Anda di halaman 1dari 47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Kantor Urusan Agama Kecamatan Ganeas

4.1.1 Sejarah Singkat Kantor Urusan Agama Kecamatan Ganeas

Sebagai pelayan publik Kantor Urusan Agama memiliki peran strategis

dalam memberikan pelayan kepada masyarakat khususnya dibidang keagamaan,

yakni menginplementasikan nilai-nilai ajaran agama yang sangat luhur dalam

kehidupan bermasyarakat, seperti ibadah sosial, pangan halal, kemitraan umat,

pemberdayaan ekonmi untuk malalui pengelolaan infaq dan shodaqoh,

penerangan keagamaan dan persoalan kerukunan umat beragama.

Profile ini disusun untuik lebih meningkatkan kinerja dan pelayanan prima

kepada masyarakat, baik secara internal maupun external. Secara internal, profil

ini dimaksudkan untuk dijadikan Self Control dan tolak ukur dari kemampuan

kinerja dan peranan yang selama ini dilakukan. Sedangkan secara Eksternal, profil

ini diharapkan dan dapat memberika gambaran tentang kondisi objektif Kantor

Urusan Agama ( KUA) Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang.

Sebelum tahun 2002 Kantor urusan Agama Kecamatan Ganeas merupakan

bagian dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Sumedang Utara. Jarak transportasi

dan komunikasi KUA Kecamatan Sumedang Utara dengan warga masyarakat

Ganeas terlalu jauh untuk dijangkau sehingga sebagian masyarakat kurang

terlayani. Pada akhirnya masyarakat mengusulkan kepada Pemerintah agar

45
diadakan pemekaran wilayah kecamatan dan hal itu dapat terealisasi pada

tahun 2002

Sebagai kecamatan yang baru pada saat itu KUA Kecamatan Ganeas
belum memiliki fasilitas yang refresentatif, seperti gedung kantor dan
karyawan yang memadai. Pada waktu itu yang pertama kali menjabat Kepala
Kantor Urusan Agama Kec. Ganeas yaitu Bapak Drs. Liman, dan gedung
kantornya masih numpang/sewa di Bekas Tempat Mesjid Ganeas selama 4
Tahun, lalu pindah/mengontrak ke sebuah rumah milik Bapak Endis selama 2
Bulan lalu pindah kembali ke rumah milik Bapak Katma selama 7 Tahun.
Pada tahun 2011 Kantor Urusan Agama Kecamatan Ganeas memiliki tanah
seluas 407 m2 wakaf dari Bapak Agus Jaenudin, S.Ag. dengan Akta Ikrar
Wakaf No. 01/W2/XI Tahun 2011, sebagai Nadzirnya Kepala KUA
Kecamatan Ganeas pada saat itu yaitu Bapak Drs. Jajang Mahpudin.
Pada 2011 mengusulkan pembangunan gedung Balai Nikah ke pemerintah
pusat melalui Bapak Kepala Kementerian Agama Kantor Kab. Sumedang
dan proyek pembangunannya dimulai pada bulan Agustus dan pembangunan
selesai bulan Oktober.

Selama perkembangannya sampai sekarang Kantor Urusan Agama Kecamatan

Ganeas sudah dijabat oleh beberapa kepala yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.1
Daftar Nama Mantan Kepala KUA Kecamatan Ganeas

NO NAMA TAHUN

1 Drs. Liman 2002 s/d 2003

2 Asep Kurnia, SH. 2003 s/d 2007

3 Agus Jaenudin, S.Ag. 2007 s/d 2011

4 Drs. Jajang Mahpudin 2011 s/d 2016

5 Yusep Firdaus, S.Ag 2016 s/d sekarang

4.1.2 Letak Wilayah Kantor Urusan Agama Kecamatan Ganeas

Kantor Urusan Agama Kecamatan Ganeas secara Geografis terletak di

Kecamatan Ganeas yang sebagian besar merupakan daerah perbukitan dan

pegunungan rendah dengan ketinggian antara 300 – 700 m dpl, curah hujan rata-
46
47

rata pertahun ± 3.190 mm dengan jumlah hari hujan epekrif antara 98 – 145 hari,

dan berada di sebelah Timur dari Ibu Kota Kabupaten Sumedang dengan jarak

tempuh ± 7 Km., dan secara administratif Kecamatan Ganeas dibagi ke dalam

delapan wilayah Ibu Kota Desa hasil pemekaran dari Sumedang Utara 6 (Enam)

Desa, dan dari Kecamatan Sumedang Selatan 2 (dua) desa, rinciannya sebagai

berikut :

1. Desa Ganeas

2. Desa Dayeuhluhur

3. Desa Cikoneng

4. Desa Sukaluyu

5. Desa Sukawening

6. Desa Tanjunghurip

7. Desa Cikondang

8. Desa Cikoneng Kulon

Terdiri dari 30 Dusun, 41 RW, dan 150 RT. Luas wilayah Kecamatan Ganeas

ialah 2.329,71 Ha, dengan penggunaan lahan 590,76 Ha lahan sawah, ladang /

huma 134,738 Ha, kolam 15,25 Ha, tegalan / kebun 768,994 Ha, hutan rakyat

259,869 Ha, hutan negara 5 Ha, perkebunan rakyat 10,8 Ha, pekarangan /

pemukiman 291,67 Ha, lainnya 252,629 Ha.


48

4.1.3 Visi dan Misi Kantor Urusan Agama Kecamatan Ganeas

Adapun visi dan misi dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Ganeas

yaitu sebagai berikut:

1. Visi
Visi Kantor Urusan Agama Kecamatan Ganeas adalah :

“Terwujudnya keluarga muslim di Kecamatan Ganeas yang sakinah,


Mawadah, Warohmah dan marhamah, yang dilandasi iman dan taqwa
disertai ilmu dan amal serta berakhlaqul karimah dalam kehidupan
sehari-hari”.

2. Misi
Misi KUA Kecamatan Ganeas :

a. Meningkatkan pelayanan bidang organisasi dan ketatalaksanaan


b. Meningkatkan pelayanan teknis dan administrasi nikah dan rujuk
c. Meningkatkan Pelayanan teknis dan administrasi kependudukan, keluarga
sakinah, kemitraan dan produk halal
d. Meningkatkan pelayanan teknis dan administrasi kemesjidan.
e. Meningkatkan pelayanan teknis dan administrasi ZIS dan Wakaf.
f. Meningkatkan pelayanan informasi tentang Madrasah, Ponpes, Haji dan
Umroh.
g. Meningkatkan pelayanan lintas sektoral.

4.1.4 Tugas dan Fungsi Kantor Urusan Agama Kecamatan Ganeas

Dengan lahirnya KMA 373 tahun 2003 terjadi perubahan tata kerja

organisasi Departemen Agama Provinsi dan wilayah kantor Departemen agama

Kabupaten/Kota, khususnya perubahan tupoksi KUA kecamatan, yaitu

melaksanakan sebagian tugas Departemen Agama Kabupaten/Kota di bidang

urusan agama islam di wilayah kecamatan.


49

Kantor urusan agama kecamatan Ganeas adalah salah satu Kantor Urusan

Agama Kecamatan dari 26 Kantor Urusan Agama Kecamatan yang ada di wilayah

Kantor Kementrian Agama Kabupaten Sumedang.

Mengacu pada KMA nomor 373 tahun 2003 Kantor Urusan Agama

Kecamatan Ganeas mempunyai Fungsi sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan statistik dan dokumentasi.

2. Menertibkan administrasi surat menyurat dan rumah tangga kantor.

3. Melaksanakan pencatatan nikah dan rujuk.

4. Mengurus dan membina masjid, zakat, wakaf, ibadah sosial dan baitul

mall.

5. Mengurus dan membina kependudukan keluarga sakinah, kemitraan umat

islam dan produk halal.

6. Pelayan informasi tentang TPA, RA, MDA, Pontren, Haji dan umroh.

4.1.5 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumedang

Kepala

Penghulu

Pengadministrasi Bimb. Keluarga Kemasjidan, zakat,


Operator Simkah
umum Sakinah wakaf

Honorer
50

P3N

Gambar 4.1 Struktur Organisasi KUA KECAMATAN GANEAS


Kabupaten Sumedang
4.1.6 Susunan Kepegawaian

Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilihat komposisi kepegawaian

KUA Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2
Keadaan Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase


1. SMA/Sederajat 4 28,6
2. Diploma - -
3. S1 9 64,3
4. S2 1 7,1
Jumlah 14 100%
Sumber: Daftar rekaptulasi pegawai KUA Kecamatan Ganeas 2021

Berdasarkan tabel di atas, peneliti menyimpulkan bahwa untuk pendidikan

pegawai pada KUA KECAMATAN GANEAS Kabupaten Sumedang

berpendidikan sampai tingkat perguruan tinggi yaitu sebanyak 9 orang dan rata-

rata pegawai KUA Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang adalah lulusan

Perguruan Tinggi. Dengan jumlah tersebut cukup memadai untuk melaksanakan

tugasnya sebagai pegawai KUA Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang.

