Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


T.A. 2023/2024

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan


Dosen : Ahmad Arif Widianto, S.Sos. MA
SKS : 2 SKS
Sifat Ujian : tertutup Asinkronous
Waktu Ujian : 90 Menit
Silakan jawab butir-butir pertanyaan berikut ini dengan ketentuan: Minimal
2 halaman, font 12 times new roman, spasi 1,5. Tuliskan judul file dengan
format: Nama_Jurusan. Tugas dikumpulkan ke PJMK melalui link drive.

1. Salah satu tujuan penyelenggaraan pendidikan kewarganegaraan adalah


membentuk warga negara yang baik (good citizenship). Dalam konteks kondisi
di Universitas Negeri Malang, mengapa pendidikan kewarganegaraan penting
diselenggarakan? Bagaimana implementasi konsep warga negara yang baik di
lingkungan Universitas Negeri Malang? Berikan jawaban dengan disertai
contoh konkret sesuai kondisi di kampus & konteks jurusan masing-masing.
2. Sebagai negara yang bebas dan aktif dalam pergaulan dunia, Indonesia
menghadapi tantangan berupa persilangan budaya global yang dapat mengikis
identitas nasional. Mahasiswa sebagai bagian dari warga negara global rentan
terpengaruh arus budaya luar sehingga dapat melunturkan identitas
nasionalnya. Salah satunya adalah adanya tantangan dari gelombang budaya
dari bangsa lain. Mengapa mahasiswa rentan terpengaruh budaya luar tersebut?
Bagaimana dampak dari budaya luar yang masuk ke Indonesia terhadap
identitas nasional? Bagaimana upaya anda dalam menghadapi dampak negatif
dari pengaruh budaya luar tersebut? Berikan jawaban disertai contoh konkret
sesuai konteks jurusan masing-masing.

3. Konflik SARA dan gerakan separatisme menjadi ancaman nyata bagi integrasi
nasional. Beberapa aksi tersebut terbukti telah merusak tatanan sosial, politik
dan ekonomi. Bagaimana pendapat anda tentang aksi tersebut yang rawan
terjadi akhir-akhir ini? Dalam konteks integrasi nasional, mengapa negara
Indonesia sangat mudah terjadi kasus-kasus tersebut? Bagaimana upaya yang
seharusnya dilakukan untuk mencegah dan mengatasi masalah tersebut agar
tidak terjadi di lingkungan Universitas Negeri Malang? Berikan jawaban
argumentatif disertai contoh konkret.
4. Konstitusi memiliki peran penting dalam penyelenggaraan kehidupan
bernegara. Konstitusi memberikan pedoman untuk mengatur pelaksanaan
pemerintahan dan kehidupan warga negara secara umum sehingga dapat
memberikan acuan dan batasan agar tidak menyimpang dari cita-cita dan
haluan negara. Dalam konteks pendidikan, bagaimana peran penting konstitusi
dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi di Indonesia? Jelaskan dengan
disertai contoh konkret sesuai konteks jurusan masing-masing.
SELAMAT MENGERJAKAN DAN SUKSES SELALU.
Nama : Rani Aribatus Salma

NIM : 220111610861

Offering : G18

Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

1. Good citizenship atau warga negara yang baik adalah tujuan dari adanya
Pendidikan Kewarganegaraan. Menurut (Dewi&Iyan, 2021), Tujuan dari
Penddikan Kewarganegaraan menitikberatkan pada penanaman nilai
kebaikan kepada warga negara baik dalam segi ketuhanan, baik dan taat
kepada negara serta baik terhadap sesma dengan mampu menunjukkan
sikap tanggung jawab terhadap warga negara, serta memiliki keterampilan
warga negara dalam bentuk partisipasi dalam pengambilan keputusan.

Universitas Negeri Malang merupakan lembaga yang memiliki sekian ribu


mahasiswa dengan latar belakang sosial dan budaya yang berbeda-beda.
Dengan ini, diharapkan mahasiswa memiliki sikap dan nilai positif dalam
bermasyarakat, seperti menghargai perbedaan, sikap toleransi,
menghormati hak asasi manusia, memiliki kesadaran melestarikan dan
menghargai lingkungan hidup, serta mengajarkan pentingnya Kerjasama
dalam mencapai tujuan yang diharapkan.

Dalam implementasi nya, Universtas Negeri Malang memiliki beberapa


program atau penanaman nilai dan karekter terhadap mahasiswanya agar
menjadi good citizen. Contohnya, UM menanamkan nilai keterampilan
warga negara agar aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang sesuai
dengan bakat dan minatnya, seperti organisasi, volunteer, pengabdian
Masyarakat, dan lain sebagainya. Pemilihan ketua BEM juga dilakukan
dengan pemilihan umum dari mahasiswa nya sendiri. Penanaman karakter
atau kepribadian diterapkan sampai pada hal-hal kecil seperti, batasan
kecepatan pengendara motor di kampus.

Pada jurusan saya sendiri, yaitu Bimbingan dan Konseling, Implementasi


Pendidikan kewarganegaraan dapat berupa pembahasan isu-isu moral,
penanaman etika, landasan hidup religious, hubungan interpersonal dan
tanggung jawab individu yang sesuai dengan nilai dan budaya Masyarakat
Indonesia. Bahkan hal ini masuk kedalam SKKPD atau Standar Kompetensi
Kemandirian Peserta Didik yang telah disusun oleh ABKIN (Asosiasi
Bimbingan dan Konseling Indonesia). Kita pun juga memiliki metode
bimbingan dan konseling kelompok, yaitu layanan yang dilakukan dalam
bentuk kelompok besar maupun kecil. Dalam layanan kelompok, BK
memiliki asas kerahasiaan, hal ini secara tidak langsung menanamkan nilai
tanggung jawab kepada siswa yang terlibat dalam proses layanan tersebut.

