Anda di halaman 1dari 2

NAMA : AGNIS IKA PRATIWI

KELAS : 12 MIPA 3

NO.ABSEN : 2

SEJARAH TOKOH CUT NYAK DHIEN

ORIENTASI

Cut Nyak Dien lahir pada tahun 1848 di Kerajaan Aceh. Cut Nyak Dien memiliki sebuah garis keturunanyang
tercatat memang menomor satukan perintah agama. Ia lahir dari garis keluarga bangsawan. Ayahnya bernama
Teuku Nanta Setia, ibunya adalah Putri Uleebalang Lampagar. Suaminya Ibrahim Lamnaga telah meninggal dan dari
pernikahannya dengan Ibrahim ia dikarunia seorang anak laki-laki, kemudian ia menikah dengan Teuku Umar dan
dikarunia seorang anak yang diberi nama Cut Gambang.

Namun berikutnya, Belanda mulai melancarkan serangan kembali pada tahun 1874-1880. Penjajah Belanda juga
menguasai Keraton Kesultanan Aceh pada tahun 1874. Ini membuat rakyat Aceh tidak memiliki lagi tempat yang
aman untuk di tinggali. Rakyat Aceh akhirnya memilih mengungsi adalah ibu-ibu dan anak-anak, Cut Nyak Dien juga
ikut dalam rombongan pengungsi. Sedangkan suaminya dan bersama para lelaki lain berjuang bertempur melawan
penjajah Belanda guna mengembalikan Kesultanan Aceh dengan merebut wilayah VI mukim.

KOMPLIKASI

Belanda pertama kali melancarkan serangan ke Aceh pada tanggal 26 Maret 1873. Belanda langsung membakar
Masjid Baiturrahman. Cut Nyak Dien melihatnya dan tidak tinggal diam. Ia langsung membangkitkan rasa
perjuangan rakyat Aceh. Pada saat itu, Kesultanan Aceh mampu memukul mundur Penjajah Belanda. Kesultanan
Aceh berhasil memenangkan pertempuran pertama, suami Cut Nyak Dien yang bertempur dijajaran terdepan
pulang dengan tersenyum.

Namun berikutnya, Belanda mulai melancarkan serangan kembali pada tahun 1874-1880. Penjajah Belanda juga
menguasai Keraton Kesultanan Aceh pada tahun 1874. Ini membuat rakyat Aceh tidak memiliki lagi tempat yang
aman untuk di tinggali. Rakyat Aceh akhirnya memilih mengungsi adalah ibu-ibu dan anak-anak, Cut Nyak Dien juga

ikut dalam rombongan pengungsi. Sedangkan suaminya dan bersama para lelaki lain berjuang bertempur melawan
penjajah Belanda guna mengembalikan Kesultanan Aceh dengan merebut wilayah VI mukim.

Dalam pertempuran ini Ibrahim Lamnaga, suami Cut Nyak Dien tewas pada tanggal 29 Juni 1875. Inilal titik dimana
Cut Nyak Dien mengambil ikrar untuk tidak akan berhenti memperjuangkan Aceh dan menghancurkan Belanda.

Dalam catatan perjalanan hidup Cut Nyak Dien, ia menikah untuk kedua kali dengan seorang tokoh perjuangan
Aceh yang sangat disegani bernama Teuku Umar. Mereka menikah pada tahun 1880. Pernikahan ini disambut baik
oleh rakyat Aceh dan menambah gairah semangat perjuangan rakyat Aceh dalam melawan penjajah Belanda. Dari
pernikahan dengan Teuku Umar, Cut Nyak Dien dikarunia seorang anak yang diberi nama Cut Gambang.

Perjuangan berlanjut dengan menggunakan taktik perang Gerilya. Langkah awal diambil oleh Teuku Umar adalah
mendekati Belanda dan membangun hubungan yang kuat antara keduanya, semua dilakukan guna mendapat
kepercayaan Belanda. Dan semuanya mencapai puncak ketika Teuku Umar bersama 250 pasukannya
“menyerahkan diri” kepada Belanda dan mengaku berniat ingin bergabung dengan Belanda. Ini dilakukan pada
tanggal 30 September 1893. Belanda yang pastinya sangat menyetujui dengan langkah yang diambil Teuku Umar
langsung menganugerahi gelar Teuku Umar Johan Pahlawan. Dan memberikan kekuasaan penuh kepada Teuku
Umar untuk menjadi komandan unit pasukan Belanda.