Selanjutnya untuk mengetahui pangkat/golongan ruang pegawai KUA

KECAMATAN GANEAS Kabupaten Sumedang dapat dilihat pada tabel berikut

ini:

Tabel 4.3
Keadaan Pegawai Berdasarkan Pangkat/Golongan

No. Pangkat/Golongan Jumlah (Orang) Persentase


1. Honor 5 35,7
51

2. II/b 3 21,5
3. III/b 4 28,6
4. III/c 1 7,1
5. IV/a 1 7,1
Jumlah 14 100%
Sumber: Daftar rekaptulasi pegawai KUA Kecamatan Ganeas 2021

Berdasarkan tabel di atas, peneliti menyimpulkan bahwa untuk tingkat

pangkat/golongan pada KUA Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang sebagian

besar sampai golongan III/b yaitu dengan jumlah 3 orang. Dengan jumlah

tersebut, diharapkan dapat melaksanakan tugas, fungsi, dan kewenangan KUA

Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang. Untuk mengetahui usia para pegawai

KUA KECAMATAN GANEAS Kabupaten Sumedang peneliti sejikan dalam

bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.4
Keadaan Pegawai Berdasarkan Usia

No. Usia Jumlah (Orang) Persentase


1. 25 Tahun 1 7,13
2. 26 Tahun 1 7,13
3. 30 Tahun 1 7,13
4. 31 Tahun 1 7,13
5. 35 Tahun 1 7,13
6. 43 Tahun 1 7,13
7. 44 Tahun 1 7,13
8. 47 Tahun 1 7,13
9. 51 Tahun 1 7,13
10. 52 Tahun 2 14,44
11. 53 Tahun 1 7,13
12. 57 Tahun 1 7,13
13. 58 Tahun 1 7,13
Jumlah 14 100%
Sumber: Daftar rekaptulasi pegawai KUA Kecamatan Ganeas 2021

Berdasarkan tabel di atas, peneliti menyimpulkan bahwa sebagian besar

pegawai KUA Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang berusia dibawah 50

Tahun yaitu berjumlah 8 orang. Dengan jumlah tersebut maka sudah cukup
52

memadai untuk mengikuti perkembangan jaman yang semakin berkembang

khusunya dibidang teknologi informasi tidak terkecuali penggunaannya didalam

dunia pemerintahan. Untuk mengetahui jumlah pegawai KUA Kecamatan Ganeas

Kabupaten Sumedang berdasarkan jenis kelamin peneliti sajikan dalam tabel

sebagai berikut:

Tabel 4.5
Keadaan Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase


1. Laki-Laki 6 42,86
2. Perempuan 8 57,14
Jumlah 14 100%
Sumber: Daftar rekaptulasi pegawai KUA Kecamatan Ganeas 2021

Berdasarkan tabel di atas, peneliti menyimpulkan bahwa sebagian besar

pegawai pada KUA Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang berjenis kelamin

perempuan dengan jumlah 8 orang sedangkan pegawai yang berjenis kelamin

laki-laki 6 orang.

4.2 Analisisis Implementasi Kebijakan Undang-undang Nomor 16 Tahun

2019 (tentang pernikahan di bawah umur) di KUA Kecamatan Ganeas.

Perkembangan angka pernikahan anak di bawah umur di Kecamatan

Ganeas lumayan cukup bertambah dari tahun ke tahun dengan alasan utama

perjodohan yang dilakukan oleh orang tua kedua pengantin. Ada juga temuan

yang menunjukan bahwa alasan utama mereka melakukan pernikahan di bawah

umur adalah kekhawatiran orang tua anaknya terjerumus dalam perzinaan.


53

Berikut data pernikahan di bawah umur yang dapat penulis dapatkan

langsung melalui wawancara pribadi dengan Informan di Kantor KUA Kecamatan

Ganeas.

Untuk mengetahui permasalahan terkait pernikahan di awah umur, faktor

penghambat ataupun upaya mengatasi hambatan maka peneliti melakukan

penelitian lebih dalam melalui observasi, dokumentasi dan wawancara mendalam

kepada empat orang informan yang telah ditentukan yaitu: Kepala KUA

Kecamatan Ganeas, Penghulu KUA Kecamatan Ganeas serta dua orang Staff

Administrasi KUA Ganeas.

Hal-hal dipertanyakan dalam Implementasi Undang-undang Nomor 16

Tahun 2019 (tentang pernikahan di bawah umur) yaitu sebagai berikut:

1. Ukuran dan Tujuan

a. Kinerja

Dalam mengimplementasikan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019

(tentang pernikahan di bawah umur) di KUA Kecamatan Ganeas, kinerja

memiliki peranan penting dalam pengimplementasian Undang-undnag Nomor 16

Tahun 2019 (tentang pernikahan di bawah umur) di KUA Kecamatan Ganeas

Kabupaten Sumedang itu sendiri.

Untuk memperoleh data mengenai kinerja KUA Kecamatan Ganeas dalam

implementasi Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang pernikahan di

bawah umur, peneliti mengajukan pertanyaan sebagai berikut:


54

Pertanyaan nomor 1:

1) Apakah tujuan dari Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang pernikahan

di bawah umur?

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan diperoleh informasi

sebagai berikut:

Tabel 4.6
Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Ukuran dan Tujuan

Informan Hasil Wawancara Kesimpulan


Kepala KUA 1. Supaya tidak terjadi KUA Kecamatan Ganeas
Kecamatan pernikahan di bawah sudah
Ganeas umur. mengimplementasikan
2. Dikhawatirkan kurangnya Undang-undang Nomor
ekonomi. 16 tahun 2019.
3. Khawatir tidak kuatnya
reproduksi.

Penghulu Untuk menghindari


perceraian karena belum
dewasa dan mendapatkan
keturunan yang sehat dan
berkualitas..
Staff Untuk mendapatkan
Administrasi perkawinan yang baik dan
KUA mendapatkan keturunan yag
sehat dan berkualitas.
Staff Untuk mendapatkan
Administrasi perkawinan yang baik dan
KUA berkualitas dan menghindari
perceraian .
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA KECAMATAN GANEAS Kabupaten

Sumedang 05 Juli 2018.

Selain berdasarkan hasil wawancara, kesimpulan di atas diperkuat dengan

data yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil dokumentasi di KUA

Kecamatan Ganeas dengan hasil sebagai berikut:


55

Tabel 4.7
Triangulasi Teknik Pengumpulan Data
Ukuran dan Tujuan

Hasil Wawancara Hasil Observasi Hasil Dokumentasi


Untuk Mendapatkan 1. Supaya tidak Undang-undang
perkawinan yang baik terjadi pernikahan Nomor 16 Tahun 2019
dan mendapatkan di bawah umur. tentang pernikahan di
keturunan yang sehat 2. Menghindari bawah umur..
dan berkualitas serta perceraian.
menghindari 3. Mendapatkan
perceraian. keturunan yang
sehat dan
berkualitas.
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021.

Berdasarkan pada hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dari

pertanyaan nomor 1 yaitu tentang Kinerja, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

Kinerja KUA Kecatan Ganeas berdasarkan pada Undang-undang Nomor 16

Tahun 2019 tentang Pernikahan di bawah umur.

Pertanyaan nomor 2:

2) Bagaimana standard pelaksanaan kebijakan Undang-undang Nomor 16 Tahun

2019 tentang pernikahan di bawah umur?

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan diperoleh informasi

sebagai berikut:

Tabel 4.8
56

Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Ukuran dan Tujuan

Informan Hasil Wawancara Kesimpulan


Kepala KUA Dalam Undang-undang Nomor Standard pelaksanaan
Kecamatan 16 Tahun 2019, perkawinan pernikahan di bawah
Ganeas hanya diizinkan apabila pria umur sesuai Undang-
dan wanita sudah mencapai undang Nomor 16 tahun
umur 19 tahun. Setelah umur 2019, kedua mempelai
21 tahun boleh menikah tanpa harus melampirkan izin
ada izin dari orang tua. tertulis dari orangtua atau
Penghulu KUA sebagai pelaksana melampirkan dispensasi
Undang-undang Nomor 16 dari pengadilan agama
tahun 2019 tidak bisa
melaksanakan pernikahan anak
di bawah umur sebelum adanya
dispensasi dari pengadilan
agama .
Staff Standard implementasi
Administrasi Undang-undang Nomor 16
KUA tahun 2019 pernikahan bisa
dilakukan dengan catatan anak
yang menikah di bawah umur
harus memiliki izin tertulis dari
orang tua.
Staff Dengan adanya dispensasi dari
Administrasi pengadilan agama pernikahan
KUA tetap bisa dilaksanakan
walaupun di bawah umur.
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021.

Selain berdasarkan hasil wawancara, kesimpulan di atas diperkuat dengan

data yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil dokumentasi di KUA

Kecamatan GaneasKabupaten Sumedang dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.9
Triangulasi Teknik Pengumpulan Data
Ukuran dan tujuan

Hasil Wawancara Hasil Observasi Hasil Dokumentasi


Dalam Undang-undang Pernikahan tetap bis Undang-undang
Nomor 16 tahun 2019 dilakukan dengan adanya Nomor 16 tahun 2019
pernikahan hanya dispensasi dari tentang pernikahan di
diizinkan apabila pengadilan agama. bawah umur.
57

kedua calon mempelai


sudah mencapai umur
19 tahun.
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021.

Berdasarkan pada hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dari

pertanyaan nomor 2 yaitu tentang Sumberdaya, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa KUA Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang telah berupaya

mengimplementasikan Undang-undang Nomor 16 tahun 2019 tentang pernikahan

di bawah umur..

Pertanyaan nomor 3:

3) Apa yang menjadi ukuran keberhasilan Undang-undang Nomor 16 Tahun

2019?

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan diperoleh informasi

sebagai berikut:

Tabel 4.10
Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Ukuran dan Tujuan

Informan Hasil Wawancara Kesimpulan


Kepala KUA Sampai saat ini setelah diberlakukannya Tidak adanya
Kecamatan Undang-undang Nomor 16 tahun 2019 pernikahan di bawah
Ganeas belum adanya pernikahan di bawah umur merupakan
umur suatu ukuran
Penghulu Yang menjadi ukuran keberhasilan berhasinya Undang-
Undang-undang Nomor 16 tahun 2019 undang Nomor 16
adalah tidak adanya pernikahan di tahun 2019.
bawah umur.
Staff Tidak adanya pernikahan di bawah umur
Administrasi merupakan ukuran keberhasilan
KUA Undang-undang Nomor 16 tahun 2019.
Adapun yang melakukan pernikahan di
bawah umur dengan adanya dispensasi
dari pengadilan agama
Staff Walaupun pernikaham di bawah umur
Administrasi dilakukan tetapi dengan catatan harus
KUA mempunyai dispensasi dari pengadilan
58

agama
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021.

Selain berdasarkan hasil wawancara, kesimpulan di atas diperkuat dengan

data yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil dokumentasi di KUA

Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.11
Triangulasi Teknik Pengumpulan Data
Ukuran dan Tujuan

Hasil Wawancara Hasil Observasi Hasil Dokumentasi


Tidak adanya pernikahan di Adanya pernikahan di Undang-undang
bawah umur merupakan suatu bawah umur dengan Nomor 16 tahun
keberhasilan implementasi melampirkan 2019 tentang
Undang-undang Nomor 16 dispensasi dari pernikahan di bawah
tahun 2019. Pengadilan Agama. umur.
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021.

Berdasarkan pada hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dari

pertanyaan nomor 3 yaitu tentang ukuran keberhasilan implementasi Undang-

undang Nomor 16 tahun 2019, peneliti dapat menyimpulkan bahwa dalam

mengimplementasikan Undang-undang Nomor 16 tahun 2019 tentang pernikahan

di bawah umur sudah dilakukan semaksimal mungkin, walaupun adanya

pernikahan di bawah umur dengan melampirkan dispensasi dari pengadilan

agama.

Pertanyaan nomor 4:

4) Siapa yang menajadi sasaran kebijakan Undang-undang Nomor 16 tahun 2019?

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan diperoleh informasi

sebagai berikut:

Tabel 4.12
Reduksi Hasil Wawancara Mengenai
59

Sasaran Kebijakan

Informan Hasil Wawancara Kesimpulan


Kepala KUA Masyarakat secara Keseluruhan masayarakat
Kecamatan Ganeas keseluruhan terutama terutama remaja dan anak
Para Remaja dan Anak sekolah.
Sekolah.
Penghulu Remaja di bawah umur
19 tahun.
Staff Administrasi Remaja dan anak
KUA sekolah.
Staff Administrasi Remaja dan anak
KUA sekolah.
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021.

Selain berdasarkan hasil wawancara, kesimpulan di atas diperkuat dengan

data yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil dokumentasi di KUA

Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.13
Triangulasi Teknik Pengumpulan Data
Sasaran Kebijakan

Hasil Wawancara Hasil Observasi Hasil Dokumentasi


Seluruh warga masyarakat Anak-anak remaja dan Undang-undang
Kecamatan Ganeas terutama anak usia sekolah. Nomor 16 tahun
remaja dan anak sekolah. 2019 tentang
pernikahan di bawah
umur.
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021.

Berdasarkan pada hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dari

pertanyaan nomor 4 yaitu tentang sasaran kebijakan Undang-undang Nomor 16

Tahun 2019, peneliti dapat menyimpulkan bahwa anak remaja dan anak usia

sekolah merupakan sasaran utama adanya Undang-undang Nomor 16 tahun 2019.

Pertanyaan nomor 5:
60

5) Apakah seluruh staff dan pejabat berwenang telah mengetahui adanya Undang-

undang Nomor 16 tahun 2019?

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan diperoleh informasi

sebagai berikut:

Tabel 4.14
Reduksi Hasil Wawancara Mengenai
Pengetahuan Staff dan Pejabat Berwenang

Informan Hasil Wawancara Kesimpulan


Kepala KUA Iya, sudah mengetahui Seluruh staff dan pejabat
Kecamatan berwenang sudah
Ganeas mengetahui tentang
Penghulu Sudah . Undang-undang Nomor
Staff Administrasi Sudah mengetahui. 16 tahun 2019.
KUA
Staff Administrasi Sudah mengetaui
KUA
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021.

Selain berdasarkan hasil wawancara, kesimpulan di atas diperkuat dengan

data yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil dokumentasi di KUA

Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.15
Triangulasi Teknik Pengumpulan Data
Pengetahuan Staff dan Pejabat Berwenang

Hasil Wawancara Hasil Observasi Hasil Dokumentasi


Seluruh staff dan pejabat Semua pegawai KUA Undang-undang
berwenang di lilngkungan Kecamatan Ganeas Nomor 16 tahun
KUA Kecamatan Ganeas sudah mengetahui 2019 tentang
sudah mengetahui tentang tentang Undang- pernikahan di bawah
Undang-undang Nomor 16 undang Nomor 16 umur.
tahun 2019. tahun 2019.
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021.
61

Berdasarkan pada hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dari

pertanyaan nomor 5 yaitu tentang apakah seluruh staff dan pejabat berwenang

mengetahui tentang Undang-undang Nomor 16 tahun 2019 tenatng pernikahan di

bawah umur, peneliti dapat menyimpulkan bahwa seluruh staff dan pejabat

berwenang yang ada di ruang lingkup KUA Kecamatan Ganeas sudah mengetahui

tentang Undang-undang Nomor 16 tahun 2019 tentang pernikahan di bawah

umur.

Pertanyaan nomor 6:

6) Bagaimana kesiapan pegawai dalam mengimplementasikan Undang-undang

Nomor 16 tahun 2019?

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan diperoleh informasi

sebagai berikut:

Tabel 4.16
Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Kesiapan Pegawai

Informan Hasil Wawancara Kesimpulan


Kepala KUA Kesiapan pegawai dalam Semua pegawai sudah
Kecamatan mengimplementasikan Undang- siap unruk
Ganeas undang Nomor 16 tahun 2019 sudah mengimplementasikan
baik. Undang-undang
Penghulu Sudah siap, karena mereka Nomor 16 tahun 2019.
membaca dan memahami maksud
dan tujuan Undang-undang Nomor
16 tahun 2019.
Staff Sudah siap dengan membaca dan
Administrasi membahas isi dari Undang-undang
KUA tersebut
Staff Sudah sangat siap, dengan membaca
Administrasi dan memahami Undang-undang
KUA nomor 16 tahun 2019 terlebih
dahulu.
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021.
62

Selain berdasarkan hasil wawancara, kesimpulan di atas diperkuat dengan

data yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil dokumentasi di KUA

Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.17
Triangulasi Teknik Pengumpulan Data
Kesiapan Pegawai

Hasil Wawancara Hasil Observasi Hasil Dokumentasi


Seluruh pegawai sudah siap Dengan adanya arsip Undang-undang
dalam mengimplementasikan Undang-undang Nomor 16 tahun
Undang-undang Nomor 16 Nomor 16 Tahun 2019 2019 tentang
tau 2019. seluruh pegawai siap pernikahan di bawah
dalam umur..
mengimplementasikan
Undang-Undang
tersebut
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021.

