Anda di halaman 1dari 2

4.1.

Hasil

Sampel urine Usia produktif (Laki-laki) Usia lansia (Perempuan)


Kadar Natrium 105,15 mmol/L 63,13 mmol/L
4.2. Pembahasan
Natrium adalah kation terbanyak dalam cairan ekstrasel, jumlahnya bisa mencapai 60
mEq per kilogram berat badan dan sebagian kecil (sekitar 10-14 meq/L) berada dalam cairan
intrasel. Ekskresi natrium dilakukan oleh ginjal. Pengaturan ekskresi ini dilakukan untuk
mempertahankan homeostasis natrium, yang sangat diperlukan untuk mempertahankan
volume cairan tubuh. Natrium difiltrasi bebas di glomerulus, direabsorpsi secara aktif 60-
65% di tubulus proksimal bersama dengan H2O dan klorida yang direabsorpsi secara pasif,
sisanya direabsorpsi di lengkung henle (25-30%), tubulus distal (5%) dan duktus koligentes
(4%). Sekresi natrium di urine < 1%. Lebih dari 90% tekanan osmotik di cairan ekstrasel
ditentukan oleh garam yang mengandung natrium, khususnya dalam bentuk natrium
klorida (NaCl) dan natrium bikarbonat (NaHCO3) sehingga perubahan tekanan osmotik
pada cairan ekstrasel menggambarkan perubahan konsentrasi natrium. Nilai rujukan
Natrium
- serum bayi : 134-150 mmol/L
- serum anak dan dewasa : 135-145 mmol/L
- urine anak dan dewasa : 40-220 mmol/24 jam
- cairan serebrospinal : 136-150 mmol/L
- feses : kurang dari 10 mmol/hari.
Pemeriksaan keempat elektrolit mayor tersebut dalam klinis dikenal sebagai ”profil
elektrolit” . Pemeriksaan laboratorium merupakan salah satu pemeriksaan penunjang untuk
menentukan kadar elektrolit dalam tubuh manusia dengan berbagai metode pemeriksaan .
Adapun prinsip pemeriksaan dari metode ISE yaitu menghitung kadar ion sampel dengan
membandingkan kadar ion yang tidak diketahui nilainya dengan kadar ion yang diketahui
nilainya . Membran ion selektif pada alat mengalami reaksi dengan elektrolit sampel.
Membran merupakan penukar ion, bereaksi terhadap perubahan listrik ion sehingga
menyebabkan perubahan potensial membrane. Perubahan potensial membran ini diukur,
dihitung menggunakan persamaan Nerst, hasilnya kemudian dihubungkan dengan amplifier
dan ditampilkan oleh alat. Pada metode ISE mnggunakan persamaan Nerst.
Pada praktikum kelompok kami, uji kadar natrium menggunakan dua sampel urine yaitu
urine usia produktif dan urine usia lansia. Usia produktif menggunakan sampel urine dengan
jenis kelamin laki-laki yang berusia 20 tahun. Dari hasil sampel urine usia produktif
didapatkan hasil kadar natrium sebesar 105,15 mmol/L, dimana hasil kadar natrium tersebut
termasuk dalam normal. Kadar natrium yang normal dapat dipengaruhi oleh beberapa hal
yaitu frekuensi minum dalam sehari, diketahui bahwa pemilik urine tersebut minum sebanyak
6 gelas/hari yaitu minum air putih dan susu. Frekuensi tersebut merupakan frekuensi yang
cukup sehingga kadar natrium tergolong normal. Faktor lain yaitu riwayat penyakit dan
diketahui bahwa pemilik urine usia produktif tidak memliki riwayat penyakit dan sedang
dalam kondisi sehat.
Uji kadar klorida usia lansia dengan jenis kelamin perempuan yang berusia 73 tahun
didapatkan hasil kadar klorida sebesar 63,13 mmol/L, yang termasuk dalam kadar natrium
normal. Sama seperti urine usia produktif bahwa kadar natrium normal dikarenakan beberapa
faktor yaitu frekuensi minum dan riwayat penyakit. Frekuensi minum yang diterapkan oleh
pemilik urine usia lansia juga tergolong cukup yaitu 6 kali/hari dengan minuman air putih dan
teh manis. Dari data yang didapat, pemilik urine usia lansia ini memiliki riwayat penyakit
jantung, tetapi tidak berpengaruh pada kadar natrium, hal ini kemungkinan terjadi karena
kondisi lansia saat itu sedang sangat baik dan tidak ada keluhan masalah penyakit jantungnya.

Referensi
Isma Sari, Julianti & Usman, Sari. 2020. Aplikasi Elektrolit Analyzer Dalam Menunjang
Pemeriksaan Kadar Elektrolit Darah. Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai