Oleh:
Nama
: Nurhidayah Rahmawati
NIM
: 1401414427
Rombel
: 4B
Kata kunci : Pembelajaran seni musik, karakter budaya bangsa, dan lagu
wajib/nasional
PENDAHULUAN
Seni Musik merupakan ungkapan batin yang dinyatakan dengan irama
nada yang melodis. Pendidikan kesenian, sebagaimana yang dinyatakan Ki Hajar
Dewantara, merupakan salah satu faktor penentu dalam membentuk kepribadian
anak. Karakter bangsa merupakan aspek penting dari kualitas SDM karena turut
menentukan kemajuan suatu bangsa. Ditinjau dari landasan yuridis, pendidikan
karakter telah tertuang dalam UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas), dan telah ditindaklanjuti dengan kebijakan Kemdiknas
untuk diberlakukan pada semua jenis dan jenjang pendidikan mulai TA 2011.
Maka dari itu karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini.
Bangsa Indonesia mempunyai cita-cita untuk menjadi bangsa yang besar, kuat,
berdaya, disegani oleh bangsa lain. Cita-cita bangsa yang tertuang dalam
pancasila dan pembukaan UUD 1945 ini dapat terwujud apabila bangsa Indonesia
menanamkan karakter yang baik yang berasal dari nilai-nilai luhur yang ada di
masyarakat Indonesia. Karakter yang perlu ditanamkan antara lain rasa cinta
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, disiplin toleran, kerja keras, kreatif, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi,
bersahabat/komunikatif,
cinta
damai,
gemar
membaca,
peduli
lingkungan, peduli social, tanggung jawab dan jujur. Cita-cita bangsa Indonesia
tersebut saat ini mengalami hambatan dalam mewujudkannya. Hambatan tersebut
antara lain dikarenakan adanya beberapa hal yang bergeser dari nilai dan norma
yang harus dijunjung tinggi, penegakan hukum yang belum terwujud, dampak
demokrasi yang tidak diinginkan, karakter manusia yang semakin merosot. Ini
semua merupakan dampak sikap orang yang tidak bertanggung jawab dan tidak
ada rasa memiliki akan bangsa yang hanya bersikap mengutamakan kepentingan
pribadi di atas kepentingan umum.
Dalam hal ini pembelajaran seni musik berperan untuk mengupayakan
pembentukan manusia Indonesia seutuhnya dengan cara memupuk rasa
kebanggan nasional dan ketahanan dalam menanggulangi pengaruh budaya asing
yang
mayoritas
bersifat
negatif.
Salah
satunya
adalah
dengan
cara
memperkenalkan lagu-lagu nasional, karena lagu-lagu tersebut mengandung nilainilai positif dan pesan moral. Nilai moral yang disisipkan dalam lirik lagu
PEMBAHASAN
Di era globalisasi ditandai adanya perubahan di berbagai sector kehidupan
yang menimbulkan dampak positif dan negative. Hal ini juga berdampak pada
lagu-lagu yang sering di dengar siswa dengan genre dewasa, dan bersifat
komersil. Secara psikologis lagu-lagu itu tidak sesuai dengan perkembangan
siswa, karena ada beberapa kata dalam lirik lagu tersebut yang ditujukan khusus
untuk orang dewasa. Dalam hal ini perlu adanya pembenahan pembelajaran seni
musik agar karakter anak bisa berbudaya bangsa.
Konsep dasar pembelajaran seni musik ditinjau dari beberapa landasan
yang menjadikan pendidikan karakter budaya bangsa menjadi hal yang harus
diperhatikan :
I. Landasan Yuridis
UU RI No 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional (UU Sisdiknas)
merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang harus digunakan
Pendidikan
nasional
berfungsi
mengembangkan
dan
pancasila
yang
memberikan
berbagai
prinsip dasar
dalam
pembangunan pendidikan.
bagian
penting
dalam
dunia
nasional
yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati hak orang lain, kerja
keras dan sebagainya.
Menurut Thomas Lickona (via Megawangi, 2004) pendidikan karakter
terdiri dari 3 bagian yang saling terkait, yaitu pengetahuan tentang moral
(moral knowing), perasaan (moral feeling), dan perilaku bermoral (moral
behavior). Karakter yang baik terdiri dari mengetahui kebaikan (knowing
the good), mencintai atau menginginkan kebaikan (loving or dering the
good), dan melakukan kebaikan (acting the good) oleh karena itu, cara
membentuk karakter yang efektif adalah dengan melibatkan ketiga aspek
tersebut. Ratna Megawangi menjelaskan bahwa dalam pendidikan karakter
ada tiga hal yang harus ditekankan, yaitu.
Pertama, knowing the good. Dalam membentuk karakter, anak tidak hanya
sekedar tahu mengenai hal-hal yang baik, akan tetapi mereka harus dapat
memahami apa makna dari perbuatan baik itu (mengapa seseorang perlu
melakukan hal tersebut). Dalam konteks ini
mengerti akan kebaikan dan keburukan, mengerti tentang tindakan apa yang
harus diambil serta mampu memberikan prioritas hal-hal yang baik.
Kedua, feeling the good. Konsep ini lebih menekankan bagaimana
membangkitkan rasa cinta anak untuk melakukan perbuatan baik. Anak dilatih
untuk merasakan efek dari perbuatan yang baik yang dilakukan. Anak
mempunyai kecintaan terhadap kebajikan dan membenci perbuatan buruk.
Ketiga, acting the good. Pada aspek ini, anak dilatih untuk melakukan
perbuatan baik.
Tanpa melakukan
apa
yang
sudah
diketahui
atau
dirasakan oleh seseorang, tidak akan ada artinya anak harus mampu
melakukan
kebaikan
kebajikan
tidak
hanya
dan
dapat
menjadi
terbiasa melakukannya.
sebatas
pengetahuan,
Melakukan
namun dapat
pendidikan
berkarakter
tersebut
dalam
proses
prestasi,
Bersahabat/komunikatif,Cinta
Damai,
air,
Gemar
jujur, sabar, bekerja keras, tanggung jawab, disiplin, mandiri. Dalam proses
berkreasi peserta didik akan merasakan bagaimana caranya sabar dalam
menciptakan sesuatu, bertanggung jawab dengan apa yang diperbuatnya, jujur
dalam proses berkreasi, disiplin dalam mengerjakan sesuatu agar bisa tepat
waktu, mandiri dalam proses berkreasi. Semua ini merupakan karakter yang
diperlukan dalam membangaun bangsa. Dan melalui pembelajaran seni
berbagai karakter yang berasal dari nilai luhur bangsa dapat ditumbuhkan dan
dikembangkan.
Dalam hubungannya dengan pendidikan karakter ketika seseorang
menyelesaiakan penggalan melodi, menghias melodi dan mencipta musik
merupakan pengalaman berpikir kreatif. Kreatifitas seni menunjang kreatifitas
berpikir. Scott C. Schiller (1996) mengatakan bahwa orang yang berpikir
kreatif diharapkan dapat menciptakan karya yang bermakna dan berguna.
Peembelajaran seni musik juga terdapat terdapat apresiasi seni musik. Melalui
kegiatan apresiasi seni musik ini peserta didik akan diarahkan untuk
menumbuhkan kesadaran terhadap nilai-nilai seni dan budaya dan
penilaian/penghargaan terhadap sesuatu, menghargai karya orang lain,
mempertajam rasa dan emosi, peka terhadap unsur-unsur musik yang ada pada
objek apresiasi musik seperti bunyi, irama, melodi, birama, harmoni, fekture,
tempo, dinamik dan gaya.
Pembentukan karakter pada peserta didik selanjutnya dapat dilakukan
melalui kegiatan pengalaman musik. Kegiatan yang dapat dilakukan antara
lain mendengarkan musik, bernyanyi, kegiatan bermain musik, kegiatan
membaca musik, kegiatan bergerak mengikuti musik, maupun kegiatan
kreativitas peserta didik dalam bermusik. Melalui pengalaman bermusik,
peserta didik akan memperoleh berbagai pengalaman yang akan semakin
menguatkan karakter yang sudah ada serta menumbuhkan karakter yang
belum tumbuh pada diri peserta didik.
