EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Deskripsi Matakuliah

Mata kuliah ini membahas secara mendalam

cara merancang dan menysusun alat ukur
pembelajaran matematika, mengujicobakan,
dan menganalisis karakteristik instrumen
berdasarkan kriteria alat ukur yang baik
(evaluasi)
Materi perkuliahan meliputi
• Pengertian pengukuran,
• evaluasi dan asesmen,
• tujuan dan fungsi evaluasi,
• jenis-jenis alat ukur dan fungsinya,
• menyusun tes matematika,
• Karakteristik alat ukur yang baik serta
pengujiannya : validitas, reliabilitas,
keterpakaian instrumen dan pengujiannya
• Cara menyusun butir skala sikap
PENGERTIAN PENGUKURAN, EVALUASI,
DAN ASESMEN
1. PENGUKURAN:
Menurut Arikunto (1992) pengukuran merupakan
kegiatan membandingkan sesuatu dengan satu
ukuran standar.  Gronlund & Linn (1990)
mendefinisikan pengukuran sebagai proses
memperoleh suatu angka atau skala kuantitatif pada
tingkat mana seseorang menguasai karakteristik
tertentu seperti: menjawab pertanyaan ”seberapa
besar?”. 
PENGUKURAN:

Proses pemberian angka atau usaha memperoleh

deskripsi numerik dari suatu tingkatan dimana
seorang siswa telah mencapai karakteristik tertentu.
Hasil Pengukuran berhubungan dengan proses
pencarian atau penetuan nilai kuantitatif.
PENGUKURAN

PROSES YANG MENGHASILKAN DESKRIPSI

KUANTITATIF

CONTOH HASIL PENGUKURAN:

a. SKOR PEMAHAMAN MATEMATIKA
SISWA 80
b. SKOR PANDANGAN SISWA THD
PEMBELAJARAN MATEMATIKA 120
2. EVALUASI:

Kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu

program yang telah direncanakan telah
tercapai atau belum, berharga atau tidak, dan
dapat pula untuk melihat tingkat efisiensi
pelaksanaannya. Evaluasi berhubungan
dengan keputusan nilai (value judgement).
EVALUASI:

PROSES SISTIMATIK UNTUK MENENTUKAN

SEJAUH MANA TUJUAN TELAH DICAPAI OLEH
PESERTA DIDIK ATAU PROGRAM.

CONTOH HASIL EVALUASI:

A. NILAI KALKULUS MHS A
B. PELAKSANAAN PERKULIAHAN
KALKULUS SANGAT BAIK.
3. ASESMEN:

PROSES SISTIMATIK UNTUK

MENENTUKAN PENCAPAIAN HASIL
BELAJAR/ HASIL PROGRAM
CONTOH:
A. PEMAHAMAN GEOMETRI SISWA BAIK
B. PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN
MATEMATIKA MEMPEROLEH
AKREDITASI UNGGULAN (U) ATAU
SANGAT BAIK (A)
Menurut Doran et al., (1994), asesmen
merupakan pengumpulan informasi baik
kuantitatif maupun kualitatif untuk menentukan
kinerja perorangan, kelompok atau program 
melalui berbagai teknik (tes, observasi atau
teknik yang lain), sedangkan evaluasi
(evaluation) merupakan proses penilaian dan
pengambilan keputusan terhadap informasi
yang diperoleh dari
hasil pertimbangan pengukuran dan penilaian.
 Evaluasi merupakan proses pengambilan
keputusan berdasarkan hasil-hasil pengukuran
ataupun asesmen. Pengambilan keputusan
dalam evaluasi dilakukan secara menyeluruh
tanpa memperhatikan proses perkembangan
pembelajaran masing-masing siswa, dan
dilaksanakan di akhir proses.
Jadi penekanan asesmen lebih pada siswanya,
sedangkan evaluasi lebih pada program atau
kurikulumnya. 
Hal ini sesuai dengan pendapat Mc Cormick
(Hasan, 1988) yang menyatakan: “ … adalah
umum khususnya di USA, menggunakan asesmen
dan evaluasi secara sinonim, tetapi kita akan
membedakan kedua istilah tersebut dengan
merujuk pada “evaluasi” jika menyangkut
kurikulum dan “asesmen” jika menyangkut siswa. 
Walaupun dibedakan, asesmen dan evaluasi tidak
dapat dilakukan tanpa ada pengukuran
menggunakan alat ukur berupa tes atau non tes.
Sehingga,
Asesmen dapat dilakukan melalui pengukuran,
dan hasil asesmen dapat dipergunakan untuk
melaksanakan evaluasi.  Asesmen dan evaluasi
tidak dapat dilaksanakan tanpa pengukuran.
 HAKEKAT MATEMATIKA

