Syukur alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan buku manual
mutu Puskesmas Nisam Antara dengan baik. Manual mutu ini disusun sebagai kelengkapan
Akreditasi Puskesmas Nisam Antara.
Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa penulisan buku dokumen akrediatsi
puskesmas ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Kesulitan
yang banyak penulis hadapi, hal ini disebabkan sangat terbatasnya kemampuan dan
pengetahuan dari penulis. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak – pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyusun
buku manual mutu ini.
Penulis menyadari buku manual mutu ini jauh dari sempurna, oleh karenanya Penulis
mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan buku manual mutu ini.
1
PENDAHULUAN
2
KOMITMEN BERSAMA
STATUS REVISI
BUDAYA KERJA
3
Dalam mengadakan pelayanan kepada masyarakat kami mempunyai budaya kerja guna
untuk melayani masyakat dengan sebaik – baiknya dan terus berupaya meningkatkan mutu
pelayanan dengan langkah – langkah sebagai berikut:
SENYUM
SALAM
SAPA
SANTUN
MAKLUMAT PELAYANAN
Dengan ini, Kami pimpinan dan staf Puskesmas Nisam Antara sanggup
meyelenggarakan Pelayanan sesuai Standard Pelayanan yang telah ditetapkan.
MANUAL MUTU
4
No.Dok :
No.Revisi : 00
PEDOMAN
Tanggal : Agustus 2023
Halaman :
5
1.2 Profil Puskesmas Nisam Antara
A. Keadaan Geografis
1. Data Geografis
Secara umum kondisi wilayah kerja Puskesmas Nisam Antara termasuk daerah
dataran tinggi yang merupakan perbukitan, Luas tanah berdasarkan penggunaannya
adalah perkebunan dan pertanian. Dengan Jumlah desa sebanyak 6 desa terdiri dari 35
dusun yang terletak di Kecamatan Nisam Antara.
6
B. DATA KEPENDUDUKAN
1. Jumlah Penduduk : 14.143 jiwa
a. Laki – laki : 7.030 (49,71%) jiwa
b. Perempuan : 7.113 (50,29%) jiwa
2. Jumlah Kepala Keluarga : 3.111 jiwa
3. Jumlah Penduduk Miskin : 2.453 rumah tangga
4. Jumlah Peserta BPJS PBI : 13.845 jiwa
C. KEADAAN DEMOGRAFI
Tabel Peta Demografi di Wilayah Kerja Puskesmas Nisam Antara
- - ada - Ada -
Sumber Air Bersih
16 (PDAM) Tidak Berfungsi
17 SAB Sumur Gali 96 309 90 216 361 1179
18 SAB Sumur Tangan - - - - - -
19 SAB Air Hujan - - - - - -
20 SAB Air Sungai - - - - - -
Peserta Asuransi
21 Kesehatan (BPJS) 13.845
Jumlah Praktek
22 Bidan 1 - 1 2 - 2 6
23 Jumlah Pengobatan 1 - - 5 1 3
7
Tradisional
24 Jumlah Toko Obat 3 - - 4 - -
F. DERAJAT KESEHATAN
FORM JUMLAH KEMATIAN IBU DAN JUMLAH KEMATIAN BAYI
NO. KEBUTUHAN DATA TOTAL
1. Jumlah Penduduk 14.143
2. Jumlah Penduduk Perempuan 7113
3. Jumlah Wus 2404
4. Jumlah Ibu Hamil 342
5. Bumil Dengan Anemia
6. Bumil Dengan Kek
7. Prediksi Bumil Resti (Komplikasi) 51
8. Bumil Resti Ditangani 51
8
9. K1 342
10. K4 311
11. Jumlah Ibu Bersalin 313
12. Persalinan Ditolong Nakes 313
13. Bulin Resti Ditangani 51
14. Neonatal Resti Ditangani 33
15. Jumlah Ibu Nifas 313
16. Ibu Nifas Yang Mendapatkan Pelayanan Faskes 313
17. Bufas Resti Ditangani 33
18. KNI 316
19. KNI Lengkap 313
20. Jumlah Kematian Ibu Maternal 2
(Hamil, Bersalin, Nifas)
21. Jumlah Bayi Lahir Hidup 325
22. Jumlah Bayi Lahir Mati 1
23. Jumlah Kematian Bayi 2
9
G. Data Umum Puskesmas Nisam Antara
Buku Kerja Data Umum Wilayah Kerja / Puskesmas Kabupaten
Ka. PKM Desa Tahun 2023
Nisam Antara Aceh Utara
Penduduk Sasaran
Waktu
No. Nama Posyandu Tempuh Balit
Lk Pr Jumlah ke PKM Bumil Bulin Bayi
a
10
14 Burung Dara 387 391 778 10 menit 19 18 17 86
b. Posbindu Lansia
Banda 25
2
Khalifah menit
Seumirah
8 20 menit
Keude
Simpang
9 30 menit
Rambong
c. Posbindu PTM
Banda 25
2
Khalifah menit
11
6 Batee Lusong 20 menit
Seumirah
8 20 menit
Keude
Simpang
9 30 menit
Rambong
1 Ambulance 2
2 Sepeda Motor 3
4 Laptop 4
5 Proyektor 1
6 Screen 1
7 Sound System
8 Tape Recorder
9 Sterilisator 2
a. VISI :
TERWUJUDNYA MASYARAKAT NISAM ANTARA YANG MANDIRI UNTUK
HIDUP SEHAT DALAM NUANSA ISLAMI PADA TAHUN 2022
b. MISI :
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau
sesuai dengan syariat islam..
2. Mendorong kemandirian dan peran serta masyarakat untuk hidup sehat
3. Meningkatkan kerja sama lintas sektor dalam pemberdayaan masyarakat. Pada
upaya promotif – preventif untuk mewujudkan peningkatan derajat kesehatan.
12
4. Mendorong pemeliharaan dan peningkatan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya
PENGADUAN LAYANAN
No. Jabatan Nama Nomor HP
1 Kepala Puskesmas Ners. Bahun Walidin, S.Kep 0812 6974 400
2 Sekretaris Puskesmas Ahmad Marbawi, AMK 0852 7727 1346
3 Dokter Umum dr. Muharramah 0852 6014 1440
4 Dokter Gigi drg. Harika Ixzarina 0822 7381 2722
5 Kepala UGD Saifullah, AMK 0852 6072 1980
6 BIKOR Ainol Mardiah, S.Tr.Keb 0823 6088 8444
7 Kesehatan Jiwa Zarkani, AMK 0852 6053 7791
13
8 PTM Sahara, A.Md.Kep 0852 6256 7646
9 Supir Ambulan Junaidi 0853 7164 3424
10 Administrasi Mulyadi, Amd. AB 0812 8046 0784
e-mail : puskesmas_nisam_antara@yahoo.com
2 Dokter Gigi 1 1
3 Perawat 12 2 26 40
4 Bidan 9 24 33
5 Tenaga Kesmas 0
6 Tenaga Laboratorim 1 1
7 Tenaga Gizi 1 1
8 Tenaga Kefarmasian 1 1
9 Tenaga Administrasi 1 1 2
10 Supir 1 1
11 Petugas Kebersihan 1 1
Jumlah 25 2 56 83
1 2 3 4 5
14
2 Ahmad Marbawi, AMK 19750713 200801 1 001 III/b Kepala Tata Usaha
Perawat
8 Zarkani, AMK 19790306 200801 1 002 III/a
CMHN/Pelaporan
Pengadministrasian
18 Riska Novia 19841110 201406 2 008 II/a
Umum
15
23 Rahmi, AM. Keb CPNS Bides Blang Pohroh
24 Nita Erina Yanti, AM. Keb 19870906 201705 2 007 CPNS Bides Darussalam
25 Agusnidar, AM. Keb 19890715 201705 2 006 CPNS Bides Blang Jrat
N
NAMA STATUS JABATAN / Ruangan
O
1 Dr. Mauliza Bakti Sukarela Dokter Umum
2 Nurmasyitah Am.keb Bakti Sukarela KIA
3 Idawati Am.keb Bakti Sukarela KB
4 Julianur Am.keb Bakti Sukarela Imunisasi
5 Kartini, AMK Bakti Sukarela Poli Gigi
6 Fitriani Amd.Kep Bakti Sukarela Poli Gigi
7 Safrina Am. Keb Bakti Sukarela Prog. Anak
8 Yusnita Am.kep Bakti Sukarela Kartu
9 Lina Apriana Am.keb Bakti Sukarela Apotik
10 Yusnani, AM.Keb Bakti Sukarela KIA / PKPR
11 Cut Ulfa Fajriana AM.keb Bakti Sukarela Petugas Jabal Antara
12 Mauliana Am.keb Bakti Sukarela STAF
13 M.Zakir, AMK Bakti Sukarela Poli Umum
14 Mulya Dewi Am.keb Bakti Sukarela Imunisasi
15 Bina Rahmati, AMK Bakti Sukarela Apotik
16 Sri Wahyuni MY. Am.Keb Bakti Sukarela Imunisasi
17 Safwani, Amd.Kep Bakti Sukarela Pengelola Filariasis
18 Nuruzzahri,Amd.Kep Bakti Sukarela Keswa
19 Halimah, Amd.Kep Bakti Sukarela Prog. Surveilen / HIV
20 Muchtar, Amd.Kep Bakti Sukarela UGD
21 Hajiah,AMK Bakti Sukarela UGD
22 Rosmaida, Amd.Keb Bakti Sukarela UGD
23 Rosita AMK Bakti Sukarela KB / Prog. ISPA Diare
24 Jannati, Amd.Kep Bakti Sukarela UGD
25 Maulina Rusli, Amd.Keb Bakti Sukarela Laboratorium/ Prog. TB / Kusta
26 Asmawati, AMK Bakti Sukarela Apotik / Hepatitis
27 Saiful, Amd.Kep Bakti Sukarela UGD
28 Intan Fajarna, Am.Keb Bakti Sukarela Kartu / Petugas Entry JKN
29 Mardiana, Amd.Kep Bakti Sukarela Kartu / Prog. Rabies
30 Nurhajidah, AM.Keb Bakti Sukarela Penanggungjawab Bidan Desa
16
Alue Papeun
31 Rita Zahara, AM. Keb Bakti Sukarela Apotik
32 Ajirna, Amd. Kep Bakti Sukarela Poli Umum
33 Sri wahyuni, Am.keb Bakti Sukarela KIA
17
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS NISAM ANTARA
18
1.3 Kebijakan Mutu
Kebijakan mutu puskesmas merupakan salah satu dokumen yang wajib dimiliki oleh
setiap Puskesmas, yang menerapkan sistem manajemen mutu. Kebijakan mutu adalah
kebijakan resmi dan tertulis dari kepala puskesmas tentang komitmen puskesmas dalam
memperhatikan dan mempertimbangkan aspek – aspek mutu dalam aktifitas keseharian
puskesmas. Adapun yang menjadi kebijakan mutu Puskesmas Nisam Antara diantaranya :
a. Kami jajaran pengelola dan seluruh staf Puskesmas Nisam Antara berkomitmen untuk
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan memperhatikan
kebutuhan dan harapan pelanggan.
b. Kami berkomitmen untuk memperbaiki proses pelayanan yang bermutu, adil dan
inovatif demi terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal, dengan
meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dan mengupayakan tersedianya
sarana dan prasarana sesuai standar untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
c. Kami berkomitmen mengupayakan kemandirian masyarakat Nisam Antara untuk
berprilaku hidup bersih dan sehat dalam nuansa islami dengan peningkatan program
PHBS.
1.4 Proses Pelayanan
Puskesmas Nisam Antara sebagai salah satu fasilitas kesehatan tingkat pertama juga
mempunyai tanggung jawab penuh atas kesehatan masyarakat di wilayah Nisam Antara.
Yang berfungsi menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM ) dan Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama.
a. Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM )
Penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok dan masyarakat.
Jenis pelayanan UKM terdiri dari :
1) Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat Essensial
UKM essensial harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas untuk mendukung
pencapaian standar minimal kesehatan disuatu kabupaten atau kota.
UKM essensial terdiri dari :
- Promosi kesehatan ( termasuk UKS)
- Pelayanan kesehatan lingkungan
- Pelayanan kesehatan ibu, anak dan KB
- Pelayanan gizi
- Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
2) Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
19
UKM pengembangan Merupakan upaya kesehatan masyarakat yang
kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan / atau bersifat
ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan disesuaikan dengan prioritas masalah
kesehatan khususnya di wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di
Puskesmas. UKM pengembangan terdiri dari:
- Pelayanan Kesehatan Lansia
- Pelayanan Kesehatan Jiwa
- Pelayanan Kesehatan Sekolah Dan Gigi Sekolah
- Pelayanan Kesehatan Kerja Dan Olah Raga
- Pelayanan Kesehatan Tradisional
20
Tabel 3.7.UKP
Ruang Gizi
UGD
Ruang KB / IVA
Pelayanan Laboratorium
Ruang Farmasi
Proses pendaftaran pasien adalah awal dari keseluruhan proses rekaman medis
atau disinilah pelayanan pertama kali yang diterima oleh seorang pasien saat tiba di
puskesmas, dalam proses pendaftaran inilah pasien mendapat kesan yang baik ataupun
tidak baik dari suatu pelayanan dari puskesmas. Oleh karena itu, pada sistem pendaftaran
ini petugas harus bersikap ramah, ramah, sopan, tertib dan bertanggung jawab agar pasien
merasa diperhatikan dan dilayani dengan baik.
Sistem pendaftaran pasien ini dapat dibedakan menjadi pendaftaran pasien baru
dan pasien lama.
1. Pasien Baru
Pendaftaran pasien baru akan dilaksanakan dengan mengisi formulir pendaftaran
pasien baru untuk mendapatkan data sosial pasien yang akan dimasukkan dalam
komputer. Setiap pasien baru akan memperoleh nomor pasien, kemudian pasien akan
diberi kartu berobat yang harus dibawa setiap kali pasien tersebut datang kembali
untuk berobat ke puskesmas.
Alur pendaftaran pasien baru :
21
1. Pasien datang mengambil nomor antrian
2. Pasien menyerahkan kartu BPJS kepada petugas
3. Petugas mengisi formulir pendaftaran pasien baru
4. Data pada formulir pendaftaran pasien baru diinput pada komputer
5. Mencetak kartu rekam medik
6. Mencetak kartu pasien
7. Memberi nomor urut ruangan
2. Pasien Lama
Sedangkan untuk pendaftaran pasien lama, dilakukan dengan mencari berkas
rekam medis pasien sesuai dengan Nomor RM yang tercantum dalam kartu berobat.
Alur pendaftaran pasien lama:
1. Pasien mengambil nomor antrian
2. Pasien menyerahkan kartu berobat di Puskesmas Nisam Antara
3. Petugas mengambil Rekam Medik dan menyerahkan lembaran resep
4. Memberi nomor urut ruangan
dan benar
22
Pasien lansia adalah pasien dengan keterbatasan – keterbatasan fisik akibat degenerasi
dari fungsi – fungsi tubuh karena penuaan. Dengan kondisi tersebut sungguh akan terasa berat
bagi mereka dalam hal mendapatkan pelayanan di Puskesmas. Pelayanan lansia ini dilakukan
oleh perawat terlatih, dan dokter umum sebagai penanggung jawab.
Ruang pengobatan gigi merupakan salah satu dari jenis layanan di Puskesmas
Nisam Antara yang memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut berupa pemeriksaan
kesehatan gigi dan mulut, pengobatan dan pemberian tindakan medis dasar kesehatan gigi
dan mulut seperti penambalan gigi, pencabutan gigi dan pembersihan karang gigi.
Selain itu juga memberikan penyuluhan dan edukasi mengenai pentingnya menjaga
kesehatan gigi dan mulut sebagai bagian dari menjaga kesehatan pribadi, serta
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam bidang kesehatan gigi dan
mulut.
Ruang KIA adalah tempat mendapatkan pelayanan kesehatan terkait dengan ibu dan
anak. Ruang KIA adalah bentuk pelayanan Puskesmas dalam gedung yang pelayanannya
sebatas pelayanan dasar. Upaya kesehatan ibu dan anak adalah upaya di bidang kesehatan
yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan anak
balita serta anak prasekolah.
Ruang KIA sering diintegrasikan dengan Poli KB, sehingga pelayanan yang ada
dalam ruang KIA nantinya akan ada dua jenis yaitu pelayanan antenal neonatus (antenatal
neonatus care) dan pelayanan MTBS.
Ruang KIA
ANC pada ibu hamil normal dan ibu hamil resiko tinggi
Penatalaksanaan ibu hamil resiko tinggi
Nifas
Melaksanakan perawatan nifas normal
Penanganan perdarahan post partum
Penanganan infeksi nifas
Pre-eklamsi / eklamsi nifas
Melakukan rujukan kasus resiko tinggi ke fasilitas kesehatan yang lebih
tinggi secara tepat, cepat, benar.