2. Kemajuan tenologi mempermudah mahasiswa dalam memperoleh suatu


informasi yang ia perlukan selama proses studinya, apalagi mereka dituntut
untuk berpikir kritis dan berpikiran terbuka terhadap segala sudut pandang.
Jika mahasiswa kurang memiliki kesadaran terhadap identitas nasional
seperti, mudah terpengaruh gaya hidup dan tren Masyarakat asing, kurang
peka terhadap isu-isu sosial nasional, seperti kemiskinan, ketidaksetaraan,
hak asasi manusia dsb, ketidakpedulian terhadap Sejarah dan tradisi budaya
Indonesia sehingga ia merasa bahwa budaya Indonesia jauh dari kemajuan,
maka hal ini akan menjadikan mahasiswa mudah terbawa arus budaya asing
yang menyebabkan hilangnya identitas nasional dalam nilai dirinya.

Untuk menghadapi pengaruh budaya luar yang dapat merusak identitas


Nasional, kita dapat membentengi diri dengan pendidikan penanaman
karakter yang disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila dan di fokuskan pada
pemahaman dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Pada Bimbingan
dan Konseling, guru BK dapat menyelipkan pendidikan karakter yang
sesuai dengan budaya Masyarakat Indonesia melalui bimbingan dengan
metode sosiodrama. Pada sosiodrama, dialog dibuat secara spontan oleh
siswa, guru BK hanya menyediakan rambu-rambu narasi berupa gagasan
masalahnya saja, sehingga mudah bagi guru BK mengidentifikasi jika ada
hal yang salah pada karakter atau nilai yang tertanam pada diri siswa.
Dengan sosiodrama, siswa akan belajar berdiskusi dan mengambil nilai
positif untuk kemudian ditanamkan pada dirinya.

3. Aksi SARA dan Gerakan separatism dapat merusak tatanan sosal, politik
dan ekonomi karena dapat menyebabkan ketegangan, merusak
infrastruktur, dan mem-profokasi kerusuhan dan pertengkaran antar etnis,
agama, atau ras yang berbeda. Gerakan separatism dapat mengancam
keutuhan negara.

Di Indonesia, konflik seperti seringkali terjadi karena ketidakstabilnya


keuangan negara di Indonesia yang menyebabkan kesenjangan ekonomi,
ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintah yang akan menyebabkan
kerusuhan, demo massa bahkan perang, Primodialisme yang sangat kuat
sehingga menimbulkan perasaan fanatik terhadap suku dan budaya sendiri,
sikap intoleran terhadap suku dan budaya orang lain, serta Kurangnya
kesadaran rakyat indonesia dalam memilah dampak positif dan negatif dari
globalisasi yang akhirnya muncul ideologi-ideologi yang bertentangan
dengan nilai pancasila seperti komunisme, leninisme, liberalisme dsb.

Untuk mencegah masalah-masalah tersebut, perguruan tinggi dapat


memberikan materi pendidikan nilai dan karakter pada mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan atau seminar kebangsaan untuk mendorong
sikap toleransi, kesadaran HAM, dan lain sebagainya untuk mendorong
integrasi nasional. Pelatihan keterampilan seni dan budaya seperti acara
festival budaya dapat memperkuat pengetahuan mahasiswa terhadap
keindahan dan kekayaan budaya Indonesia. Selain itu, contoh dari para
pimpinan perguruan tinggi yang hendaknya selalu menunjukkan nilai-nilai
demokratis, persatuan, toleransi dan kebangsaan, juga berpengaruh dalam
pencegahan masalah-masalah yang berkaitan dengan SARA dan Gerakan
separatism.

4. Filosofi mencerdaskan kehidupan bangsa yang tercantum dalam UUD 1945


alinea ketiga adalah fondasi negara dalam mewujudkan sumber daya
manusia yang cerdas dan berkarakter dalam menjalani hidup, meliputi
cerdas secara spiritual, yaitu taat terhadap ajaran agama,
berperikemanusiaan, berbudi pekerti luhur, dan berbudaya. Sehubungan
dengan hal ini, adalah tugas negara untuk menigkatkan mutu dan askes
pendidikan, dengan penetapan standar kurikulum negara yang baik,
perlindungan hak-hak siswa dan guru, peraturan kewajiban siswa dan guru
yang tertanam dalam pendidikan karakter hingga pembiayaan pendidikan.
Program Bimbingan konseling di sekolah dalam hal ini memiliki fungsi
penempatan dan penyaluran untuk meningkatkan potensi yang dimiliki oleh
siswa. Manajemen placement atau penempatan dalam bimbingan konseling
memiliki fungsi untuk membantu siswa mengenali minat dan bakatnya,
hingga merencanakan masa depan yang sesuai dengan potensinya. Bantuan
untuk siswa kurang mampu dalam menggapai cita-citanya dapat
diwujudkan pada fungsi ini. Kemudian, untuk penyaluran bakat siswa,
bimbingan dan konseling mem-fasilitasi bantuan atau layanan untuk
menyalurkan potensi siswa pada perlombaan, olimpiade, dan lain
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai