengerjakan sesuatu
untuk mencapai tujuantertentu. Efesiensi kerja adalah pelaksanaan pekerjaan dengan cara-
cara tertentu tanpa mengurangi tujuan yang dikerjakan dengan cara paling mudah
mengerjakannya, paling murah biayanya, paling sedikit tenaganya, palingringan bebannya
dan paling singkat waktunya. Di dalam kantor, seorang pegawai yang bekerja efesien pasti
memiliki kecepatan kerja yang tinggi, atau kebalikannya, jika dia ingin menyelesaikan
pekerjaannya dalam waktu singkat, dia harus bisa meningkatkan kecepatan kerjanya, berarti
dia harus bekerja dengan efesien. Seorang pegawai yang bekerja tidak efesien, sudah pasti
kecepatan kerjanya lamban, sehingga sering disebut orang menjadi malas. Asalkan punya
motivasi, cara bekerjayang efisien dapat diterapkan oleh setiap pegawai untuk semua
pekerjaankantor baik yang besar maupun yang kecil