Anda di halaman 1dari 194

PERANGKAT PEMBELAJARAN KIMIA KELAS XII SMA

PERENCANAAN PEMBELAJARAN

DOSEN PEMBIMBING : INELDA YULITA, S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH :

KIMIA K04

LUCSY THELYANA : 150384204007

MALINA : 140384204015

PIYOLA CHARINA P : 150384204017

SRI SISMAWATI : 150384204044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

2018

1|Perencanaan Pembelajaran Kimia


SILABUS KELAS XII

A. Kompetensi Inti
KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI-2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung-jawab, peduli (gotong


royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.

KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerap-kan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.

KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.

2|Perencanaan Pembelajaran Kimia


Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran

3.1 Menganalisis Sifat Koligatif  Mengamati video atau gambar


fenomena sifat Larutan penggunaan garam untuk
koligatif larutan  Diagram P-T mencairkan salju.
(penurunan  Penurunan  Menyimak penjelasan tentang sifat
tekanan uap tekanan uap koligatif larutan dengan
jenuh, kenaikan jenuh menggunakan diagram P-T
titik didih,  Kenaikan titik
penurunan titik  Menganalisis dan menyimpulan
didih
beku, dan penyebab sifat koligatif larutan
 Penurunan titik
tekanan osmosis) beku  Menganalisis perbedaaan sifat
 Osmosis dan koligatif larutan nonelektrolit dan
3.2 Membedakan
tekanan osmosis sifat koligatif larutan elektrolit.
sifat koligatif
larutan elektrolit  Sifat koligatif  Merancang dan melakukan
dan larutan larutan elektrolit percobaan sifat koligatif larutan,
nonelektrolit dan larutan misalnya penurunan titik beku
nonelektrolit larutan nonelektrolit dan larutan
4.1 Menyajikan elektrolit serta melaporkan hasil
kegunaan prinsip percobaan.
sifat koligatif
 Menentukan derajat pengionan ()
larutan dalam
zat elektrolit berdasarkan data
kehidupan
percobaan.
sehari-hari
 Menyelesaikan perhitungan kimia
4.2 Melakukan terkait sifat koligatif larutan
percobaan untuk elektrolit dan nonelektrolit.
menentukan
derajat pengionan  Memaparkan terapan sifat koligatif
dalam kehidupan sehari-hari
misalnya membuat es krim,
memasak, dan mencegah
pembekuan air radiator.

3.3 Menyetarakan Redoks dan Sel  Mengamati benda-benda yang


persamaan kimia Elektrokimia menggunakan baterai sebagai
reaksi redoks dan  Penyetaraan sumber energi.
memperkirakan persamaan  Menyimak penjelasan cara
reaksi yang dapat reaksi redoks menyetarakan persamaan kimia
terjadi  Sel Volta dan reaksi redoks.
berdasarkan potensial sel
 Menyetarakan persamaan kimia
potensial  Korosi reaksi redoks dengan menggunakan
elektrode  Sel Elektrolisis metode setengah reaksi dan metode
dan Hukum perubahan bilangan oksidasi.
3.4 Menganalisis
Faraday
proses yang  Membahas notasi sel Volta dan
terjadi dan kespontanan reaksi.
melakukan
 Menyimak penjelasan cara
perhitungan zat

3|Perencanaan Pembelajaran Kimia


Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran

atau listrik yang menghitung potensial sel Volta


terlibat pada  Merancang dan melakukan
suatu sel Volta percobaan sel Volta dengan
serta menggunakan bahan di sekitar,
penerapannya misalnya agar-agar sebagai
dalam kehidupan jembatan garam serta menyajikan
hasilnya.
3.5 Menganalisis
faktor-faktor yang  Membahas penerapan sel Volta
mempengaruhi dalam kehidupan.
terjadinya korosi  Membahas proses korosi yang
dan cara melibatkan reaksi redoks dan
mengatasinya faktor-faktor penyebab terjadinya
3.6 Menerapkan korosi.
stoikiometri  Membahas upaya pencegahan dan
reaksi redoks dan mengatasi terjadinya korosi.
hukum Faraday  Merancang dan melakukan
untuk percobaan penyepuhan benda dari
menghitung logam dengan ketebalan lapisan dan
besaran-besaran luas tertentu serta melaporkan
yang terkait sel hasilnya.
elektrolisis
 Menggunakan hukum Faraday
4.3 Menentukan untuk menentukan hubungan
urutan kekuatan antara muatan listrik yang
pengoksidasi atau digunakan dengan banyaknya hasil
pereduksi reaksi.
berdasarkanhasil
percobaan

4.4.Merancang sel
Volta dengan
mengunakan
bahan di sekitar
4.5 Mengajukan
gagasan untuk
mencegah dan
mengatasi
terjadinya korosi
4.6 Merancang dan
melakukan
penyepuhan
benda dari logam
dengan ketebalan
lapisan dan luas

4|Perencanaan Pembelajaran Kimia


Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
tertentu
3.7 Menganalisis  Mengamati demonstrasi reaksi uji
Kimia Unsur
kelimpahan, nyala garam dari senyawa alkali
kecenderungan  Kelimpahan
dan alkali tanah, misalnya:
sifat fisik dan unsur-unsur
pembakaran KCl, NaCl, CaCl2, dan
sifat kimia, golongan utama,
BaCl2 untuk mengidentifikasi unsur
manfaat, unsur-unsur
logam.
dampak, proses periode 3, dan
 Mengamati demonstrasi
pembuatan unsur transisi
pembakaran logam Mg kemudian
unsur-unsur periode 4.
hasil pembakaran ditambah air dan
golongan utama fenolftalin untuk mengidentifikasi
(gas mulia,  Sifat fisis dan
sifat basa unsur golongan IIA.
halogen, alkali, sifat kimia
 Membahas kelimpahan,
dan alkali tanah) unsur-unsur
kecenderungan sifat, manfaat, serta
golongan utama,
3.8 Menganalisis cara mendapatkan unsur-unsur
periode 3, dan
kelimpahan, golongan utama, unsur-unsur
unsur transisi
kecenderungan periode 3 dan unsur golongan
periode 4.
sifat fisik dan transisi (periode 4).
 Ekstraksi unsur-
sifat kimia,  Mengidentifikasi produk-produk
unsur halogen,
manfaat, yang mengandung unsur-unsur
alkali, alkali
dampak, dan golongan utama, unsur-unsur
tanah,
proses periode 3 dan unsur golongan
aluminium,
pembuatan unsur transisi (periode 4) tertentu.
nitrogen,
periode 3 dan
oksigen,  Mengaitkan sifat dan kegunaan
unsur golongan
belerang, silikon, unsur golongan utama, unsur
transisi (periode
besi, kromium, periode 3, dan unsur transisi
4)
tembaga, dan periode 4.
senyawanya.  Merancang dan melakukan
4.7 Melakukan  Manfaat unsur percobaan terkait sifat kimia unsur
percobaan dan senyawa dalam satu golongan/ periode
pembuatan unsur golongan utama, misalnya: daya pengoksidasi
halogen dan periode ke-3 dan halogen dan daya pereduksi halida,
mengidentifikasi transisi (periode uji nyala senyawa logam alkali dan
sifat fisika dan 4) alkali tanah, sifat unsur-usur
kimia unsur periode 3 (antara lain amfoter ion
golongan utama aluminium Al3+), serta pembuatan
(halogen, alkali, gas klor dan melaporkan hasil
atau alkali tanah) percobaan.

5|Perencanaan Pembelajaran Kimia


Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
4.8 Merancang dan
melakukan
percobaan untuk
menunjukkan
sifat amfoter
aluminium (Al3+)
 Membahas kegunaan unsur/
senyawa golongan utama, unsur
periode 3 dan unsur transisi
periode 4

3.9 Menganalisis Struktur, Tata  Mengamati gambar: bahan


struktur, tata Nama, Sifat, pencucian kering (dry clean),
nama, sifat, Isomer, spirtus, kembang gula, formalin,
sintesis, dan Identifikasi dan obat bius, cat kuku, kloroform,
kegunaan Kegunaan cuka dapur, jeruk, pisang dan lain-
senyawa karbon Senyawa: lain yang mengandung senyawa
(haloalkana, karbon.
 Haloalkana
amina, alkanol,  Menyimak penjelasan
 Amina
alkoksialkana, pengelompokan senyawa karbon
alkanal, alkanon,  Alkanol dan
berdasarkan gugus fungsi
asam alkanoat, Alkoksi Alkana
(haloalkana, amina, alkanol,
dan alkil  Alkanal dan alkoksialkana, alkanal, alkanon,
alkanoat) Alkanon asam alkanoat, dan alkil alkanoat).
 Asam alkanoat
dan alkil  Membahas rumus struktur dan
4.9 Merancang dan alkanoat tata nama haloalkana, amina,
melakukan alkanol, alkoksi alkana, alkanal,
percobaan untuk alkanon, asam alkanoat, dan alkil
sintesis senyawa alkanoat.
karbon,  Menganalisis berbagai rumus
identifikasi gugus struktur yang memiliki rumus
fungsi dan/atau molekul sama.
penafsiran data  Membahas isomer, sifat-sifat,
spektrum reaksi identifikasi dan kegunaan
inframerah (IR) haloalkana, amina, alkanol, alkoksi
alkana, alkanal, alkanon, asam
alkanoat, dan alkil alkanoat.
 Mengaitkan rumus struktur
senyawa haloalkana, amina,
alkanol, alkoksi alkana, alkanal,
alkanon, asam alkanoat, dan alkil
alkanoat, dengan sifat kimianya.
 Merancang dan melakukan
percobaan tentang reaksi
identifikasi senyawa alkanol dan
alkoksialkana serta identifikasi

6|Perencanaan Pembelajaran Kimia


Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran

alkanal dan alkanon (misalnya


dengan larutan Fehling dan
Tollens) dan melaporkan hasil
percobaan.
 Merancang dan melakukan
percobaan pembuatan alkil
alkanoat (esterifikasi) dan
melaporkan hasil percobaan.
3.10 Menganalisis Benzena dan  Mengamati gambar: dinamit, obat-
struktur, tata Turunannya obatan yang mengandung anilin,
nama, sifat, dan minuman ringan yang
 Struktur mengandung bahan pengawet,
kegunaan
 Tata Nama kotak televisi dan tape recorder
benzena dan
turunannya  Sifat serta lain-lain yang mengandung
 Kegunaan senyawa bezena dan turunannya.

4.10 Menyajikan  Menyimak penjelasan rumus


beberapa struktur dan tata nama senyawa
turunan benzena dan turunannya
benzena yang  Membahas sifat fisis dan sifat
berbahaya dan kimia senyawa benzena dan
tidak berbahaya turunannya (penyebab kestabilan
benzena, reaksi-reaksi substitusi
meliputi: nitrasi, sulfonasi,
halogenasi, dan alkilasi dll)
 Menghubungkan rumus struktur
senyawa dengan sifat kimianya.
 Menganalisis reaksi pengarah orto,
meta dan para
 Berlatih membuat reaksi nitrasi,
sulfonasi, halogenasi, dan alkilasi
pada senyawa benzena
 Membahas kegunaan benzena dan
turunannya.

3.11 Menganalisis Struktur, tata  Mengamati objek (atau gambarnya)


struktur, tata nama, sifat, yang mengandung polimer,
nama, sifat dan penggunaan dan misalnya: tali-tali plastik, paralon,
teflon, tempat minum dan

7|Perencanaan Pembelajaran Kimia


Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran

penggolongan penggolongan makanan dari stirofom, karpet dari


makromolekul makromolekul polimer orlon, lensa kacamata dari
(polimer, fleksiglas dan fiting lampu dari
 Polimer bakelit.
karbohidrat,
 Karbohidrat
protein, dan  Menyimak penjelasan bagaimana
lemak)  Protein beberapa jenis molekul dapat
 Lemak bergabung menghasilkan suatu
4.11 Menalar makromolekul.
pembuatan  Menyimak penjelasan tentang
suatu produk aturan IUPAC untuk memberi
dari nama polimer
makromolekul
 Membahas pembentukan
polimerisasi adisi dan polimerisasi
kondensasi.
 Menganalisis nama monomer, jenis
polimerisasinya, nama polimer
yang terbentuk, sifat dan
kegunaannya dalam kehidupan.
 Mengumpulkan data dan
menyajikan dampak penggunaan
polimer sintetis dalam kehidupan
dan cara penanggulangannya
 Mengamati bahan atau gambar
yang mengandung karbohidrat,
protein, dan lemak, misalnya:
madu lebah, batang tebu, susu
sapi, biji-bijian, kapas, gelatin,
agar-agar, buah alpukat dan
daging sapi.
 Menyimak penjelasan tentang
struktur dan tata nama
karbohidrat dan protein
 Membahas sifat dan kegunaan
karbohidrat dan protein.
 Melakukan percobaan uji glukosa,
selulosa, amilum dan uji protein
dan melaporkan hasil percobaan.
 Menyimak penjelasan struktur
lemak dan reaksi yang dapat
dialami lemak
 Menghubungkan struktur lemak
(misalnya struktur omega-3,
omega-6, omega-9, struktur lemak

8|Perencanaan Pembelajaran Kimia


Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
lain) dengan sifat fisiknya dan
efeknya pada kesehatan.
 Membahas dan menyajikan
kegunaan lemak dan minyak serta
pengaruh lemak bagi kesehatan
manusia.
 Membahas dan menyajikan
pembuatan suatu produk dari
makromolekul misalnya pembuat-
an alkohol dari karbohidrat,
minyak dari biji-bijian dan
margarin dari lemak.

INDIKATOR SETIAP KOMPETENSI DASAR

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

3.1 Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan  Menganalisis video atau gambar penggunaan
(penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik didih, garam untuk mencairkan salju.
penurunan titik beku, dan tekanan osmosis).
4.1 Menyajikan kegunaan prinsip sifat koligatif  Menjelaskan tentang sifat koligatif larutan

9|Perencanaan Pembelajaran Kimia


larutan dalam kehidupan sehari-hari. dengan menggunakan diagram P-T
 Menganalisis penyebab sifat koligatif larutan
 Mempresentasikan terapan sifat koligatif dalam
kehidupan sehari-hari misalnya membuat es
krim, memasak, dan mencegah pembekuan air
radiator.

3.2 Membedakan sifat koligatif larutan elektrolit  Menganalisis perbedaaan sifat koligatif larutan
dan larutan nonelektrolit. nonelektrolit dan sifat koligatif larutan
4.2 Melakukan percobaan untuk menentukan elektrolit.
derajat pengionan.
 Menyimpulkan hasil percobaan sifat koligatif
larutan, misalnya penurunan titik beku larutan
nonelektrolit dan larutan elektrolit.
 Menentukan derajat pengionan () zat elektrolit
berdasarkan data percobaan.

3.3 Menyetarakan persamaan kimia reaksi redoks  Menganalisis benda-benda yang menggunakan
dan memperkirakan reaksi yang dapat terjadi baterai sebagai sumber energi.
berdasarkan potensial electrode.
4.3 Menentukan urutan kekuatan pengoksidasi atau  Mengidentifikasi cara menyetarakan persamaan
pereduksi berdasarkan hasil percobaan. kimia reaksi redoks.
 Menyetarakan persamaan kimia reaksi redoks
dengan menggunakan metode setengah reaksi
dan metode perubahan bilangan oksidasi.
 Menentukan urutan kekuatan pengoksidasi atau
pereduksi berdasarkan hasil percobaan.

3.4 Menganalisis proses yang terjadi dan  Menjelaskan pengertian notasi sel Volta dan
melakukan perhitungan zat atau listrik yang terlibat kespontanan reaksi.
pada suatu sel Volta serta penerapannya dalam
kehidupan.  Mengidentifikasi cara menghitung potensial sel
4.4 Merancang sel Volta dengan mengunakan Volta
bahan di sekitar.  Menyimpulkan hasil percobaan sel Volta dengan
menggunakan bahan di sekitar.
3.5 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi  Menganalisis proses korosi yang melibatkan
terjadinya korosi dan cara mengatasinya. reaksi redoks dan faktor-faktor penyebab
4.5 Mengajukan gagasan untuk mencegah dan terjadinya korosi.
mengatasi terjadinya  Mengidentifikasi upaya pencegahan dan
korosi. mengatasi terjadinya korosi.

3.6 Menerapkan stoikiometri reaksi redoks dan


 Mengaplikasikan hukum Faraday untuk
hukum Faraday untuk menghitung besaran-besaran
menentukan hubungan antara muatan listrik
yang terkait sel elektrolisis.
yang digunakan dengan banyaknya hasil reaksi.
4.6 Merancang dan melakukan penyepuhan benda
dari logam dengan ketebalan lapisan dan luas  Menyajikan hasil percobaan penyepuhan benda
tertentu. dari logam dengan ketebalan lapisan dan luas

10 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
tertentu

3.7 Menganalisis kelimpahan, kecenderungan sifat  Menganalisis kelimpahan, kecenderungan sifat


fisik dan sifat kimia, manfaat, dampak, proses fisik dan sifat kimia, manfaat, dampak, proses
pembuatan unsur-unsur golongan utama (gas mulia, pembuatan unsur-unsur golongan utama (gas
halogen, alkali, dan alkali tanah). mulia, halogen, alkali, dan alkali tanah)
4.7 Melakukan percobaan pembuatan unsur  Mengidentifikasi unsur logam melalui
halogen dan mengidentifikasi sifat fisika dan kimia demonstrasi reaksi uji nyala garam dari
unsur golongan utama (halogen, alkali, atau alkali senyawa alkali dan alkali tanah, misalnya:
tanah). pembakaran KCl, NaCl, CaCl2, dan BaCl2.
 Mengidentifikasi produk-produk yang
mengandung unsur-unsur golongan utama,
unsur-unsur periode 3 dan unsur golongan
transisi (periode 4) tertentu.
 Mengaitkan sifat dan kegunaan unsur golongan
utama, unsur periode 3, dan unsur transisi
periode 4.

3.8 Menganalisis kelimpahan, kecenderungan sifat  Mengidentifikasi kelimpahan, kecenderungan


fisik dan sifat kimia, manfaat, dampak, dan proses sifat, manfaat, serta cara mendapatkan unsur-
pembuatan unsur periode 3 dan unsur golongan unsur golongan utama, unsur-unsur periode 3
transisi (periode 4). dan unsur golongan transisi (periode 4).
4.8 Merancang dan melakukan percobaan untuk  Merancang dan melakukan percobaan terkait
menunjukkan sifat amfoter aluminium (Al3+). sifat kimia unsur dalam satu golongan/ periode
misalnya: daya pengoksidasi halogen dan daya
pereduksi halida, uji nyala senyawa logam
alkali dan alkali tanah, sifat unsur-usur periode
3 (antara lain amfoter ion aluminium Al3+),
serta pembuatan gas klor dan melaporkan hasil
percobaan.

3.12 Menganalisis struktur, tata nama, sifat,  Menganalisis gambar: bahan pencucian kering
sintesis, dan kegunaan senyawa karbon (dry clean), spirtus, kembang gula, formalin,
(haloalkana, amina, alkanol, alkoksialkana, obat bius, cat kuku, kloroform, cuka dapur,
alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil jeruk, pisang dan lain-lain yang mengandung
alkanoat) senyawa karbon.
4.11 Merancang dan melakukan percobaan untuk  Mengidentifikasi rumus struktur dan tata nama
sintesis senyawa karbon, identifikasi gugus haloalkana, amina, alkanol, alkoksi alkana,
fungsi dan/atau penafsiran data spektrum alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil
inframerah (IR) alkanoat.
 Mengidentifikasi isomer, sifat-sifat, reaksi
identifikasi dan kegunaan haloalkana, amina,
alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam
alkanoat, dan alkil alkanoat.
 Mengidentifikasi kegunaan senyawa alcohol
dan kegunaan senyawa formalin tertentu.
 Mengelompokkan senyawa karbon berdasarkan

11 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
gugus fungsi (haloalkana, amina, alkanol,
alkoksialkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat,
dan alkil alkanoat).
 Merancang dan melakukan percobaan tentang
reaksi identifikasi senyawa alkanol dan
alkoksialkana serta identifikasi alkanal dan
alkanon (misalnya dengan larutan Fehling dan
Tollens) dan melaporkan hasil percobaan.
 Menyimpulkan hasil percobaan pembuatan
alkil alkanoat (esterifikasi)

3.10 struktur, tata nama, sifat, dan kegunaan  Menganalsis gambar: dinamit, obat-obatan
benzena dan turunannya yang mengandung anilin, minuman ringan
yang mengandung bahan pengawet, kotak
4.10 Menyajikan beberapa turunan benzena yang televisi dan tape recorder serta lain-lain yang
berbahaya dan tidak berbahaya. mengandung senyawa bezena dan turunannya.
 Mengidentifikasi rumus struktur dan tata nama
senyawa benzena dan turunannya
 Menyimpulkan sifat fisis dan sifat kimia
senyawa benzena dan turunannya (penyebab
kestabilan benzena, reaksi-reaksi substitusi
meliputi: nitrasi, sulfonasi, halogenasi, dan
alkilasi dll)
 Menghubungkan rumus struktur senyawa
dengan sifat kimianya.
 Menganalisis reaksi pengarah orto, meta dan
para
 Mengidentifikasi kegunaan benzena dan
turunannya.
 Membuat reaksi nitrasi, sulfonasi, halogenasi,
dan alkilasi pada senyawa benzena

3.11 Menganalisis struktur, tata nama, sifat dan  Mengidentifikasi objek (atau gambarnya) yang
penggolongan makromolekul (polimer, mengandung polimer, misalnya: tali-tali
karbohidrat, protein, dan lemak) plastik, paralon, teflon, tempat minum dan
makanan dari stirofom, karpet dari polimer
4.11 Menalar pembuatan suatu produk dari orlon, lensa kacamata dari fleksiglas dan fiting
makromolekul lampu dari bakelit.
 Menjelaskan bagaimana beberapa jenis
molekul dapat bergabung menghasilkan suatu
makromolekul.
 Mengidentifikasi aturan IUPAC untuk memberi
nama polimer
 Membandingkan pembentukan polimerisasi
adisi dan polimerisasi kondensasi.
 Menganalisis nama monomer, jenis

12 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
polimerisasinya, nama polimer yang terbentuk,
sifat dan kegunaannya dalam kehidupan.
 Menyajikan data tentang dampak penggunaan
polimer sintetis dalam kehidupan dan cara
penanggulangannya
 Mengidentifikasi struktur dan tata nama
karbohidrat dan protein
 Menganalisis sifat dan kegunaan karbohidrat
dan protein.
 Mengindentifikasi struktur lemak dan reaksi
yang dapat dialami lemak
 Menghubungkan struktur lemak (misalnya
struktur omega-3, omega-6, omega-9, struktur
lemak lain) dengan sifat fisiknya dan efeknya
pada kesehatan.
 Menyajikan hasil diskusi tentang kegunaan
lemak dan minyak serta pengaruh lemak bagi
kesehatan manusia.
 Menyajikan hasil diskusi tentang pembuatan
suatu produk dari makromolekul misalnya
pembuatan alkohol dari karbohidrat, minyak
dari biji-bijian dan margarin dari lemak.
 Menganalisis bahan atau gambar yang
mengandung karbohidrat, protein, dan lemak,
misalnya: madu lebah, batang tebu, susu sapi,
biji-bijian, kapas, gelatin, agar-agar, buah
alpukat dan daging sapi.
 Mempresentasikan hasil percobaan uji glukosa,
selulosa, amilum dan uji protein

KD Indikator
3.1 Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan  Menganalisis video atau gambar penggunaan
(penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik didih,

13 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
penurunan titik beku, dan tekanan osmosis). garam untuk mencairkan salju.
4.1 Menyajikan kegunaan prinsip sifat koligatif
larutan dalam kehidupan sehari-hari.  Menjelaskan tentang sifat koligatif larutan
dengan menggunakan diagram P-T
 Menganalisis penyebab sifat koligatif larutan
 Mempresentasikan terapan sifat koligatif dalam
kehidupan sehari-hari misalnya membuat es
krim, memasak, dan mencegah pembekuan air
radiator.

3.2 Membedakan sifat koligatif larutan elektrolit  Menganalisis perbedaaan sifat koligatif larutan
dan larutan nonelektrolit. nonelektrolit dan sifat koligatif larutan
4.2 Melakukan percobaan untuk menentukan elektrolit.
derajat pengionan.
 Menyimpulkan hasil percobaan sifat koligatif
larutan, misalnya penurunan titik beku larutan
nonelektrolit dan larutan elektrolit.
 Menentukan derajat pengionan () zat elektrolit
berdasarkan data percobaan.

3.3 Menyetarakan persamaan kimia reaksi redoks  Menganalisis benda-benda yang menggunakan
dan memperkirakan reaksi yang dapat terjadi baterai sebagai sumber energi.
berdasarkan potensial electrode.
4.3 Menentukan urutan kekuatan pengoksidasi atau  Mengidentifikasi cara menyetarakan persamaan
pereduksi berdasarkan hasil percobaan. kimia reaksi redoks.
 Menyetarakan persamaan kimia reaksi redoks
dengan menggunakan metode setengah reaksi
dan metode perubahan bilangan oksidasi.
 Menentukan urutan kekuatan pengoksidasi atau
pereduksi berdasarkan hasil percobaan.

3.4 Menganalisis proses yang terjadi dan  Menjelaskan pengertian notasi sel Volta dan
melakukan perhitungan zat atau listrik yang terlibat kespontanan reaksi.
pada suatu sel Volta serta penerapannya dalam
kehidupan.  Mengidentifikasi cara menghitung potensial sel
4.4 Merancang sel Volta dengan mengunakan Volta
bahan di sekitar.  Menyimpulkan hasil percobaan sel Volta dengan
menggunakan bahan di sekitar.
3.5 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi  Menganalisis proses korosi yang melibatkan
terjadinya korosi dan cara mengatasinya. reaksi redoks dan faktor-faktor penyebab
4.5 Mengajukan gagasan untuk mencegah dan terjadinya korosi.
mengatasi terjadinya  Mengidentifikasi upaya pencegahan dan
korosi. mengatasi terjadinya korosi.

3.6 Menerapkan stoikiometri reaksi redoks dan


 Mengaplikasikan hukum Faraday untuk
hukum Faraday untuk menghitung besaran-besaran
menentukan hubungan antara muatan listrik
yang terkait sel elektrolisis.
yang digunakan dengan banyaknya hasil reaksi.
4.6 Merancang dan melakukan penyepuhan benda

14 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
dari logam dengan ketebalan lapisan dan luas  Menyajikan hasil percobaan penyepuhan benda
tertentu. dari logam dengan ketebalan lapisan dan luas
tertentu

3.7 Menganalisis kelimpahan, kecenderungan sifat  Menganalisis kelimpahan, kecenderungan sifat


fisik dan sifat kimia, manfaat, dampak, proses fisik dan sifat kimia, manfaat, dampak, proses
pembuatan unsur-unsur golongan utama (gas mulia, pembuatan unsur-unsur golongan utama (gas
halogen, alkali, dan alkali tanah). mulia, halogen, alkali, dan alkali tanah)
4.7 Melakukan percobaan pembuatan unsur  Mengidentifikasi unsur logam melalui
halogen dan mengidentifikasi sifat fisika dan kimia demonstrasi reaksi uji nyala garam dari
unsur golongan utama (halogen, alkali, atau alkali senyawa alkali dan alkali tanah, misalnya:
tanah). pembakaran KCl, NaCl, CaCl2, dan BaCl2.
 Mengidentifikasi produk-produk yang
mengandung unsur-unsur golongan utama,
unsur-unsur periode 3 dan unsur golongan
transisi (periode 4) tertentu.
 Mengaitkan sifat dan kegunaan unsur golongan
utama, unsur periode 3, dan unsur transisi
periode 4.

3.8 Menganalisis kelimpahan, kecenderungan sifat  Mengidentifikasi kelimpahan, kecenderungan


fisik dan sifat kimia, manfaat, dampak, dan proses sifat, manfaat, serta cara mendapatkan unsur-
pembuatan unsur periode 3 dan unsur golongan unsur golongan utama, unsur-unsur periode 3
transisi (periode 4). dan unsur golongan transisi (periode 4).
4.8 Merancang dan melakukan percobaan untuk  Merancang dan melakukan percobaan terkait
menunjukkan sifat amfoter aluminium (Al3+). sifat kimia unsur dalam satu golongan/ periode
misalnya: daya pengoksidasi halogen dan daya
pereduksi halida, uji nyala senyawa logam
alkali dan alkali tanah, sifat unsur-usur periode
3 (antara lain amfoter ion aluminium Al3+),
serta pembuatan gas klor dan melaporkan hasil
percobaan.

