Anda di halaman 1dari 11

LOKARYA PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DAN PTK

(Lembar Kerja Resume Materi Modul Perangkat Pembelajaran dan PTK)

A. Identitas Peserta
Nama peserta : ISTRI ROMAWANTI
NPK : 2881800125081
Kelas :A

B. Identitas Modul
Judul Modul : Penelitian Tindakan Kelas
Judul Materi Kegiatan Belajar : Teknik Penulisan Karya Ilmiah
Refleksi Pemb. Kegiatan Belajar : KB-3

C. Resume
No Butir Refleksi Respons/Jawaban
1 Peta Konsep A. Peta Konsep Teknik Penulisan Karya Ilmiah
(Beberapa istilah atau
definisi di modul
bidang perangkat
pembelajaran-PTK)

B. Pendahuluan
 Pengertian dari Karya Ilmiah adalah karya tulis
yang dibuat untuk memecahkan suatu
permasalahan dengan landasan teori dan
metode-metode ilmiah. Biasanya Karya ilmiah
berisikan data, fakta, dan solusi mengenai suatu
masalah yang diangkat. Penulisan karya ilmiah
dilakukan secara runtut dan sistematis.

1. Struktur Karya Ilmiah


Suatu karya ilmiah biasanya memiliki tiga bagian
di dalamnya.
Pendahuluan
Bagian pendahuluan berisikan dasar-dasar
penelitian ilmiah dilakukan, masalah yang
diangkat, dan mekanisme penyelesaian masalah
itu.
Isi dan Pembahasan
Bagian isi dan pembahasan ini bisa terdiri dari
satu atau lebih bab. Jumlah bab pada bagian ini
bergantung seberapa pelik pembedahan dan
pembahasan dari bahan penelitian.
Kesimpulan
Bagian kesimpulan berisikan kesimpulan dari
hasil analisis pada bagian isi dan pembahasan.
Kesimpulan yang disampaikan pada bagian ini
berupa penjelasan singkat dan padat mengenai
hasil analisis. Biasanya, bagian ini hanya terdiri
dari satu bab.

2. Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah

Reproduktif
Artinya karya ilmiah ditulis oleh peneliti atau penulis
harus diterima dan dimaknai oleh pembacanya
sesuai dengan makna yang ingin disampaikan.
Pembaca harus bisa langsung memahami konten
dari karya ilmiah.

Tidak Ambigu
Ciri ini ada kaitannya dengan reproduktif. Sebuah
karya ilmiah harus memberikan pemahaman secara
detil dan tidak dikemas dengan bahasa yang tidak
membingungkan. Dengan begitu, maksud dari karya
ilmiah itu bisa langsung diterima oleh pembacanya.

Tidak Emotif
Artinya, karya ilmiah ditulis tidak melibatkan aspek
perasaan dari penulisnya. Sebab, karya ilmiah harus
memaparkan fakta yang didapatkan dari hasil
analisis penelitian, bukan dari perasaan subjektif dari
penulisnya.
Menggunakan Bahasa Baku
Menggunakan bahasa baku agar mudah dipahami.
Penggunaan bahasa baku itu meliputi setiap aspek
penulisannya. Mulai dari penulisan sumber, teori,
hingga penulisan kesimpulan. Ketidakbakuan pada
tulisan karya ilmiah hanya akan membuat
pembacanya bingung dan apa yang ingin
disampaikan dalam tulisan tidak dipahami pembaca.

Menggunakan Kaidah Keilmuan


Penulisan karya ilmiah harus menggunakan kaidah
keilmuan atau istilah-istilah akademik dari bidang
penelitian si penulis. Hal itu bertujuan untuk
menunjukkan bahwa peneliti atau penulisnya
memiliki kapabilitas pada bidang kajian yang dibahas
dalam karya ilmiah. Penggunaan kaidah atau istilah
ilmiah itu juga menjadi takaran seberapa ahli peneliti
pada bidang keilmuannya.

