SKRIPSI
OLEH :
11101010000093
JAKARTA
1436 H/ 2015
i
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
Skripsi, Agustus 2015
ABSTRAK
Keinginan pindah kerja (turnover intention) adalah rencana karyawan untuk
berniat keluar kerja dari pekerjaan yang sekarang dan berusaha menemukan
pekerjaan lain dalam waktu dekat. Turnover intention atau keinginan pindah kerja
perawat menjadi tantangan yang serius terhadap efisiensi dan efektivitas pelayanan
kesehatan. Oleh karena itu, rumah sakit harus memiliki komitmen profesional yang
signifikan serta kepuasan kerja pada perawat.
Penelitian inti bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan keinginan pindah kerja pada perawat di RS Sehat Terpadu DD Tahun 2014.
Pengukuran dalam penelitian ini terdiri dari 9 faktor, antara lain : (1) usia, (2) jenis
kelamin, (3) tingkat pendidikan, (4) lama kerja, (5) status perkawinan, (6)
kompensasi, (7) rekan kerja, (8) jenjang kerja, (9) lingkungan kerja. Penelitian ini
bersifat kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional. Sampel dalam
penelitian ini 84 perawat yang diambil secara acak. Data yang didapat menggunakan
kuesioner.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di RS Sehat Terpadu DD
bahwa perawat yang memiliki niat untuk pindah bekerja sebanyak 45 perawat
(53,5%) dari 84 perawat. Sedangkan perawat yang tidak memiliki niat untuk pindah
kerja sebanyak 39 perawat (46,4%) dari 84 perawat. Hasil analisis univariat
menunjukkan bahwa paling banyak perawat berusia ≤ 30 tahun yaitu 71 orang
(84.5%), sebagian dari perawat yang berusia ≤ 30 juga memiliki niat untuk pindah
kerja. Selain itu, didapatkan informasi bahwa perawat yang berjenis kelamin laki-
laki yaitu 23 perawat (62.2%) dan dari separuh perawat laki-laki memiliki
kecenderungan untuk pindah bekerja. Diketahui bahwa perawat yang belum menikah
terdapat 43 perawat (55.1%), dan didapatkan informasi bahwa perawat belum
menikah memiliki keinginan untuk pindah bekerja. Kemudian, perawat dengan
pendidikan akhir D3 yaitu 43 perawat (53.2) dan ditemukan separuh dari jumlah
perawat dengan pendidikan akhir D3 memiliki niat untuk pindah bekerja. Diketahui
iii
pula perawat dengan masa kerja ≤ 1 tahun yaitu 24 perawat (52.2%), didapatkan
bahwa perawat dengan masa kerja ≤ 1 tahun memiliki kecenderungan untuk pindah
bekerja. Selanjutnya, perawat dengan status kontrak yaitu 42 orang (53.8%), dan
sebagian dari perawat yang berstatus kontrak memliki keinginan untuk pindah
bekerja. Perawat dengan kompensasi sesuai yaitu 24 orang (53.6%), didapatkan
informasi bahwa perawat dengan kmpensasi kurang memiliki kecenderungan untuk
pindah bekerja. Hasil analisis juga didapatkan bahwa perawat dengan rekan kerja
kondusif yaitu 27 orang (58.7%), dan dari separuh perawat dengan rekan kerja
kondusif memiliki keinginan untuk pindah bekerja. Perawat dengan jenjang karir
baik yaitu 35 orang (55.6), sebagian dari perawat dengan jenjang karir baik memiliki
keinginan untuk pindah bekerja. Informasi selanjutnya didapatkan bahwa perawat
dengan lingkungan kerja kondusif yaitu 42 orang (55.3), dan sebagian dari perawat
dengan lingkungan kerja kondusif memiliki kecenderungan untuk pindah bekerja.
Jika diamati karakteristik yang dimiliki oleh perawat, cukup banyak perawat
yang memiliki risiko untuk pindah bekerja. Walaupun pada penelitian belum terbukti
signifikan dari semua variabel terhadap turnover intention, maka ada beberapa saran
yang direkomendasikan kepada pihak RS Sehat Terpadu DD. Saran yang diajukan
adalah meningkatkan MSDM; memperhatikan kondisi kepuasan kerja perawat;
mempertegas uraian tugas perawat; mengadakan program pemberian penghargaan.
iv
JAKARTA STATE ISLAMIC UNIVERSITY
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENE
STUDY PROGRAM OF PUBLIC HEALTH
Undergraduated Thesis, August 2015
ABSTRACT
The desire to change job ( turnover intention ) is a plan for the employee
intends to work out of a job now and try to find another job in the near future.
Turnover intention or desire to move nurses into a serious challenge to the efficiency
and effectiveness of health care. Therefore, hospitals should have a significant
professional commitment and job satisfaction of nurses.
Core research aims to determine the factors associated with the desire to
move on nurses working in hospitals RST Dompet Dhuafa. Measurements in this
study consisted of nine factors , among others : (1) age, (2) gender, (3) education,
(4) duration of work, (5) marital status, (6) compensation, (7) colleagues labor, (8)
the level of employment, (9) the work environment. This research is quantitative
using cross sectional design. The sample in this study 84 nurses were drawn at
random. Data were obtained using a questionnaire.
Based on the research that has been done at the Sehat Terpadu DD hospital
that nurses who have the turnover intention to the job as many as 45 nurses (53.5%)
out of 84 nurses. While nurses who have no turnover intention to out of job as much
as 39 nurses (46.4%) out of 84 nurses. Results of univariate analysis showed that
most nurses aged ≤ 30 years is 71 (84.5%), the majority of nurses aged ≤ 30 also to
out the job. In addition, the obtained information that the nurse sex male is 23 nurses
(62.2%) and half of male nurses have a tendency to move work. It is known that
nurses who are not married are 43 nurses (55.1%), and obtained information that
nurses are not married have a desire to move the job. Then, the nurse at the end of
the education D3 with 43 nurses (53.2) and is found half of the number of nurses
with education end D3 has the intention to move the job. Given also nurses working
period ≤ 1 year ie 24 nurses (52.2%), it was found that nurses working period ≤ 1
year has a tendency to move the job. Furthermore, a nurse with the status of the
contract, 42 (53.8%), and some of the nurses who possess the contractual status of a
desire to move the job. Nurse with appropriate compensation that is 24 people
(53.6%), obtained information that nurses with less pay has a tendency to move the
job. The analysis also found that nurses with favorable work colleagues that 27
(58.7%), and half of nurses with work colleagues conducive to have a desire to move
the job. Nurses with a good career path that is 35 people (55.6), the majority of
nurses with a good career path has a desire to move the job. Further information
was found that nurses with a conducive working environment where 42 people
v
(55.3), and some of the nurses with a conducive working environment has a tendency
to move the job.
If the observed characteristics possessed by nurses, quite a lot of nurses who
are at risk to turnover intention. Although the research has not proved significant of
all variables on turnover intention, then there are some recommended advice to
Sehat Terpadu DD Hospital. The Suggestions put forward is to improve human
resource management; reinforce the job description of nurses; held the awards
program.
Refrences : 34 (1981-2011)
vi
LEMBAR PERSEMBAHAN
hid up ku. Teruntuk Ked ua Ora ng Tua ku, p a p a Ism ed & m a m a Uni
ix
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
PENDIDIKAN FORMAL
PENGALAMAN
KATA PENGANTAR
x
Segala puji kehadirat Allah SWT, yang tidak pernah tidur dan selalu dekat
dengan hamba-Nya. Syukur senantiasa terucapkan atas segala nikmat dan rahmat-
RS Sehat Terpadu DD Tahun 2014”. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW yang menuntun umatnya dari zaman jahiliyah ke
zaman yang penuh dengan ilmu dan teknologi seperti sekarang ini.
Dan Ilmu Kesehatan,UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penyusunan skripsi ini,
tak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis inin mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Terimakasih kepada papa dan mama, kakak Yuta, abang Valdy, dek Syafa yang
telah memberikan semangat, kasih sayang dan doanya kepada penulis serta
segenap keluarga tercinta yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun
materil.
2. Bapak Dr. H. Arif Sumantri. SKM, M.Kes selaku dekan Fakultas Kedokteran
3. Ibu Fajar Ariyanti, S.KM, M.Kes, Ph.D selaku ketua Program Studi Kesehatan
4. Ibu Dewi Utami Iriani, M.Kes, Ph.D selaku sekertaris Program Studi Kesehatan
xi
5. Ibu Yuli Amran, MKM selaku dosen pembimbing I yang senantiasa meluangkan
6. Ibu Fajar Ariyanti, S.KM, M.Kes, Ph.D selaku dosen pembimbing II yang
Jakarta.
8. Ibu Susanti Tungka, Ibu Diah, Ibu Hesti, Mas Jadin, Mas Fajar dan seluruh
9. Arif yang telah memberikan motivasi, kritikan yang “pedas”, dan saran selama
10. Kak Ika dan Bayu yang sudah membantu penulis dalam penyusunan skripsi,
11. Tata Ma’wah yang selalu kasih semangat, terimakasih atas kesetiaannya sejak
12. Sahabat-sahabatku yang tak bisa disebut satu per satu, baik itu sahabat vacation
team, sahabat By Morra Outlet, sahabat SMA, sahabat SMP terimakasih atas
Penulis menyadari skripsi ini maih terdapat kekurangan sehingga diharapkan saran
dan masukkannya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
xii
Jakarta, Agustus 2015
Penulis
DAFTAR ISI
xiii
ABSTRAK .................................................................................................................... iii
ABSTRACT .................................................................................................................. v
xiv
3.3 Hipotesis ....................................................................................................... 34
xv
7.2 Saran ............................................................................................................. 87
DAFTAR TABEL
xvi
Nomor Tabel Halaman
Tahun 2014
xvii
5.10 Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Alasan Turnover Intention
DAFTAR GAMBAR
xviii
3.1 Kerangka Konsep
DAFTAR LAMPIRAN
xix
Lampiran 3 Output Univariat
xx
BAB I
PENDAHULUAN
integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan
merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat peneilitian medik.
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Dari
efektivitas pelayanan kesehatan. Hasil survey terhadap 100 orang perawat pada
seorang perawat dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain. Tingginya tingkat
1
keperawatan dalam rangka pengembangan staf. Di Amerika, penarikan diri
para pekerja ini 15 kali lebih banyak di usia 35, tidak terkecuali juga terjadi
Medicine, 1983; Price and Mueller, 1981, dalam Gillies, 1994). Dengan
tingkat turnover tahunan perawat rumah sakit berkisar antara 20%-70% Russel
2001, RS Harapan Bunda Batam angka turnover 13% pada tahun 2005 dan
meningkat pada tahun 2006 menjadi 23%. Menurut Gaurke (1977) dalam
karena rumah sakit swasta adalah suatu bentuk perusahaan yang mempunyai
aturan dan pedoman ataupun komitmen yang diatur secara internal yang tidak
Dipihak lain tuntutan akan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat
tinggi.
dengan sukarela dimana perawat tersebut pindah dari tempat kerjanya karena
menikah, menjadi ibu rumah tangga, atau pindah kota. Kategori lainnya adalah
2
turnover rate tahunan pada industri kesehatan rata-rata 23% dari keseluruhan
jumlahnya yang banyak, perawat merupakan salah satu tenaga medis dengan
angka turnover yang tinggi pada suatu rumah sakit. Hart (2005) dalam
jurnalnya yang berjudul Iklim Etnik Rumah Sakit dan Perawat Berkeinginan
adalah yang tertinggi dibanding dengan pekerjaan lain yang serupa (pekerjaan
yang menerapkan kemampuan teknis). Masih pada jurnal yang sama, Joint
tahun 2002 menyebutkan bahwa angka turnover perawat berkisar antara 18%-
turnover perawat di salah satu rumah sakit X pada tahun 2008 sebesar 15,27%
yang kemudian meningkat tajam pada tahun 2009 menjadi 20%. Tingginya
angka turnover tentunya akan menambah beban cost pada rumah sakit, karena
yang serius ketika kehilangan satu dari lima perawat yang alasannya selain
pensiun (Aiken, Clarke, Sloane, Sochalski, dan Silber, 2002 dalam jurnal Hart,
2005). Perawat yang sudah lebih lama bekerja tentunya akan lebih mahir dan
sulit mencari pengganti perawat yang keluar tersebut. Selain itu, keluarnya
3
Turnover perawat di rumah sakit memang bukan hal yang mudah.
baik dari segi biaya, sumber daya, maupun efektifitas keperawatan itu sendiri.
Dari segi biaya, rumah sakit harus mengeluarkan biaya untuk merekrut
Dari segi sumber daya, rumah sakit kehilangan perawat yang sudah lebih lama
bekerja di rumah sakit, itu berarti rumah sakit kehilangan sumber daya yang
kompeten, dan tidaklah mudah untuk mencari perawat baru yang dapat
dan membangun kerjasama tim yang baik dalam bekerja. Hal tersebut tentunya
Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa (RST-DD) sebagai salah satu rumah
sakit swasta berbasis nirlaba diperuntukkan bagi kaum dhuafa selalu berusaha
menganggap bahwa kualitas SDM merupakan salah satu faktor penting yang
pelayanan yang terbaik bagi pasiennya. Akan tetapi, dalam pencapaian tujuan
tidak jarang muncul berbagai masalah diantaranya turnover pada perawat atau
keluarnya perawat.
4
Berdasarkan data dari Bagian SDM RS Rumah Sehat Terpadu Dompet
Dhuafa, jumlah perawat yang bekerja pada tahun 2013 sebanyak 115 perawat.
perawat. Hal ini sejalan dengan pendapat Gillies (1994) yang mengatakan
bahwa turnover perawat maksimal 5%-10% per tahun. Dilihat dari teori Gillies
Dompet Dhuafa sudah melalui batas optimum, dan jika diabaikan maka akan
atau keluar bekerja dari suatu pekerjaan, misalnya kompensasi atau upah yang
diterima tidak sebanding dengan beban kerja yang dilakukan oleh seseorang.
Penelitian yang dilakukan oleh Langitan pada tahun 2010 di Rumah Sakit
tempat kerjanya merupakan perawat dengan usia yang masih relatif muda,
yaitu <32 tahun dan mempunyai masa kerja yang tidak lebih dari 9 tahun. Hal
dunia kerja dan ingin mengeksplorasi potensi yang ada didalam dirinya.
sekitar 20% turnover terjadi karena perawat merasa puas terhadap kompensasi
yang diterima dan 45% turnover terjadi karena perawat merasa tidak puas
5
Menurut Lusiati dan Supriyanto (2003), faktor-faktor yang
tipologi perawat, dan persepsi diri) dan faktor lingkungan internal rumah sakit
2013 mencapai 16% dari keseluruhan perawat yang berjumlah sebanyak 115
dapat memberi akibat negatif bagi perawat itu sendiri, rekan kerja dan rumah
6
tidak semangat bekerja karena fikirannya berada diluar dari tempat dimana ia
tahun 2014?
tahun 2014?