3.13 Menganalisis struktur, tata nama, sifat,  Menganalisis gambar: bahan pencucian kering
sintesis, dan kegunaan senyawa karbon (dry clean), spirtus, kembang gula, formalin,
(haloalkana, amina, alkanol, alkoksialkana, obat bius, cat kuku, kloroform, cuka dapur,
alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil jeruk, pisang dan lain-lain yang mengandung
alkanoat) senyawa karbon.
4.12 Merancang dan melakukan percobaan untuk  Mengidentifikasi rumus struktur dan tata nama
sintesis senyawa karbon, identifikasi gugus haloalkana, amina, alkanol, alkoksi alkana,
fungsi dan/atau penafsiran data spektrum alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil
inframerah (IR) alkanoat.
 Mengidentifikasi isomer, sifat-sifat, reaksi
identifikasi dan kegunaan haloalkana, amina,
alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam
alkanoat, dan alkil alkanoat.
 Mengidentifikasi kegunaan senyawa alcohol

15 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
dan kegunaan senyawa formalin tertentu.
 Mengelompokkan senyawa karbon berdasarkan
gugus fungsi (haloalkana, amina, alkanol,
alkoksialkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat,
dan alkil alkanoat).
 Merancang dan melakukan percobaan tentang
reaksi identifikasi senyawa alkanol dan
alkoksialkana serta identifikasi alkanal dan
alkanon (misalnya dengan larutan Fehling dan
Tollens) dan melaporkan hasil percobaan.
 Menyimpulkan hasil percobaan pembuatan
alkil alkanoat (esterifikasi)

3.10 struktur, tata nama, sifat, dan kegunaan  Menganalsis gambar: dinamit, obat-obatan
benzena dan turunannya yang mengandung anilin, minuman ringan
yang mengandung bahan pengawet, kotak
4.10 Menyajikan beberapa turunan benzena yang televisi dan tape recorder serta lain-lain yang
berbahaya dan tidak berbahaya. mengandung senyawa bezena dan turunannya.
 Mengidentifikasi rumus struktur dan tata nama
senyawa benzena dan turunannya
 Menyimpulkan sifat fisis dan sifat kimia
senyawa benzena dan turunannya (penyebab
kestabilan benzena, reaksi-reaksi substitusi
meliputi: nitrasi, sulfonasi, halogenasi, dan
alkilasi dll)
 Menghubungkan rumus struktur senyawa
dengan sifat kimianya.
 Menganalisis reaksi pengarah orto, meta dan
para
 Mengidentifikasi kegunaan benzena dan
turunannya.
 Membuat reaksi nitrasi, sulfonasi, halogenasi,
dan alkilasi pada senyawa benzena

3.11 Menganalisis struktur, tata nama, sifat dan  Mengidentifikasi objek (atau gambarnya) yang
penggolongan makromolekul (polimer, mengandung polimer, misalnya: tali-tali
karbohidrat, protein, dan lemak) plastik, paralon, teflon, tempat minum dan
makanan dari stirofom, karpet dari polimer
4.11 Menalar pembuatan suatu produk dari orlon, lensa kacamata dari fleksiglas dan fiting
makromolekul lampu dari bakelit.
 Menjelaskan bagaimana beberapa jenis
molekul dapat bergabung menghasilkan suatu
makromolekul.
 Mengidentifikasi aturan IUPAC untuk memberi
nama polimer
 Membandingkan pembentukan polimerisasi

16 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
adisi dan polimerisasi kondensasi.
 Menganalisis nama monomer, jenis
polimerisasinya, nama polimer yang terbentuk,
sifat dan kegunaannya dalam kehidupan.
 Menyajikan data tentang dampak penggunaan
polimer sintetis dalam kehidupan dan cara
penanggulangannya
 Mengidentifikasi struktur dan tata nama
karbohidrat dan protein
 Menganalisis sifat dan kegunaan karbohidrat
dan protein.
 Mengindentifikasi struktur lemak dan reaksi
yang dapat dialami lemak
 Menghubungkan struktur lemak (misalnya
struktur omega-3, omega-6, omega-9, struktur
lemak lain) dengan sifat fisiknya dan efeknya
pada kesehatan.
 Menyajikan hasil diskusi tentang kegunaan
lemak dan minyak serta pengaruh lemak bagi
kesehatan manusia.
 Menyajikan hasil diskusi tentang pembuatan
suatu produk dari makromolekul misalnya
pembuatan alkohol dari karbohidrat, minyak
dari biji-bijian dan margarin dari lemak.
 Menganalisis bahan atau gambar yang
mengandung karbohidrat, protein, dan lemak,
misalnya: madu lebah, batang tebu, susu sapi,
biji-bijian, kapas, gelatin, agar-agar, buah
alpukat dan daging sapi.
 Mempresentasikan hasil percobaan uji glukosa,
selulosa, amilum dan uji protein

17 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
RINCIAN MINGGU EFEKTIF DAN JUMLAH JAM EFEKTIF
DALAM SATU SEMESTER

Mata Pelajaran : KIMIA


SistemPendidikan : SMA ( SekolahMenengahAtas)
Kelas/Semester : X / genap
TahunAjaran : 2018

I. JumlahMinggudalamSatu Semester

NO Bulan JumlahMinggu Keterangan


1 Januari 4
2 Febuary 4
3 Maret 4
4 April 5
5 Mei 4
6 Juni 4
Jumlah 25

II. MingguTidakEfektifdalamSatu Semester

NO. Bulan JenisKegiatan JumlahMinggu Keterangan


1 Januari - Libur Nasional 1 Tanggal 1
2 Febuari - - -
3 - USBN dan US SMA 2 Tanggal 19 dan
Maret
26
4 April - UN SMA 1 Tanggal 2
5 Mei
6 Juni
Jumlah 4

III. Jumlah Minggu Efektif Dalam satu Semester

Jumlahminggu – minggutidakefektif = minggu efektif

25 - 4 =21minggu efektif

18 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
IV. Jumlah Jam Efektif Dalam Satu Semester

NO. Uraian Rincian Jumlah Jam


1 Jumlah jam pelajarandalam 1 minggu 3 Jam
2 Jumlahseluruh jam pelajarandalamsatu
75 Jam
semester
3 Jumlah jam tidakefektifdalamsatu
12 Jam
semester
4 Jumlah jam pelajarandalamsatu
63 Jam
semester
Jumlah 153 Jam

19 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
RINCIAN MINGGU EFEKTIF DAN JUMLAH JAM EFEKTIF

SEMESTER GANJIL

Mata Pelajaran : KIMIA

SistemPendidikan : SMA ( SekolahMenengahAtas)

Kelas/Semester : X / Ganjil

TahunAjaran : 2017

I. JumlahMinggudalamSatu Semester

NO Bulan JumlahMinggu Keterangan


1 Juli 5
2 Agustus 4
3 September 4
4 Oktober 5
5 November 4
6 Desember 4
Jumlah 26

II. MingguTidakEfektifdalamSatu Semester

NO. Bulan JenisKegiatan JumlahMinggu Keterangan


1 Juli pengenalanlingkungansekolah 1
2 Agustus - - -
3 September - - -
4 Oktober - - -
5 November - - -
6  Libur semester Ganjil 2  Tanggal 18-
 santai 30
Desember
Desember.
 25 desember
Jumlah 3

III. Jumlah Minggu Efektif Dalam satu Semester

20 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Jumlahminggu – minggutidakefektif = mingguefektif

26 -3 = 23 minggu efektif

IV. Jumlah Jam Efektif Dalam Satu Semester

NO. Uraian Rincian Jumlah Jam


1 Jumlah jam pelajarandalam 1 minggu 3 jam
2 Jumlahseluruh jam pelajarandalamsatu
78 Jam
semester
3 Jumlah jam tidakefektifdalamsatu
15 Jam
semester
4 Jumlah jam pelajarandalamsatu
61 Jam
semester
Jumlah 157 Jam

21 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Kompetensi Dasar

3.1 Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan (penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik
didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis).

4.1 Menyajikan kegunaan prinsip sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari.

3.2 Membedakan sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit.

4.2 Melakukan percobaan untuk menentukan derajat pengionan.

3.3 Menyetarakan persamaan kimia reaksi redoks dan memperkirakan reaksi yang dapat terjadi
berdasarkan potensial electrode.

4.3 Menentukan urutan kekuatan pengoksidasi atau pereduksi berdasarkan hasil percobaan.

3.4 Menganalisis proses yang terjadi dan melakukan perhitungan zat atau listrik yang terlibat
pada suatu sel Volta serta penerapannya dalam kehidupan.

4.4 Merancang sel Volta dengan mengunakan bahan di sekitar.

3.5 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi dan cara mengatasinya.

4.5 Mengajukan gagasan untuk mencegah dan mengatasi terjadinya

korosi.

3.6 Menerapkan stoikiometri reaksi redoks dan hukum Faraday untuk menghitung besaran-
besaran yang terkait sel elektrolisis.

4.6 Merancang dan melakukan penyepuhan benda dari logam dengan ketebalan lapisan dan luas
tertentu.

3.7 Menganalisis kelimpahan, kecenderungan sifat fisik dan sifat kimia, manfaat, dampak, proses
pembuatan unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, dan alkali tanah).

4.7 Melakukan percobaan pembuatan unsur halogen dan mengidentifikasi sifat fisika dan kimia
unsur golongan utama (halogen, alkali, atau alkali tanah).
3.8 Menganalisis kelimpahan, kecenderungan sifat fisik dan sifat kimia, manfaat, dampak, dan
proses pembuatan unsur periode 3 dan unsur golongan transisi (periode 4).
4.8 Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan sifat amfoter aluminium (Al3+).

3.14Menganalisis struktur, tata nama, sifat, sintesis, dan kegunaan senyawa karbon (haloalkana,
amina, alkanol, alkoksialkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat)

22 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
4.13Merancang dan melakukan percobaan untuk sintesis senyawa karbon, identifikasi gugus
fungsi dan/atau penafsiran data spektrum inframerah (IR)
3.10 struktur, tata nama, sifat, dan kegunaan benzena dan turunannya
4.10 Menyajikan beberapa turunan benzena yang berbahaya dan tidak berbahaya.
3.11 Menganalisis struktur, tata nama, sifat dan penggolongan makromolekul (polimer,
karbohidrat, protein, dan lemak)
4.11 Menalar pembuatan suatu produk dari makromolekul

23 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
KD / INDIKATOR KRITERIA PENCAPAIAN KKM
KETUNTASAN BELAJAR

TINGKAT DAYA INTAKE PPK PRAKTIK


KOMPLEKS DUKUNG SISWA
3.1 Menganalisis 73 73
fenomena sifat koligatif
larutan (penurunan
tekanan uap jenuh,
kenaikan titik didih,
penurunan titik beku,
dan tekanan osmosis). 3 3 3 100

 Menganalisis video
atau gambar
penggunaan garam
untuk mencairkan 2 3 2 77,8
salju.
 Menjelaskan tentang
sifat koligatif larutan 2 2 2 66,7
dengan menggunakan
diagram P-T
 Menganalisis
penyebab sifat
koligatif larutan

4.1 Menyajikan 1 2 2 55,6


kegunaan prinsip sifat
koligatif larutan dalam
kehidupan sehari-hari.

 Mempresentasikan
terapan sifat Kkm KD: 75
koligatif dalam
kehidupan sehari-
hari misalnya
membuat es krim,
memasak, dan
mencegah
pembekuan air
radiator.

3.2 Membedakan sifat


koligatif larutan

24 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
elektrolit dan larutan
nonelektrolit.
3 2 2 77,8
 Menganalisis
perbedaaan sifat
koligatif larutan
nonelektrolit dan sifat 1 3 2 66,7
koligatif larutan
elektrolit.
 Menyimpulkan hasil
percobaan sifat
koligatif larutan,
misalnya penurunan
titik beku larutan
nonelektrolit dan
larutan elektrolit.

2 3 2 77,8
4.2 Melakukan
percobaan untuk
menentukan derajat
pengionan.
 Menentukan derajat Kkm KD: 74
pengionan () zat
elektrolit berdasarkan
data percobaan.

3 2 2 77,8
3.3 Menyetarakan
persamaan kimia reaksi
redoks dan
memperkirakan reaksi 2 2 2 66,7
yang dapat terjadi
berdasarkan potensial
electrode.
2 3 2 77,8
 Menganalisis benda-
benda yang
menggunakan baterai
sebagai sumber
energi.
 Mengidentifikasi cara
menyetarakan

25 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
persamaan kimia
reaksi redoks.
 Menyetarakan
persamaan kimia 2 3 2 77,8
reaksi redoks dengan
menggunakan
metode setengah
reaksi dan metode Kkm KD : 75
perubahan bilangan
oksidasi.

4.3 Menentukan urutan


kekuatan pengoksidasi
atau pereduksi
berdasarkan hasil 3 3 3 100
percobaan.
 Menentukan
urutan kekuatan 2 2 2 66,7
pengoksidasi atau
pereduksi
berdasarkan hasil
percobaan.

3.4 Menganalisis proses


yang terjadi dan 2 3 2 77,8
melakukan perhitungan
zat atau listrik yang Kkm KD: 81
terlibat pada suatu sel
Volta serta
penerapannya dalam
kehidupan.
 Menjelaskan
pengertian notasi sel
Volta dan 2 3 1 66,7
kespontanan reaksi.
 Mengidentifikasi cara
menghitung potensial
sel Volta

4.4 Merancang sel Volta


dengan mengunakan 2 3 2 77,8
bahan di sekitar. Kkm KD : 72
 Menyimpulkan hasil

26 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
percobaan sel Volta
dengan menggunakan
bahan di sekitar.

3.5 Menganalisis faktor-


faktor yang
mempengaruhi
terjadinya korosi dan
cara mengatasinya.
 Menganalisis proses 1 2 2 55,6
korosi yang
melibatkan reaksi
redoks dan faktor-
faktor penyebab
terjadinya korosi.

4.5 Mengajukan gagasan


untuk mencegah dan
mengatasi terjadinya
2 2 2 66,7
korosi.
Kkm KD : 61
 Mengidentifikasi
upaya pencegahan
dan mengatasi
terjadinya korosi.

3.6 Menerapkan
stoikiometri reaksi
redoks dan hukum
Faraday untuk
menghitung besaran-
besaran yang terkait sel
elektrolisis. 2 3 2 77,8
 Mengaplikasikan
hukum Faraday
untuk menentukan
hubungan antara
muatan listrik yang
digunakan dengan
banyaknya hasil
reaksi.
2 2 2 66,7

27 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
4.6 Merancang dan
melakukan penyepuhan
benda dari logam
dengan ketebalan
lapisan dan luas tertentu.
 Menyajikan hasil
percobaan
penyepuhan benda
dari logam dengan
ketebalan lapisan dan
luas tertentu
2 3 3 88,9

3.7 Menganalisis
kelimpahan,
kecenderungan sifat
fisik dan sifat kimia,
manfaat, dampak, proses 2 3 2 77,8
pembuatan unsur-unsur Kkm KD : 78
golongan utama (gas
mulia, halogen, alkali,
dan alkali tanah).
 Menganalisis
kelimpahan,
kecenderungan sifat
fisik dan sifat kimia,
manfaat, dampak,
proses pembuatan
unsur-unsur
golongan utama (gas
mulia, halogen,
alkali, dan alkali
tanah) 2 2 2 66,7
 Mengidentifikasi
unsur logam melalui
demonstrasi reaksi
uji nyala garam dari
senyawa alkali dan
alkali tanah,
misalnya:
pembakaran KCl,
NaCl, CaCl2, dan
BaCl2.

28 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
4.7 Melakukan 2 2 2 66,7
percobaan pembuatan
unsur halogen dan Kkm KD : 66
mengidentifikasi sifat
fisika dan kimia unsur
golongan utama
(halogen, alkali, atau
alkali tanah).
 Mengidentifikasi
produk-produk yang
mengandung unsur-
unsur golongan
utama, unsur-unsur
periode 3 dan unsur
golongan transisi
(periode 4) tertentu.
 Mengaitkan sifat dan
kegunaan unsur
golongan utama,
unsur periode 3, dan
unsur transisi periode
4.

3.8 Menganalisis
kelimpahan, 3 3 2 88,9
kecenderungan sifat
fisik dan sifat kimia,
manfaat, dampak, dan
proses pembuatan unsur
periode 3 dan unsur
golongan transisi 2 3 2 77,8
(periode 4).
 Mengidentifikasi
kelimpahan,
kecenderungan sifat,
manfaat, serta cara
mendapatkan unsur- 2 2 2 66,7
unsur golongan
utama, unsur-unsur
periode 3 dan unsur
golongan transisi
(periode 4).

29 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
4.8 Merancang dan 2 2 2 66,7
melakukan percobaan
untuk menunjukkan sifat
amfoter aluminium
(Al3+).

 Merancang dan
melakukan
percobaan terkait
sifat kimia unsur
dalam satu golongan/
periode misalnya:
daya pengoksidasi
halogen dan daya
pereduksi halida, uji
nyala senyawa logam
2 3 2 77,8
alkali dan alkali
tanah, sifat unsur-
usur periode 3
(antara lain amfoter
ion aluminium Al3+),
serta pembuatan gas
klor dan melaporkan
hasil percobaan.

2 2 2 66,7

3.9 Menganalisis
struktur, tata nama,
sifat, sintesis, dan
kegunaan senyawa
karbon (haloalkana,
amina, alkanol,
alkoksialkana, alkanal,
3 2 3 88,9
alkanon, asam alkanoat,
Kkm KD : 76
dan alkil alkanoat)

 Menganalisis
gambar: bahan
pencucian kering
(dry clean), spirtus, 2 3 3 88,9
kembang gula,
formalin, obat bius,
cat kuku, kloroform,
cuka dapur, jeruk,

30 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
pisang dan lain-lain
yang mengandung
senyawa karbon.
 Mengidentifikasi
rumus struktur dan
tata nama 2 3 2 77,8
haloalkana, amina,
alkanol, alkoksi
alkana, alkanal,
alkanon, asam 2 3 2 77,8
alkanoat, dan alkil
alkanoat.
 Mengidentifikasi
isomer, sifat-sifat,
reaksi identifikasi
dan kegunaan 2 3 2 77,8
haloalkana, amina,
alkanol, alkoksi
alkana, alkanal, 2 2 2 66,7
alkanon, asam
alkanoat, dan alkil
alkanoat.
 Mengidentifikasi
kegunaan senyawa 2 3 2 77,8
alcohol dan
kegunaan senyawa
formalin tertentu.

4.9 Merancang dan


melakukan percobaan 1 2 2 55,6
untuk sintesis senyawa Kkm KD : 74
karbon, identifikasi
gugus fungsi dan/atau
penafsiran data
spektrum inframerah
(IR)
 Mengelompokkan
senyawa karbon
berdasarkan gugus
fungsi (haloalkana, 3 3 2 88,9
amina, alkanol,
alkoksialkana,
alkanal, alkanon,

31 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
asam alkanoat, dan
alkil alkanoat).
 Merancang dan
melakukan
percobaan tentang
reaksi identifikasi 3 2 2 77,8
senyawa alkanol dan
alkoksialkana serta
identifikasi alkanal
dan alkanon
(misalnya dengan
larutan Fehling dan 2 3 2 77,8
Tollens) dan
melaporkan hasil
percobaan. 2 2 2 66,7
 Menyimpulkan hasil
percobaan
pembuatan alkil
alkanoat
(esterifikasi) 2 3 2 77,8

3.10 struktur, tata nama,


sifat, dan kegunaan
benzena dan turunannya 2 2 2 66,7
 Menganalsis
gambar: dinamit,
obat-obatan yang
mengandung anilin,
minuman ringan 2 2 2 66,7
yang mengandung
bahan pengawet,
kotak televisi dan 2 3 2 77,8
tape recorder serta
lain-lain yang
mengandung 2 1 2 55,6
senyawa bezena dan
turunannya.
 Mengidentifikasi
rumus struktur dan
tata nama senyawa 2 2 2 66,7
benzena dan
turunannya
 Menyimpulkan sifat
fisis dan sifat kimia

32 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
senyawa benzena
dan turunannya 2 3 2 77,8
(penyebab
kestabilan benzena,
reaksi-reaksi
substitusi meliputi:
nitrasi, sulfonasi,
halogenasi, dan
alkilasi dll)
 Menghubungkan
rumus struktur
senyawa dengan
sifat kimianya.
 Menganalisis reaksi
2 2 2 66,7
pengarah orto, meta
dan para

 Mengidentifikasi
kegunaan benzena
dan turunannya. 3 3 2 88,9

4.10 Menyajikan
beberapa turunan
benzena yang berbahaya
dan tidak berbahaya.
 Membuat reaksi 2 3 2 77,8
nitrasi, sulfonasi, Kkm KD : 73
halogenasi, dan
alkilasi pada
senyawa benzena

3.11 Menganalisis
struktur, tata nama, sifat
dan penggolongan
makromolekul (polimer,
karbohidrat, protein, dan
lemak)
 Mengidentifikasi
objek (atau
gambarnya) yang
mengandung
polimer, misalnya:

33 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
tali-tali plastik,
paralon, teflon,
tempat minum dan
makanan dari
stirofom, karpet dari
polimer orlon, lensa
kacamata dari
fleksiglas dan fiting
lampu dari bakelit.

 Menjelaskan
bagaimana beberapa
jenis molekul dapat
bergabung
menghasilkan suatu
makromolekul.
 Mengidentifikasi
aturan IUPAC untuk
memberi nama
polimer
 Membandingkan
pembentukan
polimerisasi adisi
dan polimerisasi
kondensasi.
 Menganalisis nama
monomer, jenis
polimerisasinya,
nama polimer yang
terbentuk, sifat dan
kegunaannya dalam
kehidupan.
 Menyajikan data
tentang dampak
penggunaan polimer
sintetis dalam
kehidupan dan cara
penanggulangannya
 Mengidentifikasi
struktur dan tata
nama karbohidrat
dan protein
 Menganalisis sifat
dan kegunaan

34 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
karbohidrat dan
protein.
 Mengindentifikasi
struktur lemak dan
reaksi yang dapat
dialami lemak
 Menghubungkan
struktur lemak
(misalnya struktur
omega-3, omega-6,
omega-9, struktur
lemak lain) dengan
sifat fisiknya dan
efeknya pada
kesehatan.
 Menyajikan hasil
diskusi tentang
kegunaan lemak dan
minyak serta
pengaruh lemak bagi
kesehatan manusia.

4.11 Menalar pembuatan


suatu produk dari
makromolekul

 Menyajikan hasil
diskusi tentang
pembuatan suatu
produk dari
makromolekul
misalnya pembuatan
alkohol dari
karbohidrat, minyak
dari biji-bijian dan
margarin dari lemak.

 Menganalisis bahan
atau gambar yang
mengandung
karbohidrat, protein,
dan lemak,

35 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
misalnya: madu
lebah, batang tebu,
susu sapi, biji-bijian,
kapas, gelatin, agar-
agar, buah alpukat
dan daging sapi.
 Mempresentasikan
hasil percobaan uji
glukosa, selulosa,
amilum dan uji
protein

kompleksitas+ daya dukung+inteks siwa


Kkm indikator = 9

75+74+75+ 81+72+61+78+ 66+76+74 +73


Kkm KI = 11 = 73

PROGRAM SEMESTER
KELAS XII IPA

36 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
AGUST SEPTE OKTO NOVE DESE
N
JULI
KOMPETENSI ALOKASI US MBER BER MBER MBER
O
NO
DASAR/MATERI WAKTU T
1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4
E
3.1 Menganalisis
fenomena sifat
koligatif larutan
(penurunan tekanan
uap jenuh, kenaikan
titik didih,
penurunan titik
beku, dan tekanan
osmosis).
4.1 Menyajikan
kegunaan prinsip
sifat koligatif
3
larutan dalam
kehidupan sehari-
hari.
> Sifat Koligatif
Larutan. Sifat
koligatif larutan, 3 Minggu/9
1
Satuan konsentrasi JP
larutan, Penurunan
tekanan uap.
3.2 Membedakan
sifat koligatif
larutan elektrolit 3
dan larutan
nonelektrolit.
4.2 Melakukan
percobaan untuk
3
menentukan derajat
pengionan.
>Kenaikan titik
didih larutan,
Penurunan titik
beku, Tekanan
osmosis, Sifat
koligatif larutan.
3.3 Menyetarakan
persamaan kimia
2
reaksi redoks dan
memperkirakan

37 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
reaksi yang dapat
terjadi berdasarkan
potensial elektrode.
3.4 Menganalisis
proses yang terjadi
dan melakukan
perhitungan zat
atau listrik yang 3
terlibat pada suatu
sel Volta serta
penerapannya
dalam kehidupan.
4.3 Menentukan
urutan kekuatan
pengoksidasi atau
pereduksi
berdasarkanhasil
percobaan.
4.4 Merancang sel
Volta dengan
menguna¬kan
bahan di sekitar.
> Redoks dan Sel
Elektrokimia.
> Penyetaraan
persamaan reaksi
redoks 3
> Sel Volta dan
potensial sel
3.5 Menganalisis
faktor-faktor yang
mempengaruhi
terjadinya korosi
dan cara
mengatasinya.
4.5 Mengajukan
gagasan untuk
3 Minggu/
mencegah dan
9 JP
mengatasi
terjadinya korosi.
> Korosi
> Baterai
penyimpan listrik
3.6 Menerapkan 3
stoikiometri reaksi
redoks dan hukum

38 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Faraday untuk
menghitung
besaran-besaran
yang terkait sel
elektrolisis.
4.6 Merancang dan
melakukan
penyepuhan benda
dari logam dengan
ketebalan lapisan
dan luas tertentu.
> Sel Elektrolisis
dan Hukum
Faraday
> Aspek kuantitatif U
elektrokilisis H
> Penggunaan sel
elektrolisis dalam
industri
3.7 Menganalisis
kelimpahan,
kecenderungan sifat
fisik dan sifat
kimia, manfaat,
dampak, proses
pembuatan unsur-
unsur golongan
utama (gas mulia,
halogen, alkali, dan
alkali tanah).
4.7 Melakukan
percobaan
3 pembuatan unsur
halogen dan
mengidentifikasi
3
sifat fisika dan
kimia unsur
golongan utama
(halogen, alkali,
atau alkali tanah).
> Kimia Unsur.
> Kelimpahan
unsur-unsur
golongan utama,
unsur-unsur periode

39 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
3, dan unsur transisi
periode 4.
> Sifat fisis dan
sifat kimia unsur-
unsur golongan
utama, periode 3,
dan unsur transisi
periode 4.
3.8 Menganalisis
kelimpahan,
kecenderungan sifat
fisik dan sifat
kimia, manfaat, 2 Minggu/6
dampak, dan proses JP
pembuatan unsur
periode 3 dan unsur
golongan transisi
(periode 4).
4.8 Merancang dan
melakukan
percobaan untuk
3
menunjukkan sifat
amfoter aluminium
(Al3+).
> Ekstraksi unsur-
unsur halogen,
alkali, alkali tanah,
aluminium,
nitrogen, oksigen,
belerang, silikon,
besi, kromium,
tembaga, dan U
senyawanya. H
> Manfaat unsur
dan senyawa
golongan utama,
periode ke-3 dan
transisi (periode 4)

PROGRAM TAHUNAN
Sekolah : SMA (Sekolah Menengah Atas)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : X /Ganjil-Genap

40 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
TahunPelajaran : 2017-2018

SEMES KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK ALOKASI KET.


TER WAKTU
1. 1. Menghayati dan 3.1 Menganalisis fenomena sifat
mengamalkan ajaran koligatif larutan (penurunan 1. Sifat Koligatif
agama yang dianutnya. tekanan uap jenuh, kenaikan titik Larutan.
didih, penurunan titik beku, dan  Sifat koligatif
3 JP
2. Menunjukkan perilaku tekanan osmosis). larutan
jujur, disiplin, tanggung- 3.2 Membedakan sifat koligatif  Satuan
jawab, peduli (gotong larutan elektrolit dan larutan konsentrasi
royong, kerjasama, nonelektrolit. larutan
toleran, damai), santun,  Penurunan
responsif dan pro-aktif 4.1 Menyajikan kegunaan prinsip 3JP
tekanan uap
dan menunjukkan sikap sifat koligatif larutan dalam  Kenaikan titik
sebagai bagian dari solusi kehidupan sehari-hari. didih larutan
atas berbagai 4.2 Melakukan percobaan untuk  Penurunan
permasalahan dalam menentukan derajat pengionan. titik beku
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial
 Tekanan
osmosis
dan alam serta dalam
menempatkan diri  Sifat koligatif
sebagai cerminan bangsa larutan
dalam pergaulan dunia.
3.3 Menyetarakan persamaan
2. Redoks dan Sel
kimia reaksi redoks dan
3. Memahami, menerapkan, Elektrokimia.
memperkirakan reaksi yang dapat
menganalisis terjadi berdasarkan potensial  Penyetaraan
pengetahuan faktual, persamaan 3 JP
elektrode.
konseptual, prosedural 3.4 Menganalisis proses yang reaksi redoks
berdasarkan rasa ingin terjadi dan melakukan  Sel
tahunya tentang ilmu perhitungan zat atau listrik yang elektrokimia
pengetahuan, teknologi, 3 JP
terlibat pada suatu sel Volta serta
seni, budaya, dan penerapannya dalam kehidupan.  Potensial
humaniora dengan 3.5 Menganalisis faktor-faktor electrode
wawasan kemanusiaan, yang mempengaruhi terjadinya standar
kebangsaan, kenegaraan, korosi dan cara mengatasinya.  Baterai
dan peradaban terkait 3.6 Menerapkan stoikiometri penyimpan 3 JP
penyebab fenomena dan reaksi redoks dan hukum Faraday listrik
kejadian, serta menerap- untuk menghitung besaran-  Korosi
kan pengetahuan besaran yang terkait sel
prosedural pada bidang elektrolisis.  Sel
kajian yang spesifik
elektrolisis
sesuai dengan bakat dan
4.3 Menentukan urutan kekuatan  Aspek
minatnya untuk
pengoksidasi atau pereduksi kuantitatif
memecahkan masalah.
berdasarkanhasil percobaan. elektrokilisis
4.4 Merancang sel Volta dengan  Penggunaan
4. Mengolah, menalar, dan mengunakan bahan di sekitar. sel elektrolisis
menyaji dalam ranah 4.5 Mengajukan gagasan untuk dalam industri
konkrit dan ranah abstrak mencegah dan mengatasi
terkait dengan terjadinya korosi.
pengembangan dari yang 4.6 Merancang dan melakukan
dipelajarinya di sekolah penyepuhan benda dari logam
secara mandiri, dan dengan ketebalan lapisan dan luas

41 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
mampu menggunakan tertentu.
metode sesuai kaidah 3.7 Menganalisis kelimpahan,
3. Kimia Unsur.
keilmuan. kecenderungan sifat fisik dan sifat
kimia, manfaat, dampak, proses  Kelimpahan unsur-
pembuatan unsur-unsur golongan unsur golongan
utama (gas mulia, halogen, alkali, utama, unsur-unsur
3 JP
dan alkali tanah). periode 3, dan unsur
3.8 Menganalisis kelimpahan, transisi periode 4.
kecenderungan sifat fisik dan  Sifat fisis dan sifat
sifat kimia, manfaat, dampak, dan kimia unsur-unsur
proses pembuatan unsur periode golongan utama,
3 dan unsur golongan transisi periode 3, dan unsur
(periode 4). transisi periode 4.

