Anda di halaman 1dari 23

Nama :

Mar
iaJanuar
iKr
ist
y

NPM :
19.
87201.
002

Mat
aKul
i
ah :
Stat
ist
ika

Pr
ogr
am St
udi
:Pendi
dikanSej
arah

Semest
er :
V(Li
ma)

Dosen :
Ir.Ar
iefRahmanHaki
m,M.
si

REVI
EW JURNALI

Key
wor
d:

PengaruhMetodePembelaj
arandanKesadar
anSej
arahPadaMataPelaj
aranSej
arah
TerhadapHasi
lBel
ajarSej
arahSi
swadiSMANeger i1MuaraBungo/
Jambi

Di
gest:

PengaruhMetodePembel ajarandanKesadar
anSej
arahPadaMat aPelaj
aranSejar
ah
TerhadapHasi
l Belaj
arSej
arahSiswadiSMANeger i1MuaraBungo/JambiOl eh:
Mar i
aJanuar
iKr i
styUni
versit
asPGRIPalangkaRay
aProgram St
udiPendidikanSej
arah
Fakult
asKeguruandanI l
muPendi di
kan.

Penel
it
ianinidi
lakukanbert
ujuanuntukmengetahuipengar
uhmetodepembel aj
aran
dankesadaransejarahpadamat apelaj
aransej
arahter
hadaphasi
lbel
ajarsej
arahsiswa
diSMANeger iIMuar aBungo/Jambi.

Peneli
ti
ani
nimerupakanpenel
i
tiankuanti
tai
fdenganmenggunakanmet
ode
eksperi
mendesai
ntreat
mentbyl ev
el2x2.

Kat
akunci
:met
odepembel
ajar
an,
kesadar
ansej
arah,
hasi
lbel
ajarsej
arah

Pembelaj
aransej
arahber
fungsi
unt
ukmeny adarkansi
swaakanadany
apr
oses
per
ubahandanperkembangnyamasyar
akatdalam di
mensiwakt
udanunt
uk
membangunper
spekt
ifser
takesadar
ansej
arahdal
am menemukandanmemahami
suat
uper
ist
iwa.

Metodepembelaj
aranadal
ahsuatucar
apeny
ampai
anbahanpel
ajar
anunt
uk
mencampait
ujuany angdi
tet
apkan.

Metodepembel aj
aranadalahil
muy angmempel ajar
itent
angcara-car
auntuk
melakukanakti
vit
asy angtersi
stem dar
isebuahli
ngkunganyangterdi
ridar
igurudan
si
swaunt uksal
ingber i
nter
aksidal
am melakukansuatukegi
atansupay apr
osesbelaj
ar
mengajardapatberjal
andenganbai ksehi
nggatuj
uanpembel aj
arandapatter
capai
sesuaidengantel
ahdi r
umuskan.

Kesadaransej
arahmer upakanpandangan,pi
ki
ranataukonstruksisej
arahsebagaiday
a
upayayangdirencanakanuntukmengertimasalal
udidalam l
i
ngkungansendiriyang
berf
ungsimengukurdanmenent ukansikapmanusiadalam kerangkasejar
ahnyaatau
hi
stori
calmindedness.

Hasil
belaj
arsejarahsiswapadakelasXII
PSISMANeger iMuaraBungo/Jambiyang
mengikutipr
osespembel aj
arandenganmenggunakanmetodepembelaj
aranCIRClebi
h
t
inggidibandingkandengansiswayangmengkutipr
osespembelaj
arandengan
menggunakanmet odepembelaj
arankonv
ensi
onal.

Hasilbel
ajarsejar
ahsiswayangmengikutipr
osespembelaj
arandenganmenggunakan
metodeCIRCdengankesadar ansejar
ahtinggihasi
l
nyal
ebihti
nggidari
padasiswa
yangmengi kutipr
osespembelaj
arandenganmenggunakanmet odepembel
ajaran
konvensi
onal dengankesadar
ansejar
ahtinggi
.

Hasi
lbelaj
arsej
arahsisway angmengikut
iprosespembelaj
arandenganmenggunakan
metodepembelajar
anCI RCdengankesadaransejar
ahrendahhasi
lnyal
ebi
hrendahdari
padasi
sway angmengi kut
iprosespembelaj
arandenganmenggunakanmetode
pembelaj
arankonvensi
onaldengankesadaransejar
ahrendah.
REVI
EW JURNALI
I

Key
wor
d:

PENGARUHPENGGUNAANMEDI
ABULLETI
NBOARDTERHADAPHASILBELAJAR
SI
SWAPADAMATAPELAJARANSEJARAHDIKELASXDISMANEGERI1I
NDRALAYA
TAHUNAJARAN2016/
2017

Di
gest:

PENGARUHPENGGUNAANMEDI ABULLETI
NBOARDTERHADAPHASI LBELAJAR
SI
SWAPADAMATAPELAJARANSEJARAHDIKELASXDISMANEGERI1I NDRALAYA
TAHUNAJARAN2016/ 2017OlehMar i
aJanuari
Kr i
styUni
ver
sit
asPGRIPal
angkaRay
a
Progr
am St
udi
Pendi
dikanSejarahFakul
tasKeguruandanIl
muPendidi
kan.

Per
kembangani
l
mupenget
ahuandant
eknol
ogi
saati
nisemaki
npesat
.

Pert
umbuhanarusi
nfor
masi
semakinmajusehi
nggamenimbul
kanpersai
nganpada
ti
apindivi
du,
unt
ukmampubersai
ngdal
am duni
aluarmakaper
luadanyapenget
ahuan
yangluas.

Pendi
dikanmer
upakansal
ahsat
ual atpenunj
angmanusi
auntukmengembangkandi
ri
sehi
nggamampumenghadapipersaingansecar
agl
obalat
aupunnasi
onal
.

Kat
akunci
:Medi
abul
l
eti
nboar
d,Hasi
lbel
ajar

Mediayangakandi
ter
apkandal
am penel
it
iani
niadal
ahmedi
apembel
ajar
anv
isual
yai
tuBull
eti
nBoar
datauPapanBul
etin.

Mediavi
suali
alahsemuaal
atperagay
angdigunakandal
am prosesbel
ajary
angbi
sa
di
nikmat
ilewatpancai
nder
aataumataser
tadapatmemperlancarpemahamandan
memperkuatingat
an.

MediaBul
let
inBoardi
nidisaji
kandal
am bent
ukpapany angdi
paj
angkani
siny
a
mengenaimater
ipembelajar
anbisaber
upa,t
uli
san-tul
i
sandangambar-
gambary
ang
ber
hubungandenganmat eri
yangakandisampaikan.
MediaBul
let
inBoar
dinidinil
ail
ebi
hefekti
fdigunakankar
enasel
uruhsekolahdapat
membuatnyabaiki
tusekolahdenganfasi
li
tasmemadai maupunfasi
l
itasyangbelum
memadaikarenamediaBullet
inBoar
dsebagianbesartel
ahdimil
i
kiolehsekol
ah-
sekol
ah.

Bul
let
inboardmemi li
kibeberapakelebihanyaitusebagai t
empatuntukmemajanghasil
kar
yasiswaberupabenda, gambar ,poster
,danl ai
n-l
ainsehinggadapatmenci
ptakan
semangatbelaj
ar,kemudiandapatmemper satukansemangatkel asdengan
membangkitkanrasamemi li
kibersamadant anggungj awabbersama.

Bul
let
inboardjugamemili
kikekur
anganyai
tugambarat
aufot
ohanyadi
tempel
menekankanpersepsi
indr
amat agambarataufot
obenday
angter
lal
ukomplekskur
ang
ef
ekti
funtukkegiat
anpembelajar
an.

Bel
ajardapatdi
defi
nisi
kansebagaisuat
upr
osesdi
manasuat
uor
gani
sasi
ber
ubah
per
il
akunyasebagaiaki
batpengalaman.