Pertanyaan Nomor 7:

7) Berapa Banyak sumberdaya manusia yang tersedia untuk

mengimplementasikan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019?

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan diperoleh informasi

sebagai berikut:

Tabel 4.18
Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Sumberdaya

Informan Hasil Wawancara Kesimpulan


Kepala KUA Ada 5 Orang Ada 5 orang yang tersedia
Kecamatan untuk
Ganeas mengimplementasikan
Penghulu 5 Orang Undang-undang Nomor 16
Staff 5 Orang yaitu Kepala KUA, tahun 2019 yaitu Kepala
Administrasi penghulu dan 3 Staff. KUA, penghulu dan 3 orang
63

KUA staff.
Staff Kepala KUA, Penghulu, dan
Administrasi 3 orang staff.
KUA
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021.

Selain berdasarkan hasil wawancara, kesimpulan di atas diperkuat dengan

data yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil dokumentasi di KUA

Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.19
Triangulasi Teknik Pengumpulan Data
Sumberdaya

Hasil Wawancara Hasil Observasi Hasil Dokumentasi


5 orang yang tersedia untuk Kepala KUA, Undang-undang
mengimplementasikan Undang- penghulu dan 3 Nomor 16 tahun
undang Nomor 16 tahun 2019 yaitu staff . 2019 tentang
Kepala KUA, penghulu dan 3 orang pernikahan di bawah
staff. umur.
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA KECAMATAN GANEAS 5 April 2021.

Berdasarkan pada hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dari

pertanyaan nomor 7 yaitu tentang sumberdaya yang tersedia untuk

mengimplementasikan Undang-undang Nomor 16 tahun 2019, peneliti dapat

menyimpulkan bahwa pegawai KUA Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang

yang sudah mampu dan siap mengimplementasikan Undang-undang Nomor 16

Tahun 2019 tentang pernikahan di bawah umur berjumlah 5 orang yaitu Kepala

KUA, Penghulu dan 3 orang staff.

Pertanyaan Nomor 8:

8) Bagaimana dengan kompetensi pegawai? Apakah memiliki kompetensi atau

pemahaman tentang Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019?

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan diperoleh informasi

sebagai berikut:
64

Tabel 4.20
Reduksi Hasil Wawancara Kompetensi Pegawai

Informan Hasil Wawancara Kesimpulan


Kepala KUA Kompetensi pegawai sudah Kompetensi Pegawai di KUA
Kecamatan bagus dan memiliki Kecamatan Ganeas sudah
Ganeas kompetensi tentang Undang- baik dan faham tentang
Kabupaten undang Nomor 16 tahun 2019 Undang-undang Nomor 16
Sumedang tahun 2019.
Penghulu Kompetensi atau pemahaman
pegawai tentang Undang-
undang Nomor 16 sudah baik
Staff Sudah baik
Administrasi
KUA
Staff Sudah baik dan faham tentang
Administrasi Undang-undang Nomor 16
KUA tahun 2019
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021.

Selain berdasarkan hasil wawancara, kesimpulan di atas diperkuat dengan

data yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil dokumentasi di KUA

Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.21
Triangulasi Teknik Pengumpulan Data
Kompetensi Pegawai

Hasil Wawancara Hasil Observasi Hasil Dokumentasi


Kompetensi pegawai di ruang Sudah baik dengan Undang-undang
lingkup KUA Kecamatan tidak adanya Nomor 16 tahun
Ganeas sudah baik dibuktikan pernikahan di bawah 2019 tentang
dengan pemahaman tentang umur pernikahan di bawah
Undang-undang Nomor 16 umur.
tahun 2019.
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021.

Pertanyaan Nomor 9:

9) Apakah tersedia sumberdaya financial (anggaran) yang cukup untuk

mengimplementasikan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019?


65

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan diperoleh informasi

sebagai berikut:

Tabel 4.22
Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Anggaran

Informan Hasil Wawancara Kesimpulan


Kepala KUA Anggara untuk Anggaran untuk
Kecamatan mengimplementasikan mengimplemntasikan
Ganeas Undang-undang Nomor 16 Undang-undang Nomor 16
Tahun 2019 sangat minim. Tahun 2019 sangat minim atu
Penghulu Tidak ada anggaran. tidak ada anggaran.
Staff Tidak ada.
Administrasi
KUA
Staff Tidak ada.
Administrasi
KUA
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021.

Selain berdasarkan hasil wawancara, kesimpulan di atas diperkuat dengan

data yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil dokumentasi di KUA

Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.23
Triangulasi Teknik Pengumpulan Data
Mengenai Anggaran

Hasil Wawancara Hasil Observasi Hasil Dokumentasi


Tidak ada anggaran untuk Belum adanya Undang-undang
mengimplementasikan anggaran untuk Nomor 16 tahun
Undang-undang Nomor 16 mengimplementasikan 2019 tentang
tahun 2019 UU Nomr 16 tahun pernikahan di bawah
2019 umur.
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021.

Berdasarkan pada hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dari

pertanyaan nomor 9 yaitu tentang anggaran, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

tidak adanya anggaran merupakan salah satu faktor penghambat

pengimplementasian Undang-undang Nomor 16 tahun 2019.


66

Pertanyaan nomor 10:

10) Apakah KUA kecamatan Ganeas sudah sesuai untuk melaksanakan Undang-

undang Nomor 16 Tahun 2019?

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan diperoleh informasi

sebagai berikut:

Tabel 4.24
Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Kesiapan Organisasi

Informan Hasil Wawancara Kesimpulan


Kepala KUA Sangat sesuai KUA Kecamatan
Kecamatan Ganeas Ganeas sudah sesuai
Penghulu Sudah sesuai. untuk
Staff Administrasi Sesuai mengimplementasikan
KUA UU Nomor 16 Tahun
Staff Administrasi Sudah sesuai 2019.
KUA
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021.

Selain berdasarkan hasil wawancara, kesimpulan di atas diperkuat dengan

data yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil dokumentasi di KUA

Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.25
Triangulasi Teknik Pengumpulan Data
Kesiapan Organisasi

Hasil Wawancara Hasil Observasi Hasil Dokumentasi


Kesiapan KUA Kecamatan Sudah siap dan layak Undang-undang
Ganeas Kabupaten Sumedang dalam Nomor 16 tahun
dalam mengimplementasikan mengimplementasikan 2019 tentang
Undang-undang Nomor 16 Undang-undang pernikahan di bawah
tahun 2019 sudah baik . Nomor 16 Tahun umur.
2019.
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021
67

Berdasarkan pada hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dari

pertanyaan nomor 10 yaitu tentang kesiapan organisasi (KUA KECAMATAN

GANEAS Kabupaten Sumedang) dalam mengimplementasikan Undang-udang

Nomor 16 Tahun 2019, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kesiapan KUA

Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang sudah baik dalam

mengimplementasikan Undang-undang Nomor 16 tahun 2019. Hal ini dapat

dilihat dari sedikitnya pernikahan anak di bawah umur.

Pertanyaan nomor 11:

11) Bagaimana jadwal pengawasan atas pelaksanaan Undang-undang Nomor 16

Tahun 2019?

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan diperoleh informasi

sebagai berikut:

Tabel 4.26
Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Jadwal Pengawasan

Informan Hasil Wawancara Kesimpulan


Kepala KUA Jadwal pengawasan dilakukan secara Jadwal
Kecamatan Ganeas rutin berkala. pengawasan
Penghulu Jadwal rutin. dilakukan
Staff Administrasi Rutin secara rutin
KUA berkala oleh
Staff Administrasi Rutin dilakukan pengawasan secara Kementrian
KUA berkala. Agama
Kabupaten
Sumedang
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021.

Selain berdasarkan hasil wawancara, kesimpulan di atas diperkuat dengan

data yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil dokumentasi di KUA

Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.27
68

Triangulasi Teknik Pengumpulan Data


Jadwal Pengawasan

Hasil Wawancara Hasil Observasi Hasil Dokumentasi


Jadwal pengawasan pelaksanaan Adanya jadwal Jadwal Monitoring
UU Nomor 16 Tahun 2019 pengawasan yang dan evaluasi dari
dilakukan rutin secara berkala diterbitkan oleh Kementriaan Agama
oleh Kementrian Agama kementrian Agama. Kabupate Sumedang
Kabupate Sumedang
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021

Berdasarkan pada hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dari

pertanyaan nomor 11 yaitu tentang jadwal pengawasan pelaksanaan Undang-

undang Nomor 16 Tahun 2019, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pengawasan

dilakukan secara rutin oleh Kementrian Agama Kabupaten Sumedang.

Pertanyaan Nomor 12:

12) Bagaimana respon implementor atas kebijakan Undang-undang Nomor 16

Tahun 2019?

Berdasarkan hasil wawancara, diperoleh informasi sebagai berikut:

Tabel 4.28
Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Respon Implementor

Informan Hasil Wawancara Kesimpulan


Kepala KUA Setuju dengan adanya Undang-undang Sangat setuju
Kecamatan Ganeas Nomor 16 Tahun 2019. diterapkannya
Penghulu Sangat setuju, dengan adanya Undang- Undang-
undang Nomor 16 Tahun 2019 dapat undang Nomor
menekan angka pernikahan di bawah 16 Tahun
umur. 2019 tentang
Staff Administrasi Sangat setuju, karena dampaknya Pernikahan di
KUA sangat positif. bawah umur
Staff Administrasi Setuju diterapkannya Undang-undang
KUA Nomor 16 Tahun 2019.
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021.
69

Selain berdasarkan hasil wawancara, kesimpulan di atas diperkuat dengan data

yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil dokumentasi di KUA Kecamatan

Ganeas Kabupaten Sumedang dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.29
Triangulasi Teknik Pengumpulan Data Respon Implementor

Hasil Wawancara Hasil Observasi Hasil Dokumentasi


Sangat setuju, dengan adanya Para pegawai KUA Undang-undang
Undang-undang Nomor 16 Kecamatan Ganeas Nomor 16 tahun
Tahun 2019 dapat menekan mendukung dan siap 2019 tentang
angka pernikahan di bawah melaksanakan pernikahan di bawah
umur. Undang-undang umur.
Nomor 16 Tahun
2019.
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021

Berdasarkan pada hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dari pertanyaan

nomor 12 yaitu tentang respon implemetor atas Undang-undang Nomor 16 Tahun

2019, peneliti dapat menyimpulkan bahwa respon implementor sangat baik

terbukti dengan dukungan dan kesiapan dalam mengimplementasikan Undang-

undang Nomor 16 Tahun 2019 tersebut.

Pertanyaan Nomor 13:

13) Apakah implementor memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik atas

isi dan tujuan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019?.

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan, diperoleh informasi sebagai

berikut:

Tabel 4.30
Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Pengetahuan Implementor

Informan Hasil Wawancara Kesimpulan


Kepala KUA Iya, implementor tahu dan faham atas Implementor
Kecamatan Ganeas isi dan tujuan Undang-undang Nomor mengetahui
16 Tahun 2019 dan
70

Penghulu Implementor sangat tahun dan faham memahami isi


atas isi Undang-undang Nomor 16 dan tujuan
Tahun 2019 Undang-
Staff Administrasi Iya implementor mengetahui dan undang Nomor
KUA memahami isi Undang-undang Nomor 16 Tahun
16 Tahun 2019 2019 tentang
Staff Administrasi Mengetahui dan memahami isi Pernikahan di
KUA Undang-undang Nomor 16 Tahun bawah umur.
2019
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021.

Selain berdasarkan hasil wawancara, kesimpulan di atas diperkuat dengan data

yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil dokumentasi di KUA Kecamatan

Ganeas Kabupaten Sumedang dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.31
Triangulasi Teknik Pengumpulan Data
Pengetahuan dan Pemahaman Implementor

Hasil Wawancara Hasil Observasi Hasil Dokumentasi


Sangat mengetahui dan Implementor Undang-undang
memahami atas isi dan tujuan mengetahui dan Nomor 16 tahun
Undang-undang Nomor 16 memahami atas isi 2019 tentang
Tahun 2019 tentang Pernikahan dan Tujuan Undang- pernikahan di bawah
di bawah umur. undang Nomor 16 umur.
Tahun 2019
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021

Berdasarkan pada hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dari pertanyaan

nomor 13 yaitu tentang pengetahuan dan pemahaman implemetor atas Undang-

undang Nomor 16 Tahun 2019, peneliti dapat menyimpulkan bahwa implementor

mengetahui dan memahami atas isi dan tujuan Undang-undang Nomor 16 Tahun

2019.

Pertanyaan Nomor 14:

14) Bagaimana konsistensi implementor dalam pelaksanaan Undang-undang

Nomor 16 Tahun 2019?


71

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan, diperoleh informasi sebagai

berikut:

Tabel 4.32
Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Konsistensi Implementor

Informan Hasil Wawancara Kesimpulan


Kepala KUA Sangat konsisten karena kita Implementor
Kecamatan Ganeas berpegang teguh pada Undang-undang konsisten
Nomor 16 Tahun 2019 dalam dalam
melaksanakan tugas. melaksanakan
Penghulu Konsisten dengan melaksanakan Undang-
pernikahan sesuai Undang-undang undang Nomor
Nomor 16 Tahun 2019. 16 Tahun
Staff Administrasi Kami konsisten dalam melaksanakan 2019.
KUA tugas sesuai Undang-undang Nomor
16 Tahun 2019
Staff Administrasi Sangat konsisten, karena kami
KUA bertugas dan bertindak sesuai Undang-
undang yang berlaku
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021.

Selain berdasarkan hasil wawancara, kesimpulan di atas diperkuat dengan data

yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil dokumentasi di KUA Kecamatan

Ganeas Kabupaten Sumedang dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.33
Triangulasi Teknik Pengumpulan Data
Konsistensi Implementor
Hasil Wawancara Hasil Observasi Hasil Dokumentasi
Sangat konsisten dalam Implementor Undang-undang
melaksanakan Tugas konsisten dalam Nomor 16 tahun
menyelenggarakan pernikahan melaksanakan 2019 tentang
sesuai Undang-undang Nomor Undang-undang pernikahan di bawah
16 Tahun 2019 Nomor 16 Tahun umur.
2019
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021

Berdasarkan pada hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dari pertanyaan

nomor 14 yaitu tentang konsistensi implemetor dalam pelaksanaan Undang-


72

undang Nomor 16 Tahun 2019, peneliti dapat menyimpulkan bahwa implementor

konsisten dalam melaksanakan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019.

Pertanyaan Nomor 15:

15) Siapa saja Stakeholder yang terlibat dalam proses implementasi Undang-

undang Nomor 16 Tahun 2019?

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan, diperoleh informasi sebagai

berikut:

Tabel 4.34
Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Stakeholder Yang Terlibat

Informan Hasil Wawancara Kesimpulan


Kepala KUA Kepala KUA dan Staff KUA Kepala dan
Kecamatan Ganeas Staff KUA yang
Penghulu Kepala KUA dan Staff KUA terlibat dalam
Staff Administrasi Kepala KUA dan Staff KUA proses
KUA implementasi
Staff Administrasi Kepala KUA dan Staff KUA Undang0undang
KUA Nomor 16
Tahun 2019
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021.

Selain berdasarkan hasil wawancara, kesimpulan di atas diperkuat dengan data

yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil dokumentasi di KUA Kecamatan

Ganeas Kabupaten Sumedang dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.35
Triangulasi Teknik Pengumpulan Data
Konsistensi Implementor
Hasil Wawancara Hasil Observasi Hasil Dokumentasi
Kepala dan Staff KUA Yang terlibat proses Undang-undang
yang terlibat dalam implementasi Undang-undang Nomor 16 tahun
proses implementasi Nomor 16 Tahun 2019 adalah 2019 tentang
73

Undang-undang Nomor Kepala dan Staff KUA pernikahan di bawah


16 Tahun 2019 umur.
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021

Berdasarkan pada hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dari pertanyaan

nomor 15 yaitu tentang siapa saja yang terlibat dalam proses implementsai

Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019, peneliti dapat menyimpulkan bahwa yang

terlibat dalam proses implementasi Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019 adalah

Kepala dan Staff Kantor Urusan Agama

Pertanyaan Nomor 16:

16) Bagaimana koordinasi yang dilakukan terkait pelaksanaan Undang-undang

Nomor 16 Tahun 2019 tersebut?

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan, diperoleh informasi sebagai

berikut:

Tabel 4.36
Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Koordinasi
Informan Hasil Wawancara Kesimpulan
Kepala KUA Mengumpulkan para Tokoh Melakukan
Kecamatan Ganeas masyarakat dan Tokoh agama dalam Koordinasi
rangka pemberdayaan sumberdaya dengan
manusia. Pemerintah
Penghulu Berkoordinasi dengan Pemerintah Desa berikut
Desa Tokoh agama
Staff Administrasi Koordinasi dengan para Lebe yang ada dan Tokoh
KUA di masing-masing Desa. Masyarakat.
Staff Administrasi Koordinasi dengan para Lebe yang ada
KUA di masing-masing Desa.
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021.