 Kegiatan manusia, Proses yang aktif,

dinamik, generatif
 Deduktif, logis dan aksiomatik, proses
induktif: menyusun konjektur, model
mat. analogi, generalisasi
 Terstruktur dan sistimatis
 Ilmu bantu
 Bahasa simbol yg efisien, teratur,
berkemampuan analisis kuantitatif
 Berfikir kritis, obyektif dan terbuka
 VISI MATEMATIKA

MASA DATANG
MASA KINI  Mampu bernalar induktif,
logis, kritis, sistimatis,
Memiliki cermat
pemahaman konsep  Mampu menyusun
Mat dan dpt konjektur, model mat.
menerapkan-nya analogi, generalisasi
dlm hidup sehari-  Memiliki rasa percaya diri,

hari rasa keindahan, sikap

terbuka dan objektif
 DUA POKOK EVALUASI DALAM
PEMBELAJARAN
1. PROSES EVALUASI
 SIKLUS EVALUASI: PROSES SIKLIS, PERIODIK UTK
ANALISIS DAN PENINGKATAN PEMBELAJARAN
 PERAN DOSEN DLM EVALUASI: MENGANALISIS
PEMBEL DAN DISKUSI DG KOLEGA
 KRITERIA EVALUASI: TUJUAN BELAJAR; RENCANA
PEMBEL; PENILAIAN DOSEN
 SUMBER: KEGIATAN/ HASIL BELAJAR; DISPOSISI DAN
PORTFOLIO MAHASISWA
2. FOKUS EVALUASI

 KONSEP; PROSEDUR; PRINSIP; TEORI

YANG BERKAITAN
 ASPEK ESENSIAL BIDANG STUDI
 DISPOSISI TERHADAP BIDANG STUDI
 PEMAHAMAN TINGKAT TINGGI
 SUASANA BELAJAR
 KARAKTERISTIK ASESMEN MODERN
1 TGS HENDAKNYA JELAS DAN
BERMAKNA.