Pembelaj
arandapatdiart
ikansebagaisuat
uinteraksiantarapendi
dikdanpesert
adi
dik
dal
am suatuli
ngkunganbelaj
aryanggunanyaunt ukmer ancangpesert
adidi
k
memprosessemuai nfor
masi yangtel
ahdit
eri
mamel aluifasi
li
tasdanhasi
ldari
pengal
amani ndi
vi
dudalam rangkamencapaitujuanyangsudahdi tet
apkan.

Hasilbel
ajaradal
ahkemampuan-
kemampuany
angdi
mil
i
kisi
swaset
elahi
amener
ima
pengalamanbelaj
arnya.

Hasilper
ist
iwabelajardapatmuncul
dal
am ber
bagai
jeni
sper
ubahanat
aupembukt
ian
t
ingkahlakuseseorang.

Hasilbelaj
ardi
j
adi
kantolakukuryangdigunakanuntukmenentukanti
ngkat
keberhasil
ansi
swadalam mengetahuidanmemahami suat
umat apel
ajar
an,bi
asany
a
diny
atakandenganni
laiyangberupahurufatauangka-
angka.
DOI: https://doi.org/10.21009/JPS.062.04

Pengaruh Metode Pembelajaran dan Kesadaran Sejarah


Pada Mata Pelajaran Sejarah Terhadap Hasil Belajar
Sejarah Siswa di SMA Negeri I Muara Bungo/Jambi

Nanda Permana, Tuti Nuriah, Umasih


SMA Islam As – Syafi’iyah
nanda322783@gmail.com

Abstract: The aim of this research is to find out the effect of learnning method and historical
consiousness on history studies to the result of student’s history learning in SMA I Muara
Bungo/Jambi. This reseacrh is quantitative research that used experiment design treatment method by
level 2x2. Instrument that writer used to measure the historical consiousness is questioner, and
instrument that writer used to measure the result of learning is Multiple Choice. The result of
research showed those (1). The result of learning history that students used CIRC were higher than
students in convensional learning. (2) there is interaction’s effect between the method of learning and
historical consiousness. (3) the result of student’s history learning that use CIRC have historical
consiousness is higher than student which use convensional learning. (4) the result of learning
history, the students were used CIRC method have low historical consiousness lower than students
used convensional learning which have low historical consciousness.
Key Words : The method of learning, historical consiousness, the result of history learning

Abstrak: Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode


pembelajaran dan kesadaran sejarah pada mata pelajaran sejarah terhadap hasil belajar
sejarah siswa di SMA Negeri I Muara bungo/Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitaif dengan menggunakan metode eksperimen desain treatment by level 2x2.
Instrumen yang digunakan untuk mengukur kesadaran sejara yaitu kuesioner dan
instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar yaitu tes pilihan ganda. Hasil
penelitian menunjukan bahwa: (1). Hasil belajar sejarah siswa yang menggunakan metode
pembelajaran CIRC lebih tinggi dari siswa yang menggunakan metode pembelajaran
Konvensional, (2) terdapat pengaruh interaksi antara metode pembelajaran dan kesadaran
sejarah, (3) hasil belajar sejarah siswa yang menggunakan metode pembelajaran CIRC yang
memiliki kesadaran sejarah hasilnya lebih tinggi dari siswa yang menggunakan metode
pembelajaran konvensional (4) hasil belajar sejarah siswa yang menggunakan metode
pembelajaran CIRC yang memiliki kesadaran sejarah rendah hasilnya lebih rendah dari
siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional yang memiliki kesadaran
sejarah rendah.
Kata kunci : metode pembelajaran, kesadaran sejarah, hasil belajar sejarah

PENDAHULUAN
Pembelajaran sejarah berfungsi untuk menyadarkan siswa akan
adanya proses perubahan dan perkembangnya masyarakat dalam dimensi
waktu dan untuk membangun perspektif serta kesadaran sejarah dalam
menemukan dan memahami suatu peristiwa.( Leo Agung, 2013:23). Artinya
proses pembelajaran akan terus berlangsung jika di dalamnya terdapat
proses penyampaian materi dari pelajaran sejarah yang ada di sekolah.

Jurnal PENDIDIKAN SEJARAH 1 Vol. 6 No. 2 Juli 2017


Materi pelajaran sejarah di SMA disusun berdasarkan urutan
kronologis yang dijabarkan dengan aspek-aspek tertentu sebagai materi
tertentu yang diberikan pada semua program studi sebagai pengetahuan
bersama. Sebagian materi pelajaran sejarah disusun sesuai dengan
pengkhususan program studi. Sejalan dengan materi pelajaran sejarah ada
beberapa nilai yang terkandung dalam pelajaran sejarah, nilai tersebut dapat
membuat siswa memiliki sikap yang positif terhadap pelajaran sejarah untuk
mendapatkan sikap positif siswa dalam pelajaran sejarah peran guru yang
bisa membuat suatu pelajaran sejarah tidak membosankan.
Observasi awal yang peneliti lakukan di SMA N 1 Muaro Bungo
Provinsi Jambi, menunjukkan bahwa terdapat masalah yaitu ternyata guru
masih menggunakan metode pembelajaran yang membuat siswa merasa
bosan dalam proses pembelajaran. Banyak dari siswa ketika mendapatkan
niai setelah ulangan hasilnya masih dibawah Ketuntasan Kriteria Minimum
(KKM), karena guru belum mengembangkan aspek afektif dan aspek
psikomotorik pada proses pembelajaran tetapi hanya melihat faktor kognitif
siswa. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang. “Pengaruh Metode Pembelajaran dan Kesadaran Sejarah
Terhadap Hasil Belajar Di SMA Negeri 1 Muara Bungo/Jambi
Metode pembelajaran adalah suatu cara penyampaian bahan
pelajaran untuk mencampai tujuan yang ditetapkan. Metode pembelajaran
adalah ilmu yang mempelajari tentang cara-cara untuk melakukan aktivitas
yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari guru dan siswa
untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan supaya proses
belajar mengajar dapat berjalan dengan baik sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai sesuai dengan telah dirumuskan. (Bruce, 2009:7). Metode
pembelajaran yang dibahas dalam penelitian ini adalah metode CIRC dan
metode konvesional. Yang dimaksud dengan metode konvesional adalah
metode ceramah karena metode tersebut sering dipakai oleh guru dalam
proses pembelajaran sejarah, sedangkan metode CIRC adalah metode yang
akan di eksperimenkan kedalam pembelajaran sejarah.
Kesadaran sejarah merupakan pandangan, pikiran atau konstruksi
sejarah sebagai daya upaya yang direncanakan untuk mengerti masa lalu
didalam lingkungansendiri yang berfungsi mengukur dan menentukan
sikap manusiadalam kerangka sejarahnya atau historical mindedness.
(Gottschalk, 2008:51)

Jurnal PENDIDIKAN SEJARAH 2 Vol. 6 No. 2 Juli 2017


METODE
Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan dua
variable bebas yaitu penggunaan metode pembelajaran CIRC dan metode
pembelajaran konvensional pada siswa dengan kesadaran sejarah tinggi dan
kesadaran sejarah rendah. Sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar
siswa yang mengunakan metode CIRC dan Konvensional Penelitian ini
menggunakan treatment by level 2x2 seperti matrik dibawah ini:

Desain treatment by level 2 x 2


Kesadaran Sejarah Metode Pembelajaran (A)
(B) Metode CIRC (A¹) Konvensional (A²)
Tinggi (B¹) A¹B¹ A²B¹
Rendah (B²) A¹B² A²B²
Keterangan:
A¹ : kelompok siswa yang mngikuti metode pembelajaran CIRC
A² : kelompok siswa yang mngikuti metode pembelajaran konvensional
A¹B¹ : kelompok siswa yang memiliki kesadaran sejarah rendah yang
belajar dengan metode pembelajaran CIRC
A¹B² : kelompok siswa yang memiliki kesadaran sejarah rendah yang
belajar dengan metode pembelajaran konvensional
A²B¹ : kelompok siswa yang memiliki kesadaran sejarah tinggi
yangbelajar dengan metode pembelajaran CIRC
A²B² : kelompok siswa yang memiliki kesadaran sejarah tinggi yang
belajar dengan metode pembelajaran konvensional

Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Muaro Bungo mulai dari tahap


pelaksanaan penelitian yang terdiri dari observasi awal pada tanggal 26 juli
2016, uji coba instrument, pemberian perlakuan 25 januari 2017, sampai pada
pengumpulan data dimulai pada tanggal 5 Februari 2017 sampai pada
tanggal 30 maret 2017

Jurnal PENDIDIKAN SEJARAH 3 Vol. 6 No. 2 Juli 2017


HASIL

Terdapat 6 kelompok hasil belajar yang akan dideskripsikan. Keenam


kelompok tersebut adalah : 1) rata-rata hasil belajar sejarah yang
mengunakan metode CIRC; 2) rata-rata hasil belajar sejarah yang
mengunakan metode konvesional; 3) rata-rata hasil belajar sejarah dengan
metode CIRC memiliki kesadaran sejarah tinggi; 4) rata-rata hasil belajar
sejarah dengan metode konvesional memiliki kesadaran sejarah tinggi; 5)
rata-rata hasil belajar sejarah dengan metode CIRC memiliki kesadaran
sejarah rendah; 6) rata-rata hasil belajar sejarah dengan metode konvensional
memiliki kesadaran sejarah rendah.
Hipotesis penelitian ini diuji dengan menggunakan analisi varians
(ANAVA) dua jalur, sebelum diuji terlebih dahulu diuji persyaratan analisis
yaitu uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel penelitian
berasal data populasi yang berdistribusi normal, sedangkan uji homogenitas
dilakukan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang
homogen.
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data dari
variabel berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan
dengan rumus Uji Lilifors pada taraf signifikasi α = 0.05 dengan kriteria :
apabila nilai Lhitung (L0) lebih keci dari Ltabel (LT)1 maka data berdistribusi
normal.

Hasil Uji Normalitas (Liliefors) Data Hasil Belajar Sejarah


Kelompok  N Lhitung Ltabel Ket
A1 18 0,105 0,209 Normal
A2 18 0,104 0,209 Normal
A1B1 9 0,103 0,295 Normal
0,05
A1B2 9 0,114 0,295 Normal
A2B1 9 0,096 0,295 Normal
A2B2 9 0,139 0,295 Normal

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa nilai Liliefors hasil


perhitungan (L0) untuk semua kelompok data lebih kecil dari nilai liliefors
tabel (Lt). hal ini menunjukkan bahwa kelompok sampel penelitian ini
berasal dari Populasi yang berdistribusi normal, sehinggal persyaratan
normalitas dipenuhi.
Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui bahwa data penelitian
berasal dari populasi yang memiliki homogenitas yang sama. Setelah

1
Sudjana, Metode Statistika, Edisi keenam (Bandung: Tarsito, 2006), h. 467

Jurnal PENDIDIKAN SEJARAH 4 Vol. 6 No. 2 Juli 2017


dilakukan uji Normalitas. Uji homogenitas dilakukan melihat dari data
kombinasi perlakukan antara motode pembelajaran CIRC siswa
(A1,B1,A1,B1,A1B2,A2B2). Pengujian normalitas dilakukan dengan
menggunakan uji Barlett pada taraf signifikansi α= 0,05 dengan kriteria
apabila nilai hitung lebih kecil dari nilai tabel maka varians semua kelompok
bersifat homogen.
Rangkuman hasil perhitungan pengujian homogenitas varians
kelompok kombinasi perlakuan dapat dilihat pada tabel dibahwa ini.

Jurnal PENDIDIKAN SEJARAH 5 Vol. 6 No. 2 Juli 2017


Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians Keompok
Kombinasi Perlakuan
Varians
Sampel Db 2hitung 2tabel Ket
Gabungan
A1B1 8
A1B2 8
10,708 32,951 0,135 7,81 Homogen
A2B1 8
A2B2 8

Dari tabel terlihat bahwa X2 hitung adalah 0,135 dan X2 tabel adalah
7,81, hal ini menunjukan bahwa hasil uji homogenitas varians
menyimpulkan bahwa H0 diterima, hal ini berarti tidak ada perebedaan
varians antara keempat kelompok tersebut, dengan denmikian disimpulkan
bahwa keempat kelompok tersebut homogen.
Pengujian selanjutnya dilakukan dengan taraf signifikansinya yaitu
dengan Uji Tuckey. Hasil perhitungan analisis varians dua jalur dengan
statistic secara lengkap dan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Rangkuman Hasil Uji Tuckey


Kelompok yang Qtabel
Qhitung Kesimpulan
dibandingkan Α= 0,05
Q1 : A1B1 dan A2B1 10,19 4,04 Tolak H0
Q2 : A1B2 dan A2B2 3, 67 4,04 Tolak H0

Berdasarkan data hasil analisis data dapat diketahui bahwa


penggunaan metode pembelajaran CIRC memiliki pengaruh yang lebih
tinggi dalam mengoptimalkan hasil belajar siswa SMA. Siswa memperoleh
hasil belajar belajar sejarah yang lebih baik jika pemberian metode dengan
menggunakan metode pembelajaran CIRC. Pembahasan hasil peneliti akan
dijelaskan berikut ini:
Hasil pengujian hipotesis pertama menunjutkan bahwa hasil belajar
siswa yang mengikuti metode pembelajaran CIRC lebih tinggi dari hasil
belajar siswayang mengikuti metode pembelajaran Konvensional. Proses
pembelajaran yang menggunakan CIRC dianggap lebih mampu
meningkatkan kesadaran sejarah siswa. Metode pembelajaran CIRC dapat
meningkatkan ide-ide atau pemikiran yang baru.dimana siswa lebih kritis
dalam belajar. Dan siswa mampu memecahkan masalah secara bersamaan.
Karena materi pembelajaran sejarah yang diberikan membuat siswa akan
dapat diterima,diserap, dipahami dari semua itu siswa bisa lebih aktif dalam
belajar sejarah.

Jurnal PENDIDIKAN SEJARAH 6 Vol. 6 No. 2 Juli 2017


Hasil uji Hipotesis keduamenunjutkan bahwa terdapat pengaruh
interaksi antara penggunaan metode pembelajaran dan kesadaran sejarah
terhadap hasil belajar sejarah siswa SMA Negeri I Muara Bungo,
penggunaan metode yang tepat menjadi salah satu indikator yang dapat
meningkatkan hasil belajar siswa
Hasil uji Hipotesis ketiga menunjutkan bahwa hasil belajar siswa yang
memiliki kesadaran sejarah tinggi mengikuti metode pembelajaran CIRC
lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang memiliki kesadaran sejarah tinggi
mengikuti metode pembelajaran Konvensional. Melihat prosesnya siswa
yang memiliki kesadaran sejarah mampu mengikuti metode pembelajaran
CIRC dengan baik, siswa mampu menganalisis materi pembelajaran dari
sebelum kemerdekaan sampai kependudukan Jepang.
Metode pembelajaran CIRC menuntuk siswa untuk bisa berpikir lebih
kritis terhadap pembelajaran sejarah dimana siswa dituntuk untuk mencari
sumber-sumber sejarah agar siswa lebih bisa memahami sebuah peristiwa
sejarah.Sehingga siswa lebih menyukai belajar dengan Metode Pembelajaran
CIRC sehingga penerapan Metode pembelajaran lebih menyenangan dan
dapat mendorong siswa menemukan sendiri permasalahan dan jawaban dari
permasalahan tersebut. Sebaliknya siswa yang memakai Metode
pembelajaran Konvensional kurang maksimal dikarenakan guru lebih sering
membatu siswa untuk memecahkan masalah dalam proses pembelajaran.
Sehingga siswa lebih kebanyakan diam, mendengarkan guru tanpa ada
pertanyaan dari siswa tersebut.
Metode pembelajaran CIRC mampu mengarahkan siswa yang
memiliki kesadaran sejarah siswatinggi agar dapat menemukan analogi-
analogi dalam memecahkan berbagai permasalahan. Pada proses pemecahan
masalahnya siswa diberi kesempatan untuk menciptakan pemikiran-
pemikiran atau ide-ide baru dalam memandang sesuatu dari sudut
manapun, proses belajar yang demikian akan mampu meningkatkan hasil
belajar sejarah siswa, sehingga dapat disimpulkan bahwa metode
pembelajaran CIRC baik digunakan untuk siswa yang memiliki kesadaran
sejarah tinggi dan metode pembelajaran Konvensional baik digunakan oleh
siswa yang memiliki kesadaran sejarah rendah.
Hasil pengujian hipotesis keempat menyetakan bahwa hasil belajar
sejarah siswa yang memiliki kesadaran sejarah rendah yang mengikuti
metode pembelajaran CIRC lebih rendah dari belajar sejarah siswa yang
memiliki kesadaran sejarah rendah yang mengikuti metode pembelajaran
konvensional.
Hasil analisis Uji Tuckey siswa yang meiliki kesadaran sejarah rendah
pada mata pelajaran sejarah yang mengikuti metode pembelajaran CIRC
lebih rendah dari siswa yang mengikuti metode pembelajaran konvensional.

Jurnal PENDIDIKAN SEJARAH 7 Vol. 6 No. 2 Juli 2017


Hal ini disebabkan karena dalam pembelajaran dengan menggunakan
metode CIRC siswa lebih susah untuk mengaplikasikan pemikiran dan ide-
ide baru.

PENUTUP
Berdasarkan data penelitian yang telah di uji hipotesis serta
pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa secara keseluruhan siswa pada
kelas XI IPS I dan siswa kelas XI IPS II SMA Negeri 1 Muara Bungo/Jambi
pengujian hipotesis di temukan sebagai berikut ini: Secara keseluruhan hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar sejarah siswa pada kelas XI
IPS I SMA Negeri Muara Bungo/Jambi yang mengikuti proses pembelajaran
dengan menggunakan metode pembelajaran CIRC lebih tinggi di
bandingkan dengan siswa yang mengkuti proses pembelajaran dengan
menggunakan metode pembelajaran konvensional. Terdapat pengaruh
interaksi antara metode pembelajaran dan Kesadaran Sejarah terhadap hasil
belajar sejarah. Hasil belajar sejarah siswa yang mengikuti proses
pembelajaran dengan menggunakan metode CIRC dengan kesadaran sejarah
tinggi hasilnya lebih tinggi dari pada siswa yang mengikuti proses
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional
dengan kesadaran sejarah tinggi. Hasil belajar sejarah siswa yang mengikuti
proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran CIRC
dengan kesadaran sejarah rendah hasilnya lebih rendah dari pada siswa
yang mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran konvensional dengan kesadaran sejarah rendah.

DAFTAR PUSTAKA
[ 1 ] Bruce Joyce, Marsha Weil, Emily Callhoun. Model-Model Pengajaran edisi
Kedelapan,Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2009.
[ 2 ] Gottschalk, Louis. Mengerti Sejarah Jakarta: UI Press, 2008
[ 3 ] Sri Wahyuni dan Leo Agung, Perencanaan Pembelajaran Sejarah. Jakarta,
Ombak, 2013
[ 4 ] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung:
Alfabeta, 2012

Jurnal PENDIDIKAN SEJARAH 8 Vol. 6 No. 2 Juli 2017


PENGARUH PENGGUNAANMEDIA BULLETIN BOARD TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI KELAS X
SMA NEGERI 1 INDRALAYA TAHUN AJARAN 2016/2017

Oleh :

Desi Lusiana
Alumni Prodi Pendidikan Sejarah FKIP Unsri
Email: desilusiana23@yahoo.com

Sani Safitri, Alian


Dosen Prodi Pendidikan Sejarah FKIP Unsri

Abstrak
Penelitian ini berjudul „‟Pengaruh Penerapan Media Bulletin board Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di Kelas X SMAN 1 Indralaya Tahun Ajaran 2016/2017‟‟.
Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas
X IPA 5 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 34 orang. diambil dengan teknik purposive
sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes. Statistik yang digunakan
untuk menganalisa data dalam pembuktian hipotesis adalah regresi sederhana dengan taraf
signifikan F tabel dk= 14 sebagai angka pembilang dk = 18 sebagai angka penyebut dan (𝛼)=
0,05. Berdasarkan data analisis yang dilakukan pada kelas eksperimen diperoleh F hitung = 1,92
dan F tabel = 2,29 atau F hitung < F tabel dengan demikian dapat disimpulkan bahwa,
hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi „‟ada pengaruh penerapan media bulletin board terhadap
hasil belajar sejarah di kelas X SMAN 1 Indralaya tahun ajaran 2016/2017 diterima.

Kata kunci : Media Bulletin board, Hasil Belajar

PENDAHULUAN dalam upaya mengembangkan pendidikan di


Indonesia. Pasal 3 menyatakan:
1.1 Latar Belakang “Pendidikan nasional berfungsi
Perkembangan ilmu pengetahuan untuk mengembangkan
dan teknologi saat ini semakin pesat. kemampuan dan membentuk
Pertumbuhan arus informasi semakin maju watak, serta peradaban bangsa
sehingga menimbulkan persaingan pada tiap yang bermartabat dalam rangka
individu, untuk mampu bersaing dalam mencerdaskan kehidupan bangsa
dunia luar maka perlu adanya pengetahuan bertujuan untuk mengembangkan
yang luas. Pendidikan merupakan salah satu potensi peserta didik agar menjadi
alat penunjang manusia untuk manusia yang beriman dan
mengembangkan diri sehingga mampu betaqwa kepada Tuhan Yang
menghadapi persaingan secara global Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
ataupun nasional. Berdasarkan Undang- berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang dan menjadi warganegara yang
Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) demokratis serta bertanggung
merumuskan tujuan pendidikan nasional jawab” (Depdiknas,2006:26).

Jurnal Pendidikan Sejarah Universitas Sriwijaya | 1


Membentuk karakter serta media pembelajaran tidak selalu memakan
kemampuan atau potensi yang dimiliki biaya yang mahal. Banyak media
peserta didik dimulai dari perilaku seseorang pembelajaran yang murah dan efektif dapat
dibentuk dan diubah sehingga terjadi digunakan, baik itu sekolah yang memiliki
perubahan perilaku ke arah yang lebih baik sarana dan prasarana menunjang ataupun
atau ke arah yang dikehendaki. Dan peserta belum, dan media pembelajaran banyak
didik diharapkan memiliki sikap religius dan jenisnya.
akhlak mulia artinya memiliki perilaku yang Media yang akan diterapkan dalam
baik, sehat secara jasmani maupun rohani, penelitian ini adalah media pembelajaran
berilmu ataupun memiliki pengetahuan yang visual yaitu Bulletin Board atau Papan
luas, aktif dalam pembelajaran, untuk Buletin. Media visual ialah semua alat
mencapai itu semua diperlukan proses peraga yang digunakan dalam proses belajar
pembelajaran. yang bisa dinikmati lewat panca indera atau
Dalam proses pembelajaran guru mata. Media visual juga dapat memperlancar
sangat mempunyai peranan yang sangat pemahaman dan memperkuat ingatan. Selain
penting sebagai penunjang kegiatan itu berdasarkan data hasil observasi awal
pembelajaran dan berperan sebagai pendidik bahwa siswa di SMAN 1 Indralaya
diwajibkan mempunyai kemampuan dalam khususnya kelas X cenderung bergaya
mengelola kegiatan pembelajaran. Gagne & belajar visual. Media Bulletin Board ini
Brig dalam (Yudhi,2012:23) mengemukakan disajikan dalam bentuk papan yang
bahwa pembelajaran bukanlah sesuatu yang dipajangkan isinya mengenai materi
terjadi secara kebetulan, melainkan adanya pembelajaran bisa berupa, tulisan-tulisan
kemampuan guru yang dimiliki tentang dan gambar-gambar yang berhubungan
dasar-dasar mengajar yang baik. Dalam dengan materi yang akan di sampaikan.
proses pembelajaran bisa menjadi Media Bulletin Board ini dinilai lebih efektif
menyenangkan, apabila dilakukan dengan digunakan karena seluruh sekolah dapat
menata ruangan yang menarik dan membuatnya baik itu sekolah dengan
pengelolaan pembelajaran yang bervariasi, fasilitas memadai maupun fasilitas yang
yakni dengan menggunakan media dan belum memadai karena media Bulletin
sumber belajar yang relevan. Kemampuan Board sebagian besar telah dimiliki oleh
guru atau pendidik dalam mengelola sekolah-sekolah. Media Bulletin Board juga
kegiatan pembelajaran salah satunya ialah lebih murah dan mudah membuatnya. Guru
menguasai bahan ajar yang akan di bukan hanya dapat membuat media sebagai
sampaikan. Guru harus menguasai bahan perantara dalam memberikan pelajaran,
ajar atau materi, tentu perlu pula mengetahui tetapi juga siswa dapat membuatnya sebagai
bagaimana bahan ajar itu disampaikan dan bagian dari memahami pelajaran yang
memahami karakteristik siswa yang diberikan.
menerima materi pembelajaran tersebut. Dalam memahami pelajaran yang
Agar materi pembelajaran dapat diberikan khususnya memahami materi
tersampaikan dengan baik kepada peserta pembelajaran Sejarah media Bulletin Board
didik salah satu cara yang dapat dilakukan ini bisa disajikan sedemikian rupa untuk
yaitu guru dapat menggunakan media yang mengemas pembelajaran sejarah yang
menarik perhatian siswa ketika belajar, banyak memuat keterangan-keterangan serta
sehingga dapat memberikan ingatan yang penjelasan materi dapat disampaikan dengan
lebih dalam untuk memahami pelajaran media Bulletin Board ini misalnya dalam
yang disampaikan. Dalam penggunaannya bentuk gambar, ilustrasi,dan sebagainya agar

Jurnal Pendidikan Sejarah Universitas Sriwijaya | 2


kegiatan pembelajaran menjadi lebih belajar adalah suatu proses yang kompleks
bervariasi dan mempermudah dalam yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang
penyampaian materi sejarah serta hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena
disesuaikan dengan karakteristik peserta adanya interaksi antara seseorang dengan
didik. Pelajaran di bidang IPS khususnya lingkungannya.
sejarah tidak hanya dengan membaca buku Berdasarkan paparan tersebut
teks tetapi dengan menggunakan media ini pembelajaran dapat di artikan sebagai suatu
di harapkan pendidik dan peserta didik interaksi antara pendidik dan peserta didik
menjadi lebih kreatif dan inovatif. dalam suatu lingkungan belajar yang
Dalam hal ini penelitian akan gunanya untuk merancang peserta didik
dilakukan di SMA Negeri 1 Indralaya yang memproses semua informasi yang telah
merupakan salah satu lembaga pendidikan di diterima melalui fasilitas dan hasil dari
Kabupaten Ogan Ilir. Dengan memiliki 19 pengalaman individu dalam rangka
lokal kelas dengan jumlah siswa tiap-tiap mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
kelas rata-rata 30 orang. Penggunaan media
pembelajaran di SMA Negeri 1 Indralaya Hakikat Hasil Belajar
sudah beragam untuk membuat siswa lebih Menurut Sudjana (2001:12), “Hasil
memahami materi yang di sampaikan. Untuk belajar adalah kemampuan-kemampuan
media Bulletin Board belum diterapkan di yang dimiliki siswa setelah ia menerima
sekolah ini khususnya pada pembelajaran pengalaman belajarnya. Hasil peristiwa
Sejarah. Media pembelajaran Bulletin Board belajar dapat muncul dalam berbagai jenis
ini diharapkan dapat membantu guru dan perubahan atau pembuktian tingkah laku
siswa untuk melaksanakan proses seseorang”. Selanjutnya menurut Slameto
pembelajaran di kelas, selain itu media menyatakan: “Hasil belajar adalah suatu
Bulletin Board yang telah tersedia disetiap proses usaha yang dilakukan seseorang
sekolah atau kelas dapat dimanfaatkan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
dengan baik. Dengan adanya penggunaan laku yang baru secara keseluruhan sebagai
media dalam kegiatan pembelajaran di kelas, hasil pengalamannya sendiri”.
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar Hasil belajar dijadikan tolak ukur
siswa. Berdasarkan pemaparan latar yang digunakan untuk menentukan tingkat
belakang tersebut penulis tertarik untuk keberhasilan siswa dalam mengetahui dan
melakukan penelitian tentang ‘’Pengaruh memahami suatu mata pelajaran, biasanya
Penggunaan Media Bulletin Board dinyatakan dengan nilai yang berupa huruf
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata atau angka-angka. Hasil belajar dapat berupa
Pelajaran Sejarah Di kelas X SMAN 1 keterampilan, nilai dan sikap setelah siswa
Indralaya Tahun Ajaran 2016/2017’’. mengalami proses belajar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil


TINJAUAN PUSTAKA belajar
Hakikat Belajar dan Pembelajaran Menurut Slameto(2003:54),„‟Faktor-
faktor yang mempengaruhi belajar secara
Belajar merupakan tindakan dan
umum dapat digolongkan menjadi dua
perilaku yang kompleks. Belajar dapat
macam yaitu faktor intern dan faktor
didefinisikan sebagai suatu proses dimana
ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada
suatu organisasi berubah perilakunya
dalam diri individu yang sedang belajar
sebagai akibat pengalaman. Adapun
meliputi faktor jasmaniah dan faktor
pendapat lain yaitu dari Arsyad (2011: 1)

Jurnal Pendidikan Sejarah Universitas Sriwijaya | 3


psikologis (intelegensi, perhatian, minat, 3. Media berbasis komputer (yang
bakat, motif, kematangan dan kesiapan). terdiri dari komputer dan video
Pengertian Media Pembelajaran interaktif)
Kata media berasal dari bahasa Latin 4.
dan merupakan bentuk jamak dari kata Pengertian media bulletin board
mediumyang secara harfiah berarti perantara Media Bulletin Board adalah media
atau pengantaratau dengan kata lain media yang terbentuk kedalam media visual grafis
adalah perantara atau pengantar pesan dari atau gambar. Media visual dapat
pengirim kepada penerima pesan memperlancar pemahaman damemperkuat
(Sadiman,dkk,2010:6). ingatan (Arsyad,2010:91). Menurut Azhar
Arsyad dalam bukunya media pembelajaran,
Tujuan dan Manfaat Media Bulletin Board termasuk dalam media
Pembelajaran pajang yang pada umumnya digunakan
Menurut Sanaky (2012:4) tujuan untuk menyampaikan pesan atau informasi
media pembelajaran yaitu untuk di depan kelompok kecil. Buletin Board
mempermudah proses pembelajaran di berfungsi sama dengan papan magnetik,
kelas, meningkatkan efisiensi proses dapat pula digunakan untuk menampilkan
pembelajaran, menjaga relevansi antara visual tiga dimensi.
materi pelajaran denga tujuan belajar, dan
membantu konsentrasi pembelajar dalam Kelebihan dan Kekurangan Media
proses pembelajaran. Selanjutnya manfaat Bulletin board
media pembelajaran yaitu membuat Bulletin board memiliki beberapa
pembelajaran menjadi lebih menarik kelebihan yaitu sebagai tempat untuk
perhatian peserta didik sehingga dapat memajang hasil karya siswa berupa benda,
menumbuhkan motivasi belajar, bahan gambar, poster, dan lain-lain sehingga dapat
pembelajaran akan lebih jelas maknanya, menciptakan semangat belajar, kemudian
sehingga dapat lebih dipahami oleh para dapat mempersatukan semangat kelas
pembelajar, serta memungkinkan menguasai dengan membangkitkan rasa memiliki
tujuan pembelajaran dengan baik, bersama dan tanggung jawab bersama.
Fungsi media pembelajaran Selain itu bulletin board juga memiliki
Secara umum media pembelajaran kekurangan yaitu gambar atau foto hanya
mempunyai fungsi yaitu untuk memperjelas ditempel menekankan persepsi indra mata
penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat gambar atau foto benda yang terlalu
verbalistis dalam bentuk kata-kata tertulis kompleks kurang efektif untuk kegiatan
atau tulisan belaka., selanjutnya untuk pembelajaran (Rusdiana, 2014:4).
mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan
daya indera (Sadiman,dkk,2010:17).
Hakikat Pembelajaran Sejarah
Macam-macam media pembelajaran
Arsyad (2010:103) mengelompokkan Kata sejarah berasal dari bahasa
media menjadi 3 yaitu: Arab yaitu Syajaratun yang mengandung
1. Media berbasis visual yang meliputi arti sebuah pohon. Sejarah digambarkan
gambar, bagan, grafik, transparansi, sebuah pohon karena sejarah secara
dan slide. skematis seperti pohon yang memiliki
2. Media berbasis audio visual yang ranting atau cabang-cabang yang
meliputi video dan audio tape. menggambarkan suatu silsilah dari suatu
peristiwa. Dalam bahasa inggris, sejarah

Jurnal Pendidikan Sejarah Universitas Sriwijaya | 4


adalah History berasal dari kata benda pada tanggal 24 Juni 1986.Drs. Sa‟ari
Yunani Istoria yang berarti ilmu. arah merupakan pejabat dinas yang mendirikan
adalah ilmu yang menelaah suatu perubahan SMANegeri 1 Indralaya dan kepala sekolah
dan peristiwa kehidupan manusia dalam sekarang di pegang oleh Rasnianah,MM
kenyataan disekitar kita berdasarkan Periode Juni 2011 sampaisekarang.
kronologis dan sistematisnya.
Manfaat pembelajaran sejarah
Sejarah selaku pedoman
mengandung kegunaan secara edukatif,
inspiratif, rekreatif, dan intruktif. Kegunaan Penelitian Relevan
edukatif artinya pemahaman yang umum Peneliti membandingkan dengan
diketahui dan dinyatakan bahwa sejarah penelitian yang telah dilakukan oleh :
memberikan nilai-nilai pendidikan bagi 1. Erlawati dari Universitas Islam
seseorang yang mempelajarinya, dengan Negeri Syarif Hidayatullah pada
mengkaji sejarah dapat ditemukan banyak tahun 2008 berjudul ‘’Pengaruh
contoh yang bersifat edukatif. Selanjutnya Penggunaan Media Papan Bulletin
kegunaan inspiratif artinya sejarah sangat Terhadap Prestasi Belajar
berguna dalam memberikan insppirasi Matematika Siswa’’.
berupa ide, konsep, semangat, motivasi 2. Nurhidayanti dari Universitas
perjuangan, bahkan sebab-sebab kegagalan Islam Negeri Jakarta pada tahun
dapat mengubah orientasi kekinian. 2013 yang berjudul ‘’Pengaruh
Kemudian kegunaan rekreatif maksudnya Penggunaan Media Papan Bulletin
sejarah menunjukkan bobot estetis dalam Terhadap Hasil Belajar Matematika
karya sejarah, dan selanjutnya kegunaaan Siswa’’.
instruktif adalah sejarah dapat digunakan 3. Femmy Rahayu dari Universitas
sebagai bahan pengajaran sehingga terkait Islam Negeri Syarif Hidayatullah
erat dengan pendidikan formal menunjang pada tahun 2015 yang berjudul
pengembangan-pengembangan bidang- ‘’Pengaruh Penggunaan Media
bidang lain khususnya berkaitan dengan Bulletin Board Terhadap Hasil
keterampilan atau kejuruan. Belajar IPA Siswa Kelas IV MIN
Ciputat‟‟.
Berdasarkan dari beberapa penelitian
Profil SMA Negeri 1 Indralaya
tersebut diperoleh kesimpulan bahwa media
SMA Negeri 1 Indralaya didirikan
Bulletin Board berpengaruh terhadap hasil
pada tahun 1988-1989 dan telah
belajar siswa walaupun diantara peneliti
terakreditasi A oleh BAN. SMA Negeri 1
tersebut memiliki kendala ketika
Indralaya terletak di jalan Lintas Timur KM
melaksanakan tahapan penggunaan media
36 Kecamatan Indralaya Induk Kabupaten
Bulletin Board sehingga mengharuskannya
Ogan Ilir, Provinsi Sumatra Selatan.
melakukan banyak demonstrasi terhadap
SMANegeri 1 Indralaya pertama kali
beberapa materi ketika proses pembelajaran
didirikan menggunakan bangunan SMPN 1
berlangsung. Hal ini dapat dijadikan acuan
Indralaya pada tahun 1985, menggunakan
bagi peneliti untuk melaksanakan penelitian
tiga kelas. Kemudian pada tahun 1986,
menggunakan media Bulletin Board yang
SMANegeri 1 Indralaya resmi menggunakan
lebih baik.
bangunan sendiri yang diresmikan langsung
oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
METODOLOGI PENELITIAN
Republik Indonesia Prof. DR. Fuad Hasan

Jurnal Pendidikan Sejarah Universitas Sriwijaya | 5


Metode penelitian jawaban. Tes diberikan sebelum
Jenis metode penelitian yang melaksanakan pembelajaran (prestest) dan
digunakan oleh peneliti adalah metode setelah melakukan pembelajaran (posttest).
penelitian eksperimen semu atau quasi - Teknik dokumentasi
eksperimen. Adapun metode quasi di Dalam penelitian ini dokumentasi yang di
definisikan sebagai eksperimen yang ambil berupa informasi mengenai sarana dan
memiliki perlakuan, pengukuran dampak, prasarana sekolah, data siswa dan guru.
unit eksperimen namun tidak menggunakan
penugasan acak untuk menciptakan
Validitas dan Reliabilitas
perbandingan dalam rangka menyimpulkan
- Validitas
perubahan yang disebabkan perlakuan.
Uji validitas ini diujicobakan kepada
Tempat dan Waktu Penelitian
siswa yang bukan berasal dari kelas
Di dalam penelitian ini, peneliti akan penelitian. Untuk menguji validitas tes
melaksanakan penelitian di SMA Negeri 1 digunakan rumus korelasi product moment:
Indralaya Selatan, dan penelitian ini rxy = N∑XY – (∑X) (∑Y)
dilakukan pada semester genap, tanggal 20 √{N∑X²-(∑X)}{N∑Y² - (N∑Y)²}
Februari sampai dengan 18 Maret tahun Dimana:
pelajaran 2016/2017. rxy :Koefisien korelasi
X : Skor yang diperoleh subjek dari
Variabel Penelitian seluruh item
Y : Skor total yang diperoleh dari
Variabel penelitian eksperimen ini
seluruh item
terdapat dua jenis variabel yakni variabel
∑x : Jumlah skor dalam distribusi X
bebas dan variabel terikat.
∑y : Jumlah skor dalam distribusi Y
1. Variabel Bebas: yaitu variabel
∑X² : Jumlah kuadrat dalam skor
penyebab (X) variabel bebas dalam
distribusi X
penelitian iniadalah media flash card
∑Y² : Jumlah kuadrat dalam skor
2. Variabel Terikat yaitu variabel akibat
distribusi Y
(Y) variabel terikat dalam penelitian
N : Banyaknya responden
ini adalah hasil belajar sejarah. Harga rhitung dikonsultasikan dengan rtabel
pada tabel product moment. Jika rhitung >
Populasi dan Sampel Penelitian rtabel berarti butir soal valid.
Adapun yang menjadi populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di Reliabilitas
kelas X SMA Negeri 1 Indralaya yang Uji reliabilitas soal tes dilakukan
berjumlah 261 siswa. Kemudian terpilihlah menggunakan split-half method (metode
kelas X IPA 5 terdiri dari 34 siswa sebagai belah dua) dengan pembelahan ganjil-genap
kelas eksperimen karena siswa nya memiliki dan rumus Spearman-Brown.Pada proses
antusias yang tinggi dalam proses pengujian reliabilitas tersebut, langkah awal
pembelajaran hal ini dilihat dari nilai rapot yang dilakukan adalah menggunakan rumus
siswa. korelasi product moment dengan angka
Teknik Pengumpulan Data kasar untuk memperoleh reliabilitas separuh
- Teknik tes
tes, yaitu r1⁄21⁄2. Selanjutnya hasilnya
Dalam penelitian ini, tes yang diberikan
tersebut disubtitusikan ke dalam rumus
pada penelitian ini berbentuk tes objektif
Spearman-Brown, yaitu
(pilihan ganda) dengan empat pilihan
r11 = 2r1/2 1/2
Jurnal Pendidikan Sejarah Universitas Sriwijaya | 6
(1+ r1/21/2) tersebut berdistribusi normal, maka
diperlukan uji kemiringan kurva dengan
Untuk mengetahui besarnya r 1122
dapat rumus koefesien person, yaitu:
digunakan rumus berikut: 𝑋 − 𝑀𝑜
Km =
N XY - ( X)( Y) 𝑆
r 11 (Sudjana, 2005:109)
{N X2 - ( X)2}{N Y2 - ( Y) 2}
22

Keterangan :
Daya pembeda Km = kemiringan kurva
Untuk mencari daya pembeda x = rata-rata
ditentukan dengan kelompok atas dan Mo = modus
kelompok bawah dengan membagi S = simpangan baku
kelompok ini menjadi 50% kelompok atas
dan 50% kelompok bawah. Daya pembeda Datadikatakan normal apabila harga
ditentukan dengan: Km terletak antara (-1) sampai (+1) (-1 < K
BA BB < + 1).
DP = - = PA – PB
JA JB Uji Linearitas Regresi
Uji linearitas dapat dicari dengan rumus-
Taraf Kesukaran rumus sebagai berikut:
Untuk menghitung taraf kesukaran, 1. Mencari jumlah kuadrat eror (JKE)
menggunakan rumus berikut: dengan tabel penolong variabel X dan
B
P= Y
JS 𝑌 2 2219 2
Keterangan: 2. JKReg 𝑎 = = =
𝑛 30
P = Indeks Kesukaran 492396
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal =164133,033
30
itu dengan betul 3. JKReg 𝑏/𝑎
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes 4. JKRes = 𝑦 −JKReg 𝑏/𝑎 −JKReg 𝑎
(Arikunto, 2006:208) =
166183−549,460−164132,03
Teknik Analisis Data 4
Teknis analisis data merupakan = 1501,506
merupakan cara yang ditempuh untuk 5. RJKReg 𝑎 = JKReg 𝑎
memperoleh atau menganalisis data. = 164133,033
Analisis data ini bertujuan untuk menguji 6. RJKReg 𝑏/𝑎 = JKReg 𝑏/𝑎
penerimaan atau penolakan terhadap = 549,460
hipotesis yang dirumuskan. Teknik analisis 7. Mencari rata-rata jumlah kuadrat
data yang digunakan dalam penelitian ini residu (RJKRes) dengan rumus :
adalah „’uji regresi sederhana‟‟dengan RJKRes=
𝐽𝐾 𝑅𝑒𝑠
syarat sampel harus homogen dan normal. 𝑛 −2
Uji Normalitas Data ( 𝑦 2)
8. JKE= 𝑦2−
Uji normalitas sebagai bahan 𝑘 𝑛
pertimbangan yang digunakan untuk 9. JKTc = JKRes ─ JKE
menguji normalis data. Maka diperlukan 𝐽𝐾 𝑇𝑐
10. RJKrc =
data distribusi frekuensi untuk menentukan 𝑘−2
rata-rata.Untuk menguji apakah data

Jurnal Pendidikan Sejarah Universitas Sriwijaya | 7


𝐽𝐾 𝐸 𝑋) .( 𝑌
11. RJKE = 2. JKReg(𝑏 𝑎)= b. 𝑥𝑦 −
𝑛−𝑘 𝑛
𝑅𝐽𝐾 𝑇𝑐 2
12. Fhitung = 3. JKRes= 𝑌 −JKReg 𝑏/𝑎 − JKReg 𝑎
𝑅𝐽𝐾 𝐸 4. RJKReg 𝑎 = JKReg 𝑎
13. Menentukan keputusan pengujian 5. RJKReg 𝑏/𝑎 = JKReg 𝑏/𝑎
Jika Fhitung ≤ tabel, artinya data berpola 𝐽𝐾 𝑅𝑒𝑠
6. RJKRes =
linier dan 𝑛 −2
Jika Fhitung ≥ tabel, artinya data berpola 𝑅𝐽𝐾 𝑅𝑒𝑔 (𝑏 /𝑎 )
7. Fhitung =
tidak linier 𝑅𝐽𝐾 𝑅𝑒𝑠
14. Ftabel = F (1-a) (dk TC, dk E)
15. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel
(Riduwan, 2013: 147) Interval Fi Xi FiXi Xi² FiXi²
72-76 5 74 370 5476 27380
Uji Hipotesis 77-81 3 79 237 6241 18723
Uji Regresi Sederhana
Langakah-langkah menjawab Regresi 82-86 3 84 252 7056 21168
Sederhana: 87-91 6 89 534 7921 47526
1. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk
kalimat 92-96 13 94 1222 8836 114868
Adapun hipotesis dalam penelitian ini
adalah: 97-101 4 99 396 9801 39204
Ha: Ada pengaruh yang signifikan pada Jumlah 34 519 3011 45331 268869
penerapan media Bulletin Boardterhadap
hasil belajar siswa kelas X pada (Riduwan, 2013: 151)
matapelajaran Sejarah di SMA Negeri 1 Menguji linieritas dengan langkah-langkah
Indralaya. berikut :
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan ( 𝑦 2)
1. JKE = 𝑦2−
pada penerapan media Bulletin Board 𝑘 𝑛
terhadap hasil belajar siswa kelas X pada 2. JKTc = JKRes ─ JKE
matapelajaran Sejarah di SMA Negeri 1 𝐽𝐾 𝑇𝑐
3. RJKrc =
Indralaya. 𝑘−2
𝑅𝐽𝐾 𝑇𝑐
2. Membuat tabel penolong untuk 4. RJFhitung =
𝑅𝐽𝐾 𝐸
menghitung angka statistik 𝐽𝐾 𝐸
3. Masukan angka-angka statistik dar tabel 5. KE =
𝑛 −𝑘
penolong dengan rumus: 6. Menentukan keputusan pengujian
𝑛 𝑋𝑌− 𝑋. 𝑌 linieritas
b= a=
𝑛 . 𝑋 2 −(𝑋𝑌)2 Jika F hitung≤ F tabel, maka tolak
. 𝑌 −b. 𝑋
Ho artinya data brpola linier dan
𝑛. F hitung≥ F tabel, maka terima
4. Membuat jumlah kuadrat Regresi Ho artinya data berpola tidak
(JKReg(a))dengan rumus: linier
( 𝑌)
JKReg (a)= Dengan taraf signifikan (𝛼) =
n
Menguji Singnifikan dengan langkah- 0,05
langkah berikut: Ftabel = F (1-a) (dk TC, dk E)
( 𝑌)2 (Riduwan, 2013: 155)
1. JKRes =
𝑛