Dengan menggunakan musik dan suara dalam berbagai cara yang kreatif,
pendidik dapat membantu peserta didik mengembangkan harga diri yang
positif dan sehat sejak awal sehingga nantinya sikap yang dikembangkan
tersebut akan menjadi karakter tetap peserta didik. Berbagai macam lagu dapat
digunakan dalam pembentukan karakter peserta didik, melalui lirik yang ada
di setiap lagu peserta didik akan lebih mudah menerima maksud serta nilainilai yang ada pada lagu tersebut. Dalam praktikanya musik lebih
mengandalakan perasaan dan emosi dan hal ini berhubungan dengan moral.
Pembentukan karakter juga menekankan pada tumbuhnya moral yang tinggi
pada peserta didik maka dapat dikatakan bahwa pendidikan seni musik selaras
dengan upaya pembentukan karakter.
Melihat bahwasannya Seni musik berperan sebagai media pendidikan.
Salah satu peran itu yakni seni musik sebagai media berpikir kreatif. Renzulli
dan kawan-kawannya mengatakan: Creativity is the ability to set aside
esthabilishes conventions and procedures yang berarti bahwa orang yang
kreatif itu biasanya sering menemukan hal baru, yang terpikirkan oleh orang
lain dapat memecakan masalah dengan berbagai cara. Dalam hubungannya
dengan pembentukan karakter maka seni musik dapat menumbuhkan karakter
berpikir kreatif pada peserta didik dengan ciri-ciri orang yang berpikir kreatif
seperti yang telah disebutkan. Martin Gardiener dari Sekolah Musik di
Providence, Rhode Island juga membenarkan bahwa pendidikan seni musik
mencerdasakan anak. Pendidikan kesenian, menurut Martin Gardiener, dapat
berinteraksi
denagn
kecepatan
seseorang
menyerap
pelajaran
lain.
calon seniman maka sesungguhnya itu hanya dampak pengiring. Oleh karena
itu, pendekatan pendidikan melalui seni dalam implementasi pembelajarannya
menekankan pada eksplorasi dan eksperimentasi, merangsang keingintahuan
dan memberikan kesan yang menyenangkan bagi siswa. Orientasi utama
pembelajaran seni di sekolah-sekolah antara lain untuk menanamkan nilainilai yang dapat mendukung kelestarian suatu tradisi. Nilai-nilai ini bisa
meliputi sejarah, adat-istiadat, tata susila, dan spirit dalam suatu karya seni.
Pembelajaran seni di sekolah dan di sanggar itu berbeda, karena dalam
sanggar lebih ditekankan pada penguasaan keterampilan yang mengarah pada
keahlian dan profesionalisme sedangkan pembelajaran seni di sekolah formal
bertujuan menumbuhkan kepekaan rasa estetis dan budaya serta pengalaman
kreatif yang berfungsi membantu perkembangan siswa dari segi intelektual,
emosional, dan spiritualnya, sehingga siswa memiliki keseimbangan dalam
aspek kognitif, psikomotorik dan afektif. Seni musik memberikan sikap
percaya diri, terampil berkarya serta berkomunikasi dengan ide dan
gagasannya. Seperti yang dikatakan oleh psikolog dari Universitas of
California, Mayer mengatakan bahwa anak yang senang akan musik atau
menyanyi akan menjadi pembaca, pemikir yang baik dari pada anak yang
tidak senang akan musik, seperti dikatakan oleh Cassidy yaitu psikologi dan
antropologi (Totok S. 2004 : 92) bahwa pelajaran musik dapat dijadikan
sebagai wahana yang sangat baik untuk pembelajaran pemula dalam dunia
pendidikan. Sehingga pembelajaran seni musik melalui pembelajaran lagu
wajib nasional digunakan sebagai sarana dalam mencapai hal tersebut
sekaligus tercapainya pendidikan karakter.