Bersifat Dekoratif
Artinya penulis karya ilmiah harus menggunakan
istilah atau kata yang memiliki satu makna. Rasional
artinya penulis harus menonjolkan keruntutan pikiran
yang logis dan kecermatan penelitian. Kedua hal itu
penting karena karya ilmiah harus bisa
menyampaikan maksud dari penelitian yang
dilakukan oleh penulis tanpa membingungkan.

Terdapat Kohesi
Artinya karya ilmiah harus memiliki kesinambungan
antar bagian dan babnya dan bersifat straight forward
maksudnya ialah tidak bertele-tele atau tepat
sasaran. Sebuah karya ilmiah setiap bagian atau
babnya harus memiliki alur logika yang saling
bersambung. Selain itu, penyampaiannya harus tepat
sasaran dengan apa yang ingin disampaikan.

Bersifat Objektif
Karya ilmiah harus bersifat objektif. Hal ini sangat
penting karena karya ilmiah tidak dibuat berdasarkan
perasaan penulisnya. Karya ilmiah harus
menunjukkan fakta-fakta dan data-data dari hasil
analisisnya. Jadi, tidak memiliki kecondongan
subjektifitas.

Menggunakan Kalimat Efektif


Dan, penulisan karya ilmiah harus menggunakan
kalimat efektif. Ciri ini berkaitan dengan semua ciri
sebelumnya. Tujuan penggunaan kalimat dalam
karya ilmiah agar pembaca tidak dipusingkan dengan
penggunaan kalimat yang berputar-putar.
Penggunaan kalimat seperti itu hanya akan membuat
pembaca bingung.

C. Bentuk Tulisan

Pengertian karya ilmiah populer adalah suatu


bentuk karya yang tetap berpegang pada prinsip
keilmiahan, namun dijelaskan dengan bahasa
yang umum dan lebih santai sampai dengan
desain layout yang menarik sehingga pembaca
tertarik dan mudah memahami. Karena tujuan
penulisannya biasanya untuk kalangan umum
dan penyebran karya ini biasanya melalui media
massa

Karya tulis non-populer adalah tulisan yang


disusun untuk konsumsi kalangan tertentu dan
memenuhi kriteria tertentu. Biasanya hanya
beredar pada kalangan akademisi .Karya ilmiah
kategori tulisan non-populer, karena ia dibuat
untuk kalangan akademik dan memiliki aturan-
aturan menyangkut isi dan teknik
penulisan.aturan terebut dapat diamati dari cara
menyajikan argumen dalam tuliannya.Karangan
ilmiah biasanya menyajikan fakta secara objektif
yang ditulis dengan cermatdan akurat.
Macam-macam karya ilmiah
 Makalah adalah salah satu jenis tulisan ilmiah yang
sering dibuat oleh siswa. Biasanya, makalah
dijadikan bentuk tugas untuk mengukur sejauh
mana pendalaman terhadap suatu topik masalah.
Pastinya makalah adalah jenis tulisan yang tak
asing bagi siswa atau mahasiswa.Tujuan makalah
adalah untuk memenuhi tugas tertentu baik
akademik maupun non akademik
 Artikel atau jurnal ilmiah adalah sebuah publikasi
yang diterbitkan secara berkala oleh suatu
organisasi profesi atau institusi akademik yang
memuat artikel- artikel yang merupakan produk
pemikiran ilmiah secara empiris (artikel hasil
penelitian) maupun secara logis (artikel hasil
pemikiran) dalam bidang ilmu tertentu. Artikel atau
jurnal ilmiah dapat ditulis untuk berbagai
kepentingan publikasi. Sebuah tulisan di koran atau
majalah populer, misalnya, disebut artikel, tetapi
tidak dapat dikategorikan sebagai karya tulis ilmiah.
Artikel ilmiah biasanya dimuat oleh jurnal-jurnal
ilmiah yang diterbitkan oleh lembaga-lembaga yang
memiliki otoritas akademik, seperti universitas
ataupun lembaga riset.
 Buku Akademik media untuk mengapresiasikan
atau menuangkan pemiiran pemikan akademik
secara formatif dan elaborative. Berbeda dengan
Jurnal atau artikel lainya yang dibatasi dengan
jumlah kata dan halaman,dalam penulisan buku
seorang penulis bebas menuangkan isi pemikiranya
yang bahkan sampai ratusan atau bahkan sampai
menjadi jilid jenis buku, akan tetepai sebagai
sebuah buku akademik dalam penulisanya harus
memperhatikan langkah-langkah yang sesuai
dengan kalangan akademik
 Reviw buku/artikel kegiatan mengupas,
mengevaluasi, mempertimbangkan, mengkritik,
membedah substansi sampai memberikan
komentar kepada sebuah buku. Sehingga review
dapat diartikan sebagai tanggapan, tafsiran atau
komentar terhadap suatu hal seperti buku, film,
gadget dan masih banyak lagi. Biasanya dalam
melakukan review ini disertai dengan penilaian dan
membandingkan dengan produk lain yang serupa.
 Laporan penelitian merupakan suatu media atau
dokumen komunikasi antara peneliti dengan
masyarakat umum terutama pembaca yang
ditargetkan atau yang berkepentingan dengan
penelitian yang telah dilakukan tersebut. Pada
laporan disebutkan latar belakan masalah,
persoalan yang diteliti, metode yang digunakan,
data yang diambil, kerangka teori atau kerangka
berfikir yang ditawarkan, serta temuan yang
dihasilkan