Ruang Imunisasi
23
Imunisasi merupakan salah satu program pemerintah untuk memperoleh kualitas
kesehatan nasional. Program imunisasi sendiri sangat disarankan khusunya kepada bayi
dan anak – anak.
1. BCG
2. TT
3. DPT/HB
4. CAMPAK
5. POLIO
Pelayanan Labortorium
Laboratorium Puskesmas adalah pelayanan kesehatan di puskesmas yang
melaksanakan pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari
manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau
faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat.
Ruang Informasi
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan penting dalam
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas harus mendukung tiga fungsi pokok Puskesmas, yaitu sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, dan pusat
pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan
pelayanan kesehatan masyarakat.
Ruang lingkup standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas Nisam Antara meliputi:
1. Pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai, Rangkaian kegiatannya adalah :
1. Perencanaan kebutuhan;
24
2. Permintaan;
3. Penerimaan;
4. Penyimpanan;
5. Pendistribusian;
6. Pengendalian;
7. Pencatatan, pelaporan, dan pengarsipan; dan
8. Pemantauan dan evaluasi pengelolaan.
2. Pelayanan farmasi klinik, Kegiatan yang dilakukan adalah :
1. Pengkajian resep, penyerahan Obat, dan pemberian informasi Obat;
2. Pelayanan Informasi Obat (PIO);
3. Konseling;
4. Pemantauan dan pelaporan efek samping Obat;
5. Pemantauan terapi Obat; dan
6. Evaluasi penggunaan Obat.
Pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD) adalah salah satu ujung tombak pelayanan
kesehatan. Setiap PUSKESMAS pasti memiliki layanan UGD yang melayani pelayanan
medis 24 jam. Puskesmas Nisam Antara juga memiliki layanan UGD 24 jam dengan
dokter jaga, beberapa perawat dan bidan yang handal dan selalu siap melayani.
Tujuan dari pelayanan gawat darurat ini adalah untuk memberikan pertolongan pertama
bagi pasien yang datang dan menghindari berbagai resiko, seperti: kematian,
menanggulangi korban kecelakaan, atau bencana lainnya yang langsung membutuhkan
tindakan.
Jenis Pelayanan
Pelayanan pada Unit Gawat Darurat untuk pasien yang datang akan langsung dilakukan
tindakan sesuai dengan kebutuhan dan prioritasnya. Bagi pasien yang tergolong
emergency (akut) akan langsung dilakukan tindakan menyelamatkan jiwa pasien (life
saving). Bagi pasien yang tergolong tidak akut dan gawat akan dilakukan pengobatan
sesuai dengan kebutuhan dan kasus masalahnya yang setelah itu akan dipulangkan
kerumah atau dilakukan perawatan lebih lanjut ( rawat inap ).
UGD 24 jam melayani kasus-kasus khususnya gawat darurat dan memberikan pelayanan
mulai dari :
1. pemeriksaan,
2. diagnosa,
3. terapi,
25
4. konseling,
5. rujukan dan
6. pelayanan ambulan 24 jam
B. Tujuan
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam membangun sistem
manajemen mutu dan sistem manajemen pelayanan baik untuk penyelenggaraan UKM
maupun untuk penyelenggaraan pelayanan klinis (UKP).
26
13. Permenkes RI No. 1438/Menkes/Per/IX/2010 tentang Standar Pelayanan
Kedokteran
14. Permenkes RI No. 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan
Praktik Bidan
15. Permenkes No. 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat
Kesehatan Masyarakat
16. Permenkes No. 17 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Permenkes No. 148 Tahun
2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktek Perawat
17. Permenkes No. 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di
Fasilitas Kesehatan Primer
18. Permenkes RI No. 30 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas
19. Permenkes No. 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak
20. Permenkes RI No. 35 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Apotik
21. Permenkes RI No. 74 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Konseling dan Tes
HIV
22. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat
23. Permenkes RI No. 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum
Hamil, Masa Hamil, Persalinan dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelengaraan
Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Seksual
24. Permenkes No. 3 Tahun 2015 tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan dan
Pelaporan Psikotropika & Narkotika dan Prekursor Farmasi
25. Permenkes RI No. 13 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Lingkungan di Puskesmas
26. Permenkes RI No. 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama,
Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi
27. Permenkes RI No. 67 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Lanjut Usia di Pusat Kesehatan Masyarakat
28. Permenkes RI No. 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan
29. Permenkes RI No. 3 Tahun 2017 tentang Perubahan Penggolongan Psikotropika
30. Permenkes RI No. 5 Tahun 2017 tentang Aksi Nasional Penanggulangan Penyakit
Tidak Menular Tahun 2015 – 2019
31. Permenkes RI No. 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
32. Permenkes RI No. 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan pengendalian
Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
27
33. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1995/MENKES/SK/XII/2010 tentang Standar
Antropometri Penilaian Status Gizi Anak
34. Kepmenkes RI No. HK.02.02./Menkes/62/2015 tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter Gigi
35. Peraturan Gubernur Aceh No. 40 Tahun 2010 tentang Pedoman Eliminasi Malaria
di Aceh
36. Peraturan Bupati Aceh Utara No. 8 Tahun 2017 tentang Susunan, Kedudukan,
Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara
37. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Edisi 2 Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, 2002
38. Pencegahan dan Pemberantasan DBD di Indonesia, Depkes RI Dirjen P2PL 2005
39. Standar Pemantauan Pertumbuhan Balita. Diperbanyak oleh : Program Perbaikan
Gizi Masyarakat Dinas Provinsi NAD 2006
40. Penduan Bagi Petugas Laboratorium. Pemeriksaan Mikroskopis Tuberkulosis,
Depkes RI Tahun 2007
41. Pedoman Perdampingan Keluarga Menuju Kadarzi, Depkes RI, 2007
42. Buku Pedoman Tekhnis Vaksin dan Coldchain, Depkes RI, 2013
43. Petunjuk Tekhnis Pos Bindu PTM (pembinaan terpadu Penyakit Tidak Menular)
Permenkes RI Dirjen P2PL Tahun 2013
44. Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Edisi 3,
Jakarta: Kemenkes RI, WHO, POGI, HOGSI dan PB IBI, 2013
45. Pedoman Peralatan Medik Bagi Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir. Bayi dan
Balita Pengoperasian dan Pemeliharaan. Kemenkes RI Tahun 2013
46. Buku Praktis Pelayanan K0ntrasepsi. Edisi 3, Jakarta: BKKBN, 20014
47. Pedoman Tekhnis Imunisasi TK Puskesmas Oleh Dirjen PD&PL Depkes RI Tahun
2015
48. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. Edisi II. Kementrian Kesehatan RI
Direktorat Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Direktorat Bina Kesehatan Ibu
2015
49. Pedoman Gizi Seimbang (Pedoman Tekhnis Petugas Dalam Memberikan
penyuluhan Gizi Seimbang) Kementrian Kesehatan RI 2015
50. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu, Kemenkes RI, 2015
51. Pencegahn Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim. Depkes RI, 2015
52. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang
Anak di Lingkungan Pelayanan Dasar Kemenkes RI Tahun 2015
53. Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Dinkes Aceh Tahun 2015
54. Modul Peningkatan Kapasitas Petugas Laboratorium Puskesmas, UPTD Balai
Laboratorium Kesehatan Aceh Tahun 2015
28
55. Modul Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pelayanan Kesehatan Dalam Penanganan
Kegawatdaruratan Maternal Neonatal, Dinkes Aceh Utara, 2016
56. Petunjuk Tekhnis Pengisian dan Pemantapan Kohor Bayi dan Kohor Anak Balita
dan Pra Sekolah, Dinkes Aceh sumber Dana Berkonsentrasi Program Pembinaan
Keluarga Tahun 2016
D. Pelayanan Kesehatan
Puskesmas Nisam Antara merupakan pusat kesehatan masyarakat yang
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu merata, dapat
diterima dan terjangkau oleh masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di wilayah
Kecamatan Nisam Antara.
1. Unit Pengobatan Umum
2. Unit KIA – KB
3. Unit Konsultasi ( kesehatan Lingkungan, GIZI dan Deteksi Dini Tumbuh Kembang
DDTK))
4. Unit Pelayanan Kefarmasian
5. Unit Kesehatan Tradisional
E. Proses Pelayanan
Secara garis besar pelayanan di Puskesmas Nisam Antara terdiri dari 3 (tiga) kegiatan
yaitu Peyelenggaraan, Pelayanan dan Manajemen.
29
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN
B. PERSYARATAN DOKUMENTASI
1. Umum
Puskesmas Nisam Antara melaksanakan pendokumentasian Sistem
Manajemen Mutu terhadap kebijakan mutu, sasaran mutu, dokumen – dokumen lain
yang disyaratkan oleh Standar Akreditasi Pukesmas serta prosedur yang diperlukan
untuk memastikan efektifitas perencanaan, pelaksanaan dan pengendaliaan proses
serta rekaman mutu.
Secara umum level dokumentasi sistem mutu pada Puskesmas Nisam Antara
adalah sebagai berikut:
Dokumen level 1 : Manual Mutu
30
Dokumen level 2 : Surat Pendapatan (SP)
Dokumen level 3 : Standar Operasional Prosedur (SOP)
Dokumen level 4 : Dokumen telusur
2. Manual Mutu
Puskesmas Nisam Antara menetapkan memelihara Manual Mutu. Pada
sistem Manajemen Mutu ini Menetapkan dasar dan pedoman dalam memberikan
produk jasa pelayanan yang dapat diterima oleh pelanggan Puskesmas Nisam
Antara serta memuat ketentuan untuk menjaga proses pemberian pelayanan tersebut
agar selalu terkendali.
31
3 Rekaman disimpan dengan tata cara yang menandai dan ditempatkan pada tempat yang
layak untuk melindungi dari kerusakan;
4 Rekaman yang aktif ditempatkan di dalam subjek file, ordner, komputer atau tempat lain di
almari arsip;
5 Jenis – jenis rekaman, tempat penyimpanan, masa simpan, penanggungjawab dan uraian
lainnya dijelaskan pada kebijakan dan Prosedur Pengendalian Dokumen.
C. Pendistribusian
Manual Mutu didistribusikan sesuai dengan statusnya, yaitu salinan
“Terkendali” dan salinan “Tidak Terkendali”, pendistribusiannya dibawah tanggungjawab
Ketua Manajemen Mutu Puskesmas Nisam Antara.
F. Perubahan
Setiap perubahan / revisi pada Manual Mutu dapat berasal dari masukan
Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat, Penanggungjawab Pelayanan Klinis,
temuan hasil audit dari Tim Audit Internal, Tim Manajemen Resiko atau Tim Keluhan
Pelanggan kepada Ketua Manajemen Mutu ataupun karena adanya perubahan kebijakan
manajemen.
32
Bagian yang mengalami perubahan dicatat pada kolom revisi pada lembar revisi.
Lembar status revisi diperiksa oleh Ketua Manajemen Mutu dan persetujuan
ditandatangani oleh Ketua Manajemen Mutu sebagai bukti persetujuan. Tanggal
berlakunya revisi ditulis pada kolom tanggal.
Pengendali dokumen harus memastikan bahwa bagian yang direvisi telah
digabungkan kedalam salinan terkendali, dan Manual Mutu dengan status salinan
terkendali ditarik dari peredarannya untuk memusnahkan dan masternya disimpan serta
diberi cap dengan tulisan “ KEDALUWARSA”. Pengendali dokumen tidak
berkewajiban untuk memperbaiki Manual Mutu dengan status salinan “Tidak Terkendali”
apabila dikemudian hari terjadi revisi.
G. Tinjauan Dokumen
Untuk penyelarasan perkembangan organisasi, secara berkala Ketua manajemen
mutu Puskesmas Nisam Antara akan melakukan peninjauan terhadap manual Mutu ini
dengan tujuan untuk menilai efektivitas dan kecocokan sistem mutu yang
berkesinambungan dalam penerapannya sehingga dapat mengidentifikasi peluang
peningkatan sistem mutu.
33
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
34
d. Kebijakan mutu ditinjau secara berkala untuk memahami kesesuaiannya oleh
manajemen dalam pertemuan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM).
1.4 PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN PENCAPAIAN
SASARAN KINERJA MUTU
A. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu
Puskesmas Nisam Antara menetapkan perencanaan mutu. Perencanaan ini
ditetapkan untuk memastikan bahwa jasa pelayanan yang dihasilkan telah memenuhi
persyaratan untuk pelayanan sesuai Sistem Manajemen Mutu. Penetapan perencanaan
mutu didokumentasikan dalam format yang disesuaikan dengan urutan proses
organisasi, mencakup:
a. Kepastian kesesuaian antara proses yang dilakukan dengan Standar Operasional
Prosedur (SOP) dan Sistem Manajemen Mutu;
b. Penempatan personel penanggungjawab atas setiap tahap proses yang dilaksanakan.
B. Sasaran Mutu
Untuk mendukung kebijakan mutu, manajemen menetapkan sasaran mutu.
Sasaran mutu ditetapkan dan didokumentasikan mengacu pada standar kinerja dan
layanan yang ditetapkan, yang meliputi indikator pelayanan klinis dan indikator
penyelenggaraan upaya puskesmas yang diuraikan secara terinci.
Indikator layanan dapat disepakati secara internal oleh Puskesmas Nisam Antara
serta mengacu kepada Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP), Standar Pelayanan Minimal
(SPM) dan target kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara, yang diuraikan
sebagai berikut;
JENIS
No. INDIKATOR STANDAR
PELAYANAN
1. Rekam Medik 1. Jam buka pelayanan dengan 08.30 s/d 15.30
ketentuan < 10 menit
2. Waktu penyediaan dokumen rekam
medis. 100%
3. Kelengkapan isi rekam medis 100%
4. Petugas memberikan informasi
tentang jenis jenis pelayanan 100 %
5. Petugas memberi informasi tentang
100 %
hak dan kewajiban pasien
6. Petugas memberikan informasi
90 %
tentang tempat – tempat rujukan
7. Penerapan 5 S (Senyum, Salam, 90 %
Sapa, Sopan dan Santun).
8. Penerapan K3 (Kebersihan, ≥ 90 %
Kerapian dan Kenyamanan).
9. Kepuasan pelanggan
35
2. UGD 1. Jam buka pelayanan gawat darurat 24 Jam
2. Pemberian pelayanan kegawat 80 %
daruratan yang Bersertifikat BTCLS
yang masih berlaku
3. Penatalaksanaan sesuai SOP 100 %
4. Cuci tanggan petugas sebelum dan 100 %
sesudah tindakan
100 %
5. Pemberian pelayanan menggunakan
APD lengkap
≤10 Menit
6. Waktu tanggap pelayanan dokter di
gawat darurat ≥ 80 %
7. Ketepatan pelaksanaan Triage ≥ 80%
8. Sterilisasi alat 90 %
9. Penerapan 5 S 80%
10. Kepuasan pasien 90%
11. Kebersihan, Kerapian dan
kenyamanan
36
5. Ruang Pemeriksaan 1. Jam buka pelayanan dengan 08.30 s/d 15.30
KIA - MTBS ketentuan. 90 %
2. Pelayanan sesuai dengan SOP. ≤ 15 menit
3. Waktu lama pelayanan ≥ 90 %
4. Cuci tangan petugas sebelum dan
sesudah tindakan ≥ 80 %
5. Penerapan 5 S (Senyum, Salam, 100 %
Sapa, Sopan dan Santun).
≥ 90 %
6. Penerapan K3 (Kebersihan,
≥ 90 %
Kerapian dan Kenyamanan).
7. Kepuasan pelanggan
37
2. Memakai APD lengkap ≤ 10 menit
3. Waktu tunggu hasil pemeriksaan
pelayanan Laboratorium (Asam
urat,kolestrol,gula dan golongan 100 %
darah)
4. Tidk ada nya kesalahan pemberian ≥ 90 %
hasil pemeriksaan laboratorium
≥ 90 %
5. Penerapan cuci tangan sebelum dan
≥ 90 %
sesudah tindakan
≥ 80 %
6. Penerapan 5 S (Senyum, Salam,
Sapa, Sopan dan Santun). ≥ 90 %
7. Penerapan K3 (Kebersihan,
Kerapian dan Kenyamanan).