Lagu wajib nasional merupakan salah satu produk atau hasil karya cipta
budaya masyarakat Indonesia di bidang musik dan lagu wajib tersebut harus
dapat dinyanyikan oleh seluruh rakyat Indonesia, karena lagu wajib nasional
sebagai salah satu macam lagu yang telah menyatu dan menjiwai masyarakat
Indonesia. Sebagai salah satu ikon budaya masyarakat Indonesia, kesenian ini
mempunyai fungsi dalam berbagai aktivitas kehidupan sosial masyarakat
antara lain fungsi pendidikan, fungsi sosial, fungsi pelestarian dan fungsi
bertujuan agar guru dapat mengidentifikasi lagu yang sudah atau belum
diketahui siswa. Setelah diidentifikasi guru menjelaskan macam-macam lagu
wajib dan mempraktekkan dengan teknik bernyanyi yang baik, serta
melakukan apresiasi, karena anak-anak masih berfikir kongkret jadi masih
mendapatkan bimbingan dari guru, terlebih pada apresiasi lagu wajib.
Lagu-lagu perjuangan yang gagah dan bersemangat harus dinyanyikan
dengan suara yang tegas, bertekanan atau aksen pendek-pendek dengan irama
yang mantap seperti tentara berbaris dengan tegap dan gagah. Contohnya
adalah lagu Bangun pemuda-pemudi, garuda pancasila, hari merdeka,
Indonesia tetap merdeka, merah putih, berkibarlah benderaku, maju tak gentar,
halo-halo bandung, dari sabang sampai merauke, dan Indonesia raya.
Sedangkan lagu-lagu yang tersambung halus seperti rayuan pulau kelapa,
bagimu negeri, himne guru, syukur, dan sebagainya dapat dinyanyikan seperti
halnya angin.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran seni musik merupakan suatu proses pembelajaran yang
membantu mengungkapkan ide/gagasan seseorang yang ditimbulkan dari
gejala lingkungan dengan mempergunakan unsur-unsur musik, sehingga
terbentuknya suatu karya musik yang tidak terlepas dari rasa keindahan.
Sedangkan Pendidikan karakter budaya bangsa ditempatkan sebagai landasan
untuk mewujudkan visi pembangunan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat
berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan
falsafah Pancasila.
Pembelajaran seni dapat menjadi sarana untuk menumbuhkan karakter
peserta didik. Dengan mempelajari budaya bangsa di masa lalu dan
memahami isi lagu wajib, peserta didik akan dapat menemukan beragam nilainilai luhur yang patut untuk ditanamkan dalam dirinya dan bersedia untuk
melestarikan dan mengembangkan budaya bangsa yang ada. Dan dengan lagu
wajib nasional seni music mampu menggali empati dan menumbuhkan rasa
nasionalisme sehingga membentuk karakter anak yang berbudi luhur sesuai
jati diri bangsa, sehingga identitas diri bangsa tidak hilang.
B. Saran
Dalam melaksanakan pembelajaran seni music berbasis karakter budaya
bangsa sebaiknya melibatkan seluruh komponen yang ada di sekolah, dan
guru harus mampu memilih metode yang tepat serta memahami karakteristik
peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Smanjumapolo. 2013. Pembentukan Karakter Peserta Didik Melalui Pendidikan
Seni
Musik
http://www.smanjumapolokra.sch.id/news/read/150-.html diakses pada 20 maret 2016
sudarman, yos. 2015. Pergeseran Misi Pendidikan Seni Budaya Menuju Era
Pendidikan Karakter; Suatu Tinjauan Esensi Pendidikan Musik
Menuju
Musik
Pendidikan.
http://jurusankusendratasik.blogspot.co.id/2015/11/pergeseranmisi-pendidikan-seni-budaya_10.html. diakses pada 20 maret 2016
Rifai, Achmad. 2012. Psikologi Pendidikan. Pusat Pengembangan MKU/MKDKLP3 : Universitas Negeri Semarang Press.
Feryanto, agung. 2008. Jurus Jitu Mengisi Waktu Luang. Klaten : Penerbit
Cempaka Putih.
Mamur Asmani, Jamal. 2011. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter
di Sekolah. Pati : Diva press