D. Isi Tulisan dan Posisi Penulis

Isi tulisan dalam sebuah karya tulis diawali dengan


suatu permaslahan yang dianggap penting untuk
dibahas oleh penulis. Permasalahannya bisanya dapat
berupa sebuah pertanyaan-pertanyaan untuk diteliti
lebih lanjut. Permasalahanya biasanya didapat penulis
dari pengalaman, pengamatan atau obsevasi dari
kejadian nyata. Disini seorang penulis harus bisa
meyakinkan bahwa apa yang terkandung dalam
karyanya memang mengandung unsur penting untuk
dibaca.Untuk mendukung analisa dan interpretasi
data, penulis membutuhkan beberapa referensi atau
rujukan untuk membantu penulis membentuk dan
memperjelas analisanya.Referensi atau rujukan ini
sangat penting dimiliki agar penulis tidak terjebak
dalam membahas persoalan yang telah ditulis oleh
penulis sebelumnya.

Dalam hal ini Posisi penulis dalam penulisan karya


ilmiah berperan sebagai nara sumber yang berusaha
menyampaikan pemiikirannya kepada pembaca. Disini
tentunya sangatlah menentukan bahwasanya karya
tulis ini layak atau tidak untuk di pakai para pembaca.
Disatu sisi yang wajib diperhatikan oleh seorang
penulis sebagai nara sumber adalah harus jujur
dengan semua data-data yang ada pada tulisanya.

E. Karakteristik karya ilmiah

 Karakteristik pertama dari sebuah karya tulis


ilmiah adalah logis, yakni suatu permasalahan
yang sifatnya logis. Kemudian diteliti yang sifatnya
logis. Maksudnya adalah bisa dinalar dan dipahami
oleh siapa saja yang membaca karya tulis ilmiah
tersebut. Sehingga tidak ada unsur dan kesan
isinya dikarang bebas.