7
6. Bagaimana gambaran hubungan lama kerja dengan keinginan pindah kerja
tahun 2014?
8
1.4.2 Tujuan Khusus
9
8. Diketahuinya gambaran hubungan rekan kerja dengan keinginan pindah
10
faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya keinginan pindah kerja
tahun 2014. Penelitian ini dilakukan karena tingkat turnover perawat di tahun
2013 sebesar 16%. Penelitian ini akan dilakukan pada perawat yang bekerja di
RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa, pada bulan Oktober sampai bulan
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
terhadap tekanan sosial untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang
bersangkutan, dan yang ketiga adalah aspek kontrol perilaku yang dihayati.
Menurut Ajzen dan Fishbein (1991) dalam teori perilaku terencana, sikap dan
langsung dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berkaitan erat dengan perilaku.
melakukan perilaku yang berkaitan erat dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku
itu sendiri.
tempatnya bekerja secara sukarela atau pindah dari satu tempat kerja ke tempat
secara sukarela atau pindah dari satu tempat kerja ke tempat kerja yang lain
alternatif pekerjaan lain. Tindakan penarikan diri pada seseorang dapat berupa
12
adanya pikiran untuk keluar, keinginan untuk mencari lowongan pekerjaan lain,
tempat lain dan adanya keinginan untuk meninggalkan organisasi. Abelson juga
oleh gaji, kondisi kerja, atasan dan adanya organisasi lain yang lebih baik dan
sukarela yang dapat dihindari yang disebabkan oleh perubahan jalur karir atau
faktor keluarga.
Menurut Mobley (1982) dalam Jewell dan Siegall (1998) pindah kerja
(turnover) adalah fungsi dari gaya tarik positif pekerjaan alternatif dan bukannya
pelarian penghindaran atau penarikan diri dari pekerjaan sekarang dan tidak
memuaskan dan penuh stress. Klasifikasi pindah kerja antara lain pindah kerja
pindah atas intervensi organisasi misalnya pemecatan, habis masa kontrak kerja,
pensiun serta masalah medis atau kematian. Menurut Tai, Barne dan Robbins
(1998) dalam Adi dan Kristiani (2006), bahwa keinginan pindah kerja bagi
Purani dan Sahadev (2007) dan Weisberg (1994) dalam Alam dan
13
untuk berniat keluar dari pekerjaan yang sekarang dan berusaha untuk
dan sedang mencari alternatif pekerjaan yang lain. Sedangkan Gregory (2007),
dilihat dengan sering berfikir untuk keluar dan pekerja menyatakan bahwa
turnover personel dan secara teori dipercaya sebagai prediktor paling penting
tersebut. Jadi turnover perawat adalah proses keluarnya perawat dari satu rumah
sakit ke rumah sakit lainnya yang dianggap lebih baik dari rumah sakit
sebelumnya.
malas kerja, naiknya keberanian untuk melanggar tata tertib kerja, keberanian
14
biasanya. Indikasi-indikasi tersebut bisa digunakan sebagai acuan untuk
sebelumnya.
malas bekerja karena orientasi karyawan ini adalah bekerja ditempat lainnya
bersangkutan.
Materi protes yang ditekankan biasanya berhubungan dengan balas jasa atau
15
e. Perilaku positif yang sangat berbeda dari biasanya
yang dibebankan, dan jika perilaku positif karyawan ini akan meningkat
jauh dan berbeda dari biasanya justru menunjukkan karyawan ini akan
melakukan turnover.
a. Faktor eksternal
Dari faktor eksternal, ada dua sisi yang bisa dilihat, yaitu:
1. Aspek lingkungan
2. Aspek individu
Dalam aspek ini, usia muda, jenis kelamin, dan masa kerja lebih singkat,
b. Faktor internal
Dari faktor internal, ada lima sisi yang bisa dilihat, yaitu:
1. Budaya organisasi
2. Gaya kepemimpinan
16
3. Kompensasi
penyebab turnover.
4. Kepuasan Kerja
5. Karir
menentukan turnover.
6. Sikap kerja
atau keadaan mental yang selalu disiapkan, dipelajari dan diatur melalui
dan motivasi.
Menurut Forguson dan Forgason (1986) dalam Gillies (1994) ada dua
Hal ini terjadi disebabkan karena inisiatif karyawan untuk berpindah dari
17
pribadi seperti status pernikahan, melahirkan dan pindah kerja atau pindah
kota
lain, yaitu :
perencanaan karir masa depan mereka (Anderson et al,. 1991 dalam Gillies,
1994).
18
d. Ketidaksesuaian antara jadwal kerja yang diharapkan perawat dengan
jadwal yang diterima perawat. Sebuah penelitian tentang staf perawat rumah
Menurut Gillies (2000) ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk
a. Studi korelasi
keluar dapat ditahan untuk tetap tinggal dan bekerja di rumah sakit pada
waktu wawancara baik dengan cara membujuk untuk tetap berada di posisi
yang sekarang dengan perjanjian adanya perbaikan jadwal kerja dan tugas
19
atau dengan pemindahan ke unit lain yang sesuai dengan kemampuan dan
yang telah keluar kira-kira satu atau dua bulan setelah pengunduran diri
d. Survey sikap
berbeda dari perawat yang telah keluar dan perawat yang masih tinggal
serta bekerja di rumah sakit. Secara umum, perawat yang telah keluar
dan bekerja di rumah sakit secara umum lebih tua, lebih senior dan
memiliki kinerja yang lebih baik dari perawat yang telah keluar.
20
2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention
antara lain, tidak cukup jam kerja, pemberian upah yang kurang, tidak ada
terdiri dari kepuasan kerja, kepuasan atas gaji dan penghargaan atas
kinerja. Porter dan Steers menyatakan bahwa kepuasan terhadap gaji yang
karyawan yang bekerja dengan status sebagai karyawan tetap. Hal ini
21
perawat yang berstatus sebagai karyawan kontrak dapat melanjutkan
lain.
Menurut Arnold dan Feldman (1982); Brief dan Aldag (1980) dalam
jenjang karir, rekan kerja, masalah pribadi dan keluarga. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Veruswati (2011) ditemukan bahwa tidak ada
hubungan yang signifikan antara rekan kerja dengan turnover intention. Suryadi
(2002) menyatakan bahwa perawat yang keluar dari tempat kerjanya merasa
tidak puas dengan gaji yang ia peroleh. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Shaaban (2006) yang menyebutkan bahwa pay merupakan salah satu faktor
22
disimpulkan bahwa karyawan yang lebih tua memiliki tingkat turnover yang
lebih rendah dari karyawan yang lebih muda (Robbins,2001). Jajang (2010)
pria, dan tingkat turnover pada karyawan yang sudah menikah lebih rendah
negatif dengan tingkat turnover karyawan. Masa kerja seorang karyawan pada
pekerja wanita lebih tinggi dari pada pekerja laki-laki. Hart (2005) yang
menyebutkan bahwa perawat dengan masa kerja lebih lama akan cenderung
lebih ingin bertahan pada posisinya dibanding harus keluar dan mencari
pekerjaan lain.
penurunan dari moral, kegagalan dalam kerja tim dan hilangnya potensi
positif maupun negatif, dampak negatif akan timbul apabila sebuah organisasi
berdasarkan pada studi yang ada dikatakan bahwa karyawan yang memiliki
23
karyawan umumnya. Kehilangan karyawan berprestasi tinggi dan karyawan
dengan keahlian khusus sudah menjadi masalah yang perlu diwaspadai oleh
signifikan, karena biaya untuk karyawan itu adalah 60% dari biaya keseluruhan
rumah sakit, dan 60% karyawan itu adalah perawat (Lehman dan Friesen, 1997,
turnover yang tinggi ini bekisar $1.280 sampai dengan $50.000 untuk perawat
adalah untuk melakukan proses rekrutmen, seleksi, dan orientasi perawat baru
peralatan, dan segala sesuatunya sebagai akibat belum terbiasanya perawat baru
$2.437 (Beyers et al, 1983, dalam Gillies, 1994), sedangkan untuk biaya
(1990) dalam Gillies (1994) dalam studinya di empat rumah sakit di Southeast
dampak tidak baik bagi pasien, hal ini disebabkan karena menurunnya
pengalaman dari staf keperawatan dan meningkatnya sress dari staf yang masih
North Carolina, apabila tingkat lowongan kerja naik 8%, maka kekurangan
24
tenaga akan sampai pada titik krisisnya dan akan mempengaruhi lingkungan
tempat lain. Tahun 2004, Departemen Pendidikan di New York (dalam Texas
terregister per tahunnya akan mencapai 1 miliar dollar apabila tingkat turnover
mencapai 15%. Tahun 2006 (Texas Center for Nursing Workforce Studies),
studi staf perawat rumah sakit di Texas menyatakan bahwa tingkat lowongan
kerja bagi perawat terregister 10,2%, maka tingkat turnover akan naik menjadi
18,2%. Total biaya keseluruhan di Amerika turnover perawat tercatat 20% dan
Langitan, 2010).
dampak lain yaitu menurunkan moral dari karyawan. Hal ini disebabkan karena
timbulnya gap antara kepergian dari perawat lama dan kedatangan perawat yang
baru. Dimana hal ini dirasakan sebagai tambahan beban kerja bagi perawat yang
tenaga untuk bersosialisasi dengan sesama perawat. Kerja tim menjadi tidak
25
2.1.7 Langkah-langkah Pengendalian Turnover
dan olahraga
26
j. Adanya partisipasi dan pimpinan, misalnya dengan pengambilan
Jumlah perawat yang keluar atau berhenti bekerja per tahun adalah
Jumlah pekerja yang keluar per tahun x 100 = Laju keluar dari pekerjaan per tahun
27
2.2 Kerangka Teori
Berdasarkan teori dan hasil penelitian yang dipaparkan pada bab tinjauan
pustaka, maka kerangka teori dalam penelitian ini disusun sebagai berikut.
Faktor Individu :
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Status Perkawinan
4. Tingkat
Pendidikan
5. Lama Kerja
Keinginan Pindah Kerja
6. Status Pegawai
Perawat
(Turnover Intention)
Faktor Pendorong :
1. Kompensasi
2. Rekan Kerja
3. Jenjang Karir
4. Lingkungan kerja
5. Minat Pekerjaan
6. Sikap Kerja
Sumber : Mobley (1986), Mc Bey dan Karakowsky (2000), dan Hunter, Tan dan
Bernard (2008)
Gambar 2.2
Kerangka Teori
28
BAB III
variabel karena peneliti hanya ingin fokus ke beberapa variabel yang sesuai
dengan kondisi perawat di RS yang akan diteliti yaitu usia, jenis kelamin,
rekan kerja, jenjang karir, lingkungan kerja sebagai variabel independen serta
Variabel yang tidak diteliti yaitu minat pekerjaan dan sikap kerja.
keperawatan dan variabel sikap kerja tidak diteliti karena perawat melakukan
29
Variabel Independen Variabel Independen
Faktor Individu
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Status Perkawinan
4. Tingkat Pendidikan
5. Lama kerja
6. Status Pegawai Keinginan Pindah Kerja
(Turnover Intention)
Faktor Pendorong :
7. Kompensasi
8. Rekan Kerja
9. Jenjang Karir
10. Lingkungan Kerja
30
3.2 Definisi Operasional
31
2. Usia Lamanya hidup Mengajukan Kuesio- Berdasarkan Ordinal
responden mulai pertanyaan ner cut off point
saat dilakukan tanggal, bulan, median :
1. ≤30
penelitian dan tahun lahir
Tahun
2. > 30
Tahun
32
kurang
sesuai
2. Sesuai
(jika skor <
Median)
9. Rekan Kerabat kerja Mengajukan Kuesio- Berdasarkan Ordinal
Kerja yang sama-sama pertanyaan ner cut off point
bekerja sebagai mengenai mean/median :
perawat kondisi dengan 1. Kurang
rekan kerja Kondusif
(jika skor ≥
median)
2. Kondusif
(jika skor <
median)
10. Jenjang Usaha Mengajukan Kuesio- Berdasarkan Ordinal
Karir organisasi untuk pertanyaan ner cut off point
meningkatkan mengenai mean/median :
peluang bagi kejelasan atas 1. Kurang
pegawai posisi kerja baik (jika
perawat skor ≥
median)
2. Baik (jika
skor <
median)
11. Lingku- Kondisi fisik Mengajukan Kuesio- Berdasarkan Ordinal
ngan ataupun non pertanyaan ner cut off point
Kerja fisik yang mengenai mean/median :
mempengaruhi kondisi 1. Kurang
pekerjaan dalam lingkungan baik (jika
aktifitasnya baik pekerjaan skor ≥
secara langsung median)
maupun tidak 2. Baik (jika
skor <
median)
Tabel 3.1
Definisi Operasional
33
3.3 Hipotesis
umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, lama kerja dan status perkawinan
34
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
diamati pada saat bersamaan. Tujuannya adalah mengetahui apa saja faktor-
4.2 Tempat
Bogor. Unit yang dipilih dalam penelitian ini adalah Divisi SDM dan Divisi
Desember 2014.
35
4.4 Populasi dan Sampel Penelitian
Sehat Terpadu Dompet Dhuafa yang berjumlah 115 perawat berdasarkan data
yang didapat dari Divisi SDM (Sumber Daya Manusia) RS Rumah Sehat
Keterangan :
n = Besar sample
n = (0,20 – 0,45)²
n = 72 perawat
36
4.5 Instrumen Penelitian
oleh Elizabeth (2005). Dalam penelitian ini kuesioner akan ditanyakan kepada
(usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, lama kerja, status perkawinan) dan
kerja). Jawaban dalam kuesioner dibagi menjadi 4 bagian yaitu STS (Sangat
Uji kuesioner dilakukan juga untuk meneitii sejauh mana perawat yang
37
4.6 Teknik Pengambilan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder.
1. Data Primer
2. Data Sekunder
Seluruh data yang terkumpul baik data primer maupun data sekunder
Pada kuesioner penelitian ini, dilakukan pemberian kode data. Kode data
untuk jawaban sangat tidak setuju, kode 2 untuk jawaban tidak setuju,
kode 3 untuk jawaban setuju, dan kode 4 untuk jawaban sangat setuju.
data.
38
2. Menyunting data (data editing)
telah dimasukkan untuk memastikan data tersebut tidak ada yang salah,
sehingga dengan demikian data tersebut telah siap diolah dan dianalisis.
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
independen dengan variabel dependen melalui cara diagnosis data dan uji
39
menunjukkan ada hubungan antara variabel dependen dan variabel
independen dan jika p-value > 0,05 maka menujukkan tidak ada hubungan
Keterangan :
df = (b-1) (k-1)
40
BAB V
HASIL
dan optimal secara tidak berbayar bagi kaum dhuafa. Layanan Balai
dasar.