Namun strategi yang diambil oleh Teuku Umar dan Cut Nyak Dien ini bukan tanpa pertentangan. Banyak rakyat
Aceh mengira bahwa meraka telah mengkhianati Aceh. Sambil terus mempelajari taktik perang yang di pakai oleh
Belanda, Teuku Umar merencanakan untuk menggempur Aceh. Ketika rencana untuk menggempur basis Aceh
telah disetujui oleh Belanda, Teuku Umar dan Cut Nyak Dien bersama dengan pasukan serta peralatan perang
berupa senjata berat, lengkap dengan amunisinya pergi berangkat ke Aceh. Namun mereka ternyata tidak pernah
kembali lagi ke Belanda. Pengkhianatan Teuku Umar ke pihak Belanda ini di kenal dengan Het Verraad van Teukoe
Oemar atau pengkhianatan Teuku Umar.

KLIMAKS

Belanda sangat marah dengan kejadian ini. Mereka mengamuk dan melancarkan operasi besar-besaran untuk
menangkap Teuku Umar dan Cut Nyak Dien. Sementera itu pasukan Belanda sekarang di pimpin oleh Jenderal
Jakobus Ludovicius. Dengan bekal peralatan yang lengkap, Teuku Umar berhasil menghancurkan pasukan Belanda.
Jenderal Jakobus berhasil dibunuh.

Belanda tetap mencari cara agar dapat melumpuhkan kekuatan Aceh. Mereka membayar orang untuk terus
memata-matai Teuku Umar untuk mendapatkan rencana apa yang nantinya akan diambil oleh Teuku Umar. Maka
di ketahui bahwa Teuku Umar akan menyerang Belanda pada tanggal 11 Februari 1899. Karena rencananya sudah
di ketahui, Teuku Umar gugur dalam perang tersebut. Meskipun sedih bukan main Cut Nyak Dien tetap tegar dan
terus melancarkan serangan kepada Belanda di pedalaman Meulaboh bersama dengan para pasukannya.

RESOLUSI

Dengan usia yang sudah menua, Cut Nyak Dien terus berjuang melawan Belanda. Namun bagaimanapun pihak
Belanda lebih kuat karena di dukung kekuatan yang lengkap. Akhirnya, salah satu pasukannya melaporkan
keberadaan Cut Nyak Dien kepada Belanda. Belanda datang berhamburan menyerbu tempat Cut Nyak Dien di
Beutong Le Sageu. Mereka bertempur mati-matian meskipun akhirnya Cut Nyak Dien tertangkap oleh pihak
Belanda.

Cut Nyak Dien akhirnya di bawa ke Banda Aceh dan dirawat disana. Namun, Belanda khawatir bahwa kehadiran
Cut Nyak Dien di Banda Aceh akan membangunkan kembali semangat perlawanan warga Aceh. Belanda akhirnya
memutuskan untuk mengirim Cut Nyak Dien dan diasingkan ke Sumedang-Jawa Barat.

REORIENTASI/ KODA/AMANAT
Dari Perjuangan cut nyak dhien Dapat kita ambil bahwasannya kita harus menjadi orang yang gigih berjuang dan
pantang menyerah seperti halnya Cut Nyak Dhien yang sangat gigih berjuang dan pantang menyerah melawan
pasukan Belanda yang berusaha merebut tanah Aceh dari genggaman rakyat Indonesia, Tidak larut dalam
kesedihan Cut Nyak Dhien meski sedih sepeninggalnya suaminya ia bangkit memimpin garda palling depan
perlawanan rakyat Aceh, Berpendirian yang kuat Cut Nyak Dhien meski kondisi kesehatannya memburuk dan
pasukannya melemah ia menolak bekerja sama dengan Belanda ia lebih baik mati dari pada menerima tawaran itu.

Anda mungkin juga menyukai