8. Kepuasan pelanggan
38
1.5 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KOMUNIKASI
Tugas, tanggung jawab dan wewenang pimpinan / staf diatur dengan jelas dan
terdokumentasi khususnya staf yang melaksanakan pekerjaan yang terkait dengan mutu
kepuasan pelanggan
1. Setiap staf / koordinator dipastikan memahami Tugas Pokok dan Fungsi;
2. Uraian tugas pokok dan fungsi dibuat Kepala Puskesmas dibantu oleh bagian
kepegawaian;
3. Dokumen uraian tugas dipegang oleh staf yang bersangkutan dan salinan disimpan oleh
unit kepegawaian;
4. Dokumen uraian tugas harus dikendalikan, isinya diperbarui bila terjadi perubahan
pekerjaan
A. Kepala Puskesmas
1. Melaksanakan penyusunan program;
2. Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat
3. Melaksanakan perawatan kesehatan masyarakat
4. Melaksanakan pencegahan dan pemberantasan penyakit masyarakat;
5. Memberikan penyuluhan kesehatan masyarakat;
6. Melaksanakan pengelolaan retribusi kesehatan masyarakat;
7. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
8. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya;
9. Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan aparat pelaksana dan staf
Puskesmas;
10. Melaksanakan prinsip – prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
baik dalam lingkungan Puskesmas.
39
6. Mengupayakan peningkatan kesadaran / pemahaman karyawan dalam sistem
manajemen mutu;
7. Mengkoordinasikan kegiatan audit internal.
C. Sekretaris Manajemen Mutu
1. Bertanggung jawab untuk menyiapkan seluruh dokumen internal dan eksternal
puskesmas;
2. Menyiapkan semua dokumen internal dan eksternal
3. Mengajukan semua dokumen yang sudah siap untuk diperiksa oleh Ketua
manajemen mutu dan disahkan oleh Kepala Puskesmas;
4. Menyusun dan mencatat semua dokumen yang ada di sekretariat secara rapi
5. Memastikan seluruh dokumen untuk unit terkait terdistribusi secara teratur dan
tercatat
40
F. Tim Mutu Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
1. Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan di unit bidang UKM
2. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan disetiap unit bidang UKM
3. Memantau secara periodik pencapaian program UKM
4. Mengkoordinasi program penyegaran dan pelatihan untuk peningkatan kompetensi
petugas dan kader
5. Melakukan koordinasi kepada pelaksana program tehadap implementasi standar
pelayanan yang berfokus kepada sasaran dan manajemen
6. Melakukan komparasi hasil pencapaian program dengan sehingga dapat dijadikan
usulan pelaksanaaan kaji banding
7. Bersama – sama tim mutu UKP menyelenggarakan dan menyiapkan kegiatan
sosialisasi internal puskesmas tentang koordinasi lintas program dan lintas sektor
8. Menghadiri rapat, pertemuan, workshop, dan atau seminar terkait pengembangan
mutu UKM baik internal atau eksternal puskesmas
9. Bertanggung jawab penuh terhadap kepala puskesmas dalam melaksanakan
pemantauan kegiatan UKM.
41
1.6 KOMUNIKASI INTERNAL
Puskesmas Nisam Antara dalam rangka untuk mengevaluasi kekurangan pelayanan
dan kinerja yang telah ditetapkan dalam sasaran mutu dilakukan melalui media
komunikasi internal yang dapat berupa rapat koordinasi, memo, papan pengumuman,
surat keputusan, meeting, breefing, WA, telegram, dokumen - dokumen Sistem
Manajemen Mutu dan lain- lain dengan ditetapkan kebijakan dan Prosedur Komunikasi
Internal (Dokumen Nomor: .. ) sebagai berikut:
42
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
4.1 Umum
Manajemen Puskesmas Nisam Antara memiliki kebijakan untuk selalu
melaksanakan peninjauan terhadap Sistem Manajemen Mutu organisasi dan peninjauan
dilakukan melalui Rapat Tinjauan Manajemen yang sedikitnya dilakukan 2 (dua) kali
dalam 1 (satu) tahun. Rapat Tinjauan Manajemen ini adalah untuk menjamin
kelangsungan efektifitas dan kelayakan sistem manajemen mutu, persyaratan layanan
wajib pajak, kebijakan mutu dan sasaran mutu di Puskesmas Nisam Antara.
43
5. Menentukan tindakan pencegahan dan atau tindakan perbaikan secara terus
menerus;
6. Menentukan parameter peningkatan pelayanan Puskesmas Nisam Antara,
infrastruktur dan proses – prosesnya;
7. Memperbaharui dan melaksanakan kajian – kajian terhadap ukuran – ukuran
indikator dari proses pelayanan Puskesmas Nisam Antara;
8. Menentukan tindakan – tindakan untuk melaksanakan perubahan – perubahan,
kebijakan Puskesmas Nisam Antara dan penyediaan Sumber Daya Manusia;
9. Menentukan tindakan – tindakan untuk melaksanakan terhadap perubahan –
perubahan di dalam undang – undang dan peraturan – peraturan yang ditentukan;
10. Menentukan tindakan – tindakan untuk meningkatkan kepuasan dan untuk
mengurangi komplain pelanggan;
11. Menentukan tindakan – tindakan untuk meningkatkan komunikasi dengan
pelanggan;
12. Mengembangkan tindakan pencegahan dan rencana penanganan terhadap resiko
yang telah teridentifikasi.
44
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA
45
2. Melakukan pemeliharaan secara teratur terhadap alat – alat medis maupun
fasilitas pendukungnya agar senantiasa dalam kondisi baik dan siap
dioperasikan;
3. Sarana prasarana baru yang diperlukan secepatnya diidentifikasi dan
ditindaklanjuti sesuai prosedur yang berlaku;
4. Koordinator unit bertanggung jawab untuk memastikan kecukupan dan
kelengkapan sarana kerja dan kelayakan kondisi sarana kerja pada bagian yang
dipimpinnya.
D. Lingkungan Kerja
Ketua manajemen mutu bertanggung jawab terhadap pengelolaan lingkungan kerja
yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian persyaratan pelayanan. Dalam
mencapai tujuan tersebut dilakukan berbagai upaya antara lain :
1. Kegiatan Keamanan
Kegiatan inventarisasi aspek security dan potensi kerawanan dilakukan setiap 3
(tiga) bulan sekali.
2. Kegiatan Kebersihan dan kesehatan Lingkungan :
Kegiatan jumat bersih yang dilakukan setiap hari jumat pada jam 10.00 sampai
dengan 12.00
46
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
47
b. Kegiatan di Posyandu yang dilakukan secara terjadwal;
c. Forum Komunikasi Kelurahan (Musrembangkel) yang dilaksanakan setiap
setahun sekali;
d. Pertemuan Forum Komunikasi Kesehatan Kecamatan (Musrembangmat)
yang dilakukan setiap setahun sekali;
e. Umpan balik dari masyarakat atau sasaran pelayanan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) melalui survei kebutuhan dan harapan progam yang
dilakukan secara berkala setiap 1 tahun sekali.
C. Pembelian
Puskesmas Nisam Antara memastikan pembelian maupun pengadaan materian/
peralatan untuk keperluan pelayanan kepada masyarakat diperoleh dari institusi
yaitu:
Kegiatan Pembelian:
Pengadaan 2016
1. Pengadaan Alat Kebersihan
Toko Brima Dua Jaya krueng Geukueh, Nomor: 445/106/JKN/PKM/2016
2. Pengadaan Bahan Pembersih
Toko Puzzi Krueng Geukueh, Nomor: 445/105/JKN/PKM/2016
3. Pengadaan Makan Minum Petugas UGD
Toko: Warung Nasi Setia Keude Amplaih Nisam
4. Pengadaan Oksigen (O2)
Toko Usaha Family Lhokseumawe / PT. Aneka Gas Industri TBK, Nomor:
445/476/JKN/PKM/2016
5. Pengadaan Alat Tulis Kantor
CV. Sinar Radian Lhokseumawe, Nomor: 445/162/PKM/2016
6. Pengadaan Sanyo
Toko Anak Sentral Dinamo Service (CDS) Krueng Geukueh, Nomor:
445/442/JKN/PKM/2016
7. Pengadaan Obat
Apotik Syariah Lhokseumawe, Nomor: 445/442/JKN/PKM/2016
8. Pengadaan Foto Copy
Toko Muliana Foto Copy Nisam, Nomor: 445/204/JKN/PKM/2016
9. Belanja Oli dan Pelumas
Toko Suzuki / Adi Sporing Krueng Geukueh, Nomor: 445/447/JKN/PKM/2016,
445/449/JKN/PKM/2016
10. Pengadaan Alat Pendingin Ruangan / Kipas Angin
Toko Miana Jaya Elektronik, Nomor: 445/478/JKN/PKM/2016
48
11. Pengadaan Alat Penyimpanan / Lemari Obat
Toko Asli Rapi, Nomor: 445/485/JKN/PKM/2016
12. Pengadaan Alat Laboratorium
PT. Tirta Medika Indonesia, Nomor: 445/486/JKN/PKM/2016
13. Pengdaan Lemari Arsip
Toko Asli Rapi, Nomor: 445/487/JKN/PKM/2016
Pengadaan 2017
1. Pengadaan Alat Kebersihan
Toko Brima Dua Jaya krueng Geukueh, Nomor: 445/106/JKN/PKM/2017
2. Belanja Bahan Pembersih
Toko Sinar Arun 2 Krueng Geukueh, Nomor: 445/JKN/PKM/2017
3. Belanja Makan Minum Petugas UGD
Toko Warung Nasi Setia Krueng Geukueh, Nomor: 445/119/JKN/PKM/2017
4. Belanja Bahan Cat dan Gedung
Toko Usaha Baru Krueng Geukueh, Nomor: 445/121/JKN/PKM/2017
D. Penyelenggaraan UKM
1. Pengendalian proses penyelenggaraan Upaya
Puskesmas Nisam Antara merencanakan dan melaksanakan pelayanan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) pada keadaan kondisi yang dikendalikan untuk
mendapatkan hasil yang optimal, meliputi:
a) Tersedianya Kebijakan tentang UKM;
b) Tersedianya peralatan sarana yang sesuai, berupa:
1) Sarana pelaksanaan posyandu yang baik dan peralatan yang cukup;
2) Media promosi kesehatan berupa leaflet, brosur, poster dan lain - lain
yang mencukupi;
c) Tersedianya tenaga yang sesuai, berupa :
1) Memiliki tenaga promosi kesehatan yang sesuai dengan kompetensi
pendidikannya;
2) Seluruh kader posyandu telah dilatih;
49
Mekanisme dan tata cara validasi terhadap pelayanan dan penyelenggaraan upaya
secara rinci sebagaimana diatur dalam dokumen Kebijakan dan Prosudur Tugas
dan Wewenang serta Tata Kerja Tim Audit Internal, Tim peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien (PMKP) serta Tim Survei.