 Ekstraksi unsur-unsur 3 JP
4.7 Melakukan percobaan halogen, alkali, alkali
pembuatan unsur halogen dan tanah, aluminium,
mengidentifikasi sifat fisika dan nitrogen, oksigen,
kimia unsur golongan utama belerang, silikon,
(halogen, alkali, atau alkali besi, kromium,
tanah). tembaga, dan
4.8 Merancang dan melakukan senyawanya.
percobaan untuk menunjukkan  Manfaat unsur dan
sifat amfoter aluminium (Al3+). senyawa golongan
utama, periode ke-3
dan transisi (periode
4)
2.
3.9 Menganalisis struktur, tata 4. Struktur, Tata Nama,
nama, sifat, sintesis, dan Sifat, Isomer,
kegunaan senyawa karbon Identifikasi dan
(haloalkana, amina, alkanol, Kegunaan Senyawa:
alkoksialkana, alkanal, alkanon,
asam alkanoat, dan alkil  Haloalkana
alkanoat).  Amina 3 JP
 Alkanol dan Alkoksi
Alkana 3 JP
4.9 Merancang dan melakukan  Alkanal dan
percobaan untuk sintesis senyawa Alkanon
karbon, identifikasi gugus fungsi  Asam alkanoat dan
dan/atau penafsiran data spektrum alkil alkanoat
inframerah (IR).
3.10 Menganalisis struktur, tata 5. Benzena dan
nama, sifat, dan kegunaan Turunannya
benzena dan turunannya. 3 JP
 Struktur
 Tata Nama
4. 10 Menyajikan beberapa
turunan benzena yang berbahaya  Sifat 3 JP
dan tidak berbahaya.  Kegunaan

3.11 Menganalisis struktur, tata 6. Struktur, tata nama,


nama, sifat dan penggolongan sifat, penggunaan dan

42 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
makromolekul (polimer, penggolongan
karbohidrat, protein, dan lemak). makromolekul.
3 JP
 Polimer
 Karbohidrat
4.11 Menalar pembuatan suatu
produk dari makromolekul.
 Protein 3 JP
 Lemak

Diketahui Kepala Sekolah


Guru Mata Pelajaran

( )
( )

NIP:
NIP:

DAFTAR PENILAI PROJEK RPP ABAD 21 KIMIA 04

NO NAMA PEMILIK RPP NAMA PENILAI RPP

43 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
.
1 MARLINA DESSI HARSINTA
2 DESSI HARSINTA JESSY KRISMONIYANTI
3 JESSY KRISMONIYANTI LUCSY THELYANA
4 LUCSY THELYANA MARDIANA
5 MARDIANA MAWAR PRATIWI
6 MAWAR PRATIWI PIYOLA CHARINA PUTRI
7 PIYOLA CHARINA PUTRI ROHIMATUL MUNAWAROH
8 ROHIMATUL MUNAWAROH TAUPIK
9 TAUPIK ANJAS ASMARA
10 ANJAS ASMARA DEBBY ANDRIANTO
11 DEBBY ANDRIANTO DWI WAHYUNINGSIH
12 DWI WAHYUNINGSIH FANI SETIAWIRAWAN
13 FANI SETIAWIRAWAN FAUZIZAH EKA DESTIANA
14 FAUZIZAH EKA DESTIANA MASLAKHA
15 MASLAKHA NOVA VISA RIKA
16 NOVA VISA RIKA RYZKIE AKBAR DIPAMARANNU
17 RYZKIE AKBAR DIPAMARANNU SARIANA
18 SARIANA ROKHIMAH
19 ROKHIMAH SRI SISMAWATI
20 SRI SISMAWATI MARLINA

44 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
FORMAT PENILAIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) ABAD
21

Nama Mahasiswa :
NIM :
Program Studi :
Kelas :

No Komponen yang dinilai Skala Nilai Rata-rata


1 2 3 4 5 Nilai
I Komponen Rencana Pembelajaran
1 Kesesuaian Rumusan Indikator
2 Kesesuaian Tujuan Pembelajaran
3 Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar
Rata-rata I
II Pemilihan dan Pengorganisasian Materi
Ajar
1 Kesesuaian dengan Tujuan Pembelajaran
2 Kesesuaian dengan Karaktersistik Peserta
Didik
3 Keruntutan dan Sistematika Materi
4 Kesesuaian Materi dengan Alokasi Waktu
Rata-rata II
III Pemilihan Sumber Belajar dan Media
Pembelajaran
1 Kesesuaian Sumber Belajar dan Media
Pembelajaran dengan Tujuan Pembelajaran
2 Kesesuaian Sumber Belajar dan Media
Pembelajaran dengan Mateti Pembelajaran
3 Kesesuaian Sumber Belajar dan Media
Pembelajaran dengan Karaktersistik Peserta
Didik
Rata-rata III
IV Skenario/ Kegiatan Pembelajaran
1 Kesesuaian Strategi dan Metode Pembelajaran
dengan Tujuan Pembelajaran
2 Kesesuaian Strategi dan Metode Pembelajaran
dengan Mateti Pembelajaran
3 Kesesuaian Strategi dan Metode Pembelajaran
dengan Karaktersistik Peserta Didik
4 Kelengkapan Langkah-langkah dalam Setiap

45 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Tahapan Pembelajaran dan Kesesuaian
dengan Alokasi Waktu
Rata-rata IV
V Penilaian Hasil Belajar
1 Kesesuaian Teknik Penilaian dengan Tujuan
Pembelajaran
2 Kejelasan Prosedur Penilaian
3 Kelengkapan Instrumen
Rata-rata V

Skala Penilaian:
1 : Sangat Buruk
2 : Buruk
3 : Cukup
4 : Baik
5 : Sangat Baik

Catatan Penilai:
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................

Tanjungpinang____________2018

Penilai

46 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMA N 5 TANJUNGPINANG


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XII/Ganjil
Alokasi Waktu : 9 JP (3 Pertemuan)
Tahun Pelajaran : 2017 /2018

A. Kompetensi Inti (KI)


3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanu-siaan, kebangsaan, kenega-
raan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif
dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.1 Menganalisis fenomena sifat 3.1.1 Menganalisis video atau gambar penggunaan
koligatif larutan (penurunan
tekanan uap jenuh, kenaikan garam untuk mencairkan salju.
titik didih, penurunan titik 3.1.2 Menjelaskan tentang sifat koligatif larutan dengan
beku, dan tekanan osmosis)
menggunakan diagram P-T
3.1.3 Menganalisis penyebab sifat koligatif larutan
3.2 Membedakan sifat koligatif 3.2.1 Menganalisis perbedaaan sifat koligatif larutan
larutan elektrolit dan larutan
nonelektrolit nonelektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit.
3.2.2 Menyimpulkan hasil percobaan sifat koligatif
larutan, misalnya penurunan titik beku larutan
nonelektrolit dan larutan elektrolit.

47 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
3.2.3 Menentukan derajat pengionan () zat elektrolit
berdasarkan data percobaan.
4.3 Menyajikan kegunaan prinsip 4.1.1 Mempresentasikan terapan sifat koligatif dalam
sifat koligatif larutan dalam
kehidupan sehari-hari kehidupan sehari-hari misalnya membuat es krim,
memasak, dan mencegah pembekuan air radiator.

4.4 Melakukan percobaan untuk 4.2.1 Menyimpulkan hasil percobaan sifat koligatif
menentukan derajat pengionan
larutan, misalnya penurunan titik beku larutan
nonelektrolit dan larutan elektrolit.

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning yang dipadukan dengan
metode mind mapping, teknik ATM, dan pendekatan saintifik yang menuntun peserta didik untuk
mengamati (membaca) permasalahan, menuliskan penyelesaian dan mempresentasikan hasilnya di
depan kelas, dengan rasa rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran,
bersikap jujur, santun, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap responsif (berpikir
kritis) dan pro-aktif (kreatif), serta mampu berkomukasi dan bekerjasama dengan baik.
Fokus nilai-nilai sikap
 Peduli
 Jujur berkarya
 Tanggung jawab
 Toleran
 Kerjasama
 Proaktif
 kreatif

D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
a. Fakta:
 Diagram P-T larutan
b. Konsep

48 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
 Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tergantung pada jumlah partikel zat terlarut
dalam larutan, tetapi tidak tergantung pada jenis pelarutnya
 Osmosis adalah peristiwa mengalirnya molekul-molekul pelarut ke dalam larutan secara
spontan melalui selaput semipermeabel, atau peristiwa mengalirnya molekul-molekul zat
pelarut dari larutan yang lebih encer ke larutan yang lebih pekat
c. Prinsip
 Menurut Hukum Backman dan Raoult bahwa penurunan titik beku dan kenaikan titik didih
berbanding langsung dengan molalitas yang terlarut di dalamnya
d. Prosedur
 Menyajikan pemanfaatan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku dalam
kehidupan sehari-hari
 Menyajikan kegunaan prinsip sifat koligatif larutan kenaikan titik didih dalam kehidupan
sehari-hari
 Merancang percobaan untuk menentukan derajat pengionan.
 Menghitung derajat pengionan berdasarkan data percobaan
2. Materi pembelajaran remedial
 Menyajikan kegunaan prinsip sifat koligatif larutan
3. Materi pembelajaran pengayaan
 Menghitung derajat pengionan berdasarkan data percobaan

E. Metode Pembelajaran
 Pendekatan : saintifik
 Metode : mind mapping, teknik ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi),
diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan
 Model : discovery learning

F. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media/alat:
 Media LCD projector,
 Laptop,
 Bahan Tayang
2. Sumber Belajar
 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Mata Pelajaran kimia Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

49 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku siswa Mata Pelajaran kimia Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
 Buku teks pelajaran yang relevan

PPK, (Rasa ingin tahu


dan gemar membaca)
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Wakt
u
Kegiatan Pendahuluan 20
Guru : menit
 Orientasi : (Menunjukkan sikap disiplin sebelum memulai proses pembelajaran,
menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut (Karakter) serta membiasakan
membaca dan memaknai (Literasi)).
 Mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan.
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
 Melakukan absensi,
 Mengatur tempat duduk Religius, Jujur, Dan
 Melihat kebersihan kelas, Komunikatif
 Apersepsi
 Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya yang
berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya pada
 Kelas XI
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
 Motivasi
 Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan
sehari-hari.
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.
 Apabila materi/tema/kegiatan ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang:
 Diagram P-T larutan

50 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
1. Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Wakt
u
 Penurunan tekanan uap jenuh
 Kenaikan titik didih
 Penurunan titik beku
 Osmosis dan tekanan osmosis
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan yang mengarah pada pembelajaran
 Pemberian Acuan
 Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan pada pertemuan ini
berupa:
 Penilaian Kompetensi Pengetahuan
 Tes Tertulis
- Pilihan ganda
- Uraian/esai
 Tes Lisan
 Penilaian Kompetensi Keterampilan
 Proyek, pengamatan, wawancara
 Portopolio / unjuk kerja
 Produk, hasil karya
Kegiatan Inti 130
Sintak Menit
Model Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran

51 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
1. Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Wakt
u
Stimulation Guru menyajikan bahan kajian berupa bacaan, penjelasan
(memberi tentang situasi tertentu, atau menayangkan video / gambar yang
stimulus) berkaitan dengan
 Diagram P-T larutan
 Penurunan tekanan uap jenuh
 Kenaikan titik didih
KRITIS, RASA INGIN TAHU, DISIPLIN
 Penurunan titik beku
 Osmosis dan tekanan osmosis
dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan alat) Berpikir kritis dan
bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi
membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang
menyerah (Karakter)
Menayangkan Video/gambar/foto yang berkaitan
COLLABORATION denganpenggunaan garam untuk mencairkan salju.
 Mengamati Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan
untuk memusatkan perhatian (Berpikir kritis dan
bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi
membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang
menyerah (Karakter) pada topic
Mengamati penayangan video/gambar/foto yang berkaitan
dengan
 Peserta didik diminta mengamati diagram P-T larutan dan
pelarut murninya.

52 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
1. Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Wakt
u
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku
jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli
lingkungan)
Kegiatan Penutup 30
 Kegiatan guru bersama peserta didik menit
 Membuat rangkuman/simpulanpelajaran.
 Melakukanrefleksi terhadapkegiatanyang sudahdilaksanakan.
 Memberikanumpanbalikterhadapprosesdanhasil pembelajaran.
 Kegiatan guru
 Melakukanpenilaian.
 Merencanakankegiatantindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedial, program
pengayaan, konseling dan/atau memberikan tugas individual maupun kelompok sesuai
dengan hasil belajar peserta didik.

H. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
1) Tes Tertulis
a) Pilihan ganda
b) Uraian/esai
Tentang
 Pemahaman tentang fraksi mol, kemolalan, diagram PT, tekanan uap, titik beku,
titik didih, tekanan osmosis
 Menyelesaikan perhitungan kimia terkait sifat koligatif larutan
 Menghitung sifat koligatif larutan elektrolit menggunakan formula yang sudah
ditemukan
2) Tes penugasan
a) Merancang percobaan titik beku larutan

53 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
b) Membuat diagram P-T

b. Penilaian Kompetensi Keterampilan


1) Proyek
2) Portopolio / unjuk kerja
Laporan hasil percobaan
3) Produk.

2. Instrumen Penilaian
a. Pertemuan Pertama
(Terlampir)
b. Pertemuan Kedua
(Terlampir)
c. Pertemuan Ketiga
(Terlampir)

3. PembelajaranRemedial dan Pengayaan


a. Remidial
1) Bagi peserta didik yang belum mencapai KKM dan belum mencapai Kompetensi Dasar
tentang:
guru menjelaskan kembali materi tersebut, dan melakukan penilaian kembali dengansoal
yang sejenis atau setara.Remidial dilaksanakan sesudah kegiatan penilaian harian (PH),
dapat dilakukan pembelajaran ulang kemudian penilaian kembali pada bagian yang belum
tuntas.
Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran remedialdilakukan dengan cara:

b. Pengayaan
1) Dalam kegiatan pembelajaran memahami kajian:
peserta didik yang sudah menguasai materi dengan baik dapat mengerjakan soal
pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-pertanyaan dan tugas-tugas
yang berkaitan dengan:
2) Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan antara lain melalui:

54 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
…………….25 April 2018

Mengetahui
Kepala SMA….. Guru Mata Pelajaran

(…………………………….) (…………………………….)
NIP.………. NIP. ………………………

55 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
1. Teknik Penilaian

No Aspek Mekanisme dan Prosedur Instrumen Keterangan


1. Sikap - Observasi saat diskusi - Lembar Observasi
- Observasi saat praktikum - Lembar Observasi
- Jurnal - Catatan Jurnal
2. Pengetahuan - Tes Tertulis - Soal uraian

- Penugasan - Tugas
3. Keterampilan - Penilaian Praktik - Lembar Observasi

Mengetahui Tanjungpinang, 20 April 2018

Kepala Sekolah Guru mata pelajaran

Piyola Charina Putri

NIP. NIM 150384204017

56 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Lampiran 1 :

Contoh materi pelajaran ;

1. pengertian sifat koligatif larutan.

Sifat koligatif larutan adalah sifat-sifat yang hanya bergantung pada jumlah (kuantitas) partikel
zat terlarut dalam larutan dan tidak bergantung pada jenis atau identitas partikel zat terlarut –
tidak peduli dalam bentuk atom, ion, ataupun molekul. Sifat koligatif merupakan sifat yang
hanya memandang “kuantitas”, bukan “kualitas”. Sifat larutan seperti rasa, warna, dan
kekentalan (viskositas) merupakan sifat-sifat yang bergantung pada jenis zat terlarut. Sebagai
contoh, larutan NaCl (garam dapur)terasa asin, namun larutan CH3COOH (asam cuka)
terasa asam.

2. Sifat – sifat Koligatif Larutan

Berikut penjelasan lengkap sifat-sifatnya, yaitu:

a. Penurunan Tekanan Uap

Jika zat terlarut bersifat non-volatil (tidak mudah menguap; tekanan uapnya tidak dapat terukur),
tekanan uap dari larutan akan selalu lebih rendah dari tekanan uap pelarut murni yang volatil.
Secara ideal, tekanan uap dari pelarut volatil di atas larutan yang mengandung zat terlarut non-
volatil berbanding lurus terhadap konsentrasi pelarut dalam larutan. Hubungan dalam sifat
koligatif larutan ini dinyatakan secara kuantitatif dalam hukum Raoult: tekanan uap dari pelarut
di atas larutan, Plarutan sama dengan hasil kali fraksi mol dari pelarut, Xpelarut dengan tekanan
uap dari pelarut murni, P°pelarut. Penurunan tekanan uap, ΔP, yaitu P° pelarut−P
larutan berbanding lurus terhadap fraksi mol dari Xterlarut.

b. Kenaikan Titik Didih

Titik didih dari suatu larutan adalah temperatur ketika tekanan uapnya sama dengan tekanan
eksternal. Oleh karena terjadinya penurunan tekanan uap larutan oleh keberadaan zat terlarut
non-volatil, dibutuhkan kenaikan temperatur untuk menaikkan tekanan uap larutan hingga sama
dengan tekanan eksternal. Jadi, keberadaan zat terlarut dalam pelarut mengakibatkan terjadinya
kenaikan titik didih; titik didih larutan, Tb, lebih tinggi dari titik didih pelarut murni, Tb°.
Kenaikan titik didih, ΔTb, yaitu Tb−Tb° berbanding lurus terhadap konsentrasi (molalitas, m)
larutan, sebagaimana:

57 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
.

di mana Kb adalah konstanta kenaikan titik didih molal (dalam satuan °C/m) dan m adalah
molalitas larutan.

c. Penurunan Titik Beku

Pada larutan dengan pelarut volatil dan zat terlarut non-volatil, hanya partikel-partikel pelarut
yang dapat menguap dari larutan sehingga meninggalkan partikel-partikel zat terlarut. Hal serupa
juga terjadi dalam banyak kasus di mana hanya partikel-partikel pelarut yang memadat
(membeku), meninggalkan partikel-partikel zat terlarut membentuk larutan yang konsentrasinya
lebih pekat. Titik beku dari suatu larutan adalah temperatur di mana tekanan uap larutan sama
dengan tekanan uap pelarut murni. Pada temperatur ini, dua fasa – pelarut padat dan larutan cair
– berada dalamkesetimbangan.

Oleh karena terjadinya penurunan tekanan uap larutan dari tekanan uap pelarut, larutan
membeku pada temperatur yang lebih rendah dibanding titik beku pelarut murni — titik beku
larutan, Tf, lebih rendah dari titik beku pelarut murni, Tf°. Dengan kata lain, jumlah partikel-
partikel pelarut yang keluar dan masuk padatan yang membeku per satuan waktu menjadi sama
pada temperatur yang lebih rendah. Sifat koligatif larutan berupa penurunan titik beku, ΔTf,
yaitu Tf° – Tf berbanding lurus terhadap konsentrasi (molalitas, m) larutan, sebagaimana:

di mana Kf adalah konstanta penurunan titik beku molal (dalam satuan °C/m) dan m adalah
molalitas larutan.

d. Tekanan Osmosis

Ketika dua larutan dengan konsentrasi yang berbeda dipisahkan oleh suatu membran
semipermeabel — membran yang hanya dapat dilewati partikel pelarut namun tidak dapat
dilewati partikel zat terlarut—maka terjadilah fenomena osmosis. Osmosis adalah peristiwa
perpindahan selektif partikel-partikel pelarut melalui membran semipermeabel dari larutan
dengan konsentrasi zat terlarut yang lebih rendah ke larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang
lebih tinggi.

58 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Gambar 1. Ilustrasi peristiwa osmosis pada bejana U
(Sumber: Silberberg, Martin S. 2009. Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change
(5th edition). New York: McGraw Hill)

Perhatikan Gambar 1. Tekanan osmosis didefinisikan sebagai tekanan yang diberikan untuk
menahan perpindahan netto partikel pelarut dari larutan dengan konsentrasi pelarut tinggi
menuju larutan dengan konsentrasi pelarut rendah. Bila tekanan eksternal sebesar tekanan
osmosis diberikan pada sisi larutan, maka ketinggian pelarut dan larutan akan kembali seperti
semula.

Tekanan osmosis, π, berbanding lurus terhadap jumlah partikel zat terlarut, n, dalam suatu volum
larutan tertentu, V—yang merupakan molaritas (M), sebagaimana:

di mana R adalah konstanta gas ideal (0,0821 L.atm/mol.K) dan T adalah temperatur (dalam
satuan K).

3. Sifat koligatif larutan elektrolit kuat

Pendekatan sifat koligatif larutan elektrolit kuat sedikit berbeda dengan sifat koligatif larutan
nonelektrolit. Hal ini dikarenakan sifat elektrolit yang dapat terdisosiasi menjadi ion-ion dalam
larutan, misalnya satu unit senyawa CaCl2 dapat terdisosiasi menjadi 3 partikel ketika dilarutkan,
yakni 1 ion Ca2+ dan 2 ion Cl− .Oleh karena itu, perlu ikut diperhitungkan faktor van’t Hoff (i)
pada perhitungan larutan elektrolit.

59 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
di mana n = jumlah ion yang terdisosiasi dari 1 unit formula senyawa ; α = derajat disosiasi
senyawa.

60 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Instrumen Penilaian Sikap

a. Lembar Pengamatan Sikap

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XII/ 1

Tahun Ajaran : 2017/ 2018

Waktu Pengamatan : ..............................

Petunjuk pengisian.

4 = AB (Amat baik). 3 = B (Baik). 2 = C (Cukup). 1 = K (Kurang)

No. sikap ilmiah saat percobaan Sikap positif dalam diskusi

Nama/ Kelompok

1.

2.

3.

4.

5.

Rentang nilai :

61 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Untuk 5 aspek yang dinilai, maka nilai maksimum 20, nilai minimum 4

Misalkan :

- Amat baik 16 – 20
- Baik 12 – 15
- Cukup 8 – 11
- Kurang 4- 7

62 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
b. Instrumen Penilaian Keterampilan
Penilaian Kinerja Praktik

No. Aspek yang dinilai

kelompok/

Nama

Menggunakan thermometer

Kerapian/ kebersihan
Mengukur waktu
Menuang larutan
Rangkaian Alat

Data percobaan
Melihat skala

Jumlah skor

Nilai
1.

2.

3.

4.

5.

Kriteria penilaian:

Nilai 4 = sangat baik

Nilai 3 = baik

Nilai 2 = cukup

Nilai 1 = kurang

Jumlah skor maksimum 2

63 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Lembar Observasi pada saat presentasi

Petunjuk pengisian:

4 = AB (Amat baik). 3 = B (Baik). 2 = C (Cukup). 1 = K (Kurang)

No Aspek Yang Dinilai

Keaktifan Presentasi Presenter


Kelompok

DapatDimenger
kelompok/

Isinya Relevan

Penyajiannya
Kelengkapan

Tepat Waktu

Jumlah Skor
Percaya Diri
Kerja Sama

Terstruktur
Penyajian
Nama Menarik

1.

2.

3.

4.

5.

Kriteria penilaian:

Rentang nilai: 26 – 32 AB (amat baik)

20 – 25 B (baik)

14 – 19 C (cukup)

8 – 13 K (kurang)

64 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Instrumen Penilaian Pengetahuan

Satuan pendidikan : SMA Negeri 1 Teluk Bintan

Mata pelajaran : KIMIA

Kelas / semester : XII / Satu

Kompetensi dasar : Kimia Unsur

KISI-KISI SOAL

Indikator Soal Teknik Bentuk Instrumen Nomor Skor


penilaian panilain penilaian soal
3.1.1 Menganalisis video atau Tertulis Objektiv Terlampir 1 1
gambar penggunaan garam
untuk mencairkan salju.

3.1.2 Menjelaskan tentang Tertulis Objektiv Terlampir 2 1


sifat koligatif larutan dengan
menggunakan diagram P-T

3.1.3 Menganalisis penyebab Tertulis Objektiv Terlampir 3 1


sifat koligatif larutan

3.2.1 Menganalisis perbedaaan Tertulis Objektiv Terlampir 4 1


sifat koligatif larutan
nonelektrolit dan sifat koligatif
larutan elektrolit.

3.2.2 Menyimpulkan hasil tertulis objektif terlampur 5 1


percobaan sifat koligatif
larutan, misalnya penurunan
titik beku larutan nonelektrolit
dan larutan elektrolit.
3.2.3 Menentukan derajat tertulis obkektif Terlampir 1
6
pengionan () zat elektrolit
berdasarkan data percobaan.
4.1.1 Mempresentasikan
terapan sifat koligatif dalam
kehidupan sehari-hari
misalnya membuat es krim,

65 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
memasak, dan mencegah
pembekuan air radiator.
4.2.1 Menyimpulkan hasil
percobaan sifat koligatif
larutan, misalnya penurunan
titik beku larutan nonelektrolit
dan larutan elektrolit.

Pedoman penilaian (hasil akhir) = jumlah skor peroleh X 100

Skor maksimum

Lampiran 2 :

Soal objektif/uraian penilaian pengetahuan :

SOAL JAWABAN
1. hitunglah konsentrasi larutan yang dibuat 0,1 mol/L
dari 2 garm Kristal NaOH yang dilarutkan ke
dalam air hingga volumenya 500 ml. (Mr
NaOH = 40).
2. hitung molalitas larutan yang terjadi apabila 0,5 molal
24 gram Kristal MgSO4 dilarutkan dalam 400
gram air. (Mr MgSO4 = 120).
3. hitunglah fraksi mol glukosa di dalam Xglukosa = 0,053
larutan glukosa 36% (Mr glukosa dan Mr air = Xair = 0,947
180 dan 18).
4. berapa liter glikol harus dicampurkan ke
dalam setiap liter air radiator agar air radiator
tidak membeku pada suhu -50C? diketahui
massa molar glikol 62 gram/mol; massa jenis
glikol 1,1 g/mL; dan tetapan penururan titik
beku air 1,860C/molal.
5. hitunglah titik didih dan titik beku larutan  Tf = -1.042oC

66 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
H2SO4 0.2 m jika diketahui sebanyak 90%  Tb = 100.29oC
H2SO4 terurai dalam larutan. Kf air =
1.86Oc/molal dan Kb air = 0.52OC/molal
6. Sebanyak 4,8 gram magnesium α = 0,8
sulfat, MgSO4 (Mr = 120 g/mol) dilarutkan
dalam 250 g air. Larutan ini mendidih pada
suhu 100,15 °C. Jika diketahui Kb air 0,52
°C/m, Kf air = 1,8 °C/m, tentukan derajat
ionisasi MgSO4.
Kunci Jawaban dan Pedoman Pengskoran

Skor
No Kunci jawaban Skor
maksimal

1. 0,1 mol/L 1 1

2. 0,5 molal 1 1

Xglukosa = 0,053
3. 1 1
Xair = 0,947

4. 1 1

 Tf = -1.042oC
5. 1 1
 Tb = 100.29oC

6. α = 0,8 1 1

jumla h skor
Pedoman Pengskoran : NILAI = x 100
skor maksimal

67 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMA N 5 TANJUNGPINANG


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XII/Ganjil
Alokasi Waktu : 9 JP (3 Pertemuan)
Tahun Pelajaran : 2017 /2018

H. Kompetensi Inti (KI)


5. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanu-siaan, kebangsaan, kenega-
raan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
6. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif
dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

I. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.3 Menganalisis fenomena sifat 3.1.1 Menganalisis video atau gambar penggunaan
koligatif larutan (penurunan
tekanan uap jenuh, kenaikan garam untuk mencairkan salju.
titik didih, penurunan titik 3.1.2 Menjelaskan tentang sifat koligatif larutan dengan
beku, dan tekanan osmosis)
menggunakan diagram P-T
3.1.3 Menganalisis penyebab sifat koligatif larutan
3.4 Membedakan sifat koligatif 3.2.1 Menganalisis perbedaaan sifat koligatif larutan
larutan elektrolit dan larutan
nonelektrolit nonelektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit.
3.2.2 Menyimpulkan hasil percobaan sifat koligatif
larutan, misalnya penurunan titik beku larutan
nonelektrolit dan larutan elektrolit.

68 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
3.2.3 Menentukan derajat pengionan () zat elektrolit
berdasarkan data percobaan.
4.5 Menyajikan kegunaan prinsip 4.1.1 Mempresentasikan terapan sifat koligatif dalam
sifat koligatif larutan dalam
kehidupan sehari-hari kehidupan sehari-hari misalnya membuat es krim,
memasak, dan mencegah pembekuan air radiator.

4.6 Melakukan percobaan untuk 4.2.1 Menyimpulkan hasil percobaan sifat koligatif
menentukan derajat pengionan
larutan, misalnya penurunan titik beku larutan
nonelektrolit dan larutan elektrolit.

J. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning yang dipadukan dengan
metode mind mapping, teknik ATM, dan pendekatan saintifik yang menuntun peserta didik untuk
mengamati (membaca) permasalahan, menuliskan penyelesaian dan mempresentasikan hasilnya di
depan kelas, dengan rasa rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran,
bersikap jujur, santun, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap responsif (berpikir
kritis) dan pro-aktif (kreatif), serta mampu berkomukasi dan bekerjasama dengan baik.
Fokus nilai-nilai sikap
 Peduli
 Jujur berkarya
 Tanggung jawab
 Toleran
 Kerjasama
 Proaktif
 kreatif

K. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
a. Fakta:
 Diagram P-T larutan
b. Konsep

69 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
 Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tergantung pada jumlah partikel zat terlarut
dalam larutan, tetapi tidak tergantung pada jenis pelarutnya
 Osmosis adalah peristiwa mengalirnya molekul-molekul pelarut ke dalam larutan secara
spontan melalui selaput semipermeabel, atau peristiwa mengalirnya molekul-molekul zat
pelarut dari larutan yang lebih encer ke larutan yang lebih pekat
c. Prinsip
 Menurut Hukum Backman dan Raoult bahwa penurunan titik beku dan kenaikan titik didih
berbanding langsung dengan molalitas yang terlarut di dalamnya
d. Prosedur
 Menyajikan pemanfaatan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku dalam
kehidupan sehari-hari
 Menyajikan kegunaan prinsip sifat koligatif larutan kenaikan titik didih dalam kehidupan
sehari-hari
 Merancang percobaan untuk menentukan derajat pengionan.
 Menghitung derajat pengionan berdasarkan data percobaan
2. Materi pembelajaran remedial
 Menyajikan kegunaan prinsip sifat koligatif larutan
3. Materi pembelajaran pengayaan
 Menghitung derajat pengionan berdasarkan data percobaan

L. Metode Pembelajaran
 Pendekatan : saintifik
 Metode : mind mapping, teknik ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi),
diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan
 Model : discovery learning

M. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media/alat:
 Media LCD projector,
 Laptop,
 Bahan Tayang
2. Sumber Belajar
 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Mata Pelajaran kimia Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

70 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku siswa Mata Pelajaran kimia Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
 Buku teks pelajaran yang relevan

PPK, (Rasa ingin tahu


dan gemar membaca)
N. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Wakt
u
Kegiatan Pendahuluan 20
Guru : menit
 Orientasi : (Menunjukkan sikap disiplin sebelum memulai proses pembelajaran,
menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut (Karakter) serta membiasakan
membaca dan memaknai (Literasi)).
 Mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan.
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
 Melakukan absensi,
 Mengatur tempat duduk Religius, Jujur, Dan
 Melihat kebersihan kelas, Komunikatif
 Apersepsi
 Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya yang
berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya pada
 Kelas XI
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
 Motivasi
 Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan
sehari-hari.
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.
 Apabila materi/tema/kegiatan ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang:
 Diagram P-T larutan

71 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
1. Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Wakt
u
 Penurunan tekanan uap jenuh
 Kenaikan titik didih
 Penurunan titik beku
 Osmosis dan tekanan osmosis
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan yang mengarah pada pembelajaran
 Pemberian Acuan
 Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan pada pertemuan ini
berupa:
 Penilaian Kompetensi Pengetahuan
 Tes Tertulis
- Pilihan ganda
- Uraian/esai
 Tes Lisan
 Penilaian Kompetensi Keterampilan
 Proyek, pengamatan, wawancara
 Portopolio / unjuk kerja
 Produk, hasil karya
Kegiatan Inti 130
Sintak Menit
Model Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran

72 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
1. Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Wakt
u
Stimulation Guru menyajikan bahan kajian berupa bacaan, penjelasan
(memberi tentang situasi tertentu, atau menayangkan video / gambar yang
stimulus) berkaitan dengan
 Diagram P-T larutan
 Penurunan tekanan uap jenuh
 Kenaikan titik didih
KRITIS, RASA INGIN TAHU, DISIPLIN
 Penurunan titik beku
 Osmosis dan tekanan osmosis
dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan alat) Berpikir kritis dan
bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi
membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang
menyerah (Karakter)
Menayangkan Video/gambar/foto yang berkaitan
COLLABORATION denganpenggunaan garam untuk mencairkan salju.
 Mengamati Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan
untuk memusatkan perhatian (Berpikir kritis dan
bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi
membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang
menyerah (Karakter) pada topic
Mengamati penayangan video/gambar/foto yang berkaitan
dengan
 Peserta didik diminta mengamati diagram P-T larutan dan
pelarut murninya.

73 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
1. Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Wakt
u
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku
jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli
lingkungan)
Kegiatan Penutup 30
 Kegiatan guru bersama peserta didik menit
 Membuat rangkuman/simpulanpelajaran.
 Melakukanrefleksi terhadapkegiatanyang sudahdilaksanakan.
 Memberikanumpanbalikterhadapprosesdanhasil pembelajaran.
 Kegiatan guru
 Melakukanpenilaian.
 Merencanakankegiatantindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedial, program
pengayaan, konseling dan/atau memberikan tugas individual maupun kelompok sesuai
dengan hasil belajar peserta didik.

H. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


4. Teknik Penilaian
c. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
3) Tes Tertulis
a) Pilihan ganda
b) Uraian/esai
Tentang
 Pemahaman tentang fraksi mol, kemolalan, diagram PT, tekanan uap, titik beku,
titik didih, tekanan osmosis
 Menyelesaikan perhitungan kimia terkait sifat koligatif larutan
 Menghitung sifat koligatif larutan elektrolit menggunakan formula yang sudah
ditemukan
4) Tes penugasan
c) Merancang percobaan titik beku larutan

74 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
d) Membuat diagram P-T

d. Penilaian Kompetensi Keterampilan


4) Proyek
5) Portopolio / unjuk kerja
Laporan hasil percobaan
6) Produk.

5. Instrumen Penilaian
d. Pertemuan Pertama
(Terlampir)
e. Pertemuan Kedua
(Terlampir)
f. Pertemuan Ketiga
(Terlampir)

6. PembelajaranRemedial dan Pengayaan


c. Remidial
2) Bagi peserta didik yang belum mencapai KKM dan belum mencapai Kompetensi Dasar
tentang:
guru menjelaskan kembali materi tersebut, dan melakukan penilaian kembali dengansoal
yang sejenis atau setara.Remidial dilaksanakan sesudah kegiatan penilaian harian (PH),
dapat dilakukan pembelajaran ulang kemudian penilaian kembali pada bagian yang belum
tuntas.
Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran remedialdilakukan dengan cara:

d. Pengayaan
3) Dalam kegiatan pembelajaran memahami kajian:
peserta didik yang sudah menguasai materi dengan baik dapat mengerjakan soal
pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-pertanyaan dan tugas-tugas
yang berkaitan dengan:
4) Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan antara lain melalui:

75 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
…………….25 April 2018

Mengetahui
Kepala SMA….. Guru Mata Pelajaran

(…………………………….) (…………………………….)
NIP.………. NIP. ………………………

76 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
2. Teknik Penilaian

No Aspek Mekanisme dan Prosedur Instrumen Keterangan


1. Sikap - Observasi saat diskusi - Lembar Observasi
- Observasi saat praktikum - Lembar Observasi
- Jurnal - Catatan Jurnal
2. Pengetahuan - Tes Tertulis - Soal uraian

- Penugasan - Tugas
3. Keterampilan - Penilaian Praktik - Lembar Observasi

Mengetahui Tanjungpinang, 20 April 2018

Kepala Sekolah Guru mata pelajaran

Piyola Charina Putri

NIP. NIM 150384204017

77 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Lampiran 1 :

Contoh materi pelajaran ;

1. pengertian sifat koligatif larutan.

Sifat koligatif larutan adalah sifat-sifat yang hanya bergantung pada jumlah (kuantitas) partikel
zat terlarut dalam larutan dan tidak bergantung pada jenis atau identitas partikel zat terlarut –
tidak peduli dalam bentuk atom, ion, ataupun molekul. Sifat koligatif merupakan sifat yang
hanya memandang “kuantitas”, bukan “kualitas”. Sifat larutan seperti rasa, warna, dan
kekentalan (viskositas) merupakan sifat-sifat yang bergantung pada jenis zat terlarut. Sebagai
contoh, larutan NaCl (garam dapur)terasa asin, namun larutan CH3COOH (asam cuka)
terasa asam.

2. Sifat – sifat Koligatif Larutan

Berikut penjelasan lengkap sifat-sifatnya, yaitu:

a. Penurunan Tekanan Uap

Jika zat terlarut bersifat non-volatil (tidak mudah menguap; tekanan uapnya tidak dapat terukur),
tekanan uap dari larutan akan selalu lebih rendah dari tekanan uap pelarut murni yang volatil.
Secara ideal, tekanan uap dari pelarut volatil di atas larutan yang mengandung zat terlarut non-
volatil berbanding lurus terhadap konsentrasi pelarut dalam larutan. Hubungan dalam sifat
koligatif larutan ini dinyatakan secara kuantitatif dalam hukum Raoult: tekanan uap dari pelarut
di atas larutan, Plarutan sama dengan hasil kali fraksi mol dari pelarut, Xpelarut dengan tekanan
uap dari pelarut murni, P°pelarut. Penurunan tekanan uap, ΔP, yaitu P° pelarut−P
larutan berbanding lurus terhadap fraksi mol dari Xterlarut.

b. Kenaikan Titik Didih

Titik didih dari suatu larutan adalah temperatur ketika tekanan uapnya sama dengan tekanan
eksternal. Oleh karena terjadinya penurunan tekanan uap larutan oleh keberadaan zat terlarut
non-volatil, dibutuhkan kenaikan temperatur untuk menaikkan tekanan uap larutan hingga sama
dengan tekanan eksternal. Jadi, keberadaan zat terlarut dalam pelarut mengakibatkan terjadinya
kenaikan titik didih; titik didih larutan, Tb, lebih tinggi dari titik didih pelarut murni, Tb°.
Kenaikan titik didih, ΔTb, yaitu Tb−Tb° berbanding lurus terhadap konsentrasi (molalitas, m)
larutan, sebagaimana:

78 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
.

di mana Kb adalah konstanta kenaikan titik didih molal (dalam satuan °C/m) dan m adalah
molalitas larutan.

c. Penurunan Titik Beku

Pada larutan dengan pelarut volatil dan zat terlarut non-volatil, hanya partikel-partikel pelarut
yang dapat menguap dari larutan sehingga meninggalkan partikel-partikel zat terlarut. Hal serupa
juga terjadi dalam banyak kasus di mana hanya partikel-partikel pelarut yang memadat
(membeku), meninggalkan partikel-partikel zat terlarut membentuk larutan yang konsentrasinya
lebih pekat. Titik beku dari suatu larutan adalah temperatur di mana tekanan uap larutan sama
dengan tekanan uap pelarut murni. Pada temperatur ini, dua fasa – pelarut padat dan larutan cair
– berada dalamkesetimbangan.

Oleh karena terjadinya penurunan tekanan uap larutan dari tekanan uap pelarut, larutan
membeku pada temperatur yang lebih rendah dibanding titik beku pelarut murni — titik beku
larutan, Tf, lebih rendah dari titik beku pelarut murni, Tf°. Dengan kata lain, jumlah partikel-
partikel pelarut yang keluar dan masuk padatan yang membeku per satuan waktu menjadi sama
pada temperatur yang lebih rendah. Sifat koligatif larutan berupa penurunan titik beku, ΔTf,
yaitu Tf° – Tf berbanding lurus terhadap konsentrasi (molalitas, m) larutan, sebagaimana:

di mana Kf adalah konstanta penurunan titik beku molal (dalam satuan °C/m) dan m adalah
molalitas larutan.

d. Tekanan Osmosis

Ketika dua larutan dengan konsentrasi yang berbeda dipisahkan oleh suatu membran
semipermeabel — membran yang hanya dapat dilewati partikel pelarut namun tidak dapat
dilewati partikel zat terlarut—maka terjadilah fenomena osmosis. Osmosis adalah peristiwa
perpindahan selektif partikel-partikel pelarut melalui membran semipermeabel dari larutan
dengan konsentrasi zat terlarut yang lebih rendah ke larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang
lebih tinggi.

79 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Gambar 1. Ilustrasi peristiwa osmosis pada bejana U
(Sumber: Silberberg, Martin S. 2009. Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change
(5th edition). New York: McGraw Hill)

Perhatikan Gambar 1. Tekanan osmosis didefinisikan sebagai tekanan yang diberikan untuk
menahan perpindahan netto partikel pelarut dari larutan dengan konsentrasi pelarut tinggi
menuju larutan dengan konsentrasi pelarut rendah. Bila tekanan eksternal sebesar tekanan
osmosis diberikan pada sisi larutan, maka ketinggian pelarut dan larutan akan kembali seperti
semula.

Tekanan osmosis, π, berbanding lurus terhadap jumlah partikel zat terlarut, n, dalam suatu volum
larutan tertentu, V—yang merupakan molaritas (M), sebagaimana:

di mana R adalah konstanta gas ideal (0,0821 L.atm/mol.K) dan T adalah temperatur (dalam
satuan K).

3. Sifat koligatif larutan elektrolit kuat

Pendekatan sifat koligatif larutan elektrolit kuat sedikit berbeda dengan sifat koligatif larutan
nonelektrolit. Hal ini dikarenakan sifat elektrolit yang dapat terdisosiasi menjadi ion-ion dalam
larutan, misalnya satu unit senyawa CaCl2 dapat terdisosiasi menjadi 3 partikel ketika dilarutkan,
yakni 1 ion Ca2+ dan 2 ion Cl− .Oleh karena itu, perlu ikut diperhitungkan faktor van’t Hoff (i)
pada perhitungan larutan elektrolit.

80 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
di mana n = jumlah ion yang terdisosiasi dari 1 unit formula senyawa ; α = derajat disosiasi
senyawa.

81 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Instrumen Penilaian Sikap

c. Lembar Pengamatan Sikap

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XII/ 1

Tahun Ajaran : 2017/ 2018

Waktu Pengamatan : ..............................

Petunjuk pengisian.

4 = AB (Amat baik). 3 = B (Baik). 2 = C (Cukup). 1 = K (Kurang)

No. sikap ilmiah saat percobaan Sikap positif dalam diskusi

Nama/ Kelompok

1.

2.

3.

4.

5.

Rentang nilai :

82 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Untuk 5 aspek yang dinilai, maka nilai maksimum 20, nilai minimum 4

Misalkan :

- Amat baik 16 – 20
- Baik 12 – 15
- Cukup 8 – 11
- Kurang 4- 7

83 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
d. Instrumen Penilaian Keterampilan
Penilaian Kinerja Praktik

No. Aspek yang dinilai

kelompok/

Nama

Menggunakan thermometer

Kerapian/ kebersihan
Mengukur waktu
Menuang larutan
Rangkaian Alat

Data percobaan
Melihat skala

Jumlah skor

Nilai
1.

2.

3.

4.

5.

Kriteria penilaian:

Nilai 4 = sangat baik

Nilai 3 = baik

Nilai 2 = cukup

Nilai 1 = kurang

Jumlah skor maksimum 2

84 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Lembar Observasi pada saat presentasi

Petunjuk pengisian:

4 = AB (Amat baik). 3 = B (Baik). 2 = C (Cukup). 1 = K (Kurang)

No Aspek Yang Dinilai

Keaktifan Presentasi Presenter


Kelompok

DapatDimenger
kelompok/

Isinya Relevan

Penyajiannya
Kelengkapan

Tepat Waktu

Jumlah Skor
Percaya Diri
Kerja Sama

Terstruktur
Penyajian
Nama Menarik

1.

2.

3.

4.

5.

Kriteria penilaian:

Rentang nilai: 26 – 32 AB (amat baik)

20 – 25 B (baik)

14 – 19 C (cukup)

8 – 13 K (kurang)

85 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Instrumen Penilaian Pengetahuan

Satuan pendidikan : SMA Negeri 1 Teluk Bintan

Mata pelajaran : KIMIA

Kelas / semester : XII / Satu

Kompetensi dasar : Kimia Unsur

KISI-KISI SOAL

Indikator Soal Teknik Bentuk Instrumen Nomor Skor


penilaian panilain penilaian soal
3.1.1 Menganalisis video atau Tertulis Objektiv Terlampir 1 1
gambar penggunaan garam
untuk mencairkan salju.

3.1.2 Menjelaskan tentang Tertulis Objektiv Terlampir 2 1


sifat koligatif larutan dengan
menggunakan diagram P-T

3.1.3 Menganalisis penyebab Tertulis Objektiv Terlampir 3 1


sifat koligatif larutan

3.2.1 Menganalisis perbedaaan Tertulis Objektiv Terlampir 4 1


sifat koligatif larutan
nonelektrolit dan sifat koligatif
larutan elektrolit.

3.2.2 Menyimpulkan hasil tertulis objektif terlampur 5 1


percobaan sifat koligatif
larutan, misalnya penurunan
titik beku larutan nonelektrolit
dan larutan elektrolit.
3.2.3 Menentukan derajat tertulis obkektif Terlampir 1
6
pengionan () zat elektrolit
berdasarkan data percobaan.
4.1.1 Mempresentasikan
terapan sifat koligatif dalam
kehidupan sehari-hari
misalnya membuat es krim,

86 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
memasak, dan mencegah
pembekuan air radiator.
4.2.1 Menyimpulkan hasil
percobaan sifat koligatif
larutan, misalnya penurunan
titik beku larutan nonelektrolit
dan larutan elektrolit.

Pedoman penilaian (hasil akhir) = jumlah skor peroleh X 100

Skor maksimum

Lampiran 2 :

Soal objektif/uraian penilaian pengetahuan :

SOAL JAWABAN
1. hitunglah konsentrasi larutan yang dibuat 0,1 mol/L
dari 2 garm Kristal NaOH yang dilarutkan ke
dalam air hingga volumenya 500 ml. (Mr
NaOH = 40).
2. hitung molalitas larutan yang terjadi apabila 0,5 molal
24 gram Kristal MgSO4 dilarutkan dalam 400
gram air. (Mr MgSO4 = 120).
3. hitunglah fraksi mol glukosa di dalam Xglukosa = 0,053
larutan glukosa 36% (Mr glukosa dan Mr air = Xair = 0,947
180 dan 18).
4. berapa liter glikol harus dicampurkan ke
dalam setiap liter air radiator agar air radiator
tidak membeku pada suhu -50C? diketahui
massa molar glikol 62 gram/mol; massa jenis
glikol 1,1 g/mL; dan tetapan penururan titik
beku air 1,860C/molal.
5. hitunglah titik didih dan titik beku larutan  Tf = -1.042oC

87 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
H2SO4 0.2 m jika diketahui sebanyak 90%  Tb = 100.29oC
H2SO4 terurai dalam larutan. Kf air =
1.86Oc/molal dan Kb air = 0.52OC/molal
6. Sebanyak 4,8 gram magnesium α = 0,8
sulfat, MgSO4 (Mr = 120 g/mol) dilarutkan
dalam 250 g air. Larutan ini mendidih pada
suhu 100,15 °C. Jika diketahui Kb air 0,52
°C/m, Kf air = 1,8 °C/m, tentukan derajat
ionisasi MgSO4.
Kunci Jawaban dan Pedoman Pengskoran

Skor
No Kunci jawaban Skor
maksimal

1. 0,1 mol/L 1 1

2. 0,5 molal 1 1

Xglukosa = 0,053
3. 1 1
Xair = 0,947

4. 1 1

 Tf = -1.042oC
5. 1 1
 Tb = 100.29oC

6. α = 0,8 1 1

jumla h skor
Pedoman Pengskoran : NILAI = x 100
skor maksimal

88 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA Negeri 1 Bengkalis


Mata pelajaran : Kimia
Materi Pokok : Reaksi Redoks dan Elektrokimia
Kelas/Semester : XII / Ganjil
Jumlah Pertemuan : 3 x pertemuan (3x45 menit)

A. Kompetensi Inti
KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanu-siaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara
efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B .Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.3 Menyetarakan persamaan kimia 3.3.1 Menganalisis benda-benda yang menggunakan


reaksi redoks dan memperkirakan baterai sebagai sumber energi.
reaksi yang dapat terjadi
3.3.2 Mengidentifikasi cara menyetarakan persamaan
berdasarkan potensial elektrode.
kimia reaksi redoks.
3.3.3 Menyetarakan persamaan kimia reaksi redoks
dengan menggunakan metode setengah reaksi dan
metode perubahan bilangan oksidasi.

3.4 Menganalisis proses yang terjadi 3.4.1 Menjelaskan pengertian notasi sel Volta dan
dan melakukan perhitungan zat atau kespontanan reaksi.
listrik yang terlibat pada suatu sel

89 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
3.4.2Mengidentifikasi cara menghitung potensial sel
volta serta penerapannya dalam
Volta.
kehidupan.

3.5.1 Menganalisis proses korosi yang melibatkan


3.5 Menganalisis faktor-faktor yang
reaksi redoks dan faktor-faktor penyebab terjadinya
mempengaruhi terjadinya korosi dan
korosi.
cara mengatasinya.
3.6 Menerapkan stoikiometri reaksi 3.6.1 Mengaplikasikan hukum Faraday untuk
redoks dan hukum Faraday untuk menentukan hubungan antara muatan listrik yang
menghitung besaran-besaran yang digunakan dengan banyaknya hasil reaksi.
terkait sel elektrolisis.
4.3 Menentukan urutan kekuatan 4.3.1 Menentukan urutan kekuatan pengoksidasi atau
pengoksidasi atau pereduksi
pereduksi berdasarkan hasil percobaan
berdasarkan hasil percobaan

4.4Merancang sel Volta dengan 4.4.1Menyimpulkan hasil percobaan sel Volta dengan
menggunakan bahan di sekitar
mengunakan bahan di sekitar

4.5 Mengajukan gagasan untuk 4.5.1Mengidentifikasi upaya pencegahan dan


mencegah dan mengatasi mengatasi terjadinya korosi
terjadinya korosi

4.6 Merancang dan


melakukan 4.6.1Menyajikan hasil percobaan penyepuhan benda
penyepuhan benda dari logam dari logam dengan ketebalan lapisan dan luas tertentu
dengan ketebalan lapisan dan
luas tertentu

C . Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dan pendekatan saintifik diharapkan
siswa mampu mengamati, (membaca) permasalahan, menuliskan penyelesaian dan
mempresentasikan hasilnya di depan kelas, Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran
ini peserta didik diharapkan mampu memahami konsep reaksi redoks, menghitung besaran-
besaran yang terkait sel elektrolisis, menganalisis faktor yang menyebabkan korosi, dan
memahami konsep hukum faraday.

D. Materi Pembelajaran

90 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
 Pengertian Reaksi Redoks
Reaksi redoks adalah reaksi yang terjadi perubahan bilangan oksidasi. Konsep tentang
bilangan oksidasi, telah dibahas dalam topik sebelumnya. Reaksi redoks mencakup reaksi
reduksi dan oksidasi. Reaksi reduksi adalah reaksi yang terjadi penurunan bilangan oksidasi
melalui penangkapan elektron.

 Sel Volta (sel elektrokimia)


Elektrokimia adalah ilmu kimia yang mempelajari tentang perubahan zat yang
menghasilkan arus listrik atau perubahan kimia yang disebabkan oleh arus listrik. Ada dua
macam sel elektrokimia yaitu Sel Volta dan Sel Elektrolisis.

 Korosi

Proses perusakan pada permukaan logam yang disebabkan oleh reaksi kimia disebut
korosi. Korosi yang paling banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah perkaratan
besi dimana hal itu ditandai dengan adanya bercak-bercak besi yang berwarna merah coklat.

 Hukum Faraday

Hukum faraday I

Jumlah massa zat yang dihasilkan pada katode atau anode berbanding lurus dengan
jumlah listrik yang digunakan selama elektrolisis.

E. Pendekatan, Metode, Model Pembelajaran


Pertemuan 1
 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Diskusi Kelompok, Penugasan, Tanya jawab
 Model Pembelajaran : Discovery learning
Pertemuan II
 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Diskusi Kelompok, Penugasan, Tanya jawab
 Model Pembelajaran : Discovery learning
Pertemuan III

91 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Diskusi Kelompok, Penugasan, Tanya jawab
 Model Pembelajaran : Discovery learning

F. Media Pembelajaran dan Alat Penilaian


 Papan tulis
 Media LCD projector
 Laptop
 Lembar Kerja Siswa
G. Sumber Belajar
 Purba, Michael. 2007. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Erlangga
 Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Erlangga

H. Kegiatan Pembelajaran
 Pertemuan ke-1 (3 x 45 menit)
IPK
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dari Indikator Pencapaian Kompetensi dari
KD 3.3 dan 3.4 KD 4.3 dan 4.4

3.3.1 Menganalisis benda-benda yang 4.3.1 Menentukan urutan kekuatan pengoksi-


menggunakan baterai sebagai sumber energi. dasi atau pereduksi berdasarkan hasil
3.3.2 Mengidentifikasi cara menyetarakan percobaan
persamaan kimia reaksi redoks.
3.3.3 Menyetarakan persamaan kimia reaksi
redoks dengan menggunakan metode
setengah reaksi dan metode perubahan
bilangan oksidasi.
3.4.1 Menjelaskan pengertian notasi sel Volta 4.4.1Menyimpulkan hasil percobaan sel Volta
dan kespontanan reaksi. dengan menggunakan bahan di sekitar.
3.4.2Mengidentifikasi cara menghitung
potensial sel Volta.

Alokasi

92 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Kegiatan Pembelajaran Waktu
 Pendahuluan 10 menit
1. Guru memberi salam dan berdo’a sebelum pembelajaran
dimulai. (PPK)
2. Guru mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan.
3. Peserta didik di ingatkan kembali materi tentang reaksi
reduksi dan oksidasi yang telah dipelajari di kelas X.
4. Guru menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan
dicapai berkaitan dengan materi reaksi redoks dan
elektrokimia.
5. Guru menyampaikan metode pembelajaran dan teknik
penilaian yang akan digunakan saat membahas materi
konsep redoks dan elektrokimia.

 Inti 110 menit


 Stimulation (memberi stimulus)
1. Peserta didik memperhatikan dan mengamati beberapa
kejadian dalam kehidupan sehari-hari (Critical Thinking)
 Pernahkah kalian melihat dan memperhatikan baterai
maupun aki ?
 Bagaimana kedua benda tersebut dapat menghasilkan
arus listrik tanpa harus dihubungkan dengan sakelar
listrik?
 Problem Steatment (mengidentifikasi masalah)
1. Peserta didik membagi diri dalam beberapa kelompok
(penentuan kelompok ditetapkan oleh guru) (Collaboration)
2. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk menentukan
konsep reaksi redoks dan elektrokimia yang berkaitan tentang
bagaimana cara menyetarakan persamaan kimia redoks dan
cara menghitung potensial sel volta.

93 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
3. Peserta didik diperbolehkan untuk mencari sumber bacaan
melalui internet untuk menyelesaikan bahan diskusi.(Literasi)
4. Peserta didik diminta untuk mengemukakan sebanyak
mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan hasil
pengamatanya.
Contohnya:
Mengapa baterai dan aki bisa dikatakan sebagai
sumber listrik ?
Bagaimana cara sel volta mengubah energi dari suatu
reaksi redoks menjadi energi listrik?
 Data Collecting (mengumpulkan data)
1. Peserta didik mencari dan mengumpulkan data dari hasil
diskusi maupun dari hasil percobaan yang ditampilkan oleh
guru melalui video praktikum
2. Peserta didik terlibat aktif dalam diskusi dan mengkaji
peristiwa yang di sajikan kemudian menyelesaikan masalah
yang ada. Dalam hal ini peserta didik termotivasi untuk
berdiskusi dalam menggali informasi atas masalah tersebut
dengan berbagai sumber.
3. Peserta didik termotivasi untuk berdiskusi tentang reaksi
redoks dan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
4. Peserta didik menuliskan hasil diskusinya ( untuk masing-
masing peserta didik) dan untuk kelompoknya.
 Data processing
1. Peserta didik menuliskan hasil kerja pada lembar kerja
siswa.
2. Guru memantau jalannya diskusi dan membimbing peserta
didik untuk mempresentasikannya.
3. Masing-masing kelompok di minta untuk
mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas.
(Communication)

94 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
 Verification (menverifikasi)
1. Hasil diskusi kelompok di sampaikan dengan menggunakan
bahasa yang mudah untuk dipahami.
2. Kelompok lain diharapkan memperhatikan dan mendegarkan
penjelasan dari kelompok yang menjelaskan hasil dikusi guna
untuk membandingkan hasil diskusi yang telah di perolehnya
dengan yang disajikan oleh kelompok tersebut.
3. Masing-masing dari kelompok lainnya diharapkan dapat
memberikan masukan, saran, pertanyaan ataupun
menambahkan.
4. Guru menilai keaktifan peserta didik dalam melakukan
diskusi dan juga saat mempresentasikannya.
 Generalization (menyimpulkan)
1. Peserta didik diminta untuk menyimpulkan kembali hasil
diskusi yang berkaitan tentang bagaimana cara menyetarakan
persamaan reaksi redoks, cara menghitung potensial sel volta
dan yang berkaitan dengan materi yang telah di diskusikan.
2. Guru memberikan penguatan dan memberikan penjelasan
tentang materi redoks dan elektrokimia.
 Penutup 15 menit
1. Guru beserta peserta didik menyimpulkan materi tentang
penyetaraaan redoks.
2. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk membaca
materi yang akan di bahas pada pertemuan berikutnya.
3. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama
peserta didik sesuai dengan keyakinan masing-masing

 Pertemuan Ke-II (3 x 45 menit )


IPK
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dari Indikator Pencapaian Kompetensi dari
KD 3.5 KD 4.5

95 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
3.5.1 Menganalisis proses korosi yang 4.5.1 Mengidentifikasi upaya pencegahan dan
melibatkan reaksi redoks dan faktor-faktor mengatasi terjadinya korosi
penyebab terjadinya korosi.

Kegiatan Pembelajaran Alokasi


Waktu
 Pendahuluan 10 menit
1. Guru memberi salam dan berdo’a sebelum pembelajaran dimulai.
(PPK)
2. Guru mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan.
3. Peserta didik di ingatkan kembali tentang penyetaraan reaksi redoks
dan perhitungannya.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai yang
berkaitan tentang materi redoks dan elektrokimia yang membahas
tentang korosi.
5. Guru menyampaikan metode penilaian.
 Inti 110 menit
 Stimulation (memberi stimulus)
1. Peserta didik memperhatikan dan mengamati beberapa kejadian
dalam kehidupan sehari-hari, yaitu: Menampilkan gambar besi yang
berkarat dan rongsokan mobil yang berkarat.(Critical Thinking)
 Pernahkah kalian melihat besi yang telah berkarat ?
 Bagaimana bisa besi berkarat apa yang menyebabkan besi
bisa berkarat ?
 Bagaimana kita bisa mencegah agar tidak terjadinya
perkaratan pada besi ?
 Problem Steatment (mengidentifikasi masalah)
1. Peserta didik membagi diri dalam beberapa kelompok
(penentuan kelompok ditetapkan oleh guru)
2. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk menganalisis
bagaimana proses korosi melibatkan reaksi redoks dan bagaimana
cara pencegahannya.

96 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
3. Peserta didik diperbolehkan untuk mencari sumber bacaan melalui
internet untuk menyelesaikan bahan diskusi.
4. Peserta didik diminta untuk mengemukakan sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan hasil pengamatanya.
 Data Collecting ( mengumpulkan data)
1. Peserta didik mencari dan mengumpulkan data dari hasil
diskusi(Literasi)
2. Peserta didik terlibat aktif dalam diskusi dan mengkaji peristiwa
yang di sajikan kemudian menyelesaikan masalah yang ada. Dalam
hal ini peserta didik termotivasi untuk berdiskusi dalam menggali
informasi atas masalah tersebut dengan berbagai sumber.
3. Peserta didik termotivasi untuk berdiskusi tentang proses terjadinya
korosi dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya korosi.
4. Peserta didik menuliskan hasil diskusinya (untuk masing-masing
peserta didik) dan untuk kelompoknya.
 Data processing
1. Peserta didik menuliskan hasil kerja pada lembar kerja siswa.
2. Guru memantau jalannya diskusi dan membimbing peserta didik
untuk mempresentasikannya.
3. masing-masing kelompok di minta untuk mempresentasikan hasil
diskusi didepan kelas.(Communication)
 Verification ( menverifikasi )
1. Hasil diskusi kelompok di sampaikan dengan menggunakan bahasa
yang mudah untuk dipahami.
2. Kelompok lain diharapkan memperhatikan dan mendegarkan
penjelasan dari kelompok yang menjelaskan hasil dikusi guna untuk
membandingkan hasil diskusi yang telah di perolehnya dengan yang
disajikan oleh kelompok tersebut.
3. Masing-masing dari kelompok lainnya diharapkan dapat memberikan
masukan, saran, pertanyaan ataupun menambahkan.
4. Guru menilai keaktifan peserta didik dalam melakukan diskusi dan

97 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
juga saat mempresentasikannya.
 Generalization ( menyimpulkan )
1. Peserta didik diminta untuk menyimpulkan kembali hasil diskusi yang
berkaitan tentang bagaimana proses terjadinya korosi dan cara
pencegahan agar tidak terjadinya korosi.
2. Guru memberikan penguatan dan memberikan penjelasan tentang
korosi.
 Penutup 15 menit
1. Guru beserta peserta didik menyimpulkan materi tentang
penyetaraaan redoks.
2. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk membaca materi
yang akan di bahas pada pertemuan berikutnya.
3. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama peserta
didik sesuai dengan keyakinan masing-masing.