41
sudah tidak memadai lagi. Karena itulah Dompet Dhuafa melalui
rumah sakit yang dibangun dengan dana wakaf serta untuk biaya
42
5.1.2 Visi, Misi dan Tujuan RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa
tersebut, yaitu :
internasional
dan internasional
43
5.1.3 Nilai
a. Nilai
b. Norma
1) Profesional
2) Disiplin kehadiran
operasional (SPO)
c. Amanah
maupun immateri
44
d. Jujur
1) Ibadah
Raya Parung Km.42 Desa Jampang Kec. Kemang Kab. Bogor dengan
Dompet Dhuafa
a. Rawat Jalan
b. Rawat Inap
c. UGD
d. Poli Umum
e. Poli Gigi
h. Poli Anak
i. Poli Orthopedi
j. Poli Herbal
l. Poli Mata
45
m. Poli Akupuntur
p. Poli TB
q. Poli Paru
r. Poli THT
s. Rehabilitasi Medik
t. Laboratorium
u. Farmasi
v. Radiologi
w. Hemodialisa
a. Terapi Kaki
c. Mushola
d. Taman Waterfall
e. Danau Buatan
f. Kantin Sehat
g. Ambulance
h. Taman Herbal
j. Pojok ASI
k. Lahan Parkir
46
l. Security 24 jam
niat untuk pindah bekerja yaitu sebesar 53,6% daripada yang tidak
47
5.2.2 Gambaran Faktor Individu (usia, jenis kelamin, status
perkawinan, tingkat pendidikan, lama kerja dan status pegawai)
Perawat di RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa Tahun
2014
Responden pada penelitian ini adalah perawat yang masih
lama kerja dan status pegawai. Jumlah kuesioner yang telah dibagikan
48
Berdasarkan tabel 5.2 diketahui bahwa variabel usia perawat
tahun dan perawat usia tua diatas 30 tahun. Berdasarkan tabel di atas,
(92.9).
49
Tabel 5.3 Gambaran Kompensasi di RS Rumah Sehat
Terpadu Dompet Dhuafa Tahun 2014
dokter.
50
Tabel 5.4 Gambaran Hubungan Dengan Rekan Kerja di RS
Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa Tahun 2014
51
Tabel 5.5 Gambaran Jenjang Karir di RS Rumah Sehat
Terpadu Dompet Dhuafa Tahun 2014
Total 84 100
52
Tabel 5.6 Gambaran Lingkungan Kerja di RS Rumah Sehat Terpadu Dompet
Dhuafa Tahun 2014
53
Tabel 5.7 Hubungan usia dengan Alasan Turnover Intention di
RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa Tahun 2014
Turnover
Usia Ada Niat Tidak ada niat Total P-value OR
CI 95%
n (%) n (%)
pada golongan usia diatas 30 tahun terdapat 53,8% yang memiliki niat
Dari hasil uji statistik dengan uji chi square diperoleh nilai p
value 1.000 (> 0.05) artinya tidak ada hubungan yang signifikan
0,987 kali untuk berniat pindah kerja dari pada perawat dengan
54
5.3.2 Hubungan Antara Jenis Kelamin Dengan Alasan Turnover
2014
Turnover
Jenis
Ada Niat Tidak Ada Niat Total P-value OR
kelamin CI 95%
n (%) n (%)
Dari hasil uji statistik dengan uji chi square diperoleh nilai p
value 0.238 (> 0.05) artinya tidak ada hubungan yang signifikan
55
untuk berniat pindah kerja dari pada perawat dengan jenis kelamin
perempuan.
Turn over
P-
Status nikah Ada Niat Tidak Ada Niat Total OR
value
n (%) n (%)
Dari hasil uji statistik dengan uji chi square diperoleh nilai p
value 0.544 (> 0.05) artinya tidak ada hubungan yang signifikan
56
pada perawat di RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa.
menikah memiliki peluang 1,867 kali untuk berniat pindah kerja dari
Tahun 2014
Tahun 2014
Turn over
Pendidikan Ada Niat Tidak Ada Niat Total P-value OR
n (%) n (%)
57
yang memiliki niat untuk keluar bekerja dari RS Rumah Sehat
Dari hasil uji statistik dengan uji chi square diperoleh nilai p
value 1.000 (> 0.05) artinya tidak ada hubungan yang signifikan
2014
Turn over
Lama kerja Ada Niat Tidak Ada Niat Total P-value OR
n (%) n (%)
58
Dari tabel 5.11 dapat diketahui bahwa perawat dengan lama
kerja > 1 tahun memiliki niat untuk pindah bekerja sebesar 55,3%,
sebesar 52,2%.
Dari hasil uji statistik dengan uji chi square diperoleh nilai p
value 0,950 (> 0.05) artinya tidak ada hubungan yang signifikan
peluang 0,833 kali untuk berniat pindah kerja dari pada perawat
59
Tabel 5.12 Hubungan Status Pegawai dengan Alasan
Tahun 2014
Turn over
Status
Ada Niat Tidak Ada Niat Total P-value OR
pegawai
n (%) n (%)
Dari hasil uji statistik dengan uji chi square diperoleh nilai p
value 1.000 (> 0.05) artinya tidak ada hubungan yang signifikan
kontrak memiliki peluang 1,167 kali untuk berniat pindah kerja dari
60
5.1.2 Hubungan Antara Kompensasi Dengan Alasan Turnover
Intention Di RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa Tahun
2014
Turn over
Kompensasi Ada Niat Tidak Ada Niat Total P-value OR
n (%) n (%)
Kompensasi kurang
21 (52,5) 19 (47,5) 40(100)
sesuai
0,921
Kompensasi sesuai 24 (54,5) 20 (45,5) 44(100) 1,000 (0,390-
2,174)
84
Jumlah 45 (53,6%) 39 (46,4%)
(100,0%)
Dari hasil uji statistik dengan uji chi square diperoleh nilai p
value 1.000 (> 0.05) artinya tidak ada hubungan yang signifikan
61
perawat RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa. Berdasarkan
2014
Turn over
Rekan kerja Ada Niat Tidak Ada Niat Total P-value OR
n (%) n (%)
Rekan kerja kurang 18(47,4) 20 (52,6) 40(100)
kondusif
0,633
Rekan kerja 27 (58,7) 19 (41,3) 44(100)
0,414 (0,266
kondusif
-
84
45 (53,6%) 39 (46,4%) 1,506)
Jumlah
(100,0%)
62
kondusif menyatakan memiliki niat untuk pindah bekerja dari RS
Dari hasil uji statistik dengan uji chi square diperoleh nilai p
value 0,414 (> 0.05) artinya tidak ada hubungan yang signifikan
peluang 0,633 kali untuk berniat pindah kerja dari pada perawat yang
63
Tabel 5.15 Hubungan Jenjang Karir Dengan Alasan Turnover
2014
Turn over
Jenjang karir Ada Niat Tidak Ada Niat Total P-value OR
n (%) n (%)
Jenjang karir 10 (47,6) 11 (52,4) 21(100)
kurang baik
Jenjang karir baik 35 (55,6) 28 (44,4) 63(100)
0,705 0,727
(0,270-
84
45 (53,6%) 39 (44,8%) 1,975)
Jumlah
(100,0%)
sebesar 47,6%.
Dari hasil uji statistik dengan uji chi square diperoleh nilai p
value 0.705 (> 0.05) artinya tidak ada hubungan yang signifikan
memiliki jenjang karir baik memiliki peluang 0,727 kali untuk berniat
pindah kerja dari pada perawat yang menyatakan jenjang karir yang
kurang baik.