Jurnal Pendidikan Sejarah Universitas Sriwijaya | 8


Dengan taraf signifikan (𝛼) = 0,05
HASIL DAN PEMBAHASAN Ftabel = F (1-a) (dk TC, dk E)
PENELITIAN
= F (1-0,05) (dk = k-2, dk = n-k)
Hasil BelajarKelas Eksperimen = F (1-0,05) (dk = 16-2, dk = 34-16)
72 72 76 76 80 80 = F (1-0,05) (dk = 16, dk = 18)
80 80 = F (0,95) (14, 18)
84 84 84 88 88 88 Cara mencari Ftabel dk = 14
88 88 pembilang
88 92 92 92 92 92 dk = 18
92 94 penyebut
96 96 96 96 96 96 Ftabel = 2,29
96 100 Ternyata F hitung< F tabel atau 1,92< 2,29 ,
100 100 ( n=34 ) maka tolak Ho artinya data berpola linier
.
Pembahasan
X  Mo
Km  Penelitian ini menggunakan media
S bulletin board dalam pembelajaran. Media
88,55−93,5
Km = bulletin board merupakan media visual yang
8,19 menekankan pada peranan siswa dalam
−4,95
Km = pembelajaran aktif. Peneliti menggunakan
8,19
kelas X IPA 5 sebagai kelas Eksperimen
Km = - 0,59 dengan jumlah 34 siswa dengan materi ajar
Berdasarkan hasil dari perhitungan Islamisasi dan silang budaya di Nusantara.
kemiringan kurva, nilai Km untuk kelas Peneliti menggunakan alat pengumpul data
eksperimen adalah - 0,59 dan karena nilai berupa instrumen tes. Instrumen tes yang
Km - 0,59 ini terletak antara (-1) dan (+1), digunakan dalam penelitian ini sudah
maka data kelas eksperimen dapat peneliti uji cobakan kepada kelas lain yang
dikatakan terdistribusi normal. bukan merupakan kelas validasi, yaitu kelas
X IPA 3.Setelah mendapatkan data hasil tes,
Uji Hipotesis maka peneliti melakukan analisis data hasil
Jika F hitung≤ F tabel, maka tolak Ho tes, analisis data yang menggunakan rumus
artinya data brpola linier dan uji regresi sederhana terdiri dari uji
F hitung≥ F tabel, maka terima Ho linearitas regresi dan uji hipotesis
artinya data berpola tidak linier
Simpulan taraf signifikan (𝛼)= 0,05. Untuk mencari =
Dari hasil analisis data, tentang F tabel dk= 14 sebagai angka pembilang dk =
perbandingan hasil belajar antara 18 sebagai angka penyebut. Ternyata F
penggunaan media pembelajaran bulletin hitung< F tabel atau 1,26 < 2,29 , maka data
board dengan tanpa media pembelajaran berpola linier., Berdasarkan kriteria
bulletin board pada mata pelajaran Sejarah pengujian hipotesis , Ho diterima jika thitung ≤
di kelas X SMAN 1 Indralaya tahun ajaran Ftabel dan Ha ditolak jika thitung ≥ F tabel,
2016/2017dilakukan uji linieritas regresi karena thitung ≥ Ftabel maka Ho ditolak dan Ha
dengan menggunakan rumus linieritas diterima. Hal ini menunjukkan bahwa
regresi kriteria pengujian jika F hitung≤ F tabel, terdapat pengaruh hasil belajar antara
artinya data berpola linier dan jika F hitung≥ F penggunaan media bulletin board dengan
tabel, artinya data berpola tidak linier dengan tanpa media pembelajaran pada mata

Jurnal Pendidikan Sejarah Universitas Sriwijaya | 9


pelajaran Sejarah di kelas X SMAN 1 Daryanto,Haji. 2013. Evaluasi
Indralaya tahun 2016/2017. Pendidikan.Jakarta:Rineka Cipta.
Depdiknas. 2006.UU RI No.20 Tahun 2003.
Saran Tentang Pendidikan Nasional.
Jakarta.
Setelah melakukan penelitian, penulis Djamarah, Bahari. 2006. Strategi Belajar
mengemukakan beberapa saran sebagai Mengajar.Jakarta:Rineka Cipta.
berikut: Hariono. 1995. Mempelajari Sejarah Secara
1) Pada saat proses pembelajaran sejarah di Efektif. Jakarta : Rineka Cipta.
sekolah, siswa diharapkan lebih aktif Indriana,Dian. 2011. Ragam Alat Bantu
dengan membiasakan untuk Media Pengajaran.Yogyakarta:DivaPress
menyalurkan pendapat mereka baik I Gde Widja. 1989. Pengantar Ilmu
secara tertulis maupun tidak tertulis Sejarah:Sejarah Dalam Perspektif
2) Penggunaan media bulletin board Pendidikan. Semarang:Satya Wacana.
hendaknya diterapkan pada kelas yang Moh,Ali.R. 2005. Pengantar Ilmu Sejarah
benar-benar aktifdan kreatif supaya Indonesia. Yogyakarta:LkiS.
media yang dibuat dapat menarik Mujiono, Dimyati. 2009. Belajar dan
3) Guru mata pelajaran sejarah hendaknya Pembelajaran. Jakarta: Rineka
dapat menggunakan media pembelajaran Cipta.
yang sesuai dengan materi dan sesuai
dengan karakteristik siswa. Salah Munadi,Yudhi. 2013. Media
satunya ialah media bulletin board Pembelajaran.Jakarta:Gaung
dalam proses pembelajaran dapat Persada Press.
mengoptimalkan proses pembelajaran
siswa sehingga dapat menjadi pendorong Riduwan. 2013. Skala Pengukuran
yang kuat bagi siswa untuk selalu belajar Variabel-variabel Penelitian.
4) Sebaiknya guru selalu Bandung:Alfabeta.
mempertimbangkan penggunaan media
Rusdiana, Nova. 2014. Penggunaan Media
pembelajaran yang bervariasi dan
Papan Bulletin Dalam Pembelajaran
memanfaatkan media yang telah ada.
IPS Untuk Meningkatkan Hasil
papan bulletin biasanya sudah tersedia
Belajar Siswa Kelas IVA Sekolah
disekolah agar siswa lebih terampil dan
Dasar. Jurnal JPGSD Vol 02 No
tidak bosan untuk mengikuti
01:Universitas Negeri Surabaya.
pembelajaran sehingga siswa tidak
mengalami kejenuhan dalam belajar. Oemar, Hamalik. 2010. Kurikulum dan
Pembelajaran. Jakarta:Bumi Aksara.
Daftar Pustaka Oemar, Hamalik. 2010. Media Pendidikan.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Bandung : PT Citra Aditya Bakti.
Penelitian Suatu Praktek. Jakarta:Rineka Poerwadarminta,W.J.S. 1982. Kamus Umum
Cipta. Bahasa Indonesia.Jakarta:Balai
Pustaka.
Arifin,Z. 2009. Evaluasi Pembelajaran Sadiman, dkk. 2010. Media Pendidikan.
(Prinsip, Teknik, Prosedur). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Bandung:Remaja Rosdakarya.
Sanaky,Hujair. 2012. Media
Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Pembelajaran.Yogyakarta:Kaukaba.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Jurnal Pendidikan Sejarah Universitas Sriwijaya | 10
Sanjaya, Wina. 2010. Perencanaan dan belajar-behavioristik-kognitif.html, diakses
Desain Sistema tanggal 30 Juli 2017
Pembelajaran.Jakarta: Kencana.

Slameto.2003. Belajar dan Faktor-Faktor


Yang Mempengaruhinya.
Jakarta:Rineka Cipta.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Edisi


kelima. Bandung:Tarsito.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Pendidikan.Bandung:ALFABETA.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.
Bandung:ALFABETA.

Suharsimi,Arikunto.2002. Dasar-dasar
Evaluasi Pendidikan (edisi revisi).
Jakarta:Bumi Aksara.

Suharsimi,Arikunto. 2006. Prosedur


Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik.Jakarta:Rineka Cipta.

Suharsimi,Arikunto.2013. Dasar-Dasar
Evaluasi Pendidikan Edisi 2.
Jakarta:Bumi Aksara.

Suryosubroto. 2002. Proses Belajar


Mengajar Di Sekolah. Jakarta :
Rineka Cipta.

Tamburaka,Rustam E. 1997. Pengantar


Ilmu Sejarah Teori Filsafat
Sejarah Sejarah Filsafat Dan
Iptek. Jakarta:Rineka cipta.

Winataputra,Udin S,dkk. 1997. Buku Materi


Pokok Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta:Depdikbud (Universitas
Terbuka).

Sumber Internet :
Anonim.2012. Teori Belajar Behavioristik,
Teori Belajar Kognitif, Dan Teori Belajar
Kontruktivisme, tersedia: http://www.teori-

Jurnal Pendidikan Sejarah Universitas Sriwijaya | 11

Anda mungkin juga menyukai