Validasi ini termasuk untuk proses dimana ketidaksesuaian terjadi baik
sebelum pelayanan penyelengaraan upaya dilakukan maupuan setelah progam atau
kegiatan dilakukan.
Kewajiban:
a. Memberikan informasi yang lengkap, jujur dan terlibat dalam kegiatan upaya
kesehatan masyarkat;
b. Mematuhi dan memenuhi petunjuk petugas terhadap upaya pemeliharaan
kesehatan masyarakat;
c. Mematuhi ketentuan yang berlaku dalam kegiatan upaya.
50
Puskesmas Nisam Antara memastikan menerapkan menejemen resiko dan
keselamatan terhadap masyarakat yang menjadi sasaran kegaiatan Upaya
Kegiatan Masyarakat (UKM). Pelaksanaan lebih rinci kegiatan manajemen
resiko dan keselamatan terhadap masyarakat terdapat pada Kebijakan dan
Prosedur Manajemen Resiko dan Keselamatan Masyarakat.
E. Pengukuran, Analisis dan Penyempurnaan Sasaran Kinerja UKM
1. Umum
Puskesmas Nisam Antara merencanakan dan menerapkan pemantauan,
pengukuran, analisa dan proses peningkatan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) yang bertujuan :
a) Untuk menunjukkan kesesuaian produk / layanan uapaya kepada
masyarakat;
b) Untuk memastikan kesesuaian dari manajemen mutu, dan ;
c) Untuk meningkatkan terus – menerus efektivitas Sistem Manajemen Mutu.
Kegiatan ini termasuk penentuan metode yang dapat digunakan, termasuk
teknis analisis dan jangkauan pelayanan.
2. Kepuasan Pelanggan
Sebagai salah satu pengukuran kinerja Sistem Manajemen Mutu, Puskesmas
Nisam Antara memantau infomasi tertang persepsi masyarakat mengenai apakah
Puskesmas Nisam Antara telah memenuhi harapan dan memberikan kepuasan
dalam memberikan pelayanan upaya kepada masyarakat.
Metode untuk memperoleh informasi dari masyarakat dilakukan dengan
survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) serta Survei Kepuasan Masyarakat.
Persiapan, penjadwalan, pelaksanaan serta pelaporan Survei Kepuasan dan
Harapan Masyarakat dan uraian – uraian lainnya secara rinci dijelaskan pada
Kebijakan dan Prosedur Umpan Balik Pelanggan terhadap Layanan Upaya di
Masyarakat.
3. Audit Internal
Untuk memastikan efektivitas Sistem Manajemen Mutu yang diterapkan di
Puskesmas Nisam Antara dilakukan audit internal secara periodik, yang
dilakukan terjadwal dan dilakukan pembahasan pertemuan internal Tim Audit
Internal dan unit terkait, yang diperlukan audit dilakukan oleh petugas tim yang
telah dibentuk dengan keputusan kepala puskesmas. Audit internal dilakukan
berdasarkan prosedur dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Standar
Operasional Prosedur (SOP) audit internal Puskesmas Nisam Antara.
51
Metode audit dilakukan dengan cara wawancara langsung kepada audit dan
pengamatan secara langsung (observasi). Setiap temuan audit dicatat dan
didokumentasikan dalam laporan ketidaksesuaian dan digunakan untuk
memonitor dan mengevaluasi tindakan koreksi yang dilakukan. Ketua tim audit
internal melaporkan hasil kegiatan dan temuan audit yang tidak dapat
terselesaikan kepada ketua Manajemen Mutu dengan tebusan kepada Kepala
Puskesmas Nisam Antara sebagai bahan masukan untuk Rapat Tinjauan
Manajemen (RTM). Persiapan dan penjadwalan, pelaksanaan serta pelaporan
audit, tindak lanjut atas ketidaksesuaian yang ditemukan dan uraian – uraian
lainnya secara rinci dijelaskan pada Kebijakan dan Prosedur Tanggung Jawab,
Wewenang dan Tata Kerja Tim Audit Internal.
52
2. Puskesmas Nisam Antara menetapkan Wakil Manajemen bertanggung jawab
menunjau ketidaksesuaian produk atau layanan upaya yang tidak sesuai dan
diberi wewenang untuk melakukan tindak lanjutnya, sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan;
3. Produk atau layanan upaya kepada masyarakat yang tidak sesuai diketahui
melaui inspeksi, teridentifikasi, didokumentasi dan diklasifikasikan sesuai
dengan kasusnya;
4. Terhadap produk atau layanan upaya yang telah dilaksanakan tindakan koreksi
dilakukan ispeksi dan verifkasi ulang untuk memastikan bahwa perbaikan /
tindakan koreksi telah memenuhi spesifikasi atau standar yang telah ditetapkan;
5. Penjelasan yang lebih rinci mengenai pengendalian produk atau hasil layanan
upaya yang tidak sesuai dibahas dalam Kebijakan dan Prosedur Pengendalian
Hasil Layanan Upaya Tidak Sesuai.
I. Analisis Data
Puskesmas Nisam Antara menentukan, mengumpulkan dan menganalisis data
layanan upaya kepada masyarakat yang sesuai untuk menunjukkan keseuaian dan
efektifitas dari Sistem Manajemen Mutu serta untuk mengevaluasi peningkatan
secara terus menerus yang dapat dilakukan. Analisis ini mencakup data yang
dihasilkan dari pemantauan dan pengukuran serta sumber terkait lainnya. Analisis
data menyediakan informasi yang berkaitan dengan :
1. Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan upaya puskesmas;
2. Kesesuaian terhadap persyaratan atau standar pelayanan upaya
3. Karakteristik dan kecenderungan dari proses – proses pelayanan termasuk
peluang untuk tindakan pencegahan.
J. Peningkatan Berkelanjutan
Puskesmas Nisam Antara terus menerus meningkatkan Sistem Manajemen
Mutu layanan upaya kepada masyarakat dengan menggunakan kebijakan mutu,
53
sasaran mutu, hasil audit, analisa data, tindakan perbaikan dan pencegahan serta
tinjauan manajemen. Puskesmas Nisam Antara terus menerus melakukan
peningkatan – peningakatan pelayanan upaya sesuai dengan tuntutan dari
masyarakat.
