A. Identitas Peserta
Nama peserta : ISTRI ROMAWANTI
NPK : 2881800125081
Kelas :A
B. Identitas Modul
Judul Modul : Penelitian Tindakan Kelas
Judul Materi Kegiatan Belajar : Teknik Penulisan Karya Ilmiah
Refleksi Pemb. Kegiatan Belajar : KB-3
C. Resume
No Butir Refleksi Respons/Jawaban
1 Peta Konsep A. Peta Konsep Teknik Penulisan Karya Ilmiah
(Beberapa istilah atau
definisi di modul
bidang perangkat
pembelajaran-PTK)
B. Pendahuluan
Pengertian dari Karya Ilmiah adalah karya tulis
yang dibuat untuk memecahkan suatu
permasalahan dengan landasan teori dan
metode-metode ilmiah. Biasanya Karya ilmiah
berisikan data, fakta, dan solusi mengenai suatu
masalah yang diangkat. Penulisan karya ilmiah
dilakukan secara runtut dan sistematis.
Reproduktif
Artinya karya ilmiah ditulis oleh peneliti atau penulis
harus diterima dan dimaknai oleh pembacanya
sesuai dengan makna yang ingin disampaikan.
Pembaca harus bisa langsung memahami konten
dari karya ilmiah.
Tidak Ambigu
Ciri ini ada kaitannya dengan reproduktif. Sebuah
karya ilmiah harus memberikan pemahaman secara
detil dan tidak dikemas dengan bahasa yang tidak
membingungkan. Dengan begitu, maksud dari karya
ilmiah itu bisa langsung diterima oleh pembacanya.
Tidak Emotif
Artinya, karya ilmiah ditulis tidak melibatkan aspek
perasaan dari penulisnya. Sebab, karya ilmiah harus
memaparkan fakta yang didapatkan dari hasil
analisis penelitian, bukan dari perasaan subjektif dari
penulisnya.
Menggunakan Bahasa Baku
Menggunakan bahasa baku agar mudah dipahami.
Penggunaan bahasa baku itu meliputi setiap aspek
penulisannya. Mulai dari penulisan sumber, teori,
hingga penulisan kesimpulan. Ketidakbakuan pada
tulisan karya ilmiah hanya akan membuat
pembacanya bingung dan apa yang ingin
disampaikan dalam tulisan tidak dipahami pembaca.
Bersifat Dekoratif
Artinya penulis karya ilmiah harus menggunakan
istilah atau kata yang memiliki satu makna. Rasional
artinya penulis harus menonjolkan keruntutan pikiran
yang logis dan kecermatan penelitian. Kedua hal itu
penting karena karya ilmiah harus bisa
menyampaikan maksud dari penelitian yang
dilakukan oleh penulis tanpa membingungkan.
Terdapat Kohesi
Artinya karya ilmiah harus memiliki kesinambungan
antar bagian dan babnya dan bersifat straight forward
maksudnya ialah tidak bertele-tele atau tepat
sasaran. Sebuah karya ilmiah setiap bagian atau
babnya harus memiliki alur logika yang saling
bersambung. Selain itu, penyampaiannya harus tepat
sasaran dengan apa yang ingin disampaikan.
Bersifat Objektif
Karya ilmiah harus bersifat objektif. Hal ini sangat
penting karena karya ilmiah tidak dibuat berdasarkan
perasaan penulisnya. Karya ilmiah harus
menunjukkan fakta-fakta dan data-data dari hasil
analisisnya. Jadi, tidak memiliki kecondongan
subjektifitas.
C. Bentuk Tulisan
Logis
Karakteristik pertama dari sebuah karya tulis ilmiah
adalah logis, yakni suatu permasalahan yang sifatnya
logis. Kemudian diteliti yang sifatnya logis pula.
Maksudnya adalah bisa dinalar dan dipahami oleh
siapa saja yang membaca karya tulis ilmiah tersebut.
Sehingga tidak ada unsur dan kesan isinya dikarang
bebas.
Data Sesuai Fakta
Data yang dijabarkan dan disampaikan di dalam
penulisan karya ilmiah haruslah data yang sesuai
fakta. Yakni mengacu pada hasil penelitian. Misal
meneliti sebuah zat A, ketika dilakukan sejumlah
penelitian dengan penambahan zat B akan
membentuk reaksi apa saja. Reaksi ini kemudian
disampaikan di dalam karya ilmiah tanpa dikurangi
maupun ditambahkan.
Bersifat Objektif
Sifat penelitian adalah objektif, sehingga benar-benar
sesuai dengan kondisi real di lapangan. Tanpa ada
kemungkinan dan keinginan untuk menjadikannya
subyektif sebagaimana yang diinginkan oleh peneliti
maupun pihak terkait penelitian tersebut.
Isi Sistematis
Dalam penulisan karya ilmiah juga terdapat unsur
sistematis, ketentuannya sudah jelas dan masih
dipertahankan sampai sekarang. Misalnya struktur
penulisan dimulai dengan pendahuluan, pembahasan,
isi karya ilmiah, dan terakhir adalah kesimpulan.
Pembahasan Sesuai dan Menyeluruh
Pembahasan di dalam karya ilmiah juga harus sesuai,
yakni sesuai dengan hasil penelitian dan bisa
dibuktikan. Selain itu pembahasannya juga harus
menyeluruh sehingga tidak ada yang tertinggal dan
bisa menyebabkan persepsi yang salah.
Dapat Diuji Kebenaranya
Isi di dalam penulisan karya ilmiah memang wajib bisa
diuji kebenarannya, sehingga sesuai dengan poin
sebelumnya yang harus logis dan sifatnya objektif.
Sebab hal ini akan membantu memberikan data yang
valid dan bukan direkayasa.
Mahasiswa,
(Istri Romawanti)