Berikut adalah beberapa karakteristik dalam


penulisan karya ilmiah :

Logis
Karakteristik pertama dari sebuah karya tulis ilmiah
adalah logis, yakni suatu permasalahan yang sifatnya
logis. Kemudian diteliti yang sifatnya logis pula.
Maksudnya adalah bisa dinalar dan dipahami oleh
siapa saja yang membaca karya tulis ilmiah tersebut.
Sehingga tidak ada unsur dan kesan isinya dikarang
bebas.
Data Sesuai Fakta
Data yang dijabarkan dan disampaikan di dalam
penulisan karya ilmiah haruslah data yang sesuai
fakta. Yakni mengacu pada hasil penelitian. Misal
meneliti sebuah zat A, ketika dilakukan sejumlah
penelitian dengan penambahan zat B akan
membentuk reaksi apa saja. Reaksi ini kemudian
disampaikan di dalam karya ilmiah tanpa dikurangi
maupun ditambahkan.
Bersifat Objektif
Sifat penelitian adalah objektif, sehingga benar-benar
sesuai dengan kondisi real di lapangan. Tanpa ada
kemungkinan dan keinginan untuk menjadikannya
subyektif sebagaimana yang diinginkan oleh peneliti
maupun pihak terkait penelitian tersebut.
Isi Sistematis
Dalam penulisan karya ilmiah juga terdapat unsur
sistematis, ketentuannya sudah jelas dan masih
dipertahankan sampai sekarang. Misalnya struktur
penulisan dimulai dengan pendahuluan, pembahasan,
isi karya ilmiah, dan terakhir adalah kesimpulan.
Pembahasan Sesuai dan Menyeluruh
Pembahasan di dalam karya ilmiah juga harus sesuai,
yakni sesuai dengan hasil penelitian dan bisa
dibuktikan. Selain itu pembahasannya juga harus
menyeluruh sehingga tidak ada yang tertinggal dan
bisa menyebabkan persepsi yang salah.
Dapat Diuji Kebenaranya
Isi di dalam penulisan karya ilmiah memang wajib bisa
diuji kebenarannya, sehingga sesuai dengan poin
sebelumnya yang harus logis dan sifatnya objektif.
Sebab hal ini akan membantu memberikan data yang
valid dan bukan direkayasa.

F. Pengunaan Bahasa dalam karya ilmiah

Pengertian bahasa adalah alat komunikasi yang


dimiliki manusia berupa sistem lambang bunyi yang
berasal dari alat ucap atau mulut manusia. Fungsi
utama bahasa adalah sebagai alat berinteraksi dengan
manusia, alat untuk berfikir, serta menyalurkan arti
kepercayaan antar sesama.

Kemampuan menulis karya ilmiah disamping


memerlukan bekal keilmuan yang cukup juga
memerlukan bekal kemampuan kebahasaan yang
memadai. Mengingat adanya prinsip-prinsip atau
kaidah-kaidah tersendiri tentang ragam bahasa ilmiah
maka hendaknya prinsip-prinsip tersebut dipaham dan
dipraktikkan. Hal ini karena faktor kebahasaan
mempunyai pengaruh yang besar dalam
mengantarkan gagasan kepada pembaca secara baik.
Secara sederhana prinsip yang berkaitan dengan
kebahasaan dalam penulisan karya ilmiah adalah
prinsip pemilihan kata, istilah, pembentukan kalimat
serta paragraf yang baik. Sekilas memang prinsip-
prinsip tersebut tampak tidak rumit. Akan tetapi, ketika
sudah sampai pada praktiknya tentunya kepekaan
bahasa (sense of language) dan kecermatan, serta
keterampilan seorang penulis dalam mengolah bahasa
sangat diperlukan.