K. Tindakan Koreksi
Tindakan koreksi yang dilakukan oleh Puskesmas Nisam Antara Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) bertujuan untuk mengurangi, mengidentifikasi
penyebab dari ketidaksesuaian mutu layanan upaya antara lain:
1. Penentuan sasaran dan pelaksanaan tindakan yang diperlukan agar
ketidaksesuaian mutu layanan upaya tidak akan terulang;
2. Mengevaluasi dan memastikan pencatatan hasil layanan upaya dilakukan secara
benar;
3. Peninjauan terhadap tindakan perbaikan layanan upaya yang telah dilakukan;
4. Peninajauan terhadap pelayanan / produk dan Standar Operasional Prosedur
(SOP) yang tidak sesuai;
5. Peninjauan terhadap sasaran yang tidak dapat dipenuhi;
6. Peninjauan terhadap penyimpangan dari rencana dan sasaran mutu Puskesmas
Nisam Antara;
7. Hasil akhir yang tidak dapat diterima yang berasal dari proses kajian, verifikasi,
validasi dan modifikasi, desain dan pengembangan layanan upaya;
8. Proses kerja layanan upaya yang buruk / tidak memenuhi persyaratan dari
personil dan sistem SOP;
9. Komplain dari pelanggan Puskesmas Nisam Antara atau pihak – pihak yang
dapat diidentifikasi secara jelas
10. Temuan hasil audit yang tidak memuaskan dari unit terkait;
11. Ketidaksesuaian yang teridentifikasi kedalam proses monitoring dan pengukuran
dari pelayanan upaya;
12. Ketidaksesuaian yang ditemukan setiap personil dituangkan dalam formulir
permintaan tindakan koreksi dan diajukan kepada Ketua Manajemen Mutu untuk
segera dilakukan tindakan perbaikan. Mekanisme tindakan koreksi diuraikan
dalam kebijakan dan Prosedur Tindakan Koreksi;
13. Keluhan dari pelanggan Puskesmas Nisam Antara (baik lisan maupun tertulis)
diterima oleh bagian layanan keluhan, keluhan tersebut didapat dari kotak saran,
media informasi atau secara langsung dan dituangkan dalam buku keluhan
masyarakat pada tim survei dan keluhan pelanggan selanjutnya dilaporkan ke
Ketua Manajemen Mutu untuk mencari penyebab keluhan dan melaksanakan
tindak lanjut keluhan pelanggan.
54
L. Tindakan Pencegahan
Ketua manajemen mutu dengan bagian terkait melakukan tindakan pencegahan
dengan cara menganalisa terhadap penyebab – penyebab atau resiko- resiko yang
berpotensi menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian pada mutu layanan upaya
dengan cara melakukan :
1. Cross chek dokumen / syarat;
2. Self assesment / penelitian oleh Tim Audit Internal atas permintaan Ketua
Manajemen Mutu
3. Koreksi oleh Auditor;
4. Verifikasi akhir melalui mekanisme Rapat Tinjauan Manajemen (RTM).
55
a) Pasien Umum;
b) Pasien BPJS;
56
Pengendalian Proses Pelayanan Klinis
Puskesmas Nisam Antara merencanakan dan melaksanakan pelayanan klinis
pada keadaan kondisi yang dikendalikan untuk mendapat hasil yang optimal, meliputi:
a) Tersedianya Kebijakan;
b) Tersedianya peralatan / sarana yang sesuai, berupa :
1. Sarana pelayanan medis yang baik dan peralatan yang cukup
2. Sarana ruang rawat jalan yang memenuhi standar pelayanan
3. Peralatan penunjang laboratorium dan telah dikalibrasi
c) Tersedianyan tenaga yang sesuai, berupa:
1. Memiliki jumlah tenaga dokter umum yang mencukupi minimal 2 (dua) orang
2. Memiliki jumlah tenaga dokter gigi yang mencukupi minimal 1 (satu) orang
3. Tenaga dokter yang ada di Puskesmas Nisam Antara telah melalui pelatihan
yang dipersyaratkan.
57
pasien juga harus melaksanakan kewajibannya sebagai pasien demi menjamin
keberlangsungan pelayanan yang baik dan saling menghormati, sebagaimana tertuang
dalam Kebijakan tentang Hak dan Kewajiban Pasien / Pelanggan.
1. Membawa kartu identitas (KTP / KK / Akta lahir ) untuk kunjungan pertama kali;
2. Membawa kartu berobat;
3. Membawa kartu BPJS;
4. Mengikuti alur pelayanan puskesmas;
5. Mentaati peraturan pelayanan dan mematuhi nasehat serta petunjuk pengobatan;
6. Memberi informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya;
58
Peralatan di puskesmas yang bisa berdampak kepada keselamatan pasien dan
petugas, keselamatan lingkungan yang berdampak terhadap pencemaran lingkungan
dan keselamatan kelanjutan pelayanan puskesmas.
Pelaksanaan manajemen Resiko dan Keselamatan Pasien di Puskesmas Nisam
Antara memiliki tujuan, meliputi:
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Puskesmas Nisam Antara;
2. Meningkatnya akuntabilitas Puskesmas Nisam Antara tehadap pasien dan
masyarakat;
3. Menurunnya angka Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di Puskesmas Nisam
Antara;
4. Terlaksananya program – program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian yang tidak diharapkan di Puskesmas Nisam Antara.
59
d) Hasil grading akan menentukan bentuk investigasi dan analisis yang akan
dilakukan sebagai berikut:
1. Grade biru : Investigasi sederhana oleh atasan langsung dalam hal ini
penanggung jawab unit masing – masing, waktu maksimal 1 (satu) minggu.
2. Grade hijau : Investigasi sederhana oleh atasan langsung dalam hal ini
penanggung jawab unit masing – masing, waktu maksimal 2 (dua) minggu.
3. Grade kuning : Investigasi komprehensif menggunakan analisis akar
masalah atau Root Cause Analysis (RCA) oleh Tim Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien (PMKP) Puskesmas Nisam Antara, waktu maksimal 45
hari.
4. Grade merah : Investigasi komprehensif menggunakan analisis akar
masalah atau Root Cause Analysis (RCA) oleh Tim Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien (PMKP) Puskesmas Nisam Antara, waktu maksimal 45
hari.
60
Puskesmas Nisam Antara menjaankan implementasi atau penerapan
manajemen resiko dan keselamatan pasien berdasarkan 7 (tujuh) standar atau
indikator kinerja keselamatan pasien di Puskesmas Nisam Antara, meliputi:
a) Standar 1 : membangun kesadaran nilai – nilai keselamatan pasien.
Penerapan / Implementasi
1. Puskesmas Nisam Antara memastikan memiliki kebijakan yang menjabarkan
apa yang harus dilakukan staf segera setelah terjadi insiden, bagaimana
langkah - langkah pengumpulan fakta harus dilakukan dan dukungan apa
yang harus diberikan kepada staf, pasien dan keluarganya;
2. Memastikan Puskesmas Nisam Antara memiliki kebijakan yang
menjabarkan peran dan akuntabilitas individual bilamana terjadi insiden;
3. Menumbuhkan budaya melapor dan belajar dari insiden yang terjadi di
Puskesmas Nisam Antara;
4. Melakukan assessment dengan menggunakan survei penilaian keselamatan
pasien;
b) Standar 2 : komitmen manajemen dalam memimpin dan mendukung staf dalam
program keselamatan pasien.
Penerapan / Implementasi :
1. Puskesmas Nisam Antara memastikan anggota manajemen yang
bertanggung jawab terhadap keselamatan pasien;
2. Dilakukan identifikasi terhadap orang – orang yang bisa menjadi penggerak
dalam program keselamatan pasien;
3. Prioritaskan keselamatn paien dalam agenda pertemuan pemimpin atau
manajemen;
4. Memasukkan program keselamatan pasien dalam semua program latihan
staf puskesmas dan memastikan pelatihan ini diikuti dan diukur.
c) Standar 3 : mengintegrasikan aktivitas pengelolaan resiko.
Penerapan / Implementasi :
1. Menelaah kembali struktur dan proses yang ada dalam manjemen resiko
klinis maupun non klinis, serta memastikan hal tersebut mencakup dan
terintegrasi dengan keselamatan pasien dan staf;
2. Mengembangkan indikator – indikator kinerja bagi sistem pengelolaan
resiko yang dapat dimonitor oleh manajemen;
3. Menggunakan informasi yang benar dan jelas dari sistem pelaporan insiden
dan assessment resiko untuk dapat secara proaktif meningkatkan terhadap
kepedulian paien;
d) Standar 4 : mengembangkan sistem pelaporan keselamatan pasien.
Penerapan / Implementasi :
61
1. Puskesmas Nisam Antara melengkapi rencana implementasi sistem
pelaporan insiden;
2. Pelaporan terhadap insiden kejadaian yang Tidak Diharapkan dan nyaris
cidera dilakukan dengan tepat waktu;
e) Standar 5 : melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien
Penerapan / Implementasi:
1. Puskesmas Nisam Antara memastikan memiliki kebijakan yang secara jelas
menjabarkan cara – cara komunikasi terbuka tentang insiden dengan pasien
dan keluarganya;
2. Puskesmas Nisam Antara memastikan pasien dan keluarganya mendapat
informasi yang benar dan jelas bila terjadi insiden;
3. Manajemen memberikan dukungan, pelatihan dan dorongan semangat
kepada staf agar selalu terbuka kepada pasien dan keluarganya;
f) Standar 6 : belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien.