64
5.1.5 Hubungan Lingkungan Kerja Dengan Alasan Turnover Intention
Turn over
P-
Lingkungan kerja Ada Niat Tidak Ada Niat Total OR
value
n (%) n (%)
Lingkungan kerja 3 (37,5) 5 (62,5) 8 (100)
kurang kondusif
Lingkungan kerja 42 (55,3) 34(44,7) 76 (100) 0,486
kondusif 0,463 (0,108-
84 2,179)
Jumlah 45 (53,6%) 39 (46,4%)
(100,0%)
Dari hasil uji statistik dengan uji chi square diperoleh nilai p
value 0.463 (> 0.05) artinya tidak ada hubungan yang signifikan
65
0,486 dengan CI (0,108-2,179) artinya perawat yang menyatakan
66
BAB VI
PEMBAHASAN
diantaranya adalah :
67
dipengaruhi oleh ketersediaan lapangan kerja di luar organisasi. Hal ini sesuai
penarikan diri pada seseorang dapat berupa adanya pikiran untuk keluar,
kemungkinan untuk menemukan pekerjaan yang lebih baik di tempat lain dan
dilihat dengan sering berfikir untuk keluar dan pekerja menyatakan bahwa
Berdasarkan hasil penelitian yaitu pada tabel 5.1 dapat diketahui bahwa
perawat yang memiliki niat untuk pindah bekerja dari RS Rumah Sehat
memiliki niat untuk pindah bekerja dari RS Rumah Sehat Terpadu Dompet
untuk keluar meninggalkan rumah sakit. Jika hal ini terus dibiarkan,
nantinya, ini akan meningkatkan angka turnover dari 23% pada tahun 2013
68
menjadi 39% (berdasarkan perhitungan Gillies, perawat yang ingin keluar 45
orang dibagi jumlah seluruh perawat 115 dan dikali 100%). Angka ini telah
turnover yang sangat tinggi. Oleh karena itu, sebelum angka turnover ini
menjadi kenyataan perlu bagi pihak manajemen untuk menekan mulai dari
Dompet Dhuafa. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Mobley (1986)
untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya secara sukarela atau pindah dari
satu tempat kerja ke tempat kerja yang lain menurut pilihannya sendiri. Jika
di luar organisasi tempat perawat bekerja terdapat banyak peluang yang lebih
bagus maka perawat akan terdorong untuk pindah ke tempat yang lebih
menarik tersebut.
Oleh karena itu, sebelum perawat yang memiliki niat untuk pindah
69
6.3 Gambaran faktor individu (usia, jenis kelamin, status perkawinan,
keinginan pindah kerja (turnover intention) yang berasal dari perawat yang
menjadi dua kategori yaitu perawat berusia dibawah 30 tahun dan perawat
kategori usia dibawah 30 tahun yang berniat untuk pindah bekerja (53.5%)
dan perawat dengan kategori usia diatas 30 tahun yang berniat untuk pindah
Hasil penelitian yang dilakukan dengan uji statistik menunjukkan bahwa usia
Hal ini bertentangan dengan teori yang dikemukakan oleh Tai, Barne dan
Robbins (1998) dalam Adi dan Kristiani (2006) yang menyebutkan bahwa
pekerjaannya. Perawat lebih muda banyak memiliki niat untuk keluar dari
adanya hubungan yang signifikan antara usia dengan keinginan pindah kerja
70
sebagian besar berasal dari luar daerah sehingga motivasi mereka bekerja
yaitu untuk keluarga akan hal itu pekerjaan mereka menjadi tanggungjawab
pekejaan dan memulai pekerjaan dari awal lagi di tempat yang baru serta
sistem senioritas belum tentu diperoleh di tempat kerja yang baru walaupun
gaji dan fasilitasnya lebih besar. Hal lainnya yang menyebabkan bahwa usia
perawat dikarenakan perawat yang belum lama bekerja yaitu perawat dengan
kategori usia dibawah 30 tahun disebabkan karena masa kerja mereka masih
baru sehingga belum tersirat untuk mencari suasana baru dalam dunia
pekerjaan.
bahwa karyawan yang lebih tua memiliki tingkat turnover yang lebih rendah
dari karyawan yang lebih muda. Umur adalah salah satu variabel dari
turnover dengan pola negatif. Dalam aspek ini, usia muda besar
kelompok usia antar perawat karena perawat memiliki fungsi yang sama
71
mengakomodir seluruh perawat yang ada disetiap unit ruangan rawat rumah
perawat dapat bertahan untuk tetap bekerja di rumah sakit sehingga tidak
jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan. Jenis kelamin merupakan salah
perawat dengan jenis kelamin laki-laki memiliki niat untuk pindah bekerja
72
kompetitif, motivasi, sosial dan kemampuan untuk belajar. Namun studi
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan pendapat Robbins (2001) yang
intention
pekerjaan menjadi lebih berharga dan sangat penting. Perawat yang sudah
perawat yang sudah menikah. Hal ini dikarenakan bahwa perawat yang sudah
halnya dengan perawat yang belum menikah. Perawat yang belum menikah
73
Dari hasil penelitian, bahwa terdapat 78 perawat (92.9%) dengan
status perkawinan sudah menikah. Dari hasil uji statistik diketahui sebanyak
P value sebesar 0,544. Hal ini diketahui bahwa tidak ada hubungan yang
(55,1%) perawat yang belum menikah memiliki keinginan pindah kerja. Hal
ini bisa dikatakan bahwa secara keseluruhan lebih dari setengah perawat di
keinginan untuk pindah kerja. Hal ini disebabkan karena perawat yang belum
berbeda dengan yang sudah menikah. Perawat yang sudah menikah sudah
sudah menikah.
Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rosse dan
74
memiliki peluang lebih kecil daripada perawat yang belum menikah untuk
keluar dari pekerjaannya. Hal ini disebabkan karena perawat yang belum
maksimal kepada perawat agar perawat yang bekerja di rumah sakit akan
selalu betah dan tidak berpindah kerja ke tempat lain terutama bagi perawat
intention
Dari hasil penelitian, dapat dilihat bahwa perawat yang paling banyak
memiliki niat untuk pindah bekerja adalah perawat dengan pendidikan akhir
P value sebesar 1,000. Uji statistik tersebut menunjukkan bahwa tidak adanya
dengan turnover karyawan. Begitu juga menurut Gillies (2000) bahwa tingkat
75
akhir D3 ataupun S1 tidak adanya perbedaan dalam pembagian tugas
baik itu perawat yang berpendidikan akhir D3 maupun S1. Hal ini disebabkan
kerja seseorang akan mempengaruhi keinginan dia untuk tetap bekerja atupun
tahun memiliki niat untuk pindah bekerja sebesar 55,3%, sedangkan perawat
dengan lama kerja ≤ 1 tahun sebanyak 52.2% memiliki niat untuk pindah
bekerja dari RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa. Dari hasil penelitian
didapat P value sebesar 0,950. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak adanya
76
Hasil ini bertentangan dengan teori yang dikemukakan oleh McBey
dan Karakowsky (2000) bahwa masa kerja merupakan salah satu faktor yang
juga tidak sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Hart (2005)
yang menyebutkan bahwa perawat dengan masa kerja lebih lama akan
cenderung lebih ingin bertahan pada posisinya dibanding harus keluar dan
bosan untuk bekerja. Tidak adanya perbedaan antar perawat yang lama
dengan perawat yang baru. Kerja tim yang dibentuk tidak adanya perbedaan
interaksi dan sosialisasi yang baik antar perawat yang bekerja. Oleh karena
itu, pihak rumah sakit lebih menjaga dan memberikan fasilitas lebih kepada
perawat agar tetap terciptanya lingkungan yang harmonis baik itu bagi
perawat baru ataupun perawat yang sudah lama bekerja, karena perawat yang
masa kerjanya lebih lama jika suatu saat nanti akan keluar pasti sulit bagi
rumah sakit untuk mendapatkan perawat yang memiliki keahlian yang sama.
mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, karena itu seseorang akan cenderung
77
6.3.6 Gambaran hubungan status pegawai dengan turnover intention
Status pegawai yang tergolong dalam status pegawai tetap dan status
sebagai karyawan tetap adalah mereka yang telah lama bekerja di rumah sakit
untuk pindah bekerja dan sebanyak 3 orang (50%) perawat berstatus pegawai
tetap memiliki niat untuk pindah bekerja dari RS Rumah Sehat Terpadu
Dompet Dhuafa. Dari hasil penelitian didapatkan P value sebesar 1,000. Dari
hasil uji statistik tersebut diperoleh bahwa tidak ada hubungan yang
tetap. Hal ini disebabkan karena perawat berstatus sebagai karyawan tetap
ada keterikatan dengan pihak rumah sakit dan tidak seperti dengan perawat
yang berstatus kontrak yang masa kerjanya telah ditentukan sebelum dia
bekerja di rumah sakit dan jika masa kontraknya habis perawat yang berstatus
78
Hal ini disebabkan karena perawat yang bekerja di RS Rumah Sehat
keterikatan dengan rumah sakit lebih tetap tidak seperti dengan perawat yang
kinerjanya bagus atau pindah mencari pekerjaan di tempat lain. Selain itu,
tim yang tercipta antar perawat yang sudah tetap dengan perawat yang masih
kontrak berjalan dengan baik. Oleh karena itu, rumah sakit sebaiknya
memberikan jaminan lebih kepada perawat dengan dedikasi yang tinggi dan
masa kerja yang lebih lama. Hal ini akan mencegah terjadinya keinginan
pindah kerja karena jaminan tersebut akan menjadi motivasi perawat untuk
kompensasi sesuai memiliki niat untuk pindah bekerja dari RS Rumah Sehat
79
Hal ini bertentangan dengan teori yang dikemukakan oleh Shaaban
(2006) yang menyebutkan bahwa pay merupakan salah satu faktor pemicu
yang keluar dari tempat kerjanya merasa tidak puas dengan gaji yang ia
kompensasi yang diberikan rumah sakit sudah optimal yang dibangun untuk
yang lebih layak. Karena itu, seseorang akan terus mencari-cari pekerjaan
yang lebih baik dengan bayaran yang lebih baik pula agar bisa memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya.
keinginan untuk tetap bekerja atau akan pindah. Apabila hubungan baik antar
80
perawat tercipta, maka perawat akan merasa senang dan betah bekerja
dengan rekan kerja yang kondusif memiliki niat untuk pindah bekerja dan
memiliki niat untuk pindah bekerja dari RS Rumah Sehat Terpadu Dompet
Dhuafa. Hasil penelitian diketahui P value sebesar 0,414. Hasil uji statistik
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara rekan kerja
Tan dan Bernard (2008) bahwa rekan kerja merupakan salah satu faktor
penelitian yang dilakukan oleh Veruswati (2011) ditemukan bahwa tidak ada
keninginan untuk tetap bekerja juga dipengaruhi oleh rekan kerjanya. Dimana
Dhuafa yang merupakan kesatuan tim. Selain itu, hubungan kerja antar
perawat terjaga, komunikasi yang selalu terjalin antar sesama rekan kerja,
disukusi antar rekan kerja perawat yang sudah lama bekerja di RS Rumah
81
Hubungan yang baik sudah tercipta dengan rekan sekerja dalam satu
tim dan mempengaruhi kepuasan dalam bekerja. Hubungan kerja yang baik
sendiri. Oleh karena itu, rumah sakit sebaiknya mengadakan pelatihan dan
kerja perawat agar selalu tercipta kerjasama dan komunikasi yang baik dalam
melaksanakan setiap pekerjaan serta perawat tidak merasa disaingi antar satu
perawat dengan perawat lain hal ini dapat mengurangi keinginan pindah
kerja.
dengan jenjang karir baik memiliki niat untuk pindah bekerja dan sebanyak
10 perawat (47.6) dengan jenjang karir kurang baik memiliki niat untuk
tidak ada hubungan yang signifikan antara jenjang karir dengan turnover
intention perawat bisa jadi dari faktor lain yang tidak peneliti angkat sebagai
82
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Hunter, Tan dan Bernard (2008) menyatakan bahwa terdapat hubungan
yang negatif antara jenjang karir dengan turnover intention. Meskipun dalam
hasil penelitian ini jenjang karir tidak berhubungan secara signifikan dengan
pendidikan dan pelatihan aktif diikutsertakan oleh rumah sakit bagi perawat.
dan merasa tidak puas dengan apa yang mereka kerjakan. (Robbins, 2001).
83
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 42 perawat (55.3%)
kurang kondusif memiliki niat untuk pindah bekerja dari RS Rumah Sehat
Terpadu Dompet Dhuafa. Diketahui hasil dari penelitian ini P value sebesar
0,463. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang
Sehat Terpadu Dompet Dhuafa sesuai dengan latar belakang pendidikan yang
merasa senang dan nyaman dalam menjalankan pekerjaan. Hal ini sesuai
dengan teori yang dikemukakan oleh Mobley (1986) bahwa seseorang yang
bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikan yang diraihnya akan lebih
puas dan senang dibandingkan dengan mereka yang bekerja diluar keahlian
pelajaran dan kegiatan yang baru, perawat menjadi betah dan nyaman
84
BAB VII
7.1 Simpulan
1. Perawat yang memiliki niat untuk pindah kerja di RS Rumah Sehat Terpadu
antara lain
a. Perawat yang bekerja usia dibawah 30 tahun lebih banyak lebih banyak
85
3. Gambaran faktor pendorong perawat RS Rumah Sehat Terpadu Dompet
tidak sesuai
kurang kondusif
c. Perawat yang menyatakan jenjang karir rumah sakit yang baik lebih
kurang baik
kurang kondusif
sebagai berikut
Tahun 2015
86
b. Tidak ada hubungan antara rekan kerja dengan turnover intention (P value
Tahun 2015
Tahun 2015
Tahun 2015
7.2 Saran
a. Untuk mengurangi angka terjadinya turnover intention, salah satu hal yang
dapat dilakukan pihak rumah sakit adalah meningkatkan MSDM. Hal ini
Selain itu agar tidak terjadi turnover intention pihak rumah sakit
perawat bagus maka bisa dilanjutkan kontraknya agar status kerja perawat
87
membuka kotak saran atau saluran komunikasi ke manajemen. Serta
untuk meneliti permasalahan yang sama dan menjadikan faktor lain yang
tidak diangkat dalam penelitian ini sebagai bahan untuk penelitian yang
selanjutnya.
3. Bagi Perawat
88
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Dwinta Pratiwi & Kristiani. 2006. Pemanfaatan Kembali Unit Pelaksanaan
Teknis Dinas Balai Pengembangan Keterampilan Khusus Tenaga Kesehatan,
(http://72.14.235.104/search?q=cache:K6Bqpk2iRZ8J:www.lrckmpk.ugm.ac.i
d/id/UPDF/_working/No.26_dwinta_p_adi_07_06.pdf+minat+menggunakan+
pelayanan+RS&hl=en&ct=clnk&cd=110)
Alam, M. M dan Mohammad, J.F. 2010. Level of Job Satisfaction and Intent to
Leave among Malaysian Nurses, Business Intelligence. Volume 3 No.1
Hal.123-137
Anonim, 2009. Undang-undang RI No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Jakarta
Hart, Sara E. (2005). “Hospital Ethnical Climates and Registered Nurses’ Turnover
Intentions” Journal of Nursing Scholarship;Second Quarter, 37, 2; 173-177.
89
Hasibuan H, Malayu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara
Hunter, Gordon M, Tan, Felix B, Tan, Bernard C.Y 2008. Voluntary Turnover of
Information System Professionals: A Cross-Cultural Investigation. Journal of
Global Information Management. Volume 16
Lusiati, A. & Supriyanto, S. 2010. The Impact of Individual, Job and Organization
Factors on Job Satisfaction and Turnover Intentions of Nurses. Media Jurnal
Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1 No.2
Park, Jae San & Tae Hyun Kim. 2009. Do Types of Organzational Culture Matter in
Nurse Job Satisfaction and Turnover Intention? Leadership in Health Service.
Volume 22, Nomor 1, Hal.20-38
90
Robbins, Stephen P. 1995. Perilaku Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT
Prehallindo
Texas Center for Nursing Workforce Studies. 2006. Highlights : The Economic
Impact of the Nursing Shortage. http://www.dshs.state.tx.us/chs/cnws
Wardani, Indah. 2003. Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Intensi Untuk
Meninggalkan Pekerjaan pada Karyawan PT X. Skripsi. Program Sarjana
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
91
92
KUESIONER PENELITIAN
Assalamualaikum Wr. Wb
Saya, Isni Nurul Annisaa Siregar, mahasiswi Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Program Studi Masyarakat Peminatan Manajemen Pelayanan Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saat ini saya sedang
mengadakan penelitian sebagai tugas akhir. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keinginan pindah kerja atau
turnover pada perawat di RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa Tahun 2014.
Oleh karena itu, saya mohon kiranya Bapak/Ibu/Saudara/i dapat meluangkan sedikit
waktu Bapak/Ibu/Saudara/i yang berharga untuk mengisi kuesioner penelitian ini.
Saya mengharapkan keseiaan Bapak/Ibu/Saudara/i dapat mengisi kuesioner
penelitian ini dengan jujur dan sebenar-benarnya.
Kerahasiaan : Informasi dari penelitian ini bersifat rahasia dan hanya digunakan
untuk kepentingan pendidikan
Wassalamualaikum Wr. Wb
Hormat saya,
93
Isni Nurul Annisaa Siregar
1. D3 2. S1
1. Kontrak 2. Tetap
Kompensasi
94
B.8 Uang lembur yang diberikan RS sudah sesuai
B.9 Tunjangan kesehatan yang diberikan RS sudah sesuai
B.10 Tunjangan Hari Raya yang diberikan RS sudah sesuai
B.11 Anda diikutsertakan dalam program pensiun/hari tua yang
mendorong Anda tetap bekerja di RS
B.12 Anda diikutsertakan dalam program Asuransi, sehingga
memberikan rasa ama dalam bekerja
B.13 Bonus/intensif yang diberikan RS mendorong Anda untuk
bekerja lebih baik sheingga dapat meningkatkan kinerja
Anda
B.14 RS memberikan program beasiswa pendidikan yang
memotivasi Anda untuk berprestasi lebih baik
B.15 Izin tidak masuk kerja karena sakit atau kepentingan
keluarga yang diberikan RS kepada Anda sesuai
Rekan Kerja
95
perawat dalam unit kerja Anda
B.22 Sesama perawat di dalam unit kerja Anda saling
membantu ketika pasien membludak/banyak
B.23 Dokter-dokter di RS pada umumnya memahami
dan menghargai pekerjaan staf keperawatan
Jenjang Karir
96
B.32 Atasan selalu mendiskusikan prosedur jika terjadi
masalah di unit tempat kerja Andadengan Anda
dan perawat lain
B.33 Atasan selalu memberikan pengarahan dalam
melaksanakan tugas keperawatan dengan baik
kepada Anda
B.34 Perawat lain selalu bersikap koperatif dalam
membantu Anda melakukan pekerjaan
B.35 Perawat lain selalu memberikan masukan kepada
Anda dalam melakukan pekerjaan
B.36 Hubungan kerjasama Anda dengan perawat lain
antar unit di RS sangat baik sehingga mendorong
Anda untuk tetap bekerja di RS
B.37 Hubungan kerjasama Anda dengan atasan di RS
sangat baik sehingga mendorong Anda untuk tetap
bekerja di RS
Turnover Intetion
B.38
Saya sering berfikir untuk keluar dari rumah sakit ini
97
OUTPUT UNIVARIAT
TURN_OVER
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
jnsklamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
sttusprkwnan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
98
Pnddkantrkhr
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Lamakerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
sttspgwai
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
kompensasi_br
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
99
rekan_kerja_br
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
jenjang_karir_br
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
lingkungan_kerja_br
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
100
OUTPUT BIVARIAT
TURN_OVER
Tidak Ingin
ingin pindah Pindah Total
Total Count 45 39 84
Risk Estimate
N of Valid Cases 84
101
jnsklamin * TURN_OVER Crosstabulation
TURN_OVER
Tidak Ingin
ingin pindah Pindah Total
perempuan Count 22 25 47
Total Count 45 39 84
Risk Estimate
N of Valid Cases 84
102
TURN_OVER
Tidak Ingin
ingin pindah Pindah Total
Menikah Count 2 4 6
Total Count 45 39 84
Risk Estimate
N of Valid Cases 84
103
Pnddkantrkhr * TURN_OVER Crosstabulation
TURN_OVER
Tidak Ingin
ingin pindah Pindah Total
Pnddkantrkhr D3 Count 42 37 79
S1 Count 3 2 5
Total Count 45 39 84
Risk Estimate
N of Valid Cases 84
104
Lamakerja * TURN_OVER Crosstabulation
TURN_OVER
Tidak Ingin
ingin pindah Pindah Total
Total Count 45 39 84
Risk Estimate
N of Valid Cases 84
105
sttspgwai * TURN_OVER Crosstabulation
TURN_OVER
Tidak Ingin
ingin pindah Pindah Total
tetap Count 3 3 6
Total Count 45 39 84
Risk Estimate
N of Valid Cases 84
106
kompensasi_br * TURN_OVER Crosstabulation
TURN_OVER
Tidak Ingin
ingin pindah Pindah Total
Total Count 45 39 84
Risk Estimate
N of Valid Cases 84
107
rekan_kerja_br * TURN_OVER Crosstabulation
TURN_OVER
Tidak Ingin
ingin pindah Pindah Total
Total Count 45 39 84
Risk Estimate
N of Valid Cases 84
108
rekan_kerja_br * TURN_OVER Crosstabulation
TURN_OVER
Tidak Ingin
ingin pindah Pindah Total
Total Count 45 39 84
Risk Estimate
N of Valid Cases 84
109
jenjang_karir_br * TURN_OVER Crosstabulation
TURN_OVER
Tidak Ingin
ingin pindah Pindah Total
Total Count 45 39 84
Risk Estimate
N of Valid Cases 84
110
lingkungan_kerja_br * TURN_OVER Crosstabulation
TURN_OVER
Tidak Ingin
ingin pindah Pindah Total
Total Count 45 39 84
Risk Estimate
N of Valid Cases 84
111