a. Tujuan Pembelajaran
b. Materi
1. Mean
i Mean/Rata-rata Hitung
Digunakan untuk menghitung rata-rata laju kenaikan atau laju penurunan dari sekelompok
data pada peridr tertentu, yang mempunyai perubahan angka secara mencolok. Dengan notasi
sebagai
n
G=√ X 1 . X 2 . .. ... . X n
Contoh Tingkat penjualan motor PT Adira selama empat tahun terakhir adalah 1000, 3000,
5000, 9000
Jawab:
n
∑ Xi 1000+3000+5000+9000
X̄ = i =1 =4500
Kalau dengan rata-rata hitung adalah n = 4
n
G=√ X 1 . X 2 . ... .. . X n
4
G=√ 1000 x 3000 x 5000 x9000 .
= 3408,66 atau 3409.
iii Rata-rata Harmonik ( Harmonic Mean )
Dalam rata-rata hitung secara matematis merupakan sebuah rasio atau proses pembagian
antara pembilang dengan penyebut, sedangkan dalam rata-rata harmonik akan digunakan bila
n
H=
1
∑X
pembilang tetap sedangkan penyebut bervariasi. Dengan perumusan sebagai i
dengan
H = rata-rata harmonik
Xi = data ke-i.
n = banyaknya data
Contoh: bila digunakan data di atas, maka :
n 4
H= 4
1 1 1 1 1
∑ X i = ( 1000 + 3000 + 5000 + 9000 =
148
90000 = 2857
Bila diperhatikan contoh di atas antara rata-rata hitung, rata-rata geometrik dan rata-rata
harmonik maka :
hasilnya adalah 2857 < 3409 < 4500 atau H < G < X̄ .
n
∑ wi
i=1
H= n
w
∑ Xi
i =1 i
dengan
H = rata-rata harmonik
Xi = data ke-i.
n = banyaknya data
w = bobot dari data
Contoh:
Sebuah mobil menempuh perjalanan dari kota A ke kota B, C dan D. Jarak antar kota sebagai
berikut: Kota A ke Kota B = 900 kilo meter
Kota A ke Kota C = 800 kilo meter
Kota A ke Kota D = 700 kilo meter
Untuk menempuh kota tersebut digunakan mobil dengan tiga kecepatan yang berbeda, yaitu:
Kota A ke Kota B dengan kecepatan 45 km perjam
Kota A ke Kota C dengan kecepatan 50 km perjam
Kota A ke Kota D dengan kecepatan 70 km perjam
Berapakah rata-rata kecepatan mobil tersebut.
Jawab
Jika menggunakan rata-rata hitung, maka rata-rata kecepatan
n
∑ Xi 45+50+ 70
X̄ = i =1 =55
n = 3
n
∑ wi
H = i=1 900+ 800+700
n H=
w 900 800 700
∑ Xi ( + +
45 50 70
)
i =1 i = = 52,174
Berarti rata-rata kecepatan harmonik adalah 52,174 km perjam
1. Median/Nilai tengah
d. Kuartil ( Ki )
Kuartil adalah membagi data menjadi empat bagian yang sama. Jadi Ki , di mana i = 1, 2, 3.
Caranya:
1. Susun data tersebut dari kecil ke besar
i ( n+1 )
2. Tentukan letak Kuartil yang diinginkan, yaitu dengan K i= 4
Dari kelompok data yang masih mentah tersebut, susun atau urutkan terlebih dahulu dari data
terkecil ke data terbesar.
1. Tentukan Rank atau Range atau Rentang atau R, yaitu:
R = Data terbesar – Data terkecil
2. Tentukan banyak kelas interval ( b ) dengan aturan Strugess, yaitu:
b = 1 + 3,3 log n
n = banyaknya data.
R
3. Tentukan panjang kelas interval ( p ), yaitu: p = b
4. Tentukan nilai ujung kiri kelas interval pertama ( biasanya nilai data terkecil ).
Contoh :
Hasil ujian Statistika dari 100 mahasiswa Jurusan Manajemen , Jurusan Fakultas Ekonomi
Universitas Ruwa Jurai, Bandar Lampung. Semerter Genap 2005/2006, sebagai berikut:
36 40 41 43 44 45 46 47 49 51
37 40 42 43 44 45 46 47 49 51
37 40 42 43 44 45 46 48 49 51
38 40 42 43 44 45 46 48 49 51
38 40 42 43 44 45 47 48 49 52
38 41 42 43 45 46 47 48 50 52
39 41 42 44 45 46 47 48 50 52
39 41 42 44 45 46 47 48 50 53
39 41 43 44 45 46 47 48 50 53
39 41 43 44 45 46 47 49 50 54
a. Mean/Rata-rata
Ada dua cara menghitung rata-rata untuk data dalam sebaran frekuensi, yaitu:
X̄ =
∑ f i Xi
Cara biasa adalah ∑fi
Dengan fi = frekuensi kelas interval dan Xi = nilai tengah kelas interval
Untuk contoh data tersebut di atas adalah
X̄ = ∑
fiXi 5083
Jadi, ∑ fi = 80 = 63,5375
Cara coding
X̄ =X 0 + p ∑ fi
∑
fici
( )
dengan X0 = rata-rata sementara di mana coding ditetapkan
p = panjang kelas interval
ci = coding ( pemberian kode )
fi = frekuensi kelas interval.
Kelas Interval Nilai tengah Frekuensi Coding fici
( Xi ) ( fi ) ( ci )
34 - 42 38 5 -3 - 15
43 - 51 47 10 -2 - 20
52 - 60 56 18 -1 - 18
61 - 69 65 21 0 0
70 - 78 74 15 1 15
79 - 87 83 8 2 16
88 - 96 92 3 3 9
JUMLAH - 80 - -13
Jadi,
(
X̄ =X 0 + p ∑ fi
∑
fici
) (−13)
= 65 + 9 80
117
= 65 - 80 = 65 – 1,4625 = 63,5375
b. Median/Nilai tengah
( )
n
−F
2
b+ p
Me =
f
dengan n = banyaknya data
b = batas bawah dari kelas interval di mana Median berada
p = panjang kelas interval
F = jumlah frekuensi sebelum frekuensi kelas yang ada Median
f = frekuensi yang ada Median
Contoh:
Diketahui data hasil Quis Statistika pada 80 mahasiswa yang sudah disajikan dalam bentuk
Sebaran atau distribusi frekuensi, namun sesuatu hal data tersebut hilang namun masih ingat
“Nilai Tengah atau Tanda Kelas” ( Xi ) dan “Frekuensi” ( fi ) untuk masing-masing kelas
interval sebagai berikut:
65 dan 21, 38 dan 5, 92 dan 3, 47 dan 10, 74 dan 15, 56 dan 18 serta 83 dan 8
Pertanyaannya
Buatlah Tabel sebaran frekuensi dan mediannya
Jawab
Untuk mendapatkan kelas interval, maka urutkan atau susun nilai Xi dan fi dari kecil ke
besar. Selanjutnya lihat selisihnya berapa ? Dari 38 ke 47 selisihnya 9 dan dari 47 ke 56 juga
9, maka pamjang kelas (p) adalah 9. Selanjutnya cari lebar kelas ( jika panjang kelas interval
9, maka lebarnya adalah 8 ). Bila lebar dibagi dua atau 8 dibagi 2 adalah 4. Dari nilai tengah
kelas interval pertama, yaitu 38 dikurangi 4, maka didapat ujung kiri kelas interval pertama
yaitu 34. Dari nilai tengah kelas interval pertama, yaitu 38 ditambah 4, maka didapat ujung
kanan kelas interval pertama yaitu 42. dan seterusnya, sehingga diperoleh sebaran frekuensi
dan dihitung untuk keperluan lainnya sebagai berikut
Kelas Interval Xi fi fi X i ci fi ci fi Xi2 fi ci2
34 - 42 38 5 190 -3 -15 7 220 45
43 - 51 47 10 470 -2 -20 22 090 40
52 - 60 56 18 1 008 -1 -18 56 448 18
61 - 69 65 21 1 365 0 0 88 725 0
70 - 78 74 15 1 110 1 15 82 140 15
79 - 87 83 8 664 2 16 55 112 32
88 - 96 92 3 276 3 9 25 392 27
Jumlah 80 5 083 -13 337 127 177
n 80
Letak Median = = pada interval kelas 61 - 69
2 2
( )
80
−33
2
60 , 5+9
Jadi, Me = 21 = 60,5 + 3 = 63,5
c. Modus/Nilai yang sering muncul
Mo = b + p
( b1
b 1 + b2 )
dengan b = batas bawah dari kelas interval di mana Modus berada
p = panjang kelas interval
b1 = selisih frekuensi kelas Modus dengan sebelum kelas Modus
b2 = selisih frekuensi kelas Modus dengan sesudah kelas Modus.
Jadi, Mo = b + p
( b1
b1 + b2 )
Pada contoh soal untuk median, maka kita dapat menyelesaikan modus pada data dengan
modus terletak pada interval 61-69, dengan:
b = 60,5; p = 9, b1 = 3, b2 = 6,
Jadi, Mo = b + p
( b1
b1 + b2 )
( 3
= 60,5 + 9 3+6
)
= 60,5 + 3 = 63,5
d. Kuarti ( Ki )
Rumus menghitung Kuartil (Ki ) untuk data dalam sebaran frekuensi adalah
in
( −F )
4
Ki = b + p f
Contoh perhatikan contoh soal pada materi median
1.n 1.80 80
Letak K1 = = = , yaitu pada interval 52-60 dengan:
4 4 4
( )
80
−15
4
b = 51,5; p = 9, F = 15, f = 18 maka K1 = 51,5 + 9 18 = 51,5 + 2,5 = 54,0
K 2 = Median
3.n 3.80 240
Letak K3¿ = = , yaitu pada interval 70-78 dengan:
4 4 4
( )
240
−54
4
b = 69,5; p = 9, F = 54, f = 15 maka K3 = 69,5 + 9 15 = 69,5 +3,6=73,1
c.Kegiatan Pembelajaran
Pada pertemuan ini kegiatan pembelajaran yang dilakukan yaitu pemaparan materi, diskusi
danpemberian tugas.
d.Tugas
1. Diketahui data sebagai berikut:
Nilai Frekuensi
50 5
60 7
70 8
80 11
90 5
100 4
Jumlah 40
Tentukan: mean, median dan modus dari data diatas!
Nilai Frekuensi
41-50 8
51-60 15
61-70 31
71-80 53
81-90 35
91-100 18
Jumlah 160
Tentukan mean, median dan modus dari data diatas!