Selain berdasarkan hasil wawancara, kesimpulan di atas diperkuat dengan

data yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil dokumentasi di KUA

Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.37
74

Triangulasi Teknik Pengumpulan Data


Mengenai Koordinasi
Hasil Wawancara Hasil Observasi Hasil Dokumentasi
Berkoordinasi dengan Melakukan koordinasi dengan Undang-undang
Pemerintah Desa Pemerintah Desa berikut Nomor 16 tahun
Tokoh Agama dan Tokoh 2019 tentang
Masyarakat terkait Undang- pernikahan di bawah
undang Nomor 16 Tahun 2019 umur.
tesebut
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021

Berdasarkan pada hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dari pertanyaan

nomor 16 yaitu tentang koordinasi yang dilakukan terkait Undang-undang Nomor

16 Tahun 2019, peneliti dapat menyimpulkan bahwa KUA berkoordinasi dengan

Pemerintah Desa berikut Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat.

Pertanyaan Nomor 17:

17) Apakah kondisi ekonomi, sosial dan politik lingkungan mempengaruhi

implementasi kebijakan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019?

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan, diperoleh informasi sebagai

berikut:

Tabel 4.38
Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Kondisi ekonomi, sosial dan politik
Informan Hasil Wawancara Kesimpulan
Kepala KUA Sangat berpengaruh. Kondisi ekonomi, sosisal
Penghulu Berpengaruh dan politik sangat
Staff Administrasi Berpengaruh berpengaruh pada
KUA implementasi Undang-
Staff Administrasi Berpengaruh undang Nomor 16 Tahun
KUA 2019.
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021.
75

Selain berdasarkan hasil wawancara, kesimpulan di atas diperkuat dengan

data yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil dokumentasi di KUA

Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.39
Triangulasi Teknik Pengumpulan Data
Kondisi ekonomi, sosial dan politik
Hasil Wawancara Hasil Observasi Hasil Dokumentasi
Sangat Berpengaruh Kondisi ekonomi, sosial dan Undang-undang
politik berpengaruh pada Nomor 16 tahun
implementasi Undang-undang 2019 tentang
Nomor 16 Tahun 2019. pernikahan di bawah
umur.
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021

Berdasarkan pada hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dari

pertanyaan nomor 17 yaitu tentang apakah kondisi ekonomi, sosial dan politik

mempengaruhi implementasi Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019, peneliti

dapat menyimpulkan bahwa kondisi ekonomi, sosial dan politik mempengaruhi

implementasi Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019.

Pertanyaan Nomor 18:

18) Bagaimana tanggapan publik tentang kebijakan Undang-undang Nomor 16

Tahun 2019?

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan, diperoleh informasi sebagai

berikut:

Tabel 4.40
Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Tanggapan Publik
Informan Hasil Wawancara Kesimpulan
Kepala KUA Ada yang pro dan kontra Ada yang pro da nada juga
Penghulu Pro Kontra yang kontra.
Staff Administrasi Pro Kontra Yang Pro: mereka merasa
KUA usia di bawah 19 tahun
Staff Administrasi Pro Kontra belum bisa hidup mandiri.
KUA Sedangkan yang kontra
76

karena sudah terbiasa


dengan Undang-undang
yang lama bahwa usia
pernikahan calon
pengantin 19 tahun.
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021.

Selain berdasarkan hasil wawancara, kesimpulan di atas diperkuat dengan

data yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil dokumentasi di KUA

Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.41
Triangulasi Teknik Pengumpulan Data
Tanggapan Publik
Hasil Wawancara Hasil Observasi Hasil Dokumentasi
Ada yang pro dan ada Yang pro mereka setuju karena 1. Undang-undang
juga yang kontra. merasa usia di bawah 29 tahun Nomor 16 tahun
belum bisa hidup mandiri, 2019 tentang
sedangkan yang kontra karena pernikahan di
mereka sudah terbiasa dengan bawah umur.
undang-undang yang lama 2. Undang-undang
bahwa usia pernikahan calon Tahun 1974
pengantin 19 tahun. Pasal 7
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021

Berdasarkan pada hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dari

pertanyaan nomor 18 yaitu tentang tanggapan publik tentang Undang-undang

Nomor 16 Tahun 2019, peneliti dapat menyimpulkan bahwa tanggapan publik ada

yang pro da nada juga yang kontra terkait Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019.

Pertanyaan Nomor 19:

19) Apakah elit politik yang ada mendukung implementasi Undang-undang

Nomor 16 Tahun 2019 tersebut?

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan, diperoleh informasi sebagai

berikut:

Tabel 4.42
Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Elit Politik
77

Informan Hasil Wawancara Kesimpulan


Kepala KUA Mendukung karena orang Elit politik yang ada
berpolitik memahami sangat mendukung
masalah tentang Implementasi Undang-
implementasi kebijakan undang Nomor 16 Tahun
Penghulu Mendukung 2019 tentang Pernikahan
Staff Administrasi Mendukung di bawah umur
KUA
Staff Administrasi Mendukung
KUA

Selain berdasarkan hasil wawancara, kesimpulan di atas diperkuat dengan

data yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil dokumentasi di KUA

Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.43
Triangulasi Teknik Pengumpulan Data Mengenai Elit Politik

Hasil Wawancara Hasil Observasi Hasil Dokumentasi


Sangat Mendukung Elit politik yang ada sangat Undang-undang
mendukung implementasi Nomor 16 tahun
Undang-undang Nomor 16 2019 tentang
Tahun 2019 tentang pernikahan di
Pernikahan Di Bawah Umur bawah umur.

Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021

Berdasarkan pada hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dari

pertanyaan nomor 19 yaitu tentang apakah elit politik medukung implementasi

Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019, peneliti dapat menyimpulkan bahwa elit

politik yang ada sangat mendukung implementasi Undang-undang Nomor 16

Tahun 2019.
78

4.3 Faktor Yang Menjadi Penghambat dalam Implementasi Undang-undang

Nomor 16 Tahun 2019 di KUA KECAMATAN GANEAS

Pada saat ini telah banyak instansi pemerintah baik pusat maupun daerah

berinisiatif mengembangkan pelayanan publik melalui teknologi informasi dan

komunikasi. Akan tetapi, tidak semua pelayanan publik melalui teknologi

informasi itu bisa dimengerti dan difahami oleh semua lapisan masyarakat.

Pelaksanaan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019 tidaklah mudah

seperti membalikkan telapak tangan. Terdapat sejumlah hambatan dalam

pelaksanaannya, seperti berikut ini:

Masalah ketersediaan sumber daya manusia yang mempunyai standar

kompetensi sebagai penyuluh agama jauh lebih sulit dihadapi ketimbang masalah

penyuluhannya. Oleh sebab itu, kapasitas sumber daya manusia baik dari segi

kuantitas maupun kualitas harus memadai demi terlaksananya Undang-undang

Nomor 16 Tahun 2019 tentang Pernikahan di bawah umur.

Untuk memperoleh data mengenai jumlah pegawai KUA KECAMATAN

GANEAS Kabupaten Sumedang yang menjadi penyuluh agama, peneliti

mengajukan pertanyaan sebagai berikut:

Pertanyaan nomor 20:

20) Berapa jumlah penyuluh agama di KUA Kecamatan Ganeas?

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan diperoleh informasi

sebagai berikut:

Tabel 4.44
Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Kuantitas Pegawai

Informan Hasil Wawancara Kesimpulan


79

Kepala KUA Ada 2 orang Jumlah penyuluh


Penghulu Ada 2 orang, dengan jumlah agama berjumlah 2
Desa di Kecamatan Ganeas 8 orang, dengan jumlah
Desa dirasa masiih kurang. desa di Kecamatan
Staff Administrasi 2 orang Ganeas 8 Desa. Dirasa
KUA masih kurang penyuluh
Staff administrasi Ada 2 orang penyuluh agama agama.
KUA
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021.

Selain berdasarkan hasil wawancara, kesimpulan di atas diperkuat dengan

data yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil dokumentasi di KUA

Kecamatan Ganeas dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.45
Triangulasi Teknik Pengumpulan Data
Kuantitas Pegawai

Hasil Wawancara Hasil Observasi Hasil Dokumentasi


Jumlah penyuluh agama yang Sedikitnya jumlah Data Pegawai KUA
berjumlah 3 orang. Dengan pegawai yang menjadi KECAMATAN
jumlah tersebut pemenuhan penyuluh agama GANEAS Kabupaten
kebutuhan dalam bekerja di Sumedang.
KUA Kecamatan Ganeas
belum tercapai. Karena beban
kerja tidak sebanding dengan
jumlah pegawai yang ada.
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021.

Berdasarkan pada hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dari

pertanyaan nomor 20 yaitu tentang kuantitas pegawai, peneliti dapat

menyimpulkan bahwa kuantitas sumber daya manusia yang menjadi penyuluh

agama di KUA Kecamatan Ganeas masih kurang memadai. Hal ini tidak
80

sebanding dengan beban kerja yang ditanggung oleh pegawai. Akan tetapi untuk

penambahan penyuluh agama bukan wewenang dari KUA Kecamatan Ganeas.

Pertanyaan Nomor 21:

21) Apakah masih terjadi Pernikahan dibawah umur Di KUA Kecamatan

Ganeas?

Tabel 4.46
Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Masih Adanya Pernikahan
Dibawah Umur

Informan Hasil Wawancara Kesimpulan


Kepala KUA Masih ada Adanya dispensasi
Penghulu Masih ada, karena adanya pernikahan dari
dispensasi pernikahan dari Pengadilan Agama
Pengadilan Agama. membuat pernikahan
Staff Administrasi Masih dibawah umur masih
KUA ada di KUA Kecamatan
Staff administrasi Iya masih ada Ganeas
KUA
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021.

Selain berdasarkan hasil wawancara, kesimpulan di atas diperkuat dengan data

yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil dokumentasi di KUA Kecamatan

Ganeas dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.47
Triangulasi Teknik Pengumpulan Data
Masih Adanya Pernikahan Dibawah Umur

Hasil Wawancara Hasil Observasi Hasil Dokumentasi


Dengan adanya dispensasi Adanya dispensasi Buku register nikah
dari Pengadilan Agama, pernikahan dari KUA Kecamatan
mengakibatkan masih adanya Pengadilan Agama. Ganeas
pernikahan dibawah umur
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021.

Berdasarkan pada hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dari pertanyaan

nomor 21 yaitu tentang masih adanya pernikahan dibawah umur, peneliti dapat
81

menyimpulkan bahwa pernikahan dibawah umur di KUA Kecamatan Ganeas

masih ada disebabkan adanya dispensasi pernikahan dari Pengadilan Agama.

Tabel 4.48
Kesimpulan Faktor Penghambat Implementasi Undang-undang Nomor 16
Tahun 2019 Di KUA KECAMATAN GANEAS

Dimensi Indikator Deskripsi Hasil Kesimpulan


Faktor Penghambat 1) Kuantitas Jumlah penyuluh agama yanga
Pengembangan e- penyuluh agama ada di KUA Kecamatan Ganeas
Government di KUA berjumlah 2 orang. Dirasa masih
KECAMATAN kurang optimal dengan jumlah 8
GANEAS Kabupaten
Desa yang ada di Kecamatan
Sumedang
Ganeas.
2) Masih adanya Pernikahan dibawah umur masih
pernikahan terjadi di KUA Kecamatan
dibawah umur Ganeas, hal itu disebabkan adanya
dispensasi pernikahan dari
Pengadilan Agama.
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021.

4.4 Upaya-upaya Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Hambatan dalam

Pengembangan E-Government di KUA KECAMATAN GANEAS

Kabupaten Sumedang

Dalam setiap permasalahan pasti ada jalan keluar. Hal ini pun berlaku

untuk Implementasi Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019 di KUA Kecamatan

Ganeas yang memiliki faktor penghambat dalam proses pelaksanaannya.

Dikarenakan Implementasi Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019 sangat penting

maka KUA Kecamatan Ganeas pun memiliki upaya untuk mengatasi faktor

pengahambat tersebut.

1. Kuantitas Sumber Daya Manusia Penyuluh Agama

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa kuantitas sumber daya manusia

penyuluh agama menjadi salah satu faktor penghambat Implementasi Undang-


82

undang Nomor 16 Tahun 2019 di KUA Kecamatan Ganeas. Akan tetapi ada

beberapa upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut.

Untuk memperoleh data mengenai upaya yang dilakukan KUA Kecamatan

Ganeas dalam mengatasi kuantitas pegawai yang masih kurang, peneliti

mengajukan pertanyaan sebagai berikut:

Pertanyaan nomor 22:

22) Upaya seperti apa yang dilakukan oleh KUA Kecamatan Ganeas dalam

mengatasi kuantitas pegawai yang masih kurang dalam hal penyuluh agama?

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan diperoleh informasi

sebagai berikut:

Tabel 4.49
Reduksi Hasil Wawancara Mengenai
Upaya Menangani Kekurangan Kuantitas Pegawai

Informan Hasil Wawancara Kesimpulan


Kepala KUA Dikarenakan untuk menambahkan Upaya yang
pegawai bukan wewenang KUA, kami dilakukan KUA
hanya bisa melapor ke Kementrian Kecamatan Ganeas
Agama Kabupaten Sumedang bahwa dalam menangani
ada kekurangan pegawai. Proses masalah kuantitas
pengangkatan pegawai baru pegawai yaitu
membutuhkan proses yang lama dengan cara melapor
sedangkan program kerja terus ke Kementrian
berjalan biasanya kami merekrut Agama Kabupaten
orang luar yang bisa kami andalkan Sumedang
untuk membantu pekerjaan pegawai. kekurangan
Penghulu Biasanya tugas kami dibantu oleh para pegawai, meminta
pegawai lain yang tidak sibuk.. bantuan pegawai
Staff Untuk menyelesaikan hal tersebut lainnya yang tidak
Administrasi biasanya kami dibantu oleh pegawai sibuk serta merekrut
KUA lain dan orang luar yang direkrut dan orang luar yang
dipercaya oleh kami untuk membantu telah dipercaya dan
penyelesaian tugas. dapat diandalkan
Staff Upaya yang dilakukan biasanya oleh KUA
83

administrasi meminta bantuan kepada pegawai lain Kecamatan Ganeas


KUA atau merekrut orang luar yang bisa
kami percaya.
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021.

Selain berdasarkan hasil wawancara, kesimpulan di atas diperkuat dengan

data yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil dokumentasi di KUA

KECAMATAN GANEAS Kabupaten Sumedang dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.50
Triangulasi Teknik Pengumpulan Data
Upaya Menangani Kekurangan Kuantitas Pegawai

Hasil Wawancara Hasil Observasi Hasil Dokumentasi


Upaya yang dilakukan KUA Adanya orang luar -
Kecamatan Ganeas dalam yang membantu
menangani masalah kuantitas pekerjaan pegawai.
pegawai yaitu dengan cara
melapor ke Kementrian
Agama Kabupaten Sumedang
kekurangan pegawai,
meminta bantuan pegawai
lainnya yang tidak sibuk serta
merekrut orang luar yang
telah dipercaya dan dapat
diandalkan oleh KUA
Kecamatan Ganeas
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021.

Berdasarkan pada hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dari

pertanyaan nomor 2 yaitu tentang upaya menangani kekuarangan kuantitas

pegawai, peneliti dapat menyimpulkan bahwa yang dilakukan KUA

KECAMATAN GANEAS Kabupaten Sumedang yaitu sebagai berikut:

1. Melapor ke pihak Kementrian Agama Kabupaten Sumedang Pusat bahwa

KUA Kecamatan Ganeas kekurangan pegawai Penyuluh Agama

2. Meminta bantuan pegawai lain yang tidak sibuk.


84

3. Merekrut orang luar yang sudah dipercaya dan dapat diandalkan oleh KUA

Kecamatan Ganeas

Dengan melakukan upaya tersebut di atas, tugas yang dibebankan kepada

Penyuluh Agama selesai tepat waktu sesuai dengan aturan dan waktu yang sudah

ditentukan.

2. Masih Adanya Pernikahan Dibawah Umur

Selain dari kuantitas pegawai yang kurang, masih adanya pernikahan

dibawah umur menjadi faktor penghambat Implementasi Undang-undang Nomor

16 Tahun 2019. Akan tetapi KUA Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang

berusaha untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Untuk memperoleh data mengenai upaya yang dilakukan oleh KUA

Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang dalam mengatasi masalah masih adanya

pernikahan dibawah umur dalam implementasi Undang-unndang Nomor 16

Tahun 2019, peneliti mengajukan pertanyaan sebagai berikut:

Pertanyaan nomor 23:

23) Upaya seperti apa yang dilakukan oleh KUA Kecamatan Ganeas untuk

mengatasi masalah masih adanya pernikahan dibawah umur dalam proses

implementasi Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019?