 Pertemuan Ke-III (3 x 45 menit )


IPK
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dari Indikator Pencapaian Kompetensi dari
KD 3.6 KD 4.6
4.6.1Menyajikan hasil percobaan penyepuhan
3.6.1 Mengaplikasikan hukum Faraday untuk
menentukan hubungan antara muatan listrik benda dari logam dengan ketebalan lapisan
yang digunakan dengan banyaknya hasil
dan luas tertentu
reaksi.

Kegiatan Pembelajaran Alokasi


Waktu
 Pendahuluan 10 menit
1. Guru memberi salam dan berdo’a sebelum pembelajaran dimulai.

98 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
(PPK)
2. Guru mengkondisikan suasan belajar yang menyenangkan.
3. Peserta didik di ingatkan kembali tentang faktor apa saja yang
menyebabkan terjadinya korosi.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai yang
berkaitan tentang materi redoks dan elektrokimia yang membahas
hukum faraday .
5. Guru menyampaikan metode penilaian.
 Inti 110 menit
 Stimulation (memberi stimulus)
1. Peserta didik memperhatikan dan mengamati skema penyepuhan
yang ditampilkan oleh guru.(Critical Thinking)
 Apakah kalian tahu mengapa dilakukan peyepuhan pada
sendok yang terbuat dari besi ?
 Mengapa pada proses penyepuhan besi harus ada katode dan
anode ?
 Bagaimana reaksi penyepuhan dapat terjadi menggunakan
reaksi redoks?
 Problem Steatment (mengidentifikasi masalah)
1. Peserta didik membagi diri dalam beberapa kelompok
( penentuan kelompok ditetapkan oleh guru)
2. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk menganalisis
bagaimana proses penyepuhan pada besi .
3. Peserta didik diperbolehkan untuk mencari sumber bacaan melalui
internet untuk menyelesaikan bahan diskusi.
4. Peserta didik diminta untuk mengemukakan sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan hasil pengamatanya.
 Data Collecting (mengumpulkan data)
1. Peserta didik mencari dan mengumpulkan data dari hasil diskusi
(Literasi)
2. Peserta didik terlibat aktif dalam diskusi dan mengkaji peristiwa

99 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
yang di sajikan kemudian menyelesaikan masalah yang ada. Dalam
hal ini peserta didik termotivasi untuk berdiskusi dalam menggali
informasi atas masalah tersebut dengan berbagai sumber.
3. Peserta didik termotivasi untuk berdiskusi tentang proses
penyepuhan.
4. Peserta didik menuliskan hasil diskusinya ( untuk masing-masing
peserta didik) dan untuk kelompoknya.
 Data processing
1. Peserta didik menuliskan hasil kerja pada lembar kerja siswa.
2. Guru memantau jalannya diskusi dan membimbing peserta didik
untuk mempresentasikannya.
3. Masing-masing kelompok di minta untuk mempresentasikan hasil
diskusi didepan kelas.(Communication)
 Verification ( menverifikasi )
1. Hasil diskusi kelompok di sampaikan dengan menggunakan bahasa
yang mudah untuk dipahami.
2. Kelompok lain diharapkan memperhatikan dan mendegarkan
penjelasan dari kelompok yang menjelaskan hasil dikusi guna untuk
membandingkan hasil diskusi yang telah di perolehnya dengan yang
di sajikan oleh kelompok tersebut.
3. Masing-masing dari kelompok lainnya diharapkan dapat memberikan
masukan, saran, pertanyaan ataupun menambahkan.
4. Guru menilai keaktifan peserta didik dalam melakukan diskusi dan
juga saat mempresentasikannya.
 Generalization ( menyimpulkan )
1. Peserta didik diminta untuk menyimpulkan kembali hasil diskusi yang
berkaitan tentang bagaimana proses penyepuhan pada besi dan
membahas hukum faraday
2. Guru memberikan penguatan dan memberikan penjelasan tentang
penyepuhan pada besi dan penjelasan yang berkaitan tentang hukum
faraday.

100 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
 Penutup 15 menit
1. Guru beserta peserta didik menyimpulkan materi tentang
penyepuhan pada besi.
2. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama peserta
didik sesuai dengan keyakinan masing-masing

1. Penilaian
1. Jenis / Teknik Penilaian
a. Penilaian sikap : Observasi
b. Penilaian pengetahuan : Diskusi dan Tes Tertulis
c. Penilaian keterampilan : Unjuk Kerja
2.Instrumen Penilaian dan Pedoman Penskoran

Pertemuan I

A. Penilaian Sikap
No. Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Kerja Sama Tanggung Jujur
Jawab
1

Dst.

Pedoman Penilaian : A = Sangat Baik ; B = Baik ; C = Cukup

B. Penilaian Pengetahuan

Nilai diperoleh dari hasil uji kemampuan (pre test) hasil diskusi dalam memahami materi
dan mengerjakan LKS, serta hasil evaluasi masing-masing siswa dilakukan setelah
pembelajaran.

101 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
C. Penilaian Keterampilan

No. Kegiatan Baik (3) Sedang (2) Kurang (1)


1. Membaca berbagai sumber belajar
untuk mengetahui konsep reaksi
redoks dan elektrokimia yang
berkaitan tentang bagaimana cara
menyetarakan persamaan kimia
redoks dan cara menghitung potensial
sel volta.
2. Mempresentasikan hasil diskusi
kelompok mengenai cara
menyetarakan persamaan kimia
redoks dan cara menghitung potensial
sel volta.

Pertemuan II

A. Penilaian Sikap
No. Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Kerja Sama Tanggung Jujur
Jawab
1

Dst.

Pedoman Penilaian : A = Sangat Baik ; B = Baik ; C = Cukup

B. Penilaian Pengetahuan

102 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Nilai diperoleh dari hasil uji kemampuan (pre test) hasil diskusi dalam memahami materi
dan mengerjakan LKS, serta hasil evaluasi masing-masing siswa dilakukan setelah
pembelajaran.

D. Penilaian Keterampilan

No. Kegiatan Baik (3) Sedang (2) Kurang (1)


1. Membaca berbagai sumber belajar
untuk mengetahui bagaimana proses
korosi melibatkan reaksi redoks dan
bagaimana cara pencegahannya.
2. Mempresentasikan hasil diskusi
kelompok mengenai proses korosi
melibatkan reaksi redoks dan cara
pencegahannya.

Pertemuan III

A. Penilaian Sikap
No. Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Kerja Sama Tanggung Jujur
Jawab
1

Pedoman Penilaian : A = Sangat Baik ; B = Baik ; C = Cukup

C. Penilaian Pengetahuan

103 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Nilai diperoleh dari hasil uji kemampuan (pre test) hasil diskusi dalam memahami materi
dan mengerjakan LKS, serta hasil evaluasi masing-masing siswa dilakukan setelah
pembelajaran.

B. Penilaian Keterampilan

No. Kegiatan Baik (3) Sedang (2) Kurang (1)


1. Membaca berbagai sumber belajar
untuk mengetahui penyepuhan pada
besi.
2. Mempresentasikan hasil diskusi
mengenai penyepuhan besi.

Tanjungpinang, 17 April 2018

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru mata pelajaran

Drs. H. Yahya Gulita, M.Pd Sri Sismawati

NIP. 19660524199103 NIM.150384204044

LAMPIRAN I LEMBAR KERJA SISWA

104 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
LEMBAR KERJA SISWA
Kompetensi Dasar :

3.3 Menyetarakan persamaan kimia reaksi redoks dan memperkirakan reaksi yang dapat
terjadi berdasarkan potensial elektrode.
3.4 Menganalisis proses yang terjadi dan melakukan perhitungan zat atau listrik yang terlibat
pada suatu sel volta serta penerapannya dalam kehidupan.
Tujuan :
1. Siswa mampu menyetarakan persamaan kimia reaksi redoks dengan menggunakan
metode setengah reaksi dan metode perubahan bilangan oksidasi dengan benar.
2. Siswa mampu menjelaskan pengertian notasi sel Volta dan kespontanan reaksi benar.
3. Siswa mampu menghitung potensial sel Volta dengan benar.
Nama Anggota Kelompok :
1.
2.
3.

Pertanyaan :

1. Setarakan reaksi berikut menggunakan metode setengah reaksi dan jelaskan secara
singkat langkah –langkah dalam penyetaraannya ....
Fe 2+(aq) + Cr2O72-(aq) -------------------Fe3+ -
(aq) + Cr 3+-(aq)

2. Jelaskan pengertian notasi sel volta dan kespontanan reaksi....


3. Hitungah potensial sel dari reaksi berikut
Ag +(aq) + e.----------------- Ag(s) E0 = +0,80
Mg 2+ (aq) + e.----------------- Mg(s) E0 = -2,37

105 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
KUNCI JAWABAN
LAMPIRAN I

1. a. Menuliskan persamaan keseluruhannya


Fe 2+(aq) + Cr2O72-(aq) -------------------Fe3+ (aq) + Cr 3+(aq)

b. Membagi reaksi menjadi dua reaksi paruh


Fe 2+.------------ > Fe3+
Cr2O72- ------------> Cr 3+
c.Menyetarakan jenis atom dan jumlah atom dan muatannya pada masing-masing
setengah reaksi; dalam suasana asam tambahkan H2O untuk menyetarakan atom O dan
H+ untuk menyetarakan atom H
Fe 2+.------------ > Fe3+ + e-
6 e- + 14 H+ + Cr2O72- ------------> 2Cr 3+ + 7 H2O

d. Menjumlahkan kedua setengah reaksi;elektron pada kedua sisi harus saling


meniadakan ; jika oksidasi dan reduksi memiliki jumlah elektron yang berbeda, maka
harus disamakan terlebih dahulu.
6 Fe 2+.------------> 6 Fe3+ + 6 e-......................................(1)
6 e- + 14 H+ + Cr2O72- ------------> 2Cr 3+ + 7 H2O........(2)
................................................................................+
6 Fe 2+. + 14 H+ + Cr2O72 ------------> 6 Fe3+ + 2Cr 3+ + 7 H2O
2. Notasi sel volta yaitu terdiri dari anode dan katode. Notasi sel volta digunakan untuk
menggambarkan rangkaian sel volta dan reaksi redoks yang berlangsung didalamnya.
Sedangkan kespontanan reaksi merupakan reaksi redoks yang berlansung serta merta.
3. Potensial sel adalah selisih potensial katode dengan anode.
E 0 sel = E 0( katode) - E 0( anode)
E 0 sel =0,80 v – (-2,37 v) = + 3,17 v

106 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
LAMPIRAN II LEMBAR KERJA SISWA

LEMBAR KERJA SISWA


Kompetensi Dasar :

3.5 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi dan cara


mengatasinya.
Tujuan :
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian korosi dengan benar
2. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi dan cara
mengatasinya dengan tepat
Nama Anggota Kelompok :
1.
2.
3.

Pertanyaan :

1. Jelaskan pengertian korosi ...


2. Jelaskan faktor -faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi...
3. Bagaimana cara pencegahan korosi...

107 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
KUNCI JAWABAN

LAMPIRAN II

1. Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang
menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut
perkaratan.Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara)
mengalami reduksi. Karat logam umumnya berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia besi
adalah Fe2 O3.XH2O, suatu zat padat yang brwarna coklat-merah.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi korosi
 Kontak langsung dengan logam dengan H2O dan O2
korosi pada permukaan logam merupkan proses yang mengandung reaksi redoks.
 Kontak dengan elektrolit

Keberadaan elektrolit, seperti garam dalam laut dapat


mempercepat laju korosi dengan menambah terjadinya
reaksi tambahan.

Gambar (bangkai kapal di dasar laut yang telah terkorosi oleh kandungan garam yang
tinggi)
 Keberadaan zat pengotor

108 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Zat pengotor di permukaan logam dapat
menyebabkan terjadinya reaksi reduksi
tambahan sehingga lebih banyak atom logam
yang teroksidasi.

Gambar (pengotor yang mempercepat korosi pada permukaan logam)

 Temperatur

Temperatur mempengaruhi kecepatan reaksi


redoks pada peristiwa korosi. Secara umum
semakin tinggi temperatur maka semakin cepat
terjadinya korosi.

Gambar (knalpot kenderaan bermotor yang mudah terkorosi akibat temperatur tinggi)
 pH

Peristiwa korosi pada kondisi pH < 7


semakin besar, karena adanya reaksi
reduksi tambahan yang berlangsung pada
katode.

Gambar ( permukaan logam yang kasar cenderung mengalami korosi)


 Mikroba

109 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Adanya koloni mikroba pada
permukaan logam dapat
menyebabkan peningkatan
korosi pada logam. Hal ini
dikarenakan mikroba tersebut
mampu mendegradasi logam
melalui reaksi redoks untuk
memperoleh energi bagi
keberlangsungan hidupnya.

3.Adapun cara-cara pencegahan korosi besi sebagai berikut:


 Mengecat
Jembatan, pagar dan railing biasanya dicat. Cat menghindarkan kontak besi dengan udara
dan air.
 Melumuri dengan oli atau gemuk
Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan mesin. Oli dan gemuk mencegah kontak
besi dengan air.
 Dibalut dengan plastik
Berbagai macam barang, misalnya rak piring dengan keranjang sepeda dibalut dengan
plastik. Plastik mencegah kontak besi dengan air.
 Tin plating (pelapisan dengan timah)
Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi yang dilapisi dengan timah. Pelapisan dilakukan
secara elektrolisis, yang disebut electroplating.
 Galvanisasi (pelapisan dengan zink)
Pipa besi, tiang telpon, badan mobil, dan berbagai barang lain dilapisi dengan zink.
Berbeda dengan timah, zink dapat melindungi besi dari korosi sekalipun lapisannya tidak
utuh. Hal itu terjadi karena suatu mekanisme yang disebut perlindungan katode. Oleh
karena itu potensial reduksi besi lebih positif dari zink, maka besi yang kontak dengan
zink akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode. Dengan demikian,
besi terlindungi dan zink yang mengalami oksidasi.

110 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
 Cromium plating (pelapisan dengan kromium)
Besi atau baja juga dapat dilapisi dengan kromium untuk memberi lapisan pelindung yang
mengkilap, misalnya untuk bumper mobil. Cromium plating juga dilakukan dengan
elektrolisis. Sama seperti zink, kromium dapat memberi perlindungan sekalipun lapisan
kromium itu ada yang rusak.
 Sacrificial protection ( pengorbanan anode)
Magnesium adalah logamyang jauh lebih aktif (berarti lebih mudah berkarat) daripada
besi. Jika logam logam magnesium dikontakkan dengan besi, maka magnesium itu akan
berkarat tetapi besi tidak. Cara ini digunakan untuk melindungi pipa baja yang ditanam
dalam tanah atau badan kapal laut. Secara periodik batang magnesium harus diganti.

LAMPIRAN III LEMBAR KERJA SISWA

LEMBAR KERJA SISWA


Kompetensi Dasar :
3.6 Menerapkan stoikiometri reaksi redoks dan hukum Faraday untuk menghitung besaran-
besaran yang terkait sel elektrolisis.

4.6 Merancang dan melakukan penyepuhan benda dari logam dengan ketebalan lapisan dan
luas tertentu

Tujuan :
1. Siswa mampu memahami konsep hukum hukum Faraday untuk menghitung besaran-
besaran yang terkait sel elektrolisis dengan benar.
2. Siswa mampu memahami konsep penyepuhan benda dari logam dengan ketebalan lapisan
dan luas tertentu
Nama Anggota Kelompok :
1.
2.

111 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
3.

Pertanyaan :

1. Jelaskan hubungan hukum faraday dengan sel elektrolisis ...


2. Bagaimana proses penyepuhan berlangsung...

KUNCI JAWABAN
LAMPIRAN III
1. Hukum faraday berhubungan dengan sel elektrolisis dikarenakan hukum faraday
menyatakan bahwa massa yang dihasilkan dalam suatu sistem sel elektrolisis berbanding
lurus dengan muatan lisstrik yang mengalir dlam sel tersebut.
2. Penyepuhan adalah proses produksi benda-benda yang terbuat dari logam yang dilapisi
dengan suatu lapisan tipiss logam lainnya. Pada umumnya penyepuhan ini dilakukan
untuk melindungi logam tersebut terhadap korosi dan membuat penampiln yang lebih
menarik. Salah satu cara penyepuhan adalah dengan elektrolisis. Benda logam yang
disepuh dijadikan katode dan potongan logam penyepuh dijadikan anode.

112 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
LAMPIRAN IV
MATERI REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
1. Reaksi redoks
a. Pengertian Reaksi Redoks
Reaksi redoks adalah reaksi yang terjadi perubahan bilangan oksidasi. Konsep tentang
bilangan oksidasi, telah dibahas dalam topik sebelumnya. Reaksi redoks mencakup reaksi
reduksi dan oksidasi. Reaksi reduksi adalah reaksi yang terjadi penurunan bilangan oksidasi
melalui penangkapan elektron, contohnya :
Cu 2+ (aq) + 2e → Cu (s)
Sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang terjadi peningkatan bilangan oksidasi
melalui pelepasan elektron, contohnya :
Zn (s) → Zn 2+ (aq) + 2e

113 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Dalam reaksi redoks, reaksi reduksi dan oksidasi terjadi secara simultan, maka reaksi
diatas menjadi :
Cu2+ (aq) + Zn (s) → Cu (s) + Zn2+ (aq)
Contoh-contoh reaksi redoks yang lain :
1. Zn (s) + HCl (aq) → ZnCl2 (aq) + H2 (g)
2. Br 2 (g) + KIO 3 (aq) + 2 KOH (aq) → KIO4 (aq) + 2 KBr (aq) + 2 H 2O (l)
Reaksi autoredoks, atau istilah lainnya reaksi disproporsionasi adalah reaksi dimana
suatu zat dapat mengalami reaksi reduksi dan oksidasi. Contoh :
Cl2 (g) + 2 KOH (aq) → KBr (aq) + KClO (aq) + 2 H 2O (l)

b. Penyetaraan Reaksi Redoks

Penyetaraan reaksi redoks dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara setengah reaksi

dan cara perubahan bilangan oksidasi (biloks). Cara penyetaraan reaksi redoks dengan sistem

setengah reaksi dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :

(1) menuliskan masing-masing persamaan setengah reaksi reduksi dan reaksi oksidasi
(2) menyetarakan unsur-unsur yang mengalami reaksi redoks
(3) menambahkan (1) molekul H2O :
- pada yang kekurangan (1) atom O, jika reaksi berlangsung dalam suasana asam
- pada yang kelebihan (1) atom O, jika reaksi berlangsung dalam suasana basa
(4) menyetarakan atom hidrogen dengan ion H + jika suasana asam atau dengan ion
OH- jika suasana basa
(5) menyetarakan muatan dengan menambahan elektron di sebelah kanan atau kiri
persamaan reaksi
(6) menjumlahkan kedua persamaan setengah reaksi dengan menyamakan
elektronnya
Contoh 1:
Reaksi : Cr 2O7 + Cu + →Cr 3+ + Cu2+
Tahap 1 : Cr 2O7 2-
→ Cr 3+
Cu + → Cu2+

Tahap 2 : Cr 2O7 2- → 2 Cr 3+

114 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Cu + → Cu2+
Tahap 3 : Cr 2O7 2-→2 Cr 3+ + 7 H2O
Cu → Cu2+
+

Tahap 4 : 14 H+ + Cr 2O7 2- →2 Cr 3+ + 7 H2O


Cu → Cu2+
+

Tahap 5 : 6e + 14 H + + Cr 2O7 2- →2 Cr 3+ + 7 H2O (I)


Cu +→ Cu2+ + e
Tahap 6: 6e + 14 H+ + Cr2O7 2- → 2 Cr3+ + 7 H2O (I) x 1
6 Cu + → 6 Cu2++ 6 e (II) x 6
--------------------------------------------------------------------------------------+
Reaksi akhir:
Cr 2O7 2+ 6 Cu + + 14 H+ → 2 Cr 3+ + 6 Cu2+ + 7 H2O
Cara penyetaraan reaksi redoks dengan cara perubahan bilangan oksidasi (biloks)
dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
(1) menyetarakan (menyamakan) unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan
Oksdasi.
(2) menentukan biloks unsur-unsur tersebut dan menentukan perubahannya.
(3) menyamakan kedua perubahan biloks
(4) menentukan jumlah muatan di ruas kiri dan di ruas kanan
(5) menyamakan muatan dengan cara :
a. jika muatan di ruas kiri lebih negatif maka menambahkan ion H+ sebanyak perbedaan muatan
(ini berarti reaksi berlangsung dalam suasana asam)
b. jika muatan di ruas kanan lebih positif maka menambahkan ion OH- sebanyak perbedaan
muatan (ini berarti reaksi berlangsung dalam suasana basa)
(6) menyamakan atom hidrogen di ruas kiri dan kanan dengan cara menambahkan H2O.
2. Sel Elektrokimia
a. Reaksi Redoks pada Elektode
Reaksi-reaksi elektode melibatkan transfer muatan dari elektode ke spesies yang terlarut
atau sebaliknya. Reaksi-reaksi yang melibatkan transfer muatan dari satu spesies ke yang lain
sering disebut reaksi redoks. Nama redoks terdiri dari REDuksi dan OKSidasi. Reaksi oksidasi

115 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
adalah suatu reaksi dimana suatu spesies melepaskan elektron (muatan negatif). Sebagai contoh
ion besi(II) dapat melepaskan satu buah elektron menjadi ion besi(III), sesuai reaksi berikut:
Fe2+ (aq) → Fe3+ (aq) + e
Dalam hal ini ion besi(II) dioksidasi.
Reaksi reduksi adalah suatu reaksi dimana suatu spesies menangkap elektron (muatan
negatif). Proses ini merupakan kebalikan dari proses pada reaksi oksidasi. Sebagai contoh ion
cerium(IV) dapat direduksi menjadi cerium(III), sesuai persamaan reaksi berikut:
Ce4+ (aq) + e → Ce3+ (aq)
Seri reaksi oksidasi dan reduksi dapat digabung dalam sistem reaksi berikut: (keadaan
teroksidasi) + ne ⇄ (keadaan tereduksi) Reaksi tersebut merupakan persamaan umum untuk
semua reaksi pada elektode. Dalam praktek reaksi oksidasi tidak pernah terjadi tanpa adanya
reaksi reduksi dan sebaliknya. Jadi reaksi di atas jika digabung akan menjadi satu sistem reaksi
redoks dimana akan terjadi transfer elektron dari ion besi(II) ke ion cerium(IV). Adanya transfer
elektron inilah yang menjadi dasar dalam sistem elektrokimia.
Elektode merupakan bagian penting dalam elektrokimia. Elektode ada dua, yaitu elektode
negatif yang disebut katode dan elektode positif disebut anode. Namun penetapan muatan anode
dan katode sangat tergantung dari jenis sistem sel, yaitu sel potensial atau sel elektrolisis. Di
katode inilah terjadi reaksi reduksi, sedangkan reaksi oksidasi terjadi di anode.
b. Potensial Elektode
Telah diungkapkan bahwa perbedaan potensial telah secara mantap terjadi antara
elektode dengan larutannya. Kemudian kita akan melihat lebih jauh untuk sistem ini, terutama
untuk mengetahui seberapa besar potensial yang terjadi (kuantitatif) dan arah dari potensialnya.
Perbedaan potensial antara elektode dan larutan pada sistem setengah sel seringkali disebut
sebagai potensial elektode dan untuk membandingkan nilai untuk semua potensial elektode suatu
sistem sel dipakai dengan menggunakan proses reaksi reduksi dari logamnya, M dan ionnya
Mn+, jika dituliskan reaksi umumnya adalah:
Mn+(aq) + ne → M (s)
Potensial elektode selalu berdasarkan nilai pada potensial reduksi. Pada sel Galvani,
setengah sel mengalami proses reaksi reduksi dan setengah sel yang lain mengalami proses
oksidasi. Dari perjanjian penulisan sel, bahwa proses oksidasi terjadi pada elektode sebelah kiri,
yang melepaskan elektron ke luar sirkuit. Sedangkan proses reduksi terjadi di elektode sebelah

116 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
kanan. Perhitungan potensial sel adalah sama caranya menghitung potensial dua baterai yang
dipasang seri. Apabila setengah sel di sebelah kiri untuk reaksi oksidasi, nilai potensial
elektodenya harus digunakan untuk mengurangi nilai potensial setengah sel di sebelah kanan.
Nilai emf sel dinyatakan sebagai berikut:
E (sel) = E (kanan) - E (kiri)
Dimana E (sel) adalah emf sel galvani, E (kanan) dan E (kiri) adalah potensial elektode
setengah sel di sebelah kanan dan kiri. Perlu diingat bahwa tanda negatif untuk menggambarkan
bahwa reaksi elektode terjadi untuk reaksi kebalikannya. Untuk sel Daniel, emf sel dinyatakan
sebagai:
E (sel) = E (Cu2+/Cu) - E (Zn2+/Zn)
Dengan cara ini penulisan persamaan kimia untuk reaksi redoks yang terjadi pada
sel harus selalu konsisten sesuai dengan perjanjian. Jika reaksi oksidasi terjadi pada elektode di
sebelah kiri, persamaan ditulis sedemikian elektron dilepaskan. Untuk sel Daniel, reaksi pada
setengah sel adalah:
Zn (s) → Zn 2+ (aq) + 2e
Sebaliknya, setengah sel di sebelah kanan reaksinya ditulis sebagai reaksi reduksi
dan untuk sel Daniel reaksinya adalah:
Cu2+ (aq) + 2e → Cu (s)
Penjumlahan kedua reaksi tersebut akan dihasilkan persamaan reaksi:
Cu2+ (aq) + Zn (s) + 2e → Zn2+ (aq) + Cu (s) + 2e
Jika elektronnya dihilangkan maka persamaannya menjadi:
Zn (s) + Cu2+ (aq) → Zn2+ (aq) + Cu (s)
c. Potensial Elektode Standar
Dalam pengukuran potensial suatu sel elektrokimia, maka sejumlah kondisi
harus dipenuhi yaitu:
a. semua pengukuran dilakukan pada temperatur 298 K
b. keberadaan analit dalam kapasitas sebagai aktivitas (misalnya 1 mol/L)
c. semua pengukuran potensial sel dibandingkan dengan potensial standar sel
dengan menggunakan elektode standar hidrogen.
Potensial elektode diukur dengan memperhatikan potensial elektode standar, yang
dilambangkan Eo. Cara yang cukup baik untuk menentukan potensial standar suatu sel adalah
dengan membandingkan dengan elektode standar hidrogen. Pada kesempatan ini hanya akan

117 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
disinggung secara singkat bagaimana cara memperoleh nilai potensial standar. Pada gambar
berikut akan diukur potensial setengah sel dari elektode tembaga dalam larutan tembaga(II).

3. Jenis-jenis Sel Elektrokimia

a. Sel Galvani/Sel Volta/Sel Bahan Bakar


Proses dalam elektode yaitu reaksi redoks yang terjadi pada antarmuka (interface) suatu
logam atau padatan penghantar lain (elektode) dengan larutan. Elektodenya itu sendiri mungkin
atau mungkin juga tidak terlibat secara langsung dalam reaksi redoks tersebut.
b. Beberapa Sel Volta Komersial
Aplikasi sel volta dapat ditemukan dalam baterai dan aki. Bila kita perhatikan kegiatan
manusia sekarang tidak akan terlepas dari hasil penemuan dan pengembangan sel volta.
Peralatan elektronik dari senter, radio, kalkulator, telepon genggam, kamera, sepeda motor,
mobil semua membutuhkan energi arus listrik searah sebagai sumber energi utama maupun
sebagai sumber energi penyelaan awal (starter).
 Sel Aki
Sel aki tersusun dari anode timbel (Pb) dan katode PbO2. Setiap pasang Pb dan PbO2
menghasilkan tegangan 2 volt. Jadi, suatu aki 12 volt mengandung enam pasang Pb dan PbO2
yang tersusun secara seri. Keping-keping Pb dan PbO2 dibenamkan ke dalam elektrolit
H 2SO4 30%.

Dengan bantuan arus listrik, reaksi di atas dapat


dikembalikan ke kiri. PbSO4 diuraikan lagi menjadi Pb dan
PbO2. Jadi sel aki yang sudah habis dapat kita isi
(charged) kembali, sehingga baru seperti semula.

 Baterai Kering atau Sel Leclanche


Baterai kering ini pertama ditemukan oleh Leclanche yang mendapatkan hak patent atas
penemuan itu pada tahun 1866. Sel Laclanche ini terdiri atas suatu silinder yang terbuat dari

118 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
logam zink yang berisi pasta yang terbuat dari campuran batu kawi (MnO2), salmaiak (NH4Cl),
serbuk karbon dan sedikit air.

Potensial satu sel kering ini = 1,5 Volt,


sel ini banyak dipakai karena dapat dibuat
pada berbagai ukuran dan bentuk baik
kotak atau silinder, di pasaran biasanya
dalam bentuk silinder
dibuat dalam 3 ukuran dengan potensial
sama sebesar 1,5 volt. Sedangkan yang
berbentuk kotak dibuat dengan beberapa
ukuran dengan potensial bervariasi dari 6
Volt sampai 12 volt, dalam baterai
berbentuk kotak tersebut berisi beberapa
sel yang tersusun secara seri. Sel ini
mempunyai beberapa kelemahan antara
lain tidak dapat diisi ulang, energi yang
dihasilkan relatif kecil dan tidak dapat disimpan terlalu lama sebab pasta
elektrolitnya dapat saling bereaksi walaupun sel ini tidak digunakan.
 Baterai Alkalin
Baterai alkalin juga merupakan elemen kering, baterai ini memiliki beberapa keunggulan
dibanding dengan baterai biasa (sel Laclanche), baterai ini mampu menyediakan arus listrik yang
lebih stabil dalam waktu yang lebih lama, dengan potensial yang tetap walaupun bahan
pereaksinya telah berkurang. Baterai ini sangat cocok digunakan untuk peralatan elektronik yang
memerlukan kestabilan arus dan tegangan, misalnya untuk walkman sistem digital, lampu kilat
pada kamera, ataupun peralatan yang lainnya. Pada sel alkalin ini digunakan zink sebagai anode
dan MnO2 sebagai katode, elektrolit yang digunakan adalah KOH dalam bentuk pasta, karena
elektrolitnya berupa basa (alkalin) mala sel ini disebut sebagai baterai alkalin. Sel ini dapat
menyediakan arus dan potensial yang lebih stabil serta lebih lama sebab reaksi yang terjadi pada
katode dihasilkan ion OH- dan ion ini diperlukan sebagai pereaksi pada anode sehingga

119 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
penyediaan pereaksi relatif lebih cepat dengan demikian reaksinya berjalan dalam kecepatan
yang relatif stabil sampai bahan pereaksi mendekati habis.
 Baterai Perak Oksida
Baterai perak oksidasi ini biasanya dikemas dalam kemasan logam yang sangat
kecil, karena penggunaan baterai ini untuk peralatan elektronik portabel dan kecil seperti jam
tangan quartz, kalkulator, pager, dan lainnya. Masa pakai baterai ini sangat lama dapat mencapai
1 tahun, hal ini disebabkan selain karena penyediaan bahan pereaksi dalam baterai yang cukup,
juga efisiensi peralatan yang tinggi dalam penggunaan arus listrik.
 Baterai Nikel-Cadmium
Baterai nikel-cadmium adalah baterai kering yang dapat diisi kembali, baterai ini
terdiri atas anode logam kadmium dan sebagai katode nikel oksida (NiO2) dan ion OH -

merupakan elektrolit berupa pasta.


4.Sel elektrolisis

Sel elektrolisis adalah sel elektrokima dimana reaksi redoks terjadi karena adanya
bantuan listrik. Secara umum dalam sebuah sel elektrolisis maka di masing-masing elektode
akan terjadireaksi redoks. Di katode akan terjadi reaksi reduksi dan di anode terjadi oksidasi.
Untuk terjadi reaksi selama elektrolisis, maka diperlukan sejumlah potensial tertentu sebagai
prasyarat reaksinya berlangsung. Sebagai contoh adalah elektrolisis larutan perak nitrat dengan
elektode kawat platina. Apabila diberikan potensial yang cukup maka akan terjadi reaksi sebagai
berikut :
Reaksi ionisasi: AgNO3 (aq) → Ag + (aq) + NO3- (aq) x 4
Katode (Pt) : Ag+ (aq) + e → Ag (s) x 4
Anode (Pt) : 2H2O (l) → 4 H+ (aq) + O2 (g) + 4 e x 1
---------------------------------------------------------------------------------------- +
Reaksi total : 4 AgNO3 (aq) + 2H2O (l) → Ag (s) + NO3- (aq) + 4 H+ (aq) + O2 (g)
a.Aspek Kuantitatif dalam Sel elektrolisis
Michael Faraday (1791 – 1867), selain mengembangkan metode elektrolisis, juga
menerangkan hubungan kuantitatif antara jumlah arus listrik yang dilewatkan pada sel
elektrolisis dengan jumlah zat yang dihasilkan pada elektode. Pada zaman Faraday, para ahli
kimia memakai konsep berat ekivalen dalam perhitungan stoikiometri. Berdasarkan kenyataan
bahwa dalam pembentukan air setiap 1 gram hidrogen selalu bereaksi dengan 8 gram oksigen,

120 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
maka berat ekivalen (e) suatu unsur didefinisikan sebagai jumlah gram unsur tersebut yang tepat
bereaksi dengan 1 gram hidrogen atau dengan 8 gram oksigen. Dengan sendirinya hidrogen
memiliki harga e = 1 dan oksigen memiliki harga e = 8. Harga e dari unsur-unsur lain dapat
ditentukan. Sebagai contoh, aluminium sebanyak 9 gram dapat bereaksi dengan 8 gram oksigen
untuk membentuk aluminium oksida, sehingga aluminium memiliki e = 9. Demikian pula, 35,5
gram klorin tepat bereaksi dengan 1 gram hidrogen untukmembentuk hidrogen klorida, sehingga
klorin memiliki e = 35,5.
Melalui eksperimen, Faraday merumuskan beberapa kaidah perhitungan elektrolisis, yang
kini dapat dikenal sebagai Hukum Faraday berikut ini:
1. Jumlah zat yang dihasilkan pada elektode berbanding lurus dengan jumlah arus listrik yang
melalui sel elektrolisis.
2. Jika arus listrik yang sama dilewatkan pada beberapa sel elektrolisis, maka berat zat yang
dihasilkan masing-masing sel berbanding lurus dengan berat ekivalen zat-zat tersebut.
Perlu diketahui bahwa pada zaman Faraday elektron belum dikenal, sebab elektron baru
ditemukan oleh Joseph John Thomson tahun 1897. Kini berat ekivalen (e) suatu unsur dihitung
berdasarkan jumlah elektron.
Ar atau Mr
e = ------------------------
Jumlah elektron
5.Penggunaan Elektrolisis dalam Industri
 Produksi Zat
Melalui proses elektrolisis, kita dapat memperoleh unsur-unsur logam, halogenhalogen,
gas hidrogen, dan gas oksigen.Sebagai contoh, marilah kita tinjau hasil-hasil elektrolisis
larutan NaCl.
2NaCl(aq) → 2Na+(aq) + 2Cl (aq) -

2H2O + 2e → 2OH (aq) + H2(g)


-

2Cl (aq) → Cl2(g) + 2e


-

_______________________________________+
2NaCl(aq) + 2H2O → 2NaOH(aq) + H2(g) + Cl2(g)
Gas H2 terbentuk di katode, gas Cl2 terbentuk di anode, dan pada larutan sisa kita
memperoleh NaOH.

121 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
 Penyepuhan
Salah satu proses elektrolisis yang populer adalah penyepuhan (electroplating), yaitu
melapisi permukaan suatu logam dengan logam lain. Agar lebih jelas, marilah kita
tinjau proses penyepuhan sendok alumunium oleh perak.Logam yang akan dilapisi
(sendok) dipakai sebagai katode, sedangkan logam pelapis (perak) dipakai sebagai
anode. Suatu larutan garam perak, misalnya larutan AgNO3, dipakai sebagai
elektrolit.

Perak (anode) akan teroksidasi menjadi ion Ag+ yang larut. Kemudian, ion Ag+
ini mengalami reduksi menjadi logam perak kembali, yang kini diendapkan pada
permukaan sendok (katode).
 Pemurnian Logam
Proses elektrolisis juga dipakai pada pemurnian suatu logam, misalnya tembaga.
Untuk membuat kabel-kabel listrik diperlukan logam tembaga yang betul-betul murni,
sebab pengotoran sekecil apapun dapat mengurangi konduktivitas kabel tersebut. Ketika
dipisahkan dari bijihnya, logam tembaga biasanya bercampur dengan sedikit besi, zink,
emas, dan perak. Tembaga yang tidak murni dipakai sebagai anode dalam sel elektrolisis
yang mengandung larutan CuSO4. Sebagai katode, dipakai batang tembaga yang murni.
Potensial listrik yang dilewatkan melalui sel diatur sedemikian rupa, sehingga bagian
anode yang larut hanyalah tembaga, besi, dan zink. Mereka larut sebagai Cu , Fe , dan
2+ 2+

Zn . Emas dan perak tidak larut dan berjatuhan ke dasar wadah.


2+

122 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
6.Korosi
a. Pengertian Korosi
Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya
yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi
disebut perkaratan.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami
reduksi. Karat logam umumnya berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia besi adalah Fe 2
O3.XH2O, suatu zat padat yang brwarna coklat-merah.
b.Cara-cara pencegahan korosi
Korosi menimbulkan banyak kerugian karena mengurangi umur berbagai barang atau
bangunan yang menggunakan besi atau baja. Sebenarnya korosi dapat dicegah dengan mengubah
besi menjadi baja tahan karat (stainless steel). Akan tetapi, proses ini terllu mahal untuk
kebanyakan penggunaan besi. Adapun cara-cara pencegahan korosi besi sebagai berikut:
 Mengecat
Jembatan, pagar dan railing biasanya dicat. Cat menghindarkan kontak besi dengan udara
dan air.
 Melumuri dengan oli atau gemuk
Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan mesin. Oli dan gemuk mencegah kontak
besi dengan air.
 Dibalut dengan plastik
Berbagai macam barang, misalnya rak piring dengan keranjang sepeda dibalut dengan
plastik. Plastik mencegah kontak besi dengan air.
 Tin plating (pelapisan dengan timah)
Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi yang dilapisi dengan timah. Pelapisan dilakukan
secara elektrolisis, yang disebut electroplating.
 Galvanisasi (pelapisan dengan zink)
Pipa besi, tiang telpon, badan mobil, dan berbagai barang lain dilapisi dengan zink.
Berbeda dengan timah, zink dapat melindungi besi dari korosi sekalipun lapisannya tidak
utuh. Hal itu terjadi karena suatu mekanisme yang disebut perlindungan katode. Oleh
karena itu potensial reduksi besi lebih positif dari zink, maka besi yang kontak dengan

123 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
zink akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode. Dengan demikian,
besi terlindungi dan zink yang mengalami oksidasi.
 Cromium plating (pelapisan dengan kromium)
Besi atau baja juga dapat dilapisi dengan kromium untuk memberi lapisan pelindung yang
mengkilap, misalnya untuk bumper mobil. Cromium plating juga dilakukan dengan
elektrolisis. Sama seperti zink, kromium dapat memberi perlindungan sekalipun lapisan
kromium itu ada yang rusak.
 Sacrificial protection ( pengorbanan anode)
Magnesium adalah logamyang jauh lebih aktif (berarti lebih mudah berkarat) daripada
besi. Jika logam logam magnesium dikontakkan dengan besi, maka magnesium itu akan
berkarat tetapi besi tidak. Cara ini digunakan untuk melindungi pipa baja yang ditanam
dalam tanah atau badan kapal laut. Secara periodik batang magnesium harus diganti.

124 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
DAFTAR PUSTAKAS

Purba, Michael. 2007. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Erlangga
Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Erlangga

125 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA NEGERI 1 TELUK BINTAN

Mata Pelajaran : KIMIA

Kelas/Semester : XII IPA /Ganjil

Materi Pokok : Kimia unsur

Alokasi Waktu : 6 x 45 menit ( 2 x Pertemuan )

126 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
B. Kompetensi Inti
KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI-2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung-jawab, peduli (gotong royong,


kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.

KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerap-kan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.

KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi.


NO. KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN ALOKASI
KOMPETENSI. WAKTU
3.7 Menganalisis 3.7.1 Menganalisis kelimpahan, 3 x 45
kelimpahan, kecenderungan sifat fisik dan sifat
menit
kecenderungan sifat kimia, manfaat, dampak, proses

127 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
fisik dan sifat kimia, pembuatan unsur-unsur golongan
manfaat, dampak, utama (gas mulia, halogen, alkali, dan
proses pembuatan alkali tanah)
unsur-unsur golongan 3.7.2 Mengaitkan sifat dan kegunaan unsur
utama (gas mulia, golongan utama, unsur periode 3, dan
halogen, alkali, dan unsur transisi periode 4.
alkali tanah)
3.8 Menganalisis
3.8.1 Mengidentifikasi kelimpahan, 3 x 45
kelimpahan,
kecenderungan sifat, manfaat, serta
kecenderungan sifat
cara mendapatkan unsur-unsur menit
fisik dan sifat kimia,
golongan utama, unsur-unsur periode
manfaat, dampak, dan
3 dan unsur golongan transisi (periode
proses pembuatan
4).
unsur periode 3 dan
3.8.2 Mengidentifikasi produk-produk yang
unsur golongan transisi
mengandung unsur-unsur golongan
(periode 4)
utama, unsur-unsur periode 3 dan
unsur golongan transisi (periode 4)
tertentu.

NO. KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN ALOKASI


KOMPETENSI. WAKTU
4.7 Melakukan percobaan 4.7.1 Mengidentifikasi unsur logam melalui 3 x 45
pembuatan unsur halogen demonstrasi reaksi uji nyala garam
menit
dan mengidentifikasi sifat dari senyawa alkali dan alkali tanah,
fisika dan kimia unsur misalnya: pembakaran KCl, NaCl,
golongan utama (halogen, CaCl2, dan BaCl2.
alkali, atau alkali tanah).
4.8.2 Merancang dan melakukan percobaan 3 x 45
4.8 Merancang dan
melakukan percobaan untuk terkait sifat kimia unsur dalam satu menit
menunjukkan sifat amfoter golongan/ periode misalnya: daya
aluminium (Al3+). pengoksidasi halogen dan daya
pereduksi halida, uji nyala senyawa
logam alkali dan alkali tanah, sifat
unsur-usur periode 3 (antara lain
amfoter ion aluminium Al3+), serta
pembuatan gas klor dan melaporkan
hasil percobaan.

C. Tujuan Pembelajaran:
Melalui model pembelajaran Kooperatif Jigsaw pada pertemuan I dan model pembelajaran
Dicovery learning pada pertemuan II peserta didik dapat menganalisis kelimpahan,

128 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
kecenderungan sifat fisik dan sifat kimia, manfaat, dampak, proses pembuatan unsur-unsur
golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, dan alkali tanah) dan proses pembuatan unsur
periode 3 dan unsur golongan transisi (periode 4). Kemudian merancang dan melakukan
percobaan pembuatan unsur halogen dan mengidentifikasi sifat fisika dan kimia unsur golongan
utama (halogen, alkali, atau alkali tanah) menunjukkan sifat amfoter aluminium (Al 3+). serta teliti
dalam melakukan analisis, bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab
pertanyaan, memberi saran dan kritik.

D. Materi Pembelajaran:
 Kimia Unsur
- Faktual : Terdiri dari unsur, konsentrasi dan senyawa
- Konseptual : Kelimpahan unsur dalam kulit bumi serta berbagai mineral yang terdapat
di Indonesia.
- Prosedural : Menganalisis kelimpahan unsur serta manfaatnya yang ada dikulit bumi.
- Metakognitif : Menyajikan dengan power point tentang materi terkait
( uraian terlampir)

E. Metode/Model Pembelajaran:
Pertemuan 1

Pendekatan : Saintifik

Metode : diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan

Model : Model kooperatif Jigsaw

Pertemuan II

Pendekatan : Saintifik

Metode : melakukan percobaan, diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan

Model : Dicovery learning

129 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
F. Media Pembelajaran/Sumber Belajar :
Media Pembelajaran:
1. proyektor
2. Laptop
3. SPU (sistem periodik unsur)
4. Alat dan Bahan praktikum
G. Sumber Belajar:
1. Buku teks pelajaran Kimia, Penerbit Erlangga
2. LKS / LKPD
3. Power Point
4. Internet
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (3 x 45 menit)

IPK

Indikator Pencapaian Kompetensi dari KD 3.7 dan 3.8


3.7.1 Menganalisis kelimpahan, kecenderungan sifat fisik dan sifat kimia, manfaat,
dampak, proses pembuatan unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali,
dan alkali tanah)
3.7.2 Mengaitkan sifat dan kegunaan unsur golongan utama, unsur periode 3, dan unsur
transisi periode 4.
3.8.1 Mengidentifikasi kelimpahan, kecenderungan sifat, manfaat, serta cara mendapatkan
unsur-unsur golongan utama, unsur-unsur periode 3 dan unsur golongan transisi
(periode 4).
3.8.2 Mengidentifikasi produk-produk yang mengandung unsur-unsur golongan utama,
unsur-unsur periode 3 dan unsur golongan transisi (periode 4) tertentu.

 Pertemuan 1 ( 3 x 45 menit)

Kegiatan Kegiatan Alokasi


pembelajaran GURU/PESERTA DIDIK Waktu
Pendahuluan  Guru masuk ke dalam kelas dan menyapa peserta didik, 15 menit
“Assalamulaikum anak-anak!”
 Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan

130 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
menunjuk ketua kelas untuk memimpin doa.
(RELIGIUS)
 Guru memeriksa kehadiran peserta didik (guru menanamkan
sikap disiplin), kebersihan dan kerapian kelas sebagai wujud
kepedulian terhadap lingkungan.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
 Menyampaikan garis besar cakupan materi kimia unsur yang
akan dipelajari hari ini;
 Menyampaikan metode pembelajaran dan tekhnik penilaian
yang akan digunakan saat membahas materi kimia unsur.
Kegiatan Inti 1. Mengamati (Observing) 105 menit
 Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan
berpikir kritis, guru menunjuk benda-benda yang ada di
dalam kelas seperti meja, jendela, kaca, pensil, tralis
besi, dan sebagainya lalu menanyakan asal dan
kegunaannya kepada peserta didik. Dan dialam sekitar
seperti air laut, air hujan dan air sumur. Guru mengajak
peserta didik untuk mulai berpikir tentang kegunaan
unsur-unsur kimia dan proses pembuatannya.
(PPK rasa ingin tahu dan gemar membaca)
 Kemudian, peserta didik diminta untuk mengkaji literatur
tentang kelimpahan unsur di alam. Guru membimbing
peserta didik mengkaji literatur
2. Mempertanyakan (Questioning)
 Guru memotifasi peserta didik dalam mengajukan 
pertanyaan. peserta didik mengajukan pertanyaan terkait
dengan air laut. Air laut yang terasa asin, apa saja yang ada
di dalam air laut itu? Apa hanya ada komponen pembentuk
garam atau ada yang lainnya?.
3. Mengeksplorasi/mengumpulkan informasi/eksperimen
 Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok, setiap

131 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
kelompok beranggotakan 3-5 orang; (Guru membimbing
siswa dalam pembentukan kelompok kecil).
(COLLABORATION)
 Setiap kelompok diberi tugas sejumlah anggota kelompok
(tiap peserta didik dalam kelompok mendapat tugas yang
berbeda). Materi yang didiskusikan antara lain komposisi
kelimpahan unsur di alam, komposisi udara bersih dan
kering, kandungan mineral utama dalam air laut, dan
berbagai mineral dan terdapatnya di Indonesia. (Guru
membimbing siswa dalam melakukan percobaan).
 Tiap peserta didik dalam kelompok membaca bagian tugas
yang diperoleh;
(KRITIS, DISIPLIN)
 Guru meminta peserta didik yang mendapat tugas yang sama
untuk berkumpul membentuk kelompok baru (kelompok
ahli) mendiskusikan tugas yang sama. Dan
mengumpulkan informasi dari berbagai sumber yang
didapat dengan menggunakan buku paket.
(LITERASI)
 Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk
menganalisis materi yang telah diberikan.
 Setiap peserta didik hendaknya memahami dan mencatat
hasil diskusinya untuk dilaporkan dalam kelompok asal.
(KOMUNIKATIF, KOLABORATIF, KREATIF)
4. Mengasosiasi (Associating)
 Peserta didik menganalisis hasil diskusi kelompok bersama
teman satu kelompoknya;
 Peserta didik membuat simpulan dari hasil diskusi dalam
kelompok yang telah dilaksanakan.
 Setelah selesai sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan bergantian menyampaikan hasil

132 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
diskusinya kepada teman lain dalam kelompoknya
tentang tugas yang mereka kuasai secara bergilir;
(CRITICAL THINKING AND COMMUNICATION)
 Hasil dari diskusi, peserta didik menyimpulkan bahwa
kebanyakan unsur terdapat di alam berupa senyawa.
Tiga unsur yang paling melimpah di bumi yaitu oksigen,
silicon, dan aluminium. Mineral adalah bahan alam yang
mengandung unsur atau senyawa tertentu. Beberapa
contoh mineral yang penting adalah bauksit, kriolit,
hematit, kalkopirit, pentlandit, dan kromit. (Guru
membimbing peserta didik dalam menyimpulkan hasil
diskusi kelompok)
5. Mengkomunikasikan
 Setelah seluruh peserta didik selesai melaporkan, guru
menunjuk salah satu kelompok untuk menyampaikan
hasilnya, kelompok lain menanggapi dan guru
mengklarifikasi jawaban yang kurang sempurna;
 Mengadakan tanya jawab.
 Simpulan bersama guru dan peserta didik.
(KOMUNIKATIF, TANGGUNG JAWAB DAN
MENGHARGAI PENDAPAT TEMAN)
Penutup Penegasan Materi 15 menit
- Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat
kesimpulan dan penegasan materi tentang kelimpahan unsur
di alam.

Evaluasi materi ;

- Guru membagikan LKS/LKPD kepada peserta didik untuk


mengevaluasi materi terkait.

133 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Penugasan :
- Tugas terstruktur : Penugasan pekerjaan rumah berupa soal
uraian. ( Terlampir )
- Tugas tak terstruktur : Mencari sumber belajar lain (buku,
majalah, internet) yang berkaitan dengan materi berikutnya
Refleksi
Guru mengakhiri dan menutup pembelajaran dengan do’a.
(RELIGIUS)

Pertemuan 2 ( 3 x 45 menit)

Kegiatan Kegiatan Alokasi


pembelajaran GURU/PESERTA DIDIK Waktu
Pendahuluan  Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi 15 menit
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.
Apersepsi
 Guru memberikan instruksi dalam melakukan percobaan
didalam Laboratorium.
 Guru membagi beberapa kelompok yang terdiri dari 3-4 siswa.
 Siswa menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam
percobaan.
(RELIGIUS AND COLLABORATION)
Kegiatan Inti a. Mengamati (Observing) 105 menit
 Siswa mencari informasi terlebih dahulu tentang uji nyala
golongan alkali dan alkali tanah.
(LITERASI, PPK Gemar membaca)
b. Menanya (Questioning)
 Guru menanyakan kepada siswa tentang materi pada
percobaan yang belum jelas.

134 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
c. Mengumpulkan Data (Experimenting)
 Siswa mengidentifikasi semua perubahan atau gejala yang
terjadi pada percobaan.
(PPK Rasa ingin tahu, berfikir kritis)
 Siswa menuliskan semua perubahan atau gejala yang terjadi
pada percobaan dalam bentuk laporan.
a. Mengasosiasi (Associating)
 Siswa melakukan percobaan secara berkelompok materi uji
nyala golongan alkali dan alkali tanah secara bergantian.
 Siswa menuliskan data hasil percobaan dalam bentuk
laporan.
 Guru membimbing siswa melakukan percobaan dan
pembuatan laporan sehingga tidak terjadi kesalahan yang
tidak diinginkan,
 Siswa mengerjakan lembar kerja percobaan tentang uji
nyala golongan alkali dan alkali tanah.
 Siswa mengumpulkan laporan hasil percobaan
(KOMUNIKATIF DAN KREATIF)
e. Mengkomunikasikan (Communicating)
 Guru meminta perwakilan siswa untuk menyimpulkan
percobaan yang telah dilakukan.
 Mengadakan sesi tanya jawab setiap kelompok kepada
perwakilan kelompok yang menampilkan kesimpulan dari
hasil praktikum.
 Simpulan bersama guru dan siswa.
(KOMUNIKATIF, TANGGUNG JAWAB DAN
MENGHARGAI PENDAPAT TEMAN)

Penutup  Siswa membersihkan seluruh peralatan Laboratorium yang 15 menit


telah digunakan.
 Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada

135 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
pertemuan selanjutnya secara komunikatif.
 Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
(DISIPLIN DAN RELIGIUS)

A. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Jenis/ Teknik Penilaian :
b. Penilain pengetahuan
c. Penilaian sikap
d. Penilaian keterampilan
2. Bentuk Instrumen
- Tes kemampuan : tes tertulis soal essay.
- Tes sikap : kehadiran, penampilan, dan menyimak.
- Tes keterampilan : keterampilan dalam berdiskusi.
3. Instrumen penilaian (terlampir)
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas.
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal), atau
tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali dan apabila setelah 2 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis
kembali.
5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai tuntas diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai berikut :
- Siswa yang mencapai nilai n (ketuntasan) < n < (maksimum) diberikan materi masih
dalam mencakup KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
- Siswa yang mencapai nilai n>n (maksimum) diberiakan materu melebihi cakupan KD
dengan pendalam sebagai pengetahuan tambahan.

136 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Penilaian :
3. Teknik Penilaian

No Aspek Mekanisme dan Prosedur Instrumen Keterangan


1. Sikap - Observasi saat diskusi - Lembar Observasi
- Observasi saat praktikum - Lembar Observasi
2. Pengetahuan - Tes Tertulis - Soal Objektif
- Soal Uraian
- Penugasan - Tugas
3. Keterampila - Penilaian Praktik - Lembar Observasi
n

Mengetahui Tanjungpinang, 20 April 2018

Kepala Sekolah Guru mata pelajaran

Yayuk Sri Mulyani Rahayu, S.Pd Marlina

NIP. 197704212005022011 NIM 140384204015

137 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Lampiran 1 :

Pertemuan 1

Contoh materi pelajaran ;

KIMIA UNSUR

Kelimpahan unsur di kulit bumi sangat beragam. Yang dimaksud dengan kulit bumi
adalah bagian yang padat dari permukaan bumi hingga ketebalan sekitar 10 km. Di bawah ini
tabel kelimpahan unsur-unsur dalam kulit bumi.

Unsur % massa Unsur % massa

Oksigen 49,20 Klorin 0,19

Silikon 25,67 Fosforus 0,11

Aluminium 7,50 Mangan 0,09

138 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Besi 4,71 Karbon 0,08

Kalsium 3,39 Belerang 0,06

Natrium 2,63 Barium 0,04

Kalium 2,40 Nitrogen 0,03

Magnesium 1,93 Fluorin 0,03

Hidrogen 0,87 Strontium 0,02

Titanium 0,58 Unsur lain 0,47

Kemudian komposisi unsur-unsur penyusun udara adalah sebagai berikut.

Komponen Konsentrasi (%)

Nitrogen 78,09

Oksigen 20,94

Argon 0,934

Karbon dioksida 0,0315

Neon 0,0018

Helium 0,00052

Metana 0,00010-0,00012

Kripton 0,0001

Karbon monoksida 0,00001

Nitrogen oksida 0,00005

Hidrogen 0,00005

Xenon 0,000008

Nitrogen dioksida 0,000002

Ozon 0,000001-0,000004

139 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Kandungan mineral utama dalam air laut antara lain :

Komponen Konsentrasi (g/kg air laut)

Klorida 18,980

Natrium 10,556

Sulfat 2,649

Magnesium 1,272

Kalsium 0,400

Kalium 0,380

Bikarbonat 0,140

Bromida 0,065

Asam borat 0,026

Strontium 0,013

Fluorida 0,001

Berbagai mineral dan terdapatnya di Indonesia

No. Unsur Mineral Terdapat di

Kalkopirit, CuFeS2
1 Tembaga Kalkosit, Cu2S Papua

Hematit, Fe2O3
Magnetit, Fe3O4
Pirit, FeS2
2 Besi Siderit, FeCO3 Cilacap

3 Nikel NiS Soroako, Sulawesi Selatan

Di berbagai tempat di seluruh


4 Emas Unsur Indonesia

5 Aluminium Bauksit, Al2O2.nH2O Pulau Bintan

140 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Kriolit, Na3AlF6

6 Timah Kasiterit, SnO2 Pulau Bangka

UNSUR-UNSUR LOGAM PERIODA KETIGA

1.    PENGERTIAN

Terdiri dari 8 unsur, yaitu : Natrium (Na), Magnesium (Mg), Aluminium (Al), Silikon (Si),
Phospor (P), Belerang / Sulfur (S), Klorin (Cl), dan Argon (Ar). Unsur Na, Mg, Al : logam, Si :
metaloid (semi logam), P, S, Cl, Ar : non logam.

2.    SIFAT-SIFAT

Sifat Logam

Dari kiri ke kanan, sifat logam unsur perioda ketiga semakin berkurang, karena elek
tronegativitasnya semakin besar, sehingga semakin mudah membentuk ion negatif. Titik leleh
Na ke Si meningkat, pada P dan S menurun cukup drastik, karena adanya perbedaan struktur
kristal padatan-padatan tersebut. Si titik lelehnya tertinggi karena mampu membentuk struktur
kovalen raksasa.

Sifat Reduktor dan Oksidator

Dari kiri ke kanan harga energi ionisasi (EI) semakin besar, semakin sukar melepas elektron,
sifat reduktornya semakin berkurang, sifat oksidator semakin bertambah. Na : reduktor terkuat,
Cl : oksidator terkuat. Unsur-unsur perioda ketiga memiliki lebih dari satu biloks.

Sifat Asam dan Basa

Unsur-unsur perioda ketiga bisa bertindak sebagai asam maupun basa. Jika EI kecil unsur mudah
melepas elektron, sehingga elektron memusat di sekililing atom O, menyebabkan atom O bersifat
negatif. Sifat negatif O akan mengikat atom H yang bermuatan positif, sehingga terbentuklah ion
OH-.

3.    BEBERAPA UNSUR LOGAM PERIODA KETIGA DI ALAM

141 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Aluminium (Al)

Sifat-sifat Aluminium

Banyak terdapat di alam sebagai mineral, misal bauksit (Al 2O3.2H2O), kriolit (Na3AlF6), feldspar
(K2O.Al2O3.3SiO2), dan tanah liat (Al2Si2O7.2H2O). Sifatnya yang ringan banyak dimanfaatkan
untuk peralatan rumah tangga, kerangka pesawat terbang dan bangunan modern. Berwarna putih
mengkilat, daya hantar panas dan listrik yang baik, amfoter, tahan korosi (membentuk lapisan
oksida, mencegah reaksi lebih lanjut), reduktor kuat.

Pembuatan Aluminium

Dibuat dari elektrolisis leburan Al2O3 dalam kriolit cair dengan elektroda C melalui 2 tahap : (1)
pemurnian, diperoleh oksidanya, (2) Al2O3 dicampur kriolit (menurunkan titik lebur dan sebagai
pelarut) lalu dilebur dan dielektrolisis (Proses Hall-Heroult).

Kegunaan Aluminium

Bahan konstruksi bangunan, kendaraan bermotor, kapal laut, pesawat terbang Bahan peralatan
dapur, seperti panci, sendok makan, dan sebagainya. Wadah kemasan biskuit, rokok, kembang
gula, dan sebagainya. Tawas  (KAl(SO4)2.12 H2O) untuk menjernihkan air.

b.    Silikon (Si)

Sifat-sifat Silikon

Di alam terdapat dalam bentuk senyawa silikat, seperti SiO2 / pasir / kuarsa, tanah liat
(Al2Si2O7.2H2O), juga pada asbes dan mika.

Pembuatan Silikon

Dibuat melalui reduksi SiO2 dengan C dalam tanur listrik, Si yang dihasilkan dimurnikan dengan
menambahkan gas Cl2, Gas SiCl4 yang dihasilkan direduksi dengan gas H2 (suhu tinggi), dan
menghasilkan Si murni.

Kegunaan Silikon

142 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Logam Si : bahan baku mikroprosesor (mikrochip), kalkulator saku, dan baterai solar.
SiO2 digunakan untuk membuat kaca (gelas). Tanah liat (Al2Si2O7.2H2O) digunakan untuk
membuat semen Silikon karbida (SiC) digunakan sebagai bahan untuk gerinda pemotong

Natrium silikat (Na2SiO3) sebagai bahan pengisi pembuatan sabun atau deterjen.

c.   Phospor (P)

Sifat-sifat Phospor

Di alam terdapat sebagai batuan fosforit (Ca3(PO4)2), fluoroapatit (CaF2.3Ca3(PO4)2).

non logam yang cukup reaktif, tidak ditemukan dalam keadaan bebas.

mempunyai beberapa allotrop, yaitu phospor putih dan phospor merah.

Perbedaan keduanya adalah :

Phospor putih Phospor merah

·         titik leburnya rendah  (44oC) ·         titik leburnya 59oC, dan


dan terbakar pada titik leburnya terbakar di atas suhu 300oC.

·         beracun ·         tidak beracun

·         bercahaya (fosforesensi) ·         tidak bercahaya

·         larut dalam CS2 ·         tidak larut dalam CS2

·         berbau ozon ·         tidak berbau

·         metastabil ·         selalu stabil

Pembuatan Phospor

Diperoleh melalui proses Wohler, hasilnya disimpan dalam air (mudah terbakar).

Persenyawaan Phospor

Bereaksi dengan beberapa unsur membentuk senyawa : fosfida (Na3P dan Mg3P2).

143 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Bereaksi dengan H2 membentuk fosfin (PH3). Fosfida terhidrolisis membentuk fosfin.

Senyawa yang penting : halida phospor, missal : PCl3 yang bereaksi dengan O2 membentuk


phosporilklorida (POCl3) : bahan pemadam kebakaran. Oksida P : P2O3 dan P2O5 dapat
membentuk dimer P4O6 dan P4O10 : bahan baku pembuatan pupuk, zat aditif makanan, dan
detergen. H2PO4- dan HPO42- merupakan sistem buffer dalam darah.

Kegunaan Phospor

P merah tidak beracun, stabil : dalam pembuatan korek api dan kembang api.

d.   Belerang / Sulfur (S)

Sifat-sifat Belerang

Di alam, sebagai unsur bebas maupun dalam senyawanya (sulfida dan sulfat). Memiliki
2 allotrop, belerang rhombis (α), titik leleh 112,8oC dan belerangmonoklin (β), titik leleh
119,25oC.

Pembuatan Belerang

Dapat diperoleh dengan 2 cara, yaitu :

(1) Cara Sisilia : S yang ada di permukaan tanah / batu dipanaskan hingga melebur dan terpisah
dari batuan, lalu S dimurnikan dengan cara sublimasi.

(2) Cara Frasch : S yang ada di dalam tanah (di bumi) disemprot dengan hembusan air panas (±
1700C) melalui pipa bor di bawah permukaan tanah, sehingga menekan S cair ke atas. S yang
dihasilkan kemurniannya 99,5%.

Persenyawaan Belerang

Senyawa terpenting S : H2SO4, sebagai bahan baku pembuatan senyawa sulfat, membuat pupuk
superphospat, dan elektrolit pada aki kendaraan bermotor.

Asam sulfat dapat dibuat dengan 2 cara, yaitu :

144 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
(1) Proses Kontak : bahan dasarnya gas SO2, katalisator V2O5, suhu 400oC. Asam sulfat yang
dihasilkan memiliki kadar 98%.

(2) Proses Bilik Timbal : bahan dasarnya gas SO2, katalisator uap nitroso (campuran NO dan
NO2). H2SO4 yang dihasilkan memiliki kemurnian yang lebih rendah dari proses kontak yaitu
80%.

Kegunaan Asam Sulfat

Bahan baku pembuatan senyawa (NH4)2SO4 / pupuk ZA, MgSO4 (obat pencahar), ZnSO4 (obat
emesis / pembuat muntah), Al2(SO4)3 / tawas, FeSO4.7H2O (bahan pembuat tinta), pupuk
superphospat, elektrolit pada aki, dalam industri tekstil / bahan kulit / cat / obat-obatan.

Instrumen Penilaian Sikap

e. Lembar Pengamatan Sikap

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XII/ 1

Tahun Ajaran : 2017/ 2018

Waktu Pengamatan : ..............................

Petunjuk pengisian.

4 = AB (Amat baik). 3 = B (Baik). 2 = C (Cukup). 1 = K (Kurang)

No. sikap ilmiah saat percobaan Sikap positif dalam diskusi

145 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Nama/ Kelompok

1.

2.

3.

4.

5.

Rentang nilai :

Untuk 5 aspek yang dinilai, maka nilai maksimum 20, nilai minimum 4

Misalkan :

- Amat baik 16 – 20
- Baik 12 – 15
- Cukup 8 – 11
- Kurang 4- 7

f. Instrumen Penilaian Keterampilan

Penilaian Kinerja Praktik

No. Aspek yang dinilai

146 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
kelompok/

Nama

Menggunakan thermometer

Kerapian/ kebersihan
Mengukur waktu
Menuang larutan
Rangkaian Alat

Data percobaan
Melihat skala

Jumlah skor

Nilai
1.

2.

3.

4.

5.

Kriteria penilaian:

Nilai 4 = sangat baik

Nilai 3 = baik

Nilai 2 = cukup

Nilai 1 = kurang

Jumlah skor maksimum 28

147 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Lembar Observasi pada saat presentasi

Petunjuk pengisian:

4 = AB (Amat baik). 3 = B (Baik). 2 = C (Cukup). 1 = K (Kurang)

No Aspek Yang Dinilai

Keaktifan Presentasi Presenter


Kelompok

DapatDimenger
kelompok/

Isinya Relevan

Penyajiannya
Kelengkapan

Tepat Waktu

Percaya Diri

Jumlah Skor
Kerja Sama

Terstruktur
Penyajian
Nama Menarik

1.

2.

3.

4.

5.

Kriteria penilaian:

Rentang nilai: 26 – 32 AB (amat baik)

20 – 25 B (baik)

14 – 19 C (cukup)

148 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
8 – 13 K (kurang)

Instrumen Penilaian Pengetahuan

Satuan pendidikan : SMA Negeri 1 Teluk Bintan

Mata pelajaran : KIMIA

Kelas / semester : XII / Satu

Kompetensi dasar : Kimia Unsur

KISI-KISI SOAL

Indikator Soal Teknik Bentuk Instrumen Nomor Sko


penilaian panilain penilaian soal
3.7.1 Menganalisis kelimpahan, Tertulis Objektiv Terlampir 1 1
kecenderungan sifat fisik dan
sifat kimia, manfaat, dampak,
proses pembuatan unsur-unsur
golongan utama (gas mulia,
halogen, alkali, dan alkali
tanah)
3.7.2 Mengaitkan sifat dan Tertulis Objektiv Terlampir 2 1
kegunaan unsur golongan
utama, unsur periode 3, dan

149 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
unsur transisi periode 4.
3.8.1 Mengidentifikasi kelimpahan, Tertulis Objektiv Terlampir 3 1
kecenderungan sifat, manfaat,
serta cara mendapatkan unsur-
unsur golongan utama, unsur-
unsur periode 3 dan unsur
golongan transisi (periode 4).
3.8.2 Mengidentifikasi produk- Tertulis Objektiv Terlampir 4 1
produk yang mengandung
unsur-unsur golongan utama,
unsur-unsur periode 3 dan
unsur golongan transisi
(periode 4) tertentu.

Pedoman penilaian (hasil akhir) = jumlah skor peroleh X 100

Skor maksimum

Lampiran 2 :

Pertemuan 1

Soal objektif/uraian penilaian pengetahuan :

SOAL JAWABAN
1. Unsur-unsur di bawah ini yang …………
memiliki sifat pengoksidasi paling
kuat adalah …...
4. Semua unsur yang dikelompokkan …………..
dalam perioda ketiga sama-sama

150 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
memiliki tiga buah ......
5. Pada golongan gas mulia, unsur ………….
yang mempunyai energi ionisasi
terbesar adalah …...
6. Ammonia merupakan persenyawaan ………….
terpenting unsur nitrogen yang
memiliki sifat amfoter, artinya dapat
bereaksi dengan ......

Kunci Jawaban dan Pedoman Pengskoran

Skor
No Kunci jawaban Skor
maksimal

Na, Mg, Al, Si, Cl adalah unsur-unsur yang terletak


pada perioda ketiga. Dari kiri ke kanan harga energi
ionisasi (EI) semakin besar, sehingga semakin sukar
melepas elektron, akibatnya sifat reduktornya
1. 1 1
semakin berkurang, sebaliknya sifat oksidator
(pengoksida) semakin bertambah. Jadi Na
merupakan reduktor terkuat, Cl
merupakan oksidator terkuat.

Pada Tabel Periodik Unsur, dimana unsur-unsur


yang diletakkan pada perioda yang sama memiliki
2. kulit atom atau kulit elektron yang sama, 1 1
sedangkan unsur-unsur segolongan memiliki 
kesamaan elektron valensi.

3. Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari 1 1


atom semakin panjang, sehingga semakin mudah

151 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
melepaskan elektron. Akibatnya energi yang
diperlukan untuk melepas elektron (energi ionisasi)
semakin kecil. Jadi, unsur gas mulia yang memiliki
energi ionisasi terbesar adalah yang paling atas,
yaitu He.

Sifat amfoter berarti dapat bereaksi dengan asam


4. maupun basa, seperti dimiliki logam Al 1 1
(alumunium).

Pedoman Pengskoran : NILAI = Jumlah skor peroleh x 100

Skor maksimum

152 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Lampiran 3 :

Pertemuan 1

Penugasan :

 Siswa membuat rangkuman dari materi kelimpahan unsur di alam dan


mencari manfaat dari beberapa unsur yang disebutkan oleh guru.
 Siswa membuat mind map dari materi kelimpahan unsur yang telah
dipelajari.

153 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Lampiran 1 :

Pertemuan II

Bahan Ajar

LOGAM GOLONGAN ALKALI

1. SIFAT-SIFAT

Terletak di gol IA pada SPU, di alam tidak dijumpai dalam keadaan bebas
(sangat reaktif). Na dan K banyak terdapat di alam sebagai senyawa, sedangkan
yang lain hanya sedikit. Energi ionisasi dan keelektronegatifannya kecil, Makin
besar nomor atom makin kecil energi kohesinya sehingga bersifat lunak, reduktor

154 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
kuat, larut dalam larutan amonia, nyala bunsen berwarna spesifik. Penyimpanan
dalam minyak tanah / hidrokarbon yang inert (menghindari oksidasi O2). 

2. PEMBUATAN ALKAL

Dengan mereduksi oksidanya, atau dengan mengelektrolisis leburan


garamnya. Natrium diperoleh dengan proses Down. Kalium diperoleh dengan
mengalirkan uap natrium melalui leburan KCl.

3. PENGGUNAAN ALKALI

Aliasi Na / K : pendingin reaktor atom, aliasi Li / Pb : pembungkus kabel


lunak, Aliasi Li / Al : penambah daya tahan korosi aluminium, Rb dan Cs
membentuk aliasi dengan Na dan K : sel fotolistrik, dan Na : mereduksi
TiCl4menjadi logam Ti.

4. PERSENYAWAAN ALKALI

NaCl : bahan pengawet dan pembuatan senyawa yang lain. NaOH (soda api) :
pembuatan senyawa lain, bahan baku pembuatan sabun dan deterjen, dalam
industri kertas, rayon dan serat. Na2CO3 (soda) : dalam industri kaca, kertas,
detergen, untuk proteksi logam dan menurunkan kesadahan air. NaHCO 3 (soda
kue) : dalam pembuatan roti, menghilangkan bau tengik pada mentega,
menghilangkan gom pada sutera, menghilangkan lilin dan lemak pada bulu wol,
dan campuran bahan pemadam kebakaran.

B. LOGAM GOLONGAN ALKALI TANAH


1. SIFAT-SIFAT
Terletak di gol IIA dalam SPU, di alam banyak dijumpai dalam bentuk
senyawa. Bersifat sangat reaktif, namun < gol IA, reduktor kuat, nyala bunsen
khas. Elektropositif, makin besar nomor atom makin berkurang energi
ionisasinya, keelektro-negatifan kecil, struktur tidak sama dalam satu golongan,
energi kohesi besar sehingga sifat lebih keras dan titik lelehnya lebih tinggi > gol
IA. Mudah bereaksi dengan O2 membentuk oksida, dengan air membentuk basa
kecuali Be dan Mg akan membuat lapisan oksida yang melindungi terhadap reaksi

155 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
selanjutnya, dengan asam encer membentuk garam dan membebaskan H 2, Be
bersifat amfoter, makin ke bawah hidroksidanya makin mudah larut, tetapi
karbonat dan sulfatnya sebaliknya, kestabilan karbonat terhadap pemanasan makin
bertambah.

2. PEMBUATAN ALKALI TANAH


Magnesium diperoleh dengan proses Down : (1) mengendapkan sebagai
Mg(OH)2, (2)  diubah jadi MgCl2 dan dikristalkan sebagai MgCl2.6H2O (3)
leburan kristal dielektrolisis.

3. PENGGUNAAN ALKALI TANAH

Be : industri nuklir dan tabung sinar X, Mg : campuran pembuatan badan


pesawat terbang dan mobil, pereaksi Grignard dan pereduksi, Ca : memperkeras
timbal, dan senyawa alkali tanah banyak dipakai untuk campuran kembang api.
Senyawa yang penting CaO (kapur tohor / gamping) dan Ca(OH) 2 : bahan baku
industri, pengolahan air limbah dan air sadah, industri gula, dan pembuatan soda.
CaCO3 : pada industri kertas, makanan dan gula, campurannya dengan
MgCO3 dan Mg(OH)2 sebagai basa penetral asam lambung (antasida).
CaSO4 (gips / batu tahu) : sebagai cetakan, pembalut tulang patah, pembuatan
kapur tulis, bahan warna dalam industri cat. MgSO4.7H2O (garam inggris) : obat
pencahar. 

Kelimpahan unsur gas mulia di alam

No. Unsur Kelimpahan di udara


1. Helium 5,2 × 10‒4 %
2. Neon 1,8 × 10‒̶3 %
3. Argon 0,93 %
4. Kripton 1,1 × 10‒4%
5. Xenon 8,7 × 10‒6%

156 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Sifat umum gas mulia

Energi
Nomor Jari-jari Titik leleh Titik
Unsur Lambang ionisasi
atom atom (Å) (K) lebur (K)
(kJ/mol)
Helium He 2 2.379 1,40 1(26 atm) 4
Neon Ne 8 2.087 1,54 25 27
Argon Ar 18 1.527 1,88 84 87
Kripton Kr 36 1.357 2,02 116 121
Xenon Xe 54 1.177 2,16 161 166
Radon Rn 86 1.043 ‒ 202 211

Sifat fisis senyawa halogen

Sifat-sifat halogen Fluorin Klorin Bromin Iodin


(F) (Cl) (Br) (I)
[Ar]3d10 [Kr]4d10
Konfigurasi electron [He]2s22p5 [Ne]3s23p5
4s24p5 5s25p5
Nomor atom 9 17 35 53
Titik leleh (K) 50 171 260 387
Titik didih (K) 85 238 332 457
Energi ionisasi pertama
1.680 1.260 1.140 1.010
(kJ/mol)
Afinitas elektron (kJ/mol) ‒348 ‒364 ‒342 ‒314
Keelektronegatifan 4,0 3,0 2,8 2,5
Jari-jari atom (Å) 0,50 1,00 1,15 1,40
Energi ikatan X‒X (kJ/mol) 158 242 193 151
Energi ikatan H‒X (kJ/mol) 562 431 366 299
Potensial elektrode +2,87 +1,36 +1,07 +0,54

157 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
(X2 + 2e‒ 2X‒) (volt)
Kerapatan (gram/mL) 1,0 1,5 3,1 4,9

Sifat-sifat umum logam alkali tanah

Sifat umum Be Mg Ca Sr Ba
Nomor atom 4 12 20 38 56
Konfigurasi elektron [He] 2s2 [Ne] 3s2 [Ar] 4s2 [Kr] 5s2 [Xe] 6s2
Titik leleh (K) 1.553 923 1.111 1.041 987
Titik didih (K) 3.043 1.383 1.713 1.653 1.913
Jari-jari atom (Å) 1,12 1,60 1,97 2,15 2,22
Jari-jari ion (Å) 0,31 0,65 0,99 1,13 1,35
Energi ionisasi I(kJ/mol) 900 740 590 550 500
Energi ionisasi II(kJ/mol) 1.800 1.450 1.150 1.060 970
Keelektronegatifan 1,57 1,31 1,00 0,95 0,89
Potensial elektrode (V)
M2+ + 2e− M −1,85 −2,37 −2,87 −2,89 −2,90
Massa jenis (g/mL) 1,86 1,75 1,55 2,6 3,6

Sifat-sifat umum unsure periode ketiga

Unsur
Na Mg Al Si P S Cl Ar
Sifat – sifat
Nomor atom 11 12 13 14 15 16 17 18
Konfigurasi [Ne]3s [Ne]3s2 [Ne]3s [Ne]3s [Ne]3s2 [Ne]3 [Ne]3s2
[Ne]3s2
elektron 1
3p1 2
3p2 2
3p3 3p4 s2 3p5 3p6
Titik lebur (K) 371 924 933 1.683 317 392 172 84
Titik didih (K) 1.165 1.380 2.740 2.628 553 718 238,5 87
Jari-jari
1,86 1,60 1,43 1,11 1,09 1,04 0,99 -
atom (Ǻ)
Energi ionisasi
495 738 577 787 1.012 1.000 1.251 1.521
(kJ/mol)

158 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Afinitas elektron
21 −67 26 135 60 196 348 −
(kJ/mol)
Keelektronegatif
0,9 1,2 1,5 1,8 2,1 2,5 3,0 −
an
Potensial
−2,71 −2,37 −1,66 − − − +1,36 −
elektrode (volt)

 Beberapa kegunaan gas mulia


a. Helium digunakan sebagai pengisi balon gas (misalnya untuk balon cuaca)
karena massa jenisnya yang rendah dan stabil. Gas helium juga digunakan
sebagai campuran gas oksigen pada tabung penyelam karena kestabilannya
dan kelarutannya dalam darah kecil. Helium cair pada suhu 4 K digunakan
sebagai pendingin untuk riset pada suhu sangat rendah.
b. Neon digunakan untuk gas pengisi lampu dan memberikan warna merah
yang terang. Lampu di bandara umumnya menggunakan neon sebagai
pengisinya karena cahaya yang dihasilkan dapat menembus kabut.
Konsep

 Pada suhu kamar senyawa halogen F2 merupakan gas tak berwarna, Cl2
sebagai gas berwarna hijau muda, Br2 merupakan zat cair berwarna
coklat yang mudah menguap, dan I2 merupakan kristal berwarna ungu
gelap (mendekati hitam) mengkilap seperti logam dan mudah
menyublim.
 Mengidentifikasi warna nyala senyawa alkali

159 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
(a) (b) (c) (d)

Warna dari reaksi nyala senyawa logam alkali: (a) litium,(b) natrium,
(c) kalium, dan (d) sesium.

Prinsip

 Penelitian Argone National Laboratory Chicago berhasil mereaksikan


gas Xe dengan gas F2 pada suhu 400oC dan mendapatkan zat padat tak
berwarna dari XeF4 kemudian XeF2, dan XeF6.
3Xe(g) + 6F2(g)  XeF2(s) + XeF4(s) + XeF6(s)

Prosedur

 Langkah pembuatan iodine


Iodin dibuat dengan mengalirkan natrium bisulfit ke dalam larutan
garam Chili, NaIO3. Reaksi yang terjadi:

6NaIO3 + 15NaHSO3 9NaHSO4 + 6Na2SO4 + 3H2O + 3I2

 Percobaan uji nyala pada golongan alkali dan alkali tanah

160 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
161 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Lampiran 2 :

Pertemuan II

Soal Penilaian pengetahuan

SOAL JAWABAN
1. Urutan kekuatan basa alkali yang …………
benar adalah …...
A.    KOH > NaOH > LiOH
B.    LiOH > KOH > NaOH
C.    NaOH > LiOH > KOH
D.    LiOH > NaOH > KOH
E.     KOH > LiOH > NaOH
2. Sifat paramagnetik dari unsur transisi …………..
ditentukan oleh banyaknya ......
A. elektron tunggal pada orbital f
B. elektron tunggal pada orbital p
C. elektron tunggal pada orbital d
D. pasangan elektron pada orbital p
E. pasangan elektron pada orbital d
3. Unsur-unsur di bawah ini yang ………….
memiliki sifat pengoksidasi paling kuat
adalah …...
A.    Na
B.     Mg
C.     Al
D.    Si
E.     Cl
4. Urutan kelarutan garam sulfat alkali ………….
tanah yang benar adalah ..….
A.    CaSO4 > MgSO4 > BaSO4 > SrSO4

162 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
B.     MgSO4 > CaSO4 > SrSO4 > BaSO4
C.     MgSO4 > SrSO4 > CaSO4 > BaSO4
D.    SrSO4 > CaSO4 > BaSO4 > MgSO4
E.     BaSO4 > SrSO4 > CaSO4 > MgSO4
5. Hidrogen dapat bereaksi dengan ……………..
unsur transisi, karena hidrogen ……
A.    titik didih dan titik lelehnya rendah
B.    merupakan gas yang sangat ringan
C.   memiliki ikatan hidrogen
D.   dapat bereaksi dengan logam
E.    jari-jari atomnya sangat kecil

Kunci Jawaban dan Pedoman Pengskoran

Skor
No Kunci jawaban Skor
maksimal

Pembahasan :

Dalam satu golongan alkali, dari atas ke bawah jari-


jari atom semakin panjang, sehingga ketika
membentuk basa, semakin ke bawah semakin mudah
1. 1 1
melepaskan ion OH-. Basa kuat adalah basa yang
mudah melepaskan ion OH-. Jadi basa dari K . Na
> Li

Kunci jawaban : A

2. Pembahasan : 1 1

Sifat paramagnetik adalah sifat dimana suatu unsur


dapat ditarik oleh magnet. Sifat ini banyak dimiliki

163 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
oleh unsur-unsur transisi, karena adanya elektron
bebas / tunggal di orbital d, sehingga mudah
diinduksi oleh medan magnet. Semakin banyak
orbital yang hanya berisi elektron tunggal semakin
kuat diinduksi oleh medan magnet (sifat magnetik
semakin kuat).Urutan kekuatan magnetik adalah
ferromagnetik > paramagnetik > diamagnetik.

Kunci jawaban : C

Pembahasan :

Na, Mg, Al, Si, Cl adalah unsur-unsur yang terletak


pada perioda ketiga. Dari kiri ke kanan harga energi
ionisasi (EI) semakin besar, sehingga semakin sukar
melepas elektron, akibatnya sifat reduktornya
3. 1 1
semakin berkurang, sebaliknya sifat oksidator
(pengoksida) semakin bertambah. Jadi Na
merupakan reduktor terkuat, Cl
merupakan oksidator terkuat.

Kunci jawaban : E

Pembahasan :

Kelarutan garam sulfat alkali tanah semakin ke


bawah semakin sukar larut atau semakin ke atas
4. 1 1
semakin mudah larut, sehingga urutan kelarutannya
garam sulfat Mg, Ca, Sr, Ba.

Kunci jawaban : B

5. Pembahasan : 1 1

Hidrogen memiliki jari-jari atom yang sangat

164 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
kecil (0,037 nm), sehingga mampu menembus di
sela-sela partikel unsur transisi tanpa merusak
struktur kristalnya menghasilkan hidrida interstisi.

Kunci jawaban : E

Pedoman Pengskoran : NILAI = Jumlah skor peroleh x 100

Skor maksimum

Lampiran 3 :

Pertemuan II

PENUGASAN !

165 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
1. Mencatat atau merangkum materi berikutnya tentang Struktur, tata nama
senyawa.
2. Memahami apa yang dituliskan;
3. Mempresentasikan hasil rangkuman yang didapat.

Terima Kasih !!!

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


(RPP)
Satuan Pendidikan : SMAN 1 BINTAN
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII/2

166 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Materi Pokok : Senyawa Karbon
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

A. Kompetensi Inti
KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanu-siaan, kebangsaan, kenega-raan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkrit dan


ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


3.15 Menganalisis struktur, tata 3.9.1Menganalisis gambar: bahan
nama, sifat, sintesis, dan pencucian kering (dry clean),
kegunaan senyawa karbon spirtus, kembang gula, formalin,
(haloalkana, amina, alkanol, obat bius, cat kuku, kloroform,
alkoksialkana, alkanal, alkanon, cuka dapur, jeruk, pisang dan
asam alkanoat, dan alkil
lain-lain yang mengandung
alkanoat).
senyawa karbon.
3.9.2Mengidentifikasi rumus struktur
4.14 Merancang dan
melakukan percobaan untuk dan tata nama haloalkana,
sintesis senyawa karbon, amina, alkanol, alkoksi alkana,
identifikasi gugus fungsi alkanal, alkanon, asam alkanoat,
dan/atau penafsiran data dan alkil alkanoat.
spektrum inframerah (IR).
3.9.3 Mengidentifikasi isomer, sifat-
sifat, reaksi identifikasi dan
kegunaan haloalkana, amina,
alkanol, alkoksi alkana, alkanal,
alkanon, asam alkanoat, dan alkil
alkanoat.
3.9.4 Mengidentifikasi kegunaan
senyawa alcohol dan kegunaan
senyawa formalin tertentu.
3.9.5 Mengelompokkan senyawa

167 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
karbon berdasarkan gugus fungsi
(haloalkana, amina, alkanol,
alkoksialkana, alkanal, alkanon,
asam alkanoat, dan alkil
alkanoat).
4.9.1 Merancang dan melakukan
percobaan tentang reaksi
identifikasi senyawa alkanol dan
alkoksialkana serta identifikasi
alkanal dan alkanon (misalnya
dengan larutan Fehling dan
Tollens) dan melaporkan hasil
percobaan.
4.9.2 Menyimpulkan hasil percobaan
pembuatan alkil alkanoat
(esterifikasi)

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran dengan menggunakan model problem based
learning yaitu suatu model yang berorientasi pada masalah siswa diharapkan
mampu menganalisis gambar: bahan pencucian kering (dry clean), spirtus,
kembang gula, formalin, obat bius, cat kuku, kloroform, cuka dapur, jeruk,
pisang dan lain-lain yang mengandung senyawa karbon.mampu
mengidentifikasi rumus struktur dan tata nama haloalkana, amina, alkanol,
alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat. Siswa
mampu mengidentifikasi isomer, sifat-sifat, reaksi identifikasi dan kegunaan
haloalkana, amina, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat,
dan alkil alkanoat. Siswa mampu mengidentifikasi kegunaan senyawa
alkohol dan kegunaan senyawa formalin tertentu. Siswa mampu
mengelompokkan senyawa karbon berdasarkan gugus fungsi (haloalkana,
amina, alkanol, alkoksialkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil
alkanoat), merancang dan melakukan percobaan tentang reaksi identifikasi
senyawa alkanol dan alkoksialkana serta identifikasi alkanal dan alkanon
(misalnya dengan larutan Fehling dan Tollens) dan melaporkan hasil
percobaan. Serta mampu menyimpulkan hasil percobaan pembuatan alkil
alkanoat (esterifikasi), serta mempunyai karakter religius, jujur,
brtanggungjawab dan mampu berkerjasama.

D. Materi Pelajaran
Alcohol dan alkoksi alkane (eter)

168 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
 Pengertian , gugus fungsi, rumus molekul,strukturalcohol dan
alkoksi alkana
 Tatanama alcohol dan alkoksi alkana
 Sifat fisik dan sifat kimia alcohol dan alkoksi alkana
 Jenis alkohol dan alkoksi alkane
 Kegunaan dan kerugian alkohol dan alkoksi alkana

Aldehid dan keton


 Pengertian , gugus fungsi, rumus molekul,struktur aldehid dan
keton
 Tata nama aldehida dan keton
 Sifat fisik dan kimia aldehida dan keton
 Jenis aldehid dan keton
 Kegunaan dan kerugian alkohol

Karboksilat dan ester


 Pengertian , gugus fungsi, rumus molekul,struktur asam karboksilat
dan ester
 Tata nama asam karboksilat dan ester
 Sifat fisik dan kimia
 Jenis karboksilat dan ester
 Kegunaan dan kerugian karboksilat dan ester
Haloalkana dan amina
 Pengertian , gugus fungsi, rumus molekul,struktur haloalkana dan
amina
 Tatanama haloalkana dan amina
 Sifat fisik dan sifat kimia haloalkana dan amina
 Jenis haloalkana dan amina
 Kegunaan dan kerugian haloalkana dan amina
Keisomeran struktur dan ruang

E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran


Pendekatan: CTL
Model: PBL
Metode: Demostrasi, Diskusi interaktif, Observasi
F. Media Pembelajaran
1. Media/ alat : LCD proyektor, laptop, alat tulis,papan tulis,
lembar kerja siswa
2. Bahan : power point tamplate.

169 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
G. Sumber Belajar
1. Buku teks kimia kelas XII karangan Unggul Sudarmo Bab 1 halaman
2−53, Erlangga
2. Sumber relevan lainnya.

H. Kegiatan Pembelajaran
Indikator pencapaian kompetensi Indikator pencapaian kompetensi
(IPK) dari KD 3.9 (IPK) dari KD 4.9
3.9.1 Menganalisis gambar: bahan 4.9.1 Merancang dan melakukan
pencucian kering (dry clean), percobaan tentang reaksi
spirtus, kembang gula, formalin, identifikasi senyawa alkanol dan
obat bius, cat kuku, kloroform, cuka alkoksialkana serta identifikasi
dapur, jeruk, pisang dan lain-lain alkanal dan alkanon (misalnya
yang mengandung senyawa karbon. dengan larutan Fehling dan Tollens)
3.9.2 Mengidentifikasi rumus dan melaporkan hasil percobaan.
struktur dan tata nama haloalkana, 4.9.2 Menyimpulkan hasil
amina, alkanol, alkoksi alkana, percobaan pembuatan alkil
alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkanoat (esterifikasi)
alkil alkanoat.
3.9.3 Mengidentifikasi isomer, sifat-
sifat, reaksi identifikasi dan
kegunaan haloalkana, amina,
alkanol, alkoksi alkana, alkanal,
alkanon, asam alkanoat, dan alkil
alkanoat.
3.9.4 Mengidentifikasi kegunaan
senyawa alcohol dan kegunaan
senyawa formalin tertentu.
3.9.5 Mengelompokkan senyawa
karbon berdasarkan gugus fungsi
(haloalkana, amina, alkanol,
alkoksialkana, alkanal, alkanon,
asam alkanoat, dan alkil alkanoat).

Pertemuan ke-1(3jp)
Kegiatan Deskripsi pembelajaran Alokasi waktu
Pendahulu 1. Siwa memberikan salam dan
an berdoa bersama guru
2. Guru mengabsen, mengondisikan
kelas dan pembiasaan

170 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
3. Apersepsi: Guru menggali
pengetahuan siswa tentang 15 menit
senyawa karbon.
4. Memotivasi: siswa mengamati
gambar contoh benda-benda yan
mengandung senyawa karbon .
Senyawa hidrokarbon banyak
dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari.

Inti 1. Mengorientasikan pada masalah 105 menit

Guru menjelaskan tujuan


pembelajaran, kemudian peserta didik
PPK, (Rasa ingin
memperhatikan dan mengamati
beberapa benda dalam kehidupan tahu)
sehari-hari seperti bahan pencucian
kering (dry clean), spirtus, kembang
gula, formalin, obat bius, cat kuku,
kloroform, cuka dapur, jeruk, pisang.
Lalu siswa diberi pertanyaan berupa
masalah :
Pernahkah kalian melihat pencucian
kering (dry clean), spirtus, kembang
gula, formalin, obat bius, cat kuku, Literasi
kloroform, cuka dapur, jeruk,
pisang ? selain senyawa karbon yang
telah kita pelajari dikelas XI, maka
contoh gambar tadi memperlihatkan
jenis senyawa karbon yang lain, apa
sajakah kelompok senyawa karbon
tersebut? bagaimana struktur, tata
nama, isomer, sifat-sifat, reaksi
identifikasi dan kegunaan senyawa
karbon?
2. Mengorganisasi siswa untuk
belajar
a) Siswa dibagi ke dalam beberapa Collaboration
kelompok yang terdiri dari 4-5
orang per kelompok untuk
merancang dan melakukan
Bekerja sama
percobaan tentang reaksi
dan
identifikasi senyawa karbon.
bertanggungjaw
b) Siswa membagi tugas dalam
ab
kelompoknya untuk menyelesaikan

171 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
masalah

3. Membimbing siswa dalam


individual maupun kelompok
a) Siswa mengumpulkan informasi
sebanyak mungkin yang sesuai
dengan masalah
b) siswa mencoba memecahkan
Kecakapan
masalah dengan bimbingan guru
Berpikir Kritis
c) siswa bertanya kepada guru jika
dan Pemecahan
ada hal yang kurang dimengerti
Masalah
mengenai masalah yang diberikan

4. Mengembangkan dan menyajikan


hasil karya Kreatif dan
a) Siswa mengembangkan dan inovatif
menuliskan laporan mengenai
pemecahan masalah

5. Menganalisis dan mengevaluasi


proses pemecahan masalah
a) Siswa menyampaikan hasil Kemampuan
pemecahan masalah dalam diskusi berkomunikasi
kelas dan guru membimbing
peserta didik untuk
mempresentasikan hasil diskusinya
b) Siswa menyimpulkan secara
bersama-sama berdasakan hasil
presentasi dan diskusi yang telah
dilakukan
a) Guru membantu siswa melakukan
refleksi terhadap penyelidikan
yang telah dilakukan

Penutup 1. Siswa mendapat tugas untuk 15 menit


pertemuan selanjutnya HOTS
2. Siswa melakukan post test
3. Berdoa sebelum mengakhiri Religius
pelajaran dan memberi salam

172 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Pertemuan ke-2 (3jp)
Kegiatan Deskripsi pembelajaran Alokasi waktu
Pendahuluan 1. Siswa memberikan salam dan 15 menit
berdoa bersama (sebagai Religius , jujur
implementasi nilai religius).
2. Guru mengabsen, mengondisikan
kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
3. Apersepsi: Guru menggali
pengetahuan siswa tentang materi
minggu lalu.
4. Memotivasi: siswa mengamati
gambar contoh benda-benda yan
mengandung senyawa karbon .
Senyawa hidrokarbon banyak
dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari.

Inti 1. Mengorientasikan pada masalah 105 menit

Guru menjelaskan tujuan


pembelajaran, kemudian peserta
didik diberi penjelasan tentang Rasa ingin tahu
alkil alkanoat .
Siswa mengamati buah-buahan,
lilin, dan lemak. Lalu siswa diberi
pertanyaan berupa masalah :
Bagaimana cara pembuatan alkil
alkanoat (esterifikasi) ? Literasi

2. Mengorganisasi siswa untuk collaboration


belajar
a) Siswa dibagi ke dalam beberapa
kelompok yang terdiri dari 4-5
orang per kelompok untuk
melakukan percobaan tentang
pembuatan alkil alkanoat
(esterifikasi).
Bertanggungjawa
b) Siswa membagi tugas dalam
b dan
kelompoknya untuk

173 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
menyelesaikan masalah

3. Membimbing siswa dalam


individual maupun kelompok
a) Siswa mengumpulkan informasi
sebanyak mungkin yang sesuai
dengan masalah. Kecakapan
b) Siswa mencoba memecahkan berfikir kritis dan
masalah dengan bimbingan guru. pemecahan
c) Siswa bertanya kepada guru jika masalah
ada hal yang kurang dimengerti
mengenai masalah yang
diberikan

4. Mengembangkan dan menyajikan


hasil karya Kreatif dan inovatif
a) Siswa mengembangkan dan
menuliskan laporan mengenai
pemecahan masalah

5. Menganalisis dan mengevaluasi


proses pemecahan masalah
a) Siswa menyampaikan hasil
pemecahan masalah dalam Kemampuan
diskusi kelas dan guru berkomunikasi
membimbing peserta didik untuk
mempresentasikan hasil
diskusinya.
b) Siswa menyimpulkan secara
bersama-sama berdasarkan hasil
presentasi dan diskusi yang telah
dilakukan.
c) Guru membantu siswa melakukan
refleksi terhadap penyelidikan
yang telah dilakukan.

174 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Penutup 1. Peserta didik mendapat tugas 15 menit
untuk pertemuan selanjutnya.
2. Peserta didik melakukan post
test.
3. Berdoa sebelum mengakhiri
pelajaran dan memberi salam

I. Penilaian
1. Teknik penilaian
a. Penilaian sikap : observasi / pengamatan
b. Penilaian pengetahuan : tes tertulis
c. Penilaian keterampilan : unjuk kerja
2. Bentuk penilaian
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : post test dan lembar kerja siswa
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
3. Instrumen penilaian (terlampir)

No Aspek Teknik Bentuk Instrumen


1. Sikap - Observasi kegiatan - Lembar
praktikum dan Observasi
diskusi kelompok - Penilaian Diri
- Penilaian antar
Peserta didik
2. Pengetahuan - Penugasan - Soal Penugasan
- Tes Tertulis - Soal Uraian
3. Keterampilan - Laporan Praktik - Rubrik
Penilaian

4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bag peserta didik yang capaian
kompetensi dasarnya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilakasanakan melalui remedial
teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri
dengan tes
c. Tes remedial dilakukan sebanyak 2 kali dan apabila setelah 2 kali
tes remedial belum mencapai ketuntasan maka remedial dilakukan
dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali

175 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan
pembelajaran pengayaan sebagai berikut :
1) Siswa mencapai nilai n (ketuntasan) < n < m (maksimum)
diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman
sebagai pengetahuan tambahan
2) Siswa yang mencapai nilai n > m (maksimum) diberikan materi
melebihi cakupan KD degan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan.

Tanjungpinang , 25 April 2016

Mengetahui,

Kepala SMA Negeri 1 Bintan, Guru mata pelajaran,

Nama dan gelar

NIP. Lucsy Thelyana

NIM. 150384204007

Lampiran 1
Bentuk instrumen dan Instrumen
g. Lembar Pengamatan Sikap

176 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XII/ 2

Tahun Ajaran : 2018/ 2019

Petunjuk pengisian.

4 = AB (Amat baik). 3 = B (Baik). 2 = C (Cukup). 1 = K (Kurang)

No. sikap ilmiah saat percobaan Sikap positif dalam diskusi

Tanggung jawab
Rasa ingin tahu

Nama/

Jumlah skor

Jumlah skor
Menghargai
Kelompok

Kerja sam

pendapat
toleransi
disiplin

santun
Nilaii
Jujur

Nilai
aktif
teliti

1.
2.
3.
4.
5.

b. Instrumen Penilaian Keterampilan


Penilaian Kinerja Praktik

177 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
No. Aspek yang dinilai

kelompok/

Kerapian/ kebersihan
Nama

Menuang larutan

Mengukur waktu

Data percobaan
Rangkaian Alat

Melihat skala

Jumlah skor

Nilai
1.

2.

3.

4.

5.

Kriteria penilaian:

Nilai 4 = sangat baik

Nilai 3 = baik

Nilai 2 = cukup

Nilai 1 = kurang

Jumlah skor maksimum 28

c. Lembar Observasi pada saat presentasi

Petunjuk pengisian:

4 = AB (Amat baik). 3 = B (Baik). 2 = C (Cukup). 1 = K (Kurang)

No Aspek Yang Dinilai


Keaktifan Presentasi Presenter
Kelompok

178 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
kelompok/

DapatDimeng
Penyajiannya
Kelengkapan

Tepat Waktu

Jumlah Skor
Percaya Diri
Kerja Sama

Terstruktur
Penyajian
Menarik
Nama

Relevan
Isinya

Nilai
1.
2.
3.
4.
Kriteria penilaian:

Rentang nilai: 26 – 32 AB (amat baik)

20 – 25 B (baik)

14 – 19 C (cukup)

8 – 13 K (kurang)

d. Instrumen Penilaian Pengetahuan

Instrumen Penilaian Pengetahuan Pertemuan 1 & 2

Satuan pendidikan : SMA Negeri 1 Bintan

Mata pelajaran : KIMIA

Kelas / semester : XII / Satu

Kompetensi dasar : Senyawa Karbon

KISI-KISI SOAL

Indikator Soal Teknik Bentuk Instrume Nom Sk


penilaia panilain n or or
n penilaian soal
3.9.1 Menganalisis gambar: Tertulis Objektiv Terlampir 1 1
bahan pencucian kering
(dry clean), spirtus,
kembang gula, formalin,
obat bius, cat kuku,
kloroform, cuka dapur,

179 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
jeruk, pisang dan lain-lain
yang mengandung senyawa
karbon.

3.9.2 Mengidentifikasi Tertulis Objektiv Terlampir 2,3 2


rumus struktur dan tata
nama haloalkana, amina,
alkanol, alkoksi alkana,
alkanal, alkanon, asam
alkanoat, dan alkil alkanoat.

3.9.3 Mengidentifikasi Tertulis Objektiv Terlampir 4,5 2


isomer, sifat-sifat, reaksi
identifikasi dan kegunaan
haloalkana, amina, alkanol,
alkoksi alkana, alkanal,
alkanon, asam alkanoat, dan
alkil alkanoat.

3.9.4 Mengidentifikasi Tertulis Objektiv Terlampir 6,7 2


kegunaan senyawa alcohol
dan kegunaan senyawa
formalin tertentu.

3.9.5 Mengelompokkan Tertulis Objektiv Terlampir 8 1


senyawa karbon
berdasarkan gugus fungsi
(haloalkana, amina, alkanol,
alkoksialkana, alkanal,
alkanon, asam alkanoat, dan
alkil alkanoat).

4.9.1 Merancang dan Tertulis Objektiv Terlampir 9 1


melakukan percobaan
tentang reaksi identifikasi
senyawa alkanol dan
alkoksialkana serta
identifikasi alkanal dan

180 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
alkanon (misalnya dengan
larutan Fehling dan Tollens)
dan melaporkan hasil
percobaan.

4.9.2 Menyimpulkan hasil Tertulis Objketiv Terlampir 10 1


percobaan pembuatan alkil
alkanoat (esterifikasi)

Pedoman penilaian (hasil akhir) = jumlah skor peroleh X 100


Skor maksimum

SOAL INSTRUMEN

1. Perhatikan bahan-bahan dibawah ini!


1. spirtus,
2. kembang gula,
3. formalin,
4. obat bius,
5. cat kuku
6. logam

Yang bukan merupakan senyawa karbon adalah

spirtus
A.
formalin
B.
logam
C.
obat bius
D.
cat kuku
E.
2. Nama yang tepat untuk senyawa berikut ini adalah ....

A. 3,5,6 trimetil 3 oktanol D. 3,5 dimetil 6 etil 3 heptanol


B. 3,4,6 trimetil 6 oktanol E. 2,5 dietil 4 metil 2 heksanol
C. 2 etil, 3,5 dimetil 5 heptanol

181 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
3. Suatu senyawa dengan rumus molekul C 4H10O reaksinya dengan
logam Na menghasilkan gas H2 dan hasil oksidasinya bersifat
asam lemah. Senyawa tersebut adalah ....

4. Isomer C5H12O yang merupakan alkohol tersier adalah ....


A. 1 pentanol D. 2 metil 2 Propanol
B. 2 pentanol E. 3 metil 2 butanol
C. 3 pentanol

5. Reaksi berikut dapat menghasilkan aldehid adalah ....

6. Berikut ini yang merupakan kegunaan alcohol adalah ....


A. bahan bakar
B. Bahan pembuatan kain
C. Bahan pembuatan sabun
D. Bahan pengawet
E. Menggumpalkan lateks
7. Berikut ini yang merupakan kegunaan formalin adalah ....
A. bahan bakar
B. Bahan pembuatan kain
C. Bahan pembuatan sabun
D. Bahan pengawet

182 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
E. Menggumpalkan lateks

8. Gugus fungsi dari senyawa aldehid/alkanal adalah ....

9. Suatu senyawa dengan rumus molekul C4H8O setelah diuji dengan


pereaksi CuO menunjukkan uji yang positif yaitu terbentuk
endapan merah, senyawa tersebut kemungkinan ....

10. Ester dibuat dengan reaksi esterifikasi yaitu reaksi antara asam
karboksilat dengan ....

A. Alkohol
B. Formalin
C. Aldehid
D. Keton
E. eter

Kunci jawaban:

1. E
2. A
3. D
4. D

183 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
5. A
6. A
7. D
8. B
9. C
10. A

Lampiran 2.

LEMBAR KERJA SISWA KEGIATAN 2

IDENTIFIKASI ALKANAL DAN ALKANON


A. Tujuan
Mengidentifikasi aldehida dan keton dengan Pereaksi Fehling dan
Pereaksi Tollens.
B. Alat dan Bahan
- Tabung reaksi - Pembakar spiritus
- Air - Formaldehid
- Gelas kimia - Kaki tiga
- Pereaksi Tollens - Aseton

184 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
- Penjepit tabung - Segitiga porselin
- Fehling A dan Fehling B yang sudah dicampur - Urine

C. Cara Kerja
1. Tes Tollens
a. Siapkan dua buah tabung reaksi.
b. Masukkan 2 mL formaldehid dalam tabung reaksi pertama dan 2
mL larutan aseton dalam tabung reaksi kedua.
c. Masukkan masing-masing 1 mL pereaksi Tollens pada kedua
tabung reaksi tersebut.
d. Kocok campuran tersebut, kemudian masukkan kedua tabung reaksi
tersebut dalam air panas selama 5 menit.
e. Amati dinding tabung sebelah dalam.
2. Tes Fehling
a. Siapkan dua buah tabung reaksi.
b. Masukkan 2 mL formaldehid dalam tabung reaksi pertama dan 2
mL larutan aseton pada tabung reaksi kedua.
c. Masukkan masing-masing 1 mL pereaksi Fehling pada kedua
tabung reaksi tersebut.
d. Kocok campuran tersebut, kemudian tempatkan tabung reaksi
dalam air panas selama 15 menit.
e. Amati reaksi yang terjadi.
3. Tes Urine
a. Siapkan dua buah tabung reaksi.
b. Masukkan masing-masing 2 mL urine dalam kedua tabung reaksi
tersebut.
c. Masukkan 1 mL pereaksi Tollens pada tabung reaksi pertama dan 1
mL pereaksi Fehling pada tabung reaksi kedua.
d. Kocok campuran tersebut, kemudian masukkan kedua tabung
tersebut dalam air panas.

185 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
e. Amati reaksi yang terjadi.
D. Hasil Percobaan
Pengamatan
identifikasi
Tes Tollens Tes Fehling
Formaldehid
Aseton
Urine

E. Analisa Data
1. Apakah hasil reaksi antara:
a. Formaldehid + tes Tollens c. Aseton + tes Tollens
b. Formaldehid + tes Fehling d. Aseton + tes Fehling
2. Apakah yang terjadi pada urine yang diteliti, dan dihubungkan dengan
penderita Diabetes Militus?
3. Apakah kesimpulan dari percobaan ini?

Lampiran 3.
LEMBAR KERJA SISWA KEGIATAN 2

PEMBUATAN ALKIL ALKANOAT (ESTER)

A.    Tujuan Percobaan
Pembuatan alkil alkanoat (ester)
B.     Dasar Teori
Ester merupakan senyawa turunan alkane yang mempunyai rumus
kimia CnH2nO2. Gugus fungsi ester berbentuk R-C-O-R. Ester berisomer
fungsi dengan asam alkanoat. Ester memiliki titik didih dan titik beku yang
lebih rendah dari titik didih dan titik beku asam karboksilat asalnya. Ester
suku rendah berupa zat cair yang berbau harum (aroma buah-buahan). Sifat
kimia ester dapat terhidrolisis dengan pengaruh asam membentuk alcohol dan
asam karboksilat. Reaksi hidrolisi merupaka kebalikan dari reaksi

186 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
pengesteran. Selain itu ester mudah direduksi oleh gas hydrogen menjadi
alcohol. Ester juga mudah terhidrolisis oleh basa kuat menjadi garam
karboksilat dan alcohol.

            Ester dapat dibuat dengan beberapa cara diantaranya; mereaksikan


asam karboksilat dengan alcohol dalam suasana asam,mereaksikan perak
karboksilat dengan alkil halide, mereaksikan anhidrida asam alkanoat dengan
alcohol, dan mereaksikan halogen asam alkanoat dengan alcohol.
            Manfaat ester dalam kehidupan sehari-hari yaitu dapat digunakan
sebagai sabun, aroma pada makanan dan minuman (essens), perawatan tubuh
dan pembersih.
C.    Alat dan Bahan
Alat :
·         Tabung reaksi 4 buah
·         Tabung reaksi pipa samping 1 buah
·         Penangas air
·         Sumbat tabung 4 buah
Bahan :
·         Asam format
·         Etanol
·         Metanol
·         Asam butirat
·         Isobutanol
·         Asam sulfat
D.     Cara  Kerja
1.      Mencampurkan sebanyak 5 mL etanol, 5 mL asam format, dan 1 mL
asam sulfat pekat ke dalam tabung reaksi yang memiliki pipa samping,
kemudian diisi tabung reaksi kecil dengan air dan dihubungkan dengan
pipa samping pada tabung reaksi yang berisis campuran etanol, asam
format dan asam sulfat pekat.
2.   Meletakkan tabung reaksi yang berisi campuran ke dalam penangas
sambil dipanaskan. Mengamati apa yang terjadi dan mencium aroma
yang dihasilkan.
3.   Percobaan yang sama dilakukan untuk campuran etanol dan asam
butirat, methanol dan asam butirat, serta isobutanol dan asam format.
E.    Data Pengamatan

187 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
No. Tabung Campuran Aroma
1 1 Etanol + asam format +
asam sulfat pekat
2 2 Etanol + asam butirat +
asam sulfat pekat
3 3 Metanol + asam butirat +
asam sulfat pekat
4 4 Isobutanol + asam format +
asam sulfat pekat

F.    Analisis Data
1.  Ester dapat dihasilkan dari reaksi antara alkohol dan asam karboksilat.
Coba kamu kelompokkan bahan-bahan pada percobaan, manakah yang
termasuk senyawa alkohol dan mana pula yang termasuk senyawa asam
karboksilat?
2. Tulis reaksi antara etanol dan asam format! Senyawa apa yang dihasilkan?
3. Bagaimana aroma yang dihasilkan dari reaksi antara etanol dan asam
format?
4. Apa kesimpulanmu?

G.     Pertanyaan
1. Mengapa reaksi antara alkohol dan asam karboksilat menghasilkan aroma
yang khas?
2. Cari senyawa-senyawa yang terkandung dalam zat aditif makanan seperti
dalam pemberi rasa pandan, stroberi, coklat, atau lainnya yang dijual di
pasaran!

188 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n K i m i a
Lampiran 4.
MATERI
A. Alkohol
Alcohol dan eter merupakan dua kelompok senyawa yang saling berisomer gugus fungsi.
1).   Reaksi-reaksai alcohol adalah sebagai berikut:
1.      Dengan logam aktif, misalnya dengan natrium, membebaskan hydrogen
2.      Subtitusi OH oleh halogen jika direaksikan dengan HX
3.      Oksidasi
4.      Esterifikasi
5.      Dehidrasi
6.      Oksidasi alcohol primer membentuk aldehida
7.      Oksidasi alcohol sekunder menghasilkan keton
8.      Alcohol tersier tidak dapat dioksidasi oleh pengoksidasi- pengoksidasi biasa.
2).    Penggolongan alcohol
Berdasarkan letak gugus hidroksi (OH) terikat, alcohol dibedakan menjadi
tiga     jenis,  sebagai berikut:
a). alcohol primer,yaitu alcohol yang gugus –OH nya terikat pada atom C primer
b).  alcohol sekunder, yaitu alcohol yang gugus –OH nya terikat pada atom C sekunder.
c).  alcohol tersier, yaitu alcohol yang gugus –OH nya terikat pada atom C tersier.
  3).   Tata nama alcohol
Secara umum, alcohol diberi nama alkanol karena merupakan senyawa turunan alkana
dengan mengganti atom H dengan gugus –OH. Tata nama alcohol menurut  IUPAC dirumuskan
sebagai berikut.
a).  nama alcohol disebut seperti alkana denagn mengganti akhirana dengan akhiran ol.
b). letak gugus –OH diberi nomor sesuai dengan nomor atom C yang mengikatnya.
c).  pemberian nomor atom karbon diusahakan agar gugus –OH sedapat mungkin
mempunyai nomor yang kecil.
d).  urutan penyebutannya adalah :nomor cabang dan nama cabang (jika ada) – nomor letak
gugus –OH - nama rantai utama.
      
4).   Pembuatan alcohol

Perencanaan Pembelajaran Kimia


            Reaksi-reaksi yang dapat digunakan untuk membuat alcohol di laboratoriuma;
a)      Reduksi aldehida akan menghasilkan alcohol primer
b)      Reduksi keton akan menghasilkan alcohol sekunder
c)      Subtitusi alkil halide dengan menggunakan basa.
5).   Sifat-sifat alcohol
          a)     sifat fisis
          b)    reaksi-reaksi terhadap alcohol
6).   Penggunaan alcohol
·     Alcohol banyak dimanfaatkan sebagai pelarut, misalnya pelarut kosmetika (astringent),
dan bedak cair.
·     Bahan antiseptic, misalnya untuk sterlisasi alat-alat kedokteran
·     Bahan bakar spiritus merupakan campuran etanol dan metanolyang diberi zat warna
untuk menandai bahwa spiritus bersifat racun agar tidak diminum, sebab methanol
merupakan alcohol yang beracun dan dapat mengakibatkan kebutaan.
·    Minuman keras merngandung alcohol antara 15% sampai 40%
·    Sebagai bahan baku untuk membuat senyawa kimia lainnya, misalnya asam cuka.
C.   Alkoksi alkana (eter)
            Eter mempunyai rumus umum R—O—R’ dengan R dan R’ dapat merupakan gugus
alkil yang sama. Bila gugus alkilnya sama disebut sebagai eter simeetri dan jika tidak sama
disebut dengan eter majemuk. Eter berisomer gugus fungsi dengan alcohol, sebab rumus
kimia eter sama dengan alcohol.
1.      Tata nama eter
Eter merupakan nama vital. Menurut IUPAC, eter disebut sebagai alkoksi alkana. Gugus
alkoksi adalah gugus R—O— yang berantai pendek, sedangka R’ yang berupa rantai
panjang disebut sebagaialakana. Jadi, menurut IUPAC gugus R—O— dianggap sebagai
gugus yang terikat pada suatu  alkana.
2.      Reaksi pembentukan eter
a).  eter simetris dibuat dengan dehidrasi alcohol dengan asam sulfat pekat pada suhu
140°C.
b).  reaksi antara Na-alkoksida dengan halide (sintesis William-son)
3.    sifat-sifat eter

Perencanaan Pembelajaran Kimia


Eter merupakan cairan tak berwarna yang mudah menguap dan mudah terbakar berbau enak
tetapi mempunyai sifat membius.eter relative kurang reaktif disbanding alcohol. Eter tidak
bereaksi dengan  logam natrium. Sifat ini dapat digunakan untuk membedakan eter dari
alcohol.
D.     Asam alkanoat (asam karboksilat)
Asam karboksilat dapat mengalami berbagai jenis reaksi, penetralan, dan esterifikasi.
1.  Tata nama asam karboksilat
Asam karboksilat merupakan senyawa karbon yang pertama kali banyak dikenal secara
umum dan didapat dari sumber alami.oleh karena itu, nama trival asam karboksilat. Nama
trival ini lebih banyak dikenal secara luas, sedangkan nama menurut IUPAC disebut seperti
nama alkana diawali dengan asam dan diakhiri dengan akhiran –oat.
2.   Sifat-sifat asam karboksilat
a).  sifat fisis
b).  reaksi-reaksi asam karboksilat
3.   Pembuatan asam karboksilat
v  Pembuatan asam karboksilat di laboratorium
1. Oksidasi alcohol primer dengan oksidator kuat
2.  Hidrolisis alkana karbonitrit (RCN) pada suhu tinggi dan dalam lingkungan asam kuat.
v  Pembuatan asam karboksilat di industry
1.      Didalam industry, asam asetat merupakan senyawa penting. Asam asetat dibuat dari
hidrasi asetilena, yang dioksidasi dengan menggunakan katalis Hg²⁺.
2.      Asam formiat dibuat dari reaksi antara gas karbon monoksida dan air pada suhu dan
tekanan tinggi dengan menggunakan katalis oksida logam.
4.   Beberapa asam karboksilat dan penggunaannnya
       a.  asam formiat (HCOOH)
       b.  asam etanoat (asam cuka)
E.   Ester
            Ester merupakan senyawa yang mengandung gugus karboksil. Seperti kalnya asam
karboksilat, rumus kimia ester secara umum dinyatakan dengan CnH₂nO₂. ester dapat
mengalami hidrolisis membentuk asam dan alcohol.
1. Tata nama ester

Perencanaan Pembelajaran Kimia


Ester disebut sebagai asam karboksilat dengan mengganti awalan asam dengan nama gugus
alkil yang terikat.
2. Pembuatan ester
Ester dibuat dengan mereaksikan asam karboksilat dengan alcohol dngan sedikit asam sulfat
pekat, yang berfungsi sebagai zat higroskopis (penarik molekul air).reaksi ini disebut juga
sebagai esterifikasi.
3.  Sifat-sifat ester
ester suku rendah (dengan jumlah atom C sedikit) merupakan senyawa yang mudah menguap
dan memberikan bau yang sedap (harum), semakin banyak atom karbonnya, semakin tinggi
titik didihnya.reaksi terhadap ester
a). ester dengan bantuan asam dapat mengalami hidrolisis menghasilkan asam karboksilat
dan alcohol.
b).  hidrolisis ester dengan basa akan mengasilkan garam dan alcohol.
 4.   beberapa ester yang penting dan kegunaannya
        a. zat citarasa (zat pemberi aroma)
            beberapa ester dari asam karboksilat suku rendah umumnya member aroma sedap
(harum). Oleh karena itu, umumnya ester digunakan sebagai zat tambahaan (aditif) pada
makanan atau minuman ynag akan member aroma tertentu pada makanan.
b.  lemak dan minyak
            lemak dan minyak merupakan ester dari gliserol dan asam karboksilat tertentu yang
disebut asam lemak.
F.   Aldehida (alkanal)
            Aldehida merupakan senyawa karbon yang mengandung gugus karbonil            (—
CO—), dimana satu tangan mengikat gugus alkil dan tangan yang lain mengikat atom
hydrogen.
1. Tata nama aldehida
Aldehida dapat dianggap sebagai senyawa turunan alkana yang salah satu ato hidrogennya
diganti dengan gugus aldehida (—CHO). Oleh karena itu, nama alkdehida disebut seperti
alkananya dengan mengganti akhiran al pada akhran ana,atau disebut seperti pada masa
alkanoat dengna mengganti akhoiran oat  dengan akhiran aldehida.
2. Pembuatan aldehida

Perencanaan Pembelajaran Kimia


a). oksidasi alcohol primer
b). reaksi ester dengan pereaksi grimar
3. Sifat-sifat aldehida
      a. sifat fisis
      b. reaksi-reaksi aldehida
       1. oksidasi
           Oksidasi terhadap aldehida akan menghasilkan asam karboksilat
      2. reduksi
           Reduksi terhadap aldehida akan mengahsilkan alcohol primer.
4. kegunaan aldehida
      Metanal merupakan salah satu senyawa aldehida yang penting.
      G.   Keton
            Keton dan aldehida merupakan isomer gugus fungsi. Keduanya mempunyai gugus yang
sama, yaitu gugus karbonil (—CO—). Perbedaannya, pada aldehida bila tangan atom karbon
gugus karbonil yang satu mengikat gugus alkil, maka tangan yang lain mengikat atom hydrogen,
sedangkan pada keton kedua tangan atom  karbon mengikat gugus alkil.
1. Tata nama keton
      Menurut aturan IUPAC nama keton diambil dari nama alkana dengan jumlah atom karbon
yang sama, tetapi akhiran ana diganti dengan anon dan letak gugus karbonil (—CO—) diberi
nomor yang terendah.
2.  Pembuatan keton
a). oksidasi alcohol sekunder
b). distilasi kering  garam  alkanoat
 3.   sifat-sifat keton
a. sifat fisis
keton suku rendah merupakan zat cair yang mudah larut dalam air dan berbau menyengat, keton
suku sedang merupakan zat cair yang sukar larut dalam air, sedangkan keton suku tinggi
merupakan zat padat.cairan aseton mudah menguaap daqn beracun, dapat menyebabkan matinya
syaraf.
b.  reaksi-reaksi terhadapketon
1.  Bila keton direduksi akan menghasilkan alkoholl sekunder

Perencanaan Pembelajaran Kimia


2.  Keton tidak dapat dioksidasi oleh pereaksi fehling dan pereaksi tollens. Sifat ini digunakan
untuk membedakan keton dari aldehida atau sebaiknya.
4. Kegunan keton
            Senyawa keton yang paling banyak dikenal adalah propanon atau aseton. Aseton banyak
dimanfaatkan sebagai pelarut (misalnya pelarut cat kukua) dan pembersih kaca. Aseton juga
merupakan bahan baku untuk membuat senyawa bahan industry,misalnya perspek (sejenis
plastic) dan bispenol (plastic).

Perencanaan Pembelajaran Kimia

Anda mungkin juga menyukai