2. RESPONS DIKONSTRUKSI SISWA/MHS

3. REALISTIC FOCUS: SISWA TERLIBAT

SECARA BERMAKNA DALAM BELAJAR

4. APILKASI PENGETAHUAN: PENEKANAN

PD PENGUKURAN PROB SOLVING DAN
BERFIKIR KRITIS
 KARAKTERISTIK ASESMEN MODERN

5. MUTIPEL SUMBER DATA :

MENGGUNAKAN PENDEKATAN YG
BERAGAM THD INDIVIDU YG BERBEDA

6. BERBASIS TUJUAN DAN KRITERIA:

TUJUAN SUMATIF DAN FORMATIF

7. RELIABILITAS: KETEGAPAN PD TIAP

LANGKAH DR ADMINISTRASI,
TAMPILAN, DAN SKORING
KARAKTERISTIK ASESMEN MODERN

8. PENDEKATAN MULTIPEL : SISWA

SEJAK AWAL DIBERITAHU BGM
ASESMEN AKAN DILAKSANAKAN

9. STRUKTUR MULTIDEMENSI:
PENGUKURAN LEBIH KOPREHENSIF,
INTEGRATIF, DAN KOMB. BERAGAM
KETERAMPILAN DAN PENGETAHUAN.

10. SKOR MULTIDIMENSI: ASESMEN

MEMUAT BEBERAPA SUB-SKOR
 Komparasi karakteristik asesmen
tradisional dan modern
Karak Asesmen Tradisional Asesmen modern
teristik
Maksud Fokus pd akuntabiliti Menekankan pd
peningkatan
Hakekat Cenderung pd tujuan Tujuan
tujuan tk rendah dan saling terintegrasi dan
terpisah luaran tk tinggi
Tugas Terstruktur Metoda beragam
dan open-ended
Adminis Efisien Waktu lebih
trasi panjang
Karak Asesmen Asesmen modern
teristik Tradisional
Respons Pilihan tertentu Dikonstruksi siswa,
lisan, proses, tulis,
produk, observasi
performen
Skoring/ Objektif, efisien, Kompleks,
laporan tunggal global multidimensi
Reliabiliti Tinggi Modes
Biaya Menengah Tinggi
Impak pd Dapat Kurang menakutkan
siswa mencemaskan,
 KRITERIA UMUM
INSTRUMEN ASESMEN
Relevan Kesesuaian butir tes dg yg akan diukur
Seimbang Keses. tes dg keluasan/kedalaman yg akan
diukur
Efisiensi Kesimb antara biaya, waktu, dan skoring
Objektif Kesamaan interpretasi
Reliabiliti Kekons hasil thd perbedaan waktu, penguji,
penskor, dan siswa
Adil Berlaku aturan yg sama untuk tiap siswa
Khusus Sensitif thd pembeljaran, ada gain yg signifikan
Tk sukar Sesuai dg tk siswa yg diases
Dy.Beda Dpt membedakan yg paham dan yg tidak
Kecepatan Kesesuaian tes dg waktu yg disediakan
 PERUBAHAN PENEKANAN DLM EVALUASI HASIL
BELAJAR

ASPEK PANDANGAN PANDANGAN BARU

LAMA
EVALUASI YANG TIDAK YANG DIKETAHUI
DIKETAHUI

PEMBERI HANYA PD JAWAB BENAR, CR

AN SKOR JAWAB BENAR PENGERJAAN, DG
DLM TES TULIS BERBG TEKNIK
DAN SUMBER
YANG KETERAMP. BERFIKIR TINGKAT
DINILAI RUTIN. TERPI- TINGGI DAN
SAH, TUNGGAL BANYAK IDEA
 Komparasi karakteristik asesmen tradisional dan
modern

Karak Asesmen Tradisional Asesmen Modern

Teristik
Maksud Fokus Pd Akuntabiliti Menekankan Pd
Peningkatan
Hakekat Cenderung Pd Tujuan Tujuan
Tujuan Tk Rendah Dan Terintegrasi Dan
Saling Terpisah Luaran Tk Tinggi
Tugas Terstruktur Metoda Beragam
Dan Open-ended
Adminis Efisien Waktu Lebih
Trasi Panjang
Karak Asesmen Asesmen modern
teristik Tradisional
Respons Pilihan tertentu Dikonstruksi siswa,
lisan, proses, tulis,
produk, observasi
performen
Skoring/ Objektif, efisien, Kompleks,
laporan tunggal global multidimensi
Reliabiliti Tinggi Modes
Biaya Menengah Tinggi
Impak pd Dapat Kurang menakutkan
siswa mencemaskan,
 TUJUAN DAN FUNGSI EVALUASI

DASAR KLASIFIKASI: HAKEKAT PENGUKURAN

JENIS FUNGSI CONTOH INSTR.

EVALUASI EVALUASI
PENAMPLN KEMAMPUAN •TES BAKAT
MAKSIMUM TERBAIK •TES HASILBEL.

PENAMPLN PENAMPILAN •SKL SIKAP,

KHUSUS DLM KONDISI • SKL MINAT,
TERTENTU • SKL PERSNALITI

• TEKNIK OBSERV.
 DASAR KLASIFIKASI: EVALUASI DI KELAS

JENIS FUNGSI CONTOH INSTR.

EVALUASI EVALUASI
PENEMPATAN MENENTUKAN •TES KESIAPAN
POSISI MHS •TES BAKAT.

•TES AWAL,

•INVENTORI DIRI

•TEKNIK OBSERV

FORMATIF MENENTUKAN •TES DARI DOSEN

KEMAJUAN • SKL SIKAP,

BELAJAR MHS • TEKNIK OBSERV.
UNTUK UMPAN
BALIK
 DASAR KLASIFIKASI: EVALUASI DI KELAS
JENIS EVAL. FUNGSI EVALUASI CONTH INSTR.
SUMATIF MENENTUKAN TES DARI DOS
•

KEBERHAS. MHS •SKL PENILAIAN

DIAGNOS IDENTIFIKASI •TES

TIK KESULIT BEL MHS DIAGNOSTIK

DASAR KLAS.: STANDAR INTERPR HSL TES

STAND MUTLAK DESKR.PENAMPMHS TES DOSEN
STAND HASIL MHS DIBAND. • TES STANDAR
NORMATIF DG KELOMPOK

GABUNGAN DESKR.PENAMPMHS • TES DOSEN

DG PERTIMB HSL KEL.
 RAGAM EVALUASI DLM PEMBELAJARAN
EVAL. PROG: PEDM
PENILAIAN UTK BAHAN
AJAR, PERSIAPAN, LBR
EVAL. HSL BELAJAR
OBSERV. ANGKET

TES NON TES:

• EVAL. DIRI
LISAN TULISAN PENAMPILAN • SKALA SIKAP
• DAFTAR CEK
OBEJEKTIF: PG; BS; URAIAN • LMBR OBSERV
ISIAN ;
• LAINNYA
MEMASANGKAN;
INTERPRETASI
 TAHAP EVALUASI DLM PEMBELAJARAN

TETAPKAN KEBUTUHAN MHS

RUMUSKAN TPK/ INDIKATOR

LAKSANAKAN PEMBEL DAN EVALUASI YG RELEVAN: PANTAU

KEMAJUAN BEL AJAR MHS, DAN DIAGNOSA KESULITAN
BELAJARNYA

INTERPRETASIKAN HASIL YG
DIPEROLEH

TINGKATKAN LAPOR KE YG GUNAKAN HSL UTK HAL

PEMBEL BERKENT YG RELEVAN
 EFEK EVALUASI
EFEK POSITIF EVALUASI:
• PROGRAM FOKUS PD TPK YG ESENSIAL
• PEMBELAJARAN LBH RUNTUT
• TES UTK PENINGKATAN BELAJAR

EFEK NEGATIF EVALUASI:

• PENEKANAN PD TPK YG KR ESENSIAL
• PENURUNAN KUALT PEMBEL PD ASPK RUTIN
• PENEKANAN PD BEL TUNTAS MENYEBABKAN
PENYEDERHANAAN ASPEK KEMAMPUAN DAN
KETERAMPILAN YG SEDERHANA
 JENIS-JENIS TES

• TES PERORANGAN DAN TES KELOMPOK

• TES MASTERI DAN TES SURVEY
• TES SUPPLY DAN TES SELEKSI
• TES KECEPATAN DAN TES DAYA
• TES OBJEKTIF DAN TES URAIAN
 KRITERIA UMUM MENILAI INSTRUMEN ASESMEN

Relevan Kesesuaian butir tes dg yg akan

diukur
Seimban Keses. tes dg keluasan/kedalaman
g yg akan diukur
Efisiensi Kesimb antara biaya, waktu, dan
skoring
Objektif Kesamaan interpretasi hasil oleh
siapapun
Reliabili Kekonsistenan hasil thd
tas perbedaan waktu, penguji,
penskor, dan siswa
 KRITERIA UMUM MENILAI INSTRUMEN
ASESMEN
Adil Berlaku aturan yg sama untuk tiap
siswa
Khusus Sensitif thd pembelajaran, ada gain
yg signifikan
Tk sukar Sesuai dg tk/jenjang sek siswa yg
diases
Dy.Beda Dpt membedakan yg paham dan
yg tidak
Kecepat Kesesuaian tes dg waktu yg
an disediakan
 KRITERIA ALAT UKUR YG BAIK
1. KESAHIHAN/VALIDITAS TES KESELURUHAN:
• VALIDITAS ISI: DIDASARKAN ATAS
PERTIMBANGAN LOGIK, TEORITIK, OLEH PAKAR
YG RELEVAN MELALUI KESESUAIAN BUTIR ALAT
UKUR DG KISI-KISI
• VALIDITAS KRITERIUM: BERSIFAT EMPIRIK,
DIESTIMASI MEL. KESESUAIANNYA DG ALAT
UKUR LAIN YG STANDAR
 KRITERIA ALAT UKUR YG BAIK
• VALIDITAS PREDIKSI: SEJAUH MANA ALAT UKUR
MAMPU MEMPREDIKSI KEBERHSL DI MASA DTG
• VALIDITAS KONSTRUK: DIESTIMASI OLEH PAKAR
YG RELEVAN , SESUAI DG KONSTRUK PSIKOLOGI
YG DIUKUR
• VALIDITAS MUKA: DERAJAT KESESUAIAN DG
JENJANG SEKOLAH/PENDIDIKAN PST DIDIK
 FAKTOR –FAKTOR YG MEMPENGARUHI
VALIDITAS ALAT UKUR

• LINGKUP YG DIUKUR TERLALU SEMPIT

• PETUNJUK TIDAK JELAS
• STRUKTUR KAL DAN KATA TERLALU SULIT
• STRUKTUR BUTIR TES BURUK
• BERMAKNA GANDA
• TINGKAT KESUKARAN TIDAK COCOK
• TES TERLALU PENDEK
• JAWABAN MUDAH DIIDENTIFIKASI
2. KEAJEGAN/ RELIABILITAS
a. KEAJEGAN (STABILITY) DG TES– RETES
b. KESETARAAN (EQUIVAL) DG TES PARALEL
c. KONSISTENSI INTERNAL, DENGAN:
1) METODE PARUHAN
2) RUMUS KUDER-RICHARDSON
3) RUMUS CRONBACH- ALPHA
FAKTOR YG MEMPENGARUHI
RELIABILITAS
a. TES TERLALU PENDEK
b. KECEPATAN
c. BUTIR TES TERLALU SUKAR /MUDAH
d. OBYEKTIVITAS
3. KETERPAKAIAN
a. MUDAH DILAKSANAKAN
b. ADA KESESUAIAN WAKTU
c. MUDAH DIBERI SKOR
d. MUDAH DIINTERPRETASIKAN DAN
DIAPLIKASIKAN
e. TERSEDIA BANDINGANNYA
f. BIAYA MEMADAI
 SARAN MENYUSUN BUTIR TES
A. TIPE JAWABAN SINGKAT ATAU ISIAN
SEDERHANA:

1. PERNYATAAN HRS SINGKAT DAN PASTI

2. TIDAK DIAMBIL LANGSUNG DR BUKU
3. LEBIH BAIK PERTANYAAN DR PD
PERNYATAAN TAK LENGKAP
4. UTK JAWABAN NUMERIK TULISKAN
SATUAN YG DIINGINKAN
5. LETAKAN JAWABAN DALAM KOLOM
YANG SAMA
B. TIPE B-S ATAU RESPONS PILIHAN

1. HINDARKAN PERNYATAAN UMUM YG LUAS

2. HINDARKAN PERNYATAAN YG TRIVIAL
3. HINDARKAN PERNYATAAN YG NEGATIF ATAU NEGATIF GANDA
4. HINDARKAN PERNYATAAN YG PANJANG DAN KOMPLEKS
5. HINDARKAN PERNYATAAN YG MEMUAT DUA IDE (KECUALI
UNTUK TIPE SEBAB AKIBAT
6. UNTUK BENTUK PENDAPAT, TUNJUKKAN BEBERAPA SUMBER
7. TULIS PERNYATAAN BENAR DAN SALAH SAMA PANJANG DAN
SAMA BANYAK
 C. TIPE MEMASANGKAN
1. PREMIS DAN RESPONS HRS HOMOGEN
2. BANYAKNYA PREMIS DAN RESPONS BOLEH TIDAK
SAMA
3. RESPONS YG PENDEK DITULIS DI SEBELAH KANAN
4. SUSUN RESPONS BERURUTAN SECARA LOGIK
5. PETUNJUK JELAS (LISAN ATAU TERTULIS)
6. TULIS PREMIS DAN RESPONS PADA HALAMAN YG
SAMA
 D. TIPE PILIHAN GANDA
1. PILIHAN JAWABAN HRS RELEVAN DAN
BERPELUANG UNTUK DIPILIH
2. GUNAKAN STEM NEGATIF SECARA HATI-HATI
3. TIAP BUTIR HANYA MEMPUNYAI SATU JAWABAN
BENAR
4. PENGECOH HRS MASUK AKAL
5. STEM HRS BERMAKNA DAN MEMUAT SATU
MASALAH YG PASTI
6. HINDARKAN VERBAL ASOSIASI ANTARA STEM DAN
PILIHAN JAWABAN
 D. TIPE PILIHAN GANDA
7. PILIHAN TIDAK MEMUAT “CLUE” SBG
JAWABAN BENAR ATAU SALAH
8. BANYAKNYA JAWABAN BENAR DAN SALAH
RELATIF SAMA
9. HINDARKAN PILIHAN JAWABAN SEMUA
JAWABAN BENAR ATAU TAK ADA JAWABAN
YANG BENAR
10. JANGAN MENGGUNAKAN LIPIHAN GANDA
KALAU ADA TIPE LAIN YANG LEBIH SESUAI.
 E. TIPE MENAFSIRKAN
1.BAHAN PENGANTAR HRS SESUAI DG
TUJUAN MK
2.BAHAN PENGANTAR HRS SESUAI DG
PENGALAMAN KURIKULULER DAN
KEMAMPUAN MEMBACA MHS
3.BAHAN PENGANTAR MERUPAKAN BAHAN
BARU
4.BAHAN PENGANTAR HRS SINGKAT DAN
BERMAKNA
 E. TIPE MENAFSIRKAN