Ciri-ciri penggunaan Bahasa dalam karya ilmiah :


Menggunakan kata-kata dan istilah yang Baku yaitu
kata-kata yang sesuai dengan kaidah kebahasaan
yang sudah ditetapkan. Sebagai pedoman yang
dipakai untuk menentukan mana kata yang baku,
mana kata yang tidak baku adalah menggunakan
pedoman ejaan yang Disempurnakan dan Pedoman
Umum Pembentukan Istilah serta buku-buku pedoman
lain yang menunjang yang dikeluarkan oleh Pusat
Bahasa. Dalam memilih kata baku dan kata tidak
baku, tidak boleh berdasar pada kata-kata yang sering
dijumpai karena belum tentu kata-kata tersebut
merupakan kata yang benar menurut kaidah

G. Sifat dan Bahasa tulis ilmiah

Ragam bahasa ilmiah yang digunakan dalam karya


tulis ilmiah harus mengikuti kaidah tata bahasa
Indonesia dan pedoman ejaan bahasa Indonesia yang
disempurnakan. Tujuan dalam penulisan ini adalah
mendeskripsikan ciri-ciri bahasa ilmiah dalam karya
tulis ilmiah, khususnya artikel ilmiah, serta melihat
implementasi penggunaan tata bahasa Indonesia
dalam atikel ilmiah. Analisis penggunaan tata bahasa
dalam artikel ilmiah pada tulisan ini dilakukan dengan
analisis pustaka. Sebagai alat bantu untuk
mendeskripsikan bahasa ilmiah, digunakan kaidah tata
bahasa Indonesia sesuai dengan aturan.maka dari itu
Untuk mendukung hal ini, maka bahasa yang
digunakan dalam karya ilmiah bersifat denotatif,
artinya setiap kata mengungkapkan konsep dalam
bidang ilmu pengetahuan.
2 Daftar materi terkait 1. Karakter Penulisan Karya Ilmiah
modul perangkat
2. Sifat dan Bahasa Tulis Ilmiah
pembelajaran dan
PTK yang sulit 3. Ciri-Ciri Karya Ilmiah
dipahami

3 Daftar materi yang 1. Sebelum mempelajari materi tentang penulisan


sering mengalami
karya ilmiah terutama tentang jenis-jenis karya
miskonsepsi dalam
pengembangan ilmiah, saya menganggap bahwa karya ilmiah itu
pembelajaran dan
terbatas pada jurnal/artikel dan laporan
PTK
penelitian. Setelah mempeljari materi penulisan
karya ilmiah jenis-jenisnya bermacam-macam
termasuk di dalamnya ada makalah yang
sepemahaman saya dulu hanya sebagai tugas
kuliah, namun ternyata makalah juga termasuk
dalam jenis-jenis karya ilmiah.
2. Anggapan awal saya ketika mengetahui istilah
karya ilmiah maka fokus pikiran saya tertuju
pada penelitian ilmiah seperti eksperimen yang
dilakukan oleh para ilmuan. Ternyata konsep
saya salah, karya ilmiah itu tidak terbatas pada
kegiatan eksperimen namun telah berkembang
seperti penelitian tindakan kelas juga termasuk
dalam karya ilmiah.
4 Refleksi terkait 1. Kelebihan materi teknik penulisan karya ilmiah
kelebihan,
adalah bahasanya yang mudah dipahami,
kekurangan, dan
pengalaman belajar terdapat struktur karya ilmiah yang dapat
dalam kegiatan
digunakan sebagai gambaran umum saat akan
lokakarya perangkat
pembelajaran dan membuat karya ilmiah. Selain itu dijelsakan juga
PTK
tentang ciri-ciri sebuah karya ilmiah, sehingga
pembaca mengetahui batasan-batasan apa
yang boleh dan tidak boleh dilakukan ketika
membuat karya ilmiah.
2. Kekurangan dalam materi ini yaitu pada macam-
macam karya ilmiah tidak disebutkan kelebihan
atau kekurangan dari setiap karya ilmiah.
Dengan diinformasikan adanya kelebihan dan
kekurangan dari masing-masing karya ilmiah
tentunya akan sangat membantu terutama bagi
pembaca yang akan memulai menulis karya
ilmiah.

Blitar, 7 Oktober 2021

Mahasiswa,

(Istri Romawanti)

Anda mungkin juga menyukai