Penerapan / Implementasi :
1. Puskesmas Nisam Antara memastikan staf yang terkait telah terlatih untuk
melakukan kajian insiden secara tepat yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi penyebab;
2. Puskesmas Nisam Antara memastikan mengembangkan kebijakan yang
menjabarkan dengan jelas kriteria pelaksanaa Analisis Akar Masalah (Root
Cause Analyse) atau Faillure Modes and Effect Analyse (FMEA) atau
metode analisis yang lain yang harus mencakup semua insiden yang telah
terjadi dan minimum satu kali per tahun untuk proses resiko tinggi;
g) Satndar 7 : upaya pencegahan cidera melalui implementasi sistem keselamtan
pasien
Penerapan / Implementasi ;
1. Puskesmas Nisam Antara menggunakan informasi yang benar dan jelas
yang diperoleh dari sistem pelaporan, assessment resiko, kajian insiden dan
audit serta analisis untuk menentukan penyelesaian permasalahannya;
2. Penyelesaian permasalahan tersebut dapat mencakup penjabaran struktur
dan proses, penyesuaian pelatihan staf atau kegiatan klinis, termasuk
menggunakan instrument yang menjamin keselamatan pasien;
62
tersebut selanjutnnya diupayakan penyelesaiaannya sebagai bentuk tindak lanjut
dari permasalahan tersebut.
3. Audit Internal
Untuk memastikan efektifitas Sistem Manajemen Mutu yang diterapkan, di
Puskesmas Nisam Antara dilakukan audit internal secara periodik, yang dilakukan
terjadwal dan dilakukan pembahasan dalam pertemuan internal tim audit internal
dan unit terkait yang diperlukan. Audit dilakukan oleh petugas / tim yang telah
dibentuk dengan keputusan kepala puskesmas. Audit internal dilakukan
berdasarkan prosedur dengan ketentuan yang telah diterapkan dalam Standar
63
Operasional Prosedur (SOP) audit internal Puskesmas Nisam Antara. Metode audit
dilakukan dengan cara wawancara langsung kepada audit dan pengamatan secara
langsung (observasi). Setiap temuan audit dicatat dan didokumentasikan dalam
laporan Ketidaksesuaian dan digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi
tindakan koreksi yang dilakukan. Ketua tim audit internal melaporkan hasil
kegiatan dan temuan audit yang tidak dapat terselesaikan kepada Ketua
Manajemen Mutu dengan tebusan kepada kepala Puskesmas Nisam Antara sebagai
bahan masukan untuk Tinjauan Manajemen. Persiapan dan penjadwalan,
pelaksanaan serta pelaporan audit, tindak lanjut atas ketidaksesuaian yang
ditemukan dan uraian-uraian lainnya secara rinci dijelaskan pada Kebijakan dan
Prosedur Tugas Pokok, Wewenang dan Tata Kerja Tim Audit Internal.
64
b. Puskesmas Nisam Antara menetapkan wakil manajemen bertanggung jawab
sesuai dan diberi wewenang untuk melakukan tindak lanjutnya, sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan;
c. Produk atau layanan klinis yang tidak sesuai diketahui melalui inspeksi,
teridentifikasi, didokumentasi dan diklarifikasikan sesuai dengan kasusnya;
d. Terhadap produk atau layanan klinis yang telah dilaksnakan tindakan koreksi
dilakukan inspeksi dan verifikasi ulang untuk memastikan bahwa perbaikan /
tindakan koreksi telah memenuhi spesifikasi atau standar yang telah ditetapkan;
e. Penjelasan yang lebih rinci mengenai Pengendalian Produk atau Hasil Layanan
Klinis Tidak Sesuai dibahas dalam Kebijakan dan Prosedur Pengendalian Hasil
Layanan Klinis Tidak Sesuai.
7. Analisis data
Puskesmas Nisam Antara menentukan, mengumpulkan dan menganalisis data
layanan klinis yang sesuai untuk menunjukkan keseuaian dan efektifitas dari
Sistem Manajemen Mutu serta untuk mengevaluasi peningakatan secara terus
menerus yang dapat dilakukan. Analisis ini mencakup data yang dihasilkan dari
pemantauan dan pengukuran serta sumber terkait lainnya.
8. Peningkatan Berkelanjutan
65
Puskesmas Nisam Antara terus menerus meningkatkan Sistem Manajemen
Mutu layanan klinis dengan menggunakan kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil
audit, analisa data, tidakan perbaikan dan pencegahan serta tinjauan manajemen.
Puskesmas Nisam Antaraterus menerus melakukan peningkatan – peningkatan
pelayanan klinis sesuai dengan ketentuan dari pasien.
9. Tindakan Koreksi
Tindakan koreksi yang dilakukan oleh Puskesmas Nisam Antara pada Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) bertujuan untuk mengurangi, mengidentifikasi
penyebab dari ketidaksesuaian mutu layanan klinis antara lain:
a. Penentuan sasaran dan pelaksanaan hasil tindakan yang diperlukan agar
ketidaksesuaian mutu layanan klinis tidak akan terulang;
b. Mengevaluasi dan memastikan pencatatan hasil tindakan klinis dilakukan
secara benar;
c. Peninajauan terhadap tindakan perbaikan layanan klinis yang telah dilakukan;
d. Peninjauan terhadap pelayanan / produk dan Standar Operasiaonal Prosedur
(SOP) yang tidak sesuai;
e. Peninjauan terhadap sasaran yang tidak dapat dipenuhi;
f. Peninjauan terhadap penyimpangan dari rencana dan sasaran mutu Puskesmas
Nisam Antara;
g. Hasil akhir yang tidak dapat diterima yang berasal dari proses kajian, verifikasi
dan modifikasi, desain dan pengembangan layanan klinis;
h. Proses kerja layanan klinis yang buruk / tidak memnuhi persyaratan dari
personil dan sistem (SOP);
i. Komplain dari pelanggan Puskesmas Nisam Antara atau pihak – pihak yang
dapat diidentifikasi secara jelas;
j. Temuan hasil audit yang tidak memuaskan dari unit terkait;
k. Ketidaksesuaian yang teridentifikasi kedalam proses monitoring dan
pengukuran dari pelayanan klinis;
l. Ketidaksesuaian yang ditemukan setiap personil dituangkan dalam formulir
permintaan tindakan koreksi dan diajukan kepada Ketua Manajemen Mutu
untuk segera dilakukan tindakan perbaikan. Mekanisme tindakan koreksi
diuraikan dalam kebijakan dan Prosedur Tindakan Koreksi;
m. Keluhan dari pelanggan Puskesmas Nisam Antara (baik lisan maupun tertulis)
diterima oleh bagian layanan keluhan, keluhan tersebut didapat dari kotak
saran, media informasi atau secara langsung dan dituangkan dalam buku
keluhan masyarakat pada tim survei dan keluhan pelanggan selanjutnya
66
dilaporkan ke Ketua Manajemen Mutu untuk mencari penyebab keluhan dan
melakasanakan tindak lanjut keluhan pelanggan.
67
BAB VII
MONITORING DAN EVALUASI
68
BAB VIII
PENUTUP
Demikian manual mutu dibuat dan telah disahkan oleh Kepala Puskesmas untuk
dijadikan acuan dalam bertindak dan mengambil keputusan dalam rangka menjalankan sistem
serta tugas dan bertanggung jawab masing – masing sesuai dengan kapasitas dan wewenang
yang telah diberikan.
Bagi kami, apabila Puskesmas Nisam Antara lolos dalam Penilaian Akreditasi dan
mendapat Sertifikasi Akreditasi, bukan merupakan hasil akhir dari proses implementasi mutu,
tetapi merupakan awal dari penerapan kualitas secara sistematik dan terorganisir karena total
Sistem Mutu terdiri dari aspek pelaksanaan implementasi sistem kualitas dan peningkatan
kualitas secara terus – menerus.
Harapan kami komitmen yang sudah terbentuk tetap terjaga dan tetap kokoh sehingga
improvement learning selalu berjalan untuk memenuhi tuntutan konsumen global.
HISTORIS PERUBAHAN
No. Isi Perubahan Tanggal
Berlaku
Dahulu Sekarang
69