5. BAHAN PENGANTAR HRS JELAS, TEPAT, DAN

MEMUAT TAFSIRAN YANG BAIK
6. PERTANYAAN HRS MEMUAT TUGAS
ANALISIS/ INTERPRETASI
7. JUMLAH PERTANYAAN SESUAI DG LINGKUP
PENGANTAR
8. JAWABAN HRS HOMOGEN DAN STANDAR.
 E. TIPE URAIAN

1.GUNAKAN TIPE URAIAN KALAU TIDAK BENTUK

OBJEKTIF YG SESUAI
2.RUMUSKAN PERTANYAAN SESUAI DG HASIL
BELAJAR YG DIINGINKAN
3.PERTANYAAN HRS MEMUAT TUGAS YG JELAS
4.SESUAIKAN PERTANYAAN DG WAKTU YG
TERSEDIA
5.HINDARKAN PERTANYAAN YG OPTIONAL
 SARAN PEMBERIAN SKOR
PADA TIPE URAIAN

1 SUSUN GARIS BESAR JAWABAN YG DIHARAPKAN

2. GUNAKAN METODE SKORING YG SESUAI
3. TETAPKAN KRITERIA
4. PERIKSA NOMOR DEMI NOMOR
6. PERIKSA JAWABAN TANPA MELIHAT NAMA MHS
7. GUNAKAN LEBIH DARI SATU ORANG PEMERIKSA
YG SALING BEBAS
 PEDOMAN MENYUSUN BUTIR SKALA
SIKAP/PENDAPAT/PANDANGAN

1. SETIAP PILIHAN JAWABAN MEMP PELUANG UNTUK

DIPILIH
2. HINDARKAN PERNYATAAN FAKTUAL
3. HINDARKAN PERNYATAAN MASA LALU
4. HINDARKAN PERNYATAAN BERMAKNA GANDA
5. PERNYATAAN HRS SESUAI DG OBYEK YG AKAN DIUKUR
6. HINDARKAN PERNYATAAN YG DISETUJUI/TIDAK DISETUJUI
SEMUA ORANG
 PEDOMAN MENYUSUN BUTIR SKALA
SIKAP/PENDAPAT/PANDANGAN

7. PERNYATAAN HRS SINGKAT, SEDERHANA, JELAS, DAN

LANGSUNG
8. PERNYATAAN HANYA MEMUAT SATU PEMIKIRAN YG
LENGKAP
9. HINDARKAN PERNYATAAN DG KATA SEMUA, SETIAP,
SELALU, TAK SATUPUN, TDK PERNAH
10.GUNAKAN KATA HANYA SECARA HATI-HATI.
11.USAHAKAN DG PERNYATAAN TUNGGAL.
12.HINDARKAN PERNYATAAN NEGATIF GANDA.
13.HINDARKAN ISTILAH YG SUKAR DIPAHAMI.
 SELEKSI BUTIR SKALA SIKAP

1.VALIDITAS ISI (SELURUH SKALA) DIESTIMASI

MEL. KESESUAIAN KISI-KISI SKALA DG BUTIR-
BUTIR SKALA
2.RELIABITITAS SKALA DIESTIMASI DG TEKNIK
PARUHAN (NOMOR GANJIL GENAP DAN
GANJIL)
3.VALIDITAS BUTIR SKALA DIESTIMASI DG
MEMBANDINGKAN t hitung dan t tabel
 PENENTUAN KELULUSAN
1.STANDAR MUTLAK:
SKOR INDIVIDU DIBANDINGKAN DENGAN
STANDAR YG TELAH DITETAPKAN
2. STANDAR NORMATIF
SKOR INDIVIDU DIBANDINGKAN DG SKOR
KELAS (MEAN DAN SIMPANGAN BAKU)
3. STANDAR GABUNGAN 1 DAN 2