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan diperoleh informasi

sebagai berikut:

Tabel 4.51
Reduksi Hasil Wawancara Mengenai
Upaya Mengatasi Masalah Anggaran Pengembangan E-Government

Informan Hasil Wawancara Kesimpulan


Kepala KUA Untuk mengatasi masih adanya Upaya yang
85

pernikahan dibawah umur, KUA dilakukan KUA


Kecamatan Ganeas menggandeng Kecamatan Ganeas
Pemerintah Desa yang ada di yaitu
lingkungan Kecamatan Ganeas untuk menggandeng
mensosialisasikan Undang-undang Pemerintah Desa
Nomor 16 Tahun 2019 tentang untuk sama-sama
pernikahan dibawah umur. mensosialisasikan
Penghulu Hal yang sering kami lakukan yaitu Undang-undang
gencar mensosisalisasikan Undang- Nomor 16 Tahun
undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang 2019 tentang
pernikahan dibawah umur, karena Pernikahan
sebagian masyarakat masih mengacu dibawah umur.
pada Undang-undang Tahun 1974.
Staff Berkoordinasi dengan Forkopimcam
Administrasi berikut Pemerintah Desa yang ada di
KUA lingkungan Kecamatan Ganeas
Staff Upaya yang kami lakukan yaitu gencar
administrasi sosialisasi dengan target anak sekolah
KUA
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA Kecamatan Ganeas 05 April 2021.

Selain berdasarkan hasil wawancara, kesimpulan di atas diperkuat dengan

data yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil dokumentasi di KUA

Kecamatan Ganeas dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.52
Triangulasi Teknik Pengumpulan Data
Upaya Mengatasi Masalah Anggaran Pengembangan E-Government

Hasil Wawancara Hasil Observasi Hasil Dokumentasi


Upaya yang dilakukan KUA Adanya kegiatan
Kecamatan Ganeas yaitu sosialisasi yang
menggandeng Pemerintah melibatkan berbagai
Desa untuk sama-sama pihak terkait.
mensosialisasikan Undang-
undang Nomor 16 Tahun
2019 tentang Pernikahan
dibawah umur.
Sumber: Hasil wawancara yang dilakukan di KUA KECAMATAN GANEAS Kabupaten

Sumedang 05 Juli 2018.

Berdasarkan pada hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dari

pertanyaan nomor 23 yaitu tentang upaya mengatasi masalah masih adanya


86

pernikahan dibawah umur, peneliti dapat menyimpulkan bahwa upaya yang

dilakukan KUA Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang yaitu sebagai berikut:

1) KUA Kecamatan Ganeas menggandeng Pemerintah Desa untuk bersama-sama

gencar mensosialisasikan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang

Pernikahan dibawah umur.

2) Berkoordinasi dengan Forkopimcam dan beberapa pihak terkait

Dengan melakukan upaya tersebut, diharapkan pelaksanaan implementasi

Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019 di KUA Kecamatan Ganeas tidak

terhambat lagi oleh masalah masih adanya pernikahan dibawah umur. Walaupun

dalam pemenuhannya memakan waktu yang sangat lama.

Tabel 4.53
Kesimpulan Upaya Mengatasi Faktor Penghambat
Pengembangan E-Government di KUA KECAMATAN GANEAS
Kabupaten Sumedang

Dimensi Indikator Deskripsi Hasil Kesimpulan


Upaya-upaya 1 Kuantitas Upaya yang dilakukan KUA
Mengatasi sumber daya
Kecamatan Ganeas dalam menangani
Hambatan manusia masalah kuantitas pegawai yaitu
dalam Penyuluh dengan cara melapor ke Kementrian
agama
Implementasi Agama Kabupaten Sumedang
Undang- kekurangan pegawai, meminta
undang Nomor bantuan pegawai lainnya yang tidak
16 Tahun 2019 sibuk serta merekrut orang luar yang
telah dipercaya dan dapat diandalkan
oleh KUA Kecamatan Ganeas
2 Masih adanya Upaya yang dilakukan KUA
pernikahan Kecamatan Ganeas berkoordinasi
dibawah umur dengan Forkopimcam dan beberapa
pihak terkait serta menggandeng
Pemerinta Desa untuk bersama-sama
mnsosialisasikan Undang-undang
Nomor 16 Tahun 2019 tentang
Pernikahan dibawah umur.
87

Berdasarkan uraian tabel di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

KUA Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang telah berupaya untuk mengatasi

hambatan yang dialami. Dengan melakukan beberapa upaya di atas, diharapkan

proses Implementasi Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Pernikahan

dibawah umur di KUA Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang tidak terhenti.


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana telah diuraikan

pada BAB IV (Empat) mengenai Implementasi Undang-undang Nomor 16 Tahun

2019 tentang Pernikahan Dibawah Umur di KUA Kecamatan Ganeas Kabupaten

Sumedang dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1 Proses implementasi Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019 yang dilakukan

oleh KUA Kecamatan Ganeas yaitu sebagai berikut:

a. Ukuran dan tujuan Implementasi Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019

tentang Pernikahan dibawah umur adalah berkurangnya angka pernikahan

dibawah umur..

b. Sumberdaya, sumberdaya manusia yang terlibat dalam proses Implementasi

Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019 adalah Kepala KUA dan Staff

KUA.

c. Karakteristik Pelaksana, kompetensi implementor sangat baik terbukti

dengan mengetahui dan memahami apa isi dan tujuan Undang-undang

Nomor 16 Tahun 2019 tersebut.

d. Sikap/Kecenderungan Pelaksana,

1) Implementor sangat mendukung adanya Undang-undang Nomor 15

Tahun 2019 entang pernikahan dibawah umur tersebut.

87
88

2) Tanggapan warga masyarakat aada yang pro dan kontra. Dimana yang

pro merasa anak yang dibawah usia 19 tahun belum bisa hidup mandiri,

sedangkan yang kontra karena masih terbiasa dengan Undang-undang

Tahun 1974 Pasal 7 dimana clon pengantin berusia 19 tahun.

e. Komunikasi antar organisasi dan bantuan teknis, berkoordinasi dengan

tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk bersama-sama mensukseskan dan

mengimplementasikan Undang-undang Nomor 16 Tahun 201 tersebut.

f. Lingkungan ekonomi, sosial dan politik. Proses implementasi Undang-

undang Nomor 16 Tahun 2019 sangat dipengaruhi oleh lingkungan

ekonomi, sosial dan politik hal itu dibuktikan dengan beberapa tanggapan

warga dimana ada yang mendukung da nada yang menolak dengan berbagai

alasan.

1. Faktor penghambat dalam proses implementasi Undang-undang Nomor 16

Tahun 2019 di KUA Kecamatan Ganeas yaitu sebagai berikut:

a. Kuantitas sumber daya manusia penyuluh agama yang masih kurang. Hanya

2 orang penghulu, dengan jumlah Desa di Kecamatan Ganeas berjumlah 8

Desa dirasa masih kurang.

b. Masih adanya pernikahan dibawah umur yang terjadi, hal itu disebabkan

dengan adanya dispensasi perikahan dari Pengadilan Agama untuk calon

pengantin yang dibawh umur.

2. Upaya yang dilakukan oleh KUA Kecamatan Ganeas untuk mengatasi

hambatan yaitu sebagai berikut:


89

a. Untuk mengatasi hambatan mengenai kuantitas pegawai KUA Kecamatan

Ganeas melakukan upaya sebagai berikut:

1. Melapor ke pihak Kementrian Agama Kabupaten Sumedang kekurangan

pegawai penyuluh agama.

2. Meminta bantuan pegawai lain yang tidak sibuk.

3. Merekrut orang luar yang sudah dipercaya dan dapat diandalkan oleh

KUA Kecamatan Ganeas.

b. Untuk mengatasi hambatan mengenai masih adanya pernikahan dibawah

umur KUA Kecamatan Ganeas melakukan upaya sebagai berikut:

1. Menggandeng Pemerintah Desa untuk bersama-sama gencar

mensosialisasikan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019 .

2. Berkoordinasi dengan Forkopimcam dan beberapa pihak terkait seperti

melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam mengatasi masalah

pernikahan dibawah umur.

5.2 Saran

Berdasarkan beberapa kesimpulan di atas, peneliti mencoba mengajukan

beberapa saran-saran yang kiranya dianggap perlu untuk dipertimbangkan sebagai

bahan masukan kepada pihak yang berkepentingan dalam proses implementasi

Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019, yaitu sebagai berikut:

1. Lakukan sosialisasi kepada masyarakat lebih intens lagi. Salah satunya

ketika musyawarah Desa atau acara khusus untuk mensosialisasikan


90

Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Pernikahan Dibawah

Umur.

2. Memberdayakan Sumberdaya manusia yang ada untuk lebih optimalnya

proses implementasi Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019 tersebut,

karena untuk menambah pegawai baru membutuhkan proses yang lama.

Anda mungkin juga menyukai