PENDAHULUAN
kebangsaan yang dilakukan Badan Pusat Statistik, dari 100 orang di Indonesia
terdapat 18 orang tidak tahu judul lagu kebangsaan Republik Indonesia, kemudian
24 orang dari 100 orang di Indonesia tidak hafal sila-sila Pancasila. Selain itu,
terdapat 53 persen orang Indonesia tidak hafal lirik lagu kebangsaan. Faktor yang
punggung bangsa telah teracuni dengan berbagai dampak yang diakibatkan oleh
adanya globalisasi. Siswa seharusnya harus siap dalam menerima perubahan yang
ada, agar bisa mengikuti perubahan dan menyesuaikan diri untuk tetap hidup
sejalan dengan adanya arus perubahan sebagai salah satu warga Indonesia yang
lebih baik dan bermoral. Pendidikan menjadi sebuah usaha manusia untuk
mengembangkan semua potensi dirinya. Cara yang bisa dilakukan yaitu dengan
1
mengikuti proses pembelajaran atau dengan proses lain yang diakui dan dikenal
kunci utama bagi kehidupan bangsa Indonesia sebagai salah satu usaha dalam
mencerdaskan anak bangsa, mengubah sikap siswa memiliki karakter yang baik.
Salah satu bentuk pendidikan untuk menjawab tantangan ini adalah implementasi
berperspektif waktu dan kesadaran terhadap nilai inti bangsa untuk membentuk
angka-angka tahun dan berbagai peristiwa sejarah yang dipahami sebagai rekaman
kolektif masa lalu bangsa Indonesia. Suatu peristiwa sejarah barulah bermakna
secara langsung dalam kehidupan masyarakat apabila peristiwa sejarah itu dapat
2
dipahami secara objektif, menyimak sebab akibat dari peristiwa sejarah itu, dan
bahwa pelajaran sejarah memiliki arti strategis dalam pembentukan watak dan
yang memiliki rasa kebangsaan, toleransi, dan cinta tanah air. Karena dalam
sejarah Indonesia, persatuan yang telah terjalin dengan adanya toleransi yang
harus tetap dijaga dan ditranformasikan kepada siswa melalui pelajaran sejarah
Indonesia di sekolah.
cinta tanah air, dan penghargaan kritis terhadap prestasi bangsa Indonesia di masa
sekolah. Hal itu bertujuan agar para siswa sadar akan tanggung jawab sebagai
generasi penerus bangsa yang berkompeten untuk membangun bangsa ini. Tujuan
3
ada pada era saat ini pada akhirnya menggeser identitas yang dimiliki oleh setiap
kepada siswa bahwa sejarah selama ini memiliki peranan dalam pembentukan
kehidupan di masa kini dan masa mendatang. Melalui sejarah manusia mampu
sejarah yang kurang optimal, dipahami secara terpisah-pisah, dan tidak dalam
faktor yaitu salah satunya minat belajar. Siswa kurang aktif, inovatif, dan kritis
sejarah di kelas. Agar siswa dapat aktif dalam pelajaran sejarah, guru dituntut
untuk menumbuhkan minat belajar siswa agar dapat tertarik dengan pelajaran
sejarah. Guru dalam usahanya menumbuhkan minat belajar siswa selain menjalin
kerja sama dengan siswa perlu membuat pelajaran sejarah di kelas lebih menarik
perhatian siswa, dan tidak terkesan membosankan agar tujuan pelajaran sejarah
bisa tercapai.
4
Menggunakan model dan media pembelajaran yang menarik dan kreatif
seperti internet, film, foto, dan gambar, maka siswa akan tertarik untuk mengikuti
proses pembelajaran sejarah. Hal ini dengan mempelajari sejarah Indonesia, yang
penuh dengan nilai-nilai persatuan dan nasionalisme akan dengan mudah didapat
oleh siswa. Siswa agar menghargai dan mengenang para pahlawan dalam
sikap nasionalisme siswa disebabkan oleh minat belajar sejarah siswa yang
rendah.
kesadaran atas adanya krisis solidaritas yang pluralis kemudian mengarah kearah
perpecahan. Menurut Adam (2010: 2) seperti terjadi konflik baik itu konflik antar
etnis maupun agama di beberapa daerah di Indonesia agar dapat diatasi. Namun
5
menjadi tonggak untuk membangun persatuan dan kesatuan dalam menumbuhkan
cinta tanah air. Tanpa adanya wawasan kebangsaan maka nasionalisme tidak
dapat ditumbuhkan, sebab tidak ada rasa kebersamaan dan persatuan untuk
masih sering dijumpai sejumlah masalah yang terkait dengan rendahnya sikap
Indonesia. Siswa seharusnya mengikuti upacara dengan baik dan khidmat atas
dorongan diri sendiri, sebab paham bagaimana perjuangan para pahlawan merebut
dimiliki setiap warga Indonesia terutama pada siswa di Sekolah Menengah Atas
bernegara. Selain itu sebagai siswa seharusnya memiliki sikap nasionalisme untuk
menatap masa depan lebih baik. Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin
6
B. Identifikasi Masalah
2. Siswa pada saat pembelajaran di kelas terlihat kurang aktif dan kritis.
C. Pembatasan Masalah
terhadap masalah yang ada agar penelitian yang dilakukan tidak terlalu luas.
Peneliti fokus pada masalah pemahaman sejarah Indonesia siswa yang kurang
optimal karena kurangnya menguasai materi yang diajarkan, minat belajar sejarah
yang masih rendah karena kurang aktif dan kritis dalam pembelajaran sejarah,
nilai wawasan kebangsaan dan sikap nasionalisme siswa rendah karena nilai
D. Rumusan Masalah
7
1. Apakah terdapat hubungan antara pemahaman sejarah Indonesia dengan
E. Tujuan Penelitian
8
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
2. Manfaat Praktis