Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap warga negara Indonesia hendaknya memiliki sikap dan perilaku untuk

selalu mencintai tanah air, bangsa dan negaranya sebagai wujud kesetiaan terhadap

negara Indonesia serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai Ideologi dan jati

diri bangsa. Namun saat ini realitas kehidupan tentang perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang dengan pesatnya telah

memunculkan perubahan, termasuk perubahan perilaku, karakter dan gaya hidup yang

meniru budaya barat yang kurang mencerminkan budaya bangsa sendiri.

Lunturnya sikap yang tidak mencerminkan budaya bangsa sendiri terjadi

karena hilangnya rasa cinta terhadap tanah air. Beberapa waktu lalu, banyak

pemberitaan yang membahas ulah sejumlah remaja bahkan artis yang dianggap

menghina pahlawan dan lambang Negara Indonesa. Mulai dari anak alay

mengacungkan jari tengah di depan foto Jenderal Sudirman. Pemuda asal Toba sa

menendang lambang Garuda, pemuda yang naik keatas patung pahlawan revolusi.

Penyanyi dangdut Zaskia Gotik yang dianggap melecehkan Pancasila seperti yang

telah diberitakan dalam tribun sumsel online oleh Muhammad Edward pada Sabtu 7

Mei 2016, (http://sumsel.tribunnews.com/2016/05/07/ulah-remaja-ini-sangat-

keterlaluan-duduki-kepala-patung-pahlawan-revolusi-hanya-untuk-berselfie).

Permasalahan mengenai hilangnya rasa cinta tanah air juga diungkapkan

Nindita Erwanti (2011:8) dalam artikelnya Amikom Yogyakarta, menyebutkan bahwa

hilangnya rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa dapat dilihat dalam contoh

sederhana. Upacara bendera yang dilakukan setiap hari senin oleh tingkat pendidikan

Implementasi Pembelajaran Pendidikan..., Amin Saepudin, FKIP UMP 2017


dari SD sampai SMA sebagai wujud penghormatan kepada sang saka bendera merah

putih dan para pahlawan, peserta upacara atau para murid malah berbicara sendiri

tidak menghormati, bahkan guru sebagai teladan ikut bercakap-cakap. Upacara

bendera dianggap tidak penting dan membuat lelah. Penebangan pohon secara liar,

membuang sampah sembarang, dan aksi vandalisme yang banyak terjadi di Indonesia

juga membuktikan bahwa semakin lunturnya rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.

Jika terjadi bencana seperti banjir, masyarakat hanya mengeluh padahal disebabkan

oleh masyarakat sendiri. Aksi seperti itu justru semakin merusak Indonesia yang

indah ini. Seharusnya wisatawan asing yang berkunjung semakin banyak dan

Indonesia menjadi negara tujuan utama pariwisata. Namun karena ketidaknyamanan

tempat banyak yang lari ke negara lain yang lebih terkelola dari pada Indonesia.

Korupsi yang marak akhir-akhir ini juga menunjukkan hilangnya rasa cinta kepada

tanah air dan bangsa. Para pejabat dan pemimpin seharusnya mengatur dan

memimpin negara ini dengan baik, justru menjadi contoh buruk bagi masyarakat.

Kasus bom yang sering terjadi sebenarnya tidak perlu ada jika didasari kecintaan

terhadap Indonesia. Karena bom merusak negara sendiri, membuat tidak nyaman

warganya dan memberi kesan negatif di mata dunia.

Begitu juga mengenai permasalahan yang diteliti oleh peneliti yaitu mengenai

implementasi pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dalam membangun karakter

cinta tanah air siswa di kecamatan kembaran. Berdasarkan studi awal yang peneliti

lakukan melalui wawancara dengan informan yaitu Ibu Nurbin selaku guru PKn di

SMP Negeri 1 Kembaran pada hari Senin 15 Januari 2017 dan Bapak Agus selaku

guru PKn di SMP N 2 Kembaran pada hari Selasa 16 Januari 2017 bahwa

pelaksanaan cinta tanah air belum sepenuhnya dilaksanakan seperti siswa masih

banyak yang suka membuang samah tidak pada tempatnya dan kurangnya kesadaran

Implementasi Pembelajaran Pendidikan..., Amin Saepudin, FKIP UMP 2017


menjaga lingkungan, siswa masih menyukai budaya luar, kurang melestarikan budaya

bangsa, tidak khidmat mengikuti upacara bendera bahkan kadang cerita sendiri tidak

tertib dan masih ada siswa yang tidak mengikuti acara kenegaraan pada hari ulang

tahun kemerdekaan Indonesia. Salah satu guru Kesiswaan menuturkan bahwa

beberapa siswa memang masih belum mengerti dan menyadarai rasa cinta tanah air

dilingkungan sekolah, kesadaran budaya sekolah seperti beretika, menjaga kebersihan

belum diperhatikan dengan baik. Selain itu, hasil pengamatan di lingkungan sekolah

ditemukan siswa tidak tertib mengikuti uapcara bendera bahkan ada yang terlambat

mengikuti upacara bendera, siswa tidak melaksanakan piket harian dan masih terdapat

sampah di sekitar sekolah. Hasil pengamatan tersebut memberikan informasi bahwa

pelaksanaan karakter cinta tanah air siswa disekolah yang masih kurang dan belum

maksimal.

Dari permasalahan diatas maka pembelajaran pendidikan perlu memperbaiki

hal tersebut, yang dimulai dari penanaman karakter dan kepribadian anak-anak

melalui pendidikan di sekolah. Menurut Soepandji dalam Sagala (2013:316)

menegaskan bahwa upaya untuk membangun bangsa yang bermartabat mulia dan

memiliki harga diri dalam pergaulan internasional, secara konseptual telah

terumuskan dalam ketahanan nasional yang komprehensif-integral. Membentuk

karakter bangsa yang memiliki jiwa cinta tanah air, sikap negarawan, dan sikap untuk

membela negara. Karakter kebangsaan akan tumbuh seiring dengan kesadaranya

sebagai anak bangsa yang diikat dalam persatuan dan kesatuan bangsa sebagai wujud

kukuhnya NKRI. Peserta didik perlu mengetahui dengan jelas dan benar bahwa NKRI

merupakan negara yang besar dilihat dari jumlah penduduk, luas daratan dan lautan,

potensi sumber daya alam, dan kontribusi dalam kehidupan global.

Implementasi Pembelajaran Pendidikan..., Amin Saepudin, FKIP UMP 2017


Cinta tanah air sebagai bagian dari karakter bangsa penting untuk ditanamkan

kepada generasi muda khususnya pelajar sehingga kelak menjadi generasi yang

memiliki rasa kesetiaan dan bangga terhadap tanah air dan bangsanya. Menurut

Yulianda (2015:18) Cinta tanah air adalah suatu ilmu yang harus kita pelajari agar

kita mampu melahirkan sikap rela berkorban terhadap negara Indonesia. Cara mudah

mempelajari sikap tanah air adalah dengan mewujudkan rasa cinta itu dalam

keseharian kita. Contohnya saja dengan giat belajar, pantang menyerah terhadap

kesulitan yang kita temui dalam proses belajar disekolah, peduli terhadap teman-

teman sekolah, serta saling membantu dan menghormati teman-teman yang berbeda

agama. Sikap-sikap ini merupakan dari cerminan karakter cinta tanah air.

Melihat pentingnya penanaman karakter cinta tanah air maka diperlukan suatu

usaha. Diantara salah satu alternatifnya adalah melalui jalur pendidikan. Sebagaimana

telah dimaksudkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun

2003 Pasal 1 Ayat 1 disebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Menurut Amos Comenius dalam

Sagala (2013:323) mengatakan bahwa:

“Kewajiban pendidikan adalah membentuk anak sesuaai dengan


kehendak Tuhan dan tugas utama pendidikan ialah membina kesadaran
manusia akan semesta dan dunia, untuk mencari kesadaran spirital, menuju
Tuhan. Manusia tidak mungkin mengetahui sesuatu hanya dengan
kesadaran jiwa tanpa adanya pengamatan”.

Penerapan karakter cinta tanah air tersebut terletak pada proses pembelajaran

yang secara tidak langsung meliputi dan mempraktikan sikap dan perbuatan pada

anak-anak. Salah satu mata pelajaran yang berperan penting dalam pelaksanaan

Implementasi Pembelajaran Pendidikan..., Amin Saepudin, FKIP UMP 2017


karakter cinta tanah air siswa adalah mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

yang didalamnya memuat materi pembelajaran tentang semangat kebangsaan dan

cinta tanah air. Sebagaimana di ungkapkan Wahab dan Sapriya (2011:351)

menyebutkan bahwa standar kompetensi kelompok mata pelajaran kewarganegaraan

dan kepribadian bertujuan membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki

rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/ atau

kegiatan agama, ahlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni, dan budaya dan

pendidikan jasmani. Dalam Pasal 37 Ayat 1 dan 2 Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional juga telah diatur bahwa kurikulum setiap jalur pendidikan wajib memuat

pendidikan kewarganegaraan. Dari uraian tersebut, jelaslah bahwa pembentukan rasa

kebangsaan dan cinta tanah air peserta didik dapat dibina melalui pendidikan

kewarganegaraan.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran PKn

mempunyai peran yang sangat penting dalam menerapkan karakter cinta tanah air di

sekolah melalui sikap, prilaku dan tindakan yang diwujudkan dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Mengingat pentingnya penerapan karakter

cinta tanah air dikalangan warga negara khususnya siswa, maka penulis tertarik untuk

meneliti tentang: “Implementasi pembelajaran pendidikan kewargaegaraan

dalam membangun karakter cinta tanah air siswa di SMP Negeri kecamatan

kembaran”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan

masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran PKn dalam membangun karakter cinta

tanah air peserta didik di SMP Negeri Kembaran?

Implementasi Pembelajaran Pendidikan..., Amin Saepudin, FKIP UMP 2017


2. Apa saja kendala yang dihadapi pembelajaran PKn dalam membangun karakter

cinta tanah air peserta didik di SMP Negeri Kembaran?

3. Bagaimana upaya mengatasi kendala yang dihadapi dalam pembelajaran PKn

untuk membangun karakter cinta tanah air peserta didik di SMP Negeri

Kembaran?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran PKn dalam membangun karakter

cinta tanah air peserta didik di SMP Negeri Kembaran.

2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi pembelajaran PKn dalam membangun

karakter cinta tanah air peserta didik di SMP Negeri Kembaran.

3. Untuk mengetahui upaya dalam mengatasi kendala yang dihadapi pembelajaran

PKn dalam membangun karakter cinta tanah air peserta didik di SMP Negeri

Kembaran.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat hasil penelitian dapat diklasifikasikan menjadi manfaat teoritis dan

manfaat praktis.

1. Manfaat teoritis

a. Memberikan masukan-masukan tentang Pendidikan Kewarganegaraan sebagai

sarana untuk melaksanakan dan mengembangkan karakter cinta tanah air di

SMP Negeri Kecamatan Kembaran.

b. Memberikan informasi bagaimana implementasi atau penerapan karakter cinta

tanah air di sekolah. Khususnya di SMP Negeri Kecamatan Kembaran.

c. Dapat digunakan sebagai acuan dalam kegiaatan penelitian berikutnya bagi

masyarakat dan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian sejenis.

Implementasi Pembelajaran Pendidikan..., Amin Saepudin, FKIP UMP 2017


2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru PKn

Hasil penelitian ini dapat meningkatkan sikap dan kinerja para guru

untuk melaksanakan pembelajaran yang dapat menerapkan karakter cinta

tanah air didalam sekolah.

b. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi kepala sekolah, guru,

dan waka kesiswaan untuk membimbing para siswa khususnya disekolah agar

menjadi lebih baik. Selain itu penelitian ini sebagai bahan untuk menentukan

kebijakan yang ada di sekolah dan mengevaluasi kebijakan tersebut,

khususnya dalam pembinaan sikap dan perilaku sesuai dengan karakter cinta

tanah air.

c. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat menambah pengalaman dan pengetahuan

tentang pelaksanaan karakter cinta tanah air dalam kegiatan disekolah maupun

masyarakt.

BAB II

Implementasi Pembelajaran Pendidikan..., Amin Saepudin, FKIP UMP 2017

Anda mungkin juga menyukai