TINJAUAN PUSTAKA
Obat adalah tiap bahan atau campuran bahan yang dibuat, ditawarkan untuk
atau diagnosis suatu penyakit, kelainan fisik, atau gejala-gejalanya pada manusia
atau hewan; atau dalam pemulihan, perbaikkan, atau mengubah fungsi organik
dapat dikatakan bahwa obat dapat bersifat sebagai obat dan juga dapat bersifat
sebagai racun. Obat akan bersifat sebagai obat apabila tepat digunakan dalam
pengobatan suatu penyakit dengan dosis dan waktu yang tepat. Jadi bila
menimbulkan keracunan. Bila dosisnya lebih kecil, maka tidak diperoleh efek
Untuk menghasilkan efek farmakologi atau efek terapi, obat harus mencapai
diabsorpsi dari tempat pemerian dan distribusinya oeh aliran darah kebagian yang
Zat aktif obat tidak dapat digunakan begitu saja untuk pengobatan, tetapi
harus dibuat suatu bentuk yang cocok serta dipilih rute penggunaan obat yang
Bahan baku adalah semua bahan, baik yang berkhasiat maupun tidak
pengolahan obat walaupun tidak semua bahan tersebut masih terdapat di dalam
Menurut Dirjen POM (2006), bahan (zat) aktif adalah tiap bahan atau
campuran bahan yang akan digunakan dalam pembuatan sediaan farmasi dan
apabila digunakan dalam pembuatan obat menjadi zat aktif obat tersebut. Dalam
arti lain, bahan (zat) aktif adalah bahan yang ditujukan untuk menciptakan khasiat
fungsi tubuh.
Zat aktif senyawa kimia murni tunggal jarang diberikan langsung sebagai
sediaan obat. Akan tetapi, sediaan obat yang diformulasikan hampir selalu
diberikan. Sediaan obat ini dapat beragam dari larutan yang relatif sederhana
sampai ke sistem penghantaran sediaan obat yang rumit, dengan menggunakan zat
pertimbangan karakteristik fisika, kimia, dan biologi semua zat aktif dan eksipien
farmakope atau persyaratan lain yang disetujui oleh regulator atau oleh industri
farmasi yang bersangkutan. Selain itu, bahan–bahan yang dibeli harus sesuai
dengan spesifikasi hasil uji praformulasi agar diperoleh mutu obat yang konsisten
(Siregar, 2010).
1. Pemasok bahan awal dan pengemas dievaluasi dan disetujui untuk memenuhi
Mutu kecuali untuk produk jadi yang harus disetujui oleh kepala bagian
4. Revisi berkala dari tiap spesifikasi perlu dilakukan agar memenuhi Farmakope
sampel diambil dari tiap wadah dan dilakukan uji identitas terhadap tiap
sampel.
6. Pengambilan sampel boleh dilakukan dari sebagian wadah bila telah dibuat
7. Mutu suatu bets bahan awal dapat dinilai dengan mengambil dan menguji
sampel representatif. Sampel yang diambil untuk uji identitas dapat digunakan
9. Jumlah sampel yang dapat dicampur menjadi satu sampel komposit hendaklah
daya kerjanya. Tapi yang jelas, obat kulit topikal kortikosteroid sangat efektif
dan klobetasol mempunyai daya kerja yang lebih besar. Akan tetapi penggunaan
obat kortikosteroid yang mengandung fluor dalam jangka waktu lama, dapat
menyebabkan pelebaran kapiler dan pembuluh nadi halus yang bersifat permanen
dan mempengaruhi juga fungsi sistem kardiovaskular, ginjal, otot lurik, sistem
syaraf dan organ lain. Karena fungsi kortikosteroid penting untuk kelangsungan
gangguan kulit dan digunakan secara luas. Berkat efek antiradang dan
gatal-gatal, dan lain-lain. Akan tetapi tidak jarang gangguan (khususnya ekzem)
segera kambuh lagi, terutama bila digunakan fluorkortikoida dengan khasiat kuat
Menurut Anief, 1999 obat kortikosteroid tersedia dalam bentuk salep dan
krim. Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan
sebagai obat luar. Bahan obatnya larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep
yang cocok dan salep tidak boleh berbau tengik. Krim adalah suatu salep yang
Sedangkan menurut Farmakope Edisi IV, 1995 krim adalah bentuk sediaan
setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi
dalam bahan dasar yang sesuai. Istilah ini secara tradisional telah digunakan untuk
sediaan setengah padat yang mempunyai konsistensi relatif cair diformulasi
Rumus Bangun:
3,20-dion17-valerat[2152-44-5]
Kelarutann : Praktis tidak larut dalam air, mudah larut di dalam aseton
Kemajuan dalam teknologi kolom, sistem pompa tekanan tinggi, dan detektor
suatu sistem pemisahan dengan kecepatan dan efisiensi yang tinggi. Metode ini
dikenal sebagai kromatografi cair kinerja tinggi atau disebut juga dengan HPLC
hal dapat menghasilkan pemisahan yang sangat cepat seperti pada kromatografi
gas, dengan keunggulan zat-zat yang tidak menguap atau yang tidak tahan panas
dapat dikromatorafi tanpa peruraian atau tanpa perlunya membuat derivat yang
Pada kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) menggunakan pelarut atau fase
diperlukan
Alat utama HPLC yaitu terdiri tandon pelarut, pipa, pompa, penyuntikan,
Tandon pelarut atau fase gerak mempunyai ciri yaitu bahan tendon harus
lembab terhadap berbagai fase gerak berair dan tak berair. Sehingga baja anti
karat jangan dipakai pada pelarut yang mengandung ion halida dan jika harus
bertekanan, hindari menggunakan gelas. Daya tampung tendon harus lebih besar
dari 500 ml, yang dapat digunakan selama 4 jam untuk kecepatan air yang
2. Pipa
Pipa merupakan penyambung seluruh bagian sistem. Garis tengah dalam pipa
sebelum penyuntikan tidak berpengaruh, hanya saja harus lembam dan tahan
tekanan serta mampu dilewati pelarut dengan volume yang memadai. Tetapi garis
3. Pompa
Pompa harus dibuat dari bahan yang lembam terhadap semua bahan pelarut.
Bahan yang umum digunakan adalah gelas, baja nirkarat, teflon dan batu nilam.
Pompa harus mampu menghasilkan tekanan sampai 5000 psi pada kecepatan
sampai 3 ml/menit. Aliran pelarut dari pompa harus tanpa denyut atau direndam
untuk menghasilkan denyut, karena denyut alir pelarut dapat menyebabkan hasil
yang lancung bagi beberapa detektor. Kecepatan alir yang dihasilkan pompa harus
4. Sistem penyuntikan
tekanan balik yang tinggi tanpa kehilangan cuplikan. Pada saat pengisian
cuplikan, cuplikan dialirkan melewati lingkar cuplikan dan kelebihannya
5. Kolom
analisis bergantung pada pilihan kolomdan kondisi kerja yang tepat. Kolom dapat
a. Kolom analitik: garis tengah – dalam 2-6 mm. Panjang bergantung pada
kolom, untuk menahan partikel yang dibawa fase gerak atau teroken. Selama
penggunaan penyaringan ini, sering tersumbat dan perlu diganti. Hal ini dapat
6. Detektor
terhadap rentang jumlah terokan yang lebar serta harus tegar dan tidak
7. Perekaman
suatu senyawa berupa peak (puncak). Dari daftra tersebut secara kualitatif kita
dapat mengetahui senyawa apa yang diperiksa, dan secara kuantitatif dapat
diketahui luas dan tinggi puncak yang berbanding lurus dengan konsentrasi
(Johnson,1991).
1. Proses cepat, untuk analisis yang tidak murni, dapat dicapai waktu analisis
fase diam dan fase gerak memberikan parameter tambahan untuk mencapai
3. Detektornya peka dan unik, detektor yang digunakan UV 254 nm yang dapat
4. Kolom dapat dipakai kembali, tetapi mutunya menurun. Laju penurunan mutu
tergantung pada jenis cuplikan yang disuntikkan, kemurnian pelarut, dan jenis